PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan dasar yang merupakan ujung tombak
pembangunan bidang kesehatan yang terdepan mempunyai 3 fungsi, yaitu:
Untuk mengatasi masalah tersebut maka puskesmas wajib menggerakan dan memberdayakan
masyarakat agar berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap upaya kesehatan. Oleh sebab
itu upaya promosi kesehatan perlu dilaksanakan secara totalitas untuk memperbaiki drajat
kesehatan masyarakat. Secara operasional upaya promosi kesehatan di puskesmas dilakukan
agar masyarakat mampu berprilaku hidup bersih dan sehat ( PHBS ) sebagai bentuk
pemecahan masalah yang dihadapinya baik masalah kesehatan yang diderita maupun yang
berpotensi mengancam secara mandiri. Di samping itu petugas kesehatan puskesmas
diharapkan mampu menjadi teladan bagi pasien, keluarga, dan masyarakat.
Promosi kesehatan 1
1.2 TUJUAN
Mengevaluasi hasil kerja di tahun 2016 dan merencanakan program kerja di tahun 2017
untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang bersumber daya masyarakat sehingga
tercapainya derajat hidup sehat di kecamatan Ciruas tahun 2020.
Promosi kesehatan 2
BAB II
ANALISIS DATA
Posyandu : 71 Pos
- Pratama : 0 Pos
- Madya : 0 Pos
- Purnama : 7 Pos
- Mandiri : Pos
Desa Siaga Aktif : 15 Desa
- Pratama : 13 Desa
- Madya : 2 Desa
Mobil Puskesmas Keliling : 1 Buah
Ambulans Rujukan : 1 Buah
Motor Dinas : Buah
Promosi kesehatan 3
2.2.2 Tenaga Kesehatan
Jumlah Tenaga Kesehatan yang berada di Puskesmas Ciruas sebanyak 66 orang,
terdiri dari :
- Kepala Puskesmas : 1 orang
- Kepala Tata Usaha : 1 orang
- Dokter Umum : 3 orang
- Dokter gigi : 1 orang
- Bidan Puskesmas : 10 orang
- Bidan Desa : 14 orang
- Perawat : 15 orang
- Perawat gigi : 1 orang
- Nutrisionis : 1 orang
- Petugas Laboratorium : 2 orang
- Asisten Apoteker : 2 orang
- Cleaning Service : 5 orang
- Tenaga Administrasi : 5 orang
- Sanitarian : 1 orang
- Tenaga kontrak pelaksana promkes : 1 orang
- Petugas Laundry : 1 orang
- Rekam Medik : 1 orang
- Sopir : 2 orang
Sarana dan prasarana Promosi Kesehatan
- LCD : 1 Buah
- TOA : 1 Buah
- Wireles : 1 Buah
- Layar : 1 Buah
- Poster
- Pamflet/ lembar balik
- Spanduk
Promosi kesehatan 4
BAB III
HASIL KEGIATAN
a) Penyuluhan individu di BP, ruang MTBS, KIA, KLINIK dan ruang TB dan
Pendaftaran.
2 Februari
3 Maret
4 April
5 Mei
6 Juni
7 Juli
8 Agustus
9 September
10 Oktober
11 November
12 Desember
b) Pembinaan SBH
SBH ( Saka Bakti Husada) di kecamatan Ciruas dibentuk pada bulan November tahun
2016 dengan arahan dari dinas kesehatan dan merupakan salah satu UKBM yang
mencerminkan peran serta masyarakat aktif khususnya para pramuka yang berusia 12-
25 tahun yang membantu tugas Promkes untuk mempromosikan kegiatan kesehatan
baik disekolah maupun dilingkungan rumah tinggalnya. Pembinaan saka sakti husada
Promosi kesehatan 5
berlangsung 1 bulan sekali dengan memberikan pengetahuan tentang kesehatan melalui
adanya 5 krida dalam SBH..
b) Pembinaan posyandu
Pembinaan pada posyandu dilakukan untuk mengklasifikasi strata posyandu di
dapatkan dari 71 posyandu yang ada yang berstrata madya ada 50 pos dan 14 berstrata
purnama dan 7 pos strata mandiri.. Ini dikarenakan masih banyak posyandu yang hasil
cakupan nya dibawah 50% dan di posyandu tersebut belum terbentuk adanya dana
sehat.
Promosi kesehatan 6
tangga yang ada di kecamatan Ciruas. Dan rumah tangga yang ber PHBS terdapat 3621
rumah tangga yang ber PHBS atau sekitar 74,9%.
e) Pembentukan desa siaga aktif
Desa siaga yang ada di wilayah kecamatan Ciruas ada di 15 desa, dari 15 desa tersebut
13 desa strata pratama dan 2 desa strata madya yaitu Desa pelawaddan desa ranjeng.
f) Pembina Institusi
Insitusi yang telah dilakukan pembinaaan selama tahun 2016 adalah institusi
pendidikan khususnya disekolah dasar. Pada sekolah dasar dilakukan penyuluhan
tentang PHBS, CTPS, JAJANAN SEHAT. Sedangkan pada sekolah lanjutan kita lebih
menenkankan pada penyuluhan kesehatan remaja dan pencegahan HIV/AIDS.
Sedangkan untuk institusi dan tempat kerja lainya telah dilakukan pembinaan untuk
perda KTR. Yang setelah diadakan evaluasi masih belum dapat melaksanakan di
institusi yang dibina.
Koordinasi dilakukan pada setiap akan diadakannya kegiatan, baik yang ada di desa
maupun yang ada di dalam gedung puskesmas. Kerjasama lintas sektor pun telak
dilaksanakan antara lain lewat seba minggon dikecamatan maupun pada saat ada
kegiatan di desa.
Akan tetapi kerjasama lintas sektor selama ini masih belum optimal sehingga terkesan
semua kegiatan/ kasus yang berhubungan dengan kesehatan di masyarakat adalah
kegiatan puskesmas
Promosi kesehatan 7
BAB IV
Promosi kesehatan 8