Anda di halaman 1dari 26

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Terminologi Judul

Judul dari proyek ini adalah Kuala Namu Convention & Exhibition Centre.
Berikut merupakan penjelasan terhadap judul kasus proyek tersebut:

Kuala Namu : Adalah sebuah wilayah dari Kec.Batang Kuis, dengan konsep
pengembangan wilayah Aerocity. Dan terdapat sebuah
landmark kawasan ini yaitu, Bandar Udara Internasional Kuala
Namu, yang melayani kota Medan dan sekitarnya. Bandara ini
terletak 39 km dari kota Medan.

Convention : Bangunan besar yang dirancang untuk mengadakan konvensi,


dimana individu dan kelompok berkumpul untuk
mempromosikan dan berbagi kepentingan bersama. Pusat
konvensi biasanya menawarkan luas lantai yang cukup untuk
menampung beberapa ribu peserta. Tempat yang sangat besar,
cocok untuk pameran, dan dikenal juga sebagai pusat pameran.
Pusat konvensi biasanya memiliki setidaknya satu auditorium
dan mungkin juga mengandung ruang konser, ruang kuliah,
ruang rapat , dan ruang konferensi. (Wikipedia.Org)

And : Dan

Exhibition : Exhibition secara umum merupakan gedung multifungsi yang


memadukan fungsi eksibisi dan konferensi yang di dalamnya
menawarkan area yang cukup untuk mengakomodasi ribuan
pengunjung. Exhibition Center menyewakan ruang untuk
pertemuan seperti konferensi perusahaan, pameran
perdagangan industri, hiburan tarian formal, dan konser.

Universitas Sumatera Utara


Exhibition center merupakan gabungan yang harus mewadahi 3
fungsi yaitu pertemuan (meeting), konferensi (conference), dan
pameran (exhibition). (Lawson, Congress, convention &
Exhibition Facilities, 2000)

Centre : 1) Sebuah titik dimana perhatian orang diarahkan (Oxford


Advanced Learner’s Dictionary)

2) Sebuah tempat dimana aktifitas-aktifitas tertentu


dikonsentrasikan (Oxford Advanced Learner’s Dictionary)

3) Tempat yang berada ditengah-tengah /mengumpul pada


suatu dimana segala sesuatu dipusatkan pada tempat tersebut.

II.2 Lokasi

II.2.1 Kriteria Pemilihan Lokasi

1). Tinjauan Terhadap Struktur Kota

Dalam draft Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan sekitar


Bandar Udara Kuala Namu merupakan tindak lanjut dari Rencana Tata Ruang
Kawasan Bandar Udara Kuala Namu yang telah disusun pada tahun 2006 serta
menyelaraskan ketentuan Pasal 14 dari UU No. 26 Tahun 2007 tentang
Penataan Ruang agar rencana tata ruang dapat menjadi acuan operasional
pengembangan kawasan sebagaimana yang dimaksud dalam perundang-
undangan tersebut, maka diperlukan yang merupakan Rencana Rinci Tata
Ruang Kawasan Perkotaan.

Kriteria pemilihan lokasi agar perancangan bangunan Kuala Namu


Convention And Exhibition Centre ini dapat dirancang secara maksimal bila:

- Lokasi site merupakan daerah yang mudah di jangkau untuk


wisatawan maupun masyarakat lokal sendiri.

- Adanya bangunan konvensi,eksebisi sebagai sarana pertemuan bisnis


dan hiburan disekitar site yang dapat mengakomodasi wisatawan.

Universitas Sumatera Utara


- Lokasi site merupakan lahan kosong yang sudah memenuhi kriteria
dalam perancangan bangunan ini.

- Sirkulasi site yang efektif bagi pengguna

- Site bukan merupakan lokasi yang dilarang pemerintah untuk


pembangunan.

Batas site yang umumnya


tanah kosong dan ditanami
dengan pohon sawit

Adanya pembangunan
hotel didaerah site,
Sirkulasi jalan
membuat sirkulasi
Bandara Kuala Namu
semakin berkembang
yang lancar dari arah
dan mendukung area
yang berlawanan.
site.

Gambar 2.1 Keadaan Sekitar Site


(Sumber: Google Earth)

2). Pencapaian

Dalam hal pencapaian, site harus terletak pada daerah yang mudah
dicapai oleh wisatawan lokal maupun internasional. Baik dengan kendaraan
pribadi, maupun kendaraan umum.

3). Area Pelayanan

Area disekitar site dekat dengan bangunan atau sarana prasarana yang
membutuhkan jasa/pelayanan yang berhubungan dengan fasilitas penginapan
maupun komersil lainnya.

Universitas Sumatera Utara


4). Persyaratan Lain

Status kepemilikan lahan : Individu

Nilai Tanah : Harga nilai tanah semakin tinggi dari


harga biasanya, semenjak adanya pembangunan Kualanamu dan
banyaknya para investor membeli tanah dengan kepentingan bisnis dari
harga per meternya Rp. 300.000 menjadi 1-1,5 juta (Artikel Situs
Medan)

II.2.2 Deskripsi Kondisi Eksisting Lokasi Proyek

SITE

Gambar 2.2 Kondisi Eksisting Site Proyek


(Sumber: Google Earth)

Lokasi site
Lokasi lahan : Jl. Bandar Udara Kualanamu
Kondisi lahan : Relatif datar
Orientasi site : Menghadap ke utara
Arah lalu lintas : 2 arah
Eksisting site : Lahan kosong

10

Universitas Sumatera Utara


Luas site : 2 Ha
KDB : 40-70%
Tinggi bangunan : 4-8 Lantai
Dengan batas–batas tapak yaitu:
Utara : Lahan kosong
Timur : Sungai
Selatan : Lahan kosong
Barat : The Crew Hotel

II.3 Tinjauan Fungsi

II.3.1 Deskripsi Pengguna dan Kegiatan

Ada 4 karakter pengelompokkan pengguna pada proyek Kuala Namu


Convention & Exhibition Centre ini, pengelompokkan antara lain yaitu :

1. Pengunjung, terbagi atas dua bagian yaitu pengunjung yang bersifat


khusus dan bersifat umum

a) Pengunjung bersifat umum yaitu pengunjung yang datang untuk


bersifat rekreasi, tertarik menikmati pameran untuk memuaskan rasa
keingin tahuannya, kegiatannya melihat-lihat objek yang dipamerkan
dan jika cocok akan membeli objek yang dipilih. Pengunjung yang
dapat mengikuti pelatihan atau komunitas seni sebagai peserta.
b) Pengunjung bersifat khusus yaitu pengunjung baik domestik maupun
manca negara yang mempunyai tujuan bisnis biasanya para pengusaha.
Peserta ini, terbebas dari mengatur jalannya acara, dan hanya menjadi
penikmat acara. Ada beberapa kelompok orang yang menjadi peserta
antara lain:

1) Narasumber
2) Pejabat pemerintah
3) Cendekiawan
4) Profesional
5) Masyarakat umum

11

Universitas Sumatera Utara


c) Penyelenggara/penyewa yaitu orang yang mengorganisir pelaksanaan
kegiatan. Penyelenggara adalah kelompok orang yang tersusun dalam
sebuah organisasi yang mempunyai jabatannya masing-masing guna
melancarkan jalannya acara konvensi atau eksibisi tersebut. Beberapa
kelompok penyelenggara antara lain:

1) Panitia
2) Wartawan
3) Operator
4) Keamanan

3. Pengelola yaitu pihak yang mengawasi, mengelola, dan memberikan


pelayanan fasilitas yang di butuhkan penyelenggara.

Diagram 2.1 Struktur Organisasi Pengelola Gedung

General Manager

Kepala Keuangan
Sekretaris
dan Administrasi

Kepala Pemasaran Teknikal Manager Divisi Keamanan

Kepala pelayanan Divisi ME Divisi pengelola Bangunan


dan operasional

Karyawan Karyawan Karyawan


Karyawan

4. Komunitas seni yaitu sekumpulan orang yang dapat menyalurkan bakat


dan sebagai wadah untuk melatih dan mengapresiasikan kreatifitas mereka di
bidang seni theater, seni musik dan seni rupa.

II.3.1.1 Segmen Pengguna

1. Trade fair/ exhibition/ pameran pameran yang diselenggarakan


secara regional, nasional, dan internasional

12

Universitas Sumatera Utara


2. Rapat asosiasi merupakan kegiatan rapat yang diselenggarakan oleh
suatu asosiasi, seperti IDI (Ikatan Dokter Indonesia), IAI (Ikatan
Arsitektur Indonesia)
3. Company event merupakan pertemuan yang dilakukan oleh
perusahaan besar yang pesertanya merupakan karyawan dari
perusahaan tersebut, seperti kegiatan pertemuan perusahaan Honda
Motor Indonesia.
4. Program insentif merupakan kegiatan pertemuan yang
diselenggarakan perusahaan besar, pesertanya merupakan karyawan
khusus atau dealer khusus dari perusahaan tersebut, yang bisa
meningkatkan provit perusahaan
5. Organisasi Internasional merupkan kegiatan yang pesertanya
merupakan anggota dari organisasi internasional seperti WWF, OPEC,
UNESCO
6. Konser merupakan kegiatan pertunjukan yang di selenggarakan
oleh suatu event organiser berskala nasional yang ditampilkan oleh
peserta komunitas seni.

II.3.1.2 Kegiatan
Adapun kegiatan di Kuala Namu Convention & Exhibition Centre ini
adalah :
A. Pameran
Exhibition center mempunyai kegiatan dalam hal melakukan suatu
pergelaran pameran yang mana memamerkan beberapa bentuk objek
contohnya :
1) Pameran dagang, seperti furniture expo, pameran komputer,
pameran buku, pameran otomotif.
2) Pameran seni, seperti pameran lukisan, patung dll.
3) Pameran jasa, seperti pameran pendidikan, bursa tenaga kerja.

Pada umumnya pameran terdiri dari beberapa bagian yaitu :

1) Pameran konvensi yaitu pameran yang digelar bersamaan


dengan kegiatan konfrensi dalam waktu dan tempat yang sama

13

Universitas Sumatera Utara


2) Pameran umum yaitu pameran yang diselenggarakan terbuka
untuk umum
3) Pameran khusus yaitu pameran yang memamerkan satu jenis
produk
4) Pameran tunggal pameran yang diadakan oleh satu orang
ataupun satu perusahaan kepada calon konsumen

Berdasarkan skala pelaksanaannya pameran dibagi atas :


1) Pameran skala internasional
2) Pameran skala nasional
3) Pameran skala regional
4) Pameran skala lokal

B. Konvensi
Merupakan kegiatan pertemuan sekelompok orang, seperti:
1) Kegiatan konfrensi yang dilakukan oleh sekelompok orang
seperti kelompok industri, pelaku bisnis, dan staf pemerintahan.
2) Kegiatan seminar lokakarya dan penataran.
3) Resepsi yaitu acara yang bersifat informal seperti acara
silaturahmi, ulang tahun, dan pernikahan.
4) Kongres merupakan kegiatan pertemuan berupa diskusi untuk
menyelesaikan beberapa masalah, merupakan jenis kegiatan
pertemuan besar yang bersifat formal untuk bertukar informasi,
mencari pemecahan terhadap suatu permasalahan.
5) Workshop merupakan kegiatan pertemuan dimana kegiatan ini
membahas sesuatu dan memberi pelatihan secara bersama-sama
antar kelompok.
6) Peserta, sehingga para peserta mendapatkan ilmu, wawasan dan
keahlian seperti workshop desain dan fotografi
7) Kuliah umum
8) Panel yang yang berupa tanya jawab oleh dua atau lebih
kelompok peserta
9) Forum, merupakan kegiatan diskusi dua arah dimana
pesertanya dari bidang yang berlainan

14

Universitas Sumatera Utara


C. Pergelaran
Yaitu kegiatan berupa penampilan yang bersifat menghibur
seperti pergelaran seni, drama dan theater serta musik.

D. Kegiatan kelompok penunjang


Yaitu kelompok kegiatan yang mendukung keberlangsungan
kegiatan seperti kegiatan pengelolaan, sistem manejemen/teknis
bangunan, dan kegiatan lainnya yang berfungsi menghidupkan
mobilitas manusia di dalam bangunan.

II.3.2 Deskripsi Perilaku


II.3.2.1 Karakteristik Pengguna
Berdasarkan sifat aktifitas yang dilakukan, prilaku dari pengguna
Kuala Namu Convention & Exhibition Centre terbagi atas 2 yaitu:
a) Bersifat Stastis
Perilaku pengguna bangunan lebih bersifat menetap pada satu tempat.
Kebiasaan ini merupakan kegiatan yang bersifat rutinitas maupun
sementara dengan intensitas waktu yang lama sebagai contoh
pengelola.
b) Bersifat Dinamis
Pengguna bangunan cenderung bergerak dan berpindah-pindah dari
satu tempat- ketempat yang lain seperti pengunjung pameran

15

Universitas Sumatera Utara


II.3.2.2 Alur Kegiatan Pengguna

a. Analisa sirkulasi Pengunjung

R.Konvensi
Informasi
Datang

R.Pameran
Main Hall Utama Lobby
Parkir Entrance

R.Pameran

Restoran Musholla Toilet

Diagram 2.2 Analisa Sirkulasi Pengunjung

b. Analisa sirkulasi Penyelenggara dan Peserta Pameran

Datang

Parkir

Main
Entrance Gudang Loading Dock

Musholla

Lobby Hall Utama Lobby K.Penyelenggara


Toilet
ra
UTama

Kantor Restoran R.Konvensi R.Pameran


Informasi

Diagram 2.3 Analisa Sirkulasi Penyelenggara dan Peserta Pameran

16

Universitas Sumatera Utara


c. Analisa sirkulasi Pengelola
R.Direktur

Parkir

R.Sekretaris
Main
Entrance R.Staff

R.Arsip
Lobby

Gudang
R.Rapat Toilet

Diagram 2.4 Analisa Sirkulasi Pengelola

II.3.3 Deskripsi Kebutuhan ruang dan Besaran ruang

a. Kebutuhan Ruang

1. Lobby 11. Gallery


2. Healing Park 12. Loading Dock
3. Waiting/Dressing room 13. Kantor Sewa
4. Multifunction Hall 14. Ruang Keamanan
5. Exhibition Hall 15. Musholla
6. Kantor Pengelola
7. Meeting Room
8. Convention Room
9. Gudang
10. Parkir

17

Universitas Sumatera Utara


Tabel 2.1 Kebutuhan Ruang
(Sumber: Hasil data primer)

1. Kelompok pengelola

No. Aktifitas Pelaku Sifat Ruang


1. Mengelola  General Manager Privat  Ruang kerja GM
keberlangsungan (GM)  Ruang tamu
proyek  Staff GM  Ruang rapat
 Sekretaris
 Ruang sekretaris
2. Mengelola finansial  Kabag finansial Privat  Ruang kerja kabag
 Sekretaris  Ruang tamu

 Staff bag.finansial  Ruang sekretaris

3. Mengelola pemasaran  Kabag pemasaran Privat  Ruang kerja kabag


 Sekretaris  Ruang tamu
 Staff pemasaran  Ruang sekretaris

4. Mengelola bimbingan  Kabag komunitas Privat  Ruang kerja kabag


edukasi seni  Staff sanggar seni  Ruang tamu
 Sekretaris

5. Mengawasi dan  Kabag preperasi Privat  Ruang kerja kabag


merawat fasilitas  Staff bagian  Ruang tamu
Preperasi  Ruang sekretaris

6. Mengawasi kinerja  Kabag teknisi Privat  Ruang kerja kabag


teknis sarana dan  Staff bag.teknisi  Ruang tamu
prasarana  Sekretaris  Ruang sekretaris

2. Kelompok pengunjung

No. Aktifitas Pelaku Sifat Ruang


1. Melihat pameran dan Pengunjung Publik  Exhibition Hall
menikmati pagelaran  Sanggar seni
kesenian  Studio musik

18

Universitas Sumatera Utara


2. Berbelanja kuliner, Pengunjung/Pembeli Publik  Cafe
makan dan minum,  Lounge
menggunakan fasilitas
 Coffee Shop
Wi-Fi sambil makan
dan minum
3. Mengadakan Pengunjung Publik  Convention Hall
pertemuan bisnis lokal  Multifunction room
maupun internasional

4. Berfoto – foto Pengunjung Publik  Entrance kawasan


 Healing Park
 Gallery
5. Berkumpul komunitas, Pengunjung Publik  Studio musik
Mengadakan acara,  Sanggar seni
Menyaksikan acara  Exhibiton Hall
pagelaran seni.

3. Kegiatan pelayanan
No. Aktifitas Pelaku Sifat Ruang
1. Mencari Informasi Pengunjung Publik  Pusat informasi
 Kantor pengelola
2. Berkumpul komunitas, Pengunjung Publik  Studio musik
Mengadakan acara,  Sanggar seni
Menyaksikan acara  Exhibiton Hall
pagelaran seni.
3. Beribadah  Pengelola Publik  Studio musik
 Pengunjung  Sanggar seni
 Exhibiton Hall
4. Buang air  Pengelola Privat  Toilet
 Pengunjung

5. Maintenance  Kepala bagian Privat  Ruang kontrol


kebutuhan mekanikal Teknisi  Ruang genset & trafo
elektrikal di kawasan  Staff bagian  Ruang kontrol
Teknisi  Ruang tanki BBM
 Ruang panel
 Ruang chiller
 Ruang AHU
 Ruang GWT
 Ruang pompa

19

Universitas Sumatera Utara


 Ruang PABX
 Ruang Septictank

6. Keamanan  Satpam Privat  Ruang Kemanan

7. Menjaga kebersihan  Pengelola Privat  Loker Cleaning Servis


kawasan,membersihkan
kawasan  Pengunjung  Toilet Cleaning Servis
 Ruang peralatan

II.3.4 Deskripsi Persyaratan dan Kriteria ruang


Persyaratan dan kriteria ruang yang harus diperhatikan dalam
merencanakan dan merancang sebuah exhibition center adalah fleksibilitas
ruang pameran, kenyamanan pengunjung yang dihubungkan dengan keadaan
termal, pencahayaan terhadap objek yang di pamerkan, serta sirkulasi, baik
sirkulasi dari pengunjung maupun sirkulasi dari kegiatan pergudangan.
Fleksibilitas ruang dimaksudkan sebagai kemampuan suatu ruang untuk dapat
menyesuaikan diri terhadap aktivitas yang berlangsung didalamnya.
Kefleksibilitasan ruang ini berpengaruh terhadap potensi ruang dapat
menampung item dan stan pameran. Fleksibelnya suatu ruang dipengaruhi
oleh beberapa faktor yaitu :

1) Pembagian ruang
Pembagian ruang yang tepat dapat membantu seberapa banyak
ruangan dapat menampung kegiatan pameran. Penggunaan dinding
geser pada bangunan eksebisi merupakan salah satu cara yang
dapat dilakukan agar ruang pameran dapat fleksibel menampung
kegiatan pameran sehingga dapat menampung kegiatan pameran
yang berbeda dalam waktu yang bersamaan.

2) Pemilihan stuktur bangunan


Pemilihan struktur bangunan yang tepat dapat mempengaruhi
seberapa fleksibelnya suatu bangunan. untuk kasus bangunan
ekibisi yang penggunaan ruangannya berbentang lebar

20

Universitas Sumatera Utara


membutuhkan suatu pemilihan struktur bentang lebar yang sesuai
untuk sebuah gedung eksibisi.
3) Ketinggian ruang
Ketinggian ruang ditentukan oleh jenis produk yang di pamerkan
dan bentuk stan pameran. Dengan ruang yang tinggi kita dapat
memberikan space pada produk-produk yang memiliki ketinggian
yang cukup dan menjadikan ruang lebih fleksibel dengan
menerapkan desain stan yang bertingkat.
4) Lighting/pencahayaan
Tujuan dari perancangan pencahayaan adalah memberikan suatu
lingkungan suasana lingkungan yang menyenangkan dan nyaman
terhadap visual, cahaya yang baik dapat membuat atmosfir dan
mood suatu ruangan menjadi lebih efektif . Banyak pameran yang
menjadi kurang menarik akibat pencahayaan yang tidak didesain
sejalan dengan desain dari pameran. Menurut sumbernya cahaya
dibagi atas dua bagian yaitu pencahayaan alami dan pencahayaan
buatan. Cahaya buatan merupakan cahaya yang bersumber dari
alam yaitu matahari, sedangkan buatan berasal dari penerangan
buatan seperti lampu yang digunakan pada ruangan-ruangan dalam
kondisi tertentu. Penggunaan efek pencahayaan akan menjadi
penerima yang baik dengan pengunaan peralatan spesial seperti
lampu sorot (spot light) atau peralatan optical lainnya.
5) Sirkulasi
Exhibition mesti memberikan kesempatan bagi setiap orang untuk
melihat dan memberikan kenikmatan, stimulasi, dan pengetahuan
perencanaan dan sistem sirkulasi pameran ditekankan pada pola
pengaturan pencapaian, sirkulasi pengunjung dan servis bangunan.

21

Universitas Sumatera Utara


II.3.5 Studi Banding Arsitektur (Fungsi sejenis)

1. Komunitas Salihara

Gambar 2.3 Gedung komunitas Salihara


(Sumber: Google)

Lokasi : Jalan Salihara 16, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Bangunan Utama : Teater Salihara, Galeri Salihara, Anjung Salihara dan ruang
perkantoran. Saat ini, Teater blackbox Salihara adalah satu-
satunya yang ada di Indonesia. Sementara Sejak 2014
Kompleks Salihara diperluas dengan bangunan baru:
Anjung Salihara. Di dalamnya terdapat Studio Tari, Studio
Musik, Wisma Seni, Ruang Serbaguna dan Teater Anjung.

Arsitek : Andra Matin merancang bangunan perkantoran, Adi


purnomo merancang teater, dan Marco Kusumawijawa
merancang galeri.

Dari luar bangunan ini terlihat kokoh dan masif, layaknya raksasa yang
berdiri di antara rumah-rumah berlantai dua. Namun dengan dibingkai oleh
pepohonan rimbun, ditambah dengan detail arsitektural dan furnitur lansekap
di tiap sudutnya (yang ternyata merupakan hasil karya dari arsitek keempat,
Nirwono Yoga, sebagai perancang lansekap), bangunan ini terlihat bersahaja,
bersahabat, dan terbuka bagi siapa saja. Kenyamanan beraktivitas seni selalu
dapat dirasakan dimanapun kita duduk. Bayangkan berapa banyak inspirasi
yang lahir dari pemikiran seseorang yang duduk dan mengamati estetika di

22

Universitas Sumatera Utara


tiap lirikan mata. Tidak ada drop-off di sini. Ketika memasuki pelataran parkir
bermaterial grass block berjalan masuk melalui area Kedai Salihara, yang
memang awalnya merupakan selasar penerima. Pengunjung bebas memasuki
kompleks bangunan lewat mana saja, karena komposisi tiga massa bangunan
ini tidak diberi pintu khusus yang dijaga satpam seperti bangunan-bangunan
publik komersial yang membuat risih saat pengecekan keamanan. Namun
vocal point tetap ada, yaitu tangga selebar dua meter sebagai pengakhiran dari
sequence yang diciptakan koridor diantara Kedai Salihara dan Art Store yang
menghubungkan tempat parkir dan bangunan, sedangkan ruang terbuka
sebelum tangga ini merupakan simpul sirkulasi menuju lantai dua, Art Store,
toilet, dan resepsionis yang bersebelahan dengan Serambi Salihara.

Material utama dari bangunan ini adalah beton ekspos, ditambah


material bata, kaca, besi, dan sedikit detail kayu pada beberapa elemen
fungsional. Alih-alih terlihat monoton, bangunan ini justru menunjukkan
keanggunan yang rendah hati. Ditambah material bata, kaca, besi, dan sedikit
detail kayu pada beberapa elemen fungsional. Alih-alih terlihat monoton,
bangunan ini justru menunjukkan keanggunan yang rendah hati,
mempersilahkan alam membingkai sekelilingnya yang justu menambah
estetika. Tanaman hijau yang menjuntai dari atas bangunan perkantoran,
semakin panjang, semakin membuat bangunannya apik sekaligus unik. Tak
hanya alam, manusia di dalamnya pun bebas mempercantik tiap detail yang
ada. Terlihat beberapa grafiti, mural dan kata-kata mutiara menempel di
tembok-tembok beton, mencirikan kreativitas komunitas seni di dalamnya.
Pada bagian interior teater, Adi Purnomo menggunakan batu bata yang
disusun dengan bentuk merotasi 5 derajat, datar di bagian bawah dan semakin
merongga ke atas, untuk menghasilkan kekedapan yang baik dan responsif
terhadap pemantulan dan penyerapan bunyi, sebuah detail yang cerdas dan
cantik.

Setelah masuk melalui kedai maupun koridor yang biasanya tak


terlihat dari luar karena tertutup mobil, pengunjung akan disambut oleh selasar
yang cukup lebar di samping tangga. Di sisi kirinya terdapat resepsionis
sebagai pusat informasi pengunjung, serambi tempat berdiskusi dan kuliah

23

Universitas Sumatera Utara


umum, dan di ujung terdapat beberapa anak tangga turun dan ramp menuju
Teater Salihara dan Surau Salihara yang berisi musholla dan wisma untuk
seniman. Aspek spacio-temporal bisa kita lihat pada ruang sirkulasi selebar
lima meter di antara pintu masuk teater dan surau yang di salah satu sudutnya
terdapat ruang menuju toilet untuk difable dan lift, ruang terbuka yang
terhubung dengan taman dan parkiran ini dapat dipakai sebagai tempat
workshop maupun instalasi karya seni.

Bagi orang awam, bangunan ini bagus. Desain kontemporernya mewakili


citra Komunitas Salihara sebagai wadah seni dan budaya yang selalu kritis
mengikuti perkembangan masa. Dua massa bangunan berbentuk kotak
disatukan oleh massa galeri berbentuk oval yang membuat ketiga serangkai ini
dinamis dan dapat berinteraksi satu sama lain dengan baik, mencerminkan
kegiatan berbagai komunitas di dalamnya yang cerdas, terbuka, demokratis
dan senantiasa “mengembangkan diri di bidang masing-masing seraya tetap
saling mendukung untuk memelihara semangat dan prinsip kebebasan berpikir
dan berekspresi. Tiap celah ruang sekecil apapun yang tercipta karena
pertemuan antar massa menghadirkan ruang positif yang dapat dijadikan ruang
publik. Permainan detailnya humble dan tidak macam-macam, pun ternyata
fungsional. Tembok masif yang berhias komposisi kerawang di bagian depan
bertujuan untuk menyerap suara bising jalan dan panas matahari dari barat.
Sedangkan kerawang pada bagian selatan, selain menciptakan permainan
cahaya bagi interiornya dan agar Salihara dan permukiman sekitar tidak saling
menelanjangi, juga difungsikan sebagai sirkulasi udara sehingga
meminimalisir penggunaan AC. Sistem void dan skylight juga digunakan
untuk menghemat penerangan di siang hari.

24

Universitas Sumatera Utara


d) Esplanade Theaters by The Bay Singapore

Gambar 2.4 Esplanade theaters by The Bay Singapore


(Sumber: Google)

Theatres on the Bay adalah salah satu icon negara Singapura. Letaknya
persis bersebelahan dengan Patung Merlion yang berada di Merlion Park. Ini
adalah salah satu pusat seni tersibuk di dunia, dibuka resmi pada tanggal 12
Oktober 2002. Di tahun 1992, terpilih sebuah tim yang terdiri dari perusahaan
lokal terkenal DP Architects (Singapura) dan Michael Wilford & Partners
(Inggris) untuk memulai pekerjaan pembangunan pusat seni tersebut. Untuk
mempertahankan keterkaitan antara masa lalu dan masa kini, pusat seni ini
akhirnya dinamakan Esplanade – Theatres on the Bay. Esplanade bertujuan
untuk menjadi pusat seni pertunjukan bagi semua kalangan, dan program-
programnya menjangkau ke ragam audiens yang luas. Susunan programnya
mencakup segala genre, termasuk musik, tari, teater dan seni visual, dengan
fokus khusus pada budaya Asia.

Saat ini, icon arsitektur dengan rangka kembarnya yang unik ini
berlokasi di dalam distrik pemerintahan Singapura, tepat di tepi Marina Bay di
mulut Singapore River. Esplanade terdiri dari dua ruangan besar: sebuah teater
dengan 2.000 kursi dan Concert Hall dengan 1.600 kursi, dan dilengkapi
dengan dua studio yang lebih kecil, sebuah teater luar ruang serta sebuah mal.
Dua kubah yang menjadi lokasi Teater dan Concert Hall dirancang dengan
bahan kaca, untuk memberi kesan terbuka. Agar pusat seni tetap dingin di
suhu tropis, lebih dari 7.000 keping penahan matahari dari aluminium bersama
dengan rangka penutup berlapis glazur ganda dipasang pada rangka penopang
baja untuk membentuk penutup yang menjadikan pusat seni ini sebuah ikon
arsitektur mempesona, di depan cakrawala kota Singapura. Penutup berbentuk

25

Universitas Sumatera Utara


duri itu akhirnya menjadi nama sebutan yang populer berdasarkan buah favorit
masyarakat lokal, Durian. Konsep bangunan ini, ada yg mengatakan
menyerupai sepasang mata facet belalang dengan ide kelopak terbuka sebagai
bukaan terhadap cahaya, bila diperlukan. Esplanade Theatre terletak di tepi
teluk, berdekatan dengan tempat wisata Merion. Fungsi Esplanade Theatre
adalah sebagai wadah warga Singapore dalam berkesenian. Oleh sebab itu,
semua elemen pendukung dari bangunan ini merupakan karya seni yang luar
biasa.

II.4 Elaborasi Tema

II.4.1 Pengertian

Untuk menerjemahkan tema struktur sebagai elemen estetis kedalam


suatu karya arsitektur, perancang merujuk pada penjelasan yang dikemukakan
Vitruvius di dalam bukunya “De Architectura” (yang merupakan sumber
tertulis paling tua yang masih ada hingga sekarang), bangunan yang baik
haruslah memiliki keindahan atau estetika (venustas), kekuatan (firmitas), dan
kegunaan (utilitas). Arsitektur dapat dikatakan keseimbangan dan koordinasi
antara ketiga unsur tersebut, dan tidak ada satu unsur yang melebihi unsur
lainnya. Dalam definisi modern, arsitektur harus mencakup pertimbangan
fungsi, estetika, dan psikologis. Namun, dapat dikatakan pula bahwa unsur
fungsi itu sendiri di dalamnya sudah mencakup baik unsur estetika maupun
psikologis. Arsitektur adalah bidang multi-dispilin, termasuk di dalamnya
adalah matematika, sains, seni, teknologi, humaniora, politik, sejarah, filsafat,
dan sebagainya. Mengutip Vitruvius, "arsitektur adalah ilmu yang timbul dari
ilmu-ilmu lainnya, dan dilengkapi dengan proses belajar: dibantu dengan
penilaian terhadap karya tersebut sebagai karya seni".

Menurut Wilson Forrest dalam bukunya “Struktur, Esensi Arsitektur”


menyebutkan bahwa konstruksi bangunan dan arsitektur tidaklah menyatu dan
bukan merupakan hal yang sama. Sisi yang paling berarti dari struktur adalah
perannya bagi bentuk arsitektur. Sedangkan sisi yang terpenting dari arsitektur
adalah pengaruh positifnya pada pola-pola tingkah laku manusia. Struktur

26

Universitas Sumatera Utara


dalam istilah arsitektur merupakan sebuah sistem, artinya gabungan atau
rangkaian dari berbagai macam elemen-elemen yang dirakit sedemikian rupa
hingga menjadi satu kesatuan yang utuh. Sedangkan estetis merupakan sebuah
cabang filsafat yang berhubungan dengan sifat keindahan, seni, rasa, dan
dengan penciptaan apresiasi terhadap keindahan. Berdasarkan penjelasan
sebelumnya maka tema perancangan struktur sebagai elemen estetis secara
garis besar, bahwa elemen struktur itu sendiri dapat hadir sebagai fungsi lain
yakni sebagai fungsi estetika, ketika biasanya struktur menjadi aspek penting
sebagai kekuatan suatu bangunan dan disembunyikan dibalik elemen-elemen
estetika, maka pada bangunan perancangan ini struktur juga dapat bertanggung
jawab untuk tercapainya estetika pada bangunan, dimana struktur sekaligus
menjadi aksen dan ornamen pada fasad bangunan.

2.4.2 Interpretasi Tema

Secara umum yang kita ketahui bahwa arsitektur merupakan perpaduan


antara ilmu pengetahuan dan seni. Dengan didukung dengan teori Vitruvius
yang menempatkan arsitektur sebagai disiplin ilmu, yang memanfaatkan
secara bersama rasio/logika dan emosi/perasaan. Pendekatan arsitektur
menjadi multi-disiplin dan beragam, antara lain melalui pendekatan seni yang
didasari nilai-nilai estetis. Dengan menilai arsitektur sebagai seni, berarti teori-
teori seni atau teori-teori estetika harus pula diterapkan pada arsitektur.
Terdapat beberapa pengertian Estetika/keindahan seperti dikutip H.K
Ishar (1992:74) yaitu:
a) Nilai-nilai menyenangkan pikiran mata dan telinga (Kamus
Oxford)
b) Sesuatu itu indah kalau sesuai dengan tujuan dan fungsi atau
kegunaanya (Socrates)
c) Ekspresi luhur (Hegel)
d) Sesuatu yang struktural (Schopenheur)

27

Universitas Sumatera Utara


Teori estetika umumnya terbagi 3 yaitu:
1. Teori Estetik Formil
Banyak berhubungan dengan seni klasik dan pemikiran-pemikiran
klasik, teori ini menyatakan bahwa keindahan luar bangunan
menyangkut warna dan bentuk. Teori beranggapan bahwa
keindahan merupakan hasil formil dari ketinggian, lebar, ukuran
(dimensi) atau warna. Keindahan terdapat dalam bentuk dan
disebabkan oleh bentuk serta perasaan yang diakibatkannya. Rasa
indah merupakan emosi langsung, yang diakibatkan oleh bentuk
tanpa memandang konsep-konsep lain. Dalam kritik arsitektur,
2. Teori Estetik Ekspresionis
Teori menyebutkan bahwa keindahan tidak selalu terjelma dari
bentuknya, tetapi dari tujuan dan ekspresinya. Teori ini
beranggapan bahwa keindahan karya seni, terutama tergantung
pada apa yang diekspresikannya. Bentuk adalah indah selama dapat
menunjukan eksperinya. Dalam arsitektur, keindahan dihasilkan
oleh ekspresi yang paling sempurna antara kekuatan gaya tarik dan
kekuatan bahan (material). Ada pula yang mendasarkan keindahan
seni, adalah ekspresi idea etnik atau doktrin agama.
3. Teori Estetik Psikologis
Menurut teori ini, keindahan mempunyai 3 aspek:
a) Keindahan dalam arsitektur merupakan irama yang
sederhana dan mudah. Dalam arsitektur, pengamat
merasa dirinya mengerjakan apa yang dilakukan
bangunan dengan cara sederhana, mudah dan luwes.
Artinya keindahan ada dalam penampilan kekuatan
sebuah bangunan.
b) Keindahan merupakan akibat dari emosi yang hanya
dapat diperlihatkan dengan prosedur psikoanalistik.
Setiap pengalaman atau pengamatan yang sadar
merupakan kejadian yang rumit. Rasa indah bukan
merupakan gabungan dari perasaan, daya ingat, impulse
pengamat dsb yang menggema secara serentak
menyeluruh.

28

Universitas Sumatera Utara


c) Keindahan merupakan akibat rasa kepuasan si pengamat
sendiri terhadap obyek yang dilihatnya.
Ketiga teori ini merupakan manifestasi untuk menenrangkan keindahan dari
macam-macam sudut pandang: secara mistik, emosional atau ilmiah
intelektual.

II.4.4 Keterkaitan Tema dengan Judul

Kuala Namu Convention & Exhibition Centre ini merupakan sebuah


fasilitas untuk mewadahi kegiatan pertemuan bisnis dan sarana hiburan yang
mewadahi komunitas seni sehingga dapat berkreasi dan mengapresiasikan
karya mereka disini. Kawasan eksisting yang saat ini masih kurang akan
fasilitas hiburan serta convention dan ruang eksebisi. Namun kawasan ini akan
mengalami pengembangan yang sangat signifikan nantinya, bila didukung
dengan pembanguanan Kuala Namu Convention & Exhibition Centre ini,
kegiatan penyajian suatu karya untuk dikomunikasikan dapat diapresiasi oleh
masyarakat, seperti karya seni, produk-produk industri, dll. Tipologi kawasan
yang sangat mendukung pembangunan dan pengembangan wilayah Kuala
Namu, tentu bisa didukung dengan pendekatan bangunan bentang lebar, dan
melakukan pendekatan dengan mengkaitkan dan menyelaraskan bangunan
baru dengan karakteristik lingkungan sekitar, diharapkan tercipta suatu
kawasan yang terintegrasi dengan baik, baik dari segi penampilan fisik dan
juga fungsinya.

II.4.5 Studi Banding arsitektur (Tema sejenis)

Gardens By The Bay Singapore

Gambar 2.5 Gardens by The Bay Singapore


(Sumber: Google)

29

Universitas Sumatera Utara


Gardens By The Bay dikenal juga sebagai taman selatan Marina,
taman yang satu ini benar-benar akan memukau semua orang yang datang
berkunjung ketika proyeknya selesai. Hingga saat tulisan ini dibuat, proyek
pembuatannya sedang berlangsung. Lokasinya hanya berjarak 5 menit dari
pusat kota Singapura. Arsitekturnya luar biasa rumit, membutuhkan
perhitungan tinggi, namun memiliki segi artistik yang mengagumkan. Oleh
sebab itu, proyek ini telah beberapa kali memenangkan penghargaan.
Misalnya adalah Grant Associates yang diraih 3 tahun yang lalu. Arsiteknya
saja mendapatkan penghargaan Wilkinson Eyre dan teknik strukturnya adalah
Atelier 10. Taman ini akan dibagi menjadi dua bagian, yaitu Bay South dan
Bay East. Disini pengunjung akan menemukan Supertrees dengan ketinggian
16 lantai. Pohon super ini akan menjulang ke angkasa hingga 16 lantai, dan
bisa membawa Anda melihat keseluruhan kota. Pohon yang akan disebut
sebagai pohon solar ini bisa mengumpulkan air hujan dan mengumpulkan
energi solar. Semantara di bagian timur, pengunjung akan disuguhkan
pemandangan hutan tropis, taman bunga, lokasi berjalan-jalan, hingga lokasi
piknik dengan pemandangan perairan teluk Marina yang sangat indah. Area
bagian timur ini bisa digunakan sebagai tempat melepas lelah, bermain
bersama keluarga, atau bahkan melakukan aktivitas olahraga seperti jogging
dan bersepeda.

3 Atraksi utama di Gardens by the bay adalah Flower Dome, Cloud Forest
Dome dan OCBC Sky way.

1. Flower Dome: Sebuah kubah konservasi yang memuat ribuan jenis bunga
dari berbagai belahan dunia. Biasanya di dalam dome yang satu ini akan
sering dilangsungkan event-event seperti event fotografi, pameran bunga
orchid dan lainnya. Dekorasi di dalam kubah ini akan berubah-
rubah disesuai dengan event besar yang sedang berlangsung seperti
Perayaan tahun baru, hari raya imlek, lebaran dan juga hari-hari besar
lainnya. Flower dome ini dibangun lebih rendah tetapi lebih besar, di tanah
seluas 1,2 hektar. Iklim kering dan fitur tanaman yang ditemukan di
Mediterania dan daerah tropis semi kering lainnya (misalnya bagian dari
Australia, Amerika Selatan, Afrika Selatan). Flower dome dengan

30

Universitas Sumatera Utara


ketinggian 38 meter (125 kaki) tinggi dan mempertahankan suhu antara
23 ° C dan 25 ° C, sedikit lebih rendah pada malam hari. Flower dome ini
memiliki tujuh bagian kebun yang berbeda serta kebun zaitun dengan
bistro dan bidang perubahan tampilan sentral juga telah dimasukkan untuk
memungkinkan menunjukkan bunga dan menampilkan yang akan
diadakan dalam Konservatorium.

Gambar 2.6 Flower Dome


(Sumber: Google)

2. Cloud Forest Dome: Dome yang satu ini adalah dome yang akan membuat
Anda berdecak kagum. Sewaktu Anda baru masuk, Anda akan langsung
disambut dengan sebuah air terjun buatan yang indah. Tema dari kubah
konservasi yang satu ini adalah Hutan Tropis. Jadi Anda benar-benar
sedang merasa masuk ke sebuah hutan tropis yang sangat mendamaikan
jiwa. The Cloud Forest mempunyai ketinggian yang lebih tinggi tapi
sedikit lebih kecil di 0,8 hektar Kondisi ruangan yang dingin dan lembab
yang ditemukan di daerah pegunungan tropis antara 1.000 meter (3.300
kaki) dan 3.000 meter (9.800 kaki) di atas permukaan laut, yang sesuai
dengan kondisi Asia Tenggara, Dunia Tengah dan Amerika Selatan.
Fasilitas ini degan fitur 42 meter (138 kaki) "Cloud Mountain", diakses
dengan lift, dan pengunjung akan dapat turun gunung melalui jalan
melingkar di mana 35 meter (115 kaki) air terjun menyediakan pengunjung
dengan udara dingin menyegarkan. The "Cloud Mountain" itu sendiri
merupakan struktur yang rumit sepenuhnya dibalut epifit seperti anggrek,
pakis, pakis merak, spike dan lumut, bromeliad dan anthurium. Ini terdiri
dari sejumlah tingkatan, masing-masing dengan tema yang berbeda.

31

Universitas Sumatera Utara


Gambar 2.7 Cloud Mountain
(Sumber: Google)

3. OCBC Skyway: Ini adalah sebuah jembatan yang menghubungkan


beberapa supertree yang ada. Dari atas sini Anda bisa melihat pemandangan
yang luar biasa indah. Dikarenakan jembatan ini berada di atas pohon-pohon
supertree membuat Anda seperti benar-benar di atas langit. Itulan mengapa
diberikan nama skyway.

SuperTree di Gardens by the bay ini sebetulnya adalah sebuah media untuk
tanaman merambat yang dibangun dengan tinggi antara 22 meter hingga ada
yang 50 meter tingginya. Strukturnya terbuat dari baja besi yang kokoh yang
dibuat dengan desain yang sangat anggun sehingga tanaman merambat
tersebut membentuk sebuah pohon raksasa yang sungguh indah.

32

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai