PT PLN (PERSERO)
PERATURAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0251 .P/ DIR/ 2016
TENTANG
PEDOMAN KESELAMATAN INSTALASI DI LINGKUNGAN PT PLN (PERSERO)
DIREKSI PT PLN (PERSERO)
Menimbang
bahwa Keselamatan instalasi di Lingkungan PT PLN (Persero) telah diatur
Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor. 090,K/DIR/2005 tanggal 19 Mei
2005;
b. bahwa agar keselamatan instalasi di jingkungan PT PLN (Persero) lebih
terjamin, dengan mewujudkan kondisi andal dan aman bagi instalasi, aman
dari bahaya bagi manusia dan makhluk hidup lainnya dan ramah lingkungan,
maka PT PLN (Persero) wajib memberikan perlindungan, pencegahan,
| pengamanan dan penyelesaian terhadap potensi terjadinya kecelakaan
| instalasi
| bahwa untuk memenuhi maksud dalam huruf a dan b diatas, maka perlu
dilakukan penyempurnaan ates Pedoman Keselamatan Instalasi di
Lingkungan PT PLN (Persero);
diatas, maka perlu menetapkan Peraturan Direksi PT PLN (Persero) tentang
Pedoman Keselamatan Instalasi di Lingkungan PT PLN (Persero)
Undang-undang RI Nomor 01 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
Undang-undang RI Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan,
Undang-undang RI Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik
Negara
Undang-undang RI Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas,
5. _Undang-undang RI Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan;
6 Undang-undang RI Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial
7. Peraturan Pemerintah RI Nomor 23 Tahun 1994 tentang Pengalihan Bentuk
Perusahaan Umum (Perum) Listrik Negara menjadi Perusahaan Perseroan
(Persero):
8 —Peraturan Pemerintah RI Nomor 102 Tahun 2000 tentang Standatisasi
d. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, b dan c
Mengingat
Nasional;
9. porsttead/
Halaman 1 dari 12
yaMemperhatikan
Menetapkan
10,
"1
12
13,
14,
15,
16.
7
18,
19,
20.
Peraturan Pemerintah RI Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha
Penyediaan Tenaga Listrik, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah RI Nomor 23 Tahun 2014;
Peraturan Pemerintah RI Nomor 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem
‘Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja:
Peraturan Pemerintah RI Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
Penunjang Tenaga Listrik;
Peraturan Pemerintah RI Nomor Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Penyelenggaraan Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan
Kematian;
Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 45 Tahun 2005
tentang Instalasi_ Ketenagalistrikan, sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 046 Tahun 2006;
Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 26 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Penilaian Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja;
‘Anggaran Dasar PT PLN (Persero);
Keputusan Menteri Badan Usaha Milk Negara Nomor SK-179/MBU/2013
tentang pemberhentian, Perubahan Nomenklatur Jabatan dan
Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero)
PT Perusahaan Listrik Negara
Keputusan Menteri Badan Usaha Milk Negara Nomor SK-272/MBU/2014
tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-anggota Direksi
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara;
Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor SK-211/MBU/10/2015
tentang Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perusahaan Perseroan
(Persero) PT Perusahaan Listrik Negara;
Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 304.K/DIR/2009 tentang
Batasan Kewenangan Pengambilan Keputusan di Lingkungan PT PLN
(Persero) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan
Peraturan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 0313 KIDIR/2014;
Peraturan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 0015.P/DIR/2015. tentang
Organisasi dan Tata Kerja PT PLN (Persero).
Keputusan Direksi PT PLN (Persero) di Luar Rapat (Sirkuler) Nomor 139/DIR/2015
tentang Pembagian Tugas dan Wewenang Serta Tempat Kedudukan Anggota
Direksi PT PLN (Persero).
MEMUTUSKAN :
KEPUTUSAN DIREKS| PT PLN (PERSERO) TENTANG PEDOMAN
KESELAMATAN INSTALASI DI LINGKUNGAN PT PLN (PERSERO)
BAB
Halaman 2 dari 12,
yan1
10.
1.
12,
13,
14
15,
BABI
KETENTUAN UMUM
Pasal1
Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan:
‘Anak Perusahaan adalah Badan Usaha yang sahamnya dimiliki oleh Perusahaan lebih dari 50 %
(lima puluh persen)
Audit adalah suatu proses sistemetis, independen dan terdokumentasi untuk mendapatkan bukti
audit dan evaluasi objektivitas untuk menetapkan sejauh mana krteria audit terpenuhi
Cacat adalah kelainan fisik dan/atau mental yang dapat mengganggu atau merupakan rintangan dan
hambatan baginya untuk melakukan secara selayaknya.
Cacat tetap adalah kehilangan atau tidak berfungsinya salah satu atau beberapa organ tubuh atau
gangguan jiwa
Cacat tetap total adalah keadaan tenaga kerja tidak mampu bekerja sama sekali untuk selama-
lamanya.
‘Cacat tetap sebagian adalah cacat yang mengakibatkan hilangnya sebagian atau beberapa bagian
dari anggota tubuh
‘Cacat kekurangan fungsi adalah cacat yang mengakibatkan berkurangnya fungsi sebagian atau
beberapa bagian dari anggota tubuh untuk selama-lamanya
Instalasi adalah
2. _Instalasi tenaga listk yang meliputiinstalasi pembangkit, transmisi dan distribusi.
b. Instalasi bangunan/sarana/prasarana, dimana bangunan digunakan sebagai tempat kegiatan
dan/atau sarana/prasarana sebagai penunjang kegiatan usaha ketenagalistikan yang
dilaksanakan oleh Perseroan.
Keselamatan instalasi adalah upaya untuk mewujudkan kondisi aman bagi pegawai dan tenaga
kerja dari banaya yang dapat ditimbulkan oleh adanya kegiatan/pekerjaan di instalasi atau kegiatan
lain dari Perseroan, dengan memberikan perlindungan, pencegahan dan penyelesaian terhadap
kemungkinan terjadinya kecelakaan instalasi
Kondisi berbahaya (unsafe condition) adalah suatu kondisi tidak aman dan berbahaya bagi tenaga
kerja dan masyarakat umum di tempat kerja, instalasi tenaga listrik dan bangunan/sarana/prasarana,
‘Luka ringan adalah
= Luka yang mengakibatkan penderita tidak dapat melakukan pekerjaan tidak lebih dari 1 (satu)
hari
- Luka yang memeriukan perawatan medis namun tidak memerlukan perawatan inap di rumah
sakit
Luka berat adalah
- Luka yang mengakibatkan cacat tetap, yaitu kehilangan atau tidak berfungsinya salah satu atau
beberapa organ tubuh atau gangguan jiwa.
- Luka yang memerlukan perawatan medis 2 (dua) hari atau lebih dan tidak dapat melakukan
pekerjaannya meskipun tidak mengakibatkan cacat tetap.
‘Manajemen Unit Perseroan adalah pegawal yang menduduki jabatan struktural di Unit Perseroan
Pesan teks adalah pesan tertulis yang dikirimkan dari satu orang ke orang lain melalui alat
komurikasi (seperti : sms, whatsapp messenger, Blackberry messenger dl)
Pegawai adalah mereka yang setelah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan, diangkat dan diberi
penghasilan menurut ketentuan yang beriaku di Perseroan.
16. ras
Halaman 3 dari 12,
yaa
ee EEE Eee16.
17.
18.
19.
20.
21
22,
23,
24,
25,
27.
28.
29.
30.
31
32,
33,
Pejabat Keselamatan Ketenagalistrikan atau yang disebut Pejabat K3 adalah pegawai yang
‘menangani bidang K3, yang mempunyai wewenang, tugas, Kewajiban dan tanggung jawab untuk
melaksanakan pembinaan dan pengawasan keselamatan ketenagalistrikan
Pejabat Penanggung Jawab Instalasi adalah pejabat yang mempunyai wewenang, tugas,
kewajiban, tanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan instalasi
Pejabat SDM adalah pegawai yang menduduki jabatan struktural yang menangani bidang SDM
di Unit Perseroan,
Pelaksana Pekerjaan adalsh pegawai dan/atau tenaga Kerja yang mempunyai tugas dan
kewajiban melaksanakan suatu pekerjaan.
Pengawas Pekerjaan adalah pegawai atau tenaga kerja yang mempunyai wewenang, tugas,
kewajiban dan tanggung jawab untuk melaksanakan fungsi pengawasan suatu pekerjaan dan
memastikan pekerjaan dilakukan dengan benar dan aman.
PLN Kantor Pusat adalah Pusat Organisasi Perseroan.
Perilaku berbahaya (unsafe act) adalah tindakan/perilaku tidak aman dan berbahaya dari
pekerjamasyarakat umum yang dilatarbelakangi oleh faktor-faktor internal seperti sikap dan
tingkah laku yang tidak aman, kurang pengetahuan dan keterampilan, cacat tubuh yang tidak
terlinat dan kelelahan.
Pimpinan Unit Perseroan adalah Kepala Divisi Umum untuk Kantor Pusat, General Manager
untuk Unit Induk dan Manajer untuk Unit Pelaksana.
Perseroan adalah PT PLN (Persero) yang didirikan dengan Akta Notaris Soetiipto SH No.169
Tahun 1994 beserta perubahannya
Unit Induk adalah unit organisasi satu tingkat di bawah Kantor Pusat yang melaksanakan
kegiatan usaha tertentu sesuai dengan tujuan dan kegiatan usaha perusahaan
Unit Pelaksana adalah unit organisasi dibawah Unit Induk.
‘Sub Unit Pelaksana adalah unit organisasi dibawah Unit Pelaksana
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang selanjutnya disingkat SMK3 adalah
agian dari sistem manajemen perusahaan yang digunakan untuk mengembangkan dan
menerapkan kebijekan K3 dan mengelola risiko K3.
Tempat kerja berpotensi bahaya adalah tempat Kerja yang memiliki Kondisi kerja dan/atau
lingkungan kerja yang memiliki potensi bahaya dan apabila tidak dikendalikan memungkinkan
terjadinya kecelakaan kerja dan/atau PAK/PAHK (Penyakit Akibat Kerja/Penyakit Akibat
Hubungan Kerja).
Tenaga Kerja adalah tenaga alih daya, pekerja dari penyedia barang dan/atau jasa dan tenaga
lainnya yang memiliki hubungan kerja langsung dengan Perseroan.
Tenaga Allh Daya adalah tenaga yang dipekerjakan pada Perseroan oleh perusahaan Iain, di
mana perusahaan lain adalah perusahaan pemborong pekerjaan atau perusahaan penyedia
tenaga kerja
Tim Investigasi Pelanggaran Disiplin Pegawai adalah tim yang dibentuk oleh Perseroan atas
3 orang, maka dilampirkan terpisah dari Berita Acara Investigasi
pmae
Bisse a |1.3 DATA TEKNIK
a. Tanggal Kejadian
Titik Lokasi Kejadian
pos
Kegiatan Pekerjaan
Penyebab dasar Kecelakaan
*) beri tanda silang
(
f Keterangan Tambahan
ll, KRONOLOGIS KEJADIAN
Single line diagram *)terlampir
) DISTRIBUSI SR
) DISTRIBUSI JTR
) DISTRIBUSI JTM
) TRAFO / GARDU
) KEBAKARAN INSTALASI
) LAIN ~ LAIN.
(_) TRANSMIS!
(_) PEMBANGKIT
(_) KONSTRUKSI
() KUBIKEL
() LALU LINTAS
‘Tanggal Kejadian (hari/bulan/tanggal)
‘Jam (jamimenitidetik) | Uraian Kejadian
Jam (jamimenitidetik) | Uraian Kejadian
Jam Gamimenit:detik) | Uraian Kejadian
Tanggal Kejadian (hari/bulanitanggal)
‘Jam (jamimenit'detik) | Uraian Keja
‘Jam (amimenit:detik) | Uraian Kejadian
Jam (jam:menit;detik) | Uraian Kejadian
Dst
veMl, ANALISA
3.1 Penyebab Langsung
a. Kondisi Berbahaya (Unsafe Condition) yang ditemukan dimana merupakan faktor
penyebab terjadinya kecelakaan
oR ona
b. _Tindakan Berbahaya (Unsafe Act) yang dilakukan oleh korban dimana merupakan faktor
penyebab terjadinya kecelakaan
anene
3.2 Upaya Pencegahan Yang Sudah Dilakukan Manajemen Sebelum Terjadinya Kecelakaan
1
2
3
4
IV. KERUGIAN PERSEROAN
‘Akibat terjadinya kecelakaan tersebut Perseroan menderita kerugian sebesar Rp.
dengan rincian sebagai berikut
a. Kerugian akibat Kwh tidak tersalur
b. Kerugian akibat kerusakan asset
. Kerugian akibat biaya perawatan
Kegiatan akibat tuntutan ganti rugi /
kompensasiV. _ REKOMENDAS! PERBAIKAN
No! Tindakan Perbaikan PIC Kapan
(Wat) (Who) (When)
‘Man
Method
dst
Machine
dst
dst
‘Money
LAMPIRAN
Lampiran ini berisi evidence atau bukti-bukti terkait terjadinya Kecelakaan Instalasi, yang berupa foto
dan dokumen lainnya yang terkait.
Demikian Berita Acara Investigasi ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya,
. tgVbinithn
TIM INVESTIGAS!
P2K3 PT PLN (Persero) KANTOR PUSAT PERWAKILAN MANAJEMEN SETEMPAT
4. KETUATIM 1
NAMA a NAMA
JABATAN a JABATAN,
TD 7m
2. ANGGOTA TIM 2
NAMA, oe NAMA
JABATAN JABATAN
To er TTDLampiran | Keputusan Direksi PT PLN (Persero)
‘Nomar.
Formulir 4 : Surat Penetapan Kecelakaan
PT PLN (PERSERO)
‘SURAT PENETAPAN KECELAKAAN
Nomor
Menunjuk Berita Acara Pemeriksaan Kecelakaan Instalasi Nomor Tanggal
tas kecelakaan instalasi yang menyebabkan dengan ini kami tetapkan sebagai berikut
1. Kecelakaan instalasi yang terjadi disebabkan karena faktor Internal / External
2. Kecelakaan instalasi ini mengakibatkan kerugian material sebesar (dalam rupiah)
3. Kecelakaan instalasi ini mengakibatkan korban jiwa sebanyak (orang)
Demikian surat Penetapan Kecelakaan Instalasi ini dibuat untuk bisa dipergunakan sebagaimana mestinya,
*) Coret yang tidak periu
*) Ditanda tangani oleh Pimpinan Unit Perseroan‘Lampiran | Keputusan Dirks! PT PLN (Persero)
Nomor
Formuli’S: Laporan Dari Unt Pelaksana kepada Uni nuk
PT. PLN (PERSERO)
LAPORAN BULANAN
ECELAKAANINTALAS!
BULAN sce TAHUN
RBAT YANG BTWSULRR
TANGA
Bercy Funes! OKA HEADIN LUKARINGAN LUKABERAT | MENNGGAL Keruoiae
ugha Ant mapa
et | ait / Hat nn ces wala ames beet erate
cin eT et aay svar sepetiapone emi koa lastran, Se cme
oa
4 s
GENERAL MANAGER MANAJER AREA MANAJER SEKTOR
NAMALampiran | Keputusan Dieksi PT PLN (Persero)
Nomor
Formulir6 : Laporan dari Unit Induk kepada Kantor Pusat
PT. PLN (PERSERO)
LAPORAN BULANAN
KECELAKAAN INSTALAS!
BULAN... st TAHUN so
"ARIBAT YANG DITMBULKAN
TANGGAL
FUNGs! LOKAS! KEJADIAN KERUGIAN
KEJADIAN LUKARINGAN LUKABERAT —-MENINGGAL ee
gen Assos yaa_ st
FR mee apt fian cert meme pyre imayir onl “Jumiah horban Jumiah korban vr " ‘tersalurtan , biaya perawaten/pengobatan,
‘anne zuna/Lavines aot etn mann ronan, hoe momen
on
J 4
GENERAL MANAGER / MANAJER AREA MANAJER SEKTOR
NAMALampiran Il Keputusan Direksi PT PLN (Persero)
Nomor ate
Formulir : Flowchart Investigasi Kecelakaan Instalasi
PIC
BAGAN ALIR
Pojabat
Penangaune
awa
nstalask
Pimpinan
Perseroan
Pimginan
Unit
Perseroan
mp2xa
Unt induk
Pimpinan
Perseroan
piveat
bmw
Pimpinan
Unit indi
Unit Pelaksana
Tenbos lporen icccloaan Wotan!
Tadaparin —aiormast
Intl hepade VED.
Tembusan #213 Kantor PN Pusat
Tidak
Trnpnan ot Pealana membunt frat
ah {hone bepaca 2X3 unt Pelican arta
erdasavan 8A (ert Acar} less.
ee
Tweaportan surat peetopn teciatoan
‘re dap Best hepa KO
‘Etembusaa KDW OR
Tidak
TW SL enya Kepeds KO TUN wrt
proses sonst pearggean doin