Anda di halaman 1dari 2

1.

1 Latar Belakang

Hukum ohm merupakan besar arus listrik yang mengalir melalui sebuah
penghantar dan berbanding lurus dengan beda potensial yang diterapkan
padanya. Hukum ohm yang bekerja pada sebuah penghantar jika nilai
resistansinya tidak bergantung pada polaritas yang dikenakan pada
benda.Hukum ohm mulanya terdiri atas dua bagian.Bagian pertama adalah
definisi hambatan yaitu tegangan merupakan hasil dari arus listrik yang di
kalikan dengan hambatan.Bagian kedua adalah pernyataan bahwa
hambatan adalah suatu konstanta yang tidak tergantung pada tegangan
maupun kuat arus. Hubungan hambatan listrik tadi dapat diterapkan pada
resistor apa saja, dimana tegangan adalah beda potensial (V),kuat arus
(I),dan hambatan listriknya (R).
Praktikum kali ini sangat penting dilakukan,mengingat listrik sangat erat
kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Contohnya penggunaan arus
listrik pada lampu-lampu rumah,setrika dan alat-alat listrik lainnya yang
menggunakan listrik serta penggunaan filamen pada bohlam yang
menghamburkan listrik menjadi cahaya. Dalam kehidupan, listrik
merupakan sumber energi yang umum digunakan. Maka dari itu kedekatan
listrik dengan kehidupan dan kepentingan tentang pemahaman hambatan
listrik dengan hukum ohm yang melatarbelakangi dilakukannya percobaan
ini.
Praktikum ini memiliki 4 tahap percobaan. Tahap pertama adalah
menduga nilai hambatan dalam rangkaian seri,kemudian tahap kedua
adalah menduga panas diteruskan pada hambatan berangkaian seri.
Adapun tahap ketiga yaitu menduga nilai hambatan dalam rangkaian
parallel,dan yang keempat adalah menduga besar panas dalam hambatan
berangkaian parallel.

Landasan teori

Hukum ohm menyatakan bahwa tegangan pada terminal – terminal material penghantar
berbanding lurus terhadap arus yang mengalir melaui material ini, secara matematis hal ini
dirumuskan sebagai berikut
V = IR
Dimana konstanta proporsionalitas atau kesebandingan R disebut sebagai resistansi. Satuan
untuk resistansi adalah ohm, yaitu I V/A dan biasa disingkat huruf besar omega, Ω .
(Durbin,2005)
Untuk menghasilkan arus listrik pada rangkaian, dibutuhkan beda potensial. Satu cara
untuk menghasilkan beda potensial ialah dengan baterai. George simon ohm (1797-1854)
menentukan dengan eksperimen bahwa arus pada kawat logam sebanding dengan beda
potensial V yang diberikan ke ujung – ujungnya . Prinsip Ohm ini adalah besarnya arus listrik
yang mengalir melalui sebuah penghantar metal pada rangkain, Ohm menentukan sebuah
persamaan yang simple menjelaskan hubungan antara tegangan, arus dan hambatan yang
saling hubungan. Tetapi beberapa zat terutama semi-konduktor , tidak mengikuti hukum
Ohm. Sebuah grafik menunjukkan hubungan antara V dan I yang diberikan hukum Ohm
menghasilkan garis lurus. Hukum Ohm menggambarkan bagaimana arus, tegangan, dan
tahanan berhubungan. Hukum Ohm dapat diterapkan dalam rangkaian tahanan seri. Yang
dimaksud dengan rangkaian tahanan seri adalah tahanan dihubungkan ujung ke ujung atau
dalam suatu rantai.
Untuk mencari arus yang mengalir pada rangkaian seri dengan tahanan lebih dari satu ,
diperlukan jumlah total nilai tahanan-tahanan tersebut. Hal ini dapat dimengerti karena setiap
tahanan yang ada pada rangkaian seri akan memberikan hambatan bagi arus untuk mengalir
(Hayt, 1991 )
DAFTAR PUSTAKA

Alonso,dkk. 1979. Dasar-dasar Fisika Universitas. Jakarta: Erlangga

Durbin,dkk. 2005. Rangkaian Listrik. Jakarta: Erlangga

Hayt, Wiliam.1991. Rangkaian Listrik edisi keenam Jilid 1. Jakarta : Erlangga

Anda mungkin juga menyukai