Anda di halaman 1dari 2

Akhir dari Perang Korea Utara Dan Selatan

Kim Jong-un, menjadi pemimpin Korea Utara pertama yang menginjakkan kaki di Korea Selatan sejak
berakhirnya perang pada 1953, dengan melintasi garis militer yang membelah semenanjung Korea.
Seperti dilaporkan BBC, lawatan yang dimulai Jumat 27 April 2018 sekaligus menandai pertemuan
puncak pertama kedua negara selama kurunlebih dari satu dekade terakhir.

Kim Jong-un berjalan melewati garis demarkasi di zona demiliterisasi (DMZ) untuk menemui
Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in.

Dalam KTT (Konfrensi Tingkat Tinggi) tersebut, keduanya membahas denuklirisasi dan perjanjian
perdamaian formal untuk menggantikan gencatan senjata yang menghentikan perang yang berlangsung
selama 65 tahun

Sebelum KTT dimulai, keduaya menyempatkan bertemu di daerah perbatasan DMZ.


Pemimpin Korea Selatan Moon Jae-in tampak berjabat tangan erat dengan Kim Jong-un selama 20 detik.
Aksi keduanya disaksikan oleh pejabat dari kedua belah pihak dan jutaan orang berikut liputan TV
langsung.

Tak lama kemudian kedua pemimpin negara, yang secara teknis masih dalam keadaan berperang karena
tidak ada perjanjian yang mengakhiri perang Korea, menggelar pembicaraan.

Dalam perjumpaan pembuka yang hangat itu Kim Jong-un mengatakan dia berharap terjadinya diskusi-
diskusi yang 'blak-blakan' di antara mereka.

Kedua pemimpin Korea Utara dan Korea Selatan telah bersumpah untuk "menulis babak baru" dalam
sejarah negara mereka yang selama puluhan dekade dilanda permusuhan. Dilansir The Guardian
pertemuan di antara kedua pemimpin telah meningkatkan harapan untuk resolusi atas program rudal
nuklir dan balistik Pyongyang.

Saat berada di kawasan DMZ, Kim, yang mengenakan setelan khas hitam ala Mao Zedong, melangkah
mundur melintasi perbatasan ke wilayah Korea Utara setelah Presiden Moon dilaporkan bertanya
kepadanya, “Kapan saya bisa mengunjungi Utara?" Dengan aksinya itu, Kim telah membawa Presiden
Kim ke kawasan Korea Utara.

Masih dilansir The Guardian ,setelah beberapa saat Kim dan Moon berada di sisi utara, mereka kembali
berpose untuk berfoto bersama anak-anak sekolah yang telah menyajikan Kim dengan buket bunga.
Ketika mereka menginspeksi penjaga kehormatan, sebuah band militer memainkan lagu-lagu
rakyat Korea yang dikenal oleh orang-orang di kedua sisi perbatasan dan versi Korea Selatan dari lagu
"Hormat Kepada Pemimpin".
Kim Jong-un Janji tidak akan mengganggu lagi

Dalam pertemuan tertutup, seperti dilansir BBC, Kim mengatakan kepada Moon bahwa dia "tidak akan
mengganggu tidur pagi Anda lagi" dengan tes rudal balistik. Moon mengatakan telah ada "diskusi yang
sangat bagus hari ini".

Setelah memasuki Gedung Perdamaian, tempat keduanya menggelar KTT, Kim menulis di buku tamu:
"Sejarah baru dimulai dari sekarang, di titik awal bersejarah dari era perdamaian."

Beberapa saat kemudian, di ruang pertemuan yang berdekatan dengan ruang KTT, Kim mengatakan
dirinya ingin mengadakan pembicaraan "tulus, tulus dan jujur", dan berharap KTT akan menghasilkan
"hasil yang baik". “Saya berharap untuk menulis bab baru di antara kami, ini adalah titik awal bagi kami.
Kami akan membuat permulaan baru, ”tambah Kim, yang duduk di samping adiknya, Kim Yo-jong.

“Butuh waktu 11 tahun untuk momen bersejarah ini terjadi. Berjalan di sini, saya bertanya-tanya
mengapa momentum ini terjadi setelah menunggu begitu lama. "Melalui pertemuan hari ini, saya harap
kita tidak akan kembali ke titik awal lagi dan bahwa tidak akan ada pengulangan dari implementasi non-
apa yang kita setujui," tambahnya,” mengacu pada kegagalan kesepakatan masa lalu pada senjata nuklir
dan kerja sama antar Korea," ujar Kim dilansir The Guardian.

“Saya harap kita bisa hidup sesuai dengan apa yang diharapkan masyarakat global, yakni mereka ingin
kita berdamai," ungkap Kim menambahkan.

Sebelumnya tim keamanan Korea Utara melakukan penyisiran untuk bahan peledak dan alat pendengar,
serta menyemprotkan apa yang tampaknya disinfektan di udara dan sekaligus di kursi dan di buku
tamu, seperti dilaporkan Reuters dan dikutip The Guardian.

Pembicaraan yang lebih substantif dilakukan di balik pintu tertutup di sebuah ruangan yang khusus
dipugar sebagai antisipasi kunjungan Kim.. Keduanya tampak sesekali mengangguk menyimak presentasi
KTT.

Kesepatan dan beban

Dalam momen yang tak terlalu serius, Kim mengakui suka sekali dengan mie Korea Utara yang sengaja
dibawanya untuk disajikan pada jamuan makan malam di KTT tersebut. Setelah awalnya mengatakan
sulit untuk membawa mie tersebut jauh-jauh dari Pyongyang, dia berpaling kepada saudara
perempuannya dan bercanda: "Mungkin saya seharusnya tidak mengatakan (Pyongyang) jauh."

Istri Kim, Ri Sol-ju, dilaporkan ikut bergabung dengan suaminya, Moon dan istrinya, Kim Jung-sook,
untuk makan malam setelah pembicaraan berakhir, kata para pejabat Korea Selatan. Penampilan Ri,
mantan penyanyi yang baru-baru ini diberi gelar ibu negara,

Presiden Moon mengatakan seluruh dunia memperhatikan "musim semi" yang telah tiba di
semenanjung Korea, dan menggambarkan pertemuan mereka sebagai "kesempatan" dan juga "beban".

"Orang-orang di seluruh dunia memiliki harapan yang tinggi," kata Moon, “Kunjungan Anda menjadikan
garis demarkasi militer sebagai simbol perdamaian, bukan perpecahan. Saya berterima kasih banyak
atas keberanian Anda. Dialog dan pembicaraan kami hari ini akan sangat terbuka. Kami akhirnya akan
memiliki dialog yang belum dapat kami miliki selama satu dekade terakhir," ujar Moon seperti
dilaporkkan The Guardian

Anda mungkin juga menyukai