Anda di halaman 1dari 12

Makalah

PENDIDIKAN PANCASILA

Tentang :
“PENDIDIDIKAN KARAKTER DAN KEPRIBADIAN BIDAN”

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 2

1. ADITYA INTAN SEJATI


2. AURELIA VERRENTE
3. CITRA ANNISA
4. DEVINA SILVIANA PUTRI
5. MOENDYNA MELYANI
6. SHANAIZ QIRANA
7. TASYA ANGGRAENI

PROGRAM STUDI : D-III KEBIDANAN

POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III


Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isi nya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam pendidikan karakter dan
kepribadian bidan

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca,
sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena
itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.

Bekasi, 14 Agustus 2018

Kelompok 2
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pembangunan kesehatan pada hakekatnya diarahkan guna tercapainya kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang,menyangkut fisik, mental, maupun sosial budaya dan
ekonomi.Untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal dilakukan berbagai upaya pelayanan
kesehatan yang menyeluruh, terarah dan berkesinambungan. Pendidikan kesehatan merupakan bagian
penting dalam pembangunan kesehatan guna menghasilkan sumber daya manusia kesehatan sebagai
penggerak pembangunan kesehatan.

Sebagai mana telah diketahui bahwa bidan adalah salah satu tenaga kesehatan yang ada dalam sistem
kesehatan dan memiliki posisi penting/ strategis dalam penurunan AKI dan AKB, serta peningkatan
kesejahteraan masyarakat khususnya perempuan dan anak. Dalam pelayanannya bidan harus mampu
menghadapi tuntutan yang terus berubah seiring perkembangan masyarakat dan dinamika kemajuan
pengetahuan dan teknologi.

Bidan mempunyai tugas penting dalam konseling dan pendidikan kesehatan, tidak hanya pada
perempuanyang mencakup pendidikan antenatal, kesehatan bayi, anak dan remaja, persiapan menjadi
orang tua, kesehatan reproduksi serta kesehatan keluarga dan masyarakat.
Rumusan Masalah
4. Apa saja penjelasan Karakter moral dan Akhlak secara Terminologi
dan Umum?
5. Apa saja teori mengenai Karakter,Moral dan Akhlak menurut para
ahli?
6. Bagaimana cara pembinaan Karakter,Moral dan Akhlak?
PENJELASAN
KARAKTER,AKHLAK,MORAL
13 AGUSTUS 2018

KARAKTER
KARAKTER SECARA
1. terminologi : sifat manusia yang bergantung pada diri sendiri
2. harfiah : kekuatan mental atau Budi pekerti individu yang menjadi pembeda dengan
individu lainnya

KARAKTER MENURUT PARA AHLI

1. MAXWELL " pendidikan karakter sebenarnya lebih baik dibandingkan dengan


sekedar perkataan. Lebih dari hal tersebut, karakter merupakan pilihan yang dapat
menentukan sebuah tingkat kesuksesan seseorang”
2. DONI KUSUMA " pengertian karakter adalah sebuah gaya, sifat, ciri, maupun
karakteristik yang dimiliki seseorang yang berdasarkan dari pembentukan
lingkungan disekitar”
CARA PEMBINAAN KARAKTER

Pendidikan Karakter adalah hal yg dilakukan seseorang menjadi orang baik sehingga mampu
memfilter pengaruh yang tidak baik dan menjadi generasi yang berkualitas.

Dalam The Six Pillars of Character yang dikutip Chrisiana bahwa terdapat enam jenis karakter
yang harus dicapai dalam kegiatan pembinaan atau pendidikan karakter, yang meliputi:
1.Trustworthiness, bentuk karakter yang membuat seseorang menjadi: berintegritas, jujur,
dan loyal
2. Fairness, bentuk karakter yang membuat seseorang memiliki pemikiran terbuka serta
tidak suka memanfaatkan orang mungkin
3. Caring, bentuk karakter yang membuat seseorang memiliki sikap peduli dan perhatian
terhadap orang lain maupun kondisi sosial lingkungan sekitar.
4. Respect, bentuk karakter yang membuat seseorang selalu menghargai dan menghormati
orang lain.
5. Citizenship, bentuk karakter yang membuat seseorang sadar hukum dan peraturan serta
peduli terhadap lingkungan alam.
6. Responsibility, bentuk karakter yang membuat seseorang bertanggung jawab, disiplin, dan
selalu melakukan sesuatu dengan sebaik mungkin
MORAL
Moral Secara

1. Etimologis, kata moral berasal dari kata mos, yang berarti cara, adat istiadat atau
kebiasaan.
2. Umum,mengacu pada baik buruknya manusia sebagai manusia menurut adat
istiadat.

Moral menurut para ahli

1. Chaplin (2006), Moral yang sesuai dengan aturan yang mengatur hukum sosial atau adat
atau perilaku.
2. Sonny Keraf,Moral adalah patokan yang digunakan oleh8 masyarakat sebagai penentu
tindakan yang baik dan buruk masyarakat sebagai manusia.

Cara Pembinaan Moral

1. Dengan Membuat Peraturan


Hal ini menjadi kunci utama untuk membentuk oral pada anak di lingkungan sekolah.
Lembaga pendidikan ini harus membuat suatu peraturan yang harus dipatuhi dan akan
diberikan konsekuensi jika warga sekolah melanggarnya.
Contoh mudah adalah dengan membuat peraturan mengenai jadwal masuk ke sekolah yaitu
maksimal pukul 07.00. jika melebihi itu, maka siswa akan dikenakan sanksi.

2. Memberikan Contoh yang Baik


Sebaik seseorang yang lebih dihormati, maka sepatutnya Anda memberikan contoh sikap yang
baik sehingga Anda menjadi sosok yang diteladani. Jika ada peraturan untuk datang ke sekolah
sebelum terlambat, maka sebagai guru Anda juga harus datang tepat waktu.

Contoh lain adalah dengan membiasakan siswa saling menyapa dengan guru atau sesama
teman, misalnya dengan tersenyum, mengucapkan salam, ataupun berjabat tangan. Hal ini
dapat menciptakan tingkah laku anak didik yang baik dan sesuai dengan norma.

3. Memberikan Motivasi
Anda harus sering-sering memberikan motivasi kepada anak didik mengenai tingkah laku yang
baik yang harus dilakukan saat berinteraksi dengan orang lain. Dengan adanya masukan yang
positif, maka akan memudahkan anak-anak untuk terus menerapkan moral yang baik.

4. Mengarahkan pada Kegiatan Positif


Kegiatan positif sangat penting untuk tetap menjaga moral anak bangsa. Misalnya dengan
membuat kegiatan yang sesuai dengan minat bakatnya. Selain itu Anda juga tidak perlu
menyampaikan pembelajaran dengan suasana yang tegang dan hanya fokus pada materi.
Sebaiknya Anda selingi dengan beberapa permainan.

5. Menjelaskan Tindakan-tindakan yang Melanggar Moral


Anak-anak melakukan pelanggaran moral terkadang juga disebabkan karena mereka kurang
memahami tentang moral itu sendiri. Sebaiknya Anda menambahkan informasi kepada mereka
mengenai tindakan-tindakan yang tergolong pelanggaran moral serta resiko yang akan terjadi.
AKHLAK
AKHLAK SECARA
1. terminologi : dorongan seseorang untuk berlaku baik menurut agama.
2. harfiah : perbuatan seseorang dengan bercerminkan agama.

KARAKTER MENURUT PARA AHLI

1. Menurut Imam Ghozali


Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan berbagai macam
perbuatan dengan mudah tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.
2. Menurut Prof. Dr. Ahmad Amin
Akhlak adalah kebiasaan baik dan buruk, segala sesuatu yang kehendak yang
terbiasa dilakukan.

PEMBENTUKAN MANUSIA YANG BERAKHLAK

Akhlak bersumber pada agama. Kata akhlak diartikan sebagai suatu tingkah laku,
tetapi tingkah laku tersebut harus dilakukan secara berulang-ulang tidak cukup hanya
sekali melakukan perbuatan baik, atau hanya sewaktu-waktu saja. Seseorang dapat
dikatakan berakhlak jika timbul dengan sendirinya didorong oleh motivasi dari dalam
diri dan dilakukan tanpa banyak pertimbangan pemikiran apalagi pertimbangan yang
sering diulang-ulang, sehingga terkesan sebagai keterpaksaan untuk berbuat. Apabila
perbuatan tersebut dilakukan dengan terpaksa bukanlah pencerminan dari akhlak.Para
ahli seperti Al Gazali menyatakan bahwa akhlak adalah perangai yang melekat pada diri
seseorang yang dapat memunculkan perbuatan baik tanpa mempertimbangkan pikiran
terlebih dahulu. Peragai sendiri mengandung pengertian sebagai suatu sifat dan watak
yang merupakan bawaan seseorang. Perangai sendiri mengandung pengertian sebagai
suatu sifat dan watak yang merupakan bawaan seseorang. Pembentukan peragai ke
arah baik atau buruk, ditentukan oleh faktor dari dalam diri sendiri maupun dari luar,
yaitu kondisi lingkungannya. Lingkungan yang paling kecil adalah keluarga, melalui
keluarga

Analisis Pengenalan Dalam Penilaian Karakter

A. Pengertian Penilaian Karakter

Penilaian adalah suatu proses sistematis yang mengandung pengumpulan informasi, menganalisis,
dan menginterpretasikan informasi tersebut untuk membuat keputusan-keputusan. Dengan kata lain,
keputusan pendidikan dibuat berdasarkan hasil analisis dan interpretasi atas informasi yang terkumpul.
Informasi yang dikumpulkan dapat dalam bentuk angka melalui tes, atau deskripsi verbal (melalui
observasi).

Karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup,
bersosialisasi dan bekerjasama, baik dalam lingkungan keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.

B. Tujuan dan Fungsi Penilaian dalam Pendidikan karakter

Standar Penilaian yang bertujuan untuk menjamin:

1. perencanaan penilaian peserta didik sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai dan berdasarkan
prinsip-prinsip penilaian

2. pelaksanaan penilaian peserta didik secara profesional, terbuka, edukatif, efektif, efisien, dan
sesuai dengan konteks sosial budaya

3. pelaporan hasil penilaian peserta didik secara objektif, akuntabel, dan informatif.
C. Prinsip dan Pendekatan Penilaian

Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah didasarkan pada
prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Objektif, berarti penilaian berbasis pada standar dan tidak dipengaruhi faktor subjektivitas penilai.

2. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana, menyatu dengan kegiatan
pembelajaran, dan berkesinambungan.

3. Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan, pelaksanaan, dan
pelaporannya.

4. Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasa pengambilan keputusan dapat
diakses oleh semua pihak.

5. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak internal sekolah maupun
eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan hasilnya.

6. Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru.

ANALISIS MENGENAI SISTEM PENILAIAN KARAKTER/SIKAP

A. Analisis Sistem Penilaian Pendidikan karakter berdasarkan Dokumen Undang-undang Sisdiknas


Nomor 20 tahun 2003 dan Permendikbud RI Nomor 66 Tahun 2013, tentang Standar Penilaian
Pendidikan

Dalam Undang-undang Sisdiknas Nomor 20 tahun 2003, Bab VI, pasal 13 ayat 1 disebutkan, Jalur
pendidikan terdiri atas pendidikan formal, nonformal, dan informal yang dapat saling melengkapi dan
memperkaya. Jalur formal yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah sekolah, nonformal adalah
masyarakat dan informal adalah keluarga. Ketiga lingkungan pendidikan tersebut harus dapat saling
melengkapi dan memperkaya.

B. Analisis Sistem Penilaian Pendidikan Karakter Berdasarkan Hasil Pengamatan Lapangan.

Sistem penilaian pada pendidikan karakter perlu melibatkan orang tua dan masyarakat sebagai
proses tabayyun dan pengendalian mutu pendidikan. Orang tua dan masyarakat harus menyadari bahwa
mereka juga memiliki andil yang besar dalam memberikan pengaruh positif dan negatif pada peserta
didik.

C. Penerapan karakter
Hasil penelitian menunjukkan karakter yang tertanam pada siswa rata-rata yaitu Religius 85%, Jujur 73 %,
Kerja Keras 65 %, Komunikatif 65 %, Kreatif 64 %, Disiplin 84 %, Tanggung jawab 78 %, dan Gemar
Membaca 88 %. Aktifitas kegiatan siswa mempunyai kategori tinggi dengan presentase kegiatan
pembelajaran masing-masing pertemuan yaitu 95 %, 99 %, 96 %, dan 99 %.

Kesimpulan

Mengingat dan menimbang betapa penting nya pendidikan karakter, kita harapkan tiap sekolah di
seluruh indonesia bisa menerapkannya, agar nantinya lahir generasi bangsa yang selain cerdas juga
berkarakter sesuai nilai-nilai luhur bangsa dan agama

http://kumpulanmakalahnuni2016.blogspot.com/2016/04/sistem-penilaian-pendidikan-
karakter.html?m=1

(http://amisisiliasari.blogspot.com/2012/11/analisis-tentang-pendidikan-karakter.html?m=1)

Anda mungkin juga menyukai