Anda di halaman 1dari 13

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN

JAKARTA II

MAKALAH EKOLOGI KESEHATAN


‘SIKLUS BIOGEOKIMIA”

DOSEN PENGAJAR:
DR. Dra. Syarifah Miftahul El Jannah, M.Biomed

KELOMPOK 7
DISUSUN OLEH:
FARRAS ARVINENDI P23133117074
IKHWAN TAUFIQQURAHMAN P23133117076
PUTRI NABILA P23133117060
RUDHISTYA ARISKA KURNIANINGSIH P23133117064
VIRDA AURELIN P23133117068

PROGRAM STUDI D-IV KESEHATAN LINGKUNGAN


JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
1. Pengertian Siklus Biogeokimia

Siklus biogeokimia atau yang biasa disebut dengan siklus organik-anorganik


adalah siklus unsur-unsur atau senyawa kimia yang mengalir dari komponen
abiotik ke komponen biotik dan kembali lagi ke komponen abiotik. Siklus unsur-
unsur tersebut tidak hanya melalui organisme, tetapi juga melibatkan reaksi-reaksi
kimia dalam lingkungan abiotik sehingga disebut sebagai siklus biogeokimia.

Menurut Odum, biogeokimia adalah jalan-jalan¡ yang bentuknya melingkar dari


unsur-unsur kimia yang melewati unsure-unsur organisme dan lingkungannya.
Bio merujuk kepada organisme hidup, geo kepada bebatuan, tanah udara dan air
dari bumi, sedangkan kimia adalah komposisi kimia dari bumi dan pertukaran
unsure-unsur diantara bhan-bahan dari kerak bumi.

2. Fungsi

Fungsi Siklus Biogeokimia adalah sebagai siklus materi yang mengembalikan


semua unsur-unsur kimia yang sudah terpakai oleh semua yang ada di bumi baik
komponen biotik maupun komponen abiotik, sehingga kelangsungan hidup di
bumi dapat terjaga.

3. Ciri – ciri Siklus Biogeokimia

Ada dua siklus abiotik ini, ialah fase atmosfer yang penting, bagi elemen seperti
nitrogen, dan fase sedimen yang penting misalnya bagi fosfor yang relatif kurang
sekali mengikuti fase atmosfer. Siklus biogeokimia yang terjadi dominan pada
fase atmosfer disebut siklus waduk atmosfer dan siklus biogeokimia yang lebih
banyak terjadi pada fase sedimen disebut siklus waduk sedimen. Yang penting,
bagi elemen seperti nitrogen, dan fase sedimen yang penting misalnya bagi fosfor
yang relatif kurang sekali mengikuti fase atmosfer, (Anonim3.2010).

1
4. Macam – macam siklus biogeokimia
1) Siklus Nitrogen
Nitrogen merupakan unsur terbesar yang terdapat di atmosfer (80 %).
Nitrogen merupakan salah satu unsur penyusun asam amino yang
merupakan protein yang temukan pada semua organisme bahkan sampai ke
virus. Protein merupakan salah satu senyawa kimia utama yang
dibutuhkan oleh tubuh. Protein memiliki peranan vital bagi organisme,
seperti fungsi struktural maupun fungsi dungsional di dalam tubuh.

Protein bahkan menyusun materi genetik yang berperan sebagai pengatur


di dalam tubuh serta yang akan diwariskan kepada keturunannya. Nitrogen
di alam dalam bentuk gas N2 yang tidak dapat digunakan baik oleh
tumbuhan maupun hewan. Berbeda dengn tumbuhan dan hewan, bakteri
mapu menggunakan nitrogen dalam bentuk gas (N2) untuk
metabolismenya, dan menghasilkan senyawa nitrogen dalam bentuk lain,
amonium (NH4) dan nitrat (NO3).

Dua jalur utama masuknya nitrogen ke dalam suatu ekosistem. Jalur


pertama nitrogen besaral dari deposit nitrogen atmosfer yang berjumlah
sekitar 5% samai 10%. Dalam jalur inii baik- amonium maupun nitrat yang
terlarut air hujan maupun yang terbawa oleh debu- debu dapat memasuki
suatu ekosistem untuk selanjutnya digunakan oleh tumbuhan. Sedangkan
jalur yang kedua masuknya nitrogen ke dalam suatu ekosistem ialah
melalui serangkaian reaksi kimia yang dibantu oleh mikroorganisme.

2
 Fiksasi Nitrogen
Fiksasi (pengikatan) nitrogen hanya dapat dilakukan oleh
prokariota (bakteri dan alga) tertentu yang mampu
mengikat senyawa nitrogen dalam bentuk N2 (nitrogen
anorganik) menjadi nitrogen organik dengan mengubahnya
menjadi asam amino yang merupakan penyusun protein.
Keberadaan prokariota pengikat nitrogen amat penting bagi
suatu ekosistem mengingat peranan nitrogen ialah
struktural senyawa protein yang menjalankan banyak
fungsi vital di dalam tubuh.

Nitrogen difiksasi oleh bakteri di ekosistem terestrial dan


juga bakteri yang bersimbiosis dengan akar tanaman
Leguminoceae, Rhizobium leguminosa. Sedangkan pada
ekosistem akuatik terdapat populasi sianobakteria (alga
prokariot) yang mampu mengikat nitrogen bebas dari
atmosfer masuk ke badan air yang dapat digunakan oleh
tmbuhan air dan alga untuk nutrisi pertumbuhan.

3
Mikroorganisme pengikat nitrogen menggunakan senyawa
tersebut untuk reaksi metabolisme di dalam tubuhnya.
Hasil samping dari reaksi fiksasi ini akan menghasilkan
senyawa amoniayang menjadi prekursor pertama kali
nitrogen organik yang dapat digunakan oleh tumbuhan.

 Nitrifikasi
Merupakan reaksi kimia metabolisme amonium (NH4)
oleh bakteri nitrit (Nitrosomonas, Nitrosococus) yang
menghasilkan senyawa nitrit (NO2). Amonia (NH3) hasil
fiksasi N2 yang dibebaskan ke dalam tanah akan bereasi
dengan ion Hidrogen sehingga membentuk senyawa
amonium (NH4) yang bersifat asam dan dapat digunakan
secara langsung oleh tumbuhan. Amonia (NH3) merupakan
senyawa nitrogen dalam bentuk gas, sehingga dapat
menguap ke atmosfer. Pada saat ini amonia mampu
membentuk amonium dengan berikatan dengan ion
hidrogen. Amonium yang terbentuk di atmosfer akan ikut
terbawa dengan aliran hujan yang akan membasahi bumi.
Kandungan amonium ini akan mempengaruhi pH tanah di
suatu ekosistem.

Amonium yang terakumulasi ditanah sebagian besar


dimanfaatkan oleh bakteri nitrit untuk menghasilkan energi
dan akan menghasilka senyawabuangan NO2. Selanjutnya
senyawa nitrit akan digunakan oleh bakteri nitrat
(Nitrobacter) yang menghasilkan senyawa nitrat (NO3).
Senyawa nitrat jauh lebih “ramah” dibanding senyawa
nitrogen lainnya. Senyawa ini dapat digunakan oleh
tumbuhan secara langsung untuk diasimilasi menjadi

4
senyawa nitrogen organik, asam amino yang akan
menyusun protein. Hewan mendapat asupan nitrogen
dengan cara memakan tumbuhan atau hewan lain melalui
rantai makanan pada suatu ekosistem.

 Denitrifikasi
Adalah suatu reaksi kimia yang merombak senyawa nitrat
menjadi senyawa N2 ke atmosfer. Denitrifikasi dilakukan
oleh bakteri denitrifikans yang membantu pengembalian
senyawa nitrogen ke atmosfer.

 Amonifikasi
Sedangkan amonifikasi ialah penguraian nitrat menjadi
amoniun (NH4) melalui proses penguraian yang dibantu
oleh dekomposer (bakteri dan jamur). Pembebasan
akumulai nitrogen pada organisme yang telah mati akan
sangat lama siklusnya jika tidak dibantu oleh dekomposer.
Sang pengurai menggunakan senyawa nitrogen organik
kompleks (protein/asam amino) untuk memenuhi
nutrisinya) dan dalam reaksi ini mengembalikan senyawa
amonium yang akan menggantikan senyawa amonium
yang telah digunakan bai oleh mikroorganisme maupun
tumbuhan.

5
2) Siklus Karbon dan Oksigen

Sumber karbon di alam: CO2

 CO2 di alam → fotosintesis → tumbuhan mati → karbon


tersimpan di dalam fosil
 Makhluk hidup bernapas → mengeluarkan CO2 dipakai
untuk fotosintesis
 Hewan mati → karbon tersimpan di dalam fosil
 Fosil → bahan bakar → CO2 terlepas kembali ke
udaraProses timbal balik

fotosintesis dan respirasi seluler bertanggung jawab atas


perubahan dan pergerakan utama karbon. Naik turunnya
CO2 dan O2 atsmosfer secara musiman disebabkan oleh
penurunan aktivitas Fotosintetik. Dalam skala global
kembalinya CO2 dan O2 ke atmosfer melalui respirasi
hampir menyeimbangkan pengeluarannya melalui
fotosintesis.
Akan tetapi pembakaran kayu dan bahan bakar fosil

6
menambahkan lebih banyak lagi CO2 ke atmosfir. Sebagai
akibatnya jumlah CO2 di atmosfer meningkat. CO2 dan O2
atmosfer juga berpindah masuk ke dalam dan ke luar
sistem akuatik, dimana CO2 dan O2 terlibat dalam suatu
keseimbangan dinamis dengan bentuk bahan anorganik
lainnya.

3) Siklus Air
Perpindahan air dari darat, laut, sungai, rawa, atmosfer, dan antara
organisme dengan lingkungan.

Tahapan:

 Air dari permukaan bumi akan menguap (evaporasi)


 Di udara, air tersebut akan menjadi awan dan mengalami
kondensasi
 Terjadi hujan, air turun kembali ke permukaan bumi

7
Penjelasan
Air di atmosfer berada dalam bentuk uap air. Uap air berasal
dari air di daratan dan laut yang menguap karena panas cahaya
matahari. Sebagian besar uap air di atmosfer berasal dari laut
karena laut mencapai tigaperempat luas permukaan bumi. Uap
air di atmosfer terkondensasi menjadi awan yang turun ke
daratan dan laut dalam bentuk hujan. Air hujan di daratan
masuk ke dalam tanah membentuk air permukaan tanah dan air
tanah.
Tumbuhan darat menyerap air yang ada di dalam tanah. Dalam
tubuh tumbuhan air mengalir melalui suatu pembuluh.
Kemudian melalui tranpirasi uap air dilepaskan oleh tumbuhan
ke atmosfer. Tranpirasi oleh tumbuhan mencakup 90%
penguapan pada ekosistem darat.

Hewan memperoleh air langsung dari air permukaan serta dari


tumbuhan dan hewan yang dimakan, sedangkan manusia
menggunakan sekitar seperempat air tanah. Sebagian air keluar
dari tubuh hewan dan manusia sebagai urin dan keringat.

Air tanah dan air permukaan sebagian mengalir ke sungai,


kemudian ke danau dan ke laut. Siklus ini di sebut Siklus
Panjang. Sedangkan siklus yang dimulai dengan proses
Transpirasi dan Evapotranspirasi dari air yang terdapat di
permukaan bumi, lalu diikuti oleh Presipitasi atau turunnya air
ke permukaan bumi disebut Siklus Pendek.

8
4) Siklus Belerang (Sulfur)

 Sulfur → fotosintesis → hewan → protein


 Sulfur mengalir ke laut atau terurai menjadi gas H2S dan
SO2 → hujan

Belerang dalam tubuh organisme merupakan unsur


penyusun protein. Di alam, sulfur (belerang) terkandung
dalam tanah dalam bentuk mineral tanah dan di udara
dalam bentuk SO atau gas sulfur dioksida. Ketika gas
sulfur dioksida yang berada di udara bersenyawa dengan
oksigen dan air, akan membentuk asam sulfat yang ketika
jatuh ke tanah akan menjadi bentuk ion-ion sulfat (SO4 2-
). Kemudian ion-ion sulfat tadi akan diserap oleh tumbuhan
untuk menyusun protein dalam tubuhnya. Ketika manusia
atau hewan memakan tumbuhan, maka akan terjadi
perpindahan unsur belerang dari tumbuhan ke tubuh hewan
atau manusia.

Ketika hewan atau tumbuhan mati, jasadnya akan diuraikan


oleh bakteri dan jamur pengurai dan menghasilkan bau
busuk, yaitu gas hidrogen sulfida (H2S) yang akan dilepas

9
ke udara dan sebagian tetap ada di dalam tanah. Gas
hidrogen sulfida yang ada di udara akan bersenyawa
dengan oksigen membentuk sulfur oksida, dan yang di
tanah oleh bakteri tanah akan diubah menjadi ion sulfat dan
senyawa sulfur oksida yang nanti akan diserap kembali
oleh tumbuhan.

5) Siklus Fosfor

 Sangat dibutuhkan untuk membentuk asam nukleat,


protein, ATP
 Fosfor tidak mengalami fase gan
 Batuan yang mengandung fosfat → pelapukan → fosfat
terbawa ke laut → terbentuk sedimen
 Bakteri dan jamur → mengurai materi anorganik di tanah
→ fosfor → dipakai tumbuhan
 Fosfat di tanah → digunakan tumbuhan → dimakan
herbivor → dimakan karnivor → fosfat keluar melalui urin
dan feses.

10
Penjelasan
Posfor merupakan elemen penting dalam kehidupan karena
semua makhluk hidup membutuhkan posfor dalam bentuk
ATP (Adenosin Tri Fosfat), sebagai sumber energi untuk
metabolisme sel.

Posfor terdapat di alam dalam bentuk ion fosfat (PO43-


). Ion Fosfat terdapat dalam bebatuan. Adanya
peristiwa erosi dan pelapukan menyebabkan fosfat
terbawa menuju sungai hingga laut membentuk
sedimen. Adanya pergerakan dasar bumi menyebabkan
sedimen yang mengandung fosfat muncul ke
permukaan. Di darat tumbuhan mengambil fosfat yang
terlarut dalam air tanah

Herbivora mendapatkan fosfat dari tumbuhan yang


dimakannya dan karnivora mendapatkan fosfat dari
herbivora yang dimakannya. Seluruh hewan
mengeluarkan fosfat melalui urin dan feses.

Bakteri dan jamur mengurai bahan-bahan anorganik di


dalam tanah lalu melepaskan pospor kemudian diambil
oleh tumbuhan.

11
DAFTAR PUSTAKA

1) https://www.academia.edu/9818931/makalah_siklus_biogeokimia diakses
pada 4 oktober 2017 pukul 23.18
2) http://perkuliahan-dahliani.blogspot.co.id/2015/05/siklus-
biogeokimia.html diakses pada 4 oktober 2017 pukul 23.18
3) http://bonardo-art.blogspot.co.id/2013/03/makala-siklus-biogeokimia-
oleh-nama.html diakses pada 4 oktober 2017 pukul 23.18
4) https://id.wikipedia.org/wiki/Siklus_karbon diakses pada 4 oktober 2017
pukul 23.18

12

Anda mungkin juga menyukai