JAKARTA II
DOSEN PENGAJAR:
DR. Dra. Syarifah Miftahul El Jannah, M.Biomed
KELOMPOK 7
DISUSUN OLEH:
FARRAS ARVINENDI P23133117074
IKHWAN TAUFIQQURAHMAN P23133117076
PUTRI NABILA P23133117060
RUDHISTYA ARISKA KURNIANINGSIH P23133117064
VIRDA AURELIN P23133117068
2. Fungsi
Ada dua siklus abiotik ini, ialah fase atmosfer yang penting, bagi elemen seperti
nitrogen, dan fase sedimen yang penting misalnya bagi fosfor yang relatif kurang
sekali mengikuti fase atmosfer. Siklus biogeokimia yang terjadi dominan pada
fase atmosfer disebut siklus waduk atmosfer dan siklus biogeokimia yang lebih
banyak terjadi pada fase sedimen disebut siklus waduk sedimen. Yang penting,
bagi elemen seperti nitrogen, dan fase sedimen yang penting misalnya bagi fosfor
yang relatif kurang sekali mengikuti fase atmosfer, (Anonim3.2010).
1
4. Macam – macam siklus biogeokimia
1) Siklus Nitrogen
Nitrogen merupakan unsur terbesar yang terdapat di atmosfer (80 %).
Nitrogen merupakan salah satu unsur penyusun asam amino yang
merupakan protein yang temukan pada semua organisme bahkan sampai ke
virus. Protein merupakan salah satu senyawa kimia utama yang
dibutuhkan oleh tubuh. Protein memiliki peranan vital bagi organisme,
seperti fungsi struktural maupun fungsi dungsional di dalam tubuh.
2
Fiksasi Nitrogen
Fiksasi (pengikatan) nitrogen hanya dapat dilakukan oleh
prokariota (bakteri dan alga) tertentu yang mampu
mengikat senyawa nitrogen dalam bentuk N2 (nitrogen
anorganik) menjadi nitrogen organik dengan mengubahnya
menjadi asam amino yang merupakan penyusun protein.
Keberadaan prokariota pengikat nitrogen amat penting bagi
suatu ekosistem mengingat peranan nitrogen ialah
struktural senyawa protein yang menjalankan banyak
fungsi vital di dalam tubuh.
3
Mikroorganisme pengikat nitrogen menggunakan senyawa
tersebut untuk reaksi metabolisme di dalam tubuhnya.
Hasil samping dari reaksi fiksasi ini akan menghasilkan
senyawa amoniayang menjadi prekursor pertama kali
nitrogen organik yang dapat digunakan oleh tumbuhan.
Nitrifikasi
Merupakan reaksi kimia metabolisme amonium (NH4)
oleh bakteri nitrit (Nitrosomonas, Nitrosococus) yang
menghasilkan senyawa nitrit (NO2). Amonia (NH3) hasil
fiksasi N2 yang dibebaskan ke dalam tanah akan bereasi
dengan ion Hidrogen sehingga membentuk senyawa
amonium (NH4) yang bersifat asam dan dapat digunakan
secara langsung oleh tumbuhan. Amonia (NH3) merupakan
senyawa nitrogen dalam bentuk gas, sehingga dapat
menguap ke atmosfer. Pada saat ini amonia mampu
membentuk amonium dengan berikatan dengan ion
hidrogen. Amonium yang terbentuk di atmosfer akan ikut
terbawa dengan aliran hujan yang akan membasahi bumi.
Kandungan amonium ini akan mempengaruhi pH tanah di
suatu ekosistem.
4
senyawa nitrogen organik, asam amino yang akan
menyusun protein. Hewan mendapat asupan nitrogen
dengan cara memakan tumbuhan atau hewan lain melalui
rantai makanan pada suatu ekosistem.
Denitrifikasi
Adalah suatu reaksi kimia yang merombak senyawa nitrat
menjadi senyawa N2 ke atmosfer. Denitrifikasi dilakukan
oleh bakteri denitrifikans yang membantu pengembalian
senyawa nitrogen ke atmosfer.
Amonifikasi
Sedangkan amonifikasi ialah penguraian nitrat menjadi
amoniun (NH4) melalui proses penguraian yang dibantu
oleh dekomposer (bakteri dan jamur). Pembebasan
akumulai nitrogen pada organisme yang telah mati akan
sangat lama siklusnya jika tidak dibantu oleh dekomposer.
Sang pengurai menggunakan senyawa nitrogen organik
kompleks (protein/asam amino) untuk memenuhi
nutrisinya) dan dalam reaksi ini mengembalikan senyawa
amonium yang akan menggantikan senyawa amonium
yang telah digunakan bai oleh mikroorganisme maupun
tumbuhan.
5
2) Siklus Karbon dan Oksigen
6
menambahkan lebih banyak lagi CO2 ke atmosfir. Sebagai
akibatnya jumlah CO2 di atmosfer meningkat. CO2 dan O2
atmosfer juga berpindah masuk ke dalam dan ke luar
sistem akuatik, dimana CO2 dan O2 terlibat dalam suatu
keseimbangan dinamis dengan bentuk bahan anorganik
lainnya.
3) Siklus Air
Perpindahan air dari darat, laut, sungai, rawa, atmosfer, dan antara
organisme dengan lingkungan.
Tahapan:
7
Penjelasan
Air di atmosfer berada dalam bentuk uap air. Uap air berasal
dari air di daratan dan laut yang menguap karena panas cahaya
matahari. Sebagian besar uap air di atmosfer berasal dari laut
karena laut mencapai tigaperempat luas permukaan bumi. Uap
air di atmosfer terkondensasi menjadi awan yang turun ke
daratan dan laut dalam bentuk hujan. Air hujan di daratan
masuk ke dalam tanah membentuk air permukaan tanah dan air
tanah.
Tumbuhan darat menyerap air yang ada di dalam tanah. Dalam
tubuh tumbuhan air mengalir melalui suatu pembuluh.
Kemudian melalui tranpirasi uap air dilepaskan oleh tumbuhan
ke atmosfer. Tranpirasi oleh tumbuhan mencakup 90%
penguapan pada ekosistem darat.
8
4) Siklus Belerang (Sulfur)
9
ke udara dan sebagian tetap ada di dalam tanah. Gas
hidrogen sulfida yang ada di udara akan bersenyawa
dengan oksigen membentuk sulfur oksida, dan yang di
tanah oleh bakteri tanah akan diubah menjadi ion sulfat dan
senyawa sulfur oksida yang nanti akan diserap kembali
oleh tumbuhan.
5) Siklus Fosfor
10
Penjelasan
Posfor merupakan elemen penting dalam kehidupan karena
semua makhluk hidup membutuhkan posfor dalam bentuk
ATP (Adenosin Tri Fosfat), sebagai sumber energi untuk
metabolisme sel.
11
DAFTAR PUSTAKA
1) https://www.academia.edu/9818931/makalah_siklus_biogeokimia diakses
pada 4 oktober 2017 pukul 23.18
2) http://perkuliahan-dahliani.blogspot.co.id/2015/05/siklus-
biogeokimia.html diakses pada 4 oktober 2017 pukul 23.18
3) http://bonardo-art.blogspot.co.id/2013/03/makala-siklus-biogeokimia-
oleh-nama.html diakses pada 4 oktober 2017 pukul 23.18
4) https://id.wikipedia.org/wiki/Siklus_karbon diakses pada 4 oktober 2017
pukul 23.18
12