Anda di halaman 1dari 36

MODUL PRAKTIKUM KETERAMPILAN DASAR

KEBIDANAN
Disusun Oleh
TIM DOSEN KEBIDANAN

PROGRAM STUDI PROFESI BIDAN


STIKes KURNIA JAYA PERSADA
PALOPO, 2017
KATA PENGANTAR

Assalaamuâalaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa


melimpahkan rahmat dan hidayah Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
panduan Praktikum Keterampilan Dasar Kebidanan untuk mahasiswa Prodi Profesi
Bidan STIKes Kurnia Jaya Persada Palopo. Panduan praktikum ini digunakan
sebagai acuan bagi mahasiswa, pembimbing dan semua pihak untuk kelancaran
pelaksanaan kegiatan praktikum sehingga diperoleh kesatuan persepsi dan langkah
untuk mencapai kompetensi dalam mata kuliah Keterampilan dasar Kebidanan .

Panduan Praktikum Keterampilan Dasar Kebidanan disusun atas bantuan


dan kerja sama semua pihak, oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih bagi
semua pihak yang telah membantu. Semoga Allah SWT membalas semua bantuan
dan kerjasama tersebut dengan kebaikan pula. Amin. Penyusun menyadari panduan
Praktikum Keterampilan Dasar Kebidanan ini jauh dari kesempurnaan, sehingga
saran dan masukan sangat diharapkan. Wassalaamuâalaikum Warohmatullohi
Wabarokatuh

Palopo, Maret 2017

TIM PENYUSUN

1
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
1. LATAR BELAKANG 1
2. VISI MISI 4
3. DESKRIPSI MATA KULIAH 4
4. CAPAIAN PEMBELAJARAN 4
5. KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN 5
6. BAHAN KAJIAN 5
7. METODA PEMBELAJARAN 5
8. URAIAN BEBAN STUDI 5
9. DOSEN INSTRUKTUR 5
10. MEKANISME 6
11. DAFTAR ALAT 6
12. TATA TERTIB MAHASISWA 8
13. EVALUASI 9
14. MATERI PRAKTIK 10
15. DAFTAR PUSTAKA 35

LAMPIRAN

2
VISI, MISI DAN NILAI PRODI PROFESI BIDAN STIKES KJP

VISI

Menghasilkan Bidan Profesional yang Unggul Dalam bidang Kebidanan komunitas


dilandasi nilai-nilai Religius dan berjiwa Entrepreneur

MISI
1. Mengembangkan tata kelola penyelenggaraan pendidikan yang mandiri, akuntabel
dengan jaminan mutu.
2. Menyelenggarakan pendidikan dengan mengembangkan proses pembelajaran evidenced
based dilandasi nilai-nilai religius dan berkarakter entrepreneurship.
3. Mengembangkan program-program pendidikan bidan yang inovatif berorientasi pada
pelayanan kebidanan komunitas dengan pendekatan asuhan transkultural.
4. Mengembangkan dan melaksanakan kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat
dalam ruang lingkup Kesehatan Reproduksi secara berkelanjutan.
5. Mengembangkan kerjasama kemitraan strategis baik di dalam maupun di luar negeri

MOTTO
Profesional dan Harmoni dalam Bingkai Bidan Delima

B : Bersih kerjanya dan bersih hatinya


I : Ilmu mengikuti perkembangan
D : Dedikasi yang tinggi
A : Akurat dalam memberikan pelayanan (sesuai standart )
N : Nyaman, ketika memberikan pelayanan

D : Disiplin dan taat pada peraturan yang berlaku


E : Excellence untuk berkarya dan memberikan pelayanan istimewa
L : Leadership dalam mengarahkan dirinya dan kerjasama dalam tim.
I : Integrity dalam bertindak sesuai kaidah profesi
M : Moralilty dalam berperilaku menjunjung tinggi nilai-nilai moral
A : Akuntabilitas dengan bersikap jujur dan amanah

3
DESKRIPSI MATA KULIAH
Mata kuiiah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk melaksanakan
keterampi!an dasar kebidanan lanjutan terhadap ibu dan bayi dengan pokok bahasan
Persiapan dan pemeriksaan diagnostik yang berhubungan dengan praktek kebidanan,
farmakologi, pengelolaan obat, perawatan luka dalam praktek kebidanan baik di pelayanan
kesehatan maupun dengan metode homecare, teknik resusitasi pada orang dewasa, asuhan
pada pasien pre dan pasca bedah pada kasus kebidanan, persiapan dan pemeriksaan
diagnostic yang berhubungan dengan praktek kebidanan, instrument dalam praktik
kebidanan.

CAPAIAN PEMBELAJARAN
Menjadi bidan yang profesional, memiliki moral, etika, kepribadian yang baik dan
mengutamakan keselamatan klien ,mengaplikasikan asuhan kebidanan dengan
memanfaatkan IPTEK dalam praktik kebidanan, menguasai konsep teori pemeriksaan
diagnostik, obat-obatan, perawatan luka, resusitasi, asuhan pasien pre dan pasca bedah
serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah praktik kebidanan prosedural yang
merupakan dasar dari asuhan kebidanan sesuai dengan budaya, mampu berfikir kritis dan
mengambil keputusan tepat berdasarkan analisis informasi dan data untuk menyelesaikan
masalah.

KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN


Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa mampu :
Pada akhir pembelajaran mahasiswa mampu:
1. Melakukan Persiapan dan pemeriksaan diagnostik yang berhubungan dengan
praktek kebidanan
2. Memahami obat-obatan dan cairan yang digunakan dalam praktik kebidanan
3. Menerapkan pengeio!aan obat-obatan dan cairan dalam praktik kebidanan
4. Meiakukan perawatan luka dalam praktek kebidanan baik di pelayanan kesehatan
maupun dirumah dengan metode home care layanan kebidanan
5. Melakukan teknik resusitasi pada orang dewasa
6. Melakukan asuhan pada pasien pre dan pasca bedah pada kasus kebidanan 7.
Membedakan instrument dalam praktik kebidanan

BAHAN KAJIAN
1. Persiapan dan pemeriksaan diagnostik yang berhubungan dengan praktek
kebidanan
2. Obat-obatan dan cairan yang digunakan dalam praktik kebidanan
3. Pengeio!aan obat-obatan dan cairan dalam praktik kebidanan
4. Perawatan luka dalam praktek kebidanan
5. Teknik resusitasi pada orang dewasa
6. Asuhan pada pasien pre dan pasca bedah pada kasus kebidanan
7. Instrument dalam praktik kebidanan

METODA PEMBELAJARAN
Praktik : Dilaksanakan di kelas, laboratorium (baik di kampus maupun di Ia han praktek)
dengan menggunakan metoda simulasi, demontrasi, role play dan bed side teaching.

4
URAIAN BEBAN STUDI
Perhitungan untuk P: 2 sks
a. Kegiatan belajar dengan tatap muka 100 menit/minggu/semester :
2 SKS x 100 menit x 14 minggu = 4800 menit/14 minggu =
200 menit/minggu = 3,5 jam/minggu

b. Kegiatan belajar mandiri 70 menit/minggu/semester :


2SKS x 70 menit x 14 minggu = 2940 menit/14 minggu =
210 menit/minggu = 3,5 jam/minggu

DOSEN INSTRUKTUR
1. Susianti, S. ST., M. Keb
2. Ayu Irawati S. ST., M. Keb
3. Reski, S. ST.M.Kes
4. Seniwati Banseng, S. ST., M. Kes

MEKANISME
1. Kegiatan diikuti oleh ...... mahasiswa yang dibagi dalam ..... kelompok kecil
2. Setiap materi diberikan oleh tiap pembimbing yang berbeda dengan
menggunakan metode demonstrasi di laboratorium ketrampilan
3. Setelah mendapatkan seluruh materi praktikum, ketrampilan mahasiswa
dievaluasi di akhir pertemuan.

5
DAFTAR ALAT
Set Alat Pemasangan Infus
 Baki
 Alas baki
 Bak instrumen
 Bengkok
 Tourniquet
 Perlak dan alasnya
 Phantom tangan
 Standar infus
 Abocath
 Alkohol swab
 Betadine
 Cairan infus
 Hand Scoen
 Infuset
 Kassa
 Micropore

Injeksi

 Baki
 Alas baki
 Bak instrumen
 Bengkok
 Tourniquet
 Perlak dan alasnya
 Alat Tulis
 Spuit sesuai kebutuhan
 Alkohol swab
 Betadin
 Obat vial/ampul sesuai kebutuhan

Perawatan Luka Bedah


 Pinset Anatomis
 Pinset Sirurgis
 Kom
 Gunting Benang
 Bengkok
 Perlak
 Gunting Perban
 Tempat sampah medik
 Handuk kering
 Handscoon
 Plester
 Kassa
 Betadin
 NaCl
6
 Obat sesuai kebutuhan
 Alkohol swab
 aniseptik

TATA TERTIB MAHASISWA


1. Tata Tertib Praktikum
a. Mahasiswa menyiapkan diri 15 menit di depan laboratorium sebelum
praktikum dimulai
b. Mahasiswa yang terlambat 15 menit atau lebih tidak diijinkan mengikuti
praktikum
c. Mahasiswa tidak boleh bersendau gurau dan harus bersikap sopan selama
mengikuti praktikum
d. Selama praktikum berlangsung, mahasiswa tidak boleh meninggalkan
laboratorium tanpa izin dosen
e. Mahasiswa wajib membereskan alat-alat yang dipakai untuk praktikum dan
dikembalikan dalam keadaan rapi dan bersih
f. Mahasiswa diwajibkan mengganti peralatan jika terjadi kerusakan paling
lambat 2 hari setelah praktikum
g. Mahasiswa yang tidak dapat mengikuti praktikum karena berhalangan atau
gagal dalam praktikum harus menggulang atau mengganti pada hari lain
sesuai dengan jadwal yang telah diatur (sesuai kebijakan dosen)
h. Mahasiswa wajib mengikuti praktikum 100% dari kegiatan praktikum
2. Tata Tertib Pemakaian Alat Praktikum
a. Setiap mahasiswa berhak meminjam/ menggunakan alat-alat laboratorium
dengan persetujuan kepala laboratorium
b. Setiap mahasiswa yang akan praktik laboratorium wajib memberitahu/ pesan
alat kepada petugas minimal H-1 hari sebelum praktik dilaksanakan
c. Mahasiswa atau peminjam bertanggung jawab atas kebersihan dan keutuhan
alat-alat yang dipinjam
d. Mahasiswa wajib merapikan dan membersihkan kembali peralatan yang
dipinjam setelah selesai menggunakan alat laboratorium
e. Alat-alat laboratorium dikembalikan segera setelah melaksanakan kegiatan
praktik
7
f. Alat-alat laboratorium yang dipinjam dikembalikan tepat waktu dan dalam
keadaan bersih dan utuh
g. Mahasiswa diperbolehkan meninggalkan ruangan setelah serah terima alat-
alat yang dipinjam kepada kepala laboratorium
h. Peminjam alat laboratorium harus mengganti alat yang rusak/hilang dalam
waktu kurang dari dua hari setelah alat rusak/hilang.

EVALUASI (Bobot disesuaikan dengan jumlah SKS) Praktikum


1. Skill Lab ( phantom ) : 35 %
2. Tugas : 25 %

PENILAIAN
Penilaian dapat dilakukan dalam bentuk penugasan, ujian tulis, lisan dan
penampilan keterampilan, OSCE.

8
Unit Kompetensi : Pemasangan Infus

KETENTUAN PENILAIAN
 2 (Memuaskan) : Memperagakan langkah-langkah sesuai prosedur
 1 (Tidak Memuaskan) : Tidak dapat memperagakan langkah-langkah sesuai dengan prosedur.
 0 (Tidak dikerjakan) : Langkah tegas atau keterampilannya tidak dipergakan mahasiswa

I. LEMBAR CHEKLIST

No ASPEK YANG DI NILAI Nama peserta ujian praktek

A.FASE INTERAKSI
1 Menyambut klien dengan ramah dan sopan
2 Melakukan evaluasi / validasi
3 Menjelaskan tujuan yang akan dilakukan
4 Merespon terhadap reaksi klien
5 Percaya diri
6 Teruji memberikan rasa empati pada klien
SCORE 12
B. Fase Kerja
1 Dekatkan alat
2 * Cuci tangan lalu keringkan

3 *Hubungkan cairan dan infus set dengan menusukkan


ke dalam botol infus cairan
* Isi cairan ke dalam tabung infus set dengan menekan
bagian ruang tetesan hingga ruang tetesan terisi sebagian
5 dan buka penutup hingga selang terisi dan udaranya
keluar
6 Bantu klien untuk mendapatkan posisi nyaman
7 Letakkan pengalas
8 *Cuci tangan handsrub
9 Gunakan sarung tangan
Masukkan abocath dan tegaderm ke dalam bak
10 instrumen.
Lakukan pembendungan dengan torniquet ( pasang
11 tourniquet 15 cm diatas lokasi yang akan dilakukan
penusukan)
*cek nadi jika ada lanjutkan dan jika tidak ada lepaskan
12 tourniquet dan pasang kembali tourniquet pada tempat
yang tidak menyumbat arteri
*Palpasi vena dengan jari tengah pada tangan yang tidak
dominan jika vena sudah teraba minta klien untuk
13 mengepalkan tangan sampai vena timbul dan tampak
dengan jelas (pasang tourniquet ± 3 menit)

14 Desinfeksi daerah yang akan disuntik

9
*Tekan vena dengan ibu jari tangan tidak dominan ± 4 cm
15 dari daerah yang akan ditusuk

*Ambil abocath lalu buka dengan tehnik one hand, ibu jari
16
tangan tidak dominan meregangkan kulit agar vena stabil.
Beritahu klien akan ditusuk.
*Lakukan penusukan dengan arah jarum menghadap
17 keatas dengan sudut 15-25º dengan satu gerakan

*Cek apakah sudah mengenai vena, dengan menarik


jarum (cirinya adalah darah keluar melalui abocath) lalu
18 masukkan canule dengan menarik jarum keluar sedikit
demi sedikit.
Buka tourniquet tahan vena dengan ibu jari tangan yang
19 tidak dominan diatas tusukkan lalu cabut jarum
seluruhnya letakan pada bengkok.
20 Hubungkan dengan selang infus, pastikan menetes.
Bersihkan kulit dengan alkohol swab tunggu kering, lalu
21 fiksasi (pasang plester dengan tehnik chevron, metode U
atau metode H) tanpa menutupi lubang tusukan)

Pasang tegaderm dan selang infus difiksasi. Beri tanggal,


22 jam nama inisial pemasang pada tegaderm.

23 *Atur tetesan sesuai kebutuhan

*Rapihkan alat, buka sarung tangan buang ditempat


24
sampah infeksius dan cuci tangan secara handwash.
*Dokumentasikan/mencatat reaksi pemberian tanggal,
25 waktu dan jumlah tetesan.

TOTAL SCORE 50

C. Fase Terminasi
1 Memberitahukan klien hasil tindakan
2 Mengevaluasi respon klien terhadap pemasangan infus.
3 Kontrak untuk kegiatan selanjutnya
SCORE 6
D. TEHNIK
1 Teruji melakukan secara sistematik
2 Teruji menerapkan tehnik pencegahan infeksi
3 Teruji melaksanakan komunikasi selama tindakan
4 Menjaga privacy klien
5 Teruji mendokumentasi hasil tindakan dengan baik.
SCORE 10
TOTAL SCORE 78
*) critical point / prasyarat wajib
Batas Kelulusan hasil total score adalah 80 %

10
NIlAI : (X /78) X 100
Nilai Akhir : A ( ) + B ( ) +C ( )+D( )x 100 = ……………
..

II.Global rating → penilaian penguji secara keseluruhan (subjektifitas penguji)


Beri penilaian pada kolom yang disediakan sesuai dengan penilaian Anda secara umum terhadap
kemampuan kandidat
2. Bordeline (lulus
1. Tidak lulus 3. Lulus 4. Superior
dengan catatan)

Catatan : …………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………….

Palopo, …………………………………

PENGUJI

(……………………….)

11
Unit Kompetensi : Injeksi IC

KETENTUAN PENILAIAN
 2 (Memuaskan) : Memperagakan langkah-langkah sesuai prosedur
 1 (Tidak Memuaskan) : Tidak dapat memperagakan langkah-langkah sesuai dengan prosedur.
 0 (Tidak dikerjakan) : Langkah tegas atau keterampilannya tidak dipergakan mahasiswa

II. LEMBAR CHEKLIST


NO PROSEDUR PELAKSANAAN TES TUBERCULIN
A. Fase Pre Interaksi
1 Cek rencana tindakan
2 Siapkan alat
Spuit tuberculine dengan jarum No. 25 G atau yang lebih kecil.
 PPD (Purified Protein Derivative).
 Swab alkohol
 Glove
 Alat tulis : spidol atau pulpen.

B. Fase Orientasi
3 Memberikan salam terapeutik
4 Melakukan evaluasi / validasi
5 Melakukan kontrak (waktu, tempat dan prosedur)
6 Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada klien

C. Fase Kerja
7 Cuci tangan.
8 Siapkan obat sesuai dengan medication chart pemberian obat pasien. Lakukan
double cek dengan prinsip 10 benar/right ten (patient name,
drug name, dose, route, times and frequency, history and asessment,
refuse, drug interaction, education and information, documentation).
9 Tempatkan obat yang akan disuntikkan pada bak instrumen yang telah
disediakan
10 Obat yang telah disiapkan beserta tempatnya dibawa ke ruangan / kamar
pasien.
11 Lakukan pengecekkan ulang obat yang akan disuntikkan di hadapan
pasien / keluarga mengenai obat apa saja yang diberikan dan minta
pasien untuk membaca nama obat yang akan diberikan.
12 Pakai glove
13 Untuk obat ampul:
1. Yakinkan obat berada pada dasar ampul.
2. Patahkan leher ampul dengan menggunakan kasa ke arah
menjauh dari perawat atau menggunakan gergaji leher ampul.
3. Pegang ampulan dengan tangan nondominan dan spuit
dengan tangan dominan, tarik obat sesuai dengan dosis yang ditetapkan
4. Keluarkan udara yang ada di dalam spuit dengan posisi jarum
suntik tertutup

12
14 Untuk obat vial:
2. 1. Buka tutup vial dengan mempertahankan sterilitas (bersihkan
dengan alkohol 70%).
3. Untuk obat cair tarik obat sesuai dengan dosis dengan
menggunakan spuit.
4. Untuk obat serbuk masukkan cairan aquadest steril/ pelarut
sesuai dengan dosis ke dalam vial.
5. Kocok obat dengan arah memutar sampai larut.
6. Tarik obat sesuai dengan dosis dan ganti jarum suntik dengan
yang baru.
7. Keluarkan udara yang ada dalam spuit dengan posisi jarum
suntik tertutup.
15 Pilih dan kaji otot tempat penyuntikan (area ventrogluteal, dorsogluteal, fastus
lateralis, deltoid, rektus femoris).
16 Lakukan desinfeksi daerah penyuntikan dengan menggunakan swab alkohol
secara sirkuler dari arah dalam keluar.
17 Dengan tangan nondominan regangkan area suntikan, untuk pasien kurus
cubit area penyuntikan.
18 Tusuk jarum dengan sudut 90 º dan bevel menghadap ke atas.
19 Aspirasi spuit, bila ada darah cabut dan ulangi kembali prosedur
no.15, 16, 17 dan 18, bila tidak ada darah maka suntikkan obat
secara perlahan sampai habis.
20 Tarik jarum spuit secara perlahan.
21 Massage area penyuntikan dengan perlahan menggunakan swab
alkohol
22 Minta tanda tangan pasien / keluarga pada kolom yang telah disediakan di
medication chart pasien.
23 Perawat menulis paraf dan nama jelas pada kolom yang telah
disediakan di medication chart pasien.
24 Perawat menulis inisial nama (3 huruf) dan paraf pada kolom yang telah
disediakan.
25 Kembalikan pasien ke posisi yang nyaman.
D. Fase Terminasi
26 Mengevaluasi respon klien
27 Kontrak untuk tindakan selanjutnya
28 Rapihkan alat, buka glove dan cuci tangan
29 Dokumentasi (nama obat yang diberikan, dosis, cara pemberian, dan
waktu pemberian)
*) critical point / prasyarat wajib
Batas Kelulusan hasil total score adalah 80 %
NIlAI : (X /78) X 100
Nilai Akhir : A ( ) + B ( ) +C ( )+D( )x 100 = ……………
..

II.Global rating → penilaian penguji secara keseluruhan (subjektifitas penguji)


Beri penilaian pada kolom yang disediakan sesuai dengan penilaian Anda secara umum terhadap
kemampuan kandidat
2. Bordeline (lulus
1. Tidak lulus 3. Lulus 4. Superior
dengan catatan)

13
Catatan : …………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………….

Palopo, …………………………………

PENGUJI

(……………………….)

14
Unit Kompetensi : Injeksi IM

KETENTUAN PENILAIAN
 2 (Memuaskan) : Memperagakan langkah-langkah sesuai prosedur
 1 (Tidak Memuaskan) : Tidak dapat memperagakan langkah-langkah sesuai dengan
prosedur.
 0 (Tidak dikerjakan) : Langkah tegas atau keterampilannya tidak dipergakan mahasiswa

III. LEMBAR CHEKLIST

INJEKSI IM
PENGERTIAN Suatu proses memberikan obat kepada pasien dengan cara
menyuntikkan ke dalam jaringan otot dengan menggunakan jarum
suntik yang dilakukan oleh perawat dengan memperhatikan prinsip
right ten (patient name, drug name, dose, route, times and frequency,
history and asessment, refuse, drug interaction, education and
information, documentation).
TUJUAN  Terlaksananya pemberian obat sesuai prinsip 10 benar.
 Terhindarnya kesalahan dalam tata cara pemberian obat kepada
pasien.
 Memasukkan sejumlah obat pada jaringan otot untuk diabsorbsi.
 Menjaga kestabilan zat aktif obat dalam bentuk cairan.
NO E. Fase Pre Interaksi
1 Cek rencana tindakan
2 Siapkan alat
 Baki tempat alat-alat.
 Obat vial / ampul sesuai program.
 Swab alkohol.
 Nearbekken.
 Glove.
 Bak instrumen.
 Spuit sesuai kebutuhan.
 Kasa / gergaji leher ampul (untuk membuka leher ampul).
 Water for injection/Cairan aquadest steril (bila obat
berbentuk vial).
 Medication chart.
F. Fase Orientasi
3 Memberikan salam terapeutik
4 Melakukan evaluasi / validasi
5 Melakukan kontrak (waktu, tempat dan prosedur)
6 Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada klien

G. Fase Kerja
7 Cuci tangan.

15
8 Siapkan obat sesuai dengan medication chart pemberian obat pasien.
Lakukan double cek dengan prinsip 10 benar/right ten (patient name, drug name,
dose, route, times and frequency, history and asessment, refuse, drug interaction,
education and information, documentation).
9 Tempatkan obat yang akan disuntikkan pada bak instrumen yang
telah disediakan
10 Obat yang telah disiapkan beserta tempatnya dibawa ke ruangan / kamar pasien.

11 Lakukan pengecekkan ulang obat yang akan disuntikkan di


hadapan pasien / keluarga mengenai obat apa saja yang diberikan dan
minta pasien untuk membaca nama obat yang akan diberikan.
12 Pakai glove
13 Untuk obat ampul:
1. Yakinkan obat berada pada dasar ampul.
2. Patahkan leher ampul dengan menggunakan kasa ke arah menjauh dari
perawat atau menggunakan gergaji leher ampul.
3. Pegang ampulan dengan tangan nondominan dan spuit dengan tangan
dominan, tarik obat sesuai dengan dosis yang ditetapkan
4. Keluarkan udara yang ada di dalam spuit dengan posisi jarum suntik
tertutup
14 Untuk obat vial:
1. Buka tutup vial dengan mempertahankan sterilitas (bersihkan dengan alkohol
70%).
2. Untuk obat cair tarik obat sesuai dengan dosis dengan menggunakan spuit.
3. Untuk obat serbuk masukkan cairan aquadest steril/ pelarut sesuai dengan dosis
ke dalam vial.
4. Kocok obat dengan arah memutar sampai larut. Tarik obat sesuai dengan dosis
dan ganti jarum suntik dengan yang baru.
5. Keluarkan udara yang ada dalam spuit dengan posisi jarum suntik tertutup.
15 Pilih dan kaji otot tempat penyuntikan (area ventrogluteal, dorsogluteal, fastus
lateralis, deltoid, rektus femoris).
16 Lakukan desinfeksi daerah penyuntikan dengan menggunakan swab alkohol
secara sirkuler dari arah dalam keluar.
17 Dengan tangan nondominan regangkan area suntikan, untuk pasien kurus cubit
area penyuntikan.
18 Tusuk jarum dengan sudut 90 º dan bevel menghadap ke atas.
19 Aspirasi spuit, bila ada darah cabut dan ulangi kembali prosedur
no.15, 16, 17 dan 18, bila tidak ada darah maka suntikkan obat
secara perlahan sampai habis.
20 Tarik jarum spuit secara perlahan.
21 Massage area penyuntikan dengan perlahan menggunakan swab alkohol

22 Minta tanda tangan pasien / keluarga pada kolom yang telah disediakan di
medication chart pasien.
23 Perawat menulis paraf dan nama jelas pada kolom yang telah disediakan di
medication chart pasien.
24 Perawat menulis inisial nama (3 huruf) dan paraf pada kolom yang telah
disediakan.
25 Kembalikan pasien ke posisi yang nyaman.
H. Fase Terminasi

16
26 Mengevaluasi respon klien
27 Kontrak untuk tindakan selanjutnya
28 Rapihkan alat, buka glove dan cuci tangan
29 Dokumentasi (nama obat yang diberikan, dosis, cara pemberian, dan waktu
pemberian)
*) critical point / prasyarat wajib

Batas Kelulusan hasil total score adalah 80 %


NIlAI : (X /78) X 100
Nilai Akhir : A ( ) + B ( ) +C ( )+D( )x 100 = ……………
..

II.Global rating → penilaian penguji secara keseluruhan (subjektifitas penguji)


Beri penilaian pada kolom yang disediakan sesuai dengan penilaian Anda secara umum terhadap
kemampuan kandidat
2. Bordeline (lulus
1. Tidak lulus 3. Lulus 4. Superior
dengan catatan)

Catatan : …………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………….

Palopo, …………………………………

PENGUJI

(……………………….)

17
Unit Kompetensi : Injeksi IV

KETENTUAN PENILAIAN
 2 (Memuaskan) : Memperagakan langkah-langkah sesuai prosedur
 1 (Tidak Memuaskan) : Tidak dapat memperagakan langkah-langkah sesuai dengan prosedur.
 0 (Tidak dikerjakan) : Langkah tegas atau keterampilannya tidak dipergakan mahasiswa
Injeksi IV
PENGERTIAN Suatu proses memberikan obat kepada pasien dengan cara
menyuntikkan ke dalam pembuluh darah vena dengan menggunakan
jarum suntik yang dilakukan oleh perawat dengan memperhatikan
prinsip right ten (patient name, drug name, dose, route, times and
frequency, history and asessment, refuse, drug interaction, education
and information, documentation).
TUJUAN  Terlaksananya pemberian obat sesuai prinsip 10 benar
 Terhindarnya kesalahan dalam tata cara pemberian obat kepada
pasien.
 Memperoleh reaksi obat yang lebih cepat dibandingkan dengan
injeksi parenteral yang lain.
 Menghindari kerusakan jaringan.
 Menjaga kestabilan zat aktif obat dalam bentuk cairan.
NO I. Fase Pre Interaksi
1 Cek rencana tindakan
2 Siapkan alat
Baki tempat alat-alat.
Perlak pengalas.
Obat vial / ampul sesuai program.
Swab alkohol.
nearbekken.
Glove.
Bak instrumen.
Spuit sesuai kebutuhan.
Kasa / gergaji leher ampul (untuk membuka ampul).
Tourniquet.
Medication chart.
J. Fase Orientasi
3 Memberikan salam terapeutik
4 Melakukan evaluasi / validasi
5 Melakukan kontrak (waktu, tempat dan prosedur)
6 Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada klien

K. Fase Kerja
7 Cuci tangan.
8 Siapkan obat sesuai dengan daftar pemberian obat pasien. Lakukan double cek
dengan prinsip 10 benar/right ten (patient name, drug name, dose, route, times and
frequency, history and asessment, refuse, drug interaction, education and
information, documentation).
9 Tempatkan obat yang akan disuntikkan pada bak spuit yang telah
disediakan

18
10 Obat yang telah disiapkan beserta tempatnya dibawa ke ruangan / kamar pasien.

11 Lakukan pengecekkan ulang obat yang akan disuntikkan di


hadapan pasien / keluarga mengenai obat apa saja yang diberikan
dan minta pasien untuk membaca nama obat yang akan diberikan.
12 Pakai glove
13 Untuk obat ampul:
1. Yakinkan obat berada pada dasar ampul.
2. Patahkan leher ampul dengan menggunakan kasa ke arah menjauh dari
perawat atau menggunakan gergaji leher ampul.
3. Pegang ampulan dengan tangan nondominan dan spuit dengan tangan
dominan, tarik obat sesuai dengan dosis yang ditetapkan
4. Keluarkan udara yang ada di dalam spuit dengan posisi jarum suntik
tertutup
14 Untuk obat vial:
1. Buka tutup vial dengan mempertahankan sterilitas (bersihkan dengan alkohol
70%).
2. Untuk obat cair tarik obat sesuai dengan dosis dengan menggunakan spuit.
3. Untuk obat serbuk masukkan cairan aquadest steril/ pelarut sesuai dengan
dosis ke dalam vial.
4. Kocok obat dengan arah memutar sampai larut.
5. Tarik obat sesuai dengan dosis dan ganti jarum suntik dengan yang baru.
6. Keluarkan udara yang ada dalam spuit dengan posisi jarum suntik tertutup.
15 Pilih dan kaji kondisi vena, pencarian vena dilakukan dari vena yang terjauh dari
lengan sampai yang terdekat dari lengan (pada lengan: vena basilika, pada tungkai:
vena safena, pada leher : vena jugularis, pada kepala: vena frontalis atau vena
temporalis).
16 Pasang perlak di bawah area penyuntikkan dan dekatkan nearbeken ke sisi
pasien.
17 Lakukan pembendungan pada lengan dengan menggunakan tourniquet setinggi
5 – 7 cm dari area penusukan.
18 Desinfeksi area yang akan ditusuk dengan swab alkohol dengan cara sirkuler
mengarah keluar.
19 Buka jarum, pegang dengan tangan dominan, tusukkan jarum dengan sudut 15° –
45° dengan bevel (lubang jarum) menghadap ke atas.

20 Lakukan aspirasi, jika darah keluar masukkan obat sesuai dengan dosis dan jika
tidak keluar darah, tarik jarum searah tusukan dengan perlahan dan tekan dengan
swab alkohol serta ulangi prosedur mulai dari langkah no.18 di vena yang berbeda
dengan prinsip pencarian vena dimulai dari vena yang terjauh dari lengan ke vena
yang terdekat dari lengan.

21 Setelah obat dimasukkan, tarik jarum searah tusukan dengan perlahan dan tekan
dengan swab alkohol.
22 Buang jarum suntik di nearbekken
23 Massage area penyuntikan menggunakan swab alkohol secara perlahan.

24 Minta tanda tangan pasien / keluarga pada kolom yang telah disediakan di
medication chart.

19
25 Perawat menulis paraf dan nama jelas pada kolom yang telah disediakan di
medication chart.
26 Perawat menulis inisial nama (3 huruf) dan paraf pada kolom yang telah
disediakan.
27 Kembalikan pasien ke posisi yang nyaman.
L. Fase Terminasi
28 Mengevaluasi respon klien

29 Kontrak untuk tindakan selanjutnya


30 Rapihkan alat, buka glove dan cuci tangan
31 Dokumentasi (nama obat yang diberikan, dosis, cara pemberian, dan waktu
pemberian)

*) critical point / prasyarat wajib

Batas Kelulusan hasil total score adalah 80 %


NIlAI : (X /78) X 100
Nilai Akhir : A ( ) + B ( ) +C ( )+D( )x 100 = ……………
..

II.Global rating → penilaian penguji secara keseluruhan (subjektifitas penguji)


Beri penilaian pada kolom yang disediakan sesuai dengan penilaian Anda secara umum terhadap
kemampuan kandidat
2. Bordeline (lulus
1. Tidak lulus 3. Lulus 4. Superior
dengan catatan)

Catatan : …………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………….

Palopo, …………………………………

PENGUJI

(……………………….)

20
Unit Kompetensi : Persiapan dan Perawatan Pre Operasi Sectio Secarea

KETENTUAN PENILAIAN
 2 (Memuaskan) : Memperagakan langkah-langkah sesuai prosedur
 1 (Tidak Memuaskan) : Tidak dapat memperagakan langkah-langkah sesuai dengan
prosedur.
 0 (Tidak dikerjakan) : Langkah tegas atau keterampilannya tidak dipergakan mahasiswa

No. Langkah Kerja


1 Memberitahukan keluarga bahwa ibu harus dilakukan tindakan SC karena ada
indikasi medis
2 Memberitahu pasien dan keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan
3 Memberi penjelasan kepada ibu dan keluarga tentang tindakan pembedahan yaitu
pemeriksaan yang diperlukan sebelum operasi, alat – alat khusus yang diperlukan,
pengiriman ke kamar bedah, ruang pemulihan dan kemungkinan pengobatan
setelah bedah
4 Menganjurkan puasa selama 8 jam sebelum operasi
5 Memberi suport mental (ibu tidak akan merasa sakit karena akan dibius, dll)
6 Melakukan pemeriksaan penunjang (Lab, EKG, USG, dll yang diperlukan)
7 Melakukan pemantauan tanda-tanda vital dan melakukan pecatatan
8 Memeriksa adanya kelainan-kelainan tubuh seperti merah, lecet dan oedema
9 Membimbing malakukan latihan nafas dalam, batuk efektif dan latihan gerak sendi
10 Berkolaborasi dengan dokter dan tim bedah jika hasil pemeriksaan fisik dan
penunjang ibu normal
11 Mempersiapkan ibu untuk tindakan operasi
a. Memasang infus dengan jarum besar No 16/18 dengan larutan RL
(sebelum masuk ruang operasi minimal masuk satu flabot)
b. Memasang DC untuk balance cairan
c. Membebashamakan daerah yang akan dioperasi dengan cara membersihkan
dan mencukur daerah yang akan dioperasi (sekitar pubis dan abdomen)
12 Melakukan tindakan untuk mengatasi risiko terjadinya cedera :
a. Cek kembali identitas pasien
b. Periksa keadaan umum pasien
c. Lepaskan perhiasan pada pasien
d. Potong kuku jika masih panjang
e. Periksa apakah pasien memakai gigi palsu
f. Lepaskan kontak lensa
13 Memberikan obat premedikasi sesuai advice dokter
14 Membereskan alat
15 Mencuci tangan
16 Mencatat pencatatan tindakan yang telah dilakukan

Unit Kompetensi : Persiapan dan Perawatan Post Operasi Sectio Secarea


KETENTUAN PENILAIAN
 2 (Memuaskan) : Memperagakan langkah-langkah sesuai prosedur
 1 (Tidak Memuaskan) : Tidak dapat memperagakan langkah-langkah sesuai dengan
prosedur.
 0 (Tidak dikerjakan) : Langkah tegas atau keterampilannya tidak dipergakan mahasiswa

No Langkah Kerja
1 Memberitahukan keluarga bahwa ibu selesai dilakukan operasi
2 Mempersiapkan ruangan dan alat yang diperlukan untuk pengawasan post operasi
3 Memindahkan pasien dari ruang operasi ke ruang rehabilitas
4 Mengatur posisi pasien dengan bantal (30 derajat) jika anastesi spinal dan tanpa bantal jika
anastesi umum
5 Memelihara jalan nafas dengan oksigen 2 liter/menit
6 Melakukan pemantauan tanda vital dan melakukan pencatatan setiap 15 menit selama 2
jam pertama dan setiap 30 menita setelah 2 jam
7 Mengkaji tingkat kesadaran dan tingkat nyeri
8 Mengelola pemberian cairan parenteral (anastesi spinal min. 3 L/hari)
9 Mengobservasi intake dan output
10 Mengelola terapi sesuai advice dokter (antibiotik, analgetik)
11 Mengobservasi pengeluaran darah pervagina setiap 30 menit selama 6 jam pertama
12 Mengelola pemberian diet secara bertahap (pada spinal anastesi 6 jam setelah operasi
mulai dengan diet BBS, pada anastesi umum setelah peristaltik usus membaik)
13 Melakukan pemeriksaan laboratorium (Hb) setelah minimal 8 jam operasi
14 Memberitahukan penjelasan untuk mobilisasi secara bertahap setelah 24 jam post operasi
15 Melakukan perawatan rutin post operasi
a. Mengobservasi tanda – tanda vital setiap 6 jam
b. Mengobservasi involusi uteri setiap 6 jam
c. Mengobservasi intake output
d. Melakukan perawatan infus dan DC
e. Melakukan perawatan luka operasi 7 hari post operasi
f. Melakukan pengangkatan jahitan
16 Mempersiapkan pasien pulang saetelah luka jahitan membaik (7 hari post operasi)
17 Memberikan pendidikan kesehatan :
a. Perawatan luka operasi di rumah
b. Konsumsi makanan yang tinggi protein
c. Mobilisasi
d. Kebersihan alat genetalia
e. Laktasi
f. Istirahat
g. Rencana penggunaan alat kontrasepsi
18 Menganjurkan pasien kontrol seminggu kemudian
19 Mencuci tangan
20 Mencatat pencatatan tindakan yang telah dilakukan

Unit Kompetensi Mengganti Verban/Balutan


KETENTUAN PENILAIAN
 2 (Memuaskan) : Memperagakan langkah-langkah sesuai prosedur
 1 (Tidak Memuaskan) : Tidak dapat memperagakan langkah-langkah sesuai dengan
prosedur.
 0 (Tidak dikerjakan) : Langkah tegas atau keterampilannya tidak dipergakan mahasiswa

N0 Butir yang Dinilai


A Sikap dan Perilaku
1 Menyambut klien dengan sopan dan ramah
2 Memperkenalkan diri pada klien
3 Menjelaskan maksud dan tujuan tindakan yang akan dilakukan
4 Merespon terhadap reaksi klien dengan tepat
5 Percaya diri, tidak gugup
B Prosedur Tindakan
6 Menyiapkan dan mendekatkan alat
7 Memasang sampiran, menutup pintu
8 Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
9 Memasang alas/perlak, dan mendekatkan bengkok
10 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan handuk bersih
11 Membuka paket steril (bak instrument), kemudian memakai sarung tangan steril
12 Membuka balutan lama :
a. Mengolesi plester dengan kapas alcohol
b. Melepaskan plester menggunakan pincet anatomis ke satu dengan melepaskan ujungnya
dan menarik secara perlahan, sejajar dengan kulit ke arah balutan
c. Membuang balutan ke bengkok
d. Menyimpan pincet on steril ke bengkok
13 Mengkaji luka :
a. Keadaan luka : jenis/tipe luka, luas/ kedalaman luka, warna dasar luka, tingkatan luka/fase
proses penyembuhan luka, tanda-tanda infeksi
(perhatikan kondisinya termasuk bau), kondisi jahitan
b. Keadaan balutan dan atau drainase
c. Menekan daerah sekitar luka untuk mengkaji ada tidaknya pengeluaran pus/cairan dari tempat
luka, dan mengetahui penutupan/ integritas kulit

14 Membersihkan luka :
a. Mengambil pincet, tangan kanan memegang pincet cirugis dan tangan kiri memegang pincet
anatomis ke dua
b. Membuat kassa basah untuk membersihkan luka dengan cara :
masukkan kassa de dalam kom berisi NaCl 0,9% dan memerasnya menggunakan pincet
c. Membersihkan luka menggunakan kasa basah untuk sekali usapan (satu kali usap buang),
gunakan teknik dari area kurang terkontaminasi ke area terkontaminasi / dari arah dalam ke
luar
d. Melakukan langkah ini sampai luka benar-benar bersih
15 Mengeringkan luka dengan menggunakan kassa kering steril
16 Memberikan topical therapy apabila diperlukan/sesuai indikasi (antiseptic/antibiotic)
17 Menutup luka dengan kasa steril :
Balutan kering – kering
a. Lapisan pertama kassa kering steril untuk menutupi daerah insisi dan bagian sekeliling kulit
b. Lapisan kedua adalah kassa kering steril yang dapat menyerap
c. Lapisan ketiga kassa steril yang tebal pada bagian luar
Balutan basah – kering
a. Lapisan pertama kassa steril yang telah diberi cairan steril atau anti mikrobial untuk
menutupi area luka
b. Lapisan kedua kasa steril yang lebab yang sifatnya menyerap
c. Lapisan ketiga kassa steril yang tebal pada bagian luar
Balutan basah – basah
a. Lapisan pertama kassa steril yang telah dilembabkan dengan cairan fisiologik untuk
menutupi area luka
b. Lapisa kedua kassa kering steril yang bersifat menyerap
c. Lapisan ketiga (lapisan paling luar) kassa steril yang sudah dilembabkan dengan cairan
fisiologik

18 Memasang plester dengan rapi


19 Membereskan alat dan bahan (membuang bahan habis pakai ke tempat sampah, dan
merendam alat-alat ke dalam larutan klorin 0,5%)
20 Melepas sarung tangan, merendam dalam larutan klorin 0,5 %
21 Mengatur dan merapikan posisi pasien
22 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan handuk bersih
23 Mengevaluasi keadaan umum pasien
24 Mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan : waktu pelaksanaan, hasil observasi luka,
keadaan balutan dan atau drainase, dan respon klien/pasien
C Teknis
25 Teruji melaksanakan secara sistimatis
26 Teruji menjaga kesterilan
27 Teruji menjaga privasi pasien
28 Teruji memberikan perhatian terhadap respon pasien
29 Teruji melaksanakan dengan percaya diri dan tidak ragu ragu
Unit Kompetensi : Mengganti Balutan

KETENTUAN PENILAIAN
 2 (Memuaskan) : Memperagakan langkah-langkah sesuai prosedur
 1 (Tidak Memuaskan) : Tidak dapat memperagakan langkah-langkah sesuai dengan
prosedur.
 0 (Tidak dikerjakan) : Langkah tegas atau keterampilannya tidak dipergakan
mahasiswa

N0 Butir yang Dinilai


A Sikap dan Perilaku
1 Menyambut klien dengan sopan dan ramah
2 Memperkenalkan diri pada klien
3 Menjelaskan maksud dan tujuan tindakan yang akan dilakukan
4 Merespon terhadap reaksi klien dengan tepat
5 Percaya Diri, Tidak Gugup
B Prosedur Tindakan
6 Menyiapkan dan mendekatkan alat
7 Memasang sampiran, menutup pintu
8 Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
9 Memasang alas/perlak, dan mendekatkan bengkok
10 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan handuk
bersih
11 Membuka paket steril (bak instrument), kemudian memakai sarung tangan steril
12 Mengolesi plester dengan kapas alcohol, membuka balutan luka perlahan-lahan
dengan menggunakan pinset
13 Mengkaji luka (meyakinkan luka kering/ sudah saatnya jahitan diangkat)
14 Mengolesi luka operasi dengan larutan antiseptic/ povidone iodine 10%
15 Melepaskan jahitan satu persatu dengan cara :
a. Meletakkan kassa steril di samping luka untuk meletakkan benang yang sudah
diangkat
b. Menjepit simpul jahitan dengan pinset anatomis dan ditarik sedikit ke atas (tangan
non dominan)
c. Menggunting benang di bawah simpul yang berdekatan dengan kulit atau pada
sisi yang lain yang tidak simpul (tangan dominan)
d. Mencabut benang dari kulit secara perlahan, dengan tangan dominan menahan
luka menggunakan pincet
e. Melakukan tindakan yang sama untuk semua simpul/jahitan
f. Membuang kassa ke dalam bengkok
16 Mengolesi luka dengan larutan antiseptic
17 Memberikan topical therapy bila perlu (zalp antibiotic/framisetin sulfat)
18 Menutup luka dengan kasa kering steril dan memasang plester
19 Membereskan alat dan bahan (membuang bahan habis pakai ke tempat sampah, dan
merendam alat-alat ke dalam larutan klorin (0,5%)
20 Melepas sarung tangan, merendam dalam larutan klorin 0,5 %
21 Mengatur dan merapikan posisi pasien
22 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan handuk
bersih
23 Mengevaluasi keadaan umum pasien
24 Mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan : waktu
pelaksanaan, hasil tindakan (jumlah yang diangkat, keadaan luka), dan
respon klien/pasien
C Teknis
25 Teruji melaksanakan secara sistimatis
26 Teruji menjaga kesterilan
27 Teruji menjaga privasi pasien
28 Teruji memberikan perhatian terhadap respon pasien
29 Teruji melaksanakan dengan percaya diri dan tidak ragu ragu

N0 Butir yang Dinilai


A Sikap dan Perilaku
1 Menyambut klien dengan sopan dan ramah
2 Memperkenalkan diri pada klien
3 Menjelaskan maksud dan tujuan tindakan yang akan dilakukan
4 Merespon terhadap reaksi klien dengan tepat
5 Percaya diri, tidak gugup
B Prosedur Tindakan
6 Menyiapkan dan mendekatkan alat
7 Memasang sampiran, menutup pintu
8 Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
9 Memasang alas/perlak, dan mendekatkan bengkok
10 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan
handuk bersih
11 Membuka paket steril (bak instrument), kemudian memakai sarung tangan
steril
12 Membuka balutan lama :
a. Mengolesi plester dengan kapas alcohol
b. Melepaskan plester menggunakan pincet anatomis ke satu dengan
melepaskan ujungnya dan menarik secara perlahan, sejajar dengan kulit
ke arah balutan
c. Membuang balutan ke bengkok
d. Menyimpan pincet on steril ke bengkok

13 Mengkaji luka :
a. Keadaan luka : jenis/tipe luka, luas/ kedalaman luka, warna dasar luka,
tingkatan luka/fase proses penyembuhan luka, tanda-tanda infeksi
b. (perhatikan kondisinya termasuk bau), kondisi jahitan
c. Keadaan balutan dan atau drainase
d. Menekan daerah sekitar luka untuk mengkaji ada tidaknya pengeluaran
pus/cairan dari tempat luka, dan mengetahui penutupan/ integritas kulit
14 Membersihkan luka :
a. Mengambil pincet, tangan kanan memegang pincet cirugis dan tangan
kiri memegang pincet anatomis ke dua
b. Membuat kassa basah untuk membersihkan luka dengan cara :
c. masukkan kassa de dalam kom berisi NaCl 0,9% dan memerasnya
menggunakan pincet
d. Membersihkan luka menggunakan kasa basah untuk sekali usapan (satu
kali usap buang), gunakan teknik dari area kurang terkontaminasi ke
area terkontaminasi / dari arah dalam ke luar
e. Melakukan langkah ini sampai luka benar-benar bersih
15 Mengeringkan luka dengan menggunakan kassa kering steril
16 Memberikan topical therapy apabila diperlukan/sesuai indikasi
(antiseptic/antibiotic)
17 Menutup luka dengan kasa steril :
Balutan kering – kering
d. Lapisan pertama kassa kering steril untuk menutupi daerah insisi dan
bagian sekeliling kulit
e. Lapisan kedua adalah kassa kering steril yang dapat menyerap
f. Lapisan ketiga kassa steril yang tebal pada bagian luar
Balutan basah – kering
d. Lapisan pertama kassa steril yang telah diberi cairan steril atau anti
mikrobial untuk menutupi area luka
e. Lapisan kedua kasa steril yang lebab yang sifatnya menyerap
f. Lapisan ketiga kassa steril yang tebal pada bagian luar
Balutan basah – basah
d. Lapisan pertama kassa steril yang telah dilembabkan dengan cairan
fisiologik untuk menutupi area luka
e. Lapisa kedua kassa kering steril yang bersifat menyerap
f. Lapisan ketiga (lapisan paling luar) kassa steril yang sudah dilembabkan
dengan cairan fisiologik
18 Memasang plester dengan rapi
19 Membereskan alat dan bahan (membuang bahan habis pakai ke
tempat sampah, dan merendam alat-alat ke dalam larutan klorin 0,5%)
20 Melepas sarung tangan, merendam dalam larutan klorin 0,5 %
21 Mengatur dan merapikan posisi pasien
22 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan
handuk bersih
23 Mengevaluasi keadaan umum pasien
24 Mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan : waktu pelaksanaan,
hasil observasi luka, keadaan balutan dan atau drainase, dan respon
klien/pasien
C Teknis
25 Teruji melaksanakan secara sistimatis
26 Teruji menjaga kesterilan
27 Teruji menjaga privasi pasien
28 Teruji memberikan perhatian terhadap respon pasien
29 Teruji melaksanakan dengan percaya diri dan tidak ragu ragu
Unit Kompetensi : Mengangkat Jahitan

KETENTUAN PENILAIAN
 2 (Memuaskan) : Memperagakan langkah-langkah sesuai prosedur
 1 (Tidak Memuaskan) : Tidak dapat memperagakan langkah-langkah sesuai dengan
prosedur.
 0 (Tidak dikerjakan) : Langkah tegas atau keterampilannya tidak dipergakan
mahasiswa
Butir yang Dinilai
N0
A Sikap dan Perilaku
1 Menyambut klien dengan sopan dan ramah
2 Memperkenalkan diri pada klien
3 Menjelaskan maksud dan tujuan tindakan yang akan dilakukan
4 Merespon terhadap reaksi klien dengan tepat
5 Percaya Diri, Tidak Gugup
B Prosedur Tindakan
6 Menyiapkan dan mendekatkan alat
7 Memasang sampiran, menutup pintu
8 Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
9 Memasang alas/perlak, dan mendekatkan bengkok
10 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan handuk
bersih
11 Membuka paket steril (bak instrument), kemudian memakai sarung tangan steril
12 Mengolesi plester dengan kapas alcohol, membuka balutan luka perlahan-lahan
dengan menggunakan pinset
13 Mengkaji luka (meyakinkan luka kering/ sudah saatnya jahitan diangkat)
14 Mengolesi luka operasi dengan larutan antiseptic/ povidone iodine 10%
15 a. Melepaskan jahitan satu persatu dengan cara :
b. Meletakkan kassa steril di samping luka untuk meletakkan benang yang sudah
diangkat
c. Menjepit simpul jahitan dengan pinset anatomis dan ditarik sedikit ke atas (tangan
non dominan)
d. Menggunting benang di bawah simpul yang berdekatan dengan kulit atau pada sisi
yang lain yang tidak simpul (tangan dominan)
e. Mencabut benang dari kulit secara perlahan, dengan tangan dominan menahan
luka menggunakan pincet
f. Melakukan tindakan yang sama untuk semua simpul/jahitan
g. Membuang kassa ke dalam bengkok
16 Mengolesi luka dengan larutan antiseptic
17 Memberikan topical therapy bila perlu (zalp antibiotic/framisetin sulfat)
18 Menutup luka dengan kasa kering steril dan memasang plester
19 Membereskan alat dan bahan (membuang bahan habis pakai ke tempat sampah, dan
merendam alat-alat ke dalam larutan klorin 0,5%)
20 Melepas sarung tangan, merendam dalam larutan klorin 0,5 %
21 Mengatur dan merapikan posisi pasien
22 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan handuk
bersih
23 Mengevaluasi keadaan umum pasien
24 Mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan : waktu
pelaksanaan, hasil tindakan (jumlah yang diangkat, keadaan luka), dan respon
klien/pasien
C Teknis
25 Teruji melaksanakan secara sistimatis
26 Teruji menjaga kesterilan
27 Teruji menjaga privasi pasien
28 Teruji memberikan perhatian terhadap respon pasien
29 Teruji melaksanakan dengan percaya diri dan tidak ragu ragu
Unit Kompetensi : Hecting

KETENTUAN PENILAIAN
 2 (Memuaskan) : Memperagakan langkah-langkah sesuai prosedur
 1 (Tidak Memuaskan) : Tidak dapat memperagakan langkah-langkah sesuai dengan
prosedur.
 0 (Tidak dikerjakan) : Langkah tegas atau keterampilannya tidak dipergakan
mahasiswa

No Langkah
A Sikap dan Perilaku
1 Menyambut klien dengan sopan dan ramah
2 Memperkenalkan diri pada klien
3 Menjelaskan maksud dan tujuan tindakan yang akan dilakukan
4 Merespon terhadap reaksi klien dengan tepat
5 Percaya diri, tidak gugup
B Prosedur Tindakan
6 Menyiapkan dan mendekatkan alat
7 Memasang sampiran, menutup pintu
8 Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
9 Memasang alas/perlak, dan mendekatkan bengkok
10 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan
handuk bersih
11 Membuka paket steril, menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan, kemudian
memakai satu sarung tangan steril (tangan dominan)
12 Menyiapkan injeksi lidokain ( hisap lidokain 1 % ke dalam spuit, atau untuk
lidokain 2 %, encerkan dengan menggunakan water for injection dengan
perbandingan 1:1, dilanjutkan menggunakan satu sarung tangan non
dominan
13 Mengkaji luka: keadaan, kedalaman, dan luas luka
14 Membersihkan luka dengan larutan antiseptic dari area yang kurang
terkontaminasi ke area kontaminasi (dalam ke luar)
15 Menyuntikkan lidokain di sekitar tepi luka (disesuaikan dengan kedalaman
dan luasnya luka)
16 Melakukan aspirasi, apabila tidak ada darah masukkan lidokain secara
perlahan-lahan sambil menarik jarum dan memasukkan obat sepanjang tepi
luka
17 Melakukan hal yang sama pada tepi luka yang lain
18 Menunggu kira-kira 2 menit untuk melihat reaksi obat
19 Menguji reaksi obat dengan menggunakan ujung pinset pada daerah luka,
apabila pasien sudah tidak mengeluh sakit berarti obat sudah bereaksi,
apabila masih mengeluh sakit tunggu 2 menit lagi kemungkinan obat belum
bereaksi
20 Menyiapkan nalpoeder, jarum dan benang (apabila luka akan dilakukan
penjahitan dalam, gunakan benang otot/catgut dan menggunakan jarum otot
yang ujungnya bulat), apabila luka hanya dilakukan penjahitan luar/kulit,
gunakan benang kulit/side dengan menggunakan jarum kulit yang ujungnya
segitiga
21 Menjahit luka dengan teknik terputus sederhana:
- Jarum ditusukkan jauh dari kulit sisi luka, melintasi luka dan kulit sisi
lainnya, kemudian keluar pada kulit tepi yang jauh, sisi kedua
- Jarum kemudian ditusukkan kembali pada tepi kulit sisi kedua secara tipis,
menyeberangi luka dan dikeluarkan kembali pada tepi dekat kulit sisi yang
pertama
- Dibuat simpul dan benang diikat
- Memotong benang, sisakan kira-kira 1 cm
22 Melakukan penjahitan satu persatu di bawah jahitan pertama dengan jarak
antara jahitan satu dengan lainnya kurang lebih sama dengan kedalaman
luka
23 Merapikan kembali jahitan, agar kulit saling bertemu dengan rapi
24 Memberikan antiseptic pada luka
25 Menutup luka dengan kassa steril dan memasang plester (pada pemasangan
kassa steril, perhatikan serat kassa jangan sampai ada yang menempel pada
luka)
26 Membereskan alat dan bahan (membuang bahan habis pakai ke tempat
sampah, merendam alat-alat ke dalam larutan klorin 0,5%)
27 Melepas sarung tangan, merendam dalam larutan klorin 0,5 %
28 Mengatur dan merapikan posisi pasien
29 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan
handuk bersih
30 Mengevaluasi keadaan umum pasien
31 Mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan : waktu pelaksanaan,
hasil tindakan (keadaan luka, teknik jahitan (jumlah jahitan), dan jenis
benang), serta respon klien/pasien
C Teknis
32 Teruji melaksanakan secara sistimatis
33 Teruji menjaga kesterilan
34 Teruji menjaga privasi pasien
35 Teruji memberikan perhatian terhadap respon pasien
36 Teruji melaksanakan dengan percaya diri dan tidak ragu ragu
Unit Kompetensi : Resusitasi Dewasa

KETENTUAN PENILAIAN
 2 (Memuaskan) : Memperagakan langkah-langkah sesuai prosedur
 1 (Tidak Memuaskan) : Tidak dapat memperagakan langkah-langkah sesuai dengan
prosedur.
 0 (Tidak dikerjakan) : Langkah tegas atau keterampilannya tidak dipergakan
mahasiswa
Resusitasi Dewasa
PENGERTIAN Resusitasi merupakan segala bentuk usaha yang dilakukan
terhadap mereka yang berada dalam keadaan gawat atau
kritis, untuk mencegah kematian.

Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk mencegah suatu


episode henti jantung berlanjut menjadi kematian biologis.

TUJUAN
1. Menyelamatkan fungsi serebral secepat mungkin
(restorasi serebri)
2. Mengembalikan fungsi jantung (restorasi kardivaskular)
3. Mengembalikan fungsi pernafasan (restorasi respirasi)
4. Mengatasi faktor penyebab henti jantung-paru

No A. Fase Pre Interaksi

1 Cek rencana tindakan

2 Siapkan peralatan :
 Phatum CPR
 Swab Alkohol
 Kassa

B. Fase Kerja
3 Memastikan Lingkungan sekitar aman

4 Memastikan respon penderita ( cek kesadaran)

5 Panggil nama penderita

6 Tepuk bahu penderita

7 Respon Nyeri (cubit didaerah mid axila ), Pastikan bahwa penderita tidak
sadar
8 Bila penderita tidak sadar, minta bantuan teman untuk
mempersiapkan alat resusitasi dan mengaktifkan emergency
respon sistem

9 Melakukan cek nadi carotis selama 10 detik

10 Melakukan kompresi jantung dengan benar

11 Meletakan tangan tepat di ½ bawah sternum atau 2 jari di atas procesus


xipoideus
12 Menekan jantung dgn kedalaman 5 inchi

13 Posisi penolong sejajar bahu pasen

14 Menekan jantung dengan kecepatan 100x / mnt

15 Melakukan tekanan 30 kali

16 Memberikan nafas buatan sebanyak 2 kali hembusan ( 30 kompresi : 2


kali ventilasi )
17 Melakukan evaluasi nadi setelah 5 siklus ( 150 kompresi, 10 ventilasi )
18 Melakukan evaluasi nafas bila nadi teraba selama 5 detik dengan cara
LLF
19 Melakukan recovery position

C. Fase Terminasi
20 Mencatat hasil dari resusitasi yang telah dilakuakan berapa kali dilakukan
CPR
21 Mencatat nadi dan pernafasan pasien setelah dilakukan resusitasi
22 Mencatat pemberian oksigen

*) critical point / prasyarat wajib


Batas Kelulusan hasil total score adalah 80 %
NIlAI : (X /78) X 100
Nilai Akhir : A ( ) + B ( ) +C ( )+D( )x 100 = ……………
..
II.Global rating → penilaian penguji secara keseluruhan (subjektifitas penguji)
Beri penilaian pada kolom yang disediakan sesuai dengan penilaian Anda secara umum
terhadap kemampuan kandidat
2. Bordeline (lulus
1. Tidak lulus 3. Lulus 4. Superior
dengan catatan)

Catatan : …………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………….

Palopo, …………………………………

PENGUJI

(……………………….)
BUKU SUMBER

1. Johnson, R and Taylor W (2001). Skill Of Midwiferi Practice, churchill


livingstone, edinburg
2. Parenthood WHO, Copebhagen
3. World Health Organization “Safe Motherhood Resource List” – lists all WHO
Publication on safe Moterhood-all free of charge. WHO Geneva
4. WHO SEARO (2000) Standards of Midwifery Practice for Safe Motherhood
5. WHO EURO (2000) Essential antenatal, perinatal dan postpartum care.
6. Kazier & Erb’s (2002) Fundamentals of nursing Concepts, Process, and
Practice 8th Edition. Upper Saddle River, New Jersey.

Anda mungkin juga menyukai