Anda di halaman 1dari 4

ATIQAH NURJANNAH.

S (A31115512) |1

Mata Kuliah : Seminar Akuntansi

STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN


(SAK) BERBASIS IFRS
Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan
Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Ikatan
Akuntan Indonesia (DSAK IAI) dan Dewan Standar Syariah Ikatan Akuntan Indonesia (DSAS IAI)
serta peraturan regulator pasar modal untuk entitas yang berada di bawah pengawasannya.

Efektif 1 Januari 2015 yang berlaku di Indonesia secara garis besar akan konvergen dengan
International Financial Reporting Standards (IFRS) yang berlaku efektif 1 Januari 2014. DSAK IAI
telah berhasil meminimalkan perbedaan antara kedua standar, dari tiga tahun di 1 januari 2012
menjadi satu tahun di 1 Januari 2015. Ini merupakan suatu bentuk komitmen Indonesia melalui DSAK
IAI dalam memainkan perannya selaku satu-satunya anggota G20 di kawasan Asia Tenggara.

Selain SAK yang berbasis IFRS, DSAK IAI telah menerbitkan PSAK dan ISAK yang merupakan
produk non-IFRS antara lain, seperti PSAK 28 dan PSAK 38, PSAK 45, ISAK 25 dan ISAK 31.

Diharapakan dengan semakin sedikitnya perbedaan antara SAK dan IFRS dapat memberikan manfaat
bagi pemanggku kepentingan di Indonesia. Perusahaan yang memiliki akuntabilitas publik, regulator
yang berusaha menciptakan infrastruktur pengaturan yang dibutuhkan, khususnya dalam transaksi
pasar modal, serta pengguna informasi laporan keuangan dapat menggunakan SAK sebagai suatu
panduan dalam meningkatkan kualitas informasi yang dihasilkan dalam laporan keuangan.

Penyusunan dan pencabutan SAK wajib mengikuti due process procedure yang telah ditetapkan
dalam Peraturan Organisasi Ikatan Akuntan Indonesia. Proses tersebut meliputi : identifikasi isu;
konsultasi isu dengan Dewan Konsultatif SAK (DKSAK) (jika diperlukan); melakukan riset terbatas;
pembahasan materi SAK; pengesahan dan publikasi exposure draft; pelaksanaan public hearing;
pelaksanaan limited hearing (jika diperlukan); pembahasan masukan publik; dan pengesahan SAK.
Sedangkan penyusunan buletin teknis dan annual improvements tidak wajib mengikuti keseluruhan
tahapan due process procedure.

Perbedaan antara GAAP dan IFRS


Sebelum menuju pokok pembahasan tentang perbedaan GAAP dengan IFRS mari kita ketahui
terlebihdahulu pengertian GAAP dan IFRS tersebut :

Pengertian dari GAAP :


GAAP adalah singkatan dari Generally accepted accounting principles yang merupakan kerangka
kerja standar pedoman akuntansi keuangan yang digunakan dalam setiap yurisdiksi tertentu,
umumnya dikenal sebagai standar akuntansi atau praktek akuntansi standar. GAAP termasuk standar,
ATIQAH NURJANNAH.S (A31115512) |2

konvensi, dan aturan yang diikuti oleh akuntan untuk pencatatan dan meringkas dan dalam
penyusunan laporan keuangan. Tujuan dari GAAP adalah untuk memastikan bahwa laporan keuangan
yang transparan dan konsistensi dari satu organisasi ke yang lain. Tidak ada standar universal
GAAP(standar international) dan spesifikasi dari GAAP bervariasi dari satu lokasi geografis atau
industri yang lain.

Pengertian IFRS :
IFRS adalah singkatan dari International Financial Accounting Standard yang merupakan Standar
Pelaporan Keuangan Internasional. IFRS adalah bagian dari akuntansi internasional yang mengatur
dan melaporkan informasi keuangan setiap negara. IFRS kadang-kadang bertentangan dengan IAS
(International Accounting Standards) yaitu standar international sebelum diganti dengan IFRS.
International Financial Accounting Standard (IFRS) berasal dari pernyataan Akuntan yang berbasis di
IASB atau London International Standards Board. IASB sendiri adalah Organisasi yang memiliki
tujuan untuk mengembangkan dan mendorong penggunaan standar akuntansi global yang berkualitas
tinggi, dapat dipahami dan dapat diperbandingkan.

Pada Awalnya, IFRS berguna sebagai upaya untuk menyelaraskan akuntansi di seluruh Uni Eropa,
tetapi nilai harmonisasi cepat membuat konsep menarik di seluruh dunia. IFRS digunakan di banyak
bagian dunia, termasuk Uni Eropa, India, Hong Kong, Australia, Malaysia, Pakistan, negara-negara
GCC, Rusia, Chili, Filipina, Afrika Selatan, Singapura dan Turki, tapi tidak di Amerika Serikat. Saat
ini, lebih dari 120 negara mengizinkan dan mengharuskan IFRS untuk perusahaan publik, dengan
lebih banyak negara diharapkan untuk transisi ke IFRS pada tahun 2016.

Tujuan IFRS

Tujuan IFRS adalah untuk menyediakan kerangka kerja global untuk bagaimana perusahaan publik
mempersiapkan dan mengungkapkan laporan keuangan mereka. IFRS memberikan panduan umum
untuk penyusunan laporan keuangan dibandingkan dengan menetapkan aturan untuk pelaporan
industri-spesifik.

Memiliki standar internasional sangat penting untuk perusahaan besar yang memiliki anak perusahaan
di berbagai negara. Mengadopsi satu set standar di seluruh dunia akan menyederhanakan prosedur
akuntansi dengan memungkinkan perusahaan untuk menggunakan satu bahasa pelaporan untuk
seluruh bagian perusahaan. Sebuah standar tunggal juga akan memberikan investor dan auditor
dengan tampilan keuangan yang kohesif.

Perbedaan antara GAAP dengan IFRS terletak :

1. Dalam metode penilaian persediaan, GAAP mengenal metode FIFO, LIFO dan avarege,
sedangkan IFRS hanya mengenal metode FIFO dan avarage saja.
2. Dalam Laporan Keuangan versi GAAP terdapat pos luar biasa, sedangkan Laporan Keuangan
IFRS tidak terdapat pos luar biasa, tetapi diganti dengan pendapatan komprehensif lainnya.
3. GAAP berbasis aturan, sedangkan IFRS berbasis prinsip saja.
4. Dalam mengukur nilai aset, GAAP menilai menggunakan nilai historis, sedangkan IFRS
menilai menggunakan nilai wajar.
5. Fokus Laporan keuangan pada GAAP adalah Laporan Laba Rugi, sedangkan IFRS berfokus
pada Laporan Posisi Keuangan (neraca) dan Laporan Laba Rugi

Dalam standar akuntansi yang mengacu ke Amerika (US GAAP), akuntansi untuk aset tetap relatif
tidak menimbulkan banyak masalah, karena standar akuntansi aset tetap berdasar US GAAP
ATIQAH NURJANNAH.S (A31115512) |3

menggunakan basis nilai historis. IFRS tidak menggunakan basis nilai historis, mengingat basis nilai
historis berimplikasi pada penyajian laporan keuangan yang dipandang kurang relevan dengan
kebutuhan nyata pengguna informasi karena tidak mampu menggambarkan nilai riil aset tetap yang
disajikan di dalam laporan keuangan.

Secara konseptual IFRS menawarkan standard akuntansi yang lebih ideal untuk diterapkan, terlepas
dari berbagai hambatan yang dipastikan akan dihadapi pada saat standard tersebut diterapkan. Dalam
hal standard akuntansi untuk aset tetap, terdapat sejumlah kesamaan dan juga sejumlah perbedaan.
Hal-hal yang berbeda dalam IFRS pada dasarnya sudah lama menjadi wacana dalam perumusan US
GAAP, dan tidak dimasukkannya wacana standar akuntansi ke dalam US GAAP adalah karena faktor
pertimbangan biaya, manfaat, dan risiko. Dengan demikian, jika pada akhirnya wacana standar
akuntansi yang tidak dimasukkan ke dalam US GAAP sekarang justru dimasukkan ke dalam IFRS,
maka pengguna standar harus terampil di dalam menerapkannya sehingga tujuan ideal dari IFRS
benar-benar bisa dicapai.

Hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian dan dikaji ulang secara lebih komprehensif dalam
kaitannya dengan standard akuntansi untuk aset tetap adalah sebagai berikut:

1. Masalah saat pengakuan aset tetap, tidak terdapat perbedaan antara US GAAP dan IFRS.
2. Masalah pengukuran nilai perolehan aset tetap, terdapat perbedaan antara US GAAP dengan
IFRS, terutama dengan perlunya dimasukkan unsur dismantling costs dan decommissioning
costs.
3. Masalah pengukuran nilai depresiasi aset tetap, terdapat perbedaan antara US GAAP dengan
IFRS, yaitu dengan dimasukkannya dismantling costs, decommissioning costs, pengukuran
nilai residu, dan revaluasi aset tetap.
4. Masalah penyajian nilai aset tetap di dalam laporan posisi keuangan, terdapat perbedaan
antara US GAAP dan IFRS, yaitu berdasarkan nilai historis untuk US GAAP dan berdasarkan
fair value untuk IFRS

Dengan memahami perbedaan pokok antara US GAAP dan IFRS, serta memahami pemikiran yang
melatarbelakangi masing-masing standard, akan menjadi lebih mudah di dalam memetakan
permasalah stadard akuntansi untuk aset tetap serta di dalam menerapkannya di dalam dunia praktik.
Pembandingan antara US GAAP dan IFRS memegang peran penting dalam proses pemahaman
mengingat US GAAP adalah standar akuntansi yang sudah dikenal dan diterapkan secara luas selama
puluhan tahun.

Perbedaan Element Laporan Keuangan

US GAAP IFRS
Aset Aset
Kewajiban Kewajiban
Ekuitas Ekuitas
Investasi Pemilik Pemeliharaan modal (diperoleh dari revaluasi
Distribusi kepada pemilik asset dan kewajiban)
Laba konprehensif Laba(pendapatan dan keuntungan)
Pendapatan Beban(beban dan kerugian)
Keuntungan
Beban
Kerugian
ATIQAH NURJANNAH.S (A31115512) |4

DAFTAR PUSTAKA

http://iaiglobal.or.id/v03/standar-akuntansi-keuangan/sak

http://advanceaccountingivan.blogspot.com/2016/10/perbedaan-antara-gaap-dan-ifrs.html

Anda mungkin juga menyukai