Review Pengurusan Perizinan Kegiatan Industri (Hanafi Anugrah)

Berdasarkan proposal izin lokasi yang telah dibuat diperoleh informasi sebagai berikut:
- Jenis Kegiatan : Industri Tenun, Garment dan Tekstil
- Lahan yang telah dikuasi seluas : 26.061 m2 yang terdiri dari 7 SHM dengan
rincian sebagai berikut:
No SHM Tahun Luas (m2) Pemegang Hak
40 2005 7.066 Hanafi Anugrah
48 2006 2.100 Hanafi Anugrah
18 2004 7.245 Hanafi Anugrah
19 2004 2.760 Hanafi Anugrah
11 2004 1.590 Hanafi Anugrah
12 2004 2.530 Hanafi Anugrah
124 1999 2.770 Hanafi Anugrah
TOTAL 26.061

- Kondisi eksisting telah ada bangunan sesuai dengan IMB yang dimiliki seluas 4.760,8
m2 dengan rincian sebagai berikut:
No. Nomor IMB/ Tanggal Luas (m2) Keterangan
1. 647/149/1441/DPTW 2.760 Peruntukan
tanggal 31 Desember 2002 bangunan pabrik
tekstil, tenun, dan
garment
2. 647/11/116/DPTW tanggal 2.000,8 Peruntukan
14 Februari 2003 bangunan pabrik
tekstil, tenun, dan
garment
TOTAL 4.760,8

- Rekomendasi dari Wilayah (Kecamatan, Desa, RT, dan RW) atas nama PT. HYOJIN
TEX (Nam Young Soo)
Untuk permohonan Izin Lokasi kepada Bupati Bandung, perbaikan proposal sebagai berikut:
- Perbaikan Judul, pada proposal yang lama judul kegiatan yaitu Industri Tenun,
Garment dan Tekstil. Jika rencana kedepan tidak ada kegiatan penyempurnaan kain
(misal pencelupan, printing, finishing) maka judul/ informasi kegiatan menjadi
“Kegiatan Industri Tenun dan Garment”.
- Lahan yang dimohon dan telah dikuasai seluas 26.061 m 2. BCR maksimum yang
diizinkan maksimal 70%. Dengan ketentuan/ Rincian dasar untuk Perencanaan
sebagai berikut:
 KDB (RTH) minimum 10% atau seluas 260 m2.
 KDB (Bangunan) maksimum 60% atau seluas 15.636 m2.
 Sisa lahan digunakan untuk sarana dan prasarana (jalan, lahan parkir, area
bongkar muat, toilet, mushola, dll) dengan penggunaan tutupan lahan
menggunakan aspal/ cor beton dan dikombinasikan dengan paving block
sehingga diperolah BCR maksimum 70%
- Jika bangunan baru yang akan dibangun seluas 10.000 m 2 dengan total luas bangunan
yang akan terbangun seluas 14.760,8 m2 maka Dokumen Lingkungan yang harus
dibuat adalah AMDAL (sesuai dengan ketentuan pada Peraturan Menteri Negara
Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2012 tentang Jenis Rencana Usaha Dan/ Kegiatan
Yang Wajib Memiliki Analisis Dampak Lingkungan Hidup; untuk kegiatan dengan
luas bangunan ≥10.000 m2, dokumen lingkungannya adalah AMDAL).
 Kekurangan (-) : Proses penyusunan dokumen AMDAL relatif lebih lama jika
dibandingkan dengan dokumen UKL-UPL. Biaya yang harus dikeluarkan
untuk penyusunan dokumen AMDAL jauh lebih besar jika dibandingkan
dengan penyusunan dokumen UKL-UPL.
 Saran: Jika rencana kegiatan untuk peluasan bangunan 10.000 m 2 sudah Fix
90% maka permohonan di proposal sesuai dengan rencana tersebut sehingga
pengurusan dokumen lingkungan ke BPLH Kabupaten Bandung selanjutnya
adalah Dokumen AMDAL. Tapi, jika rencana perluasan bangunan untuk
kegiatan industri masih memungkinkan pada lahan seluas 5.000 m 2 maka pada
proposal permohonan diajukan bangunan baru seluas ± 5.000 m 2.
- Rekomendasi dari Wilayah (Kecamatan, Desa, RT, dan RW) yang telah dimiliki atas
nama PT. HYOJIN TEX (Nam Young Soo) harus diganti sesuai dengan pemohon
pada Izin Lokasi yaitu atas nama Hanafi Anugrah dengan Jenis Kegiatan Industri
Tenun dan Garment seluas 26.061 m2.
 Untuk Penyusunan Proposal Izin Lokasi diperlukan data-data sebagai berikut:
 KTP dan NPWP Pemohon √
 Rekomendasi dari Wilayah (Kecamatan, Desa, RT, dan RW)
 Bukti Kepemilikan Lahan √
 Informasi mengenai Hasil kordinasi dengan BAPEDA untuk peruntukan ruang di
lokasi rencana kegiatan, apakah sesuai dengan RTRW Kabupaten Bandung
(peruntukan industri). Ada bukti formalnya (peta/ gambar)?
 Informasi mengenai Rencana Penggunaan Lahan (plus gambar/ pra site plannya)
 Informasi mengenai rencana kegiatan industri (eksisting dan rencana kedepan)
 Informasi mengenai besar Investasi (untuk pembebasan lahan, pembangunan
bangunan pabrik, peralatan produksi dan bahan baku (modal kerja))
Informasi Rencana Kegiatan yang diperlukan:
1. Diagram alir rencana proses produksi
2. Data mengenai jenis dan kapasitas produksi; jumlah bahan baku yang digunakan;
jenis dan peralatan produksi yang digunakan; jumlah tenaga kerja
Tabel Jenis dan Kapasitas Produksi
Kapasitas Produksi Sifat Produk
Jenis Alat
Angkut
(Per Tahun)
Jenis Produksi
Bahan Baku
Rencana Rill Jadi
(1/2 Jadi)

1.

2.

3.

Tabel Bahan Baku dan Bahan Penolong

No Bahan Kapasitas Bentuk Sifat Bahan Asal Bahan Cara
per Tahun Fisik Penyimpanan
Bahan Baku
1
2
3
4
Bahan Penolong
1
2
3
 No Bahan Kapasitas Bentuk Sifat Bahan Asal Bahan Cara
per Tahun Fisik Penyimpanan
4

Tabel Jenis Peralatan Produksi yang digunakan dalam Proses Produksi

Jumlah Negara Energi
No Jenis Mesin Kondisi % Jenis Cemaran
Unit Pembuat Penggerak
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Tabel Tenaga Kerja

Jenis Kelamin Daerah Asal Pendidikan
WNI Akademi/
Klasifikasi Pekerja
P W Jumlah Lokal Komuter WNA SD SLTP SLTA Perguruan
Harian Tinggi
Direksi/ top manajer
Staff
Buruh karyawan
Lain-lain
Total

Setelah proposal Izin Lokasi dibahas ulang di BPMP, maka yang perlu disiapkan:
1. Perbaikan proposal sesuai dengan saran/ masukan tim teknis Izin Lokasi pada saat
pembahasan di BPMP.
2. Pertimbangan teknis pertanahan di BPN
3. Andalalin dari POLRES Bandung
 TIME LINE
Perizinan di Kabupaten Bandung
Bulan ke- *)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Pengurusan Perizinan
1. Izin Lokasi (BPMP) √ √ √
2. Persetujuan Andalallin (POLRES Bandung) √
3. Peil Banjir (SDAPE) √ √ √
4. Rekomendasi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas (Dinas √
Perhubungan)
5. Dokumen Lingkungan; AMDAL/ UKL-UPL (BPLH) *)
AMDAL √ √ √ √ √ √
UKL-UPL √ √ √
6. Izin Lingkungan (BPMP dan BPLH) √
7. Pengesahan Rencana Tapak/ site plan (Dinas Cipta Karya √ √ √
dan Tata Ruang Kab. Bandung Barat)
8. Izin Jalan Masuk (Dinas Bina Marga) √
9. IMB (BPMP) √ √ √
10. Izin Operasional Produksi (IUI, TDP, SIUP, dll) √ √ √

Catatan:
*)
Perkiraan waktu rata-rata (persyaratan harus segera dilengkapi sehingga izin lebih cepat keluar)
**)
Jika dokumen lingkungan yang dibuat UKL-UPL, waktu yang dibutuhkan lebih cepat