Pengantar
Persamaan Diferensial Biasa memainkan peranan yang penting sebagai bahasa didalam
merumuskan dan menyelesaikan persoalan-persoalan yang melibatkan ilmu pengetahuan dan
keteknikan. Suatu Persamaan Diferensial adalah suatu persamaan yang menghasilkan fungsi
yang tak diketahui terhadap turunannya terhadap satu atau lebih peubah bebas. Diklasifikasikan
ada 2 jenis, yaitu Persamaan Diferensial Biasa dan Persamaan Diferensial Parsial. Salah satu
klasifikasi yang jelas adalah dengan melihat apakah fungsi yang tak diketahui bergantung pada
satu atau lebih . Bila hanya satu disebut Persamaan Diferensial Biasa, jika fungsi yang tak
diketahui bergantung pada lebih dari satu peubah bebas, disebut Persamaan Diferensial Parsial.
𝑑𝑦
1. = 4𝑥 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑃𝐷 𝑏𝑖𝑎𝑠𝑎 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 1 𝑝𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 1
𝑑𝑥
𝑑3𝑦
2. + 3𝑦 = 0 𝐴𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑃𝐷 𝑏𝑖𝑎𝑠𝑎 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 3 𝑝𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 1
𝑑𝑥 3
3
𝑑2𝑦 𝑑𝑦 6
3. { 2 } + { } = 𝑥 𝐴𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑃𝐷 𝑏𝑖𝑎𝑠𝑎 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 2 𝑝𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 3
𝑑𝑥 𝑑𝑥
𝜕 2𝑣 𝜕 2𝑣
4. + = 0 𝐴𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑃𝐷 𝑃𝑎𝑟𝑠𝑖𝑎𝑙 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 2 𝑝𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 1
𝜕𝑦 2 𝜕𝑥 2
Penyelesaian PD Biasa
Penyelesaian PD biasa adalah suatu hubungan fungsional antara peubah-peubahnya yang
tidak mengandung lagi differensial atau turunan yang memenuhi PD. Penyelesaian PD
dapat berbentuk fungsi eksplisit atau fungsi implisit. Penyelesaian Umum (PU) atau
general solution dari PD pangkat n adalah penyelesaian yang memuat n konstanta dari
hasil integrasi. Penyelesaian partikulir dari suatu PD adalah suatu penyelesaian yang
diperoleh dari PU dengan memberi suatu nilai pada konstanta dari PU. Pada integrasi
sederhana, konstanta dari hasil integrasi dari PD dapat mempunyai nilai tertentu dengan
adanya syarat batas atau syarat awal yang diberikan. Misalnya pada suatu PD diketahui
untuk nilai x=x0 maka y = y0 , hal ini disebut syarat batas. Kejadian khusus jika diketahui
x = x0 maka y = 0, disebut syarat awal.
2.Tentukan persamaan 𝑥 = 𝑦 − (𝑦 2 + 1)
𝑑𝑥
Jadi persamaan diferensialnya adalah = 1 − 2𝑦
𝑑𝑦
(𝑢 + 2)(𝑢 + 6)
𝑦 4 (𝑢 + 2)
=𝐶
(𝑢 + 6)
(𝑢+6)𝐶
𝑦4 =
𝑢+2
𝑦 = 𝐴 sin 𝑥 + 𝐵 cos 𝑥
𝑑2𝑦
= −𝐴 sin 𝑥 − 𝐵 cos 𝑥
𝑑𝑥 2
= −(𝐴 sin 𝑥 + 𝐵 cos 𝑥) = −𝑦
𝑑2𝑦
Dengan demikian kita dapatkan +𝑦 =0
𝑑𝑥 2
𝑑2𝑦
+𝑦 =0
𝑑𝑥 2
𝑑𝑦
= 𝑓(𝑥, 𝑦) … … … … … … … … … … … … … . (1)
𝑑𝑥
Jika f(x,y) suatu konstanta, maka penyelesaian didapat dengan mengintegralkan f(x,y)
𝑀 (𝑥,𝑦)
tersebut. Jika f(x,y) fungsi dengan peubah x dan y, misalkan f(x,y) = biasanya PD
𝑁 (𝑥,𝑦)
dirubah ke bentuk : 𝑀(𝑥, 𝑦)𝑑𝑥 + 𝑁(𝑥, 𝑦)𝑑𝑦 = 0 … … … … … … … . (2)
Pada umumnya PD ordo satu derajat satu dapat diklasifikasikan ke dalam bentuk :
1. Peubah dapat dipisahkan dalam ruas persamaan yang berbeda atau dapat
dikelompokkan dalam 2 kelompok, kelompok peubah x saja dan kelompok y saja
sehingga bentuknya menjadi :
: 𝑓1 (𝑥)𝑔1 (𝑦)𝑑𝑥 + 𝑓2 (𝑥)𝑔2 (𝑦)𝑑𝑦 = 0 𝑎𝑡𝑎𝑢
𝑒 4𝑥 𝑦 = ∫ 𝑥 − 2𝑥 2 𝑒 4𝑥 + 𝐶
𝑥 − 2𝑥 2 1 − 4𝑥 1 𝑐
𝑦= ( − − ) + 4𝑥
4 16 6 𝑒
4𝑥 − 8𝑥 2 − 1 + 4𝑥 − 1 𝑐
𝑦= ( ) + 4𝑥
16 𝑒
4𝑥 − 4𝑥 2 − 1 𝑐
𝑦= ( ) + 4𝑥
8 𝑒