1. Pengertian
Kantin atau warung sekolah merupakan salah satu tempat jajan anak sekolah selain
penjaja makanan jajanan di luar sekolah. Kantin sekolah mempunyai peranan yang penting
dalam mewujudkan pesan-pesan kesehatan dan dapat menentukan perilaku makan siswa
sehari-hari melalui penyediaan makanan jajanan di sekolah dimana kantin sekolah dapat
menyediakan makanan sebagai pengganti makan pagi dan makan siang di rumah serta
2) Menunjang pendidikan kewirausahaan siswa sejak dini bila proses yang ada di kantin
menarik perhatian siswa dan menyediakan pangan jajanan dengan harga yang wajar
3) Menunjang kemampuan tentang kemananan pangan dan gizi yang yang dipelajari
siswa di kelas.
Sedangkan menurut Febrianti (2016) kantin juga memiliki fungsi lain yaitu sebagai
sarana penyediaan makanan untuk menjaga kesehtan warga sekolah, temoat warga sekolah
untuk memilih makanan yang aman dan bergizi, tempat belajar tata karma yang ada di
Kantin sekolah harus dapat menyediakan makanan yang sehat, aman, dan bergizi.
Menurut Miranto (2011) maka hendaknya kantin sekolah memenughi syarat keamanan
kantin sehat yang harus dipenuhi. Pengelolaan kantin sehat hendaknya memperhatikan
1) Tenaga
Tenaga kantin sehat hendaknya memiliki kualifikasi antara lain berbadan sehat, bebas
dari penyakit menular, bersih, dan mengerti tentang kesehatan dan memiliki disiplin
Tenaga pelaksana kantin hendaknya memiliki pengetahuan gizi praktis dan sederhana
2) Dana
Dana sangat diperlukan dalam investasi pertama yang dilakukan yaitu dana untuk
3) Lokasi Kantin
Lokasi kantin harus dalam pekarangan sekolah dan sedapat mungkin masih dalam
wilayah gedung sekolah, idak berdekatan dengan jamban, kamar madi, dan tempat
pembuangan sampah.
Kantin sekolah sendiri menurut Nuraida (2011) dikategorikan menjadi dua jenis,
yaitu: kantin dengan ruangan tertutup dan kantin dengan ruang terbuka seperti koridor
atau halaman terbuka. Kedua kantin tersebut harus memiliki sarana dan prasarana,
antara lain:
tertentu, sedangkan kantin dengfan ruang terbuka (koridor atau halaman) harus
mempunyai tempat tertutup untuk persiapan dan penyajian makanan dan minuman.
Persyaratan bangnan kantin anatra lain, lain kedap air, rata, halus tetapi tidak licin, kuat,
dibuat miring sehingga mudah dibersihkan. Dinding kedap air, rata, halus, berwarna
terang, tahan lama, tidak mudah mengelupas, dan kuat sehingga mudah dibersihkan.
Langit-langit terbuat dari bahan tahan lama, tidak bocor, tidak berlubang, dan tidak
mudah mengelupas serta mudah dibersihkan. Pintu, jendela, dan ventilasi lain kantin
dibuat dari tahan lama, tidak mudah pecah, rata, halus, berwarna terang, dapat dibuka
tutup dengan baik, dilengkapi kasa yang dapat dilepas sehingga mudah dibersihkan.
Lubang ventilasi 20% terhadap luas lantai yang tersedia. Lantai, dinding, langit-langit
kantin, pintu, jendela, dan lubang angin atau ventilasi selalu dalam keadaan bersih.
2) Tempat penyajian atau display
Kantin ruang tertutup maupun ruang terbuka harus mempunyai tempat penyajian
makanan seperti lemari display, etalase, atau lemari kaca yang memungkinkan kan
konsumen dapat melihat makanan dengan jelas. Tempat penyajian atau display
makanan ini harus tertutup untuk melindungi makanan dari debu, serangga, dan hama
lainnya. Hal ini bertujuan agar makanan tidak tercemar wabah penyakit. Makanan
camilan harus mempunyai tempat penyajian yang terpisah dengan makanan sepinggan
(utama).
3) Tempat makan
Dalam ruang tertutup, ruang makan harus mempunyai ventilasi yang cukup agar
udara panas dan lembab dalam kantin dapat berganti dengan udara segar. Harus dapat
menyediakan meja dan kursi dalam jumlah cukup dan nyaman, serta kondisi harus
bersih serta tidak berdesakan, permukaan meja harus bersih. Kantin yang menggunakan
ruang terbuka seperti koridor, taman, atau halaman sekolah sebagai tempat makan
siswa maka tempat tersebut harus selalu dijaga kebersihannya, rindang, ada pertukaran
udara, serta jauh dari tempat penampungan sampah, WC, dan pembuangan limbah
Fasilitas sanitasi dalam kantin terbuka dan tertutp memiliki persyaratan sanitasi
yang sama, yaitu tersedia bak cuci piring dan peralatan dengan air bersih yang mengalir
serta rak pengering. Tersedia wastafel dengan sabun atau detergen dan lap bersih yang
cukup, atau tisu di tempat makan dan di tempat pengolahan makanan. Tersedia suplai
air bersih yang cukup, baik untuk kebutuhan pengolahan maupun kebutuhan pencucian
dan pembersihan. Tersedia alat cuci/ pembersih yang terawatt baik seperti sapu lidi,
sapu ijuk, selang air, kain pel, kain lap, siat, dan bahan pembersih lainnya.
Adapun syarat pembuangan limbah kantin antara lain: tersedia tempat sampah
kedap air, tidak berkarat, tertutup dan mudah dibersihkan sehingga sampah makanan
atau jajanan atau minuman dapat tertamoung dengan benar pada tempat sampah dan
sampah tidak menjadi bau. Kantin terbuka maupun tertutup diwajibkan terbebas dari
sampah berserakan di dalam maupun di luar kantin sekolah dan jarak kantin dengan
Uang merupakan sumber kontaminasi mikroba yang sering tidak disadari, sehingga
tempat penyimpanan uang harus berada jauh dari tempat penyajian makanan atau
pengolah atau penyaji makan an atau setidaknya setiap memegang makanan penyaji
menggunakan sarung tangan atau plastic untuk melindungi makanan dari kuman agar
Jagalah Kebersihan
Adapun beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menjaga kebersihan antara
lain:
- setelah memegang benda yang kotor (uang, piring kotor dan lain-lain)
- Merawat kuku tetap pendek dan menjaga kuku tetap bersih. Penggunaan
akan diletakkan dan dimasak (meja dapur, lantai, dan sebagainya) dengan
Menjaga dapur dan kantin agar bebas dari tikus, kecoa, lalat, serangga dan
hewan lain.
pertumbuhan mikroba.
Menjaga dapur dan kantin agar bebas dari tikus, kecoa, lalat, serangga dan
hewan lain.
Tidak sedang sakit (batuk, pilek, muntaber, diare) dan tidak berpenyakit menular
mempraktekkannya
Dan beberapa hal yang harus dihindari oleh pekerja, antara lain:
penjepit
Pangan mentah terutama daging, unggas, dan pangan asal laut, serta cairannya,
Menggunakan peralatan yang terpisah, seperti pisau, talenan, dan cobek, untuk
menangani pangan mentah dan pangan matang. Jika digunakan peralatan yang
sama, maka peralatan yang telah digunakan untuk pangan mentah harus segera
santap/matang.
Menggunakan lap yang berbeda untuk mengeringkan peralatan masak dan makan,
Menyimpan pangan dalam wadah yang terpisah untuk menghindari kontak antara
Memisahkan daging, unggas, pangan asal laut mentah dari pangan lain.
penyakit menular.
pada suhu ruang lebih dari dua jam karena pada kondisi ini
tingggi
Menggunakan air yang tidak berwarna dan tidak berbau. Air harus
bebas dari mikroba dan bahan kimia yang dapat membahayakan kesehatan
seseorang.
cukup, baik untuk kebutuhan pengolahan maupun untuk kebutuhan pencucian dan
pembersihan.
Pilih pangan segar dalam kondisi yang baik atau bahan baku belum
Pangan beku
Pangan yang sudah tidak beku harus segera dimasak, tidak boleh dibekukan
Masak pangan terutama daging, unggas, telur dan pangan asal laut dengan
pastikan bahwa semua bagian daging tidak berwarna merah muda lagi.
Masak pangan seperti sup dan pangan lain yang direbus sampai mendidih
panasnya menyeluruh.