Anda di halaman 1dari 14

Dimas Syahputro Winarto 102015032

Steven Dwi Saputra 102015153


Tiara Gustina 102015009
Lisa Sari 102015189
Shelomita Frita Seri Taresa Singarimbun 102015079
Laotesa Rammang 102015144
Deamira Meralda 102015237
Inggrid Riama Tiopina 102013288
Fahala Lamboi Sihaloho 102013424
Yuniete Eiffelia 102012135
Seorang anak laki – laki usia 6 tahun dibawa ke dokter
dengan keluhan bengkak pada wajah terutama pada
kelopak matanya sejak 1 minggu yang lalu

Anak laki – laki 6 tahun mengalami bengkak pada


wajah terutama kelopak mata sejak 1 minggu yang
lalu

• Anak laki – laki tersebut mengalami


sindrom nefrotik
• Bengkak pada wajah sudah terjadi • Apakah ada anggota
berapa lama? keluarga yang sakit seperti
• Apakah ada disertai rasa nyeri?
ini?
• Selain bengkak di bagian wajah
apakah ada bengkak di daerah • Apakah ada anggota
lainnya? keluarga yang mempunyai
• Apakah disertai dengan keluhan riwayat penyakit kronik?
lain seperti sesak, demam, mual
muntah, penurunan nafsu makan?
• Bagaimana dengan volume,
frekuensi, wana, dan bau air • Lingkungan tempat tinggal
kencingnya?
dan sanitasi bagaimana?
• Apakah ada kebiasaan
menahan buang air kecil
• Sebelumnya pernah sakit seperti atau kurang minum?
ini?
• Sebelum datang sudah minum
obat? (membaik enggak)
• Apakah ada riwayat penyakit • Apakah ada riwayat alergi
lainnya? (DM, Obesitas, jantung) (makanan, suhu, cuaca, obat)
 Anamnesis

Identitas : anak laki-laki usia 6 tahun


Keluhan utama: Bengkak pada wajah terutama
kelopak mata 1 minggu yang lalu
Keluhan lainnya : bengkak terjadi pada daerah
genitalnya dan kedua tungkainya, anak
tampak sesak
• KU: Sakit berat • Kolesterol 300mg/dL
• Kesadaran: Somnolen
• TD: 80/50 cmHg • Albumin 1,8 g/dL
• Nadi: 110 x/ menit • Ureum & Kreatinin
• Napas: 36 x/ menit meningkat
• Suhu: afebris
• Edema pada wajah, scrotal, dan • Proteinuria +++
tungkai • Rongent thoraks AP
• Asiter +
• Auskultasi didapatkan suara napas tampak efusi pleura
vesikuler melemah paru kanan dan
kiri setinggi ICS5
• Nadi teraba lemah
RM
Gambaran
Klinis
Epidemiologi

Anamnesis, PF, PP Etiologi

Patofisiologi

Penatalaksanaa
n
DD: WD: Sindrom
Pencegahan
Glomerulonefritis akut Nefrotik
Gagal Jantung Koengestif
Komplikasi

Prognosis
Ginjal

• Organ yang terletak di rongga


abdomen, retroperitoneal antara
vertebra L1-L4
• Panjangnya bervariasi dari 6-12
cm dan berat bervariasi dari 24-
150 gram
• Ginjal kanan lebih rendah dari
pada ginjal kiri karena adanya
hati. Saat inspirasi, kedua ginjal
tertekan kebawah karena
kontraksi diafragma
Pembungkus
ginjal
 Capsula fibrosa
 Capsula diposa
 Fascia renalis
Bagian Ginjal
 Cortex renis
 Medula renis
Sindrom Nefrotik Glomerulonefritis akut Gagal Jantung Koengestif
Gejala • Edema di sekitar mata, pergelangan kaki, dan • Edema pada wajah, tangan, kaki, dan perut • Nyeri dada
bagian tubuh lainnya
Klinis • Urin berbuih • Edema wajah, dan bagian tubuh lainnya
• Urin berbuih • Frekuensi buang air kencing berkurang • Frekuensi nadi tidak teratur
• Penurunan jumlah dan frekuensi berkemih • Hipertensi • Nafsu makan berkurang, kencing pada
malam hari
• Mudah terinfeksi karena antibodi berkurang • Hematuria makroskopik
• Mual muntah, cepat lelah, batuk
• Gangguan pembekuan darah • Pernafasan cepat
• Pusing
• Mudah lelah, nafsu makan menurun, muntah
dan diare, penyusutan otot, dan perubahan
warna kulit menjadi putih

• Tidak hematuria
• Tidak hipertensi

• Sesak
Pemeriks • Proteinuria • Laju filtrasi glomerolus berkurang • Edema paru

aan • ANCA +, komplemen C3 berkurang, ASTO + • CK, CK-MB, mioglobin meningkat


• Hipoalbuminemia
Penunjan • Efusi pleura • Troponin I dan T meningkat
g • Hiperlipidemia • Urinalisis: gross hematuria, proteinuria, • BNP meningkat
ditemukan leukosit
• Ureum dan kreatinin normal • Ejection Friction berkurang
kecuali ada penurunan fungsi ginjal • Kreatinin meningkat
• EKG menunjukkan irama jantung tidak
• Albumin serum dan protein total dapat teratur, dinding jantung membengkak
• ASTO –, komplemen C3 NORMAL normal atau kadang sedikit turun
• JVP meningkat
• Dapat disertai efusi pleura • Pemeriksaan elektrolit: Natrium meningkat

• Dapat disertai efusi pleura

• Asidosis Metabolik, hiperkalemia,


hipernatremia
Definisi
Sindroma nefrotik adalah suatu penyakit dengan kumpulan gejala seperti
proteinuria masif hypoalbuminemia, edema dengan/ tanpa
hiperkolesterolemia

 Etiologi
 Sindrom nefrotik primer
 Sindrom nefrotik sekunder

 Epidemiologi
• Pada anak-anak (< 16 tahun) paling sering ditemukan nefropati lesi minimal
(75%-85%) dengan umur rata-rata 2,5 tahun, 80% < 6 tahun saat diagnosis
dibuat dan laki-laki dua kali lebih banyak daripada wanita. Pada orang dewasa
paling banyak nefropati membranosa (30%-50%), umur rata-rata 30-50 tahun
dan perbandingan laki-laki dan wanita 2 : 1. Kejadian SN idiopatik 2-3
kasus/100.000 anak/tahun sedangkan pada dewasa 3/1000.000/tahun.
Patofisiologi
Tatalaksana Non-
Medika mentosa
• Istirahat yang cukup
• Tirah baring
• Pola makan yang sehat dan bergisi
• Batasi protein yakni 2gr/kgBB/hari
• Diet rendah garam (1-2gr/hari)
Tatalaksana

• Diuretik untuk mengatasi asitersnya


• Furosemid 1-2mg/kgBB/hari
• Spironolakton 2-3 mg/kgBB/hari
• Atau infus albumin 20-25% dengan dosis 1gr/kgBB dengan furosemid intravena
1-2mg/kgBB
• Pemberian antibiotik profilaksis
• Pencilin oral 125-250 mg, 2 kali sehari
• Hipertensi
• Obat – obat golongan ACE INH, Kanal Ca bloker, Beta blocker, Alfa blocer
• Kortikosteroid (Prednison)
Prognosis
Pada skenario, pasien mengalami
sindrom nefrotik
Sindrom nefrotik adalah gangguan ginjal yang
menyebabkan tubuh kehilangan terlalu banyak
protein yang dibuang melalui urin karena
adanya kebocoran pada proses filtrasi di
glomerulus

Penderita sindrom nefrotik akan mengalami


proteinuria dan hipoalbuminemia

Hipoalbuminemia memicu terjadinya hiperlipidemia


dan edema pada bagian tubuh penderitanya

Anda mungkin juga menyukai