Anda di halaman 1dari 18

PSIKOLOGI GEJALA-GEJALA KEJIWAAN PADA MANUSIA NORMAL

GEJALA-GEJALA KEJIWAAN PADA MANUSIA NORMAL

1. PERSEPSI
Di dalam psikologi, proses sensasi dan peresepsi berbeda.sensasi ialah penerimaan stimulus
melalui alat indera, sedangkan peresepsi adalah menafsirkan stimulus yang telah ada di dalam
otak. Maksudnya sensasi kita hanya sekedar melihat tetapi jika persepsi kita melihat dan
memiliki pemikiran tentang objek yang kita lihat
Organisasi dalam peresepsi, mengikuti beberapa prinsip yaitu:
a) Wujud dan latar, objek-objek yang kita amati, di sekitar kita selalu muncul sebagai
wujud (figure) sedangkan dengan hal-hal lainnya sebagai latar (ground).
b) Pola pengelompokan :hal-hal tertentu cenderung kita kelompokan dalam peresepsi
kita. Bagaimana cara kita mengelompokan dapat menentukan bagaimana kita mengamati hal
tersebut.

Ada beberapa pola pengamatan yang menetap:


a) Ketetapan warna: sesuatu yang hitam tetap akan diamati sebagai hitam,baik dibawa
sinar terang maupun ditempat yang agak gelap.
b) Ketetapan bentuk, sebuah pintu. Misalnya, tetap akan kita amati sebagai benda yang
berbentuk empat persegi panjang, sekalipun kadang-kadang dari sudut pandang tertentu, pintu
tampak sebagai trapesium atau jajaran genjang.
c) Ketetapan ukuran, pohon setinggi dua meter, kalau dilihat dari jauh tampak sangat
kecil, tetapi kita tetap mempersepsikannya sebagai benda yang tinggi dan besar.
d) Ketetapan letak, dalam kendaraan yang berjalan, kita melihat pohon-pohon dan tiang
listrik tetap ditempatnya masing-masing tidak bergerak.
Perbedaan peresepsi antar individu dapat disebabkan oleh hal-hal dibawah ini:

a. Perhatian; biasanya kita tidak menangkap rangsangan yang ada disekitar kita sekaligus,
tetapi kita memfokuskan perhatian kita pada satu atau dua objek saja. Contohnya pada saat
dikelas meskipun ada banyak mahasiswa tetapi guru akan lebih memperhatikan siswa
cenderung kurang aktif dan aktif
b. Set; adalah harapan seseorang tentang rangsangan yang akan timbul. Misalnya, seorang
pelari yang siap di garis stars terdapat set bahwa akan terdengar bunyi pistol disaat ia mulai
berlari.
c. Kebutuhan; kebutuhan-kebutuhan sesaat maupun yang menetap pada diri seseorang,
mempengaruhi persepsi orang tersebut. Dengan demikian, kebutuhan-kebutuhan yang berbeda
menyebabkan pula perbedaan persepsi. Contohnya penggunaan narkoba, pecandu narkoba
akan berpikir ketika ia berhenti mengkonsumsi narkoba maka ia akan merasakan sakit yang
berlebihan sehingga ia akan terus mengkonsumsinya
d. Sistem nilai; sistem nilai yang berlaku dalam suatu masyarakat berpengaruh pula
terhadap persepsi. Suatu eksperimen di Amerika serikat (Bruner dan Godman, 1947, carter dan
schooler, 1949) menunjukan bahwa anak-anak yang berasal dari keluarga miskin
mempersepsikan mata uang logam lebih besar dari pada ukuran yang sebenarnya. Gejala ini
tidak terdapat pada anak-anak yang berasal dari keluarga kaya.
e. Ciri kepribadian;
Ciri kepribadian akan mempengaruhi peresepsi. Misalnya, A dan B bekerja disuatu kantor yang
sama dibawah pengawasan satu orang atasan. A yang pemalu dan penakut, memperesepsikan
atasannya sebagai tokoh yang menakutkan dan perlu dijauhi, sedangkan B yang mempunyai
lebih percaya diri, menganggap atasannya sebagai tokoh yang dapat diajak bergaul seperti
orang biasa lainnya.
f. Gangguan kejiwaan; gangguan kejiwaan dapat menimbulkan kesalahan persepsi yang
disebut halusinasi.

2. BELAJAR DAN BERPIKIR

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi proses belajar:


a. Waktu istirahat: khususnya dalam mempelajari sesuatu yang meliputi bahan yang banyak,
perlu disediakan waktu-waktu tertentu untuk beristirahat.
b. Pengetahuan tentang materi yang dipelajari secara menyeluruh: dalam mempelajari
sesuatu lebih baik kalau pertama-tama kita mempelajari materi atau bahan yang ada secara
keseluruhan. Contohnya membaca sekilas lalu setelah itu kita mendalami materi tersebut
c. Pengertian terhadap materi yang dipelajari: kalau hendak mempelajari sesuatu maka kita
harus mengerti materi yang kita pelajari itu.
d. Pengetahuan akan prestasi sendiri: kalau kita tiap kali mengetahui hasil prestasi kita
sendiri, yaitu mengetahui perbuatan-perbuatan yang masih salah, maka akan lebih mudah kita
memperbaiki kesalahan-kesalahan itu dari pada kita harus meraba-raba terus.
e. Tranfer: pengetahuan kita tentang hal-hal yang pernah kita pelajari sebelumnya, kadang-
kadang mempengaruhi juga proses belajar yang sedang kita lakukan sekarang.
f. Belajar adalah pengalaman yang universal.Setiap orang harus selalu belajar sepanjang
hidupnya.Kehidupan sehari-hari penuh dengan problem-problem yang harus dipecahkan
dengan belajar.
Perkataan belajar mempunyai tiga arti:
Menemukan
Mengingat
Menjadi efesien
Contoh:
o Apakah anda sudah belajar bagaimana caranya memecahakan teka-teki ini? Belajar disini
berarti menemukan
o Apakah anda pernah belajar kata-kata starspangled banner? Belajar disini berarti
mengingat
o Apakah anda telah belajar bagaimana caranya mengendarai mobil? Belajar disini berarti
menjadi efisien.

Macam-macam kegiatan berpikir dapat kita golongkan seebagai berikut:


1. Berpikir asosiatif: yaitu proses berpikir dimana suatu ide merangsang timbulnya ide lain.
Jalan pikiran dalam proses berpikir asosiatif tidak ditentukan atau diarahkan sebelumnya. Jadi
ide-ide timbul secara bebas.

Jenis-jenis berpikir asosiatif:


a. Asosiasi bebas: suatu ide akan menimbulkan ide mengenai hal lain, tanpa ada batasannya.
b. Asosiasi terkontrol: suatu ide tertentu akan menimbulkan ide mengenal hal lain dalam
batas-batas tertentu.
c. Melamun: yaitu menghayal bebas, sebebas-bebasnya tanpa batas, juga mengenai hal-hal
yang tidak realitas.
d. Mimpi: ide-ide tentang hal, yang timbul secara tidak disadari pada waktu tidur, mimpi
kadang-kadang terlupakan pada waktu bangun, tetapi terkadang masih dapat diingat.
2. Berpikir artistik: yaitu proses berpikir yang sangat subjektif. Jalan pikiran sangat
dipengaruhi oleh pendapat dan pandangan diri pribadi tanpa menghiraukan keadaan sekitar,
3. Berpikir terarah: yaitu proses berpikir yang sudah ditentukan sebelumnya dan diarahkan
pada sesuatu, biasanya diarahkan pada pemecahannya persoalan.

Dua macam berpikir terarah yaitu:


a. Berpikir kritis: yaitu membuat keputusan atau pemeliharaan terhadap suatu keadaan,
b. Berpikir kreatif: yaitu berpikir untuk menentukan ide-ide baru antara berbagai hal.
Ada dua macam strategi umum dalam memecahkan persoalan:
a. Strategi menyeluruh: disini persoalan dipandang sebagai suatu keseluruhan dan
dipecahkan untuk keseluruhan itu.
b. Strategi detailistis: disini persoalan dibagi-bagi dalam bagian-bagian dan dipecahkan
bagian demi bagian.

Kesulitan dalam memecahkan persoalan dapat ditimbulkan oleh:


a. Set: Pemecahan persoalan yang berhasil, biasanya cenderung dipertahankan pada
persoalan-persoalan yang berikutnya (timbul:set).
b. Sempitnya pandangan: sering dalam memecahkan persoalan, seseorang hanya melihat satu
kemungkinan jalan keluar.

HAKIKAT BERPIKIR
Menurut analisis berpikir, proses berpikir itu terdiri dari keaslian,kritik, dan penerimaan
atau penolakan hipotesis. Dalam pemecahan problem yang bersifat non simbolis (misalnya
memecahkan teka-teki), sasaran atau kritik terhadap hipotesis dilaksanakan bersama-sama,
dalam perbuatan trial and eror yang bersifat terbuka.Kesimpulannya, seseorang berpikir bukan
saja dengan otaknya tetapi juga dengan seluruh tubuhnya.Meskipun sistem syaraf itu
mempunyai peranan yang penting dalam berpikir karena mengintegrasikan semua bagian
tubuh, alat indera, otot dan kelanjar juga memegang peranan yang tidak kalah penting.

3. MENGINGAT

Karena itu, mengingat dapat didefenisikan sebagai pengetahuan sekarang tentang pengalaman
masa lampau,
a. Mengingat dapat terjadi dalam beberapa bentuk. Bentuk yang paling sederhana adalah
mengingat sesuatu apabila sesuatu itu dikenakan pada indera.
b. Bentuk mengingat yang lebih sukar ialah recall. Kita me-recall sesuatu apabila kita sadar
bahwa kita telah mengalami sesuatu dimasa yang lalu.
c. Lebih sukar lagi ialah mengingat dengan cukup tepat untuk memproduksi bahan yang
pernah dipelajari.
d. Bentuk mengingat yang keempat ialah melakukan (performance)kebiasaan-kebiasaan
yang sangat otomatis.

Ada beberapa cara untuk mengingat kembali hal-hal yang sudah pernah diketahui
sebelumnya:
a. Rekoleksi yaitu menimbulkan kembali ingatan suatu peristiwa lengkap dengan segala
detail dan hal-hal yang terjadi disekitar tempat peristiwa yang terjadi pada masa lalu.
Contohnya pemulihan ingatan kembali setelah amnesia
b. Pembauran ingatan, hampir sama dengan rekoleksi, tetapi ingatanya hanya timbul kalau
ada hal yang merangsang ingatan itu. Contohnya aroma yang pernah kita hirup akan
mengingatkan kita tentang masa lalu ketika kita pertama kali menghirup aroma itu
c. Memanggil kembali ingatan itu, yaitu mengingat kembali suatu hal, sama sekali terlepas
dari hal-hal lain dimasa lalu.contohnya amnesia
d. Rekognisi, yaitu mengingat kembali suatu hal setelah menjumpai sebagian dari hal
tersebut.
e. Mempelajari kembali, terjadi kalau kita mempelajari hal yang yang sama untuk kedua
kalinya, banyak hal-hal yang akan diingat kembali.

4. LUPA
Dewasa ini ada empat cara untuk menerangkan proses lupa, keempatnya tidak saling
bertentangan, melainkan saling mengisi:

a. Apa yang telah kita ingat, disimpan dalam bagian tertentu di otak kalau bagian materi yang
harus diingat itu tidak pernah digunakan, maka karena proses metabolisme otak, lambat laun
jejak materi itu terhapus dari otak sehingga kita tidak dapat mengingatnya kembali. Jadi karena
tidak digunakan materi itu lenyap sendiri.
b. Mungkin pula materi itu tidak lenyap begitu saja, melainkan mengalami perubahan-
perubahan secara sistematis.
Mengikuti prinsip-prinsip sebagai berikut:
a) Penghalusan: materi berubah bentuk ke arah bentuk yang lebih simatris, lebih halus
dan kurang tajam, sehingga bentuk yang asli tidak diingat lagi.
b) Penegasan: bagian-bagian yang paling mencolok dari suatu hal adalah yang paling
mengesankan.
c) Asimilasi: bentuk yang ,mirip botol, misalnya akan kita ingat sebagai botol, sekalipun
bentuk itu bukan botol.

c. Kalau mempelajari hal yang baru, kemungkinan hal-hal yang sudah kita ingat, tidak dapat
kita ingat lagi.misalnya seorang anak menghapal nama kota-kota di jawa barat. Mungkin pula
materi yang baru tidak dapat masuk lagi ke otak karena terhambat oleh materi lain yang terlebih
dahulu dipelajari.
d. Adakalanya kita melupakan sesuatu. Hal ini disebut REPRESI. Peristiwa-peristiwa yang
mengerikan, menakutkan penuh dosa, menjijikan dan sebagainya, atau semua hal yang tidak
dapat diterima oleh hati nurani akan kita lupakan dengan sengaja (sekalipun proses lupa yang
disengaja ini kadang-kadang tidak kita sadari, terjadi diluar alam kesadaran kita.

EMOSI
Pada umumnya perbuatan kita sehari-hari disertai oleh perasaan-perasaan tertentu, yaitu
perasaan senang atau tidak senang.
a. Teori-teori emosi
Ada dua macam pendapat tentang terjadinya emosi. Pendapat yang nativistik mengatakan
bahwa emosi pada dasarnya merupakan bawaan sejak lahir. Sedangkan pendapat yang
empiristik mengatakan bahwa emosi dibentuk oleh pengalaman dan proses belajar.
Tokoh empiris lain yang menfemukakan teori emosi adalah Wilhem Wundt (1832-1920).
Tetapi berbeda dari W. james yang menyelidiki mengapa tibul emosi. W Wundt menguraikan
jenis-jenis emosi.
Lust-unlust (senang-tak senang)
Spannung-losung (tegang-tak tegang)
Erregung-berubigung (semangat-tenang)

b. Perubahan-perubahan pada tubuh pada saat terjadi emosi


Terutama pada emosi yang yang kuat, sering kali juga terjadi perubahan-perubahan pada
tubuh kita, antara lain:
Reaksi elektris pada kulit: meningkat bila terpesona
Peredaran darah: bertambah cepat bila marah
Denyut jantung: bertambah cepat bila terkejut
Pernafasan: bernafas panjang apabila kecewa
Pupil mata:membesar apabila sakit atau marah
Liur: mengering kalau takut dan tegang
Bulu roma: berdiri klau takut
Pencernaan: mencret-mencret kalau tegang
Otot: ketegangan dan ketakutan menyebabkan otot menegang atau bergetar( tremor)
Komposisi darah: komposisi darah akan ikut berubah dalam emosional karena kelenjar-
kelenjar lebih aktif.

c. Menggolongkan emosi
a) Emosi yang sangat mendalam (misalnya sangat marah atau sangat takut) menyebabkan
aktivitas tubuh sanagat tinggi, sehingga seluruh tubuh aktif,
b) Satu orang dapat menghayati satu macam emosi dengan berbagai cara. Misalnya: kalau
marah ia gemetar ditempat, tetapi lain kali ia memaki-maki, atau mungkin lari.
c) Nama yang umumnya diberikan kepada berbagai jenis emosinya didasarkan pada sifat
rangsangannya, bukan bukan keadaan emosinya sendiri.
d) Pengenalan emosi secara subjektif dan introspektif, sukar dilakukan karena selalu saja ada
pengaruh dari lingkungan.

d. Pertumbuhan emosi
Ada beberapa ekspresi anatara lain:
o Menjulurkan lidah kalau kebenaran
o Bertepuk tangan kalau kuatir
o Menggaruk kuping dan pipi kalau bahagia
Yang juga dipelajari dalam perkembangan emosi adalah objek-objek dan situasi-situasi yang
menjadi sumber emosi. Seorang anak yang tidak pernah ditakut-takuti ditempat gelap, tidak
akan takut kepada tempat gelap,

e. Takut
Takut adalah perasaan yang sangat mendorong individu untuk menjauhi sesuatu dan
sedapat mungkin menghindari kontak dengan hal itu.Bentuk ekstrim dari takut adalah takut
yang phatologis, yang disebut fobia.Fobia adalah perasaan takut terhadap hal-hal tertentu yang
demikian kuatnya, meskipun tidak ada alasan yang nyata.

f. Khawatir
Khawatir atau was-was adalah rasa takut yang tidak mempunnyai objek yang jelas atau
tidak ada objeknya sama sekali. Kekuatiran menyebabkan rasa tidak senang, gelisa, tegang,
tidak tenang, tidak aman.

g. Cemburu
Kecemburuan adalah bentuk khusus dari kekuatiran yang didasari oleh kurang adanya
keyakinan terhadap diri sendiri dan ketakutan akan kehilangan kasih sayang dari seseorang.

h. Gembira
Gembira adalah ekspresi dari kelegaan, yaitu perasaan terbebas dari ketegangan. Biasanya
kegembiraan itu disebabkan oleh hal-hal yang bersifat tiba-tiba.

i. Marah
Sumber utama dari kemarahan adalah hal-hal yang mengganggu aktivitas untuk mencapai
tujuannya.

5. MOTIF
Motif adalah instansi terakhir bagi terjadinya tingkah laku meskipun ada kebutuhan .
Ada beberapa pendapat mengenai motif.Salah satu mengatakan bahwa motif merupakan energi
dasar yang terdapat dalam diri seseorang.
Menurut Freud instink dibagi dua yaitu:
a) Instink kehidupan atau instink seksual atau libido, yaitu dorongan untuk mempertahankan
hidup dan memperkembangkan keturunan.
b) Instink yang mendorong perbuatan-perbuatan agresif atau yang menjurus pada kematian.

Sarjana-sarjana lain yang juga mengakui motif sebagai energi dasar antara lain adalah:
a) Bergson dengan teori elan vital mengakui adanya faktor yang bersifat nonmaterial yang
mengatur tingkah laku.
b) Mc.Dougall dengan teori hormic, mengatakan bahwah tingkah laku ditentukan oleh hasrat,
kecenderungan bekerjanya analog dengan kenyataan-kenyataan dalam dunia ilmu alam dan
ilmu kimia.

a. Frustasi
Frustasi adalah suatu keadaan dalam diri individu yang disebabkan tidak tercapainya
kepuasan atau tujuan karena adanya halangan atau rintangan untuk mencapai kepuasan atau
tujuan tersebut.

Jenis-jenis frustasi antara lain:


a. Frustasi lingkungan, yaitu frustasi yang disebutkan halangan atau rintangan yang terdapat
dalam lingkungan.
b. Frustasi pribadi, yaitu frustasi yang tumbuh dari ketidak puasan seorang dalam mencapai
tujuan.
c. Frustasi konflik, yaitu frustasi yang disebabkan oleh konflik berbagai motif dalam diri
seseorang.

b. Jenis motif
Golongan-golongan tersebut adalah sebagai berikut (mulai dari kebutuhanan yang
paling dasar) :
1. Kebutuhan fisiologik: kebutuhan udara, makanan, seks,
2. Kebutuhan akan perasaan aman.
3. Kebutuhan akan cinta kasih dan kebutuhan untuk memiliki atau dimiliki
4. Kebutuhan untuk mengetahui dan mengartikan sesuatu
5. Kebutuhan akan penghargaan
6. Kebutuhan akan kebebasan bertingkah laku tanpa hambatan dari luar, citra dirinya sendiri.

Disini hanya akan ditelaah lebih lanjut satu cara penggolongan motif lagi,yaitu yang di
buat oleh W.I.Thomas(1923) sebagai berikut:
1. Motif rasa aman yaitu motif dasar dan primer yang meliputi kebutuhan akan rasa aman
dan terhindar dari bahaya.
2. Motif respons: motif ini berasal dari kebutuhan akan keselamatan, yang kemudian
berkembang menjadi motif tersendiri.
3. Motif
pengalamw22222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222
qan baru: termasuk dalam golongan ini adalah :
Variasi seksual, yaitu mendorong orang untuk mencari variasi dalam kegiatan seksual.
Keingin tahuan, yaitu mendorong orang untuk mengetahui atau menyelidiki hal-hal yang
masih baru atau asing baginya.
Pernyataan diri, yaitu kebutuhan untuk mendapat pengalaman-pengalaman baru melalui
tingkah laku yang tidak biasa.
Motif untuk menyimpang dari kehidupan rutin.

Psikologi: Pengertian, Konsep dan Jenis Motivasi


1. Pengertian Motivasi
Motivasi berasal dari kata lain “MOVERE” yang berarti dorongan atau bahasa Inggrisnya
to move. Motif diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri organisme yang mendorong
untuk berbuat (driving force). Motif tidak berdiri sendiri, tetapi saling berkaitan dengan faktor-
faktor lain, baik faktor eksternal, maupun faktor internal. Hal-hal yang mempengaruhi motif
disebut motivasi. Michel J. Jucius menyebutkan motivasi sebagai kegiatan memberikan
dorongan kepada seseorang atau diri sendiri untuk mengambil suatu tindakan yang
dikehendaki.Menurut Dadi Permadi, motivasi adalah dorongan dari dalam untuk berbuat
sesuatu, baikyang positif maupun yang negatif.
Motivasi adalah gejala psikologis dalam bentuk dorongan yang timbul pada diri seseorang
secara sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Motivasi juga bisa dalam
bentuk usaha – usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu
tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat
kepuasan dengan perbuatannya. Motivasi mempunyai peranan starategis dalam aktivitas
belajar seseorang. Tidak ada seorang pun yang belajar tanpa motivasi, tidak ada motivasi
berarti tidak ada kegiatan belajar. Agar peranan motivasi lebih optimal, maka prinsip-prinsip
motivasi dalam belajar tidak hanya diketahui, tetapi juga harus diterangkan dalam aktivitas
sehari-hari.
1. Konsep Motivasi
Konsep motivasi yang dijelaskan oleh suwanto adalah sebagai berikut
Model Tradisional
Untuk memotivasi pegawai agar gairah kerja meningkat perlu diterapkan sistem insentif
dalam bentuk uang atau barang kepada pegawai yang berprestasi.
Model Hubungan Manusia
Untuk memotivasi pegawai agar gairah kerjanya meningkat adalah dengan mengakui
kebutuhan sosial mereka dan membuat mereka merasa berguna dan penting.
Model Sumber Daya Manusia
Pegawai dimotivasi oleh banyak faktor, bukan hanya uang atau barang tetapi juga kebutuhan
akan pencapaian dan pekerjaan yang berarti.

1. Jenis Motivasi
Motivasi Intrinsik
Yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau
berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada
dorongan untuk melakukan sesuatu. Sebagai contoh seseorang yang senang membaca, tidak
usah ada yang menyuruh atau mendorongnya, ia sudah rajin mencari buku-buku untuk
dibacanya. Kemudian kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukannya (misalnya
kegiatan belajar), maka yang dimaksud dengan motivasi intrinsik ini adalah ingin mencapai
tujuan yang terkandung di dalam perbuatan belajar itu sendiri.
Sebagai contoh konkrit, seorang siswa itu melakukan belajar, karena betul-betul ingin
mendapat pengetahuan, nilai atau keterampilan agar dapat berubah tingkah lakunya secara
konstruktif, tidak karena tujuan yang lain-lain. “intrinsik motivations are inherent in the
learning situations and meet pupil-needs and purposes”. Itulah sebabnya motivasi intrinsik
dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan
diteruskan berdasarkan suatu dorongan dari dalam diri dan secara mutlak berkait dengan
aktivitas belajarnya. Seperti tadi dicontohkan bahwa seorang belajar, memang benar-benar
ingin mengetahui segala sesuatunya, bukan karena ingin pujian atau ganjaran.

Motivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya
perangsang dari luar. Sebagai contoh itu seseorang itu belajar,karena tahu besok paginya akan
ujian dengan harapan akan mendapatkan nilai baik, sehingga akan dipuji oleh pacarnya,atau
temannya. Jadi yang penting bukan karena belajar ingin mengetahui sesuatu, tetapi ingin
mendapatkan nilai yang baik,atau agar mendapat hadiah. Jadi kalau dilihat dari segi tujuan
kegiatan yang dilakukannya, tidak secara langsung bergayut dengan esensi apa yang
dilakukannyn itu. Oleh karena itu motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk
motivasi yang didalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari
luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar.

PSIKOLOGI GEJALA-GEJALA KEJIWAAN PADA MANUSIA NORMAL

GEJALA-GEJALA KEJIWAAN PADA MANUSIA NORMAL


1. PERSEPSI
Di dalam psikologi, proses sensasi dan peresepsi berbeda.sensasi ialah penerimaan stimulus
melalui alat indera, sedangkan peresepsi adalah menafsirkan stimulus yang telah ada di dalam
otak. Maksudnya sensasi kita hanya sekedar melihat tetapi jika persepsi kita melihat dan
memiliki pemikiran tentang objek yang kita lihat
Organisasi dalam peresepsi, mengikuti beberapa prinsip yaitu:
a) Wujud dan latar, objek-objek yang kita amati, di sekitar kita selalu muncul sebagai
wujud (figure) sedangkan dengan hal-hal lainnya sebagai latar (ground).
b) Pola pengelompokan :hal-hal tertentu cenderung kita kelompokan dalam peresepsi
kita. Bagaimana cara kita mengelompokan dapat menentukan bagaimana kita mengamati hal
tersebut.

Ada beberapa pola pengamatan yang menetap:


a) Ketetapan warna: sesuatu yang hitam tetap akan diamati sebagai hitam,baik dibawa
sinar terang maupun ditempat yang agak gelap.
b) Ketetapan bentuk, sebuah pintu. Misalnya, tetap akan kita amati sebagai benda yang
berbentuk empat persegi panjang, sekalipun kadang-kadang dari sudut pandang tertentu, pintu
tampak sebagai trapesium atau jajaran genjang.
c) Ketetapan ukuran, pohon setinggi dua meter, kalau dilihat dari jauh tampak sangat
kecil, tetapi kita tetap mempersepsikannya sebagai benda yang tinggi dan besar.
d) Ketetapan letak, dalam kendaraan yang berjalan, kita melihat pohon-pohon dan tiang
listrik tetap ditempatnya masing-masing tidak bergerak.
Perbedaan peresepsi antar individu dapat disebabkan oleh hal-hal dibawah ini:
a. Perhatian; biasanya kita tidak menangkap rangsangan yang ada disekitar kita sekaligus,
tetapi kita memfokuskan perhatian kita pada satu atau dua objek saja. Contohnya pada saat
dikelas meskipun ada banyak mahasiswa tetapi guru akan lebih memperhatikan siswa
cenderung kurang aktif dan aktif
b. Set; adalah harapan seseorang tentang rangsangan yang akan timbul. Misalnya, seorang
pelari yang siap di garis stars terdapat set bahwa akan terdengar bunyi pistol disaat ia mulai
berlari.
c. Kebutuhan; kebutuhan-kebutuhan sesaat maupun yang menetap pada diri seseorang,
mempengaruhi persepsi orang tersebut. Dengan demikian, kebutuhan-kebutuhan yang berbeda
menyebabkan pula perbedaan persepsi. Contohnya penggunaan narkoba, pecandu narkoba
akan berpikir ketika ia berhenti mengkonsumsi narkoba maka ia akan merasakan sakit yang
berlebihan sehingga ia akan terus mengkonsumsinya
d. Sistem nilai; sistem nilai yang berlaku dalam suatu masyarakat berpengaruh pula
terhadap persepsi. Suatu eksperimen di Amerika serikat (Bruner dan Godman, 1947, carter dan
schooler, 1949) menunjukan bahwa anak-anak yang berasal dari keluarga miskin
mempersepsikan mata uang logam lebih besar dari pada ukuran yang sebenarnya. Gejala ini
tidak terdapat pada anak-anak yang berasal dari keluarga kaya.
e. Ciri kepribadian;
Ciri kepribadian akan mempengaruhi peresepsi. Misalnya, A dan B bekerja disuatu kantor yang
sama dibawah pengawasan satu orang atasan. A yang pemalu dan penakut, memperesepsikan
atasannya sebagai tokoh yang menakutkan dan perlu dijauhi, sedangkan B yang mempunyai
lebih percaya diri, menganggap atasannya sebagai tokoh yang dapat diajak bergaul seperti
orang biasa lainnya.
f. Gangguan kejiwaan; gangguan kejiwaan dapat menimbulkan kesalahan persepsi yang
disebut halusinasi.

2. BELAJAR DAN BERPIKIR


Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi proses belajar:
a. Waktu istirahat: khususnya dalam mempelajari sesuatu yang meliputi bahan yang banyak,
perlu disediakan waktu-waktu tertentu untuk beristirahat.
b. Pengetahuan tentang materi yang dipelajari secara menyeluruh: dalam mempelajari
sesuatu lebih baik kalau pertama-tama kita mempelajari materi atau bahan yang ada secara
keseluruhan. Contohnya membaca sekilas lalu setelah itu kita mendalami materi tersebut
c. Pengertian terhadap materi yang dipelajari: kalau hendak mempelajari sesuatu maka kita
harus mengerti materi yang kita pelajari itu.
d. Pengetahuan akan prestasi sendiri: kalau kita tiap kali mengetahui hasil prestasi kita
sendiri, yaitu mengetahui perbuatan-perbuatan yang masih salah, maka akan lebih mudah kita
memperbaiki kesalahan-kesalahan itu dari pada kita harus meraba-raba terus.
e. Tranfer: pengetahuan kita tentang hal-hal yang pernah kita pelajari sebelumnya, kadang-
kadang mempengaruhi juga proses belajar yang sedang kita lakukan sekarang.
f. Belajar adalah pengalaman yang universal.Setiap orang harus selalu belajar sepanjang
hidupnya.Kehidupan sehari-hari penuh dengan problem-problem yang harus dipecahkan
dengan belajar.
Perkataan belajar mempunyai tiga arti:
Menemukan
Mengingat
Menjadi efesien
Contoh:
o Apakah anda sudah belajar bagaimana caranya memecahakan teka-teki ini? Belajar disini
berarti menemukan
o Apakah anda pernah belajar kata-kata starspangled banner? Belajar disini berarti
mengingat
o Apakah anda telah belajar bagaimana caranya mengendarai mobil? Belajar disini berarti
menjadi efisien.

Macam-macam kegiatan berpikir dapat kita golongkan seebagai berikut:


1. Berpikir asosiatif: yaitu proses berpikir dimana suatu ide merangsang timbulnya ide lain.
Jalan pikiran dalam proses berpikir asosiatif tidak ditentukan atau diarahkan sebelumnya. Jadi
ide-ide timbul secara bebas.
Jenis-jenis berpikir asosiatif:
a. Asosiasi bebas: suatu ide akan menimbulkan ide mengenai hal lain, tanpa ada batasannya.
b. Asosiasi terkontrol: suatu ide tertentu akan menimbulkan ide mengenal hal lain dalam
batas-batas tertentu.
c. Melamun: yaitu menghayal bebas, sebebas-bebasnya tanpa batas, juga mengenai hal-hal
yang tidak realitas.
d. Mimpi: ide-ide tentang hal, yang timbul secara tidak disadari pada waktu tidur, mimpi
kadang-kadang terlupakan pada waktu bangun, tetapi terkadang masih dapat diingat.
2. Berpikir artistik: yaitu proses berpikir yang sangat subjektif. Jalan pikiran sangat
dipengaruhi oleh pendapat dan pandangan diri pribadi tanpa menghiraukan keadaan sekitar,
3. Berpikir terarah: yaitu proses berpikir yang sudah ditentukan sebelumnya dan diarahkan
pada sesuatu, biasanya diarahkan pada pemecahannya persoalan.
Dua macam berpikir terarah yaitu:
a. Berpikir kritis: yaitu membuat keputusan atau pemeliharaan terhadap suatu keadaan,
b. Berpikir kreatif: yaitu berpikir untuk menentukan ide-ide baru antara berbagai hal.
Ada dua macam strategi umum dalam memecahkan persoalan:
a. Strategi menyeluruh: disini persoalan dipandang sebagai suatu keseluruhan dan
dipecahkan untuk keseluruhan itu.
b. Strategi detailistis: disini persoalan dibagi-bagi dalam bagian-bagian dan dipecahkan
bagian demi bagian.

Kesulitan dalam memecahkan persoalan dapat ditimbulkan oleh:


a. Set: Pemecahan persoalan yang berhasil, biasanya cenderung dipertahankan pada
persoalan-persoalan yang berikutnya (timbul:set).
b. Sempitnya pandangan: sering dalam memecahkan persoalan, seseorang hanya melihat satu
kemungkinan jalan keluar.

HAKIKAT BERPIKIR
Menurut analisis berpikir, proses berpikir itu terdiri dari keaslian,kritik, dan penerimaan
atau penolakan hipotesis. Dalam pemecahan problem yang bersifat non simbolis (misalnya
memecahkan teka-teki), sasaran atau kritik terhadap hipotesis dilaksanakan bersama-sama,
dalam perbuatan trial and eror yang bersifat terbuka.Kesimpulannya, seseorang berpikir bukan
saja dengan otaknya tetapi juga dengan seluruh tubuhnya.Meskipun sistem syaraf itu
mempunyai peranan yang penting dalam berpikir karena mengintegrasikan semua bagian
tubuh, alat indera, otot dan kelanjar juga memegang peranan yang tidak kalah penting.

3. MENGINGAT
Karena itu, mengingat dapat didefenisikan sebagai pengetahuan sekarang tentang pengalaman
masa lampau,
a. Mengingat dapat terjadi dalam beberapa bentuk. Bentuk yang paling sederhana adalah
mengingat sesuatu apabila sesuatu itu dikenakan pada indera.
b. Bentuk mengingat yang lebih sukar ialah recall. Kita me-recall sesuatu apabila kita sadar
bahwa kita telah mengalami sesuatu dimasa yang lalu.
c. Lebih sukar lagi ialah mengingat dengan cukup tepat untuk memproduksi bahan yang
pernah dipelajari.
d. Bentuk mengingat yang keempat ialah melakukan (performance)kebiasaan-kebiasaan
yang sangat otomatis.
Ada beberapa cara untuk mengingat kembali hal-hal yang sudah pernah diketahui
sebelumnya:
a. Rekoleksi yaitu menimbulkan kembali ingatan suatu peristiwa lengkap dengan segala
detail dan hal-hal yang terjadi disekitar tempat peristiwa yang terjadi pada masa lalu.
Contohnya pemulihan ingatan kembali setelah amnesia
b. Pembauran ingatan, hampir sama dengan rekoleksi, tetapi ingatanya hanya timbul kalau
ada hal yang merangsang ingatan itu. Contohnya aroma yang pernah kita hirup akan
mengingatkan kita tentang masa lalu ketika kita pertama kali menghirup aroma itu
c. Memanggil kembali ingatan itu, yaitu mengingat kembali suatu hal, sama sekali terlepas
dari hal-hal lain dimasa lalu.contohnya amnesia
d. Rekognisi, yaitu mengingat kembali suatu hal setelah menjumpai sebagian dari hal
tersebut.
e. Mempelajari kembali, terjadi kalau kita mempelajari hal yang yang sama untuk kedua
kalinya, banyak hal-hal yang akan diingat kembali.
4. LUPA
Dewasa ini ada empat cara untuk menerangkan proses lupa, keempatnya tidak saling
bertentangan, melainkan saling mengisi:
a. Apa yang telah kita ingat, disimpan dalam bagian tertentu di otak kalau bagian materi yang
harus diingat itu tidak pernah digunakan, maka karena proses metabolisme otak, lambat laun
jejak materi itu terhapus dari otak sehingga kita tidak dapat mengingatnya kembali. Jadi karena
tidak digunakan materi itu lenyap sendiri.
b. Mungkin pula materi itu tidak lenyap begitu saja, melainkan mengalami perubahan-
perubahan secara sistematis.
Mengikuti prinsip-prinsip sebagai berikut:
a) Penghalusan: materi berubah bentuk ke arah bentuk yang lebih simatris, lebih halus dan
kurang tajam, sehingga bentuk yang asli tidak diingat lagi.
b) Penegasan: bagian-bagian yang paling mencolok dari suatu hal adalah yang paling
mengesankan.
c) Asimilasi: bentuk yang ,mirip botol, misalnya akan kita ingat sebagai botol, sekalipun
bentuk itu bukan botol.
c. Kalau mempelajari hal yang baru, kemungkinan hal-hal yang sudah kita ingat, tidak dapat
kita ingat lagi.misalnya seorang anak menghapal nama kota-kota di jawa barat. Mungkin pula
materi yang baru tidak dapat masuk lagi ke otak karena terhambat oleh materi lain yang terlebih
dahulu dipelajari.
d. Adakalanya kita melupakan sesuatu. Hal ini disebut REPRESI. Peristiwa-peristiwa yang
mengerikan, menakutkan penuh dosa, menjijikan dan sebagainya, atau semua hal yang tidak
dapat diterima oleh hati nurani akan kita lupakan dengan sengaja (sekalipun proses lupa yang
disengaja ini kadang-kadang tidak kita sadari, terjadi diluar alam kesadaran kita.
EMOSI
Pada umumnya perbuatan kita sehari-hari disertai oleh perasaan-perasaan tertentu, yaitu
perasaan senang atau tidak senang.
a. Teori-teori emosi
Ada dua macam pendapat tentang terjadinya emosi. Pendapat yang nativistik mengatakan
bahwa emosi pada dasarnya merupakan bawaan sejak lahir. Sedangkan pendapat yang
empiristik mengatakan bahwa emosi dibentuk oleh pengalaman dan proses belajar.
Tokoh empiris lain yang menfemukakan teori emosi adalah Wilhem Wundt (1832-1920).
Tetapi berbeda dari W. james yang menyelidiki mengapa tibul emosi. W Wundt menguraikan
jenis-jenis emosi.
Lust-unlust (senang-tak senang)
Spannung-losung (tegang-tak tegang)
Erregung-berubigung (semangat-tenang)
b. Perubahan-perubahan pada tubuh pada saat terjadi emosi
Terutama pada emosi yang yang kuat, sering kali juga terjadi perubahan-perubahan pada
tubuh kita, antara lain:
Reaksi elektris pada kulit: meningkat bila terpesona
Peredaran darah: bertambah cepat bila marah
Denyut jantung: bertambah cepat bila terkejut
Pernafasan: bernafas panjang apabila kecewa
Pupil mata:membesar apabila sakit atau marah
Liur: mengering kalau takut dan tegang
Bulu roma: berdiri klau takut
Pencernaan: mencret-mencret kalau tegang
Otot: ketegangan dan ketakutan menyebabkan otot menegang atau bergetar( tremor)
Komposisi darah: komposisi darah akan ikut berubah dalam emosional karena kelenjar-
kelenjar lebih aktif.
c. Menggolongkan emosi
a) Emosi yang sangat mendalam (misalnya sangat marah atau sangat takut) menyebabkan
aktivitas tubuh sanagat tinggi, sehingga seluruh tubuh aktif,
b) Satu orang dapat menghayati satu macam emosi dengan berbagai cara. Misalnya: kalau
marah ia gemetar ditempat, tetapi lain kali ia memaki-maki, atau mungkin lari.
c) Nama yang umumnya diberikan kepada berbagai jenis emosinya didasarkan pada sifat
rangsangannya, bukan bukan keadaan emosinya sendiri.
d) Pengenalan emosi secara subjektif dan introspektif, sukar dilakukan karena selalu saja ada
pengaruh dari lingkungan.

d. Pertumbuhan emosi
Ada beberapa ekspresi anatara lain:
o Menjulurkan lidah kalau kebenaran
o Bertepuk tangan kalau kuatir
o Menggaruk kuping dan pipi kalau bahagia
Yang juga dipelajari dalam perkembangan emosi adalah objek-objek dan situasi-situasi yang
menjadi sumber emosi. Seorang anak yang tidak pernah ditakut-takuti ditempat gelap, tidak
akan takut kepada tempat gelap,

e. Takut
Takut adalah perasaan yang sangat mendorong individu untuk menjauhi sesuatu dan
sedapat mungkin menghindari kontak dengan hal itu.Bentuk ekstrim dari takut adalah takut
yang phatologis, yang disebut fobia.Fobia adalah perasaan takut terhadap hal-hal tertentu yang
demikian kuatnya, meskipun tidak ada alasan yang nyata.

f. Khawatir
Khawatir atau was-was adalah rasa takut yang tidak mempunnyai objek yang jelas atau
tidak ada objeknya sama sekali. Kekuatiran menyebabkan rasa tidak senang, gelisa, tegang,
tidak tenang, tidak aman.

g. Cemburu
Kecemburuan adalah bentuk khusus dari kekuatiran yang didasari oleh kurang adanya
keyakinan terhadap diri sendiri dan ketakutan akan kehilangan kasih sayang dari seseorang.

h. Gembira
Gembira adalah ekspresi dari kelegaan, yaitu perasaan terbebas dari ketegangan. Biasanya
kegembiraan itu disebabkan oleh hal-hal yang bersifat tiba-tiba.

i. Marah
Sumber utama dari kemarahan adalah hal-hal yang mengganggu aktivitas untuk mencapai
tujuannya.

5. MOTIF
Motif adalah instansi terakhir bagi terjadinya tingkah laku meskipun ada kebutuhan .
Ada beberapa pendapat mengenai motif.Salah satu mengatakan bahwa motif
merupakan energi dasar yang terdapat dalam diri seseorang.
Menurut Freud instink dibagi dua yaitu:
a) Instink kehidupan atau instink seksual atau libido, yaitu dorongan untuk mempertahankan
hidup dan memperkembangkan keturunan.
b) Instink yang mendorong perbuatan-perbuatan agresif atau yang menjurus pada kematian.

Sarjana-sarjana lain yang juga mengakui motif sebagai energi dasar antara lain adalah:
a) Bergson dengan teori elan vital mengakui adanya faktor yang bersifat nonmaterial yang
mengatur tingkah laku.
b) Mc.Dougall dengan teori hormic, mengatakan bahwah tingkah laku ditentukan oleh hasrat,
kecenderungan bekerjanya analog dengan kenyataan-kenyataan dalam dunia ilmu alam dan
ilmu kimia.

a. Frustasi
Frustasi adalah suatu keadaan dalam diri individu yang disebabkan tidak tercapainya
kepuasan atau tujuan karena adanya halangan atau rintangan untuk mencapai kepuasan atau
tujuan tersebut.
Jenis-jenis frustasi antara lain:
a. Frustasi lingkungan, yaitu frustasi yang disebutkan halangan atau rintangan yang terdapat
dalam lingkungan.
b. Frustasi pribadi, yaitu frustasi yang tumbuh dari ketidak puasan seorang dalam mencapai
tujuan.
c. Frustasi konflik, yaitu frustasi yang disebabkan oleh konflik berbagai motif dalam diri
seseorang.
b. Jenis motif
Golongan-golongan tersebut adalah sebagai berikut (mulai dari kebutuhanan yang
paling dasar) :
1. Kebutuhan fisiologik: kebutuhan udara, makanan, seks,
2. Kebutuhan akan perasaan aman.
3. Kebutuhan akan cinta kasih dan kebutuhan untuk memiliki atau dimiliki
4. Kebutuhan untuk mengetahui dan mengartikan sesuatu
5. Kebutuhan akan penghargaan
6. Kebutuhan akan kebebasan bertingkah laku tanpa hambatan dari luar, citra dirinya sendiri.
Disini hanya akan ditelaah lebih lanjut satu cara penggolongan motif lagi,yaitu yang di
buat oleh W.I.Thomas(1923) sebagai berikut:
1. Motif rasa aman yaitu motif dasar dan primer yang meliputi kebutuhan akan rasa aman
dan terhindar dari bahaya.
2. Motif respons: motif ini berasal dari kebutuhan akan keselamatan, yang kemudian
berkembang menjadi motif tersendiri.
3. Motif
pengalamw22222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222
qan baru: termasuk dalam golongan ini adalah :
Variasi seksual, yaitu mendorong orang untuk mencari variasi dalam kegiatan seksual.
Keingin tahuan, yaitu mendorong orang untuk mengetahui atau menyelidiki hal-hal yang
masih baru atau asing baginya.
Pernyataan diri, yaitu kebutuhan untuk mendapat pengalaman-pengalaman baru melalui
tingkah laku yang tidak biasa.
Motif untuk menyimpang dari kehidupan rutin.
Dominasi, yaitu motif untuk menang dari orang lain atau menguasai orang lain.
4. Motif penalaran diri: motif ini didasari oleh kebutuhan untuk dipandang oleh masyarakat
sebagai seseorang yang memppunyai kepribadian tersendiri, mempunyai pandangan sendiri,
mempunyai nilai-nilai sendiri.
Termasuk dalam golongan motif ini adalah:
a. Harga diri, yaitu penghargaan atau penilaian sesorang terhadap diri sendiri.
b. Status, yaitu kebutuhan akan kedudukan atau posisi tertentu dalam masyarakat, sesuai
dengan peranan atau tugas seseorang dalam masyarakat.
c. Prestise, yaitu kebutuhan untuk dipandang dan dihargai oleh masyarakat sesuai dengan
statusnya.

c. Intensif
Intensif adalah kondisi atau situasi diluar diri individuuyang dapat meningkatkan atau
menghambat saatu motif.
Sesuai dengan fungsinya, maka dapat dibagi kedalam dibagi kedalam dua jenis:
a) Intensif yang meningkatkan motif, disebut intensif positif.Misalnya, piala kejuaraan
merupakan intensif yang positif bagi para olahragawan yang berlomba sehingga masing-
masing berusaha sekuat-kuatnya.
b) Intensif yang menghambat motif disebut intensif neintensif negatif. Misalnya, hukuman
yang diberikan pada seorang pencuri dapat menghambat motif orang tersebut untuk mencuri
lagi.
Dominasi, yaitu motif untuk menang dari orang lain atau menguasai orang lain.
4. Motif penalaran diri: motif ini didasari oleh kebutuhan untuk dipandang oleh masyarakat
sebagai seseorang yang memppunyai kepribadian tersendiri, mempunyai pandangan sendiri,
mempunyai nilai-nilai sendiri.
Termasuk dalam golongan motif ini adalah:
a. Harga diri, yaitu penghargaan atau penilaian sesorang terhadap diri sendiri.
b. Status, yaitu kebutuhan akan kedudukan atau posisi tertentu dalam masyarakat, sesuai
dengan peranan atau tugas seseorang dalam masyarakat.
c. Prestise, yaitu kebutuhan untuk dipandang dan dihargai oleh masyarakat sesuai dengan
statusnya.

c. Intensif
Intensif adalah kondisi atau situasi diluar diri individuuyang dapat meningkatkan atau
menghambat saatu motif.
Sesuai dengan fungsinya, maka dapat dibagi kedalam dibagi kedalam dua jenis:
a) Intensif yang meningkatkan motif, disebut intensif positif.Misalnya, piala kejuaraan
merupakan intensif yang positif bagi para olahragawan yang berlomba sehingga masing-
masing berusaha sekuat-kuatnya.
b) Intensif yang menghambat motif disebut intensif neintensif negatif. Misalnya, hukuman
yang diberikan pada seorang pencuri dapat menghambat motif orang tersebut untuk mencuri
lagi

Anda mungkin juga menyukai