Disusun oleh:
Kelompok : I (Satu)
Nama : Desi Rinjani : NIM: PO.62.20.1.16.128
Desty Natalia Damayanti : NIM: PO.62.20.1.16.129
Eko Apriyanto : NIM: PO.62.20.1.16.134
Elsi Soleka : NIM: PO.62.20.1.16.136
Farihatun Nisa : NIM: PO.62.20.1.16.140
Guvika Julnisa : NIM: PO.62.20.1.16.142
Icha Seveny Febriana : NIM: PO.62.20.1.16.144
Ira Putri Sumawati : NIM: PO.62.20.1.16.146
Julyanto Putra Admaja : NIM: PO.62.20.1.16.148
M. Dillah Rasyid : NIM: PO.62.20.1.16.152
Sabtu Harvi Hendrawan : NIM: PO.62.20.1.16.159
Vidya Eka Saputri : NIM: PO.62.20.1.16.165
Yuniarti Banten : NIM: PO.62.20.1.16.168
Disusun oleh:
Kelompok : I (Satu)
Nama : Desi Rinjani : NIM: PO.62.20.1.16.128
Desty Natalia Damayanti : NIM: PO.62.20.1.16.129
Eko Apriyanto : NIM: PO.62.20.1.16.134
Elsi Soleka : NIM: PO.62.20.1.16.136
Farihatun Nisa : NIM: PO.62.20.1.16.140
Guvika Julnisa : NIM: PO.62.20.1.16.142
Icha Seveny Febriana : NIM: PO.62.20.1.16.144
Ira Putri Sumawati : NIM: PO.62.20.1.16.146
Julyanto Putra Admaja : NIM: PO.62.20.1.16.148
M. Dillah Rasyid : NIM: PO.62.20.1.16.152
Sabtu Harvi Hendrawan : NIM: PO.62.20.1.16.159
Vidya Eka Saputri : NIM: PO.62.20.1.16.165
Yuniarti Banten : NIM: PO.62.20.1.16.168
Puji syukur kehadirat kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Dan tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih,
terutama kepada Ibu Dr. Sana Sintani, M.Pd selaku pembimbing dalam penulisan makalah
sederhana ini.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
baik secara moral maupun materil dan Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan
pada karya makalah ini. Oleh sebab itu Penulis menantikan adanya kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca yang budiman demi perbaikan untuk penulisan yang akan
datang.
Dan harapan kami semoga makalah sederhana ini dapat memberikan manfaat yang
besar bagi para pembaca khususnya mahasiswa.
Kelompok Satu
iii
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Depan ........................................................................................................................... i
Kata Pengantar ........................................................................................................................... ii
Daftar Isi ...................................................................................................................................iii
1
2
Sukses besar teknik bayi tabung (IVF) konvensional ternyata masih belum
memuaskan dunia kedokteran, apalagi kalau mutu dan jumlah sperma yang hendak
digunakan kurang. Maka dikembangkanlah teknik lain seperti PZD (Partial Zona Dessection)
dan SUZI (Subzonal Sperm Intersection). Pada teknik PZD, sperma disemprotkan ke sel telur
setelah dinding sel telur dibuat celah untuk mempermudah kontak sperma dengan sel telur.
Sedangkan pada SUZI sperma disuntikkan langsung ke dalam sel telur. Namun,teknik
pembuahan mikromanipulasi di luar tubuh ini pun masih dianggap kurang memuaskan
hasilnya.
Pada program bayi tabung proses pembuahan terjadi secara tidak alami. Artinya,
proses pembuahan dilakukan secara buatan. Metode pembuahan buatan ini tidak menutup
kemungkinan menimbulkan risiko. Adanya dugaan cacat bawaan sebagai dampak bayi
tabung maupun pembuahan buatan lain dengan metode intra-cytoplasma telah mendorong
Prof. Bertelsmann menghimbau komisi kedokteran di Jerman untuk melakukan penelitian
terpadu maupun penelitian data secara sistimatis.
Secara etika dan moral sebagian masyarakat menolak karena proses pembuahan pada bayi
tabung dilakukan dengan menggunakan dengan cawan petri sehingga embrio yang
diperlukan yang dimasukkan kembali kerahim, sedangkan sisanya “dibuang”. Hak hidup
embrio yang dibuang inilah yang dipermasalahkan, sebab banyak yang memandang hal
ini sebagai tindakan pembunuhan.
Masalah utama di dalam bayi tabung dari perspektif Kristen adalah berhubungan
dengan embrio-embrio “yang terbuang” Sebagian besar metode-metode dalam teknologi
reproduksi memaksa untuk mengorbankan banyak embrio guna mendapatkan satu embrio
yang lebih unggul dan dapat bertahan hidup.
3
B. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penulisan makalh ini adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan Bayi Tabung dan Cloning?
2. Bagaimana pandangan Agama Kristen mengenai Bayi Tabung dan Cloning?
C. Tujuan Penulisan
Adapun yang menjadi tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Agar Mahasiswa dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan Bayi Tabung dan
Cloning.
2. Agar Mahasiswa mengetahui bagaimana pandangan Agama Kristen tentang Bayi
Tabung dan Cloning.
BAB II
PEMBAHASAN
4
5
C. Tujuan Bayi Tabung
Pada mulanya program pelayanan ini bertujuan untuk menolong pasangan suami istri
yang tidakmungkin memiliki keturunan secara alamiah disebabkan tuba falopi istrinya
mengalami kerusakan yang permanen. Namun kemudian mulai ada perkembangan dimana
kemudian program ini diterapkan pula pada pasutri yang memiliki penyakit atau kelainan
lainnya yang menyebabkan tidak dimungkinkan untuk memperoleh keturunan.
I. Sejarah Cloning
Sejarah Cloning : Sejarah kloning muncul pertama kali pada tahun 1960 oleh
Gurdon, percobaan Gurdon yang pertama kali dilakukanya terhadap berudu, yaitu dengan
menaruh gen ke dalam sel berudu tersebut. Percobaan ini berhasil melahirkan berudu baru
namun berudu tersebut tidak bisa tumbuh menjadi katak dewasa dan akhirnya mati terurai
oleh air.
Pada tahun 1980 percobaan dilanjutkan oleh para ilmuwan di Granada yang
melakukan transfer nukleus pada sapi ternak untuk memperbanyak produksi daging pada
sapi miliknya. Steen Willadsen memiliki reputasi brilian untuk memasuki bidang baru yaitu
pada tahun 1980, dia berhasil di pusat riset hewan Cambridge, ia menerapkan teknik
9
kloning gurdon pada katak dipeternaka. Orang yang pertama menggunakan embrio domba
lalu menanamnya kedalam sel telur domba dengan membuang nukleusnya. Ia adalah orang
yang pertama kali menemukan lima embrio domba kloning pertama. Willadsen ingin
mengembangkan teknik ini secara komersil ia bergabung dengan perusahaan ternak di
texas, Granada Corporation. Ia mencoba menerapkan kloning pada sapi.
Dr. Charles Looney dan Dr. Frank Barnes di ajak ke Granada Corporation untuk
mengembangkan penelitian yang dimulai oleh Steen Willadsen, bersama Ian wilmuth
mereka berhasil mengkloning sapi, akan tetapi ada sisi sedihnya bahwa anak sapi ini ada
yang tidak normal ketika melahirkan anak sapi tersebut sangat besar dan ada sapi yang
berbobot 180 pound. Dua kali berat normal. Anak sapi ini banyak yang mati. Sehingga
menyebabkan penelitian ini tidak dapat dilanjutkan hingga ditemukan penyebab kenaikan
bobot sapi tersebut. Banyak sapi yang terkena diabetes. Sebagian memiliki jantung yang
membesar,dan mengalami penyakit diabetes sejak lahir.
Percobaan ini berhasil melahirkan 1000 sapi dari 3000 sel hasil transfer
nukleus. Selanjutnya, hewan kloning baru yang dihasilkan lewat penelitian Dr. Ian Willmut
seorang ilmuwan Skotlandia pada 23 Februari 1997, untuk pertama kali membuktikan
bahwa kloning dapat dilakukan pada hewan mamalia dewasa yaitu domba. Domba
itu diberi nama domba Dolly. Kloning domba Dolly merupakan peristiwa penting dalam
sejarah kloning. Dolly dapat direproduksi tanpa bantuan domba jantan, melainkan
diciptakan dari sebuah sel kelenjar susu yang di ambil dari seekor domba betina. Dalam
proses ini Dr. Ian Willmut menggunakan sel kelenjar susu domba finndorset sebagai donor
inti sel dan sel telur domba blackface sebagi resepien. Sel telur domba blackface
dihilangkan intinya dengan cara mengisap nukleusnya keluar dari selnya menggunakan
pipet mikro pada. Kemudian, sel kelenjar susu domba finndorset didifusikan
(digabungkan) dengan sel telur domba blackface yang tanpa nukleus.
Dalam Proses penggabungan ini dibantu oleh tegangan listrik sebesar 25 volt,
sehingga terbentuk fusi antara sel telur domba blackface tanpa nucleus dengan sel kelenjar
susu domba finndorsat. Hasil dari fusi ini kemudian berkembang menjadi embrio dalam
tabung percobaan dan kemudian dipindahkan ke rahim domba blackface. Kemudian embrio
berkembang dan lahir dengan ciri-ciri sama dengan domba finndorset. Kuncinya yaitu
proses transfer nukleus dilakukan pada fase diam sel sehingga tidak merusak siklus nukleus
dan sub protein yang mengelilinginya. Pada percobaan tersebut telah dilakukan sebanyak
277 kali percobaan untuk mendapatkan kloning tersebut.
10
J. Pengertian cloning
Cloning : gen-gen yang direkombinasi dan di kembangkan. Cloning berasal dari kata
“clone” yang diturunkan dari bahasa Yunani “klon” yang artinya potongan yang digunakan
untuk memperbanyak tanaman. Kata ini digunakan dalam dua pengertian (1) klon sel
adalah sekelompok sel yang identik sifat-sifat genetiknya, semua berasal dari satu sel. (2)
klon gen atau molekuler adalah sekelompok salinan gen yang bersifat identik yang
direplikasi dari satu gen yang dimasukan dalam sel inang.
K. Proses Cloning
Proses Cloning manusia dapat digambarkan seperti ditunjukkan dan dijelaskan secara
sederhana sebagai berikut :
1. Mempersiapkan sel stem : suatu sel awal yang akan tumbuh menjadi berbagai sel tubuh.
Sel ini diambil dari manusia yang hendak dikloning. Sel stem diambil inti sel yang
mengandung informasi geneti kemudian dipisahkan dari sel.
2. Mempersiapkan sel telur : suatu sel yang diambil dari sukarelawan perempuan
kemudian intinya dipisahkan. Inti sel dari sel stem diimplantasikan ke sel telur
3. Sel telur dipicu supaya terjadi pembelahan dan pertumbuhan. Setelah membelah (hari
kedua) menjadi sel embrio.
4. Sel embrio yang terus membelah (disebut blastosis) mulai memisahkan diri (hari ke
lima) dan siap diimplantasikan ke dalam rahim.
5. Embrio tumbuh dalam rahim menjadi bayi dengan kode genetik persis sama dengan sel
stem donor.
Dari pengertian kloning dan prosesnya di atas yang menghasilkan individu baru dan
mempunyai sifat genetik yang “identik” (sama). Sifat “identik” inilah yang akan coba
dibahas dalam koridor ruang – waktu proses kloning.
L. Jenis Cloning
Ada beberapa jenin kloning yang di kenal :
1. Cloning DNA rekombinan
Kloning ini merupakan pemindahan sebagian rantai DNA yang diinginkan dari suatu
organisme pada satu element replikasi genetik, contohnya penyisipan DNA dalam
plasmid bakteri untuk mengklon satu gen.
11
2. Cloning Reproduktif
Merupakan teknologi yang digunakan untuk menghasilkan hewan yang sama,
contohnya Dolly dengan suatu proses yang disebut SCNT (Somatic Cell Nuclear
Transfer).
3. Cloning Terapeutik
Merupakan suatu kloning untuk memproduksi embrio manusia sebagai bahan
penelitian. Tujuan utama dari proses ini bukan untuk menciptakan manusia baru, tetapi
untuk mendapatkan sel batang yang dapat digunakan untuk mempelajari perkembangan
manusia dan penyembuhan penyakit
B. Saran
Di dalam penyusunan dan penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari apa yang di sebut sempurna. Untuk itu saya sebagai penulis
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun. Karna penulis masih dalam tahap
belajar semoga makalah ini menjadi salah satu motivasi bagi kita semua.
14
15
DAFTAR PUSTAKA