Anda di halaman 1dari 16

TUGAS MEMBUAT MAKALAH

MATEMATIKA

OLEH
OTNIEL WAHYU AJI OMEGARINO
PERBANDINGAN

1. KONSEP DASAR PERBANDINGAN

2. PENGERTIAN PERBANDINGAN (RASIO)


Perbandingan adalah membandingkan dua besaran sejenis, artinya harus mempunyai satuan yang
sama. Hasil dari membandingkan merupakan bilangan bilangan yang paling sederhana

3. RASIO ( PERBANDINGAN) DUA BESARAN


Dalam menentukan rasio dua besaran dapat berupa besaran dengan satuan yang sama
(sejenis) dan besaran dengan satuan yang berbeda.
a. perbandingan dengan dua besaran yang sejenis
b. perbandingan dengan dua besaran yang berbeda

2. JENIS JENIS PERBANDINGAN

1. PENGERTIAN PERBANDINGAN SENILAI (PROPORSI)


Konsep proporsi sangat berguna dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
perbandingan. Proporsi adalah suatu pernyataan yang mangatakan bahwa dua perbandingan
yang sama

Rumus perbandingan senilai:


𝑎 𝑝
= atau a:b= p:q
𝑏 𝑞

2. PENGERTIAN PERBANDINGAN BERBALIK NILAI


Perbandingan berbalik nilai terjadi jika besaran yang pertama semakin kecil, maka besaran
kedua nilainya semakin besar atau sebaliknya

Rumus perbandingan balik nilai:


𝑎 𝑝 1 1
= atau a:b = :
𝑏 𝑞 𝑝 𝑞
SKALA

1. PENGERTIAN SKALA
Skala sering digunakan untuk menentukan keadaan yang tidak sebenarnya dengan
perbandingan tertentu. Skala umumnya diapakai pada peta. Selain itu, skala juga digunakan
pada rencana pembuatan bangunan, daerah, dan sebagainya. Skala dapat juga diartikan
sebagai perbandingan.

Rumus skala sebagai berikut:

𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑝𝑒𝑡𝑎 𝐽𝑃


Skala = atau skala =
𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎 𝐽𝑆

𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑝𝑒𝑡𝑎 𝐽𝑆


JS = atau JS =
𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎

JP = skala x jarak sebenarnya atau JP = skala x JS


1. SKALA PADA TERMOMETER
Saat anda merasa demam, hal pertama yang biasa dilakukan adalah mengukur suhu
tubuh. Di ndonesia khususnya, banyak perawat dan dokter yang menggunakan skala
celcius untuk mengukur suhu tubuh. Akan tetapi, perlu diketahui bahwa saat ini terdapat
empat skala lain yang digunakan untuk mengukur suhu, yaitu Celsius, kelvin, reamur,
dan farenhit.

Perbandingan skala antara thermometer Celsius, thermometer reamur, dan thermometer


farenheit sebagai berikut.

C : R : F = 100 : 80 : 180
C:R:F=5:4:9

Hubungan antara Celsius, Reamur, Farenheit, dan kelvin sebagai berikut


C : R : (F – 32) : K = 5 : 4 : 9 : 5

Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut

a. Hubungan antara celcius dan reamur


5 4
t°c = ( 4 x t )°R atau t°R = (5 x t )°C

b. Hubungan antara celcius dan farenheit


9 5
t°F = ( 5 x t°C) + 32°F atau t°C = 9 x ( t°F – 32 )°C

c. Hubungan antara Celsius dan kelvin

t°K = C + 273 atau t°C = K - 273


RUMUS RUMUS BRUTO, TARA, NETTO

1. Rumus rumus bunga tunggal

b = m x p% x n
𝑏 𝑏
M = 𝑝% 𝑥 𝑛 P% = 𝑀 𝑥 𝑛

𝑏
n = 𝑀 𝑥 𝑝%

2. RUMUS BRUTO, TARA, NETTO

Bruto = berat kotor

= netto + tara

Tara = potongan berat

= bruto – netto

Netto = berat bersih

= bruto – tara
𝑛𝑒𝑡𝑜
% netto = x 100%
𝑏𝑟𝑢𝑡𝑜

𝑡𝑎𝑟𝑎
%tara = x 100%
𝑏𝑟𝑢𝑡𝑜

Tara
3. RUMUS DAN SIFAT = persen
BANGUN tara x bruto
DATAR
RUMUS DAN SIFAT BANGUN DATAR

A. PERSEGI PANJANG
Persegi panjang adalah bangun datar segi empat yang memiliki dua pasang sisi
sejajar dan memiliki empat sudut siku siku

Sifat sifat persegi panjang adalah.


-Mempunyai 4 sisi, dengan sepasang sisi yang berhadapan sama panjang dan
sejajar
-Keempat sudutnya sama besar dan merupakan sudut siku siku ( 90°)
-Kedua diagonalnya sama panjang dan berpotongan sling membagi dua sama
besar
-Dapat menepati bingkainya kembali dg 4 cara

K = P + l + P + l = 2p + 2l = 2 ( p + l )

L=pxl
B. PERSEGI
Persegi adalah bangun segi empat yang memiliki empat sisi sama panjang dan
empat sudut siku siku.

Sifat sifat bangun persegi :


-Semua sifat persegi panjang merupakansifat persegi
-Suatu persegi dapat menepati bingkainya dg 8 cara
-Sudut suatu persegi dibagi dua sama besar oleh diagonal diagonalnya
-Diagonal diagonal persegi saling berpotongan sama panjang membentuk sudut
siku siku

K=S+S+S+S

= 4s

L=sxs

C. SEGITIGA
Segitiga adalah bangun datar yang dibatasi oleh tiga buah sisi dan mempunyai
tiga buah titik sudut

Jenis jenis segitiga :


1. Segitiga sama kaki
2. Segitiga siku siku
3. Segitiga sembarang

Sifat siafat segitiga adalah :


-Segitiga memiliki 3 sisi
-Segitga memiliki 3 titik sudut
K=a+b
1
L= xaxt
2

D. TRAPESIUM
Trapesium adalah bangun segi empat yang mempunyai tepat sepasang sisi yang
berhadapan.
Jenis jenis trapezium :
Trapezium sama kaki
Trapezium siku siku
Trapezium sembarang

Jenis jenis trapezium.


Jumlah sudut yang berdekatan diantara 2 sisi sejajar pada trapezium adalah 180°

K = KL + LM + MN + NK
1 1
L = x jumlah sisi sejajar x tinggi = x ( a + b ) x t
2 2
E. LAYANG LAYANG
layang layang adalah bangun segi empatyang dibentuk dari gabungan dua buah
segitiga sama kaki yang alasannya sama panjang dan berhimpit.

Sifat sifat layang laying adalah.


-Pada setiap layang layang masing masing sepasang sisinya sama panjang
-Pada setiap layang layang terdapt sepasang sudut berhadapan yang sama besar
-Diagonal terpanjang merupakan sumbu simetri
-Salah satu diagonal layang layang membagi diagonal lainnya menjadi 2 bagian
sama panjang dan kedua diagonalnya salingtegak lurus

K=2(a+b)
1
L = x d1 x d2
2

F. BELAH KETUPAT
Belah ketupat adalah segi empat yang dibentuk dari gabungan segitiga sama kaki
dan bayangannya setelah dicerminkan terhadap alasnya

Sifat sifat belah ketupat adalah:


-Semua sisi belah ketupat adalah sama panjang
-Kedua diagonal pada belah ketupat merupakan sumbu simetri
-Kedua diagonal belah ketupat saling membagi dua sama panjang dan saling
berpotongan tegak lurus
-Pada setiap belah ketupat sudut sudut yang berhadapan sama besar dan dibagi
dua sama besar oleh diagonal diagonalnya

K = 4s
1
L = x d1 x d2
2
G. JAJAR GENJANG
Jajar genjang adalah bangun segi empat yang dibentuk dari sebuah segitiga dan
bayangannya yang diputar stengah putaran (180°) pada titik tengah salah satu
sisinya

Sifat sifat jajar genjang :


-Sisi sisi yang berhadapan pada setiap jajar genjang sama panjang dan sejajar
-Sudut sudut yang berhadapan pada setiap jajar genjang sama besar
-Jumlah pasangan sudut yang saling berdekatan adalah 180°
-Pada setiap jajar genjang kedua diagonalnya saling membagi dua sama panjang

K = KL + LM + MN + NK
L = alas x tinggi
= KL x tinggi
=axt
H. BANGUN DATAR TIDAK TERATUR
Bangun datar yang tidak teratur adalah bangun datar yang ukurannya belum
jelas. Untuk menghitung luas bangun datar tidak teratur dapat menggunakan
bantuan persegi.

-Langkah langkah menghitung luas bangun datar tidak teratur, yaitu:


-Hitunglah banyaknya persegi satuan utuh yang merupakan bagian dari bangun
tersebut.
-Hitunglah banyaknya persegi satuan yang tidak utuh
a. Jika persegi satuan yang tidak utuh merupakan bagian dari bangun yang
dihitung lebih dari setengah, maka dihitung satu
b. Jika persegi satuan yang tidak utuh merupakan bagian dari bangun yang
dihitung kurang dari setengah, maka tidak dihitung

DATA
1. PENGERTIAN DATA, DATUM, DAN STATISTIKA
Data adalah kumpulan datum dimana datum adalah fakta tunggal. Statistika adalah ilmu
yang berhubungan dengan pengumpulan data, perhitungan atau pengolahan data, serta
penarikan kesimpulan berdasarkan data yg diperoleh

2. POPULASI DAN SAMPEL.


Kumpulan atau keseluruhan objek yang anda teliti inilah yang disebut populasi. Cara
pengambilan sampel disebut dengan teknik sampling. Teknik smpling yang biasa kita
lakukan adalah secara acak\ random dg melakukan undian

3. PENGUMPULAN DATA
Cara untuk mengumpulkan data dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
a. Wawancara (interview)
Wawancara ( interview) adalah cara untuk mengumpulkan data dengan memberi
pertanyaan secara langsung

b. Kuisioner ( angket )
Kuisioner ( angket ) adalah cara mengumpulkan data dengan mengirimkan daftar
pertanyaan kepada narasumber

c. Observasi ( pengamatan )
Observasi( pengamatan ) adalah cara mengumpulkan data dengan mengambil objek
atatu kejadian secara langsung

4. MACAM MACAM PENYAJIAN DATA.

1. Tabel baris kolom


Table ini digunakan untuk data yang terdiri dari beberapa baris dan kolom

2. Table kontingensi
Table ini digunakan untuk data yang lebih dari satu kolom. Misalnya, table
kontingensi ( 3 x 2 ), artinya terdiri dari 3 baris dan 2 kolom

3. Table distribusi frekuensi


Table ini digunakan untuk data yang dibagi menjdi beberapa kelompok

HUBUNGAN ANTAR GARIS


1. PENGERTIAN GARIS
Garis adalah kumpulan dari titik titik (bias tak terhingga jumlahnya) yang saling
bersebelahan dan memanjang kedua arah.

Sifat sifat garis sebagai berikut.


a. Melalui dua titik hanya dapat dibuat satu garis
b. Garis AB adalah jarak terdekat antara titik A dan titik B
c. Suatu garis dapat diperpanjang secara tak terbatas kedua arahnya

2. HUBUNGAN ANTARA TITIK, GARIS, DAN BIDANG


a. Hubunagn antara titik dan garis
Hubungan antara titik dan garis dapat terjadi dalam dua kondisi. Kondisi pertama
adalah titik terletak pada garis. Kondisi kedua adalah titik tidak terletak pada garis

b. Hubungan antara titik dan bidang


Jika titik terletak pada bidang, maka titik tersebut menjadi begian dari bidang. Tetapi
jika titik terletak di luar bidang, maka titik tersebut tidak menjadi bagian dari bidang

c. Hubungan antar garis dan bidang


Hubungan antara garis dan bidang dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
1). Garis terletak pada bidang
2). Garis terletak diluar bidang
3). Garis memotong\menembus bidang

d. Titik titik segaris


Dua atau lebih titik dikatakan segaris jika titik titik tersebut terletak pada satu garis
yang sama. Misalkan titik A dan titik B dikatakan segaris karena titik tersebut terletak
pada satu garis yaitu garis G.

e. Titik sebidang
Dua atau lebih titik dikatakan sebidang jika titik titik tersebut terletak pada satu
bidang yang sama. Misalkan titik C dan titik D dikatakan sebidang karena titik titik
tersebut terletak pada satu bidang yang sama.
3. KEDUDUKAN DUA GARIS
Kedudukan dua garis yang terletak pada bidang datar maupun bidang ruang, antara lain:

a. Dua garis sejajar


Dua garis dikatakan sejajar apabila kedua garis tersebut terletak pada suatu bidang
datar dan tidak akan pernah bertemu atau berpotongan jika garis itu sling
diperpanjang sampai tak terhingga.

b. Dua garis berpotongan


Dua garis dikatakan saling berpotongan apabila garis tersebut terletak pada satu
bidang datar dan mempunyai satu titik potong

c. Dua garis berhimpit


Dua garis dikatakan saling berhimpit apabila garis tersebut terletak pada satu garis
lurus sehingga hanya terlihat sbg satu garis lurus saja

d. Dua garis bersilangan


Dua garis dikatakan saling bersilangan apabila garis garis tersebut tidak terletak pada
satu bidang datar dan tidak akan berpotongan apabila diperpanjang

4. GARIS HORIZONTAL DAN GARIS VERTIKAL


Garis horizontal merupakan garis yang sejajar dengan sumbu x, sedangkan garis vertical
adalah garis yang sejajar dengan sumbu y. garis horizontal dan vertical berpotongan
tegak lurus di satu titik. Dalam koordinat cartesius, sumbu x ( garis horizontal) dan
sumbu y ( garis vertical ) berpotongan tegak liris disatu titik, yaitu titik O.

5. SIFAT SIFAT GARIS SEJAJAR


a. Melalui satu titik diluar garis dapat ditarik tepat satu garis yang sejaar dg garis itu
b. Jika sebuah garis memotong salah satu dari dua garis yang sejajar, maka garis itu juga
akan memotonng garis yang kedua
c. Jika sebuah garis sejajar dengan dua garis lainnya, maka kedua garis itu sejajar pula
satu sama lain

SUDUT DAN JENIS - JENIS SUDUT

1. PENGERTIAN SUDUT
Sudut adalah daerah yang dibentuk oleh pertemuan antara dua buah sinar atau dua buah
garis lurus.

2. BESAR SUDUT
Besar suatu sudut dapat dinyatakan dengan satuan derajat(°), menit (‘), dan detik (“) atau
dapat dinyatakan dengan satuan radian (rad)
Hubungan antara radian (rad), derajat (°), menit (‘), dan detik (“) dapat dituliskan sebagai
berikut.

1
1° = 60’ atau 1’ = ( )°
60

1
1°=60 x 60 = 3.600” atau 1” = ( )°
3.600

1
1’ = 60” atau 1” = ( )’
60

1 rad = 180° atau π = 180°

3. JENIS - JENIS SUDUT


Secara umum, ada lima jenis sudut, yaitu sebagai berikut:
a. Sudut lancip: sudut yang besarnya kurang dari 90° ( antara 0° dan 90° )
b. Sudut siku siku: sudut yang besarnya 90°
c. Sudut tumpul: sudut yang besarnya lebih dari 90° dan kurang dari 180° ( antara 90°
dan 180° )
d. Sudut lurus: sudut yang besarnya 180°
e. Sudut refleksi: sudut yang besarnya lebih dari 180° ( antara 180° dan 360° )

HUBUNGAN ANTAR SUDUT


1. PASANGAN SUDUT BERPELURUS ( BERSUPLEMEN )
Sifat pada pasangan sudut yang saling berpelurus, yaitu:
-Jumlah dua sudut yang berpelurus ( bersuplemen ) adalah 180°

a° + b° = 180°

-Sudut yang satu merupakan berpelurus dari sudut yang lain

2. PASANGAN SUDUT BERPENYIKU ( BERKOMPLEMEN )


Sifat pasangan sudut yang saling berpenyiku, yaitu:
-Jumlah dua sudut yang saling berpenyiku (berkomplemen) adalah 90°

x° + y° = 90°
-Sudut yang satu merupakan berpennyiku lain

3. PASANGAN SUDUT BERTOLAK BELAKANG


Jika sudut A dan sudut B adalah pasangan sudut yang saling bertolak belakang, maka
besarnya sama dapat ditulis:
A° = B°

Anda mungkin juga menyukai