Identitas Pasien
Nama : Nn. S
Usia : 26 tahun
Pekerjaan : Pegawai swasta (kasir di supermarket)
Alamat : Kostan di Cibarengkok
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Suku : Jawa
Status pernikahan : Belum menikah
Anak ke- : Anak ke-2 dari 3 bersaudara
Sejak 10 hari SMRS, pasien mengurung diri di kamar. Pasien mengaku tidak memiliki
semangat untuk melakukan apapun, merasa sangat sedih, malas bergerak, merasa sangat lelah,
malas makan, serta sulit tidur. Pasien juga tidak mau pergi ke kantor selama 10 hari belakangan
sehingga ia ditegur oleh atasannya. Di dalam kamar, pasien menangis dan terkadang terdiam
memandangi dinding, sambil kerap berteriak menyalahkan diri sendiri. Keluhan disertai dengan
nyeri kepala di kedua bagian kepala yang terasa seperti diikat. Pasien mengaku sudah tidak
mandi selama 3 hari. Pasien mengaku sempat muncul pikiran untuk bunuh diri, namun tidak jadi
karena ingat pesan ayahnya bahwa orang bunuh diri akan masuk neraka. Pasien datang ke poli
psikiatri RSHS karena dibujuk oleh teman kost pasien yang merasa prihatin dengan keadaan
pasien.
RIWAYAT KELUARGA
Pasien merupakan anak ke-2 dari 3 bersaudara. Pasien tidak dekat dengan kedua orang
tuanya karena dua-duanya tipe yang otoriter dan kurang mendengarkan pendapat anak. Pasien
merasa orang tuanya lebih sayang dengan kakaknya dan adiknya, karena kakak perempuannya
tipe yang sangat berprestasi dan adiknya berjenis kelamin laki-laki, anak yang diidamkan oleh
kedua orang tuanya. Pasien merasa tidak dekat dengan kedua saudaranya.
Ayah pasien bekerja sebagai guru SMP di desa tempat dulu pasien tinggal (di Tegal). Ayah
pasien tipe yang otoriter, sangat tegas pada peraturan, suka memukul anaknya jika anak tidak
menuruti perintahnya, sangat relijius, tidak dapat menunjukkan kasih sayang, namun sangat
bertanggung jawab. Gaji ayah perbulannya 600 ribu.
Ibu pasien bekerja sebagai ibu rumah tangga dengan usaha sampingan membuka warung di
rumah untuk membantu penghasilan keluarga. Ibu pasien tipe yang tegas, cerewet, cukup
penyayang, namun pilih kasih. Penghasilan ibu perbulannya 1 juta. Sekarang kedua orang tua
pasien masih tinggal di rumah lama mereka di Tegal bersama adik laki-laki pasien.
Kakak pasien adalah orang yang sangat rajin, patuh pada orang tua, diakui pasien parasnya
lebih cantik dari pasien, sering juara kelas, dan sekarang sudah menikah seorang pria pengusaha
tambang yang kaya raya di Kalimantan. Kakak pasien sudah memiliki seorang anak laki-laki
berusia 4 tahun. Kakak pasien tinggal di Kalimantan mengikuti jejak suaminya dan sering
mengirimkan uang bulanan yang banyak pada orang tuanya. Sejak dahulu, kepribadian kakaknya
cenderung cuek pada saudara-saudaranya.
Adik pasien adalah anak emas di keluarga pasien. Semua keinginannya dipenuhi oleh orang
tuanya. Adik pasien adalah orang yang malas dan manja, semaunya sendiri, serta sering
memanipulasi orang lain agar ia mendapatkan apa yang ia inginkan. Adik pasien diketahui sering
mengonsumsi alkohol, namun orang tua pasien tidak mengetahuinya. Sekarang adik pasien
bekerja sebagai buruh pabrik di Tegal. Adik pasien belum menikah.
Di keluarga pasien, terdapat riwayat gejala yang sama, yaitu nenek dari pihak ibu pasien.
Gejalanya nenek pasien suka membeli barang-barang yang tidak perlu dan membagi-bagikan
uang pada orang lain. Keluarga nenek pasien adalah keluarga yang kaya raya karena memiliki
perusahaan, namun perusahaan tersebut bangkrut dan kebiasaan nenek pasien tetap ada sehingga
memperburuk keadaan keuangan keluarga nenek pasien. Saat sudah menikah dengan kakek
pasien, kebiasaannya ini juga membuat kakek pasien harus berhutang ke sana ke mari untuk
mengikuti kebiasaan neneknya. Sekarang kakek dan nenek pasien sudah meninggal dunia.
59 th 54 th
29 th 26 th 25 th
STATUS PSIKIATRIK
Penampilan umum:
- Roman : Depresif
- Kontak : Adekuat
- Rapport : Adekuat
- Sikap terhadap pemeriksa : Cenderung tertutup
- Perilaku : Banyak diam, bahasa tubuh sedikit
- Decorum : Kesopanan baik, kebersihan dan kerapian kurang.
Emosi: Mood depresif, afek luas, mood dan afek sesuai.
Bicara: Tidak spontan, artikulasi dan verbalisasi jelas, produktivitas normal, intonasi
rendah, relevan.
Pikiran:
- Bentuk : Realistik
- Kontinuitas : Koheren
- Produktivitas : Cukup
- Ide bunuh diri : Ada
- Preokupasi : Keluarga
- Gangguan isi pikiran : Waham tidak ada.
- Gangguan persepsi : Halusinasi dan ilusi tidak ada.
Sensorium dan kognisi: Kesadaran CM, orientasi baik, daya ingat baik, perhatian tidak
mudah teralihkan, kalkulasi dan konsentrasi baik, berpikir abstrak baik.
Penilaian sosial dan tilikan: Daya nilai social baik, tilikan derajat 5.
DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
Aksis I : Gangguan Bipolar Episode Kini Depresif Berat Tanpa Gejala Psikotik (F31.4)
Aksis II : Tidak ada.
Aksis III : Tidak ada.
Aksis IV :Masalah keluarga (merasa tidak dianggap), masalah asmara (pernah diselingkuhi)
Aksis V : GAF score 70-61 saat pemeriksaan
RENCANA TERAPI
Farmakoterapi : Olanzapine-fluoxetine kombinasi (Symbyax) kapsul 6 mg/25 mg 0-0-1
Non-farmakoterapi : Farmakoterapi individu
PROGNOSIS
Quo ad vitam : Ad bonam
Quo ad functionam : Dubia ad bonam