Anda di halaman 1dari 1

Serumen obsturan merupakan salah satu masalah yang mendunia.

Serumen
obsturan mempunyai proporsi yang signifikan dari masalah kesehatan dan
mempunyai berbagai macam prevalensi. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui gambaran kasus dalam kejadian serumen obsturan rawat jalan di
RSU UKI pada tahun 2015. Desain penelitian ini retrospektif dengan metode
penelitian observasional deskriptif. Sampel dalam penelitian ini adalah semua
kasus serumen obsturan di RSU UKI pada tahun 2015.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penderita serumen obsturan sepanjang
tahun 2015 yang terbanyak adalah laki-laki (55,4%), golongan usia terbanyak
55-59 tahun (14,3%), status menikah (51,8%), pekerja swasta (28,6%),
berpendidikan terakhir SMA (46,4%), mempunyai keluhan utama terbanyak
telinga yang terasa tersumbat (33,9%), tidak adanya keluhan lain atau
tambahan pada data (64,3%), telinga yang dikeluhkan pada kedua telinga
(48,2%), dan onset yang diperlukan ke rumah sakit tidak diketahui (30,4%).
Kata kunci : serumen obsturan, faktor resiko, prevalensi

Abstract

Obsturan cerumen is one of the global problems. Obsturan cerumen has a


significant proportion of the health problems and have a variety of prevalence.
This study aims to describe the case in the event of cerumen obsturan on
outpatients at UKI Hospital in 2015. The study design was a retrospective
observational research methods. The sample in this study were all cases of the
obsturan cerumen at UKI Hospital in 2015. Results showed that patients with
cerumen obsturan throughout 2015 the vast majority were male (55.4%), the
largest age group are 55-59 years (14.3 %), married status (51.8%), private
sector workers (28.6%), educated past high school (46.4%), have a main
complaint most ear feels clogged (33.9%), no other complaints or additional data
(64.3%), ear complaints in both ears (48.2%), and the onset necessary to the
hospital was unknown (30.4%).
Keywords: cerumen obsturan, risk factors, prevalence

Anda mungkin juga menyukai