Anda di halaman 1dari 12

Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi

No. 59/08/Th. XXI, 1 Agustus 2018

BERITA
RESMI
STATISTIK
Perkembangan
Indeks Harga Konsumen/
Inflasi
• Pada Juli 2018 terjadi inflasi sebesar 0,28 persen dengan Indeks
Harga Konsumen (IHK) sebesar 134,14. Dari 82 kota IHK, 68
kota mengalami inflasi dan 14 kota mengalami deflasi. Inflasi
tertinggi terjadi di Sorong sebesar 1,47 persen dengan IHK
sebesar 135,77 dan terendah terjadi di Depok, Banyuwangi,
dan Surabaya masing-masing sebesar 0,03 persen dengan IHK
masing-masing sebesar 131,59; 128,51; dan 133,37.
Inflasi sebesar • Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan
oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran,
0,28 persen pada yaitu: kelompok bahan makanan sebesar 0,86 persen;
Juli 2018. kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau
sebesar 0,45 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan
Inflasi tertinggi bahan bakar sebesar 0,16 persen; kelompok sandang sebesar
terjadi di Sorong 0,29 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,27 persen; dan
kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,83
sebesar 1,47 persen. Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami
penurunan indeks, yaitu kelompok transpor, komunikasi, dan
persen. jasa keuangan sebesar 0,65 persen.
• Tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Juli) 2018 sebesar 2,18
persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juli 2018 terhadap
Juli 2017) sebesar 3,18 persen.
• Komponen inti pada Juli 2018 mengalami inflasi sebesar 0,41
persen. Tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari–
Juli) 2018 mengalami inflasi sebesar 1,78 persen dan tingkat
inflasi komponen inti tahun ke tahun (Juli 2018 terhadap Juli
2017) sebesar 2,87 persen.

Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi 1


1. Indeks Harga Konsumen/Inflasi Menurut Kelompok
Perkembangan harga berbagai komoditas pada Juli 2018 secara umum menunjukkan
adanya kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan BPS di 82 kota pada Juli 2018 terjadi inflasi
sebesar 0,28 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 133,77 pada Juni
2018 menjadi 134,14 pada Juli 2018. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Juli) 2018 sebesar
2,18 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juli 2018 terhadap Juli 2017) sebesar 3,18 persen.
Tabel 1
IHK dan Tingkat Inflasi Gabungan 82 Kota Juli 2018,
Tahun Kalender 2018, dan Tahun ke Tahun
Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

Tingkat
Tingkat
Tingkat Inflasi
IHK IHK Inflasi Andil Inflasi
IHK Inflasi Juli Tahun
Kelompok Pengeluaran Juli Desember
Juli 2018 20181) Kalender
Tahun ke Juli 2018
2017 2017 Tahun3) (%)
(%) 20182)
(%)
(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Umum (Headline) 130,00 131,28 134,14 0,28 2,18 3,18 0,28

Bahan Makanan 141,01 142,35 148,55 0,86 4,36 5,35 0,18

Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan


136,80 138,74 142,27 0,45 2,54 4,00 0,09
Tembakau

Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan


126,92 127,93 129,42 0,16 1,16 1,97 0,04
Bakar

Sandang 116,47 117,95 120,90 0,29 2,50 3,80 0,02

Kesehatan 123,84 125,11 127,47 0,27 1,89 2,93 0,01

Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga 119,11 121,81 123,42 0,83 1,32 3,62 0,07

Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 129,54 129,68 131,28 -0,65 1,23 1,34 -0,13

1)
Persentase perubahan IHK Juli 2018 terhadap IHK Juni 2018.
2)
Persentase perubahan IHK Juli 2018 terhadap IHK Desember 2017.
3)
Persentase perubahan IHK Juli 2018 terhadap IHK Juli 2017.

Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar
indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok bahan makanan sebesar 0,86 persen; kelompok
makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,45 persen; kelompok perumahan,
air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,16 persen; kelompok sandang sebesar 0,29 persen;
kelompok kesehatan sebesar 0,27 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga
sebesar 0,83 persen. Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks,
yaitu kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,65 persen.
Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Juli 2018, antara lain: telur ayam
ras, daging ayam ras, bensin, tarif pulsa ponsel, cabai rawit, kacang panjang, uang sekolah SD,
uang sekolah SMA, bayam, jengkol, kangkung, tomat sayur, jeruk, tomat buah, ketupat/lontong
sayur, mie, nasi dengan lauk, rokok kretek, rokok kretek filter, tarif sewa rumah, upah pembantu
rumah tangga, dan uang sekolah SMP. Sementara komoditas yang mengalami penurunan harga,
antara lain: tarif angkutan udara, tarif angkutan antar kota, bawang merah, cabai merah, daging
sapi, ikan segar, dan tarif kereta api.

2 Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi


Pada Juli 2018 dari 7 kelompok pengeluaran, 6 kelompok memberikan andil/sumbangan
inflasi dan 1 kelompok memberikan andil/sumbangan deflasi. Kelompok pengeluaran yang
memberikan andil/sumbangan inflasi, yaitu: kelompok bahan makanan sebesar 0,18 persen;
kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,09 persen; kelompok
perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,04 persen; kelompok sandang sebesar
0,02 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,01 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi,
dan olahraga sebesar 0,07 persen. Sementara kelompok pengeluaran yang meberikan andil/
sumbangan deflasi, yaitu kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,13 persen.
1.1. Bahan Makanan
Kelompok ini pada Juli 2018 mengalami inflasi sebesar 0,86 persen atau terjadi kenaikan
indeks dari 147,29 pada Juni 2018 menjadi 148,55 pada Juli 2018.
Dari 11 subkelompok pada kelompok ini, 7 subkelompok mengalami inflasi dan 4
subkelompok mengalami deflasi. Subkelompok yang mengalami inflasi tertinggi adalah
subkelompok telur, susu, dan hasil-hasilnya sebesar 3,64 persen dan terendah subkelompok
bahan makanan lainnya sebesar 0,02 persen. Sementara subkelompok yang mengalami deflasi
tertinggi adalah subkelompok bumbu-bumbuan sebesar 2,35 persen dan terendah subkelompok
ikan segar dan subkelompok lemak dan minyak masing-masing sebesar 0,09 persen.
Kelompok ini pada Juli 2018 memberikan andil/sumbangan inflasi sebesar 0,18 persen.
Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi, yaitu: telur ayam ras sebesar
0,08 persen; daging ayam ras sebesar 0,07 persen; cabai rawit sebesar 0,03 persen,; kacang
panjang sebesar 0,02 persen; bayam, jengkol, kangkung, tomat sayur, jeruk, dan tomat buah
masing-masing sebesar 0,01 persen. Sementara komoditas yang dominan memberikan andil/
sumbangan deflasi, yaitu: bawang merah sebesar 0,05 persen; cabai merah sebesar 0,02 persen;
daging sapi dan ikan segar masing-masing sebesar 0,01 persen.
1.2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau
Kelompok ini pada Juli 2018 mengalami inflasi sebesar 0,45 persen atau terjadi kenaikan
indeks dari 141,63 pada Juni 2018 menjadi 142,27 pada Juli 2018.
Seluruh subkelompok pada kelompok ini mengalami inflasi, yaitu: subkelompok makanan
jadi sebesar 0,43 persen; subkelompok minuman tidak yang beralkohol sebesar 0,20 persen; dan
subkelompok tembakau dan minuman berakohol sebesar 0,67.
Kelompok ini pada Juli 2018 memberikan andil/sumbangan inflasi sebesar 0,09 persen.
Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi, yaitu: ketupat/lontong sayur,
mie, nasi dengan lauk, rokok kretek, dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,01 persen.
1.3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar
Kelompok ini pada Juli 2018 mengalami inflasi sebesar 0,16 persen atau terjadi kenaikan
indeks dari 129,21 pada Juni 2018 menjadi 129,42 pada Juli 2018.
Seluruh subkelompok pada kelompok ini mengalami inflasi, yaitu: subkelompok biaya
tempat tinggal sebesar 0,14 persen; subkelompok bahan bakar, penerangan, dan air sebesar
0,03 persen; subkelompok perlengkapan rumah tangga sebesar 0,34 persen; dan subkelompok
penyelenggaraan rumah tangga sebesar 0,44 persen.
Kelompok ini pada Juli 2018 memberikan andil/sumbangan inflasi sebesar 0,04 persen.
Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi, yaitu: tarif sewa rumah dan
upah pembantu rumah tangga masing-masing sebesar 0,01 persen.

Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi 3


1.4. Sandang
Kelompok ini pada Juli 2018 mengalami inflasi sebesar 0,29 persen atau terjadi kenaikan
indeks dari 120,55 pada Juni 2018 menjadi 120,90 pada Juli 2018.
Dari 4 subkelompok pada kelompok ini, 3 subkelompok mengalami inflasi dan 1 subkelompok
mengalami deflasi. Subkelompok yang mengalami inflasi, yaitu: subkelompok sandang laki-laki
sebesar 0,28 persen; subkelompok sandang wanita sebesar 0,43 persen, dan subkelompok
sandang anak-anak sebesar 0,54 persen. Sementara subkelompok yang mengalami deflasi, yaitu
subkelompok barang pribadi dan sandang lain sebesar 0,03 persen.
Kelompok ini pada Juli 2018 memberikan andil/sumbangan inflasi sebesar 0,02 persen.
1.5. Kesehatan
Kelompok ini pada Juli 2018 mengalami inflasi sebesar 0,27 persen atau terjadi kenaikan
indeks dari 127,13 pada Juni 2018 menjadi 127,47 pada Juli 2018.
Seluruh subkelompok pada kelompok ini mengalami inflasi, yaitu: subkelompok jasa
kesehatan sebesar 0,08 persen; subkelompok obat-obatan sebesar 0,63 persen; subkelompok
jasa perawatan jasmani sebesar 0,14 persen; dan subkelompok perawatan jasmani dan kosmetika
sebesar 0,34 persen.
Kelompok ini pada Juli 2018 memberikan andil/sumbangan inflasi sebesar 0,01 persen.
1.6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga
Kelompok ini pada Juli 2018 mengalami inflasi sebesar 0,83 persen, atau terjadi kenaikan
indeks dari 122,40 pada Juni 2018 menjadi 123,42 pada Juli 2018.
Seluruh subkelompok pada kelompok ini mengalami inflasi, yaitu: subkelompok pendidikan
sebesar 1,29 persen; subkelompok kursus-kursus/pelatihan sebesar 0,69 persen; subkelompok
perlengkapan/peralatan pendidikan sebesar 0,56 persen; subkelompok rekreasi sebesar 0,30
persen; dan subkelompok olahraga sebesar 0,21 persen.
Kelompok ini pada Juli 2018 memberikan andil/sumbangan inflasi sebesar 0,07 persen.
Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi, yaitu: uang sekolah SD dan uang
sekolah SMA masing-masing sebesar 0,02 persen; dan uang sekolah SMP sebesar 0,01 persen.
1.7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan
Kelompok ini pada Juli 2018 mengalami deflasi sebesar 0,65 persen atau terjadi penurunan
indeks dari 132,14 pada Juni 2018 menjadi 131,28 pada Juli 2018.
Dari 4 subkelompok pada kelompok ini, 1 subkelompok mengalami deflasi, 2 subkelompok
mengalami inflasi, dan 1 subkelompok tidak mengalami perubahan. Subkelompok yang
mengalami deflasi adalah subkelompok transpor sebesar 1,42 persen. Subkelompok yang
mengalami inflasi adalah: subkelompok komunikasi dan pengiriman sebesar 1,13 persen dan
dan subkelompok sarana dan penunjang transpor sebesar 0,29 persen. Sementara subkelompok
yang tidak mengalami perubahan adalah subkelompok jasa keuangan.
Kelompok ini pada Juli 2018 memberikan andil/sumbangan deflasi sebesar 0,13 persen.
Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan deflasi, yaitu: tarif angkutan udara
sebesar 0,14 persen; tarif angkutan antar kota sebesar 0,09 persen; dan tarif kereta api sebesar
0,01 persen. Sementara Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi, yaitu:
bensin sebesar 0,06 persen dan tarif pulsa ponsel sebesar 0,04 persen.

4 Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi


2. Perbandingan Inflasi Tahunan
Tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Juli) 2018 sebesar 2,18 persen dan tingkat inflasi
tahun ke tahun (Juli 2018 terhadap Juli 2017) sebesar 3,18 persen. Sementara tingkat inflasi
pada periode yang sama tahun kalender 2017 dan 2016 masing-masing sebesar 2,60 persen dan
1,76 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun untuk Juli 2017 terhadap Juli 2016 dan Juli 2016
terhadap Juli 2015 masing-masing sebesar 3,88 persen dan 3,21 persen.

Tabel 2
Tingkat Inflasi Bulanan, Tahun Kalender, dan Tahun ke Tahun
2016–2018 (Persen)

Tingkat Inflasi 2016 2017 2018


(1) (2) (3) (4)
Juli 0,69 0,22 0,28

Tahun Kalender (Januari–Juli) 1,76 2,60 2,18

Tahun ke Tahun (Juli tahun n terhadap Juli tahun n-1) 3,21 3,88 3,18

Gambar 1
Perbandingan Tingkat Inflasi Tahun ke Tahun
Jan-Jan Feb-Feb Mar-MarApr-Apr Mei-Mei Jun-Jun Jul-Jul
2016 thd 2015 4,14 4,42
2016–2018
4,45 3,60
(Persen)
3,33 3,45 3,21
2017 thd 2016 3,49 3,83 3,61 4,17 4,33 4,37 3,88
2018 thd 2017 3,25 3,18 3,40 3,41 3,23 3,12 3,18

5,00
4,50
4,00
3,50
3,00
2,50
2,00
1,50
1,00
0,50
0,00
Jan-Jan Feb-Feb Mar-Mar Apr-Apr Mei-Mei Jun-Jun Jul-Jul

2016 thd 2015 2017 thd 2016 2018 thd 2017

3. Indeks Harga Konsumen dan Inflasi Antarkota


Pada Juli 2018 terjadi inflasi sebesar 0,28 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK)
sebesar 134,14. Dari 82 kota IHK, 68 kota mengalami inflasi dan 14 kota mengalami deflasi. Inflasi
tertinggi terjadi di Sorong sebesar 1,47 persen dengan IHK sebesar 135,77 dan terendah terjadi
di Depok, Banyuwangi, dan Surabaya masing-masing sebesar 0,03 persen dengan IHK masing-
masing sebesar 131,59; 128,51; dan 133,37.

Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi 5


3.1. Pulau Sumatera
Pada Juli 2018 dari kota-kota IHK di wilayah Pulau Sumatera yang berjumlah 23 kota, 18
kota mengalami inflasi dan 5 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di bengkulu sebesar
0,87 persen dengan IHK sebesar 144,55 dan terendah terjadi di Banda Aceh sebesar 0,08 persen
dengan IHK sebesar 126,93. Sementara deflasi tertinggi terjadi di Jambi sebesar 0,76 persen
dengan IHK sebesar 132,51 dan terendah terjadi di Palembang sebesar 0,01 persen dengan IHK
sebesar 131,14 (lihat Tabel 3).
3.2. Pulau Jawa
Pada Juli 2018 dari kota-kota IHK di wilayah Pulau Jawa yang berjumlah 26 kota, 25
mengalami inflasi dan 1 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Bekasi sebesar 0,86
persen dengan IHK sebesar 131,15 dan terendah terjadi di Depok, Banyuwangi, dan Surabaya
masing-masing sebesar 0,03 persen dengan IHK masing-masing sebesar 131,59; 128,51; dan
133,37. Sementara deflasi terjadi di Jember 0,08 persen dengan IHK sebesar 129,39 (lihat Tabel
4).
3.3. Luar Pulau Jawa dan Pulau Sumatera
Pada Juli 2018 dari kota-kota IHK di luar Pulau Jawa dan Sumatera yang berjumlah 33 kota,
25 kota mengalami inflasi dan 8 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi Sorong sebesar
1,47 persen dengan IHK sebesar 135,77 dan terendah terjadi di Palangka Raya dan Jayapura
masing-masing sebesar 0,04 persen dengan IHK sebesar masing-masing 130,33 dan 136,92.
Sementara deflasi tertinggi terjadi di Ambon sebesar 1,45 persen dengan IHK sebesar 127,40 dan
terendah terjadi di Sampit sebesar 0,06 persen dengan IHK sebesar 136,82 (lihat Tabel 5).

6 Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi


Tabel 3
Perbandingan Indeks dan Tingkat Inflasi Juli 2018
Kota-Kota di Pulau Sumatera dengan Nasional (2012=100)

Juli 2018
KOTA
IHK Tingkat Inflasi (%)
(1) (2) (3)

         1.      Meulaboh 132,81 0,71

         2.      Banda Aceh 126,93 0,08

         3.      Lhokseumawe 130,10 0,34

         4.      Sibolga 139,00 0,62

         5.      Pematangsiantar 137,71 0,35

         6.      Medan 137,14 0,49

         7.      Padangsidimpuan 131,64 0,53

         8.      Padang 139,23 0,62

         9.      Bukittinggi 129,08 0,09

      10.      Tembilahan 138,76 0,22

      11.      Pekanbaru 135,13 0,39

      12.      Dumai 135,19 -0,10

      13.      Bungo 131,20 0,12

      14.      Jambi 132,51 -0,76

      15.      Palembang 131,14 -0,01

      16.      Lubuklinggau 131,27 0,28

      17.      Bengkulu 144,55 0,87

      18.      Bandar Lampung 134,56 -0,04

      19.      Metro 138,37 -0,05

      20.      Tanjung Pandan 142,75 0,85

      21.      Pangkalpinang 140,92 0,34

      22.      Batam 135,54 0,24

      23.      Tanjung Pinang 131,85 0,45

NASIONAL 134,14 0,28

Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi 7


Tabel 4
Perbandingan Indeks dan Tingkat Inflasi Juli 2018
Kota-Kota di Pulau Jawa dengan Nasional (2012=100)

Juli 2018
KOTA
IHK Tingkat Inflasi (%)
(1) (2) (3)

         1.      Jakarta 133,81 0,26

         2.      Bogor 135,31 0,48

         3.      Sukabumi 133,30 0,54

         4.      Bandung 132,73 0,17

         5.      Cirebon 129,36 0,21

         6.      Bekasi 131,15 0,86

         7.      Depok 131,59 0,03

         8.      Tasikmalaya 132,33 0,14

         9.      Cilacap 136,47 0,09

      10.      Purwokerto 130,63 0,08

      11.      Kudus 139,70 0,11

      12.      Surakarta 128,97 0,09

      13.      Semarang 131,60 0,11

      14.      Tegal 130,25 0,06

      15.      Yogyakarta 130,78 0,56

       16.      Jember 129,39 -0,08

       17.      Banyuwangi 128,51 0,03

       18.      Sumenep 129,64 0,06

       19.      Kediri 128,04 0,09

       20.      Malang 133,57 0,21

       21.      Probolinggo 129,00 0,06

       22.      Madiun 131,36 0,17

     23.      Surabaya 133,37 0,03

     24.      Tangerang 141,13 0,56

     25.      Cilegon 140,80 0,24

     26.      Serang 143,71 0,56

NASIONAL 134,14 0,28

8 Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi


Tabel 5
Perbandingan Indeks dan Tingkat Inflasi Juli 2018
Kota-Kota di Luar Pulau Jawa dan Pulau Sumatera dengan Nasional (2012=100)

Juli 2018
KOTA
IHK Tingkat Inflasi (%)
(1) (2) (3)
1 Singaraja 141,73 0,43

2 Denpasar 130,56 0,48

3 Mataram 131,63 0,60

4 Bima 136,92 0,81

5 Maumere 125,53 0,29

6 Kupang 133,85 -0,19

7 Pontianak 145,08 0,44

8 Singkawang 137,10 0,85

9 Sampit 136,82 -0,06

10 Palangka Raya 130,33 0,04

11 Tanjung 134,91 0,94

12 Banjarmasin 133,15 -0,12

13 Balikpapan 139,64 1,03

14 Samarinda 137,07 0,83

15 Tarakan 144,09 -1,40

16 Manado 132,32 -0,68

17 Palu 137,14 0,20

18 Bulukumba 141,36 0,51

19 Watampone 132,93 0,89

20 Makassar 135,86 0,48

21 Pare-Pare 129,39 1,02

22 Palopo 134,39 0,72

23 Kendari 130,40 0,66

24 Bau-Bau 138,20 1,20

25 Gorontalo 128,69 0,14

26 Mamuju 132,55 0,14

27 Ambon 127,40 -1,45

28 Tual 154,11 0,60

29 Ternate 137,09 -1,17

30 Manokwari 127,86 0,56

31 Sorong 135,77 1,47

32 Merauke 139,39 -0,39

33 Jayapura 136,92 0,04

NASIONAL 134,14 0,28

Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi 9


4. Inflasi Komponen Inti
Komponen inti pada Juli 2018 mengalami inflasi sebesar 0,41 persen atau terjadi kenaikan
indeks dari 124,43 pada Juni 2018 menjadi 124,94 pada Juli 2018. Komponen yang harganya diatur
pemerintah mengalami deflasi sebesar 0,68 persen dan komponen yang harganya bergejolak
mengalami inflasi sebesar 0,90 persen.
Inflasi komponen inti, komponen yang harganya diatur pemerintah, dan komponen
bergejolak untuk inflasi tahun kalender (Januari–Juli) 2018 masing-masing sebesar 1,78 persen;
1,33 persen; dan 4,60 persen, serta inflasi tahun ke tahun (Juli 2018 terhadap Juli 2017) masing-
masing sebesar 2,87 persen; 2,11 persen; dan 5,36 persen (lihat Tabel 6).
Pada Juli 2018 komponen inti dan komponen yang harganya bergejolak memberikan andil/
sumbangan inflasi masing-masing sebesar 0,24 persen dan 0,18 persen. Sementara komponen
yang harganya diatur pemerintah memberikan andil/sumbangan deflasi sebesar 0,14 persen.
5. Inflasi Komponen Energi
Komponen energi pada Juli 2018 mengalami inflasi sebesar 0,66 persen atau terjadi
kenaikan indeks dari 160,12 pada Juni 2018 menjadi 161,18 pada Juli 2018.
Inflasi komponen energi untuk tahun kalender (Januari–Juli) 2018 sebesar 1,87 persen dan
inflasi tahun ke tahun (Juli 2018 terhadap Juli 2017) sebesar 2,58 persen. Komponen energi pada
Juli 2018 memberikan andil/sumbangan inflasi sebesar 0,06 persen (lihat Tabel 6).

Tabel 6
Tingkat Inflasi Juli 2018, Tahun Kalender 2018, dan Tahun ke Tahun
Menurut Kelompok Komponen dan Menurut Kelompok Komponen Energi

Tingkat Tingkat
IHK IHK Tingkat Andil
IHK Inflasi Tahun Inflasi Tahun
Komponen Desember Juli Inflasi Inflasi Juli
Juli 2017 Kalender ke Tahun
2017 2018 Juli 2018 (%) 2018 (%)
2018 (%) (%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)


Umum 130,00 131,28 134,14 0,28 2,18 3,18 0,28

Inti 121,45 122,75 124,94 0,41 1,78 2,87 0,24


Harga Diatur Pemerintah 151,14 152,30 154,33 -0,68 1,33 2,11 -0,14
Bergejolak 142,12 143,16 149,74 0,90 4,60 5,36 0,18

Energi 157,13 158,22 161,18 0,66 1,87 2,58 0,06

10 Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi


PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI
JULI 2018
Berita Resmi Statistik No. 59/08/Th. XXI, 1 Agustus 2018

0,28 % INFLASI 2,18 % INFLASI 3,18 %


JULI 2018 JANUARI–JULI 2018 JULI 2017–JULI 2018
INFLASI
Andil Inflasi
Menurut Bahan Makanan Makanan Jadi Perumahan Sandang Kesehatan Pendidikan Transpor

Kelompok 0,18%
0,09% 0,07%
Pengeluaran 0,04% 0,02% 0,01%

-0,13%
Inflasi/Deflasi inFLASI
Tertinggi Sorong
1,47%
dan Terendah Depok
di 82 Kota 0,03%
Surabaya
0,03%
Palembang
Dari 82 kota IHK, 68 kota mengalami 0,01% Ambon
inflasi dan 14 kota mengalami deflasi. Banyuwangi 1,45%
Inflasi tertinggi terjadi di Sorong sebesar
1,47 persen dengan IHK sebesar 135,77 dan
0,03%
DEFLASI
terendah terjadi di Depok, Banyuwangi,
dan Surabaya sebesar 0,03 persen dengan 68 kota mengalami inflasi 14 kota mengalami deflasi
IHK masing-masing sebesar 131,59; 128,51;
dan 133,37. Sementara, deflasi tertinggi
terjadi di Ambon sebesar 1,45 persen
dengan IHK 127,40 dan terendah terjadi
di Palembang sebesar 0,01 persen BADAN PUSAT STATISTIK
dengan IHK sebesar 131,14. https://www.bps.go.id

Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi 11


Diterbitkan oleh:

Badan Pusat Statistik Konten Berita Resmi Statistik dilindungi oleh Undang-
Jl. dr. Sutomo No. 6–8
Jakarta-Indonesia 10710 Undang, hak cipta melekat pada Badan Pusat Statistik.
Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengo-
Nurul Hasanudin, SST, M.Stat. munikasikan, dan/atau menggandakan sebagian atau
Direktur Statistik Harga seluruh isi tulisan ini untuk tujuan komersial tanpa izin
Telepon: 3810291-5, Pesawat 6200 tertulis dari Badan Pusat Statistik.
E-mail: nurulh@bps.go.id
Website : www.bps.go.id

12 Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi

Anda mungkin juga menyukai