Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI

“PENGENALAN ALAT DAN RUANG


LABORATORIUM”

DisusunOleh:
Nama : Rurin Eka Asgianingrum
NIM : 115040200111172
Kelompok : Jumat, 13.20
Asisten : Mbak Nindya

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
MALANG
2012
0
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi di dunia terutama dalam dunia pertanian telah
banyak dikembangkan berbagai inovasi untuk menjadikan
pertanian semakin terdepan. Salah satunya yaitu dengan
bioteknologi. Bioteknologi adalah penggunaan biokimia,
mikrobiologi, dan rekayasa genetika secara terpadu, untuk
menghasilkan barang atau lainnya bagi kepentingan
manusia(Wattimena. 1991).
Bioteknologi ini sudah ada sejak dulu yaitu disebut
dengan bioteknologi konvensional, bedanya, bioteknologi
modern lebih efektif dan efisien. Semakin berkembangnya
jaman, maka bioteknologi juga semakin maju. Untuk
itulah perlunya kita memperlajarinya sehingga dapat
menunjang ilmu pertanian. Bioteknologi dikembangkan
untuk meningkatkan nilai bahan mentah dengan
memanfaatkan kemampuan mikroorganisme atau bagian-
bagiannya
Namun, sebelum menginjak lebih lanjut mengenai
bioteknologi secara jauh, terlebih dahulu kita perlu
mengetahui dan memahami macam-macam alatnya serta
cara kerja alat-alat tersebut untuk menunjang keberhasilan
dalam bioteknologi.

1.2 Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk memperkenalkan alat-
alat yang ada di laboratorium bioteknologi Fakultas
Pertanian Universitas Brawijaya Malang serta fungsi dan
cara penggunaannya. Sehingga kita tahu alat-alat apa saja
yang dibutuhkan untuk praktikum bioteknologi ini.

1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Bioteknologi Tanaman


a. Bioteknologi tanaman adalah perpaduan dari ilmu
pengetahuan dan ilmu rekayasa (teknologi) yang
mempunyai tujuan untuk meningkatkan aplikasi
tanaman, sel, bagian dari tanaman, dan / atau analog
molekuler untuk menghasilkan produk dan jasa
(Redita, Nurani. 2009).
b. bioteknologi tanaman adalah proses biologi yang
menggunakan sel/bagian dari sel atau bagian dari
tanaman itu sendiri untuk menghasilkan bibit dengan
sifat-sifat yang kita inginkan.
(jenimar, 2004)
c. Bioteknologi adalah penggunaan biokimia,
mikrobiologi, dan rekayasa genetika secara terpadu,
untuk menghasilkan barang atau lainnya bagi
kepentingan manusia.
(Wattimena. 1991).
d. Biotechnologi is the use of biological process,
organism, system to manufacture products itended to
envyronment quality human life. The careness
biotechnology farmes who developed improve species
of plant
(Aneahira, 2009)
e. Biotechnology is a field of biosciences and technology
related to the practical application of organisms or
cellular components in service industries and
environmental management.
(Anonymousa.2012)

2
2.2 Peran bioteknologi Bagi Pemuliaan Tanaman
Dalam pemuliaan tanaman bioteknologi memiliki peran
yang cukup besar yaitu digunakan sebagai:
a. Kultur jaringan
tumbuhan merupakan teknik perbanyakan tanaman
secara vegetatif buatan yang didasarkan pada
sifat totipotensi tumbuhan. Totipotensi merupakan
kemampuan sel atau jaringan organisme untuk tumbuh
menjadi individu baru. Totipotensi tumbuhan dalam
proses kultur jaringan dapat berkembang menjadi
tumbuhan lengkap jika dalam kondisi yang
memungkinkan. Dengan kultur jaringan dalam waktu
yang bersamaan dapat menghasilkan atau memperoleh
bibit tanaman dalam jumlah yang banyak.
b. Rekayasa genetika
Rekayasa genetika merupakan kegiatan manipulasi gen
untuk mendapatkan produk yang baru dengan cara
membuat DNA rekombinan melalui penyisipan gen.
DNA rekombinan adalah DNA yang urutannya telah di
rekombinasikan agar memiliki sifat-sifat atau fungsi
yang kita inginkan.
c. Kultur sel
Pemuliaan tanaman ditingkat sel ini selain untuk
produksi, dapat juga dilakukan untuk ketahanan
terhadap cekaman lingkungan, hama penyakit, salinitas
tanah, dan sebagainya Jadi untuk memperoleh klon-
klon tersebut, akan dilakukan seleksi untuk
dikembangkan dalam jumlah banyak di laboratorium.
Keuntungan seleksi klon antara lain:
1) Tidak tergantung pada lingkungan dan hama
penyakit;
2) Produksi dapat diatur sesuai permintaan pasar;
3) Kualitas dan kuantitas lebih konsisten dan;
4) Tidak memerlukan lahan
3
Rangkaian penelitian ini merupakan salah satu bidang
bioteknologi dalam pemulian tanaman untuk
mendapatkan lini sel unggul.
d. Penyediaan bibit unggul
Ketersediaan bibit unggul merupakan salah satu faktor
penentu keberhasilan peningkatan produktivitas hasil
pertanian petani, sehingga bibit unggul sangat dicari
oleh petani. Selain itu bibit unggul memiliki
keunggulan dari segi kualitas dan kuantitas dari bibit
lokal.
(Anonymousb. 2012)

2.3 Pembagian Ruangan Laboratorium Bioteknologi


Standar Internasional
Pembagian ruangan laboratorium berstandart nasional
adalah:
a. Ruang persiapan media dan bahan tanam
Di dalam ruang pesiapan ini ditempatkan bahan
kimia, air suling, alat-alat dari gelas, alat steril yaitu
autoclave dan microwave/oven. Hot place dan
magnetik stirer untuk memasak media agar pH meter
untuk mengukur keasaman media. Timbangan 5
desimal dan 2 desimal. Refrigerator dan freezeer
diperlukan untuk menyimpan media yang belum
diapakai (stock solution) dan hormon zat tumbuh
(ZPT). Rak tempat tabung dan kereta untuk
mengangkut media dari ruang satu ke ruang dua.
b. Ruang Inokulasi
Dalam ruang ini disediakan transfer box/Laminar
Air Flow Cabinet (LAF) yang dapat disterilkan dengan
Lampu Ultra Violet (LUV). Ruang disini harus bersih
dan nyaman untuk bekerja, karena kunci terletak pada
kepandaian/kerapian waktu inokulasi. Bahan yang
harus tersedia ialah alkohol, formalin, kertas tissue,
4
dissecting set, lampu spirtus atau bunsen burner dan
sprayer, botol plastik, mikroskop stereo juga harus
tersedia untuk mengisolasi meristem apeks, tepung sari
atau mengamati pertumbuhan organ.
c. Ruang Penanaman
Ruang penanaman ini merupakan ruangan yang
dipakai untuk menumbuhbiakkan dengan membutuhkan
syarat-syarat tertentu. Harus ada Air Conditioner (AC)
untuk mengatur suhu, kelembaban dan sirkulasi udara.
Cahaya pada umumnya memerlukan intensitas antara
1000-3000 lux dengan panjang hari 12-16 jam. Untuk
penggunaan media cair disediakan pengocok (shacker)
dengan gerak berputar (centrifugal) atau bolak-balik
(reciprokal). Rak-rak dari besi untuk meletakkan
tabung-tabung yang berisi tanaman yang sedang
dibiakkan. Setiap tingkatan rak diberi lampu TL 40 watt
dengan sinar putih untuk setiap luasan 1 m2. Jumlah
lampu disesuaikan dengan kebutuhan karena setiap
spesies tanaman memerlukan intensitas cahaya yang
berbeda-beda, dengan kisaran 1000-3000 lux. Suhu
optimal yang umumnya dipakai antara kisaran 60-85%,
namum dengan pemberian AC maka kelembaban bisa
ditekan menjadi 60 % atau kurang sehingga
memperkecil kemungkinan berkembangnya jamur atau
bakteri.
(Wardiati. T, 1998)

2.4 Standar Keselamatan di Laboratorium Bioteknologi


Dalam laboratorium diperlukan suatu panduan untuk
keselamatan kerja dan keselamat. Laboratorium harus
ditempatkan ditingkatan prioritas yang paling tinggi dan
kita adalah bertanggung jawab untuk suatu laboratorium
yang aman.

5
Terdapat beberapa standard keselamatan yang harus
diperhatikan di dalam Laboratorium Bioteknologi,
diantaranya adalah:
a. Rencanakan sebelumnya, tentukan potensi bahaya yang
terkait sebelum memulai eksperimen siapkan rencana
untuk menangani limbah yang dihasilkan di
laboratorium sebelum memulai pekerjaan apapun.
b. Batasi paparan terhadap bahan kimia. Jangan sampai
bahan kimia laboratorium bersentuhan dengan tubuh
dan menggunakan perlindungan diri seperti masker dan
sarung tangan.
c. Jangan menganggap remeh resiko yang dapat terjadi.
d. Bersiaplah terhadap kecelakaan sebelum memulai
eksperimen, ketahui terlebih dahulu tindakan-tindakan
tertentu yang harus diambil jika terjadi pelepasan zat
berbahaya secara tidak sengaja dan ketahui letak semua
peralatan keselamatan.
e. Bersiaplah memberikan tindakan darurat dasar, selalu
beritahukan aktivitas anda kepada teman /rekan anda
agar mereka dapat menanggapi secara tepat.
(Iqbal, 2008)

6
BAB III HASIL

3.1 Alat
Nama
No Gambar Alat Keterangan+Fungsi
Alat
1. Mesin Mesin PCR
PCR (polymerase chain
reaction) inilah yang
digunakan untuk
memperbanyak DNA
sesuai keinginan.
Karena bisa diatur
berapa kali putaran
sintesis DNA yang
kita punya. Mesin
PCR dapat
melakukan reaksi
untuk
memperbanyak DNA
secara keseluruhan.
Mesin ini juga
disebut Thermal
Cycler atau
Thermocycler,
karena memang
mesin ini memiliki
pengaturan suhu
berkisar antara 4 –
110 derajat celcius.
(Lindawati, Sri.
2010)

7
2. SentrifugAlat yang fungsinya
e untuk memisahkan
natan dengan
supernatan
berdasarkan berat
jenisnya. Dalam
penggunaan alat ini
haruslah seimbang
antara berat yang
ditimbang dengan
berat yang ada
didepanya. Alat ini
memutar dengan
sangat cepat sekali
sehingga
memisahkan natan
dengan supernatant
berdasarkan berat
jenisnya. (Candra,
Ade. 2010)
3. Mikropip Mikropipet adalah
et alat untuk
memindahkan cairan
yang bervolume
cukup kecil,
biasanya kurang dari
1000 µl. Banyak
pilihan kapasitas
dalam mikro-pipet,
misalnya mikropipet
yang dapat diatur
volume
pengambilannya
(adjust-table volume
8
pipette) antara 1µl
sampai 20 µl, atau
mikropipet yang
tidak bisa diatur
volumenya, hanya
tersedia satu pilihan
volume (fixed
volume pi-pette)
misalnya mikropipet
5 µl. dalam
pengguna-annya,
mukropipet memer-
lukan tip. (Candra,
Ade. 2010)
4 Timbang Timbangan digital
an yang fungsinya
analitik untuk menim-bang
berat sampel dan
berat media.
Timbangan ini bisa
direset agar kembali
ke 0 lagi (Candra,
Ade. 2010)
5 Oven Alat untuk sterilisasi
kering dan
menghilangkan uap
air. Cara kerjanya,
media dan bakteri
dimasukan kedalam
alat ini kemudian
ditutup dan diatur
suhu dan waktunya.
(Candra, Ade. 2010)

9
6. Mortar Untuk mengaduk
dan larutan campuran
pestle atau larutan murni.
Cara kerjanya yaitu
dengan mengadukan
larutan dengan alat
ini hingga terlarut
semua. (Candra,
Ade. 2010)
7. Tabung Di dalam
reaksi mikrobiologi, tabung
reaksi digunakan
untuk uji-uji
biokimiawi dan
menumbuhkan
mikroba.Tabung
reaksi dapat diisi
media padat maupun
cair. Tutup tabung
reaksi dapat berupa
kapas, tutup metal,
tutup plastik atau
aluminium foil.
(Candra, Ade. 2010)
8. Erlenme Berfungsi untuk
yer menampung larutan,
bahan atau cairan
yang. Labu
Erlenmeyer dapat
digunakan untuk
meracik dan
menghomogenkan
bahan-bahan
komposisi media,
10
menampung
akuades, kultivasi
mikroba dalam
kultur cair. (Candra,
Ade. 2010)
9. Cawan Cawan petri
petri berfungsi untuk
membiakkan (kul-
tivasi)
mikroorganisme.
Medium dapat
dituang ke cawan
bagian bawah dan
cawan bagian atas
sebagai penutup.
(Candra, Ade. 2010)
10. Pipet Fungsinya sama
tetes dengan pipet ukur,
namun volume yang
dipindahkan tidak
diketahui. (Candra,
Ade. 2010)

11. Sonicato Sonicators


r menghasilkan
gelombang
ultrasound dalam
cairan, yang
menyebabkan
gelembung gas kecil
untuk membentuk
melalui proses yang
disebut kavitasi.
Gelembung ini
11
bergerak begitu cepat
sehingga para
ilmuwan
menggunakan
mereka untuk
mengganggu
membran sel atau
DNA geser. Mereka
juga dapat digunakan
untuk membersihkan
peralatan gigi dan
medis. Penggunaan
sonicator disebut
sonication. (Candra,
Ade. 2010)
12. Gelas Berguna untuk
ukur mengukur volume
suatu cairan, seperti
labu erlenmeyer,
gelas ukur memiliki
beberapa pilihan
berdasarkan skala
volumenya. Pada
saat mengukur
volume larutan,
sebaiknya volume
tersebut ditentukan
berdasarkan
meniskus cekung
larutan. (Candra,
Ade. 2010)

13. Buret Buret dipakai


12
sebagai tempat titran,
biasanya yang
dipakai adalah buret
dengan volume 50
mL. Skala 0 ada
dibagian atas dan 50
ada di bawah. Statis
dipakai untuk
menahan buret
(meletakkan buret)
pada waktu titrasi.
(Candra, Ade. 2010)
14. Bunsen Pemanas yang
burner fungsinya untuk
menciptakan suasana
steril, bahan
bakarnya macam-
macam. Ada yang
dari alcohol, spiritus,
dan minyak gas.
Bentuknya seperti
tabung yang berisi
bahan bakar dan
memiliki sumbu
yang dapat
menghasilkan api.
(Candra, Ade. 2010)

15. Jarum Jarum inokulum


13
ose berfungsi untuk
memindahkan biakan
untuk ditanam/
ditum-buhkan ke
media baru. Jarum
inokulum biasanya
terbuat dari kawat ni-
chrome atau
platinum sehingga
dapat berpijar jika
terkena panas.
Bentuk ujung jarum
dapat berbentuk
lingkaran (loop) dan
disebut ose atau
inoculating
loop/transfer loop,
dan yang berbentuk
lurus disebut
inoculating needle/
Transfer needle.
Inoculating loop
cocok untuk
melakukan streak di
permukaan agar,
sedangkan
inoculating needle
cocok digunakan
untuk inokulasi
secara tusukan pada
agar tegak (stab
inoculating). Jarum
inokulum ini akan
sangat bermanfaat
14
saat membelah agar
untuk preprasi
Heinrich’s Slide
Culture. (Candra,
Ade. 2010)
16. LAFC Ini adalah tempat
(La- untuk penanaman
minar media yang
Air Flow menciptakan kondisi
Cabinet) steril pada saat
penanaman mikrobia
karena bentuk dari
tempat ini adalah
tertutup rapat namun
disertai 2 lubang
sebagai tempat
masuknya tangan
dan penanaman
dilakukan di dalam
alat ini. Alat ini juga
bisa dipakai untuk
inkubasi. (Candra,
Ade. 2010)
17. Inkubato adalah alat untuk
r menginkubasi atau
memeram mikroba
pada suhu yang
terkontrol, dan juga
untuk mensterilisasi
pada suhu yang
tinggi namun kering.
Alat ini dilengkapi
dengan pengatur
suhu dan pengatur
15
waktu.
18. Hot plate hot plate stirrer
berfungsi untuk
menghomogenkan
suatu larutan dengan
pengadukan. Pelat
(plate) yang terdapat
dalam alat ini dapat
dipanaskan sehingga
mampu
mempercepat proses
homogenisasi.
(Candra, Ade. 2010)
19. Vorteks Untuk
menghomogenkan
larutan menjaid
DNA dan buffer.
(Anneahira.2011)

3.2 Ruangan Laboratorium (Ruang 1, 2, 3)


Ruang laboratorium bioteknologi Fakultas Pertanian
Universitas Brawijaya terdiri dari 3 ruang yaitu:
a. Ruang 1 (Ruang Pembuatan Media)
Ruang ini digunakan untuk menyimpan bahan
kimia,l gelas ukur, maupun peralatan lainnya yang
digunakan untuk pembuatan media dan juga
digunakan untuk penelitian yang lebih akurat. Ruang
pembuatan media ini lebih luas dibandingkan dengan
ruang yang lainnya pada laboratorium, karena ruang

16
ini digunakan untuk menyimpan barang-barang
kebutuhan dalam pembuatan media.
Ruang ini dilengkapi dengan alat-alat laboratorium
seperti timbangan, gelas ukur, tabung reaksi yang
digunakan dalam pembuatan media. Dan harus steril
dari kotoran ataupuk faktor luar yang dapat
mempengaruhi proses pengamatan.

Gambar Ruang 1 (Ruang Pembuatan Media)

b. Ruang 2 (Ruang Penanaman)


Ruang penanaman ini pada umumnya harus
steril dan bebas dari faktor luar. Luas ruang ini lebih
kecil dibandingkan dengan ruang 1 yang pada umunya
tempat peletakan berbagai peralatan laboratorium.
Di dalam ruangan penanaman inokulasi terdapat
LAFC (Laminar Air Flow Cabinet). Barang-barang
yang ada harus diletakkan teratur agar tidak
mengganggu sterilisasi ruangan.

Gambar Ruang 2 (Ruang Penanaman)


c. Ruang 3 (Ruang Inkubasi)

17
Ruang ini sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan eksplant. Suhu, cahaya, dan kelembaban
harus diatur sesuai dengan kondisi pertumbuhan
eksplant. Pada ruang inkubasi dipasang AC untuk
mengatur suhu yang diinginkan (20%). Cahaya juga
memperngaruhi pertumbuhan dan perkembangan
kelembaban ruang inkubasi dijaga pada kisaran 60%-
80%. Selain berpengaruh terhadap pertumbuhan
eksplant, kelembaban berpengaruh terhadap kondisi
eksplat agar dalam keadaan aseptic.

Gambar Ruang 3 (Ruang inkubasi)

18
BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari laporan praktikum ini adalah sebagai
berikut:
 Di dalam ruang laboratorium bioteknologi juga harus
memperhatikan keselamatan kerja agar tidak terjadi hal-
hal yang tidak diinginkan;
 Di dalam laboratorium pada tahap awal kita harus
mengetahui kegiatan yang akan dilakukan, bahan-bahan
kimia yang akan dipakai dan alat-alat beserta fungsinya;
 Peralatan yang terdapat di laboratorium bioteknologi
FPUB diantaranya adalah: LAFC (Laminar Air Flow
Cabinet); gelas ukur, mortar dan pestle, oven,
sentrifunge, mesin PCR, cawan petri, makropipet, pipet
tetes, jarum ose, bunset burner, timbangan analitik,
incubator, hot plate, sonicator, dll;
 Di dalam laboratorium bioteknologi FPUB terdapat 3
ruangan yaitu: ruang 1 sebaga ruang penanaman media
dan tempat penyimpanan lat dan bahan; ruang 2 yaitu
ruang penanaman; dan ruang 3 yaitu ruang inkubasi.

4.2 Kritik dan Saran


Kritik:
 Mbak Nindya terlalu cepat menerangkannya, kemudian
mendektenya juga terlalu cepat… mbaknya juga terlalu
kaku jadi kelihatannya tegang… hehehe
Saran:
 Alangkah lebih baik jika praktikum dibuat santai tapi
serius, praktikan juga lebih mudah menangkap
informasi.. 

19
DAFTAR PUSTAKA

Anneahira. 2011. Bioteknologi Pertanian. (Online)


(www.anneahira.com/bioteknologi_pertanian_7823.htm
l.) Diakses pada 9 Oktober 2012
Anonymous. 2012.Definisi Bioteknologi. (online).
(http://st306509.sitekno.com/article/70233/makalah-
bioteknologi-tumbuhan.html) Diakses 10 Oktober 2012
Anonymous. 2012. Peran Bioteknologi (Online).
(http://st306509.sitekno.com/article/70233/makalah-
bioteknologi-tumbuhan.html) Diakses 10 Oktober 2012
Candra, Ade. 2010. Fungsi dan Peralatan Inkubasi. (Online)
(http://adecandra-bagoes.blogspot.com/2010/10/fungsi-
dari-peralatan-inokulasi-alat.html). Diakses pada 9
Oktober 2012
Iqbal, Hanafi, 2008. Bioteknologi. UB Press. FMIPA UB.
Malang
Jeminar. 2002. Pengertian bioteknologi. (Online).
(http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1098/1
/pemuliaan%20tanaman-jenimar.pdf.) Diakses10
Oktober 2012
Lindawati, Sri. 2010. Mengenal Mesin PCR. (Online)
http://biotektanaman.wordpress.com/2009/06/20/menge
nal-mesin-pcr/. Diakses pada 8 Oktober 2012
Redita, Nurani. 2009. Standart Operasional Ruang Media.
(Online) www.seribd.com/doc/24950988/htm. Diakses
pada 10 Oktober 2012
Wattimena. 1991 Bioteknologi Tanaman Pusat Antar
universitas. Bioteknologi. Institut Pertanian Bogor,
Bogor
Wardiati, Tantowi., 1998. Alat-Alat Kimia. UGM Press.
Yogyakarta.
Wikipedia. 2012. Standart Keselamatan Laboratorium.
(Online)
20
www.wikipedia.org/wiki/Standart_keselamatan_laborat
orium. Diaskes pada 10 Oktober 2012.

21

Anda mungkin juga menyukai