DisusunOleh:
Nama : Rurin Eka Asgianingrum
NIM : 115040200111172
Kelompok : Jumat, 13.20
Asisten : Mbak Nindya
1.2 Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk memperkenalkan alat-
alat yang ada di laboratorium bioteknologi Fakultas
Pertanian Universitas Brawijaya Malang serta fungsi dan
cara penggunaannya. Sehingga kita tahu alat-alat apa saja
yang dibutuhkan untuk praktikum bioteknologi ini.
1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2
2.2 Peran bioteknologi Bagi Pemuliaan Tanaman
Dalam pemuliaan tanaman bioteknologi memiliki peran
yang cukup besar yaitu digunakan sebagai:
a. Kultur jaringan
tumbuhan merupakan teknik perbanyakan tanaman
secara vegetatif buatan yang didasarkan pada
sifat totipotensi tumbuhan. Totipotensi merupakan
kemampuan sel atau jaringan organisme untuk tumbuh
menjadi individu baru. Totipotensi tumbuhan dalam
proses kultur jaringan dapat berkembang menjadi
tumbuhan lengkap jika dalam kondisi yang
memungkinkan. Dengan kultur jaringan dalam waktu
yang bersamaan dapat menghasilkan atau memperoleh
bibit tanaman dalam jumlah yang banyak.
b. Rekayasa genetika
Rekayasa genetika merupakan kegiatan manipulasi gen
untuk mendapatkan produk yang baru dengan cara
membuat DNA rekombinan melalui penyisipan gen.
DNA rekombinan adalah DNA yang urutannya telah di
rekombinasikan agar memiliki sifat-sifat atau fungsi
yang kita inginkan.
c. Kultur sel
Pemuliaan tanaman ditingkat sel ini selain untuk
produksi, dapat juga dilakukan untuk ketahanan
terhadap cekaman lingkungan, hama penyakit, salinitas
tanah, dan sebagainya Jadi untuk memperoleh klon-
klon tersebut, akan dilakukan seleksi untuk
dikembangkan dalam jumlah banyak di laboratorium.
Keuntungan seleksi klon antara lain:
1) Tidak tergantung pada lingkungan dan hama
penyakit;
2) Produksi dapat diatur sesuai permintaan pasar;
3) Kualitas dan kuantitas lebih konsisten dan;
4) Tidak memerlukan lahan
3
Rangkaian penelitian ini merupakan salah satu bidang
bioteknologi dalam pemulian tanaman untuk
mendapatkan lini sel unggul.
d. Penyediaan bibit unggul
Ketersediaan bibit unggul merupakan salah satu faktor
penentu keberhasilan peningkatan produktivitas hasil
pertanian petani, sehingga bibit unggul sangat dicari
oleh petani. Selain itu bibit unggul memiliki
keunggulan dari segi kualitas dan kuantitas dari bibit
lokal.
(Anonymousb. 2012)
5
Terdapat beberapa standard keselamatan yang harus
diperhatikan di dalam Laboratorium Bioteknologi,
diantaranya adalah:
a. Rencanakan sebelumnya, tentukan potensi bahaya yang
terkait sebelum memulai eksperimen siapkan rencana
untuk menangani limbah yang dihasilkan di
laboratorium sebelum memulai pekerjaan apapun.
b. Batasi paparan terhadap bahan kimia. Jangan sampai
bahan kimia laboratorium bersentuhan dengan tubuh
dan menggunakan perlindungan diri seperti masker dan
sarung tangan.
c. Jangan menganggap remeh resiko yang dapat terjadi.
d. Bersiaplah terhadap kecelakaan sebelum memulai
eksperimen, ketahui terlebih dahulu tindakan-tindakan
tertentu yang harus diambil jika terjadi pelepasan zat
berbahaya secara tidak sengaja dan ketahui letak semua
peralatan keselamatan.
e. Bersiaplah memberikan tindakan darurat dasar, selalu
beritahukan aktivitas anda kepada teman /rekan anda
agar mereka dapat menanggapi secara tepat.
(Iqbal, 2008)
6
BAB III HASIL
3.1 Alat
Nama
No Gambar Alat Keterangan+Fungsi
Alat
1. Mesin Mesin PCR
PCR (polymerase chain
reaction) inilah yang
digunakan untuk
memperbanyak DNA
sesuai keinginan.
Karena bisa diatur
berapa kali putaran
sintesis DNA yang
kita punya. Mesin
PCR dapat
melakukan reaksi
untuk
memperbanyak DNA
secara keseluruhan.
Mesin ini juga
disebut Thermal
Cycler atau
Thermocycler,
karena memang
mesin ini memiliki
pengaturan suhu
berkisar antara 4 –
110 derajat celcius.
(Lindawati, Sri.
2010)
7
2. SentrifugAlat yang fungsinya
e untuk memisahkan
natan dengan
supernatan
berdasarkan berat
jenisnya. Dalam
penggunaan alat ini
haruslah seimbang
antara berat yang
ditimbang dengan
berat yang ada
didepanya. Alat ini
memutar dengan
sangat cepat sekali
sehingga
memisahkan natan
dengan supernatant
berdasarkan berat
jenisnya. (Candra,
Ade. 2010)
3. Mikropip Mikropipet adalah
et alat untuk
memindahkan cairan
yang bervolume
cukup kecil,
biasanya kurang dari
1000 µl. Banyak
pilihan kapasitas
dalam mikro-pipet,
misalnya mikropipet
yang dapat diatur
volume
pengambilannya
(adjust-table volume
8
pipette) antara 1µl
sampai 20 µl, atau
mikropipet yang
tidak bisa diatur
volumenya, hanya
tersedia satu pilihan
volume (fixed
volume pi-pette)
misalnya mikropipet
5 µl. dalam
pengguna-annya,
mukropipet memer-
lukan tip. (Candra,
Ade. 2010)
4 Timbang Timbangan digital
an yang fungsinya
analitik untuk menim-bang
berat sampel dan
berat media.
Timbangan ini bisa
direset agar kembali
ke 0 lagi (Candra,
Ade. 2010)
5 Oven Alat untuk sterilisasi
kering dan
menghilangkan uap
air. Cara kerjanya,
media dan bakteri
dimasukan kedalam
alat ini kemudian
ditutup dan diatur
suhu dan waktunya.
(Candra, Ade. 2010)
9
6. Mortar Untuk mengaduk
dan larutan campuran
pestle atau larutan murni.
Cara kerjanya yaitu
dengan mengadukan
larutan dengan alat
ini hingga terlarut
semua. (Candra,
Ade. 2010)
7. Tabung Di dalam
reaksi mikrobiologi, tabung
reaksi digunakan
untuk uji-uji
biokimiawi dan
menumbuhkan
mikroba.Tabung
reaksi dapat diisi
media padat maupun
cair. Tutup tabung
reaksi dapat berupa
kapas, tutup metal,
tutup plastik atau
aluminium foil.
(Candra, Ade. 2010)
8. Erlenme Berfungsi untuk
yer menampung larutan,
bahan atau cairan
yang. Labu
Erlenmeyer dapat
digunakan untuk
meracik dan
menghomogenkan
bahan-bahan
komposisi media,
10
menampung
akuades, kultivasi
mikroba dalam
kultur cair. (Candra,
Ade. 2010)
9. Cawan Cawan petri
petri berfungsi untuk
membiakkan (kul-
tivasi)
mikroorganisme.
Medium dapat
dituang ke cawan
bagian bawah dan
cawan bagian atas
sebagai penutup.
(Candra, Ade. 2010)
10. Pipet Fungsinya sama
tetes dengan pipet ukur,
namun volume yang
dipindahkan tidak
diketahui. (Candra,
Ade. 2010)
16
ini digunakan untuk menyimpan barang-barang
kebutuhan dalam pembuatan media.
Ruang ini dilengkapi dengan alat-alat laboratorium
seperti timbangan, gelas ukur, tabung reaksi yang
digunakan dalam pembuatan media. Dan harus steril
dari kotoran ataupuk faktor luar yang dapat
mempengaruhi proses pengamatan.
17
Ruang ini sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan eksplant. Suhu, cahaya, dan kelembaban
harus diatur sesuai dengan kondisi pertumbuhan
eksplant. Pada ruang inkubasi dipasang AC untuk
mengatur suhu yang diinginkan (20%). Cahaya juga
memperngaruhi pertumbuhan dan perkembangan
kelembaban ruang inkubasi dijaga pada kisaran 60%-
80%. Selain berpengaruh terhadap pertumbuhan
eksplant, kelembaban berpengaruh terhadap kondisi
eksplat agar dalam keadaan aseptic.
18
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari laporan praktikum ini adalah sebagai
berikut:
Di dalam ruang laboratorium bioteknologi juga harus
memperhatikan keselamatan kerja agar tidak terjadi hal-
hal yang tidak diinginkan;
Di dalam laboratorium pada tahap awal kita harus
mengetahui kegiatan yang akan dilakukan, bahan-bahan
kimia yang akan dipakai dan alat-alat beserta fungsinya;
Peralatan yang terdapat di laboratorium bioteknologi
FPUB diantaranya adalah: LAFC (Laminar Air Flow
Cabinet); gelas ukur, mortar dan pestle, oven,
sentrifunge, mesin PCR, cawan petri, makropipet, pipet
tetes, jarum ose, bunset burner, timbangan analitik,
incubator, hot plate, sonicator, dll;
Di dalam laboratorium bioteknologi FPUB terdapat 3
ruangan yaitu: ruang 1 sebaga ruang penanaman media
dan tempat penyimpanan lat dan bahan; ruang 2 yaitu
ruang penanaman; dan ruang 3 yaitu ruang inkubasi.
19
DAFTAR PUSTAKA
21