Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PERAWATAN DAN PERBAIKAN MESIN

PERKAKAS

diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Perawatan dan Perbaikan Mesin
Perkakas dengan Dosen pengampu Drs.H. Sabri

Disusun Oleh:

Herdiansyah Yusup (1502122)

DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada tuhan yang maha esa. Karena berkat
rahmat-Nya laporan ini dapat terselesaikan. Laporan ini disusun dalam rangka
untuk memenuhi nilai tugas. Adapun pembuatan laporan ini untuk merangkum
hal-hal yang berkaitan dengan perawatan dan perbaikan mesin perkakas sehingga
dapat menambah pengetahuan kita semua. Dalam penyusunan laporan ini, penulis
banyak mendapat bantuan baik moril maupun materil serta saran dan petunjuk
dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung yang telah
memberikan dukungannya dalam penyusunan laporan ini.

Akhirnya penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat baik bagi penulis
maupun orang lain yang membacanya dan tentunya laporan ini bisa diterima oleh
dosen pengampu.

Bandung, Januari 2018

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pada era globalisasi ini, arus informasi teknologi berjalan dengan begitu
cepat. Dan ini tentu sangat berperaruh terhadap perkembangan dunia teknologi
Khususnya pada teknologi industry. Hal ini ditandai dengan semakin canggihnya
peralatan-peralatan maupun mesin-mesin yang digunakan baik di industry
maupun dalam kehidupan sehari-hari yang sering kita rasakan. Salah satu bidang
yang erat kaitannya dengannya perkembangan teknologi ini adalah bidang
pemesinan. Dimana pada bidang pemesinan ini telah terjadi perubahan revolusi
yang cukup besar. Dari alat yang sederhana yang kemudian berubah menjadi alat
yang cukup canggih. Jikalau dahulu para petani menggunakan cangkulnya untuk
menggarap lahan/tanah namun sekarang para petani sudah menggunakan traktor.
Hal itu merupakan salah satu bukti perkembangan teknologi masa kini.

Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi ini tentunya akan


semakin merangsang kemampuan berfikir setiap individu/manusia. Setiap
individu/manusia tentunya akan semakin memahami bagaimana menghasilkan
suatu produk yang kreatif, inovatif dan efisien. Hal ini tentu salah satunya
berkaitan dengan bagaimana proses produksi itu dilakukan. Khususnya dalam
penggunaan mesin-mesin produksi tersebut. Kapan mesin itu harus dioperasikan,
bagaimana cara penggunaan mesin tersebut, dan yang terpenting adalah
bagaimana cara melakukan perawatan dan perbaikan mesin tersebut sehingga
mesin tersebut memiliki umur pakai yang lama dan proses produksi pun dapat
dilakukan secara efisien.

Teknik perawatan dan perbaikan mesin produksi merupakan salah satu


bahan ajar yang diberikan di lembaga-lembaga pendidikan kejuruan khususnya
di bidang pemesinan. Dimana teknik perawatan dan perbaikan mesin produksi
ini diberikan untuk menunjang skill yang dimiliki oleh setiap pelajar/mahasiswa
dalam proses pemesinan. Laporan praktikum ini dibuat dengan maksud untuk
menganalisis setiap mesin-mesin produksi dan memastikan bahwa mesin-mesin
produksi yang akan digunakan tersebut benar-benar dalam kondisi baik dan siap
digunakan.

B. BATASAN MASALAH
Adapun batasan masalah dalam laporan praktikum ini yaitu penulis hanya
akan menjelaskan tentang:
1. Bagaimana cara melakukan suatu perawatan dan perbaikan mesin yang
baik dan benar?

C. TUJUAN PENULISAN
Seperti halnya pada penjelasan kata pengantar diatas, bahwa secara umum
tujuan penulisan laporan praktek ini adalah sebagai berikut:
1. Mengenal lebih dalam mengenai keadaan suatu mesin dan dapat
mengetahui bagaimana cara melakukan suatu perawatan dan perbaikan
yang baik benar.
2. Menganalisis setiap komponen-komponen yang terdapat pada mesin dan
sekaliligus melakukan suatu perbaikan apabila ditemukan suatu kerusakan
pada mesin tersebut.
BAB II
ISI LAPORAN

A. TUJUAN PRAKTEK

Perawatan adalah suatu aktivitas yang dilaksanakan untuk memelihara


semua fasilitas/peralatan bengkel agar selalu dalam kondisi baik dan siap pakai
serta terhindar dari kerusakan yang mungkin terjadi baik yang terduga maupun
yang tak terduga (makhzu, 1999).

Penggunaan sistem perawatan yang terjadwal baik akan menjaga peralatan


atau mesin bisa bekerja secara maksimal atau produktifitasnya maksimal atau
produksinya memuaskan.

1. Tujuan secara Umum

Beberapa tujuan perawatan secara umum terhadap peralatan atau mesin


antara lain :

a. Merawat mesin atau peralatan sehingga selalu dalam kondisi optimal


produktifitasnya dan dapat dipercaya kualitas produksinya

b. Mencegah hal–hal yang diharapkan seperti kerusakan yang tiba–tiba


terhadap mesin/peralatan pada saat beroperasi.

c. Menaikkan kemampuan mesin untuk berproduksi dengan melakukan


perubahan untuk lebih mengefisienkan kerja mesin.

2. Tujuan Secara Khusus


Adapun yang menjadi tujuan secara khusus dalam praktek perawatan ini
adalah:
a. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teknik Perawatan dan
Perbaikan Mesin Perkakas.

B. OBJEK PERAWATAN DAN PERBAIKAN

Objek perawatan dan perbaikan atau sasaran pada proses perawatan dan
perbaikan yang dilakukan antara lain:
1. Mesin Milling

Pada mesin milling ini, tindakan yang dilakukan adalah melakukan


pengecekan secara visual saja dengan menggunakan dayel indicator.
Kelurusan eretan memanjang, eretan melintang dan eretan vertikal

2. Mesin Bubut no 5

Pada mesin bubut ini, tindakan yang dilakukan adalah melakukan


perawatan-perawatan standard, melakukan pengecekan system kerja
mesin dan membuat komponen-komponen yang telah rusak atau hilang.
sehingga mesin bubut tersebut tetap utuh dengan kelengkapannya dan
juga fungsinya.

C. LANDASAN TEORI

Perawatan adalah suatu aktivitas yang dilaksanakan untuk memelihara


semua fasilitas/peralatan bengkel agar selalu dalam kondisi baik dan siap pakai
serta terhindar dari kerusakan yang mungkin terjadi baik yang terduga maupun
yang tak terduga (makhzu, 1999).

Penggunaan sistem perawatan yang terjadwal baik akan menjaga peralatan


atau mesin bisa bekerja secara maksimal atau produktifitasnya maksimal atau
produksinya memuaskan.

1. Pengelompokan Teknik Perawatan

Berdasarkan kondisi mesin maka teknik perawatan dikelompokkan pada:

a. Perawatan Preventif/Pencegahan

Perawatan preventif/pencegahan adalah perawatan yang dilakukan


terhadap mesin guna mencegah terjadinya kerusakan atau kemacetan pada saat
diperjalanan dari pabrik ke tempat pemakai dan selama mesin dipakai. Teknik
perawatan ini umumnya dilakukan pada mesin yang kondisinya masih baru dan
baik (belum pernah rusak).

Tanda-tanda/kondisi mesin yang memerlukan perawatan preventif adalah:


1) Mesin dalam keadaan baik atau jalan

2) Semua komponen berfungsi dengan baik.

3) Hasil produk dapat memenuhi standar yang ditentukan

Kecendrungan tindakan perawatan Preventif lebih banyak pada komponen


tranmisi. Tindakan-tindakan preventif yang dapat dilakukan adalah :

1) Pemeriksaan

2) Pembersihan

3) Pelumasan

4) Penggantian komonen

5) Penguncian

6) Penyetelan.

Program perawatan preventif secara preodik, program tersebut seperti:

1) Memeriksa kondisi komponen dan member oli seperti:

 Bantalan

 Ulir penggerak/pengangkatan

 Roda gigi pangganti

2) Mengganti komponen/bahan yang telah habis masa pakai seperti:

 Oli bak roda gigi setelah 6000 jam dipakai

 Bantalan setalah 22000 jam dipakai

b. Perawatan Korektif/Pembetulan

Perawatan korektif adalah tindakan perawatan yang dilakukan untuk


mengatasi kerusakan-kerusakan atau kemacetan yang terjadi berulang kali.
Prosedur ini diterapkan pada peralatan atau mesin yang sewaktu- waktu dapat
rusak. Dalam kaitan ini perlu dipelajari penyebabnya- penyebabnya, perbaikan
apa yang dapat dilakukan, dan bagaimanakah tindakan selanjutnya untuk
mencegah agar kerusakan tidak terulang lagi. Pada umumnya usaha untuk
mengatasi kerusakan itu dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

 merubah proses

 merancang kembali komponen yang gagal

 mengganti dengan komponen baru atau yang lebih baik

 meningkatkan prosedur perawatan preventif. Sebagai contoh, melakukan


pelumasan sesuai ketentuannya atau mengatur kembali frekuensi dan isi
daripada pekerjaan inspeksi.

 Meninjau kembali dan merubah sistem pengoperasian mesin. Misalnya


dengan merubah beban unit, atau melatih operator dengan sistem operasi
yang lebih baik, terutama pada unit-unit khusus.

Tindakan perawatan korektif yang harus dilakukan sebagai berikut:

1) Pemeriksaan

Memeriksa dan memastikan kerusakankomponen secara manual dan


dengan alat.

2) Membuat rencana perbaikan

Menulis rencana atau prosedur pelaksnaan perawatan yang mencakup


tindakan perbaikan, tenaga kerja, bahan dan alat yang diperlukan. Teknik
parbaikan (pembetulan, pembuatan dan penggantian) dan biayaperbajkan.

3) Pembongkaran

Membongkar komponen/komponen yang terkait dengan dengan komponen


yang rusak secara berurutan mulai dari komponen baik sampai komponen
yang rusak.

Membersihkan, memeriksa, memperbaiki, dan mengganti komponen yang


rusak
4) Pelumasan
Melumasi komponen yang dibuka dan komponen yang telah diperbaiki
dengan gomok(khusus komponen yang telak pada kontak roda gigi perlu
diganti oli pelumasnya.

Pemasangan, memasang komponen –komponen pengganti atau yang telah


diperbaiki secara berturut mulai dari komponen pengganti sampai pada
komponen yang dibuka sebelumnya.

5) Uji standar

Menguji kedudukan dan gerakan komponen yang dipasang serta menyetel


posisi kedudukan dan keluesan geraknya.

Oleh karena itu dalam perawatan korektf terjadi tindakan dan peroses
membuka, memeperbaki dan memasang komponen mesin yang dalam
keadaan baik maka harus dilakukan pekerjaan tersrbut secara hatu-
hati,cerma,aman dan baik.

c. Perawatan Over Houl/Berat

Perawatan Over Haul/berat adalah perawatan yang dilakukan terhadap


mesin yang mengalami banyak kerusakan pada komponen-komponen utamanya.
Sehingga hasil ukurannya jauh menyimpang dari ukuran standar.

d. Perawatan Terencana

Perawatan terencana adalah perawatan yang dilakukan terhadap mesin yang


dibuat secara sistematis dan terencana sebelum mesin digunakan atau dipakai.

2. Perawatan dan Perbaikan pada Mesin Perkakas

a. Perbaikan dan Perawatan Mesin Bubut

Seperti pada umumnya mesin, maka mesin bubut memerlukan perawatan


yang baik, agar ia dapat selalu siap untuk dioperasikan. Perawatan mesin produksi
dilakukan secara umum dan khusus. Petunjuk perawatan umum pada mesin bubut
biasanya telah diberikan oleh pabrik pembuat mesin, sedangkan perawatan khusu
harus dicari berdasarkan pengalaman dan berdasarkan teori-teori mengenai
perbaikan terhadap peralatan atau mesin. Perawatan dan perbaikan ini dilakukan
dengan cara menganalisis seluruh komponen-komponen yang terdapat pada mesin
bubut.

1) Perawatan Umum

Untuk menjaga agar mesin tidak cepat rusak diperlukan perawatan dan
pengoperasian yang benar dan seksama. prosedur perawatan mesin bubut ini
adalah:

 Mesin bubut ini tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung

 Dalam pelaksanaan perawatan seperti pengantian oli pelumasan mesin


dan pemberian grease,diharuskan memakai oli yang dipersyaratkan oleh
pabrik pembuat mesin

 Setelah selesai mengoperasikan mesin,bersihkan bagian-bagian mesin


dari beram-beram hasil pemotongan dan cairan pendingin.

 Untuk pemasangan benda kerja pada poros utama,tidak diperkenakan


memukul benda kerja secara keras dengan mengunakan palu/hammer

 Jaga dan perhatikan secara seksama selama pengoperasian mesin,jangan


sampai beram-beram yang halus dank eras terutama beram besi tulang
jatuh ke meja mesin dan terbawa oleh eretan.

 Setelah selesai mengoperasikan mesin,atur semua handel-handel pada


posisi netral dan mematikan sumber tenaga mesin

2) Perawatan khusus

Perawatan khusus ini dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah dibuat,
berdasarkan pengalaman dan buku petunjuk perawatan yang diberikan oleh
pabrik pembuat mesin.

 Motor utama (motor pembangkit)

Ada dua kerusakan yang biasa terjadi pada motor pembnagkit yaitu:

(a) Motor tidak mampu bekerja


Ada 7 kemungkinan yang menyebabkan motor pembangkit tidak mau
bekerja:

 Tegangan dari sumber tenaga yang masuk kemotor pembangkit


rendah, sehingga tidak sanggup membangkitkan motor pembangkit

 Arus yang masuk ke motor pembangkit beda phasanya, maka


diperlukan pengikuran arus yang masuk satu phasa atau tiga phasa
sesuai dengan motor pembangkit.

 Sekring pada circuit breaker putus/terbakar, apabila terjadi hal


yang demikian, maka gantilah sekring tersebut dengan yang baru
dan spesifikasi yang sama.

 Tidak sempurnanya kontak-kontak pada switch atau saklar.

 Coil pada saklar terbakar

 Tidak terjadi hubunga pada kontak limit switch

 Rem motor tidak berfungsi secara baik

(b) Motor cepat panas

Ada dua penyebab yang mengakibatkan motor penggerak menjadi cepat


panas yaitu :

 Perbedaan tegangan

Periksa tegangan listrik yang masuk

 Beban motor yang berlebihan

Dengan adanya beban yang berlebihan dari yang ditentukan akan


dapat menimbulkan panas berlebihan pada yang berlebihan pada
motor pengerak, untuk itu perlu diatur kembali beban agar sesuai
dengan yang telah ditentukan
3) Bagian-bagian Mesin Bubut dan Kerusakannya

a) Kepala tetap

Pada mesin bubut adalah memegang kunci utama pada keberhasilan pekerjaan
mengunakan mesin bubut. Kerusakan yang umum terjadi pada kepala tetap
mesin bubut di antaranya adalah:

 Putaran poros utama tersendat-sendat

 Putaran poros utama terlalu berat

 Suhu atau temperature pada kepala lepas terlalu tinggi

 Terjadinya suara yang bising pada kepala lepas

 Tidak senter

b) Eretan

Kesalahan atau kerusakan yang sering timbul pada eretan adalah sebagai
berikut:

 Eretan sangat berat meluncur pada mesin bubut.penyelesaianya lakukan


pemeriksaan baut-baut penyetel kerapatan eretan, apabila terlalu kuat
longarkan baut-baut tersebut.

 Hasil pekerjaan tidak rata.hal ini terjedi karene adanya ganguan pada
pinion gear. usaha mengetasinya ialah dengan memperbaki gigi pinion
atau menganti gigi pinion yang baru

 Pemakanan pada benda kerjs tidak rata pada waktu langkah otomatis
atau penyayatan otomatis. Hal ini disebabkan oleh tidak senternya poros
trasportir.

 Terlalu berat pada waktu pemotongan menyilang.kemungkinan ini


disebabkan terlalu kuatnya pengikat baut untuk pemotonga menyilang.

 Tidak rata permukaan penyayatan menyilang (facing). hal ini


kemungkinan di sebabkan tidak tepatnya penyetelan baut-baut pengikat
poros utuk pemakanan.
 Teralalu keras gerakan toolpost. hal ini disebabkan oleh gangguan
pemasangan pasak.

 Kedudukan toolpost kurang teliti sehingga pemakanan kurang baik.

 Pompa pada apron sangat sulit dioprasikan.hal ini disebabkan minyak


pelumas yang sudsh kotor. lakukan pembersian atau pengantian minyak
pelumas serta membersihkan pipa-pipa salurannya.

c) Kepala lepas

Kepala lepas mudah bergetar atau tidak setabil selama pelaksanan


pembubutan. Jika hal ini terjadi kemungkinan ialah kurang kuatnya pengikat
baut pengikat kepala lepas dengan meja atau rangka mesin.

4) Perbaikan mesin Bubut

Perbaikan mesin bubut yang telah dilakukan antara lain:

 Perakitan Komponen-Komponen Mesin Bubut menjadi suatu mesin


bubut yang utuh.

 Melengkapi/membuat komponen-komponen mesin bubut yang tidak


tersedia. Antara lain; poros-poros, handle, roda gigi, baut-baut dan
sebagainya. Gambar kerja terlampir.

b. Perawatan dan Perbaikan Mesin Frais

1) Struktur Mesin Frais

Ada mesin dimana benda kerjanya tidak bergerak namun perkakasnya


bergerak seperti mesin ketam, kempa gurdi (drill press), mesin fris (frais machine)
dan gerinda. Pada mesin pemotong fris, perkakas yang berputar digunakan hanya
pada perkakas pengebor. Mesin fris banyak digunakan untuk memotong lubang
lingkaran, membuat jalur pasak, membuat celah, menggergaji, memfrais slab dan
permukaan, memotong roda gigi dan untuk membentuk benda yang bentuknya
tidak umum. Tenaga untuk pemotongan berasal dari energi listrik yang diubah
menjadi gerak utama oleh sebuah motor listrik, selanjutnya gerakan utama
tersebut akan diteruskan melalui suatu transmisi untuk menghasilkan gerakan
putar pada spindel mesin frais.

Spindel mesin frais adalah bagian dari sistem utama mesin frais yang
bertugas untuk memegang dan memutar cutter hingga menghasilkan putaran atau
gerakan pemotongan. Gerakan pemotongan pada cutter jika dikenakan pada benda
kerja yang telah dicekam maka akan terjadi gesekan/tabrakan sehingga akan
menghasilkan pemotongan pada bagian benda kerja. Hal ini dapat terjadi karena
material penyusun cutter mempunyai kekerasan diatas kekerasan benda kerja.

2) Elemen Dasar

Mesin frais dibangun dari elemen-elemen yang berwadah sendiri yang


masing-masingnya mempunyai fungsi tersendiri. Elemen-elemen dasar tersebut
antara lain: kepala tetap (headstock), kolom, meja, sadel, bangku (bed), landasan,
dan rel melintang atau meluncur.

 Kepala Tetap (head stock) adalah bagian yang menggerakkan dan


mengumpan perkakas potong atau alat yang memutar komponen.

 Spindel bisa berputar dalam arah kebalikan untuk digunakan dalam


pembuatan ulir dan pengetapan.

 Bangku atau dasar berfungsi untuk menyangga komponen lainnya.

 Kolom menyediakan dukungan vertikal dan memandu kepala tetap untuk


mesin kelas tertentu.

 Meja berfungsi untuk menyangga benda kerja atau bagian yang akan
dimesin dan untuk menyediakan penempatan serta penjepitan benda kerja.

 Landasan (runway) berfungsi membawa kolom pada mesin serut jenis


lantai dan meja putar. Kalau dasar kolom, kolom dan kepala tetap adalah
sebuah satuan integral maka elemen pendukung disebut bangku dan bukan
sebuah landasan meskipun keduanya sama dalam prinsip.

 Penyangga ujung atau ekor tetap berfungsi sebagai penyangga luar untuk
perkakas potong atau benda kerja.
3) Perawatan Mesin

Sebuah mesin dalam menjaga performa kinerjanya juga membutuhkan


perawatan yang intensif pada setiap komponen mesinnya. Hal ini juga diperlukan
untuk mesin frais, adapun beberapa langkah yang diperlukan dalam
pemeliharaannya dalam kurun waktu tertentu adalah sebagai berikut:

Perawatan setiap enam bulan:

 Bersihkan bagian bawah motor dan tiup saluran udaranya. Cek


kekencangan baut pengikat bagian bawah.

 Bersihkan kotak terminal dan cek terminal penghubung, bersihkan dengan


pengering silika gel.

 Cek tahanan isolasi dan kontinuitas lilitan dengan megger 500 V dan catat
hasil pembacaan sebelum tutup kotak terminal dipasang.

 Cek sambungan keamanan penghubung ke tanah.

 Lumasi bantalan motor dengan pelumas yang sesuai.

 Bila motor sudah dipasang dengan bantalannya, alirkan oli dari bantalan.
Periksa gerakan bantalan dan catat hasil yang terbaca sebelum dipasang.

 Bersihkan bantalan dengan dibilas oli dan isi kembali hingga batasnya.
Gunakan oli menurut tingkat spesifikasinya.

 Pada motor yang sudah dilengkapi bantalannya, cek celah udara yang
terlihat pada semua bagian dan catat hasilnya. Cek kelurusan kopling
motor.

Perawatan setiap dua tahun:

 Bersihkan bagian bawah motor dan tiup salurannya.

 Lepaskan hubungan motor utama dengan kabelnya, alarm dan


rangkaiannya serta tandai kabel-kabel untuk mempermudah
pemasangannya. Lindungi kabel-kabel agar tidak rusak.
 Lepaskan motor dari unit yang digerakkan dan bawa ke bengkel untuk
pemeriksaan. Semua bagian harus dilindungi, diberi tanda dan simpan di
tempat aman.

 Tarik kopling atau puli dari porosnya dan cek alur pasak serta poros dari
goresan. Cek kopling dan keausannya.

 Cek keausan bantalannya, ukur clearance olinya. Cek lubang pelumasan


dan saluran oli, apakah tersumbat.

 Keluarkan motor dari tutupnya.

 Cek bantalan gelindingnya dang anti kalau diperlukan.

 Keluarkan motor dan cek apakah batang rotor dan ringnya mengalami
retak-retak.

 Cek lapisan rotor dan perhatikan tanda-tanda gesekan antara stator dan
rotor.

 Bersihkan lilitan stator dengan meniupkan udara kering dari kompresor dan
bersihkan lilitan stator dari oli dan kotoran, gunakan fluida yang bersih.

 Hindarkan lilitan stator dari pengaruh-pengaruh yang menghanguskan


isolasi dan balutan-balutan yang merusak.

 Cek lapisan stator, apakah bebas dari kebakaran dan dudukan stator sudah
bersih.

 Pemasangan motor dan pengepasan kopling perlu dicek.

 Tempatkan motor pada dudukannya dan luruskan kopling terhadap unit


yang digerakkan dan catat hasilnya.

 Cek celah udara pada semua posisi dan catat sketsanya.

 Lepas hubungan semua kabel, test motor dan kabel untuk tahanan isolasi
serta kontinuitasnya.

 Cek kebersihan kotak terminal, periksa kondisi semua gasket dan jika perlu
perbaiki dengan pengering silika gel.
 Cek bantalan motor yang diisi dengan oli yang ditentukan. Cek motor
dalam keadaan bebas, putarkan dengan tangan.

 Lakukan tindakan keamanan, jalankan motor tanpa kopling untuk


mengecek putarannya dan dengarkan suara bantalannya. Jika kondisinya
sudah baik, hubungkan kopling motor dengan unit yang digerakkan.

D. TINDAKAN/LANGKAH KERJA PERAWATAN DAN PERBAIKAN


a Peengecekan mesin
1.Mesin BUBUT NO 5

Rusak Perbaikan Tool yang digunakan


Nama
NO Baik Penjelasan dan
Bagian Berat Ringan Perbaikan Perawatan
Perawatan
Tuas
Pemutar, Lepas tuas
Kepala kendor Buat yang pemutar,
1 - - v -
Lepas karena ulir baru ganti yang
sudah baru.
rusak
Eretan
4 v - -
memanjang
5 Eretan Atas v - - - - - -
Eretan
6 v - - - - - -
mlintang
7 Alas meja v - -
8 Tool post v - - - - - -
Kepala
9 tetap v - - - - - -
(chuck)
Harus
mengatur
kepala
Sudah
Garis lepas, dan
9 - - v tidak - Kunci pas
center set ulang
senter*
ukuran
diepala
lepas
Putaran mesin bubut searah & berlawanan arah jarum jam

NO Putaran (rpm) Searah Jarum jam Berlawanan arah jarum jam


1 1550 Baik Baik
2 1200 Baik Baik
3 1150 Baik Baik
4 950 Baik Baik
5 890 Baik Baik
6 725 Baik Baik
7 700 Baik Baik
8 525 Baik Baik
9 430 Baik Baik
10 320 Baik Baik
11 300 Baik Baik
12 240 Baik Baik
13 260 Baik Baik
14 220 Baik Baik
15 200 Baik Baik
16 180 Baik Baik
17 90 Baik Baik
18 60 Baik Baik

2.Mesin Frais

Dalam pemeriksaan mesin frais kemarin, saya memeriksa dengan cara


visual dan mencoba kesejajaran sumbu-sumbu yang berada di mesin frais,
dengan cara memutar handle yang berada di mesin frais tersebut,
diantaranya eretan memanjang (sumbu X), eretan melintang (Sumbu Y) dan
eretan vertikal (sumbu Z). Ukur menggunakan dayel indicator, dengan cara
meletakan dayel pada bagian yang bertegak lurus pada sumbu X, Y dan Z.
dari hasil pengecekan kemarin yang saya lakukan berikut ini adalah data
yang saya dapat:

No Bagian Kondisi Keterangan


Kemiringan
Handle
+0,03
Eretan Sebelah
1 NG kearah
memanjang kanan
kanan
rusak
Eretan +0,6 kearah
2 OK -
melintang belakang
+0,02
Eretan
3 OK - kearah
vertikal
bawah

b Perbaikan Mesin
 Lakukan pembuatan baud tuas pada handel kepala lepas:

Disini jabarkan cara membuat baud kepala lepas yang dibuat


kemaren:Ini fotonya:

 Disini juga jabarkan cara meluruskan sumbu di mesin bubut itu, dengan
dayel indicator, ini saya kasih fotonya sama datanya:
Pergeseran sumbu bagian samping sejauh 0,80 mm kearah kiri dan Pergeseran
sumbu bagian atas sejauh 0,60 mm kearah kiri, lakukan perbaikan melalui
kepala lepas dengan kunci L, uraikan dibawah:

 Selanjutnya kamu ngebenerin apa lagi met? Kalau masih ada jabarkan
lagi di bawah, kalu udah berarti udah itu aja, soalnya kmren saya
disuruh buat dudukan meja bor, kan kamu mah engga, jadi jobnya beda
sama saya.

Jadi saya kasih job yang sama aja buat baud tuas pemutar handle kepala
lepas sama ngelrusin sumbu soalnya datanya yang sama itu doang. Saya
ga berani ngasih yang sama kaya saya, soalnya takut di kasih C lagi
kaya kerja bangku kemaren kalau sma persis, itu udah kaya gitu aja,
jabarin lankah kerjanya menurut kamu gimana, landasan teorinya juga
kalau kurang tambahin lagi aja saya mah udah aja segitu.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pemaparan mengenai perawatan dan perbaikan mesin diatas maka


dapat diambil kesimpulan bahwa:

Perawatan dan perbaikan mesin merupakan bagian terpenting dalam


suatu proses produksi dimana setiap mesin hendaknya dilakukan perawatan
dan perbaikan secara berkala agar mesin-mesin tersebut memiliki usia pakai
yang lama dan selalu dalam keadaan baik apabila mesin itu akan digunakan.

A. Saran

Sebagai saran dari dari pelakasanaan praktek perawatan dan perbaikan


mesin ini, antara lain:

1. Kepada setiap pelajar/mahasiswa yang mengikuti praktik perawatan dan


perbaikan mesin ini, hendaknya disarankan agar selalu berada dibawah
arahan pembimbing, agar setiap tindakan yang dilakukan benar-benar
sesuai dengan prosedur.

2. Dalam melakukan setiap analisis hendaknya dilakukan dengan sangat


teliti dan hati-hati dan tentunya harus memperhatikan keselamatan kerja.
DAFTAR PUSTAKA

http://khup.com/download/0_keyword-perawatan-preventif-mesin-bubut/bab-viii-
penerapan-jadwal-kritis.pdf

http://mesin.utm.ac.id/profil/visi/130-perawatan-mesin-bubut.html

http://www.lintasberita.com/go/1215267

http://perkakaspunya.blogspot.com/

Anda mungkin juga menyukai