Anda di halaman 1dari 7

Pendahuluan

A. Latar Belakang
Dalam era globalisasi serta perkembangan teknologi informasi saat ini yang
begitu pesat, membuat setiap orang dengan kebutuhan informasi serta ilmu
pengetahuan teknologi terus meningkat. Dalam hal ini, perpustakaan sebagai sumber
dari pusat informasi dan ilmu pengetahuan memegang peran penting dalam
penyebaran informasi tersebut kepada setiap orang yang membutuhkan.
Perkembangan perpustakaan di masa modern ini terus berkembang pesat, selain dari
penyedia layanan informasi dan ilmu pengetahuan seiring berkembangnya teknologi
perpustakaan juga dapat digunakan sebagai penelitian dan juga sarana rekreasi bagi
setiap pengunjung. Tidak terlepas dari sarana tersebut setiap pengunjung perpustakaan
yang membutuhkan informasi dan bahkan sudah pasti menggunakan bahan pustaka
yang disediakan dalam perpustakaan.
Penelusuran informasi menjadi sangat penting karena inti dari sebuah
perpustakaan adalah bagaimana memenuhi kebutuhan informasi yang diminta
pemakai, bagaimana menemukan informasi yang diminta pemakai, dan bagaimana
memberikan jalan kepada pemakai untuk menemukan informasi yang diinginkan.
Proses penelusuran informasi menjadi penting untuk menghasilkan sebuah temuan
atau informasi yang relevan, akurat dan tepat. Proses dan penggunaan alat yang tepat
akan menghasilkan informasi yang tepat pula.

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan pengertian dari sistem simpan dan temu kembali informasi!
2. Sebutkan tujuan dan fungsi dari sistem simpan dan temu kembali informasi!
3. Sebutkan manfaat dari sistem simpan dan temu kembali informasi di perpustakaan!
4. Sebutkan dan jelaskan komponen dari sistem simpan dan temu kembali informasi!
5. Jelaskan betapa pentingnya sistem simpan dan temu kembali informasi di
perpustakaan!

1
Pembahasan

A. Pengertian Sistem Simpan dan Temu Kembali Informasi


Sistem temu kembali informasi berasal dari kata Information Retrieval System
(IRS). Temu kembali informasi adalah sebuah media layanan bagi pengguna untuk
memperoleh informasi atau sumber informasi yang dibutuhkan oleh pengguna. Sistem
temu kembali informasi merupakan sistem informasi yang berfungsi untuk
menemukan informasi yang relevan dengan kebutuhan pemakai. Sistem temu kembali
informasi berfungsi sebagai perantara kebutuhan informasi pengguna dengan sumber
informasi yang tersedia. Pengertian yang sama mengenai sistem temu kembali
informasi menurut Sulistyo-Basuki yaitu kegiatan yang bertujuan untuk menyediakan
dan memasok informasi bagi pemakai sebagai jawaban atas permintaan atau
berdasarkan kebutuhan pemakai. Dapat dinyatakan bahwa sistem temu kembali
informasi memiliki fungsi dalam menyediakan kebutuhan informasi sesuai dengan
kebutuhan dan permintaan penggunanya.
Definisi lain yang mengemukakan bahwa: “Sistem temu kembali informasi
adalah suatu proses yang dilakukan untuk menemukan dokumen yang dapat
memberikan kepuasan bagi pengguna dalam memenuhi kebutuhan informasinya”.
Tujuan utama sistem temu kembali informasi adalah untuk menemukan dokumen
yang sesuai dengan kebutuhan informasi pengguna secara efektif dan efisien,
sehingga dapat memberikan kepuasan baginya, dan sasaran akhir dari sistem temu
kembali informasi adalah kepuasan pemakai. Sistem temu kembali informasi
merupakan ilmu pengetahan yang berfungsi dalam penempatan sejumlah dokumen
dalam memenuhi kebutuhan informasi pengguna. Menurut Hasugian, dasar dari
sistem temu balik informasi adalah proses untuk mengidentifikasi kecocokan diantara
permintaan dengan representasi atau indeks dokumen, kemudian mengambil dokumen
dari suatu simpanan sebagai jawaban atas pemintaan tersebut. Sistem temu kembali
informasi pada prinsipnya bekerja berdasarkan ukuran antara istilah query dengan
istilah yang menjadi representasi dokumen. Pengertian lain yang menyatakan bahwa
Sistem temu kembali informasi adalah proses yang berhubungan dengan representasi,
penyimpanan, pencarian, dan pemanggilan informasi yang relavan dengan kebutuhan
informasi yang diinginkan pengguna. Pendapat ini menunjukkan bahwa dalam Sistem
Temu Kembali Informasi terkandung sejumlah kegiatan yang meliputi proses
identifikasi kecocokan, representasi, penyimpanan, pengambilan, serta pencarian atau

2
penelusuran dokumen yang relevan atau sesuai, dalam rangka memenuhi kebutuhan
informasi pengguna.
Maka dapat disimpulkan bahwa sistem temu kembali informasi merupakan
sebuah sistem yang berguna dalam memanggil dan menempatkan dokumen
dari/dalam basis data sesuai dengan permintaan pengguna. Sistem temu kembali
informasi memiliki tujuan akhir, yaitu memberikan kepuasan informasi bagi
pengguna sistem. Jadi, temu kembali informasi merujuk pada keseluruhan kegiatan
yang meliputi pembuatan wakil informasi (representation), penyimpanan (storage),
pengaturan (organization) sampai kepada pengambilan (access).

B. Tujuan dan Fungsi Sistem Simpan dan Temu Kembali Informasi


Tujuan utama sistem temu kembali informasi adalah untuk menemukan
dokumen yang sesuai dengan kebutuhan informasi pengguna secara efektif dan efisien,
sehingga dapat memberikan kepuasan baginya, dan sasaran akhir dari sistem temu
kembali informasi adalah kepuasan pemakai. Selain itu, suatu sistem temu kembali
informasi bertujuan untuk mengumpulkan dan mengorganisasikan informasi dalam
sebuah sistem agar dapat memberikan informasi kepada pengguna secepat
permintaannya.
Fungsi dari sistem temu kembali informasi yakni :

 Mengidentifikasi (sumber) informasi yang relevan dengan kebutuhan pengguna.


 Menganalisis isi dokumen.
 Merepresentasikan isi dokumen.
 Mengorganisasikan dokumen beserta wakil dokumennya.
 Menyimpan dokumen dalam sebuah sistem temu kembali informasi.
 Menganalisis pertanyaan pengguna dan merepresentasikannya dalam format yang
sesuai dengan sistem temu kembali informasi yang digunakan.
 Menyesuaikan pernyataan penelusuran dengan dokumen yang tersimpan (dalam
database).
 Menyiapkan strategi penelusuran yang sesuai.
 Menemukan informasi yang relevan, dan
 Menyesuaikan kebutuhan dalam sistem berdasarkan analisa hasil umpan balik dari
pengguna.

3
C. Manfaat Sistem Simpan dan Temu Kembali Informasi di Perpustakaan
Menurut B. Mustafa dalam makalahnya yang berjudul “system temu kembali
informasi secara online” menyebutkan bahwa sistem online dalam temu kembali
informasi di perpustakaan setidaknya mempunyai tiga manfaat utama yaitu:
 Memberikan informasi tentang status mutahir dan actual keberadaan suatu
dokumen yang dimiliki oleh perpustakaan, misalnya apakah dokumen itu ada
dirak, sedang dipinjam atau sedang dalam proses perbaikan.
 Menyediakan ekstra titik akses untuk semua dokuman. Maksudnya kalu masi
catalog manual hanya bisa di temukan berdasarkan pengarang, judul atau
subjek saja,maka dengan system online/otomasi banyak titik akses lain dapat
di ciptakan, misalnya melalui tahun terbit, penerbit, edisi, ISBN dan lain
sebagainya tergantung kemauan penelusur.
 Perpustakaan dapat mengkaji atau meneliti atau memonitor langka-langkah
penelusuran yang telah dilakukan oleh pengguna perpustakaan serta total
pengunaan catalog dan sebagainya.

D. Komponen Sistem Simpan dan Temu Kembali Informasi


Komponen fundamental dari sistem temu kembali informasi adalah sebagai
berikut:
1. Penyimpanan (storage), yaitu menyangkut analisis subjek oleh pengindeks dan
penerjemahan dari istilah ke dalam bahasa pengindeksan oleh sistem.
2. Proses temu kembali (retrieval), yaitu berkaitan dengan analisis dan
pernyataan penelusuran; penerjemahan pertanyaan dalam bahasa pengindeksan
oleh sistem; serta formulasi dari strategi penelusuran diekspresikan sebagai
suatu istilah tertentu.

E. Pentingnya Sistem Simpan dan Temu Kembali Informasi di Perpustakaan


Banyak pakar yang mengungkapkan defenisi kebutuhan informasi. Salah
satunya Krikelas dalam kutipan Ishak (2006: 91), ia mendefenisikan kebutuhan
informasi sebagai berikut: “...when the current state of possessed knowledge is less
than needed”. Dari pengungkapan Krikelas dapat diartikan bahwa kebutuhan
informasi timbul ketika pengetahuan yang dimiliki seseorang kurang dari yang
dibutuhkan, sehingga mendorong seseorang untuk mencari informasi.

4
Memahami kebutuhan pemakai sebenarnya tidak terlalu sulit. Melakukan
pendekatan dengan pemakai (user approach) adalah langkah awal untuk dapat
memahami kebutuhan informasi pemakai (information need). “Pendekatan ini
dilakukan terutama untuk memahami karakteristik umum pemakai, mengetahui ruang
lingkup atau konteks informasi yang dibutuhkan, mengidentifikasi subjek, dan
menyeleksi sumber-sumber database yang akan digunakan dalam penelusuran”
(Hasugian, 2006: 6).
Namun Moores dalam Ishak (2006: 92) menyatakan agak sulit menentukan hal
ini karena kebutuhan informasi pemakai selalu berubah dan berkembang, “They have
customer’s need that are changing all the time. Understanding how these needs are
changing is obviously an essential element when designing future service”. Pendapat
tersebut dapat diartikan bahwa kebutuhan informasi pemakai selalu berubah dan
berkembang setiap waktu. Memahami bagaimana kebutuhan itu berubah merupakan
unsur penting dalam perencanaan layanan informasi dimasa mendatang. Oleh sebab
itu selalu mengikuti perkembangan informasi adalah penting sebagai jalan
mempermudah mengidentifikasi kebutuhan pemakai, yang salah satunya dalam
perpustakaan. Temu kembali informasi merupakan suatu usaha untuk menemukan
kembali informasi yang terdapat di perpustakaan yang sesuai dengan kebutuhan
pengguna. Untuk menunjang kegiatan penelusuran informasi bahan pustaka,
perpustakaan memerlukan alat bantu baik secara manual maupun menggunakan
komputer yang disebut dengan katalog. Tanpa adanya alat telusur lokasi bahan
pustaka, pengguna tidak mungkin menemukan kembali suatu bahan pustaka yang
diinginkannya diantara sekian banyaknya koleksi perpustakaan.
Kebutuhan para pemakai perpustakaan pada dasarnya cenderung lebih
menginginkan informasi cepat dan tepat dalam mendapatkan informasi, mudah dalam
mengakses, praktis dan efisien serta tidak memerlukan waktu yang lama dalam
mendapatkan informasi. Sekarang terjadi perubahan perilaku pemakai perpustakaan
yang mencari informasi dari manual bergeser komputer dan melalui internet.
Perpustakaan merupakan organisasi berupa lembaga atau unit kerja yang
bertugas menghimpun bahan pustaka, mengolah dan merawat pustaka dan
menyediakan koleksi pustaka untuk dimanfaatkan oleh pengguna perpustakaan.

5
Penutup

A. Kesimpulan
Kebutuhan para pemakai perpustakaan pada dasarnya cenderung lebih
menginginkan informasi cepat dan tepat dalam mendapatkan informasi, mudah
dalam mengakses, praktis dan efisien serta tidak memerlukan waktu yang lama
dalam mendapatkan informasi. Sekarang terjadi perubahan perilaku pemakai
perpustakaan yang mencari informasi dari manual bergeser komputer dan melalui
internet.
Perpustakaan merupakan organisasi berupa lembaga atau unit kerja yang
bertugas menghimpun bahan pustaka, mengolah dan merawat pustaka dan
menyediakan koleksi pustaka untuk dimanfaatkan oleh pengguna perpustakaan.

6
Daftar Pustaka

Ilmu Perpustakaan (2014). Komponen Sistem Temu Kembali Informasi.


https://donyprisma.wordpress.com/2014/02/01/komponen-sistem-temu-kembali-informasi/.
Di akses pada tanggal 12 September 2018 pukul 19:59 WIB.

Information Retrieval System (2012). Pengertian Sistem Temu Kembali Informasi (RIS).
http://informationretrievalsystem.blogspot.com/2012/07/pengertian-sistem-temu-
kembali.html. Di akses pada tanggal 12 September 2018 pukul 19:03 WIB.

_________. (2012). Pentingnya Sistem Temu Kembali Informasi (RIS).


http://informationretrievalsystem.blogspot.com/2012/07/pentingnya-sistem-temu-
kembali.html. Di akses pada tanggal 12 September 2018 pukul 20:00 WIB.

Kurniasih, Nuning (2014). Konsep Dasar Sistem Temu Kembali Informasi/Basic Cocepts of
Information Retrieval System.
https://www.academia.edu/6138333/Konsep_Dasar_Sistem_Temu_Kembali_Informasi_Basi
c_Cocepts_of_Information_Retrieval_System. Di akses pada tanggal 12 September 2018
pukul 19:43 WIB.

Library Dancing (2016). Pentingnya Tajuk Subjek Dan Tesaurus Dalam Sistem Temu
Kembali Informasi Di Perpustakaan. http://farida.blog.fisip.uns.ac.id/2016/06/04/pentingnya-
tajuk-subjek-dan-tesaurus-dalam-sistem-temu-kembali-informasi-di-perpustakaan/. Di akses
pada tanggal 12 September 2018 pukul 18:56 WIB.

Lumeno, Magdalena M.G., Antonius. M Golung dan Anton Boham (2015). Pemanfaatan
Sarana Temu Kembali Informasi Khususnya Katalog Upt Perpustakaan Unima oleh
Mahasiswa. Journal “Acta Diurna”, Vol. IV No. 1: hal. 5.

Anda mungkin juga menyukai