Anda di halaman 1dari 56

Dasar Mikrobiologi

dan Virologi

Dr.phil.nat. Periadnadi
Dr. Netti Suharti, M.Kes
Dr.phil.nat. Nurmiati
Pokok Bahasan :

Aspek-aspek umum Mikrobiologi Kesehatan

Bakteriologi
• Bakteriologi umum
• Bakteri sebagai penyebab penyakit

Mikologi
• Mikologi umum
• Jamur sebagai penyebab penyakit

Virologi
• Virologi dasar
• Virus sebagai penyebab penyakit
Penyakit infeksi

Penginfeksi subseluler (prion, virus,


viroid)

Prokariot (bakteri)

Eukariot (jamur, protozoa)

Metazoa (cacing parasit, arthropoda)


Penyakit infeksi

Dikenal sejak ribuan tahun

Pengobatan Hipokrates :

• penyakit infeksi  perubahan udara

Etiologi  pertengahan abad 19

Bakteri ditemukan pada abad 17

• A. van Leeuwenhoek (1683)  bermacam bentuk


mikroorganisme
• Kehidupan berasal dari kematian  belum ada ide
bahwa bakteri penyebab kematian
Penyakit infeksi 
• semakin sering muncul dan semakin sering sebagai penyebab
kematian
• Menjadi pusat perhatian
• Dinyatakan sudah bisa diatasi (dimusnahkan?) seperti cacar,
pest, campak dll.
• Benarkah???

Sering muncul 
• penginfeksi baru yang belum dikenal sebelumnya
• Penginfeksi yang sudah sejak lama dikenal muncul
kembali dalam bentuk baru
Perobahan cara hidup

Mobilitas
Penyebabnya :

Pola makan manusia modern

Penggunaan metoda pengobatan yang invasif dan


terapi yang agresif

Kelengahan dalam pengontrolan penyakit infeksi

Kemampuan dari penyakit itu sendiri (variasi


genetis)
Penyebab penyakit infeksi
penginfeksi
sub seluler MO Prokariot MO Eukariot Hewan
biologis
Prion Chlamidia
Yeast Helminthes
(< 5 nm) (0,3-1 µm)
(5-10 µm)
Viroid Ricketsia Kapang Arthropoda
(< 5 nm) (0,3-1 µm)
Virus Bakteri Protozoa
(2-200 nm) (1-5 µm) (1-150 µm)
Objek penginfeksi subselluler

Prion
• Partikel protein penginfeksi
• Penyebab penyakit degeneratif DNA
• penyakit Jakob-Creutzfeldt (manusia)
• Scrapie(kambing) dan BSE (sapi)

Viroid

• Asam nukleat telanjang dengan BM yang


rendah
• Dikenal menimbulkan penyakit pada tanaman
• Hepatitis D-Agens (manusia)
Prokariot Eukariot
Struktur Molekul DNA tidak Gabungan DNA dan
Inti diselimuti protein protein basa
Lokalisasi Ditempat tertentu Di dalam Nukleus
Inti tanpa membran inti
Lokalisasi Nukleoid dan Inti dan mitochondria
DNA plasmid
Sitoplasma Tanpa mitochondria Mitochondria, EPR,
EPR, Ribosom 70S Ribosom 80S
Dinding sel Kaku, lapisan Hanya pada tumbuhan,
murein glukan, mannan, chitin,
chitosan, selullosa
Pembiakan Tanpa perkawinan Tanpa perkawinan &
Pembelahan perkawinan
Istilah dasar

Saprophyt
• tidak menimbulkan penyakit, habitatnya materi organis mati

Parasit
• Mikroorganisme yang hidupnya tergantung pada organisme lain (inang)

Kommensalis
• penghuni alami dari kulit dan mukosa (normal flora)

MO patogen
• penyebab penyakit

MO patogen fakultatif
• dapat menyebabkan penyakit pada keadaan imun yang lemah (bukan normal flora)
Hubungan Inang dengan parasit

Patogenitas

• kemampuan suatu spesies (penyebab penyakit)


menimbulkan penyakit

Virulensi

• Ukuran kemampuan menimbulkan penyakit dari


suatu spesies

Waktu inkubasi

• waktu antara infeksi dengan munculnya gejala


penyakit. Tergantung pada penyakit, bervariasi
tergantung jenis penyakitnya
Kontaminasi
• tercemar

Kolonisasi
• hadirnya MO pada kulit atau mukosa tanpa masuk ke dalam
jaringan, bisa normal flora, kadang-kadang juga patogen

Infeksi
• Masuknya MO ke dalam tubuh, berbiak dan ada reaksi dari
tubuh

Infeksi Diam
• Infeksi tanpa gejala klinis

Infeksi endogen
• infeksi yang ditimbulkan oleh MO yang berkolonisasi

Infeksi Exogen
• Infeksi dari luar
Normal flora

Seluruh Komensalis, yang menempati mikrobiotop tertentu pada


tubuh Flora alami

Hidup tanpa normal flora  mungkin

• (Pada hewan percobaan)

Bukan simbiont (dalam arti yang sempit)

Komensalis ini menguntungkan juga bagi host (positif)

• Stimulasi sistim imun melalui spora dari normal flora


• Pada keadaan imun yang lemah bisa menyebabkan infeksi (negatif)
Normal flora

Seluruh Komensalis, yang menempati mikrobiotop


tertentu pada tubuh Flora alami

Hidup tanpa normal flora  mungkin

• (Pada hewan percobaan)

Bukan simbiont (dalam arti yang sempit)

Komensalis ini menguntungkan juga bagi host (positif)

• Stimulasi sistim imun melalui spora dari normal flora


• Pada keadaan imun yang lemah bisa menyebabkan infeksi
(negatif)
Mikrobiotop :
Kulit
• Staphylococcus (+++)
• Corynebacterium, Yeast (++)

Rongga mulut
• Streptococcus, Actinomyces (+++)

Usus/Pencernaan
• Enterobacteriaceae, Clostridium (+++)
• Enterococcus (++)

Sistim pernafasan bhg. Atas


• Bacteroidaceae (+++)
• Staphylococcus (++)

Genitalia
• Bacteroidaceae (+++)
• Mycoplasma (++
Jamur dan Penyakit Pada Manusia
Epidemologi
• kemunculan, penyebab dan pencegahan suatu penyakit
infeksi pada penduduk

Penyakit infeksi tergatung:

• tempat dan waktu kemunculannya


• Epidemis (tempat dan waktu tertentu)
• Pandemis (waktu tertentu, tidak
tergantung tempatnya)
• Endemis (tidak tergantung waktu
hanya pada tempat tertentu)
Cara penularan penyakit Infeksi

• Langsung
• Tidak langsung

Penularan langsung:

• Fekal-oral
• Aerogen (droplet infection)
• Melalui kulit (jarang)
• Diaplazental (melalui plasenta)
• Prenatal (pada proses kelahiran)

Penularan tidak langsung:

• Melalui bahan makanan


• melalui minuman
• melalui bahan yang terkontaminasi
• melalui vektor
• melalui manusia
Penularan penyakit infeksi
Anthroponose (homolog)
• Dari manusia ditularkan ke manusia

Zoonose (heterolog)
• dari hewan ditularkan ke manusia

Zoonose bisa disebabkan oleh

• Virus
• Bakteri
• Protozoa
• Helminthes
• Artropoda
Zoonosa viral

Zoonosa Penyebab Hewan asalnya Penularan oleh

Rabies Rhabdovirus Berbagai jenis hewan Gigitan hewan yang


sakit
Meningoencephalitis Flavivirus Binatang liar tungau

Zoonosa bakterial

Zoonosa Penyebab Hewan asalnya Penularan oleh

Brucellosis Brucella sp Sapi, kambing, domba, Kontal dengan jaringan


babi dll atau sekret dari hewan
sakit
Borelliosis Borrelia burgdorferi Binatang pengerat, tungau
kirang dan rusa liar
Pest Yersinia pestis Binatang pengerat Kontang dengan
binatang sakit (gigitan
kutu tikus)
Demam Q Coxiella burnetii Kambing, domba dan Debu, susu ataupun
sapi produk susu
Salmonelosis enteritis Salmonella enterica Babi, sapi dan burung Daging, susu dan telur
Zoonosa protozoal

Zoonosa Penyebab Hewan asalnya Penularan oleh

Toxoplasmosis Toxoplasma gondii Kucing, domba dan Posnatal, oral , prenatal


binatang ternak lainnya ataupun diaplacental
Kriptosporodiosis Cryptosporidium Sapi dan binatang Oral
parvum peliharaan

Zoonosa helminthal

Zoonosa Penyebab Hewan asalnya Penularan oleh

Echinokokkosis Echinococcus Anjing dadn rubah Oral (telurnya)

Taeniosis Taenia saginata, Sapi, kerbau Oral (telurnya)


T. solium, Babi
T. Asiatica Babi, sapi, kambing

Zoonosa Artropodal

Zoonosa Penyebab Hewan asalnya Penularan oleh

Pseudoskabies Sarcoptes sp. Anjing, kucing dan Kontak dengan hewan


hewan peliharaan sakit
Cara penularan penyakit dikelompokkan atas 3 golongan

Penyakit yang penularannya melalui udara (Air Borne Infection)

• Masuk melalui kulit, mulut, hidung, tenggorokan, dan


lambung

Penyakit yang penularannya melalui makanan dan minuman

• (Food and water borne infection) masuk melalui mulut dan


saluran pencernaan.

Penyakit yang penularannya melalui kulit dan selaput lendir

• Masuk melalui luka, gigitan hewan.


Penyakit yang penularannya melalui udara (Air Borne Infection)

TBC

• (Mycobacterium TBC)

Dipteri

• Corinebacterium diphteria

Pneumonia

• Diplococus pneumoniae

cacar

• Small pox (virus)


• Variola major (kematian 10-30%)
• Variola minor (kematian 0,1-0,3% )
Penyakit yang penularannya melalui makanan dan minuman

Penyakit Typhus (Typhoid fever)

• Salmonella thyphi, S. Parathyphi, S. Enteritidis

Penyakit disentri basiler

• Shigella disentriae

Penyakit Kolera

• Vibrio cholerae

Penyakit akibat keracunan makanan

• Butilisima (Clostridium botulinum)


• Staphylococci (Toksin Micrococus)
• Eksotoksin ( Pseudomonas cocovenenans pada tempe bongkrek
Penyakit yang penularannya melalui kulit dan selaput lendir

Syphilis • Triponema pallidum

Gonorhoe • Neisseria gonorhoe

• Clostridium tetani (Penyebab kejang otot leher, rahang


Tetanus dan otak)

Rabies • Virus (Melalui gigitan)

Malaria • Plasmodium vivax, P. Valciparum


Bakteriologi
TAKSONOMI BAKTERI

TAXONOMI
 Klassifikasi
 Nomenklatur

• Bakteri yang mempunyai karakter morfologi, fisiologis dan


kimiawi yang berdekatan dikelompokkan pada kelompok
yang berdekatan pula  Spesies, Genus

• Saat ini karakter kimiawi lebih/semakin menonjol


 Komposisi struktur Murein dari dinding sel
 Kehadiran asam lemak tertentu
  Komposisi dan struktur DNA dan RNA
• Komposisi DNA secara kasar dapat ditentukan
dengan perbandingan basa ( mol/l Guanin +
Cytosin )
 Kandungan GC (mol %) bakteri-bakteri human
patogen berkisar antara 25 – 70%

• Untuk Penentuan kekerabatan filogenetis 


analisis sequens dari (16S-rRNA atau (16S-) rDNA.
ukuran jumlah pembentukan DNA

• Metoda analisa molekular dari Analisis DNA dan


RNA saat ini sering membawa perubahan terhadap
sistematika dan nomenklatur bakteri
 Resmi
 Divisi
 Klas
 Ordo
 Famili  Enterobacteriaceae
 Genus  Escherichia
 Species  E. coli
 Var  Serovar 0157:H7
 Strain  xyz

 Basis klassifikasi  Species


 Species yang berdekatan dikelompokkan  Genus
 Genus yang berdekatan dikelompokkan  Famili
 Biakan dengan ciri-ciri tertentu yang sama-sama dimiliki oleh suatu
species dikelompokkan ke dalam suatu Vare (Varitas)
  Biovar, Phagovar, Pathovar, Morphovar, Serovar
 Strain
 Klinis  biakan awal
 Epidemologi  Isolat dari Species yang sama dari pasien yang
berbeda
Klassifikasi Bakteri
Menurut Murray (1968)
Kingdom : Prokaryotae
Divisi I : Gracilicutes (bakteri gram negatif)
Klas I : Scotobacteria
Klas II : Anoxyphotobacteria
Klas III : Oxyphotobacteria
Divisi II : Firmicutes (bakteri gram positif)
Klas I : Firmibacteria (bakteri gram positif sederhana)
Klas II : Thallobacteria (bakteri gram positif komplex)
Divisi III : Tenericutes (Tanpa dinding sel)
Klas I : Mollicutes
Divisi IV : Mendosicuter (Archaebacteria)
Klas I : Archaebacteria
• Menurut Murray (1968)
– Kingdom : Prokaryotae
– Divisi I : Gracilicutes (bakteri gram negatif)
• Klas I : Scotobacteria
• Klas II : Anoxyphotobacteria
• Klas III : Oxyphotobacteria
– Divisi II : Firmicutes (bakteri gram positif)
• Klas I : Firmibacteria (bakteri gram positif sederhana)
• Klas II : Thallobacteria (bakteri gram positif komplex)
– Divisi III : Tenericutes (Tanpa dinding sel)
Klas I : Mollicutes
– Divisi IV : Mendosicuter (Archaebacteria)
Klas I : Archaebacteria
• Menurut Ballows et al (1992)
– Kingdom : Archaebacteria
– Kingdom : Eubacteria
– Divisi A : Firmicutes
– Divisi B : Cyanobacteria
– Proteobacteria
– Spirochaeta
– Chlorobiaceae
– Grup Bacteroides dan Cytophaga
– Chlamydia
– Planctomyces
– Deinococcaceae
– Chloroflexaceae
– Verrucomicrobium
– Thermotogalles
1. Bacteria
2. Archaea
3. Eucarya

Bergey’s Manual of Systematic Bacteriology


 Seksi : nama kelompok
 Seksi 1. Spirochaeta, gram negatif (bakteri berbentuk
spiral)
Mikrobiologi Mikroorganisme

Animalia Plantae

Heterotroph,
Pencernaan
Protista Autotroph
Chlorofil &
Karotinoid

?
Ringkasan:
Plantae (tumbuhan)
Tumbuhan tidak bergerak, multi sellular, eukariot, yang memproduksi makanannya
dengan fotosintesa, dinding selnya terdiri dari sellulosa.
Tumbuhan adalah sumber yang penting dari oksigen, bahan makanan,
pakaian/bangunan. Juga penting sebagai penghasil pigmen, bumbu, zat warna dan
obat-obatan.
Animalia (Hewan)
Hewan adalah multisellular, eukariot yang heterotrof sanggup bergerak pada
beberapa tingkatan kehidupan. Sel-sel hewan tidak mempunyai dinding sel.
Protista
Merupakan kingdom tertua, mencakup bermacam-macam eukariot, singel sel.
Berkoloni atau multi selluler, hidup sebagai autotrof, heterotrof atau keduanya.
Definisi : Eukariot yang bukan fungi, hewan atau tumbuhan
Fungi
Adalah grup yang eukariot, heterotrof, biasanya multi selluler, mempunyai dinding
sel. Energi didapat dari dekomposisi organisme dan menyerap bahan makanannya
dari organisme tersebut. Beberapa jamur menimbulkan penyakit (Infeksi ragi, karat
dan bercak) sementara yang lainnya berguna pada pembuatan roti, bir, sebagai
makanan, obat-obatan dan sebagai sumber antibiotik.
Protista (Ernst Haeckel, 1866)
Organisme yang karena morfologisnya yang
relatif kecil berbeda dari hewan dan tumbuhan,
umumnya adalah uniselular

Protista tingkat tinggi

Eukariot: Algae, Jamur dan Protozoa

Protista tingkat rendah

Prokariot : Bakteri dan Cyanobacteria


EUkariot Prokariot

Mempunyai dinding inti sel yang Tidak mempunyai inti sel yang
jelas jelas karena tidak mempunyai
Mempunyai Organel dinding inti
Ribosomnya besar 80 S DNA berbentuk cincin, terletak
(satuan Svedberg) bebas di Dalam sitoplasme
Tumbuhan, hewan, jamur Tidak mempunyai Organel
Ribosomnya kecil 70 S
Bakteri, Algae biru
Sifat-sifat
Mikroorganisme Sel dan strukturnya
Perbandingan luas permukaan dengan I. Sel Eukariot
volume yang besar, memungkinkan 1. Nukleus
metabolisme yang cepat Struktur dan cara pembelahan dari
 Ukurannya yang kecil. Bakteri : nukleus adalah hal yang paling prinsip
1mm = 10-3 mm yang membedakan sel eukariot dengan
 Perbandingan ukuran dengan prokariot
permukaan  besar Nukleus dilapisi oleh dua lapis membran
yang tembus pandang
 Permukaan kubus 1 cm3 dibagi
DNA tersebar di dalam Chromosom, yang
menjadi menjadi kubus dengan
luas 1 mm3  didapat 1012 baru terlihat sewaktu pembelahan inti
kubus, sehingga luas Pembelahan nuklues terjadi secara mitosis
permukaannya 10.000 x lebih Mitosis
besar
 1. Menggandakan kembali materi
Fleksibel dalam metabolisme genetis yang identik
Tergantung pada lingkungan,  2. Pembagian khromosom yang
enzim diproduksi hanya jika lengkap pada masing-masing
dibutuhkan sel anak
Penyebarannya
Ukurannya yang kecil secara
ekologis juga menguntungkan
dalam penyebarannya
2. Sitoplasma Di bahagian tengah terdapat cytoplasma
Sitoplasma adalah material diantara yang dipenuhi oleh Ribosom
dinding inti dan plasma membran Penghasilan energi berlangsung pada
(membran sel) membran sitoplasma (pada eukariot:
3. Mitochondria dan chloroplast Mitochondria)
Keduanya juga merupakan ciri-ciri dari sel Ribosom prokariot lebih kecil (70S)
Eukariot Informasi genetisnya terletak pada satu-
Mitochondria berfungsi untuk respirasi, satunya “benang atau fragmen DNA”,
bentuknya berobah-robah, dilapisi oleh (khromosom bakteri) yang berbentuk
dua membran, membran luar dan cincin
membran dalam yang berlipat-lipat Pada kebanyakan bakteri ditemukan juga
Pada bahagian dalam terdapat komponen khromosom extra yang juga berbentuk
yang berperan pada transport elektron cincin yang disebut Plasmid
dan sintesa ATP
4. Organel untuk pergerakan
Flagella dan cillia

II. Sel Prokariot (Bakteri)


Ukurannya sangat kecil, bakteri yang
berbentuk batang umumnya tidak lebih
dari 1 x 5 mm, Pseudomonas (0,4 – 0,7)
x (2 – 3) mm, Micrococcus berdiameter
kira-kira 0,5 mm.
DNA tidak terbungkus di dalam suatu
membran inti, tidak mempunyai organel
Reproduksi dari bakteri adalah Berat kering bakteri 15 – 30 %
dengan pembelahan yang dari berat segar, kalau sel
disebut sebagai “Binary fission” mengandung cadangan seperti
Karena tidak mempunyai lemak, polisakarida, polifosfat
organel, maka pembelahan sel atau belerang maka berat
pada bakteri sangat sederhana keringnya meningkat.
Pembelahan diawali dengan Berat kering bakteri terdiri dari :
penggandaan khromosom 50 % protein, 10 – 20 % dinding
bakteri, fase diploid bertahan sel; 10 – 20 % RNA; 3 – 4 %
hanya pada waktu yang sangat DNA; 10 % lemak
pendek, sehingga sel bakteri Bioelemen : 50 % Carbon, 20 %
tetap haploid oksigen, 14 % Nitrogen, 8 %
Reproduksi dengan pembentukan hidrogen, 3 % fosfor, 1 %
tunas adalah jarang pada belerang, 1 % kalium, 0,5 %
prokaiot calsium, 0,5 % magnesium dan
Kebanyakan prokariot bergerak 0,2 % besi
dengan bantuan flagella
Flagella bakteri sangat
sederhana, hanya terdiri dari
satu helai benang (fibril)
Kandungan air dari sel bakteri 
70 – 85%
Sel Bakteri
Struktur Sel Bakteri
“Inti Bakteri”:
Bakteri tidak mempunyai membran inti dan membran yang mengikat organel.
Bacterial DNA (DNA bakteri) melingkar dan tersusun di daerah sel yang disebut as the
nucleoid
Plasmids, adalah suatu fragmen kecil dari DNA yang terdapat di dekat Bacterial DNA
yang ditemui hampir pada seluruh bakteri, yang membawa 2 sampai 30 gen, kadang-
kadang terlihat mampu bergerak ke dan dari Bacterial khromosom

Bacterial genes (gen Bakteri) diatur oleh suatu sistim yang disebut sebagai operons.

Sitoplasma, Protein dan Ribosom


Proses biokimia yang biasanya terjadi pada choloroplast atau mitochondrion dari
eukariot, pada prokariot terjadi di sitoplasma
Protein  terdiri dari asam amino yang mempunyai urutan tertentu, yang masing-
masingnya dihubungakan oleh ikatan peptida menjadi rantai polipeptida
Ribosom  tempat berlangsungnya sintesa protein, pad mikroskop elektron terlihat
sebagai partikel di dalam sitoplasma. Ribosom bakteri mempunyai ukuran 70 S
(satuan-Svedberg)
Membran
Kapsul dan lendir
Membran sitoplasma  terdiri dari
suatu lapisan yang terdiri dari 2 Membuat bakteri resisten
lapis Lipid (phospholipid). terhadap pagocyt (virulensinya
Membran sitoplasma sangat lebih tinggi)
menentukan dalam metabiolisme
bakteri, karena membran Flagel dan pergerakan
sitoplasma merupakan pintu – Untuk pergerakan sel (seperti
pengontrol bahan-bahan yang propeller)
masuk ke dalam sel. – Tertanam pada sel membran
Dinding sel – Flagellin (protein)
Di sebelah luar sel membran, Mono polar
berfungsi melindungi sel tekanan
osmotis (plasmolysis)  monotrich  Vibrio
Gram positif   polytrich  Pseudomonas,
 Berlapis-lapis murein (teichoic Bipolar polytrich  Spirillum
acid) (30 – 70 % berat kering Peritrich  Proteus
dinding sel
 Tanpa ruang periplasma
Gram negatif
 murein (teichoic acid)
 Halangan yang permeabel
 Ada ruang periplasma
GRAM POSITIVE
Lipoteichoic acid Peptidoglycan-teichoic acid

Cytoplasmic membrane

Cytoplasm

GRAM NEGATIVE Porin


Lipopolysaccharide

Outer Membrane Braun lipoprotein

Inner (cytoplasmic) membrane


Cytoplasm
Nomenklatur
1. Fisiologis  Beijerinck & Winogradsky
(Acetobater, Nitrosomonas, Azotobacter)
2. Penyakit  Pneumococcus, Phytomonas
3. Pigmentasi  Chromobacterium,
Rhodobacterium
4. Bahan makanan Heomophillus, Amylobacter
Sejarah Taksonomi bakteri

1866 (Haeckel) Kingdom baru untuk Mikroorganisme (Protista)


1950-an Mikroskop elektron pemisahan protista berdasarkan dinding inti
menjadi prokariot dan eukariot
1967 Whittaker Kingdom Fungi
1980 Woese Phylogenetic analysis berdasarkan ssrRNA
(small
Berat kering bakteri 15 –subunit ribosomal
30 % dari RNA)
berat segar,
Eucarya, Bacteria and Archaea
kalau sel mengandung cadangan seperti lemak,
polisakarida, polifosfat atau belerang maka berat
keringnya meningkat.
Berat kering bakteri terdiri dari : 50 % protein, 10 –
20 % dinding sel; 10 – 20 % RNA; 3 – 4 % DNA; 10
% lemak

Identifikasi bakteri
Bentuk sel  Coccus, Bacillus, Spirilla
atau
Spirochetes, Vibrio
Sifat gram Gram positif dan gram negatif
Bergerak/tidak Coccus umumnya tidak
bergerak,
spiral umumnya bergerak
Lingkungan, fisiologis  buku determinasi
(Bergey’s Mannual of Determinative
Bacteriology )
Pewarnaan gram pada Bacillus anthracis
Keyser, F,H., K.A. Bienz, J. Eckert, R.M.
Zinkernagel. 1998. Medizinische
Mikrobiologie. Georg Thieme Verlag.
Stuttgart

Madigan, M.T., J.M. Martinko dan J. Parker. 2000.


Brock Biology of Microrganisms.
Prentice Hall New Jersey

Schlegel,
Pelczar & Reid

Anda mungkin juga menyukai