3 Tokoh Yang Dianggap Sebagai Perumus Dasar Negara Indonesia

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 2

3 Tokoh yang dianggap sebagai perumus dasar negara Indonesia,

yaitu Pancasila. Mereka adalah:

1. Muhammad Yamin
Muhammad Yamin dilahirkan di Sawahlunto, Sumatera Barat, pada tanggal
23 Agustus 1903 dan meninggal dunia pada tanggal 17 Oktober 1962 di
Jakarta. Di zaman penjajahan, Yamin termasuk segelintir orang yang
beruntung karena dapat menikmati pendidikan menengah dan tinggi. Lewat
pendidikan itulah, Yamin sempat menyerap kesusastraan asing, khususnya
kesusastraan Belanda.

2. Ir. Soekarno
Ir. Soekarno merupakan Presiden Pertama Indonesia. Beliau akrab dengan
sebutan Bung Karno. Lahir di Surabaya, Jawa Timur pada 6 Juni 1901 dan
meninggal di Jakarta pada 21 Juni 1970. Ayahnya bernama Raden Soekemi
Sosrodihardjo dan ibunya bernama Ida Ayu Nyoman Rai. Masa kecilnya hanya
beberapa tahun hidup bersama orang tuanya di Blitar. Semasa SD hingga
tamat, beliau tinggal di Surabaya, indekos di rumah Haji Oemar Said (H.O.S)
Tjokroaminoto, politisi kawakan pendiri Syarikat Islam.
Kemudian melanjutkan sekolah di HBS (Hoogere Burger School). Saat belajar di
HBS itu, Soekarno telah menggembleng jiwa nasionalismenya. Selepas lulus
HBS tahun 1920, pindah ke Bandung dan melanjut ke THS (Technische
Hoogeschool atau Sekolah Teknik Tinggiyang sekarang menjadi ITB). Ia berhasil
meraih gelar “Ir” pada 25 Mei 1926.

3. Soepomo
Prof. Mr. Dr Soepomo lahir di Sukoharjo pada 22 Januari 1903 dan meninggal
di Jakarta pada 12 September 1958 adalah seorang pahlawan nasional
Indonesia. Soepomo dikenal sebagai arsitek Undang-undang Dasar 1945
bersama dengan Muhammad Yamin dan Soekarno pada sidang BPUPKI.
5. K.H. Agus Salim
Lahir di Bukittinggi pada 8 Oktober 1884. Pendidikan ELS dan HBS. Setelah
mendalami Islam di Jeddah, tahun 1911 ia kembali ke tanah air. Setahun
kemudian di kota Padang ia mendirikan HIS (Holland Islandse School), yang
diasuhnya sampai tahun 1915. Di Jakarta ia bekerja terakhir di Bataviasche
Neewsblad dan sejak itu rajin menulis artikel. Karier politiknya dimulai dalam
Serikat Islam. Ketika masuk, ia langsung duduk sebagai anggota pengurus.
Namanya cepat terkenal karena pemikiran-pemikiran yang didukung oleh
pengetahuan yang luas mengenai berbagai hal.
6. K.H. Abdul Wachid Hasyim
K.H. Abdul Wahid Hasjim adalah salah seorang anggota BPUPKI dan perumus
Pancasila. Putera K.H. M. Hasyim Asy’ari, pendiri NU ini lahir di Jombang,
Jawa Timur, 1 Juni 1914 dan wafat di Cimahi, Jawa Barat, 19 April 1953.
Ayahanda Abdurrahman Wahid ini merupakan reformis dunia pendidikan
pesantren dan pendidikan Islam Indonesia. Ia dikenal juga sebagai pendiri
IAIN (UIN).

Anda mungkin juga menyukai