Oleh :
EVY HAFIZAH
NIM : 7214011
TAHUN 2017
156
ASUHAN KEBIDANAN MULAI KEHAMILAN TM.III SAMPAI DENGAN
Oleh :
EVY HAFIZAH
NIM : 7214011
TAHUN 2017
ii
iii
iv
v
MOTTO
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN
menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini. Laporan Tugas Akhir ini penulis
persembahkan untuk :
1. Kepada Kedua orang tua Tercinta, Ayahanda Suhardi Syam dan Ibunda Anies
cinta dan kasih sayang, sumber inspirasi dan supporter utama kehidupan.
Terimakasih atas do’a, goresan cinta, kasih, dan sayang yang telah kalian
ananda mu lulus dari Prodi DIII Kebidanan ini. Terimakasih atas jasa-jasa
ayahanda dan ibunda yang belum bisa ananda balas sampai sekarang
2. Kepada kakak dan abang tersayang, Kakak Syarifah Kamilah dan Abang
Abdullah Kani Saragih, terimakasih atas do’a, dukungan moril dan materil untuk
kesuksesan adikmu.
3. Dosen-dosen yang telah menjadi orang tua kedua yang selalu memberikan
motivasi, selalu peduli dan perhatian, ucapan terimakasih yang tak terhingga atas
4. Dosen pembimbing akademik ibu Dian Puspitayani, SST., M.Kes yang terus
vii
5. Untuk teman-teman almamater dan teman-teman seperjuangan di kampus Prodi
DIII Kebidanan FIK Unipdu khususnya yang tak bisa saya sebutkan satu persatu.
Mari kita lanjutkan perjuangan kita di luar sana menjadi bidan yang profesional,
mengabdi kepada masyarakat. Jaga nama baik almamater dan membuat harum
nama kampus kita. Saat yang saya rindukan saat berkumpul dengan kalian semua
cintai, terimakasih karena kalian selalu siap menampung air mata, tawa, tempat
sharing, terimakasih atas motivasinya. Persahabatan ini tidak akan aku lupakan
7. Kepada Sahabat tercinta, terimakasih atas bantuan do'a dan semangatnya selama
ini. Sukses selalu dan siap melangkah lebih tinggi untuk menyongsong masa
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga
Kebidanan Mulai Kehamilan TM.III Sampai Dengan Nifas Dan KB Pada Ny.V
Dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini penulis tidak lupa memberikan
ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian
laporan ini.
2. H. Andi Yudianto, S.Kep. Ners M.Kes selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
UNIPDU
3. Ninik Azizah, SST, M.Kes selaku Ka. Prodi DIII Kebidanan Fakultas Ilmu
Kesehatan UNIPDU
ini.
6. Rita Puspita Sari, Amd.Keb. yang telah memberi kami bimbingan dan fasilitas
ix
7. Kedua orang tua tercinta yang telah memberikan do’a dan dukungan dalam
8. Serta semua pihak yang terlibat dalam pembuatan ini yang tidak bisa penulis
sebut satu-satu.
Semoga Allah SWT membalas budi baik semua pihak yang telah memberi
Penulis menyadari bahan pembuatan Laporan Tugas Akhir ini jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi
Demikianlah Laporan Tugas Akhir ini penulis buat, semoga bermanfaat bagi
Penulis
x
ABSTRAK
Oleh:
Evy Hafizah
7214011
xi
ABSTRACT
By:
Evy Hafizah
7214011
Maternal health is the most important asset in a life, from the mother's health
can provide a picture of a prosperous life for the baby conceived. However, many
factors can aggravate and jeopardize the health of mothers and their babies, especially
in mothers who are not getting care starting from pregnancy, childbirth, childbirth,
neonates and the installation of contraceptives. Objectives Care of midwifery
provides care of Continiuty Of Care in pregnant women, maternity, nifas, neonates
and family planning using midwifery management approach in accordance with the
authority of the midwife.
The methods used in the Final Assignment Report are the Criminal Code of
Ethics covering the assessment, formulation of diagnose and / or midwifery issues,
planning, implementation, evaluation and developmental records from the Pregnancy
to Family Planning (KB) in BPM Rita Puspita Sari, Amd. Keb. village peterongan
village peterongan district of jombang
The results of midwifery care in Ny. "V" age 24 years from pregnancy
Normal third trimester, normal delivery, normal puerperium, normal neonatal,
contraceptive using the Amenorhea Laktsi Method (MAL).
After taking care of Continiuty Of Care it can be concluded that Midwifery
care in pregnancy is normal, labor is normal, nifas is normal, neonate is normal, and
in midwifery care KB mother choose using Natural Contraception that is MAL and
there is no gap between theory and fact.
Keywords: Pregnancy, Labor, Post Partum Neonates, and Family Planning (KB)
xii
DAFTAR ISI
xiii
2.1.1 Konsep Dasar Kehamilan Trimester III .................................................. 9
2.1.2 Konsep Dasar Persalinan ....................................................................... 23
2.1.3 Konsep Dasar Masa Nifas ..................................................................... 43
2.1.4 Konsep Dasar Neonatus ......................................................................... 56
2.1.5 Konsep Dasar Keluarga Berencana (KB) ............................................... 65
2.2 Konsep Teori Standar Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil TM.III, sampai
dengan Nifas dan KB ................................................................................ 69
2.2.1 Standar Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil TM.III ............................. 69
2.2.2 Pencatatan Asuhan kebidanan Persalinan ............................................... 84
2.2.3 Pencatatan Asuhan Kebidanan Nifas ...................................................... 101
2.2.4 Pencatatan Asuhan Kebidanan Neonatus ............................................... 109
2.2.5 Pencatatan Asuhan Kebidanan KB ......................................................... 115
BAB III : TINJAUAN KASUS
3.1 Asuhan Kebidanan Kehamilan ................................................................. 118
3.2 Asuhan Kebidanan Persalinan ................................................................. 132
3.3 Asuhan Kebidanan Masa Nifas ................................................................. 145
3.4 Asuhan Kebidanan Neonats ...................................................................... 152
3.5 Asuhan Kebidanan KB ............................................................................ 157
BAB IV : PEMBAHASAN
4.1 Kehamilan ................................................................................................. 160
4.2 Persalinan .................................................................................................. 163
4.3 Masa Nifas ................................................................................................ 166
4.4 Neonatus .................................................................................................. 170
4.5 Keluarga Berencana .................................................................................. 172
BAB V : PENUTUP
5.1 Kesimpulan ............................................................................................... 174
5.2 Saran ......................................................................................................... 175
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 177
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
xv
DAFTAR GAMBAR
xvi
DAFTAR SINGKATAN
BB : Berat Badan
tipe B
FO : Fronto Oksipito
HB : Hemoglobin
deficiency Syndrome
IM : Intra Muskular
IV : Intra Vena
xvii
KB : Keluarga Berencana
KU : Keadaan Umum
LD : Lingkar Dada
LK : Lingkar Kepala
MO : Monto Oksipito
N : Nadi
RR : Respirasi Rate
S : Suhu
TB : Tinggi Badan
TBC : Tuberculosis
xviii
TD : Tekanan Darah
TM : Trimester
TT : Tetanus Toxoid
UK : Umur Kehamilan
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 21 : Dokumentasi
xx
BAB I
PENDAHULUAN
waspadai apabila terjadi hal-hal yang dapat membahayakan kesehatan ibu dan
bayi, terutama pada ibu yang tidak mendapatkan asuhan kontinyu dari tenaga
kesehatan.
kesehatan ibu dan anak dapat dilihat dari data Nasional bahwa cakupan K1 pada
ibu hamil mencapai 95,75% dari target 72%. Dan cakupan K4 sebesar 87,48%
dari target 72%. Cakupan pertolongan persalinan yang ditolong oleh tenaga
13,46% dengan cakupan KB suntik 49,93%, Pil 26,36%, Implan 9,63%, IUD
neonatal lengkap (KN) mencapai 77,31% dari target 75% (KemenkesRI, 2016).
dari target pencapaian 72%. Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan mencapai
1
2
2016).
hamil mencapai 98,44% dari target 99%. Cakupan K4 pada ibu hamil mencapai
90,36% dari target 95%. Cakupan pertolongan persalinan yang ditolong oleh
Tenaga Kesehatan (PN) mencapai 94,73% dari target 95%. Cakupan Kunjungan
Nifas (KF) mencapai 88,71% dari target 95%. Cakupan Kunjungan Neonatal
(KN) mencapai 95,80% dari target 99%. Cakupan peserta akseptor Keluarga
Berencana (KB) dengan cakupan KB suntik 7,3%, Pil 18%, kondom 1,6%, alat
kontrasepsi bawah kulit (AKBK) 8,1%, Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
Sari, Amd. Keb. di Desa Peterongan pada tanggal 22 Oktober 2016, di peroleh
data cakupan tahun 2015 yaitu cakupan K1 pada ibu hamil mencapai 76,26%.
Dari hasil data di atas dapat disimpulkan bahwa cakupan K1, K4,
nifas (KF3), KN lengkap dan cakupan akseptor baru keluarga berencana (KB)
3
Bahkan, dari data tersebut cakupannya sudah melampaui target yang ada.
meningkat dan lebih baik. Untuk itu, perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan
mutu pelayanan kesehatan ibu dan anak salah satunya adalah melaksanakan
kebidanan.
Bagaimana asuhan kebidanan mulai kehamilan trimester III sampai dengan nifas
dan KB pada Ny.P di BPM Rita Puspita Sari, Amd.Keb. di Desa Peterongan
Kehamilan trimester III sampai dengan nifas dan KB pada Ny.P di BPM Rita
1.3.2.1 Melakukan pengkajian data mulai kehamilan trimester III sampai dengan nifas
dan KB pada Ny.P di BPM Rita Puspita Sari, Amd.Keb. di Desa Peterongan
1.3.2.2 Merumuskan diagnosa atau masalah mulai kehamilan trimester III sampai
dengan nifas dan KB pada Ny.P di BPM Rita Puspita Sari, Amd.Keb. di Desa
mulai kehamilan trimester III sampai dengan nifas dan KB pada Ny.P di BPM
kehamilan trimester III sampai dengan nifas dan KB pada Ny.P di BPM Rita
dengan nifas dan KB pada Ny.P di BPM Rita Puspita Sari, Amd.Keb. di Desa
SOAP.
1.4.1 Sasaran
III sampai dengan nifas dan KB di BPM Rita Puspita Sari, Amd.Keb. di Desa
1.4.2 Tempat
Jombang.
1.4.3 Waktu
Saat hamil trimester III (3 kali pada bulan februari – Maret 2017)
Fisiologis Patologis
Persalinan
Fisiologis Patologis
Neonatus Nifas
1.5 Manfaat
TINJAUAN PUSTAKA
sepertiga masa kehamilan terakhir. Trimester III dimulai pada minggu ke-27
sampai kehami lan dinilai cukup bulan (38-40 minggu) (Fauziah & Sutejo.
2012:85).
karena rahim yang membesar menekan vena yang membawa darah dari
b. Paru-paru
Pada wanita hamil pernafasan lebih cepat dan lebih dalam karena
9
10
c. Ginjal
terjadi pada wanita hamil yang tidur miring. Tidur miring mengurangi
tekanan dari rahim pada vena yang membawa darah dari tungkai
d. Sistem Pencernaan
Perubahan dalam
Komponen Non-hamil
kehamilan
Volume plasma 2600 ml 3850 ml pada 40 mgg
Masaa sel darah merah 1400 ml 1650 ml pada 40 mgg
Volume darah total 4000 ml 5500 ml pada 40 mgg
Hematokrit (PVC) 35% 30% pada 40 mgg
Hemoglobin 12,5-13,9 g/dl 11,0-12,2 g/dl pada 40 mgg
Protein 65-85 g/L 55-75 g/L pada 20 mgg
Albumin 35-48 g/L 25-38 g/L pada 20 mgg
Fibrinogen 15-36 g/L 25-46 g/L pada 20 mgg
Trombosit 150-400 x 103+ / mm3 Sedikit menurun
Waktu pembekuan 12 menit 8 menit
Hitung sel darah putih 9 x 109 /L 10-15 x 109 /L
Hitung sel darah merah 4,7 x 1012 /L 3,8 X 1012/L pada 30 mgg
(Medforth, Janet, dkk. 2012:4)
a. Kalori
serta 10% dari protein, sayuran, dan buah-buahan (Triyana, Yani Firda.
2013:158).
12
b. Asam Folat
jumlah banyak guna pembentukan sel dan sistem saraf. Asam folat bisa
c. Protein
d. Zat besi
mg/hari. Zat besi dapat diperoleh dari hati, daging, dan ikan (Triyana,
e. Air
rehabilitatif yang meliputi pelayanan KIA, gizi, penyakit menular, PMT, KtP
yang bertujuan untuk memenuhi hak setiap ibu hamil memperoleh pelayanan
yaitu UK <14 minggu. 1 kali pada TM.II selama umur kehamilan 14-28.
Dan 2 kali pada TM.III yaitu selama kehamilan 28-36 minggu dan setelah
c) Senam hamil
7. Brain booster a) Berkomunikasi dengan janin
b) Doa dan musik untuk
menstimulasi otak janin
c) Gizi seimbang bagi ibu hamil
8. Informasi HIV-AIDS (PMTCT dan a) Definisi HIV/AIDS dan IMS
IMS) b) Penularan HIV dan IMS
c) Pentingnya tes HIV
9. Informasi KTP a) Pengertian kekerasan
perempuan
b) Bentuk bentuk KTP, akibat
KTP
c) Pencegahan dan Penanganan
KTP
(Kemenkes. 2015:55-60)
2) Tekanan darah
ditekan).
pertumbuhan janin.
5) Pemberian imunisasi TT
tempat penyuntikan.
17
6) Pemeriksaan Hb
indikasi penyakit gula/ DM atau riwayat gula pada keluarga ibu dan
suami.
18
kesehatan yang diterima sejak ibu hamil sampai anak usia 5 tahun dan
sebagai alat komunikasi antar tenaga kesehatan, dan antar tenaga kesehatan
menggunakan buku KIA. Susunan Kegiatan dalam kelas ibu hamil yaitu:
Anemia.
69).
gravidic (kram kaki, sakit punggung, kenaikan berat badan, dll.). Ini adalah
22
No Gerakan Gambar
1. Duduk tegak, kaki diluruskan kedepan. Tarik
jari-jari kearah tubuh secara perlahan lalu
lihat ke depan. Ulangi gerakan sebanyak 10
kali.
2. Duduk tegak, kaki diluruskan kedepan. Tarik
jari-jari kearah tubuh secara perlahan lalu
dorong ke depan. Ulangi gerakan sebanyak 10
kali.
2. Duduk bersila, kedua telapak tangan
diletakkan di atas lutut, lalu tekan lutut ke
arah bawah secara perlahan. Ulangi gerakan
sebanyak 10 kali.
3. Berbaring miring pada sebelah sisi dengan
lutut di tekuk untuk cara tidur yang nyaman.
4. Tidurlah terlentang dan lutut di tekuk ,arah
telapak tangan ke bawah dan berada di
samping badan , angkatlah pinggang secara
perlahan. Ulangi gerakan sebanyak 10 kali.
5. Badan dalam posisi merangkak, tarik napas
dan angkat perut berikut punggung ke atas
dengan wajah menghadap ke bawah
membentuk lingkaran. Kemudian perlahan-
lahan mengangkat wajah hembuskan napas,
turunkan punggung kembali dengan perlahan.
Ulangi gerakan sebanyak 10 kali.
6. Tidurlah terlentang, tekuk lutut kanan lalu
gerakkan perlahan kearah kanan lalu
kembalikan. Kemudian lakukan hal yang
sama pada lutut kiri. Ulangi gerkakan
sebanyak 10 kali.
7. Tidur terlentang, kedua lutut ditekuk dan
saling menempel, rapatkan kedua tumit, kaki
kiri dan kanan saling menempel. Kemudian
kedua lutut digerakkan perlahan-lahan ke arah
kiri dan kanan. Ulangi gerakan 8 kali.
23
belakang kepala yang berlangsung selama 18 jam, tanpa komplikasi baik ibu
(Nuriasih. 2012:4).
rahim atau disebut kontraksi, setiap kontraksi uterus memiliki tiga fase
murni. Jika keluar perdarahan yang hebat, dan banyak seperti menstruasi
pecah, maka sudah saatnya bayi harus keluar. Bila terjadi ketuban pecah
d. Pembukaan serviks
a. Kala I (pembukaan)
1) Fase laten
jam.
26
2) Fase aktif
cm.
9 cm menjadi 10cm/lengkap.
mengejan akan mendorong janin hingga keluar. Pada kala ini his
terkoordinir, kuat, cepat dan lebih kira-kira 2-3 menit sekali. Kepala
rasa ingin mengejan. Terjadi tekanan pada rektum, membuat ibu merasa
Lama pada kala II ini pada primi dan multipara berbeda yaitu :
Setelah bayi lahir kontraksi rahim berhenti sebentar, uterus teraba keras,
fundus uteri setinggi pusat dan berisi plasenta yang menjadi tebal 2 kali
kedalam vagina dan akan lahir spontan atau dengan sedikit dorongan,
seluruh proses biasanya berlangsung 5-30 menit setelah bayi lahir. Dan
lebih dua jam. Dalam tahap ini ibu masih mengeluarkan darah dari
vagina, tapi tidak banyak yang berasal dari pembuluh darah yang ada
Ukuran-ukuran panggul :
24-26 cm.
b) Distonsia kristarum: jarak antara kedua Krista iliaka kanan dan kiri
28-30 cm.
symphisis.
iscyadica.
coccygis.
b. Power (kekuatan)
uterus yang dimulai dari daerah fundus uteri . Pada waktu kontraksi,
30
Kafum uteri menjadi lebih kecil serta mendorong janin dan kantong
sifat his:
a) His palsu atau pendahuluan : his tidak kuat, tidak teratur, dan
hari.
2) Mengejan
mengejan ibu yang dilakukan dengan benar dan baik. Ibu harus
mungkin.
d. Psiki ibu
e. Penolong
disebut desensus. Setelah itu, terjadinya fleksi yaitu bagian terkecil janin
ubun-ubun besar. Kemudian, akan terjadi putar paksi dalam yaitu pemutaran
dari bagian depan sehingga bagian terendah dari bagian depan memutar ke
depan ke bawah sympisis. Setelah putar paksi selesai dan kepala sampai di
dasar panggul dan ubun-ubun kecil dibawah sympisis, maka terjadi lahirnya
kepala yang disebut ekstensi/defleksi. Setelah kepala lahir, akan terjadi putar
paksi luar yaitu kepala akan memutar kembali ke arah punggung anak
tuber ischiadikum. Setelah putar paksi luar, bahu belakang lahir kemudian
bahu depan dan menyusul selanjutnya seluruh badan akan lahir searah
dengan jalan lahir mengikuti kurva jalan lahir yang di sebut ekspulsi (Ilmiah,
dokter).
diberikan makanan padat, karena makan padat lebih lama tinggal dalam
33
dapat diberikan banyak minum segar (jus buah, sup) selama proses
c. Kebutuhan eliminasi
setiap 2 jam. Bila pasien tidak dapat berkemih sendiri dapat dilakukan
bagian terbawah janin, namun bila pasien mengatakan ingin BAB, bidan
harus memastikan adanya tanda dan gejala masuk pada kala II.
d. Posisioning aktifitas
Untuk membantu ibu agar tetap tenang dan rileks saat proses
sendiri atau bagi bayinya. Bila ada anggota keluarga yang hadir sebagai
2.1.2.8 Partograf
KR.2012:52).
besarnya pembukaan
7. Kontraksi Tiap 30 menit ˂20 detik diberi tanda titik-titik.
20-40 detik diberi tanda garis-garis
˃40 detik diberi arsiran(isi penuh
kotak)
8. Oksitosin U/L Tiap 30 menit Di tulis saat diberikan saja
(Jika diberikan)
9. Obat dan Saat Pemberian Di tulis obat dan cairan yang di
cairan berikan
10. Nadi Tiap 30 menit Di isi dengan tanda titik
11. Tekanan Tiap 4 jam Di isi dengan tanda panah
Darah
12. Suhu Tiap 2 jam Di isi Sesuai hasil pengukuran
13. Urine Tiap kali ibu Di isi volume kemih ibu
berkemih
(JNPK-KR.2012:54–66)
No Pengisian Keterangan
Data Dasar Data yang di isi antara lain tanggal, nama bidan, tempat
1. persalinan, alamat tempat persalinan, catatan, alasan
merujuk, tempat rujukan dan pendamping pada saat
merujuk.
2. Kala I Pertanyaan-pertanyaan tentang partograf saat melewati
garis waspada, masalah-masalah yang dihadapi,
penatalaksanaannya, dan hasil penatalaksanaan tersebut.
3. Kala II Terdiri dari episiotomi, pendamping persalinan, gawat
janin, distosia bahu, masalah penyerta, penatalaksanaan
dan hasilnya.
a. Kala II
pada ibu dan bayi baru lahir, ampul okitosin. Masukkan spuit ke
bak instrumen.
3) Pakai celemek plastik atau dari bahan yang tidak tembus cairan
5) Pakai sarung tangan DTT pada tangan yang akan digunakan untuk
pmeriksaan dalam.
memakai sarung tangan DTT atau steril dan pastikan tidak terjadi
10) Periksa DJJ setelah kontraksi uterus mereda, DJJ normal (120-
160x/menit)
11) Beritahu ibu bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin
12) Minta keluarga membantu menyiapkan posisi meneran jika ada rasa
13) Lakukan bimbingan meneran pada saat ibu merasa ingin meneran
yang nyaman. Jika ibu belum merasa ada dorongan untuk meneran
ibu, jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm
16) Letakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian sebagai alas bokong
ibu
kain bersih dan kering, tangan yang lain menahan belakang kepala
dan dangkal.
sesuai jika hal itu terjadi ). Jika tali pusat melilit leher secara
longgar, lepaskan lilitan lewat bagian atas kepala bayi. Jika tali
pusat melilit leher secara kuat, klem tali pusat di dua tempat dan
21) Setelah kepala lahir tunggu putaran paksi luar yang berlangsung
secara spontan
22) Setelah putaran paksi luar selesai pegang kepala bayi secara
23) Setelah kedua bahu lahir, geser tangan bawah untuk menopang
25) Lakukan penilaian sepintas ( Bayi menangis kuat, nafas baik, tonus
26) Keringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh
b. Kala III
27) Periksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada bayi kedua
28) Beritahu ibu bahwa akan disuntik oksitosin agar uterus berkontraksi
baik
29) Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikkan oksitosin 10 unit
30) Menjepit tali pusat sekitar 5 cm dari pusat dan ±2 cm dari klem
31) Memegang tali pusat yang dijepit dengan 1 tangan, gunting tali
pusat diantara 2 klem tsb. Mengikat tali pusat dengan benang DTT.
33) Pindahkan klem tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva
34) Letakkan satu tangan diatas kain pada perut bawah ibu ( diatas
36) Bila pada penekanan bagian bawah dinding depan uterus kearah
38) Letakkan tangan kiri di atas fundus dan makukan masase uterus
lengkap.
41
perdarahan pervaginam.
larutan klorin 0,5%, bersihkan noda darah dan cairan tubuh, bilas
c. Kala IV
44) Ajarkan ibu / keluarga cara melakukan masase uterus dan menilai
kontraksi
46) Memeriksa nadi ibu dan pastikan keadaan umum ibu baik
47) Pantau keadaan bayi dan pastikan bahwa bayi bernafas dengan baik
(40-60 kali/menit)
48) Tempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klori 0,5%
sesuai
50) Bersihkan ibu dari paparan darah dan cairan tubuh dengan
54) Cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir kemudian
keringkan
fisik bayi
59) Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian
bersihkan
Masa nifas (puerpenium) adalah masa setelah plasenta lahir dan berakhir
dan berjalan.
c. Remote puerperium, yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat
masa transisi awal mengasuh anak, menjaga kesehatan ibu baik fisik maupun
psikologinya, mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu dan
a. Involusi Uterus
Proses ini dimulai segera setelah plasenta lahir akibat kontraksi otot-otot
polos uterus.
b. Lochea
mengandung darah dan sisa jaringan desidua yang nekrotik dari dalam
2) Lochea Sanguinolenta
3) Lochea Serosa
– 14 postpartum.
4) Lochea Alba/Putih
5) Lochea purulenta
Yaitu lochea yang terjadi infeksi, keluar cairan seperti nanah dan
berbau busuk.
6) Lochea stasis
2015:63-68).
a. Fase Taking In
hari ke-1 sanpai hari ke-2 setelah melahirkan. Pada fase ini ibu sedang
46
Ketidaknyamanan fisik yang dialami ibu pada fase ini seperti mules,
Fase taking hold adalah periode yang berlangsung antar hari ke-3
sampai hari ke-10 setelah melahirkan. Pada fase ini ibu timbul rasa
c. Fase Letting Go
untuk merawat diri dan bayinya sudah meningkat pada fase ini. Ibu akan
2015:137-138).
a. Proses laktasi
b. ASI Eksklusif
Asi ekslusif adalah bayi diberi ASI saja, sejak usia 30 menit
postnatal (setelah lahir) sampai usia 6 bulan, tanpa tambahan cairan lain
c. Manfaat ASI
Manfaat ASI untuk bayi yaitu, ASI sumber gizi yang ideal
27).
48
Letakkan kapala bayi pada siku ibu bagian dalam, badan bayi
Tangan ibu memegang pantat / paha bayi, sangga payudara ibu dengan
empat jari tangan dan ibu jari diatasnya tetapi tidak menutupi bagian
yang berwarna hitam, sentuh mulut bayi dengan puting susu ibu
Ibu nifas juga di haruskan mengkonsumsi Pil zat besi untuk menambah
ibu nifas yaitu: meningkatkan kandungan vitamin A dalam Air Susu Ibu
(ASI), bayi lebih kebal dan jarang kena penyakit infeksi dan kesehatan
c. Ambulasi
d. Eliminasi
Ibu diminta buang air kecil 6 jam postpartum. Jika dalam 8 jam
katerisasi. Ibu postpartum diharapkan dapat buang air besar setelah hari
ke-2 postpartum. Jika hari ke-3 belum juga BAB, maka perlu diberikan
e. Personal Hygien
tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah membersihkan daerah
g. Seksual
dan secara fisik aman serta tidak ada rasa nyeri (Kemenkes. 2015:139–
141).
dengan ibu dan bayi baru lahir untuk 2 jam pertama setelah
ada bau.
abnormal
tanda-tanda penyulit
talipusat, dan menjaga bayi tetap hangat serta merawat bayi sehari-
hari
2013:24)
penglihatan
g. Demam, muntah, rasa sakit waktu buang air kecil, atau merasa tidak
enak badan
k. Merasa sangat sedih atau tidak mau mengasuh sendiri bayinya / diri
sendiri.
yang dilaksanakan, baik oleh ibu post partum maupun di bantu oleh
orang lain yang dilaksanakan mulai hari pertama atau kedua setelah
No Gerakan Gambar
1. Kompres kedua puting dengan
menggunakan minyak kelapa/baby oil
selama ±3-5 menit
No Gerakan Gambar
1. Berbaring dengan lutut di tekuk. Tempatkan
tangan diatas perut di bawah area iga-iga.
Napas dalam dan lambat melalui hidung
kemudian keluarkan melalui mulut,
kencangkan dinding abdomen untuk
membantu mengosongkan paru-paru-paru.
2. Berbaring telentang, lengan diletakkan diatas
kepala, telapak tangan terbuka keatas.
Kendurkan lengan kiri sedikit dan
regangkan lengan kanan. Pada waktu yang
bersamaaan rilekskan kaki kiri dan
regangkan kaki kanan sehingga ada regangan
penuh pada seluruh bagian kanan tubuh.
3. Berbaring telentang. Kedua kaki sedikit
diregangkan. Tarik dasar panggul, tahan
selama tiga detik dan kemudian rileks.
4. Berbaring, lutut ditekuk.
Kontraksikan/kencangkan otot-otot perut
sampai tulang punggung mendatar dan
kencangkan otot-otot bokong tahan 3 detik
kemudian rileks.
5. Berbaring telentang, lutut ditekuk, lengan
dijulurkan ke lutut. Angkat kepala dan bahu
kira-kira 45 derajat, tahan 3 detik dan
rilekskan dengan perlahan.
6. Posisi yang sama seperti diatas. Tempatkan
lengan lurus di bagian luar lutut kiri.
7. Tidur telentang, kedua lengan di bawah
kepala dan kedua kaki diluruskan. angkat
kedua kaki sehingga pinggul dan lutut
mendekati badan semaksimal mungkin. Lalu
luruskan dan angkat kaki kiri dan kanan
vertical dan perlahan-lahan turunkan kembali
ke lantai.
8. Tidur telentang dengan kaki terangkat ke
atas, dengan jalan meletakkan kursi di ujung
kasur, badan agak melengkung dengan letak
pada dan kaki bawah lebih atas. Lakukan
55
2.1.4.1 Definisi
Bayi baru lahir (Neonatus) adalah bayi yang baru mengalami proses
kehidupan ekstrauterine) dan toleransi bagi BBL untuk dapat hidup dengan
j. Genetalia
a. Kurang bulan (preterm infant) : kurang dari 259 hari (37 minggu).
b. Cukup bulan (term infant) : 259 sampai 294 hari (37-42 minggu).
c. Lebih bulan (postterm infant) : lebih dari 294 hari (42 minggu)atau lebih
(Marmi. 2014:4).
c. Neonatus berat lahir lebih : lebih dari 4000 gram (Marmi. 2014:4).
Bayi dengan hipotermi beresiko tinggi untuk mengalami sakit berat atau
Kehilangan panas juga terjadi jika saat lahir tubuh bayi tidak
terpapar udara sekitar yang lebih dingin. Bisa juga jika ada
kering.
c) Letakkan bayi di dada atau perut ibu agar ada kontak kulit ibu
panas.
f) Selimuti tubuh ibu dan bayi dengan kain hangat yang sama dan
h) Rawat Gabung, ibu dan bayi harus tidur dalam satu ruangan
bahayanya.
Setelah 2 menit bayi lahir, jepit tali pusat dengan dengan klem
kemudian dorong isi tali pusar ke arah ibu dan jepit tali pusar dengan
jarak 2 cm dari klem pertama. Lindungi perut bayi, dan potong tali pusar
diantara kedua klem. Ikat tali pusat dengan benang DTT atau steril.
Lepaskan klem penjepit tali pusat dan masukkan ke dalam larutan klorin
0,5%.
ASI sejak usia 6 bulan. Pemberian ASI juga meningkatkan ikatan kasih
sayang (asih), memberikan nutrisi terbaik (asuh) dan melatih refleks dan
d. Pencegahan Perdarahan
mencegah kejadian tersebut, maka pada semua bayi baru lahir, apalagi
61
sepertiga cairan ini diperas keluar dari paru-paru. Dengan beberapa kali
bayi baru lahir. Dengan sisa cairan di dalam paru-paru dikeluarkan dari
Setelah lahir, darah bayi baru lahir harus melewati paru untuk
jauh lebih dingin. Suhu dingin menyebabkan air ketuban menguap lewat
d. Kekebalan Tubuh
Beban kerja ginjal dimulai saat bayi lahir hingga masukan cairan
muda. Biasanya sejumlah kecil urine terdapat kandung kemih bayi saat
lahir, tetapi bayi baru lahir mungkin tidak mengeluarkan urine selama
anak perempuan mempunyai ovum atau sel telur dalam indung telurnya.
payudara, terkadang disertai sekresi cairan pada puting pada hari ke 4-5
Sementara itu, bayi prematur memiliki kulit tembus pandang. Bayi baru
lahir tidak memerlukan pemakaian bedak atau krim karena zat-zat kimia
kesehatan minimal dua kali. Kunjungan pertama kali pada hari pertama
dengan hari hari ke tujuh (sejak 6 jam setelah lahir). Kunjungan kedua
kali pada hari ke delapan sampai hari kedua puluh delapan (Walyani,
pada 6-48 jam, 1 kali pada hari ke 3-7 dan 1 kali pada hari ke 8-28
setelah lahir di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu (Walyani,
Elisabeth. 2015:182).
65
a. Kontrasepsi alami
usia 6 bulan. Cara kerja MAL adalah dengan penundaan atau penekanan
ovulasi.
obat atau alat, dan tanpa biaya. Kerugian dari MAL adalah perlu
1) Hormonal
a) Suntik
2013:87-89).
b) Implant
2) Non hormonal
uterus.
80-81).
2) Sterilisasi
a) Tubektomi
b) Vasektomi
2.2 Konsep Teori Standar Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil TM. III, sampai
a. Data subyektif
1) Biodata
atau tidak.
c) Agama
d) Pendidikan
e) Pekerjaan
f) Alamat
2) Anamnesa
a) Alasan Kunjung
b) Keluhan utama
c) Riwayat Menstruasi
(3) HPHT :-
(1) Kehamilan
(2) Persalinan
(3) Nifas
(4) Riwayat KB
f) Riwayat kesehatan
g) Riwayat psikologi
dan kecemasannya.
rumah sendiri
rumah sendiri
seksual 4x/minggu
1x/minggu.
74
b. Data Obyektif
1) Pemeriksaan Umum
b) Kesadaran : Composmentis
c) TTV :
d) LILA : 23,5 – 26 cm
e) TB : >145 cm
2) Pemeriksaan Fisik
a) Inspeksi
ketombe.
lembab.
75
menonjol.
gangguan pergerakan.
gangguan pergerakan.
b) Palpasi
(3) Abdomen :
goyangkan.
Mc Donald :
TFU : 34-35 cm
c) Auskultasi
d) Perkusi
Refleks patella : + /+
3) Pemeriksaan penunjang
Kesadaran : Composmentis
TTV :
Pernapasan : 16 – 24 x/menit
LILA : 23,5 – 26 cm
TB : >145 cm
goyangkan.
Mc Donald :
TFU : 34-35 cm
2.2.1.3 Intervensi
2.2.1.4 Implementasi
baik dan normal, dilihat dari TTV dalam batas normal, DJJ
b. Menjelaskan kepada ibu tentang kebutuhan gizi ibu hamil TM.III yaitu
ibu kabur, sakit kepala yang hebat, bengkak diwajah, jari-jari tangan
79
dan kaki, jika ibu mengalami salah satu dari tanda bahaya segera datang
ketenaga kesehatan.
diinginkan.
2.2.1.5 Evaluasi
a. Ibu sudah mengetahui hasil pemerikasaan bahwa keadaan ibu dan janin
b. Ibu sudah mengerti dengan kebutuhan gizi ibu saat ini dan setiap
sayuran.
d. Ibu bersedia melakukan kunjungan ulang dan akan datang apabila ada
keluhan.
a. Kunjungan kedua
Tanggal : Jam :
O : KU : Baik
Kesadaran : Composmentis
TTV :
RR : 16 – 24 x/menit
: 23,5 – 26 cm
Palpasi abdomen :
(ekstremitas).
81
goyangkan.
Mc Donald :
janin baik.
P :
harinya.
yang nyaman.
b. Kunjungan ketiga
Tanggal : Jam :
O : KU : Baik
Kesadaran : Composmentis
TTV :
RR : 16 – 24 x/menit
: 23,5 - 26 cm
Palpasi abdomen :
(ekstremitas).
goyangkan.
Mc Donald :
intra uteri, kesan jalan lahir normal, KU ibu dan janin baik.
84
P :
ketenaga kesehatan.
2.2.2.1 Kala I
Tanggal : Jam :
Kesadaran : Composmentis
TTV :
RR : 16 – 24 x/menit
Palpasi abdomen :
Mc Donald :
VT :
Pembukaan : 0-10 cm
86
Efficement : 25-100%
Ketuban : jernih
Letak : kepala
Molase :0
Hodge : I-IV
intrauterine, kesan jalan lahir normal, keadaan umum ibu dan janin
P :
pada ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu dan janin pada
saat ini dalam kondisi baik, TTV normal, DJJ 140 x/menit, Ibu
peredaran darah ke janin lancar dan pernafasan ibu lega, Ibu mau
melakukannya
makan dan minum jika tidak ada his sebagai tenaga saat
4. Anjurkan ibu untuk BAK, menganjurkan ibu untuk BAK bila Ibu
oleh suaminya.
7. Observasi DJJ jika tidak ada his, mengobservasi DJJ saat tidak
2.2.2.2 Kala II
Tanggal : Jam :
S : Ibu mengatakan mules semakin sering dan kuat, keluar lendir darah
Kesadaran : Composmentis
88
TTV :
RR : 16 – 24 x/menit
VT :
Pembukaan : 10cm
Efficement : 100%
Ketuban : jernih
Letak : kepala
Molase :0
Hodge : IV
pecah.
15. Saat kepala janin terlihat pada vulva 5-6 cm, pasang handuk
perut ibu saat kepala janin terlihat pada vulva 5-6 cm, handuk
18. Pakai sarung tangan DTT pada kedua tangan, memakai sarung
20. Periksa adanya lilitan tali pusat, memerikasa adanya lilitan tali
pusat.
21. Tunggu kepala bayi putar paksi luar, menunggu kepala bayi
lengan dan siku. Gunakan tangan atas untuk telusuri lengan dan
dikeringkan.
Tanggal : Jam :
Kesadaran : Composmentis
TTV :
RR :16 – 24 x/menit
94
30. Jepit tali pusat dengan klem kira-kira 3 cm dari pusat bayi.
Dorong tali pusat kearah distal dan jepit kembali tali pusat pada
klem dan ikat dengan benang DTT, tali pusat bayi telah
dipotong.
32. Biarkan bayi kontak kulit dengan ibu, selimuti ibu dan bayi
34. Letakkan satu tangan di atas kain pada perut ibu di atas
telah dikeluarkan.
39. Periksa kedua sisi plasenta baik bagian ibu maupun bayi
larutan klorin 0,5%, bersihkan noda darah dan cairan tubuh, bilas
2.2.2.4 Kala IV
Tanggal : Jam :
S : ibu mengatakan leleh dan capek serta merasa perutnya masih mules.
Kesadaran : Composmentis
TTV :
RR : 16-24 x/menit
Perdarahan : <500 cc
44. Ajari ibu/keluarga cara masase, mengajari ibu cara masase, ibu
46. Periksa nadi ibu dan pastikan keadaan umum ibu baik,
54. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mencuci tangan
air mengalir.
bayi dan antropometri KU, Suhu, BB, TB,FO, MO, SOB, Lida,
kiri bawah lateral setelah 1 jam kelahiran, salep mata dan injeksi
K1,
59. Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir dan keringkan,
dilengkapi.
Tanggal : Jam :
melahirkan.
O : KU : baik
Kesadaran : Composmentis
TTV :
RR : 16 - 24 x/menit
Kontraksi : keras
Perdarahan : <500cc
P :
kepada ibu bahwa rasa mules yang dialami ibu saat ini
penjelasan.
melakukannya.
bayi mendapat ikatan batin antara ibu dan bayi, ibu sudah
ruangan agar hubungan ibu dan bayi lebih dekat dan ibu
b) Tidak tarak
Tanggal : jam :
kecoklatan.
O : KU : baik
Kesadaran : Composmentis
105
TTV :
RR : 16 - 24 x/menit
Lochea : sanguinolenta
P :
ajarkan.
maupun infeksi.
106
melakukannya.
Tanggal : jam :
O : KU : Baik
Kesadaran : Composmentis
TTV :
RR : 16 - 24 x/menit
Lochea : serosa
ASI
P :
kearah perut 90º secara bergantian antara kaki kiri dan kaki
Tanggal : jam :
O : KU : Baik
Kesadaran : Composmentis
TTV :
RR : 16 - 24 x/menit
Lochea : alba
P :
Tanggal : Jam :
O : KU : baik
Kesadaran : Composmentis
TTV :
Nadi : 120-160x/menit
Suhu : 36,5-37,5 ˚C
RR : 40-60x/menit
LD : 30-38cm.
BB : 2500gr-4000gr
PB : 48-52cm
LK : 33-35 cm
verniks caseosa.
110
Kulit : kemerahan
Akral : hangat
Reflek : baik
P :
ibu dan keluarga mengerti dan paham cara merawat tali pusat
pada bayi
111
sudah baik dan jelaskan pada ibu agar control ke bidan untuk
Tanggal : jam :
O : KU : baik
Kesadaran : Composmentis
TTV :
Nadi : 120-160x/menit
Suhu : 36,5-37,5 ˚C
112
RR : 40-60x/menit
BB : 2500gr-4000gr
PB : 48-52cm
normal
P :
mendengarnya.
mengulang penjelasan.
113
Tanggal : jam :
O : KU : baik
Kesadaran : Composmentis
TTV :
Nadi : 120-160x/menit
Suhu : 36,5-37,5 ˚C
RR : 40-50x/menit
BB : 2500gr-4000gr
PB : 48-52cm
normal
P :
senang mendengarnya.
Tanggal : jam :
O : KU : baik
Kesadaran : Composmentis
TTV :
Nadi : 120-160x/menit
Suhu : 36,5-37,5 ˚C
RR : 40-50x/menit
BB : 2500gr-4000gr
PB : 48-52cm
P :
2.2.5.1 Kunjungan ke 1
Tanggal : jam :
O : KU : baik
Kesadaran : Composmentis
TTV :
RR : 16 – 24 x/menit
P :
sudah dipasang.
bersedia.
2.2.5.2 Kunjungan ke 2
Tanggal : jam :
KB.
O : KU : baik
Kesadaran : Composmentis
TTV :
RR : 16 – 24 x/menit
P :
melakukan.
BAB III
TINJAUAN KASUS
a. Data subyektif
1) Biodata
a) Nama ibu
b) Nama suami
118
119
2) Alasan Kunjungan
3) Keluhan utama
4) Riwayat kesehatan
(Jantung).
5) Riwayat Menstruasi
c) HPHT : 10-06-2017
likasi ng TB
120
mgg 48
mgg 49
3. H A M I L I I N
7) Riwayat KB
I 1x - Kalk 1x1
9) Imunisasi TT : T5
Baik
a) Pola Nutrsi
b) Pola eliminasi
bau khas.
bau khas.
c) Pola istirahat/tidur
d) Pola Aktifitas
e) Personal hygine
f) Pola Seksual
3x/minggu
3. Data Obyektif
1) Pemeriksaan Umum
b) Kesadaran : Composmentis
c) TTV :
d) LILA : 33 cm
e) TB : 178 cm
f) BB : 92 kg
123
3) Pemeriksaan Fisik
a) Inspeksi
ketombe.
lembab.
menonjol.
pergerakan.
gangguan pergerakan.
b) Palpasi
(3) Abdomen :
goyangkan.
Mc Donald:
TFU : 26 cm
c) Auskultasi
d) Perkusi
Refleks patella : + /+
4) Pemeriksaan penunjang
intra uteri, jalan lahir normal, keadaan umum ibu dan janin baik.
DS : Nyeri punggung.
Kesadaran : Composmenti
TTV
Nadi : 84 x/menit
Pernapasan : 20 x/menit
Suhu : 36,8 0C
LILA : 33 cm
TB : 178 cm
BB : 92 kg
Mc Donald :
TFU : 34 cm
a. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan yaitu keadaan ibu dan janin baik
dan normal, dilihat dari TTV dalam batas normal, DJJ normal dan
b. Menjelaskan kepada ibu tentang kebutuhan gizi ibu hamil TM.III yaitu
atau darah dari jalan lahir sebelum waktu persalinan, penglihatan ibu
kabur, sakit kepala yang hebat, bengkak diwajah, jari-jari tangan dan
127
kaki, jika ibu mengalami salah satu dari tanda bahaya segera datang
ketenaga kesehatan.
a. Ibu sudah mengetahui hasil pemerikasaan bahwa keadaan ibu dan janin
b. Ibu sudah mengerti dengan kebutuhan gizi ibu saat ini dan setiap harinya
d. Ibu bersedia melakukan kunjungan ulang dan akan datang apabila ada
keluhan.
O : KU : Baik
Kesadaran : Composmentis
TTV
Nadi : 82 x/menit
Suhu : 36,7˚C
RR : 21 x/menit
BB : 93 Kg
Palpasi abdomen :
(ekstremitas).
goyangkan.
Mc Donald :
TFU : 27 cm.
129
P :
berhubungan seksual.
miring pada sebelah sisi dengan lutut di tekuk untuk cara tidur
yang nyaman.
O : KU : Baik
Kesadaran : Composmentis
TTV
Nadi : 82x/menit
Suhu : 36,5˚C
RR : 20 x/menit
BB : 93Kg
Palpasi abdomen :
(ekstremitas).
131
goyangkan.
Mc Donald :
TFU : 29 cm.
P :
3.1.1 Kala I
Kesadaran : Composmentis
TTV
Nadi : 88 x/menit
Suhu : 36,9˚C
RR : 22 x/menit
Palpasi abdomen :
(ekstremitas).
goyangkan.
133
Mc Donald :
TFU : 30 cm
VT :
Pembukaan : 3 cm
Efficement : 25%
Ketuban : utuh
Letak : kepala
Molase :0
Hodge : I
intrauterine, jalan lahir normal, keadaan umum ibu dan janin baik
P :
dan janin pada saat ini dalam kondisi baik, TTV normal, DJJ 140
peredaran darah ke janin lancar dan pernafasan ibu lega, Ibu mau
3. Menganjurkan ibu untuk makan dan minum jika tidak ada his
sebagai tenaga saat mengejan, ibu makan sedikit roti dan minum
teh hangat.
mengerti.
3.1.2 Kala II
S : Ibu mengatakan mules semakin sering dan kuat, keluar lendir darah
Kesadaran : Composmentis
135
TTV
Nadi : 82x/menit
Suhu : 36,9C
RR : 20 x/menit
VT :
Pembukaan : 10cm
Efficement : 100%
Ketuban : jernih
Letak : kepala
Molase :0
Hodge : IV
tangan.
dibersihkan.
dekontaminasi.
kooperatif.
15. Memasang handuk bersih di atas perut ibu saat kepala janin
terlihat pada vulva 5-6 cm, handuk sudah dipasang di perut ibu.
sudah dilakukan.
138
21. Menunggu kepala bayi putar paksi luar, kepala bayi sudah putar
paksi luar.
ditelusuri
bayi, memegang bayi, menjepit mata kaki bayi dengan ibu jari
dan jari penolong, bayi lahir pada tanggal 12 Februari 2017 Jam
Kesadaran : Composmentis
TTV :
Nadi : 88 x/menit
Suhu : 37˚C
RR : 22 x/menit
mendorong tali pusat kearah distal dan menjepit kembali tali pusat
diantara 2 klem dan ikat dengan benang DTT, tali pusat bayi
bayi dengan kain hangat dan pasang topi di kepala bayi, bayi
diselimuti.
menegangkan tali pusat, tangan sudah berada diatas perut ibu dan
cranial.
placenta.
kontraksi baik.
13. Memastikan kedua sisi plasenta baik bagian ibu maupun bayi
3.1.4 Kala IV
S : ibu mengatakan leleh dan capek serta merasa perutnya masih mules.
Kesadaran : Composmentis
TTV :
Nadi : 82x/menit
Suhu : 36,7 0C
RR : 20 x/menit
Perdarahan : ±50 cc
%.
144
12. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, sudah dilakukan
13. Memakai sarung tangan DTT untuk pemeriksaan fisik bayi dan
0,5%.
17. Mencuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir dan
terlampir.
145
melahirkan.
O : KU : baik
Kesadaran : Composmentis
TTV :
Nadi : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,7 0C
Kontraksi : keras
Perdarahan : ±20cc
P :
dikonsumsi pada hari pertama dan hari kedua dan Fe/hari selama
40 hari, ibu sudah diberikan vitamin A dan tablet Fe dan ibu sudah
mengkonsumsinya.
2. Menjelaskan kepada ibu bahwa rasa mules yang dialami ibu saat
sedikit ditekan dan diputar agar tidak terjadi perdarahan, ibu dan
dengan cara menyusi bayi segera setelah lahir, agar bayi mendapat
ikatan batin antara ibu dan bayi, ibu sudah memberikan ASI
disiku ibu dan bokong bayi disanggah oleh tangan ibu dengan
posisi badan bayi lurus, seluruh areola masuk kedalam mulut bayi,
bayi dan ibu dalam satu ruangan agar hubungan ibu dan bayi lebih
dekat dan ibu dapat memberikan ASI secara dini dan sesering
Tidak tarak
kecoklatan.
148
O : KU : baik
Kesadaran : Composmentis
TTV :
Nadi : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,60C
Lochea : sanguinolenta
P :
merasa senang.
di ajarkan.
5. Menginformasikan pada ibu untuk ikut tidur di saat bayi nya tidur
agar ibu tidak kelelahan mengurus bayinya, ibu mengerti dan mau
melakukannya.
O : KU : Baik
Kesadaran : Composmentis
TTV :
Nadi : 82 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,50C
Lochea : serosa
150
bendungan ASI
P :
ditekuk kearah perut 90º secara bergantian antara kaki kiri dan
O : KU : Baik
Kesadaran : Composmentis
TTV :
Nadi : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
151
Suhu : 36,70C
Lochea : alba
P :
O : KU : baik
Kesadaran : Composmentis
TTV :
Suhu : 36,6 ˚C
RR : 50 x/menit
LD : 36 cm.
BB : 3.100 gr
PB : 51 cm
LK : 33 cm
LILA : 10,6 cm
verniks caseosa.
Kulit : kemerahan
Akral : hangat
Reflek : baik
P :
2. Menjelaskan pada ibu dan keluarga cara merawat tali pusat, ibu
dan keluarga mengerti dan paham cara merawat tali pusat pada
bayi
infeksi.
baik dan jelaskan pada ibu agar control ke bidan untuk melihat
O : KU : baik
Kesadaran : Composmentis
TTV :
Suhu : 36,9 ˚C
RR : 45 x/menit
BB : 3.200 gr
PB : 51 cm
normal
P :
Ekslusif 2 jam sekali atau saat bayi lapar, ibu mengerti dan
kooperatif.
4. Menjelaskan pada ibu dan keluarga tanda bahaya pada bayi seperti
penjelasan.
O : KU : baik
Kesadaran : Composmentis
TTV :
Suhu : 36,7 ˚C
RR : 45 x/menit
BB : 3.400 gr
PB : 52 cm
A : By. M, Neonatus usia 14 hari dengan keadan umum baik dan normal
156
P :
senang mendengarnya.
melakukannya.
O : KU : baik
Kesadaran : Composmentis
TTV :
Suhu : 36,5 ˚C
RR : 40 x/menit
BB : 6.200 gr
PB : 58 cm
157
P :
melakukannya.
3.5.1 Kunjungan Ke 1
O : KU : baik
Kesadaran : Composmentis
TTV :
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36,5˚C
RR : 20 x/menit
P :
kelebihannya.
3.5.2 Kunjungan Ke 2
dan suami.
O : KU : baik
Kesadaran : Composmentis
TTV :
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36,5˚C
RR : 20 x/menit
P :
normal.
PEMBAHASAN
antara teori dengan studi kasus pada Ny “V” dari masa kehamilan sampai dengan
keluarga berencana yang telah dilakukan mulai tanggal 09-02-2017 sampai dengan
4.1 Kehamilan
anamnesa meliputi identitas ibu dan suami, keluhan utama, riwayat kebidanan.
pemeriksaan penunjang.
kehamilan sebanyak 4x yang meliputi satu kali pada trimester I, satu kali pada
trimester II, dan dua kali pada trimester III. Kunjungan yang dilakukan ibu ini
sudah sesuai dengan teori yaitu untuk menghindari risiko komplikasi pada
kehamilan dan persalinan anjuran setiap ibu hamil untuk melakukan kunjungan
2x. Minimal kunjungan ANC 4x kunjungan selama hamil mulai dari TM I-TM
160
161
III (Kemenkes RI. 2015:55). Pada data subjektif juga di dapatkan informasi
pada tanggal 09-02-2017 dengan hasil Golongan darah O, protein urine negatif,
reduksi urine negatif, Hb 12 gr/dl. Nilai Hb ibu dikatakan normal karna sesuai
dengan teori bahwa Nilai Hb normal >11 g/dl (Walyani, 2015:79). Namun pada
kehamilan ini Ny “V” belum memenuhi standar “14 T”, dimana pada Ny “V”
34-35 minggu yaitu mulai tanggal 09-02-2017 sampai UK 38-39 minggu tanggal
23 Februari 2017.
dapatkan tinggi badan ibu 178 cm, Lila 33 cm. BB dari awal kehamilan sampai
pada kunjungan terakhir yang penulis lakukan mengalami kenaikan 9 kg. Dan
pada pemeriksaan TTV yang telah penulis lakukan selama 3kali kunjungan
dengan hasil TTV ibu dalam batas normal. Hasil pemeriksaan ini sesuai dengan
teori bahwa Nilai normal pemeriksaan pada ibu hamil yaitu TB ibu hamil
sampai 16 kg, tekanan darah 110/80 – 120/80 mmHg, Lila 23,5 cm (Walyani,
2015:80).
pemeriksaan fisik. Pada kunjungan pertama saat usia kehamilan ibu 34-35
162
minggu dilakukan pemeriksaan Leopold didapatkan TFU 3 jari dibawah px, letak
kepala, punggung kiri, kepala belum masuk PAP, Mc donald 26 cm, TBBJ 2.170
gram. DJJ 137x/menit. Pada kunjungan kedua dengan usia kehamilan 36-37
minggu hasil pemeriksaan Leopold TFU setinggi px, letak kepala, punggung kiri,
kepala belum masuk PAP, Mc donald 27 cm, TBBJ 2.325 gram. DJJ 140x/menit.
Kemudian pada kunjungan ketiga saat usia kehamilan 38-39 minggu hasil
pemeriksaan Leopold TFU 2 jari dibawah px, letak kepala, punggung kiri, kepala
belum masuk PAP, Mc donald 29 cm, TBBJ 2.635 gram. DJJ 136x/menit. Dalam
teori di jelaskan pada kunjungan ibu hamil dilakukan pemeriksaan leopold pada
palpasi abdomen yang bertujuan: Leopold I: untuk mengetahui TFU dan bagian
janin yang ada di fundus. Leopold II: untuk mengetahui bagian janin yang ada di
sebelah kanan atau kiri ibu. Leopold III: untuk mengetahui bagian janin yang ada
di bawah uterus. Leopol IV: untuk mengetahui bagian janin yang ada di bawah
untuk mengetahui apakah kepala sudah masuk panggul atau belum (Sulistyawati,
Ari. 2011 : 89-92). Dan nilai DJJ normal 120-160x/menit (Ilmiah, Widya Sofa.
201 :62). Dalam hal ini penulis telah melakukan pemeriksaan sesuai dengan
kebutuhan ibu dan sesuai dengan teori. Dan dari hasil pemeriksaan yang penulis
saat penulis melakukan kunjungan antara lain penulis mengajarkan ibu senam
hamil. Yang mana, dalam teori Jurnal dijelaskan senam saat kehamilan adalah
meringankan sindrom nyeri (sendi, sakit pinggang) selama kehamilan. Ini juga
berat badan, dll.). Ini adalah metode pelatihan fisik dan psikologis sesuai dengan
mekanisme alami persalinan (Lawani, dkk. 2013:15). Dalam hal ini penulis telah
melakukan asuhan sesuai kebutuhan ibu dan asuhan yang diberikan bermanfaat
bagi ibu.
sebanyak 3 kali selama kehamilan ibu Trimesster III ini tidak terdapat
kesenjangan antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus pada Ny “V”, karena
semua pemeriksaan dan hasil dalam batas normal dan ibu tidak mengalami
4.2 Persalinan
4.2.1 Kala I
mulai merasakan mules dan mengeluarkan bercak darah bercampur lendir pada
sering ibu datang ke BPM Ita pada pukul 09:00 Wib tanggal 12 Maret 2017
dari ibu mulai datang dan di lakukan pemeriksaan dalam. Seluruh intervensi
164
uterus dan pembukaan seviks sehingga mencapai pembukaan lengkap (10 cm).
Proses ini terdiri dari dua fase , yakni fase laten : dimulai sejak awal kontraksi
jam, dan fase aktif : frekuensi dan lama kontraksi uterus umumnya meningkat,
(kontraksi dianggap kuat atau memadai jika terjadi 3 kali atau lebih dalam
waktu 10 menit dan berlangsung selama 40 detik atau lebih). Serviks membuka
mudah dari 4 ke 10 cm, biasanya dengan kecepatan 1 cm atau lebih per jam
hingga pembukaan lengkap (10 cm), terjadi penurunan bagian bawah janin.
Biasanya pada fase aktif dibagi menjadi 3 fase yaitu, fase akselerasi yang
terjadi dalam 2 jam dengan pembukaan seviks 3 – 4 cm, fase dilatasi maksimal
cm, dan fase diselerasi dimana pembukaan menjadi lambat kembali, dalam
menganjurkan ibu untuk tidur miring ke kiri, mengajurkan ibu untuk makan dan
minum, mengajurkan ibu untuk BAK, menawarkan posisi yang di inginkan ibu
165
penulis lakukan telah sesuai dengan teori yaitu, Kebutuhan bersalin kala I yaitu
kamar mandi, pencegahan infeksi, serta kebutuhan rasa aman dan nyaman
4.2.2 Kala II
lengkap pukul 12.40 wib dan bayi lahir spontan pukul 13.05 wib.
0,5 jam-1 jam (Walyani, Elisabeth Siwi. 2015:13-16). Pada fakta, di dapatkan
menurut teori pada multigravida berlangsung selama 0,5 jam-1 jam. Dalam hal
ini bukan berarti terjadi kesenjangan antara teori dan tinjauan kasus, hal ini
bisa di pengaruhi oleh beberapa faktor seperti his yang adekuat, faktor jalan
lahir, dan ibu dapat mengejan sesuai dengan yang diajarkan oleh petugas
pemotongan tali pusat bayi diletakkan di dada ibu dengan posisi tengkurap
untuk IMD. Pada bayi Ny “V” dilakukan IMD selama 1 jam. Asuhan ini
dilakukan sesuai teori yaitu biarkan bayi tetap melakukan kontak kulit ke kulit
166
dada ibu paling sedikit 1 jam walaupun bayi sudah berhasil menyusui sebelum
terkendali dan masase fundus uteri. Pada Ny “V” plasenta lahir pada 13.10 wib
berlangsung selama 5 menit setelah bayi lahir dan pengeluaran darah ±150cc.
rahim menonjol diatas sympisis, tali pusat bertambah panjang, rahim bundar
dan keras, terjadi semburan darah, proses ini biasanya berlangsung 5-30 menit
setelah bayi lahir. Dan pada penegluaran plasenta biasanya disertai dengan
Dari hasil yang ditemukan terdapat kesamaan antara teori dan fakta yang ada.
4.2.4 Kala IV
Kala IV pada Ny “V” tidak terdapat robekan (ruptura) pada jalan lahir.
Tinggi Fundus Uteri 2 jari dibawah pusat, pengeluaran lochea rubra, kandung
kemih kosong. Pada kala IV, penulis memberikan asuhan berupa pemantauan
82x/menit, suhu 37,0 ˚C. Tinggi Fundus Uteri setelah plasenta lahir 2 jari
167
Yang dimaksud dengan kala IV adalah fase setelah plasenta dan selaput
ketuban dilahirkan sampai dengan 2 jam post partum (Ilmiah, Widya Sofa.
2014:7). Pada kala IV dilakukan pemantauan tekanan darah, nadi, suhu, tinggi
dilakukan setiap 15 menit pada satu jam pertama setelah melahirkan, dan setiap
antara tinjauan teori dan tinjauan kasus. Proses persalinan berjalan dengan
lancar dikarenakan adanya kerjasama yang baik antara penulis, bidan dan
pasien sehingga penulis dan bidan dapat memberikan asuhan kebidanan pada
minggu.
PP TFU 2 jari bawah pusar. Kunjungan ke dua, nifas hari ke 6 TFU pertengahan
pusar simfisis. Kunjungan ke tiga, nifas hari ke 14 TFU tidak teraba. Hasil
168
pemeriksaan yang dilakukan sesui dengan teori bahwa proses involusi uterus
disertai dengan penurunan tinggu fundus uteri (TFU). Pada hari pertama TFU 2
jari di bawah pusar, 1 minggu TFU pertengahan pusar simfisis, 2 minggu TFU
Kunjungan ke tiga, nifas hari ke 14 lochea serosa. Dan pada kunjungan ke empat,
nifas minggu ke 6 lochea alba. Menurut teori, Lochea adalah ekskresi cairan
rahim selama masa nifas. Lochea mengandung darah dan jaringan desidua yang
nekrotik dari dalam uterus. Lochea terbagi beberapa tahap antara lain: Lochea
rubra (merah) berlangsung hari 1-3 PP, Lochea Sangunolenta (merah kecoklatan)
berlangsung hari ke 4-7 PP, Lochea Serosa (kuning kecoklatan) berlangsung hari
ke 8-14 PP, dan Lochea Alba (putih) berlangsung 2-6 minggu PP. (Kemenkes.
2015 : 134-135). Dari hasil pemeriksaan dapat di simpulkan bahwa antara teori
memberikan asuhan antar lain, pada 6 jam post partum penulis dan bidan
memberikan asuhan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan ibu yaitu memberikan
Vitamin A 1X1 sebanyak 2 kapsul, pemberian tablet Fe 1x1. Dalam teori Kapsul
vitamin A 200.000 IU pada masa nifas diberikan sebanyak dua kali, pertama
169
Asuhan lain yang penulis berikan berupa mengajarkan ibu cara perawatan
dilaksanakan, baik oleh ibu post partum maupun di bantu oleh orang lain
yang dilaksanakan mulai hari pertama atau kedua setelah melahirkan. Ibu
(Sholichah, Nur. 2013 : 5). Pada asuhan ini tidak terjadi kesenjangan antara teori
dan tinjauan kasus bahwa perawatan payudara baik dilakukan pada ibu nifas
selama dilakaukan asuhan kebidanan pada masa nifas yang dimulai tanggal 12-
03-2017 sampai dengan tanggal 23-03-2017 tidak ditemukan komplikasi dan atau
masalah pada masa nifas. Masa nifas berjalan dengan baik berkat kerjasama yang
baik pula antara penulis, bidan dan pasien. Sehingga asuhan kebidanan pada
masa nifas berjalan sesuai dengan lancar dan tanpa ada asuhan yang tertinggal
4.4 Neonatus
tanggal 12-03-2017, KN2 18-02-2017, KN3 26-02-2017, dan KN4 tanggal 23-
03-2017.
Pada kunjungan pertama yaitu saat usia bayi Ny “V” 6 jam dengan jenis
kelamin laki-laki, lahir dengan berat badan 3100 gr, Panjang 51 cm, lingkar
x/menit. Saat dilakukan IMD, terlihat bahwa bayi Ny “V” memiliki reflek
rotting, moro dan reflek sucking yang baik, karena dalam waktu ±35 menit, bayi
mampu menemukan putting susu ibunya dan mampu menghisap dengan kuat.
Hal ini menunjukkan bahwa bayi Ny”V” dalam kondisi yang baik. Seperti ciri-
ciri neonatus yang digambarkan dalam teori yaitu : berat badan 2500 – 4000
perempuan labia mayora sudah menutupi labio minora dan pada laki – laki testis
sudah turun, dan skrotum sudah ada, reflek hisap dan menelan sudah terbentuk.,
reflek moro atau gerak memeluk bila dikagetkan sudah baik (Marmi. 2014:9).
pernafasan dan didapatkan hasil pada tiap pemeriksaan dalam batas normal.
Penulis juga melakukan anamnesa pada ibu dan di dapatkan informasi bahwa
bayi Ny “V” menyusu ±12 kali/hari. Menurut teori pada bayi yang baru lahir
171
akan menyusu lebih sering, rata-rata adalah 10-12 kali menyusu tiap 24 jam atau
bahkan 18 kali (Astutik, Reni Yuli.2014 : 60). Dalam hal ini tidak ada
bayi ±3 jam setelah bayi menyusu. BAK bayi ±7 kali/hari. Pada pola istirahat dan
eliminasi bayi berkaitan dengan tanda kecukupan ASI. Yang dijelaskan dalam
teori Kriteria Kecukupan ASI: bayi akan tidur atau tenang selama 3-4 jam setelah
menyusui, bayi akan berkemih sekitar delapan kali/hari, berat badan bayi naik
tentang ASI eksklusif dan pentingnya pemberian ASI yang sangat berpengaruh
pada sistem kekebalan tubuh dan pencernaan bayi. Dalam teori di jelaskan
Manfaat ASI untuk bayi yaitu, ASI sebagai sumber gizi yang ideal dengan
sebuah jurnal juga di jelaskan, ASI sangat berpengaruh penting bagi bayi dalam
mengandung zat-zat atau sumber gizi yang baik dibandingkan dengan susu sapi
dan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan bayi (Lina Zhang. 2017:11).
Dalam hal penulis memberikan asuhan sesuai dengan kebutuhan neonatus yang
sebanyak 4 kali. Kunjungan yang penulis lakukan telah sesuai dengan teori yaitu
pelayanan sesuai standar sedikitnya 3 kali, yaitu 1 kali pada 6-48 jam, 1 kali pada
hari ke 3-7 dan 1 kali pada hari ke 8-28 setelah lahir di suatu wilayah kerja pada
yang cukup. Dan dari hasil pemeriksaan tiap kunjungan bayi Ny “V” tidak
masih dalam masa menyusui bayinya selama 6 bulan (ASI eksklusif) dan ibu
Ibu (ASI) secara Eksklusif, artinya hanya diberikan ASI saja tanpa pemberian
Dalam hal ini antara teori dan praktik yang ada sudah sesuai
bahwasannya ibu dalam memberikan ASI sangat kooperatif dan pemberian ASI
173
saja pada bayi merupakan metode kontrasepsi alami yang bisa digunakan oleh
ibu selama ibu belum memilih untuk menggunkan alat kontrasepsi yang lain.
dalam memilih KB yang akan digunakan dan saat ini ibu masih menyusi bayinya
dan masih menggunakan MAL. Dalam teori di jelaskan bahwa, Metode amenore
laktasi adalah untuk menunda atau menahan terjadinya ovulasi pada saat
menyusui atau laktasi, hormone yang berperan adalah prolaktin, semakin sering
menyusui maka kadar prolaktin akan meningkat dan hormon gonadotropin akan
kadar hormon estrogen sehingga tidak terjadi ovulasi. (Affandi, Biran dkk. 2012
: 51).
Dapat disimpulkan bahwa dari teori dan praktik yang ada sudah sesuai
karena apa yang ibu lakukan selama ini sangat kooperatif. Dan saat penulis
melakukan kunjungan terakhir yaitu pada 10 minggu post partum ibu belum
mengalami menstruasi, karena ASI ibu lancar dan ibu menyusui bayinya sesering
mungkin.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
bahwa:
5.1.1 Dari pengkajian pada Ny “V” dari masa hamil sampai keluarga berencana
(KB) diketahui pada saat hamil ibu dalam keadaan sehat tanpa ada tanda
nifas tidak terdapat keluhan, neonatus sehat, dan ibu menggunakan alat
5.1.2 Perumusan diagnosa dan atau masalah kebidanan yaitu asuhan kebidanan
5.1.3 Perencanaan yang diberikan pada Ny “V” yaitu asuhan kebidanan pada
ibu hamil TM III , proses persalinan 60 langkah, asuhan pada ibu nifas
sampai minggu ke-6, asuhan neonatus sampai usia 42 hari, dan dilanjut
dengan KB.
5.1.4 Implementasi yang dilakukan pada Ny “V” yaitu asuhan kebidanan pada
ibu hamil TM III , proses persalinan 60 langkah, asuhan pada ibu nifas
sampai minggu ke-6, asuhan neonatus sampai usia 42 hari, dan dilanjut
dengan KB.
174
175
5.1.6 Catatan perkembangan yang didapatkan saat hamil TM III ibu dalam
neonatus sehat, dan ibu menggunakan alat kontrasepsi alami yaitu MAL.
5.2 Saran
Dengan adanya asuhan COC dan penelitian ini semoga bisa lebih
selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Fauziah & Sutejo. 2012. Buku Ajar Keperawatan Maternitas Kehamilan Vol.1.
Jakarta : Kencana.
----------. 2015. Buku Ajar Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta:Pusat Pendidikan dan
Pelatihan Tenaga Kesehatan.
Marmi & Kukuh Rahardjo. 2014. Asuhan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak
Prasekolah. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.
Medforth, Janet, dkk. 2012. Kebidanan Oxford dari Bidan untuk Bidan.
Jakarta:EGC.
Nina, Siti Mulyani & Rinawati. 2013. Keluarga Berencana dan Alat Kontrasepsi.
Yogyakarta:Nuha Medika.
Nurasiah, Ai. 2012. Asuhan Persalinan Normal bagi Bidan. Bandung:PT Refika
Aditama.
Purwoastuti, Endang & Elisabeth Siwi Walyani. 2015. Asuhan Kebidanan Masa
Nifas dan Menyusui. Yogyakarta:Pustaka Baru Press.
Putra, Satiatava Rizema. 2012. Asuhan Neonatus, Bayi dan Balita untuk
Keperawatan dan Kebidanan. Yogyakarta:D-Medika.
Roito H, J, dkk. 2013. Asuhan Kebidanan Ibu Nifas & Deteksi Dini Komplikasi.
Jakarta:EGC.
BIODATA
Riwayat Pendidikan
DOKUMENTASI
Kunjungan Kehamilan Ke 1
Kunjungan Kehamilan Ke 2
Kunjungan Kehamilan Ke 3
Persalinan
Kunjungan Nifas Ke 1
Kunjungan Nifas Ke 2
Kunjungan Nifas ke 3
Kunjungan Nifas Ke 4
Kunjungan Neonatus Ke 1
Kunjungan Neonatus Ke 2
Kunjungan Neonatus Ke 3
Kunjungan Neonatus Ke 4
Kunjungan KB Ke 1
Kunjungan KB Ke 2