KELUARGA
RUMAH SAKIT UMUM BUNDA
JEMBRANA
PANDUAN HAK PASEN DAN KELUARGA
RUMAH SAKIT UMUM BUNDA
JEMBRANA
RSU BUNDA
JALAN RAJAWALI NO 36 JEMBRANA – BALI
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-
Nya sehingga buku Pedoman Hak Pasien Dan Keluarga RSU Bunda dapat terselesaiakan
tepat pada waktunya.
Perlu disadari bahwa Hak Pasien Dan keluarga selama dalam perawatan harus
dihormati dan dilindungi.
RSU Bunda bertanggung jawab untuk melindungi hak pasien secara efektif dan
mengedepankan hak pasien,sehingga diharapkan hasil pelayanan pasien dapat berjalan
secara optimal.
Menyadari bahwa buku pedoman Hak Pasien dan keluarga ini masih tidak
sempurna dan kami sangat mengharapkan masukan dari para pihak yang terlibat dalam
pelayanan pasien di RSU Bunda, sehingga buku pedoman ini betul- betul dapat menjadi
salah satu pedoman bagi RSU Bunda.
Penyusunan buku pedoman ini mengacu pada Undang-Undang Kesehatan RI
serta adanya dukungan dari pihak manajemen RSU Bunda.
Untuk itu tim penyusun mengucapkan terima kasih semoga buku pedoman ini
dapat bermanfaat dalam pelayanan kepada pasien di RSU Bunda.
Penyusun
DAFTAR ISI
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM BUNDA
NOMOR : 072/RSUB/I/2018 TENTANG TATA NASKAH DINAS
PADA RUMAH SAKIT UMUM BUNDA
iii
RUMAH SAKIT UMUM
BUNDA
Jalan Rajawali No 36 Jembrana – Bali
1
6. Peraturan Menteri Kesehatan RI No 39 tahun 2017 tentang
akreditasi Rumah Sakit.
MEMUTUSKAN
Menetapkan
Pertama : Menetapkan dan memberlakukan tentang panduan hak pasien
dan keluarga di RSU Bunda .
Kedua : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
Ditetapkan di : Jembrana
Pada tanggal : 1 Januari 2018
Direktur RSU Bunda
v
Lampiran :
Surat Keputusan Direktur
Nomor : 072/RSUB/2018.
Tentang tata naskah Dinas
Rumah Sakit Bunda
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bahwa sudah tidak bisa dipungkiri lagi di mana kemajuan dan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi sangat berpengaruh pada perkembangan kebutuhan
manusia, yang salah satunya diantaranya di bidang teknologi informasi. Informasi
menjadi kebutuhan pokok setiap orang dalam rangka pengembangan pribadi di
lingkungan sosialnya.
13
Pelayanan Kesehatan merupakan hak setiap orang yang dijamin dalam Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, yang harus di wujudkan dengan
upaya peningkatan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Dalam perkembang-an
dunia informasi yang begitu pesat saat ini membuat banyak orang mulai terbuka
wawasannya dan dengan makin membaiknya tingkat sosial ekonomi membuat dampak
pada kebutuhan yang semakin meningkat terhadap kualitas pelayanan.
Di bidang pelayanan kesehatan di Rumah sakit ada 3 (tiga) pelaku utama yang
berperan, yang masing-masing mempunyai hak dan kewajiban. Ketiga pelaku utama
tersebut adalah Pasien, Dokter dan Rumah Sakit. Pengaturan hak dan kewajiban tersebut,
telah ditentukan dalam berbagai peraturan perundang-undangan antara lain Undang-
Undang Praktek Kedokteran, Undang-Undang Kesehatan, Undang-Undang Rumah Sakit,
Permenkes No. 159 b/1988 tentang Rumah Sakit dan Surat Edaran Dirjen Pelayanan
Medik No. YM.01.04.3.5.2504 tentang Pedoman Hak dan Kewajiban Pasien, Dokter dan
Rumah Sakit.
RSU Bunda Jembrana sebagai salah satu penyedia jasa pelayanan kesehatan
masyarakat baik secara personal, kelompok atau institusi, termasuk dokter, perawat dan
rumah sakit mempunyai peranan yang penting karena terkait langsung dengan pemberian
pelayanan kesehatan dan mutu pelayanan kesehatan. Ketidaksesuaian antara biaya yang
harus dikeluarkan pasien terhadap layanan yang diterima sangat berpotensi untuk
menimbulkan suatu tuntutan sebagai cetusan rasa tidak puas. Namun demikian tidak
mengetahui dan mengerti akan hak-hak yang mesti mereka dapatkan ketika sedang
menerima penanganan dari petugas medis. Ditempat-tempat pelayanan kesehatan seperti
tempat praktek, klinik, rumah sakit, masalah ini sudah dituangkan dalam bentuk tertulis
melalui undang-undang, peraturan serta himbauan. Hak pasien dan keluarga adalah hak –
hak pribadi yang dimiliki manusia sebagai pasien.
v
dari Rumah Sakit sebagai penyedia atau penyelenggara pelayanan kesehatan oleh sebab
itu apa yang menjadi Hak Pasien dan Keluarga selama menjalani perawatan di Rumah
Sakit perlu di informasikan .
B. TUJUAN
1. Umum
2. Melindungi Pasien dan Keluarga agar mendapatkan Pelayanan secara optimal
sesuai kebutuhan .
3. Sebagai pedoman bagi manajemen untuk dapat menerapkan HPK di lingkungan
RSU Bunda Jembrana.
2. Khusus
a. Pasien memperoleh informasi yang jelas mengenai tata tertib dan peraturan yang
berlaku di RSU Bunda Jembrana.
b. Pasien memperoleh pengertian dan pemahaman yang baik dan benar tentang Hak
dan Kewajibannya selama Pasien tersebut dirawat di RSU Bunda Jembrana
c. Pasien memperoleh informasi tentang semua Pelayanan yang ada di RSU Bunda
Jembrana.
d. Pasien dan keluarga dilibatkan dalam keputusan Pelayanan
e. Pasien dan keluarga merasa nyaman dalam menjalani pengobatan dan perawatan
BAB II
RUANG LINGKUP
Dengan mengedepankan hak pasien dan keluarga ini maka RSU Bunda Jembrana
bertanggung jawab untuk melindungi hak-hak tersebut. Sesuai dengan Undang-Undang
no 44 pasal 32 maka ruang lingkup Hak Pasien dan Keluarga meliputi hak:
1. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di
Rumah Sakit;
Pasien yang berasal dari IGD dan Poli klinik rawat jalan yang dinyatakan rawat
inap akan diinformasikan mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di RSU
Bunda Jembrana. Hal-hal yang dijelaskan meliputi: peraturan jam tamu dan
tatatertib selama pasiendirawat inap.
2. Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien;
Informasi mengenai hak dan kewajiban pasien dijelaskan oleh petugas admision
setelah pasien keluarga menandatangani formulir persetujuan dirawat di RSU
Bunda Jembrana.
3. Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskiriminasi.
Dalam memberikan pelayanannya RSU Bunda Jembrana memandang bahwa
pasien adalah unik dengan berbagai kebutuhan, kekuatan, nilai-nilai dan
kepercayaan masing-masing,maka pelayanan yang diberikan harus secara holistik
tidak membeda-bedakan suku, agama, ras sesuai dengan nilai-nilai dasar yang
dianut oleh RSU Bunda Jembrana.
4. Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan
standar prosedur operasional
Pelayanan di RSU Bunda Jembrana diberikan oleh tenaga-tenaga yang
profesional, mempunyai kualifikasi dan kompetensi yang sesuai dengan standar
profesinya.dan selalu menggunakan SPO yang sudah ditetapkan.
5. Memperoleh layanan efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari kerugian
fisik dan materi
Sesuai dengan misi RSU Bunda Jembrana, setiap pasien yang dirawat
memperoleh layanan dengan biaya yang efisien.
6. Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan
v
Setiap pengaduan atas kualitas pelayanan akan diterina oleh bagian kepuasan
pelanggan, akan dicari penyelesaian yang terbaik bagi kedua belah pihak.
( termuat dalam panduan penanganan keluhan pasien/keluarga )
7. Memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan peraturan
yang berlaku di rumah sakit
RSU Bunda Jembrana menghormati hak pasien dan keluarga untuk memilih
dokter dan kelas perawatan yang diinginkannya. RSU Bunda Jembrana
mempunyai daftar nama dokter spesialis yang praktek di rumah sakit, dan daftar
fasilitas kamar yang tersedia. (lihat lampiran nama dokter spesialis yang
praktek di RSU Bunda Jembrana)
8. Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain yang
mempunyai Surat Izin Praktek ( SIP ) baik di dalam maupun di luar Rumah Sakit
Bila pasien dan keluarga merasa tidak puas dengan informasi medis yang
diberikan oleh dokter spesialis yang merawat,dan ingin mencari second opinion
terhadap dr spesialis lain yang praktek di RSU Bunda Jembrana maka pasien dan
keluarga dapat menyampaikan secara langsung kepada dokter spesialis yang
merawat dan dokter spesialis tersebut akan menuliskan permohonan untuk
konsultasi kepada dokter yang di tuju.
9. Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data
medisnya
Pasien akan selalu dikaji tentang kebutuhan privasi yang diharapkan seperti:
privasi saat wawancara klinis, saat pemeriksaan, saat prosedur/pengobatan,
terhadap kunjungan umum, dan tentang informasi kondisi penyakit.Dalam
pengkajian keperawatan akan dikaji siapa saja orang yang berhak mendapatkan
informasi kondisi penyakitnya.Dokumen data-data medis bersifat rahasia, maka
berkas rekam medis wajib dijaga isinya karena isi dari rekam medis adalah milik
pasien sedangkan berkas rekam medisnya milik rumah sakit.Untuk jaminan dan
kerahasiaan berkas rekam medis RSU Bunda Jembrana ditetapkan:
a. Berkas rekam medis yang dipinjam menggunakan buku ekpedisi peminjaman.
b. Petugas rekam medis harus mampu menjaga kerahasiaan rekam medis pasien.
c. Berkas rekam medis pasien yang masih dirawat di simpan dalam almari yang
tidak bisa diakses selain oleh petugas.
d. Bagi pasien peserta asuransi harus ada surat kuasa/persetujuan tertulis yang
ditanda tangani oleh pasien yang bersangkutan jika pihak asuransi
membutuhkan data medisnya.
10. Mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan
tindakan medis, alternatif tindakan, resiko dan komplikasi yang mungkin terjadi,
dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraaan biaya
pengobatan
Informasi tersebut diberikan oleh dr DPJP dan terdokumentasi dalam lembar
pemberian informasi.
11. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh
tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya
Persetujuan yang diberikan oleh pasien atau keluarga atas dasar
penjelasan mengenai tindakan medis yang akan dilakukan terhadap pasien
tersebut.Tindakan medik adalah suatu tindakan medis yang dilakukan terhadap
pasien diagnostik atau terapetik. Semua tindakan medis yang akan dilakukan
terhadap pasien harus mendapat persetujuan. Persetujuan dapat diberikan secara
tertulis maupun lisan.
Setiap pasien yang mendapat pelayanan di rumah sakit mempunyai hak
untuk memperoleh atau menolak pengobatan.Bila pasien dalam perwalian maka
walilah yang mengatasnamakan keputusan hak tersebut pada pasien.
12. Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis
RSU Bunda Jembrana sangat menghormati hak-hak pasien yang
kritis/terminal.Pendampingan keluarga sangat dibutuhkan oleh pasien yang kritis
atau terminal agar sebelum ajalnya tiba pasien mendapat dukungan dari keluarga
secara moril dan spiritual sehingga pasien mengekspresikan perasaan dan
emosinya sehubungan dengan kematian yang sedang dihadapinya.Sehingga
pasien tidak meninggal dalam kesendirian tetapi meninggal dalam damai.
13. Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang di anutnya selama hal
itu tidak mengganggu pasien lainnya
RSU Bunda Jembrana Umum Bunda Jembrana menghormati agama dan
kepercayaan yang dianut oleh pasien.Bila ada permintaan pelayanan kerohanian
RSU Bunda Jembrana menyediakan peralatan ibadah yang dibutuhkan oleh
pasien. Untuk pasien HCU/NICU, bila keluarga pasien membutuhkan peralatan
doa sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dianut, maka peralatan doa
v
tersedia didalam almari .Untuk pasien rawat inap peralatan doa seuai dengan
agama yang dianut berada di almari ruang VIP.
14. Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di RSU
Bunda Jembrana mempunyai standar keselamatan pasien.yang diatur dalam
panduan pasien sefety
15. Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan rumah Sakit terhadap dirinya
Usul,saran, perbaikan terhadap kualitas pelayanan yang diberikan oleh RSU
Bunda Jembrana akan diterima oleh bagian kepuasan pelanggan dan akan di
informasikan kepada unit terkait untuk dilakukan perbaikan.
16. Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dan
kepercayaan yang dianutnya
Dalam pengkajian keperawatan, pasien akan dikaji tentang pemenuhan kebutuhan
kerohanian yang di harapkan selama dalam perawatan.
17. Menggugat dan atau menuntut Rumah Sakit apabila Rumah Sakit diduga
memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara perdata
ataupun pidana
18. Mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit yang tidak sesuai denagn standar
pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Sementara itu kewajiban pasien diatur diantaranya dalam UU no 29 tahun 2004 tentang
praktek kedokteran, terutama pasal 53. Yaitu
1. Memberi informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannya.
2. Mematuhi nasehat dan petunjuk dokter dan dokter gigi
3. Mematuhi ketentuan yang berlaku di Sarana Pelayanan Kesehatan.
4. Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima.
5. Memenuhi hal-hal yang telah disepakati perjanjian yang telah dibuat.
A. BATASAN OPERASIONAL
Hak
Adalah Kekuasaan / kewenagan yang dimiliki oleh seseorang atau suatu badan hukum
untuk mendapatkan atau memutuskan untuk berbuat sesuatu.
Kewajiban
Sesuatu yang harus diperbuat atau yang harus dilakukan oleh seseorang atau suatu
badan hukum.
Pasien
Adalah Penerima jasa pelayanan di rumah sakit baik dalam keadaan sehat atau sakit.
Perawat
Seseorang yang telah lulus pendidikan perawat baik didalam atau di luar negeri sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
v
BAB III
TATA LAKSANA
Penerapan hak pasien dan keluarga di RSU Bunda Jembrana dilaksanakan sejak
pertama kali pasien datang mendaftar untuk berobat di rumah sakit.Saat itu pasien
memperoleh hak atas informasi misalnya tentang pelayanan poli apa yang akan di tuju
sesuai dengan keluhan yang disampaikan oleh pasien. RSU Bunda Jembrana mempunyai
beberapa dokter spesialis yang praktek di Rumah Sakit ( lihat daftar dokter yang
praktek di RSU Bunda Jembrana) serta beberapa fasilitas pelayanan penunjang
medis(lihat lampiran fasilitas pelayanan penunjang medis).Petugas akan menjelaskan alur
yang akan dilalui sampai dengan penebusan resep dan penyelesaian administrasi di rawat
jalan.Saat dilakukan pemeriksaan oleh dokter, pasien mempunyai hak untuk mendapatkan
penjelasan secara lengkap dan jujur tentang masalah kesehatan yang dialami
pasien,diagnosa, tindakan medis, tujuan tindakan medis yang akan dilakukan,alternatif
tindakan lain, resikonya,komplikasi yang mungkin terjadi, prognosis terhadap tindakan
yang akan dilakukan.Untuk pasien yang dirawat sebelum pasien mendapatkan kamar,oleh
bagian penerimaan pasien rawat inap(admision)akan diinformasikan tentang kelas
perawatan yang sesuai dengan keinginan pasien atau sesuai dengan tanggungan dari
perusahaan/asuransi petugas admision akan menginformasikan tentang kelas
perawatan( lihat lampiran informasi tentang kelas perawatan ) yang sesuai dengan hak
pasien yang diberikan oleh pihak penanggung.Petugas admision dalam hal ini juga akan
menginformasikan tentang tatatertib yang berlaku dirumah sakit SantaMaria. (lihat
lampiran formulir persetujuan dirawat Dan akan dijelaskan juga tentang hak pasien dan
keluarga selama dalam perawatan di RSU Bunda Jembrana (lihat lampiran tentang hak
dan kewajiban pasien dan keluarga)
Hal-hal yang selanjutnya akan dibahas lebih terperinci meliputi :
1. Hak memperoleh second opinion
2. Perlindungan terhadap hak pasien dan keluarga terhadap kebutuhan privasi
3. Hak memperoleh informasi tentang kondisi medis pasien.
4. Perlindungan terhadap barang milik pasien
5. Perlindungan terhadap kekerasan fisik
6. Hak memperoleh bantuan hidup dasar
7. Hak menolak resusitasi / DNR
8. Hak pelayanan kerohanian
9. Menanggapi keluhan pasien dan keluarga
10. Persetujuan atau penolakan tindakan kedokteran
v
pengobatan pasien dan turut serta ambil bagian untuk membantu tim medis dalam
memberikan pelayanan dan pengobatan yang terbaik.Tim Medis dalam
memberikan pelayanan kepada pasien harus menghormati kebutuhan privasi
pasien.
Privasi pasien bisa bermacam-macam khususnya pada waktu wawancara
klinis, pemeriksaan, prosedur / tindakan, pengobatan transportasi, adalah sangat
penting. Pasien mungkin menghendaki privasi dari staf lain, dari pasien yang lain,
bahkan dari keluarganya.
Meskipun ada beberapa cara pendekatan yang umum dalam menyediakan
privasi berkenaan dengan situasi, harapan dan kebutuhan ini dapat berubah dalam
waktu berikutnya. Jadi, ketika staf memberikan pelayanan kepada pasien, antara
staf dan pasien membangun kepercayaan dan komunikasi terbuka dan tidak perlu
didokumentasi. Privasi yang wajib diperhatikan adalah sebagai berikut :
a. Privasi saat wawancara klinis
Wawancara adalah suatu komponen yang penting dalam proses
manajemen penyakit yang dokter peroleh untuk pengambilan keputusan
terapeutik. Wawancara yang efektif, dengan menanyakan pertanyaan-
pertanyaan yang tepat, memungkinkan dokter untuk dapat menentukan
pengobatan. Awalnya, proses ini nampaknya sederhana, hal yang sering
dokter lakukan setiap hari. Namun, hasil penelitian dan pengalaman
menunjukkan bahwa wawancara adalah proses kompleks yang perlu
lebih diperhatikan, karena ternyata kualitas informasi yang didapatkan
tidak selalu optimal.
b. Privasi saat pemeriksaan
Saat pasien berobat atau diperiksa buatlah klinik menjadi senyaman
mungkin dan memberikan privasi pada pasien..Dengan ruangan yang
nyaman, memperhatikan privasi, tidak terganggu orang lalu lalang,
suara gaduh dari tv/radio, telepon. Atau bila terdapat tirai, tutuplah tirai
tersebut sebelum memulai percakapan. Sebagai seorang “tuan rumah”,
bagian dari pekerjaan kita adalah untuk mengatur lokasi “tamu” yang
akan kita terima.
c. Setelah melakukan pengkajian lengkap, dokter memulai melakukan
pemeriksaan fisik.
Mulailah dengan mencuci tangan. Meskipun sangat penting untuk
menanggalkan pakaian secara lengkap, pemeriksaan harus dilakukan
dengan memaparkan hanya daerah yang akan diperiksa saat itu, tanpa
pemaparan yang tak semestinya dari daerah lain. Sebagai contoh bila
memeriksa payudara wanita, penting untuk memeriksa asimetris dengan
melakukan inspeksi kedua payudara pada waktu yang sama. Setelah
inspeksi dilakukan, dokter dapat menggunakan baju pasien , selimut
untuk menutupi payudara yang tidak diperiksa. Pemeriksaan abdomen
dapat dilakukan hati-hati dengan menempatkan handuk atau selimut di
atas genitalia. Penyelimutan pasien membantu menjaga suhu tubuh,
mencegah paparan cuaca, dan menjaga privasi.
d. Privasi saat prosedur atau tindakan
Setiap orang menghendaki privasi. Bila perawat ataupun dokter
melakukan tindakan diwajibkan menjaga privasi pasien tersebut. Sebagai
contoh perawat yang hendak memandikan pasien diwajibkan menutup
tirai pasien.
e. Privasi dalam hal pengobatan
Privasi menyangkut hak individu untuk mempertahankan informasi
pribadi dari pengaksesan oleh orang lain yang memang tidak diberi ijin
untuk melakukannya.
Pasien yang telah diperiksa dokter akan diberi informasi tentang
diagnosis dan rencana pengobatannya.
Pasien yang belum berusia 17 tahun ke bawah maka penjelasan
tentang penyakit dan rencana pengobatan nya diberitahu kepada
orang tua / walinya.
Pasien yang berusia 17 tahun ke atas maka penjelasan tentang
penyakit dan rencana pengobatan nya diberitahukan kepada
pasien tersebut. Kecuali pasien tersebut tidak sadar maka akan
diberitahukan kepada keluarga ataupun wali nya.
f. Privasi saat transportasi
Privasi juga dibutuhkan dalam memindahkan pasien dari satu tempat ke
tempat yang lain. Oleh karena itu saat memindahkan pasien dari brankard
harus tetap tertutup selimut.
v
3. Hak memperoleh informasi tentang kondisi medis pasien.
Setiap pasien yang berobat atau di rawat berhak memperoleh informasi
yang berhubungan dengan kondisi medisnya. Semua informasi tersebut di
dapatkan dari Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP). Informasi
yang boleh diketahui oleh pasien :
a. Diagnosis (WD&DD)
b. Dasar Diagnosis
Pada saat pasien akan menjalankan suatu tindakan baik tindakan invasif
atau non invasif pasien terlebih dahulu diberikan penjelasan oleh petugas
tentang tindakan yang akan dilakukan sehingga pasien tidak merasa takut.
v
Berhasil tidaknya resusitasi jantung paru tergantung pada cepat tindakan
dan tepatnya teknik pelaksanaannya. Pada beberapa keadaan, tindakan resusitasi
tidak dianjurkan (tidak efektif) antara lain bila henti jantung (arrest) telah
berlangung lebih dari 5 menit karena biasanya kerusakan otak permanen telah
terjadi, pada keganasan stadium lanjut, gagal jantung refrakter, edema paru
refrakter, renjatan yang mendahului “arrest”, kelainan neurologik berat, penyakit
ginjal, hati dan paru yang lanjut.
Permasalahan yang sering kita hadapi, bagaimana cara menangani
kegawatan kardiovaskuler lewat resusitasi jantung paru dengan tindakan dan teknik
pelaksanaan yang tepat
BHD / Bantuaan Hidup Dasar adalah usaha yang dilakukan untuk
menjaga jalan nafas (airway) tetap terbuka, menunjang pernafasan dan sirkulasi
dan tanpa menggunakan alat-alat bantu.
Usaha ini harus dimulai dengan mengenali secara tepat keadaan henti
jantung atau henti nafas dan segera memberikan bantuan sirkulasi dan ventilasi.
Usaha BHD ini bertujuan dengan cepat mempertahankan pasok oksigen ke otak,
jantung dan alat-alat vital lainnya sambil menunggu pengobatan lanjutan.
Pengalaman menunjukkan bahwa resusitasi jantung paru akan berhasil
terutama pada keadaan “henti jantung” yang disaksikan (witnessed) dimana
resusitasi segera dilakukan oleh orang yang berada di sekitar korban.
v
yang berbeda dari berbagai pihak terkait, baik pemerintah, manajer rumah sakit,
para dokter, petugas kesehatan lain, maupun masyarakat.
Bila pasien atau konsumen tidak puas atas pelayanan yang diberikan maka
kemungkinan terjadi keluhan. Penyampaian keluhan dapat dilakukan secara tertulis
atau lisan kepada pihak pemberi pelayanan. Manajemen keluhan pelanggan
komprehensif adalah cara yang efektif untuk mengatasi keluhan pelanggan sebagai
alat dan konsep dari total quality management.
Pasien mempunyai hak untuk menyampaikan keluhan tentang pelayanan
mereka, dan keluhan tersebut ditelaah, bila mungkin, diselesaikan. Juga, keputusan
mengenai pelayanan kadang-kadang menimbulkan pertanyaan, konflik, atau dilema
lain bagi rumah sakit dan pasien, keluarga atau pembuat keputusan lainnya. Dilema
ini dapat timbul dari masalah akses, pengobatan atau pemulangan pasien. Dilema
tersebut sulit diselesaikan jika menyangkut, misalnya masalah penolakan
pelayanan resusitasi atau pengobatan bantuan hidup dasar.
Manajemen keluhan adalah program pelayanan konsumen. Peran dari
program pelayanan pelanggan adalah menangani keluhan perorangan dan
menganalisis kumpulan keluhan. Fungsi penanganan keluhan didesain untuk
mencoba memperbaiki dengan segera ketidakpuasan pelanggan.
Tujuh langkah manajemen keluhan yang didasarkan oleh Deming Cycle adalah
a. Dokumentasikan keluhan pelanggan
b. Terjemahkan dalam masalah dan kebutuhan pelanggan
c. Analisis dan pecahkan masalah
d. Manfaatkan kebutuhan konsumen
e. Perbaharui cara menganalisis dampak kegagalan
f. Sampaikan solusi kepada pelanggan
g. Perbaharui sistem pengukuran kinerja
v
BAB IV
PENUTUP
Pasien adalah individu yang unik dengan berbagai macam kebutuhan .Rumah
sakit sebagai salah satu pusat pelayanan kesehatan masyarakat senantiasa harus selalu
memberikan pelayanan medis yang terbaik sesuai dengan kebutuhan pasien. Hubungan
pasien dengan dokter atau Rumah Sakit merupakan hubungan kemitraan atau partnership
oleh sebab itu sebelum melakukan pemeriksaan dan memberikan pengobatan secara
optimal dokter atau perawat perlu membangun kepercayaan dan komunikasi yang
terbuka dengan pasien Keberhasilan seluruh perawatan dan pengobatan sangat tergantung
pasien-perawat dan tim medis. Kebutuhan pasien harus dapat diidentifikasi secara tepat
dan juga memperhatikan Hak pasien dan keluarga sehingga proses pelayanan medis
secara keseluruhan dapat berjalan secara lancar.
Semoga pedoman ini dapat dilaksanakan sebaik-baiknya dan menjadi panduan di
RSU Bunda Jembranadalam memberikan pelayanan yang terbaik.
v
RUMAH SAKIT UMUM
BUNDA
Jalan Rajawali No 36 Jembrana – Bali
Telp. (0365) 40251 Fax (0365)40089
v
b. Mempersilahkan pasien untuk memilih perawatan/pelayanan kesehatan
yang sesuai dengan kondisi keuangan pasien dan pasien tetap
berkewajiban untuk melunasi yang tertunggak.
3. Untuk pasien dari perusahaan rekanan, surat jaminan harus sudah diserahkan
paling lambat 1x24 jam sejak pasien masuk. Apabila ketentuan tersebut tidak
dapat dipenuhi maka diperlakukan sebagai dengan ketentuan pasien umum.
4. Untuk pasien yang menggunakan asuransi atau tanggungan perusahaan maka
apabila perusahaan/asuransi pasientidak menjamin seluruh/sebagian biaya
perawatan pasien maka seluruh biaya perawatan atau tindakn dokter adalah
sepenuhnya menjadi tanggungan pasien sendiri dan akan pasien bayar pada
saat pasien keluar dari Rumah Sakit.
5. Bentuk pembayaran yang dapat diterima oleh Rumah Sakit adalah dalam
bentuk uang tunai, kartu kredit, kartu debet. Rumah Sakit tidak menerima
pembayaran dalam bentuk cek atau bilyet giro.
6. Setiap pasien rawat inap akan dikenakan biaya administrasi, jasa perawatan
dan jasa dokter yang merawat sesuai dengan tariff yang berlaku terhitung dari
tanggal masuk rawat samapai dengan tanggal keluar rawat.
C. Kepulangan
1. Pasien hanya diperbolehkan pulang setelah mendapat izin dari dokter
merawat dan telah melunasi seluruh biaya perawatan.
2. Batas waktu maksimal kepulangan adalah 14.00 WITA. Dalam hal
kepulangan dilakukan melewati waktu tersebut atas kemauan sendiri, maka
akan dikenakan biaya tambahan sesuai ketentuan yang berlaku.
3. Pasien yang pulang tanpa mendapatkan izin dari dokter yang merawat, maka
pasien dinyatakan dalam keadaan pulang atas permintaan sendiri dan pasien
atau penanggung jawab menandatangani formulir Surat Pernyataan Pulang
Atas Permintaan sendiri.
4. Pasien yang masuk dan keluar dalam hari yang sama biaya akan
diperhitungkan sebagai satu hari perawatan.
NAMA :……………….……………
HUBUNGAN DENGAN PASIEN :…………………………….
Saya selaku PASIEN/KELUARGA PASIEN telah memahami dan
menyetujui semua kondisi pelayanan umum dan kewajiban keuangan yang
dilakukan selama perawatan di RSU Bunda.
Jembrana,…………………..
Petugas Pasien/Keluarga
(……………………………….) (……………………………..)
v
RUMAH SAKIT UMUM
BUNDA
Jalan Rajawali No 36 Jembrana – Bali
SURAT PERSETUJUAN
PENGUNGKAPAN INFORMASI MEDIS
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama :
Umur/Jenis Kelamin :
Alamat :
Nomor KTP/SIM/Paspor :
Menyatakan bahwa saya tidak berkeberatan bila RSU BUNDA memberikan
Informasi Medis atas nama saya sendiri*Anak*Istri*Suami*Ayah*Ibu:saya
dengan identitas sebagai berikut:
Nama :
Umur/Jenis Kelamin :
No.RM :
Untuk Kepentingan :
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan tanpa paksaan
Jembrana,
Yang membuat pernyataan
RUMAH SAKIT UMUM
BUNDA
Jalan Rajawali No 36 Jembrana – Bali
Jembrana,
Yang membuat pernyataan
( )
v
PENJELASAN HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN
RSU BUNDA
DALAM PELAYANAN KESEHATAN
Unit Terkait Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Rawat Inap, Instalasi Rawat
Jalan, Perawat, Dokter