Anda di halaman 1dari 1

Berkunjung ke Perkebunan Teh Kaligua

Pada pertengahan Oktober yang lalu, saya dan teman teman kelas VIII berkunjung ke
Kaligua, sebuah perkebunan teh milik PT Nusantara IX yang terletak di Kaligua, Brebes, Jawa
Tengah. Kunjungan kami dalam rangka mengisi kegiatan tengah semester.
Sehari sebelum berangkat, saya mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan.
Misalnya, alat tulis, jaket, obat obatan, dan beberapa perlengkapan lainya. Minggu 16 Oktober
2009, pagi pagi benar, kami berangkat ke sekolah menuju Kaligua. Selama perjalanan, kami
bernyanyi-nyanyi, bercanda dan bergembira.
Akhirnya tibalah kami di perkebunan teh Kaligua setelah menempuh dua jam
perjalanan. Udara cukup dingin. Sepanjang mata memandang, tampaklah hamparan hijau
pepohonan teh yang menutupi lereng lereng bukit perkebunan itu.
Kegiatan pertama yang kami lakukan adalah melihat lihat Goa Jepang didampingi para
pemandu dari perusahaan teh itu. Goa Jepang panjangnya sekitar 800m dengan mulut goa
berdiameter 1,5m. Untuk memasukinya, kami harus membungkukan badan. Goa Jepang
dibangun oleh kerja paksa para Romusha. Goa tersebut dibangun untuk persembunyian tentara
Jepang dari tentara Sekutu.
Kegiatan selanjutnya adalah adu ketangkasan dalam berbagai macam lomba
permainan. Beberapa permainan yang diadakan adalah melintasi samudra di atas kawat,
melewati jembatan goyang, memindahkan bom, dan mengisi air ke dalam tabung berlubang.
Kegiatan lomba dilakukan dengan cara berkelompok, tiap kelompok terdiri atas lima orang.
Regu menjuarai lomba tabung berlubang. Suasana sangat meriah. Saat permainan melihat
samudra di atas kawat, banyak yang gagal melintasinya. Akibatnya mereka semua berjatuhan
ke kolam air. Mereka basah kuyup.
Pukul 12.00 WIB, kami beristirahat untuk makan siang. Setelah itu, kami
mengunjungi pabrik teh hitam sejak memetik daun teh, mengerngkan, melakukan proses
fermentasi, sampai mengepakan teh yang diproduksi oleh PT. Nusantara IX ini teh kualitas
ekspor. Jadi bukan untuk konsumsi dalam negeri.
Satu jam setelah kegiatan pengamatan, kami meninggalkan pabrik. Selanjutnya kami
menikmai keindahan alam punck Bukit Sakub. Bukit Sakub adalah bukit tertinggi yang ada di
perkebunan itu dengan ketinggia 2.050m di atas permukaan air laut. Perasaan takut mulai
terlihat pada saat kendaraan yang ditumpangi melintasi jalan sempit tidak beraspal. Apalagi, di
sebelah jalan ada jurang jurang yang menagga. Perjalanan dari pabrik hingga Puncak Bukit
Sakub membutuhkan waktu sekitar 30 menit.
Us menikmati bukit, kami pun pulang. Kami pulang dengan hati senang karena mendapat
banyak pengetahuan. Kami tiba di sekolah pukulempat sore. Setelah itu, kami langsung pulang
ke rumah masing masing.

Selesai.

Anda mungkin juga menyukai