Anda di halaman 1dari 25

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
Surat Keputusan Ketua STIKes
BAB I : Mukadimah
BAB II : Ketentuan Umum
BAB III : Tata Nilai dan Azaz Kode Etik
BAB IV : Kode Etik
1. Kode Etika terhadap Diri Sendiri Dosen, Tenaga Kependidikan, Auditor
dan Mahasiswa
2. Kode Etik Dosen
a. Kode Etik Dosen dalam Bidang Pendidikan dan Pengajaran
b. Kode Etik Dosen dalam Bidang Penelitian
c. Kode Etik Dosen dalam Pengabdian kepada Masyarakat
3. Kode Etik Tenaga Kependidikan
a. Etika Umum Tenaga Kependidikan
b. Etika Tenaga Kependidikan dalam Melaksanakan Tugas
c. Etika Tenaga Kependidikan dalam Pergaulan di Lingkungan
Kampus
4. Kode Etik Mahasiswa
a. Etika Umum Mahasiswa
b. Etika Mahasiswa dalam berpakaian
c. Etika Mahasiswa dalam pergaulan
5. Kode Etik Auditor
BAB V : Kewajiban dan Hak Dosen, Tenaga Kependidikan, Mahasiswa dan
Auditor
BAB VI : Pelanggaran
a. Pelanggaran oleh dosen dan tenaga kependidikan
b. Pelanggaran oleh mahasiswa
c. Pelanggaran oleh auditor
BAB VII : Penegakan Kode Etik
BAB VIII : Prosedur Penyelesaian Pelanggaran
BAB IX : Pembelaan dan Rehabilitasi
BAB X : Sanksi
BAB VIII : Penutup

BAB V
Kode Etik

1. Kode Etik Umum


A. Kode Etik Kode Etik terhadap Sesama Karyawan
1) Menghormati, terbuka dan dapat bekerjasama sesama karyawan
2) Memelihara rasa kekeluargaan serta mencegah hal-hal yang dapat mengganggu
martabat masing-masing
3) Memposisikan karyawan sebagai mitra kerja dan tidak merasa lebih tinggi
derajatnya dari karyawan yang lain
4) Melaksanakan kerjasama dengan baik dan professional, bersikap toleran dalam
menyelesaikan masalah atau setiap persoalan yang timbil atas dasar koperatif,
edukatif dan musyawarah dan mufakat demi kepentingan bersama
5) Menjunjung harkat dan martabat baik secara vertical maupun horizontal kepada
setiap karyawan
B. Kode Etik terhadap Pimpinan
a. Patuh, menghormati, menghargai dan menjaga wibawa pimpinan
b. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas pokok
dan fungsinya
c. Tidak membocorkan rahasia kepada pihak lain dan menjaga nama baik
pimpinan
d. Melakukan komunikasi, koordinasi dalam melaksanakan tugas sehari-hari
e. Patuh dan taat terhadap regulasi yang berlaku

C. Kode Etik terhadap Bawahan


a. Tidak semena-semena dan diskriminatif dalam memperlakukan bawahan
b. Mengayomi bawahan dalam pelaksanaan tugas
c. Menjadi role model dan tauladan terhadap bawahan
d. Memahami tugas pokok dan fungsi dan situasi bawahan dan selalu melakukan
komunikasi dan koordinasi
e. Menjaga dan memelihara hubungan kerja dengan bawahan

D. Kode Etik terhadap Profesi dan Organisasi Profesi


a. Menjadi anggota organisasi profesi masing-masing
b. Meningkatakan keterlibata dan berperan aktif dalam organisasi profesi untuk
meningkatkan kemampuan individu dan kemajuan Institusi
c. Menjunjung tinggi dan menjaga nama baik profesi masing-masing
d. Jujur secara intelektual dan menunjukkan kebenaran dalam melaksanakan
tugasnya dengan tidak membeda-bedakan pangkat, golongan, agama dan
kedudukan
e. Objektif dan adil didalam hubungan professional dan menghargai kolega/
teman sejawat

E. Kode Etik terhadap Institusi


a. Menjaga dan memelihara nama baik dan rahasia institusi
b. Menjalankan semua peraturan dan kebijakan yang berlaku di Institusi dengan
penuh rasa tanggungjawab
c. Bertanggung jawab terhadap keberlangsungan institusi
d. Memelihara serta menjaga fasilitas yang dimiliki Institusi
e. Menghindari penyalahgunaan nama institusi untuk mengambil keuntungan
pribadi
f. Memiliki sikap koperatif dank omit terhadap pelaksanaan dan pencapaian visi
dan misi Institusi

F. Kode Etik dalam Melaksanakan Hubungan dengan Pihak Ketiga


(Pemerintah, Lahan Praktek, dan Orang Tua Mahasiswa)
a. Menghormati dan menghargai pihak lain yang melakukan interaksi dengan
institusi
b. Menyelaraskan antara kebutuhan institusi dengan kebutuhan pihak ketiga
c. Kesetaraan dan memahami dalam melaksanakan hak dan kewajiban masing-
masing
d. Menjaga dan meningkatkan sinergitas dengan pihak ketiga
e. Membangun komunikasi yang timbal balik antara institusi dengan orang tua
mahasiswa
f. Melakukan pertemuan antara institusi dengan orang tua mahasiswa secara
berkala
g. Jika diperlukan dibuat buku penghubung antara institusi dengan oorang tua
mahasiswa
h. Menjaga harkat, martabat dan status sosial orang tua mahasiswa

G. Kode Etika terhadap Diri Sendiri


a. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
b. Setia dan taat kepada Pancasila dan UUD 1945
c. Mengutamakan kepentingan bangsa, Institusi dan Program Studi di atas
kepentingan diri sendiri
d. Disiplin, Jujur dan terbuka serta tidak memberikan informasi yang tidak
benar, menjunjung tinggi Hak Azazi Manusia dan tidak diskriminatif dalam
bertindak
e. Mempunyai inisiatif dan daya juang yang tinggi serta bertanggung jawab
f. Memiliki integritas dan loyalitas serta bertanggung jawab dalam pelaksanaan
tugas dan Tridharma Perguruan Tinggi
g. Professional, sopan dan santun, ramah, komunikatif dan mampu bekerjasama
serta menghargai pendapat orang lain
h. Memiliki kemandirian dan mempunyai inisiatif dan inovatif untuk
meningkatkan kualitas, pengetahuan, keterampilan dan sikap secara terus
menerus
i. Menolak gratifikasi dalam bentuk apapun yang berkaitan dengan tugas yang
diemban

2. Kode Etik Dosen


A. Kode Etik Dosen dalam Pendidikan dan Pengajaran
1) Menghormati sesama dosen STIKes Perintis tanpa membedakan suku,
ras dan agama
2) Menghindari diri dari pembicaraan yang mengandung unsur suku,
agama, ras/sara, dan fitnah
3) Profesional dan bertanggung jawab dalam melaksanakan Tridharma
Perguruan Tinggi secara utuh dan terpadu
4) Menjalin, menjaga dan meningkatkan komunikasi dan hubungan baik
sesama dosen
5) Menghargai dan menghormati perbedaan pendapat dan menjalin rasa
kebersamaan serta solidaritas sesama dosen
6) Melakukan kegiatan pendidikan dan pengajaran baik kurikuler,
kokurikuler dan ekstrakulikulir secara berkelanjutan
7) Melakukan proses belajar mengajar secara professional dan
bertanggungjawab
8) Membangkitkan minat mahasiswa dengan menggunakan metoda yang
bervariasi sesuai kebutuhan dan tuntutan kurikulum
9) Memberikan layanan akademik yang opimal kepada mahasiswa dalam
setiap kegiatan akademik
10) Memperhatikan batas keahlian dan bertanggungjawab ilmiah dalam
menggunakan kebebasan mimbar akademik sesuai dnegan
kompetensinya
11) Menjaga dan meningkatkan atmosfir akademik
12) Menghargai perbedaan pendapat dengan mahasiswa
13) Menghindari konflik dengan mahasiswa

B. Kode Etik dalam Penelitian dan Karya Ilmiah


1) Melakukan penelitian secara berkala sesuai dengan bidang ilmu dan
mata kuliah yang diampu serta sesuai dengan standar yang ditetapkan
oleh DIKTI, mengacu kepada roadmap diri penelitian dan roadmap
penelitian institusi
2) Melakukan kejujuran ilmiah dan tidak melakukan plagiarisme serta tidak
mempublikasikan ulang karyanya sendiri
3) Menjunjung tinggi kejujuran dalam melakukan penelitian dan penulisan
karya ilmiah
4) Senantiasa berusaha dan meningkatkan kualitas karya ilmiah yang
aplikatif dan dapat dipertanggungjawab
5) Bersikap transparan terhadap karya ilmiah baik yang menyangkut karya
sendiri atau pihak lain
6) Mempublikasikan hasil penelitian melalui jalur publikasi yang telah
terakreditasi nasional dan internasional
7) Menolak (tidak memberi dan tidak menerima) imbalan yang dapat
mempengaruhi objektifitas penulisan karya ilmiah

C. Kode Etik dalam Pengabdian Masyarakat


1) Melakukan pengabdian kepada masyarakat secara berkala sesuai dengan
bidang ilmu dan mata kuliah yang diampu serta sesuai dengan standar yang
ditetapkan oleh DIKTI yang mengacu kepada Renstra Pengabdian
Masyarakat Institusi
2) Melakukan pengabdian kepada masyarakat secara professional dan
bertanggungjawab serta ditunjang oleh kompetensi yang dimiliki
3) Jujur, penuh dedikasi, bertanggungjawab dan komunikatif dalam
melakukan pengabdian kepada masyarakat
4) Menolak kegiatan pengabdian yang bertentangan dengan tata nilai dan
norma yang berlaku
5) Menolak (tidak memberi dan tidak menerima) imbalan yang dapat
mempengaruhi objektifitas pengabdian kepada masyarakat
6) Menyumbangkan ilmu pengetahuan yag dimiliki yang bermanfaat untuk
kepentingan masyarakat luas
7) Peka terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat dan mampu
memberi kontribusi dalam mengatasi masalah yang dihadapi masyarakat
8) Memberikan pelayanan yang empati, hormat dan santun tanpa pamrih dan
tanpa unsur paksaan
9) Melakukan publikasi mengenai input, proses dan output dalam kegiatan
belajar mengajar
10) Tanggap terhadap perubahan perilaku sosial yang terjadi di masyarakat
11) Menjaga norma kepatutan dan norma sosial yang berlaku di masyarakat

3. Kode Etik Tenaga Kependidikan


a. Etika Umum Tenaga Kependidikan
1. Bekerja dengan tekun, disipli, loyal dan mentaati peraturan/kebijakan
Yayasan Perintis dan atasan
2. Selalu berusaha meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang harus
dimiliki guna menunjang tugasnya sebagai tenaga kependidikan
3. Bersikap terbuka terhadap perkembangan dan peduli terhadap lingkungan
4. Selalu berusaha meningkatkan semangat dalam menyelesaikan maslah-
masalah yang dihadapi, bersikap proaktif, serta efektif dalam
memanfaatkan waktu
5. Selalu menjaga kesehatan dan kebugaran jasmani agar selalu bersemangat
dalam melaksanakan tugas
6. Meningkatkan kemampuan bahasa asing, kemampuan berkomunikasi baik
bahasa tulisan maupun verbal
b. Etika Tenaga Kependidikan dalam Melaksanakan Tugas
1. Tugas utama tenaa kependidikan adalah melaksanakan kegiatan yang
berkaitan dengna berbagai pelayanan dalam mendukung kegiatan
akademik
2. Memiliki komitmen tinggi dan disiplin terhadap waktu, serta memberi
pemberitahuan apabila terjadi perubahan janji
3. Memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada semua pihak dengan
mempertimbangkan tingkat kepentingannya, serta tanpa membedakan
status social, agam, ras dan pandangan politik pihak yang dilayani
4. Menguasai alat dan peralatan sebagai penunjang pekerjaan
5. Senantiasa berusaha meningkatkan mutu pelaksanaan tugas
6. Senantiasa menjaga kebersihan dan kerapihan meja serta ruang kerja serta
peduli terhadap keindahan lingkungan kerja
c. Etika Tenaga Kependidikan dalam Pergaulan di Lingkungan Kampus
1. Selalu menjaga sikap, menghormati/menghargai sesama tenaga
kependidikan dansivitas akademika lainnya
2. Membangun sopan dan santu pergaulan sesama tenaga kependidikandan
sivitas akademika lainnya diantaranya dengan membiasakan salam
perjumpaan
3. Mempergunakan kata panggil/sapaan dan kata ganti diri yang santun dan
formal kepada sivitas akademika lainnya. Kata sapaan dan gati diri yang
bersifat non formal hendaknya digunakan di lingkungan terbatas

4. Kode Etik Mahasiswa


a. Etika Umum
1) Menjunjung tinggi nama dan tata nilai STIKes Perintis
2) Selalu berusaha sekuatnya untuk dapat menyelesaikan studi dengan cepat
dengan hasil yang sebaik-baiknya
3) Saling menghormati kepada dosen, karyawan , sesama mahasiswa dan juga
kepada masyarakat umumnya
4) Siap saling membentu sesama mahasiswa dalam hal positif
5) Mengikuti kegiatan tatap muka di kelas secara disiplin
6) Berusaha memenuhi komitmen, waktu dan memberi pemberitahuan
apabila terjadi perubahan janji

b. Etika mahasiswa dalam berpakaian (disesuaikan dengan buku panduan


akademik  bu sur)
1) Mahasiswa harus selalu berpakaian yang sopan sehingga mencerminkan
sikap insan yang terpelajar
2) Untuk mahasiswi yang beragama islam wajib memakai hijab
3) Untuk mahasiswa tidak mengenakan anting dan tato serta harus
berpenampilan rapi
c. Etika Mahasiswa dalam pergaulan
1) Senantiasa menjaga kesantunan dan sikap saling menghormati/menghargai
kepada dosen, tenaga kependidikan dan sesama mahasiswa
2) Menggunakan bahasa pergaulan yang mencerminkan sikap saling
menghargai
3) Melakukan pergaulan secara wajar dengan menghormati nilai-nilai agama,
kesusilaan dan kesopanan
4) Tidak diperbolehkan merokok di lingkungan sekitar kampus STIKes
Perintis
5) Tidak diperbolehkan mengkonsumsi narkoba dan minuman keras
6) Menghargai mahasiswa secara personal dan sebagai mitra intelektual serta
tidak mengganggap enteng
7) Memberikan pelayanan dan bimbingan yang baik terhadap mahasiswa
8) Tidak dibenarkan membuatkan tugas akhir atau karya ilmiah mahasiswa
9) Memberikan informasi yang benar dan terbuka terhadap mata kuliah,
penugasan dan system penilaian yang dilaksanakan
10) Membina hubungan, komunikasi yang baik dengan mahasiswa dan tidak
berlaku diskriminatif
11) Mengembangkan dan merangsang pemikiran kreatif serta inovatif setiap
mahasiswa
12) Membangun kreatifitas dan memberikan doronganyang positif kepada
mahasiswa dengan semangat professional dan menjadi tauladan yang baik

5. Kode Etik Auditor


a. Melakukan audit internal secara jujur dan profesional
b. Memahami materi audit dan mempunyai kompetensi terhadap objek audit
c. Auditor mempunyai sertifikat minimal sertifikat internal
d. Temuan hasil audit wajib dilaporkan kepada auditte, manajemen dalam
bentuk Rapat Tinjauan Manajemen
e. Auditor dari unsur tenaga dosen dan kependidikan

BAB V
Kewajiban dan Hak Dosen, Tenaga Kependidikan, Mahasiswa dan Auditor
Kewajiban Dosen :
1. Setia dan taat kepada pancasila, UUD 1945 negara dan pemerintah
2. Menjunjung tinggi kehormatan bangsa, Negara, STIKes dan Program Studi
3. Menyimpan rahasia institusi dan atau rahasia jabatan dengan sebaik-baiknya
4. Memperhatikan dan melaksanakan ketentuan STIKes Perintis baik yang langsung
menyangkut tugas maupun yang berlaku secara umum
5. Melaksanakan tugas institusi dan program studi dengan sebaik-baiknya dengan
penuh pengabdian, kesadaran dan tanggung jawab
6. Bekerja dengan jujur, tertib, cermat dan bersemangat untuk kepentingan STIKes
Perintis
7. Memelihara dan meningkatkan keutuhan kekompakan persatuan dan kesatuan
dosen STIKes Perintis
8. Segera melaporkan kepada atasan apabila membahayakan atau merugikan institusi
terutama dibidang keuangan dan metril
9. Mentaati ketentuan jam kerja dan ketentuan lainnya yang berlaku di STIKes
Perintis
Hak Dosen :
1. Melakukan kegiatan akademik sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi secara
bebas dan bertanggungjawab dengan mengingat norma-norma kemanusiaan,
martabat ilmuwan, fasilitas yang tersedia dan peraturan yang berlaku.
2. Menyumbang karya ilmiah dan prestasi kerja sesuai dengan peraturan perundangan
yang berlaku.
3. Memperoleh perlakuan yang adil sesuai dengan profesinya.
4. Memperoleh penghargaan untuk mendorong dan meningkatkan prestasi serta untuk
memupuk loyalitas terhadap institusi kepada warga atau unsur organisasi yang
telah menunjukkan kesetiaan, prestasi, atau telah berjasa terhadap institusi.

Hak dan Kewajiban Tenaga Kependidikan:


1. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945,
negara, dan pemerintah.
2. Mengutamakan kepentingan negara di atas kepentingan golongan atau diri
sendiri, serta menghindarkan segala sesuatu yang dapat mendesak
kepentingan negara oleh kepentingan golongan, diri sendiri, atau pihak lain.
3. Menjunjung tinggi kehormatan dan martabat bangsa, negara, dan STIKes .
4. Menyimpan rahasia STIKes dan atau rahasia jabatan dengan sebaik-baiknya.
5. Memperhatikan dan melaksanakan segala ketentuan STIKes baik yang
langsung menyangkut tugas STIKes maupun yang berlaku secara umum.
6. Melaksanakan tugas STIKes dengan sebaik-baiknya dan dengan penuh
pengabdian, kesadaran, dan tanggungjawab.
7. Bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk kepentingan
negara dan STIKes .
8. Memelihara dan meningkatkan keutuhan, kekompakan, persatuan, dan
kesatuan Korps Pegawai STIKes .
9. Segera melaporkan kepada atasannya, apabila mengetahui ada hal yang dapat
membahayakan atau merugikan negara/pemerintah atau STIKes , terutama di
bidang keamanan, keuangan, dan materil.
10. Mentaati ketentuan jam kerja.
11. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik.
12. Menggunakan dan memelihara barang-barang milik STIKes dengan
sebaikbaiknya.
13. Memberikan pelayanan dengan sebaik-baiknya kepada masyarakat menurut
bidang tugasnya masing-masing
14. Bertindak dan bersikap tegas, tetapi adil dan bijaksana terhadap bawahannya.
15. Membimbing bawahan dalam melaksanakan tugasnya.
16. Menjadi dan memberikan contoh serta teladan yang baik terhadap bawahan.
17. Mendorong bawahannya untuk meningkatkan prestasi kerja.
18. Memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan
kariernya.
19. Mentaati ketentuan peraturan perundang-undangan tentang perpajakan.
20. Berpakaian rapi dan sopan serta bersikap dan bertingkah laku sopan santun
terhadap masyarakat, sesama, dan terhadap atasan.
21. Hormat menghormati antara sesama warga negara yang baik dalam
masyarakat.
22. Menjadi teladan sebagai warga negara yang baik dalam masyarakat.
23. Mentaati segala peraturan perundang-undangan dan peraturan kedinasan
yang berlaku.
24. Mentaati perintah kedinasan dari atasan yang berwenang
25. Memperhatikan dan menyelesaikan dengan sebaik-baiknya setiap laporan
yang diterima mengenai pelanggaran disiplin.

Hak dan Kewajiban Mahasiswa (buku panduan akademik  bu sur)


1.
BAB VI
Pelanggaran
1. Pelanggaran oleh dosen dan tenaga kependidikan
a. Bersikap dan bertindak yang dapat merongrong, menjatuhkan nama baik
Almamater/Keluarga Besar Kampus STIKES PERINTIS SUMBAR.
b. Merongrong kewibawaan pejabat dilingkungan STIKes atau Prodi dalam
menjalankan tugas dan jabatan.
c. Bertindak menyalahgunakan dan melampaui wewenang yang ada padanya.
d. Bertindak sewenang-wenang dan tidak adil baik terhadap bawahannya maupun
sesama pejabat.
e. Membocorkan rahasia jabatan dan atau rahasia STIKes
f. Membocorkan soal dan atau kunci jawabannya
g. Melakukan pungutan tidak sah dalam bentuk apapun di dalam menjalankan
tugasnya untuk kepentingan pribadi atau golongan
h. Melawan dan menolak tugas dari atasan.
i. Menghalangi, mempersulit peneyelenggaraan kegiatan akademi dan non
akademik yang telah ditetapkan STIKes.
j. Mencampuri urusan administrasi pendidikan dan lain-lain tanpa wewenang sah
dari STIKes.
k. Melakukan pengotoran/pengrusakan, berbuat curang serta memalsukan surat /
dokumen yang sah seperti nilai, ijazah maupun sertifikat dan dokumen lain.
l. Melakukan tindakan kesusilaan baik dalam sikap, perkataan, tulisan maupun
gambar.
m. Menyalahgunakan nama, lambang, tanda STIKES PERINTIS SUMBAR;
n. Menggunakan secara tidak sah ruangan, bangunan, maupun sarana lain milik
STIKES PERINTIS SUMBAR tanpa izin.
o. Memeras, berjudi, membawa dan menyalahgunakan obat-obat terlarang di
lingkungan Kampus STIKES PERINTIS SUMBAR.
p. Menyebarkan tulisan-tulisan dan faham-faham yang terlarang oleh Pemerintah.
q. Mengadu domba dan menghasut antar civitas akademika STIKES PERINTIS
SUMBAR;
r. Melakukan plagiat dalam karya ilmiah.
s. Melakukan hal-hal yang dapat menurunkan kehormatan atau martabat negara,
bangsa dan STIKes PERINTIS SUMBAR .
t. Menyalahgunakan wewenangnya.
u. Tanpa izin STIKes PERINTIS SUMBAR menjadi Tenaga kependidikan atau
bekerja untuk lembaga lain baik di dalam negeri maupun lembaga asing.
v. Menyalahgunakan barang-barang, uang atau surat-surat berharga milik STIKes
PERINTIS SUMBAR .
w. Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, atau meminjamkan
barang-barang, dokumen, atau surat-surat berharga milik STIKes PERINTIS
SUMBAR secara tidak sah.
x. Melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman sejawat, bawahan, atau
orang lain di dalam maupun di luar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk
keuntungan pribadi, golongan, atau pihak lain, yang secara langsung atau tidak
langsung merugikan STIKes PERINTIS SUMBAR.
y. Melakukan tindakan yang bersifat negatif dengan maksud membalas dendam
terhadap bawahannya atau orang lain di dalam maupun di luar lingkungan
kerjanya.
z. Menerima hadiah atau sesuatu pemberian berupa apa saja dari siapa pun juga
yang diketahui atau patut dapat diduga bahwa pemberian itu bersangkutan atau
mungkin bersangkutan dengan jabatan atau sebagai Tenaga kependidikan
STIKes PERINTIS SUMBAR.
aa. Memasuki tempat-tempat yang dapat mencemarkan kehormatan atau martabat
STIKes PERINTIS SUMBAR, kecuali untuk kepentingan jabatan.
bb. Bertindak sewenang-wenang terhadap bawahannya.
cc. Melakukan suatu tindakan atau sengaja tidak melakukan suatu tindakan yang
dapat berakibat menghalangi atau mempersulit salah satu pihak yang
dilayaninya sehingga mengakibatkan kerugian bagi pihak yang dilayani.
dd. Menghalangi berjalannya tugas STIKes PERINTIS SUMBAR .
ee. Membocorkan dan atau memanfaatkan rahasia STIKes PERINTIS SUMBAR
yang diketahui karena kedudukan jabatan untuk kepentingan pribadi, golongan,
atau pihak lain.
ff. Bertindak selaku perantara pengusaha atau golongan untuk mendapatkan
pekerjaan atau pesanan dari STIKes PERINTIS SUMBAR .
gg. Melakukan pungutan tidak sah dalam bentuk apapun juga dalam melaksanakan
tugasnya untuk kepentingan pribadi, golongan atau pihak lain.

2. Pelanggaran oleh mahasiswa (buku panduan akademik)


3. Pelanggaran oleh auditor
a. Tidak jujur dan subjektif dalam melaksanakan audit
b. Tidak melakukan audit sesuai dengan SOP, Instruksi Kerja dan jadwal kerja
c. Memalsukan, menghapus, menambah dan mengurang data
d. Melakukan kesepakatan terlarang dengan auditee
e. Tidak menyampaikan laporan audit kepada pihak yang berwenang
f. Auditor belum mempunyai sertifikat auditor
g. Pelaksana di satu bagian juga menjadi auditor di bagian tersebut
h.
BAB VI
Penegakan Kode Etik
Bagian Kesatu

1. Lembaga Kode Etik Institusi dibentuk oleh Senat bersama Ketua STIKes
2. Lembaga Kode Etik berjumlah ganjil berdasarkan Surat Keputusan Yayasan yang
terdiri dari 1 (orang) Ketua merangkap anggota, 1 (orang) Sekretaris merangkap
anggota dan anggota 7 (orang).
Ketua, Sekretaris dan anggota berasal dari :
a. Ketua dari unsur pimpinan
b. Sekretaris dari unsur lembaga
c. Anggota dari unsur HRD Kampus I dan Kampus II dan unsur Ketua Lembaga
3. Jika terdapat dan/atau terjadi indikasi pelanggaran maka pelanggaran :
a. Ketua bertanggungjawab memimpin pelaksanaan pemeriksaan terhadap dosen
yang diduga/dilaporkan melakukan pelanggaran
b. Sekretaris bertanggungjawab untuk kegiatan surat menyurat, pencatatan dan
dokumentasi terhadap pelaksanaan kegiatan pemeriksaan
c. Anggota bertanggungjawab membantu Ketua melaksanakan pemeriksaan dan
melengkapi data dan bukti terhadap dugaan/laporan pelanggaran Kode Etik
4. Dewan Pertimbangan memberikan masukan dan pertimbangan terhadap hasil
pemeriksaan sebelum ditetapkan sanksi yang akan dijatuhkan
5. Surat Keputusan Lembaga Kode Etik diterbitkan oleh Ketua Senat dan merupakan
satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Kode Etik Dosen

Bagian Kedua
1. Lembaga Kode Etik melakukan pemeriksaan terhadap pelanggaran kode etik yang
terjadi di lingkungan STIKes Perintis
2. Dalam hal pelanggaran yang terjadi adalah pelanggaran kecil sampai sedang maka
penyelesaian dilakukan oleh Lembaga Kode Etik
3. Dalam hal pelanggaran yang terjadi adalah pelaggaran besar yang berdampak besar
terhadap nama STIKes Perintis maka penyelesaian dilakukan oleh Lembaga Kode
Etik bersama Senat
4. Pengambilan keputusan terhadap kasus pelanggaran dengan regulasi melalui Senat
STIKes
BAB VII
Sanksi
Jenis sanksi yang dapat dikenakan oleh Yayasan kepada pegawai yang
melakukan pelanggaran sebagaimana diatur dalam Peraturan Kepegawaian ini
adalah sebagai berikut :
(1) Sanksi administrasi, yaitu
a. Peringatan lisan (tercatat)
b. Surat peringatan pertama : dengan jangka waktu berlakunya adalah 6
(enam) bulan
c. Surat peringatan kedua : dengan jangka waktu berlakunya adalah 6
(enam) bulan
d. Surat peringatan ketiga : dengan jangka waktu berlakunya adalah 6
(enam) bulan

Jika pegawai yang diperingatkan mendapat surat peringatan pertama telah


menunjukkan perbaikan dalam tempo tiga bulan sejak peringatan pertama
diberikan, maka peringatan tersebut dengan sendirinya telah selesai. Akan
tetapi jika dalam jangka waktunya peringatan tersebut ternyata melakukan
pelanggaran/kesalahan lagi walaupun bentuk/jenis
pelanggaran/kesalahannya berbeda, kepada yang bersangkutan diberi
peringatan tingkat berikutnya. Surat peringatan yang diberikan untuk
pelanggaran ringan tidak selalu berupa surat peringatan pertama atau kedua
dan ketiga, tetapi dapat pula berupa peringatan pertama/terakhir, atau surat
peringatan kedu/terakhir, tergantung pertimbangan atas pelanggaran yang
dilakukan.
(2) Sanksi demosi
(3) Sanksi ganti rugi, yaitu apabila pelanggaran pegawai mengakibatkan
kerugian bagi Yayasan
(4) Pengakhiran hubungan kerja

PASAL 87
MASA BERLAKU SANKSI
Yayasan menetapkan masa berlaku jenis sanksi sebagai berikut :
(1) Sanksi administrasi
Masing-masing jenis sanksi administrasi berlaku selama 6 (enam) bulan.
Apabila selama masa berlakunya sanksi tersebut Pegawai yang
bersangkutan melakukan pengulangan terhadap jenis pelanggaran yang
sama atau melakkan jenis pelanggaran lainnya sebagaimana tercantum
dalam Peraturan Kepegawaian ini, maka kepada pegawai yang
bersangkutan dikenakan sanksi yang berikutnya dan/atau ditingkatkan
sesuai dengan jenis pelanggaran yang dilakukan. Akibat dari saknsi
administrasi, maka pegawai dikenakan hal-hal sebagai berikut :
a. Tidak ada kenaikan gaji berkala, yang dilakukan untuk jangka waktu
tertentu sesuai dengan tingkat pelanggaran yang dilakukan, yaitu 6
(enam) bulan atau 1 (satu) tahun sejak periode kenaikan gaji berkala
seharusnya dilakukan
b. Dapat dikenakan bersamaan dengan sanksi administrasi yaitu surat
peringatan I,II,III serta dilakukan berdasarkan pertimbangan kondisi
c. Masa berlaku sanksi demosi sesuai dengan kebijakan Yayasan dengan
mempertimbangkan kinerja dan performa pegawai yang bersangkutan
(2) Sanksi ganti rugi
Dapat dikenakan bersamaan dengan sanksi administrasi yaitu peringatan
lisan (tercatat), surat peringatan I,II dan III serta pengakhiran hubungan
kerja. Sanksi ganti rugi dibayarka oleh pegawai oleh pegawai secara
sekaligus atau secara bertahap sesuai dengan kebijakan Yayasan.

PASAL 88
MEKANISME PENGENAAN SANKSI
(1) Apabila terdapat indikasi atau ditemukan adanya pelanggaran yang
dilakukan oleh pegawai, maka Perintis berhak untuk memanggil dan
melakukan pemeriksaan terhadap pegawai yang bersangkutan sesuai
dengan ketentuan internal Yayasan
(2) Sanksi dikenakan sesuai ketentuan dalam pasal 89 Peraturan Kepegawaian,
sehinggga dalam pengenaan sanksi tidak dikenakan menurut urut-urutan
sanksi. Contoh : sesuai dengan jenis pelanggaran dan/atau tingkat
pelanggaran yang dilakukan oleh pegawai, Yayasan dapat langsung
mengeluarkan surat Peringatan III (ketiga) tanpa harus memberikan surat
peringatan I (pertama) atau surat peringatan II (kedua) terlebih dahulu.
(3) Mekanisme pengenaan sanksi oleh Yayasan kepada pegawai akan diatur
lebih lanjut dalam ketentuan internal
(4) Peningkatan sanksi dapat dilakukan dengan memperhatikan dasar tindakan
disiplin sebagaimana diatur dalam pasal 89. Peraturan Kepegawaian dan
tingkat pelanggaran yang dilakukan sebagaimana diatur dalam Bab ini.
(5) Apabila segala upaya dalam hal pembinaan dan penyelesaian perselisihan
telah dilakukan dan tidak memperoleh jalan keluar, maka Yayasan berhak
untuk melakukan pengakhiran hubngan kerja sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

PASAL 89
BAGAN SANKSI
Tingkat Yang berwenang/berkewajiban Sanksi
Pelanggaran mengeluarkan sanksi
I Atasan langsung pegawai Peringatan lisan (tercatat)
(Ringan) Cc: Bagian Kepegawaian u/p
Bagian Kepegawaian
II Atasan pegawai (tingkat Kepala Sanksi administrasi berupa surat
(Ringan) Bagian) peringatan I (pertama) dapat
Cc: Bagian Kepegawaian u/p berakibat sebagai berikut :
Bagian Kepegawaian 1. Tidak ada kenaikan gaji
berkala selama 6 (enam)
bulan. Periode Misal ;
Apabila periode kenaikan
gaji berkala pegawai
dilakukan pada bulan
Januari 2007, sedangkan
pegawai yang bersangkutan
dikenakan Surat Peringatan
II (kedua) pada bulan April
2006, maka tidak ada
kenaikan gaji berkala sampai
Juli 2007. Adapun dilakukan
berdasarkan penilaian
kinerja di tahu 2007 dan
tidak diberlakukan rapel
untuk periode kenaikan gaji
berkala Juli 2007;atau
2. Pengurangan bonus tahunan
sebesar 25% (dua puluh lima
persen) dari jumlah yang
seharusnya diterima;atau
3. Demosi
III Atasan pegawai (tingkat Kepala Sanksi administrasi berupa surat
(Sedang) Bagian) peringatan II (dua) dapat
Cc: Bagian Kepegawaian u/p berakibat sebagai berikut :
Bagian Kepegawaian 1. Tidak ada kenaikan gaji
berkala selama 6 (enam)
bulan. Misal ; Apabila
periode kenaikan gaji berkala
pegawai dilakukan pada
bulan Januari 2007,
sedangkan pegawai yang
bersangkutan dikenakan
Surat Peringatan II (kedua)
pada bulan April 2006, maka
tidak ada kenaikan gaji
berkala sampai Juli 2007.
Adapun dilakukan
berdasarkan penilaian
kinerja di tahun 2007 dan
tidak diberlakukan rapel
untuk periode kenaikan gaji
berkala Juli 2007;atau
2. Penundaan kenaikan
pangkat selama 6 (enam)
bula ; atau
3. Pengurangan bonus tahunan
sebesar 35% (tiga puluh lima
persen) dari jumlah yang
seharusnya diterima;atau
4. Demosi
IV Ketua STIKes Sanksi administrasi berupa surat
(Berat) Cc : atasan pegawai tingkat Kepala peringatan III (ketiga/terakhir)
Bagian;Bagian Kepegawaian u/p dengan akibat sebagai berikut :
Bagian Kepegawaian 1. Tidak ada kenaikan gaji
berkala selama 1 (satu) tahun.
Misal ; Apabila periode
kenaikan gaji berkala
pegawai dilakukan pada
bulan Januari 2007,
sedangkan pegawai yang
bersangkutan dikenakan
Surat Peringatan III (ketiga)
pada bulan April 2006, maka
tidak ada kenaikan gaji
berkala sampai Januari 2008.
Adapun dilakukan
berdasarkan penilaian kinerja
di tahun 2007 dan tidak
diberlakukan rapel untuk
periode kenaikan gaji berkala
2008;atau
2. Penundaan kenaikan
pangkat selama 1 (tahu)
tahun ; atau
3. Pengurangan bonus tahunan
sebesar 40% (empat puluh
persen) dari jumlah yang
seharusnya diterima;atau
4. Demosi
5. Pengakhiran Hubungan
Kerja
V Pengadilan Ketenagakerjaan 1. Pengakhiran Hubungan Kerja
(Sangat Berat) Cc: Yayasan
 Sanksi Demosi dapat diberikan pelanggaran tingkat II (kedua) sampai dengan IV
(keempat) sesuai dengan kebijakan Yayasan denan pertimbangan yang seksama dan
hanya dapat diberikan Yayasan melalui Bagian Kepegawaian setelah melakukan
koordinasi dengan Pimpinan Unit
 Sanksi ganti rugi dapat diberikan di Pelanggaran Tingkat I (kesatu) sampai denan V
(kelima) sesuai dengan kebijakan Yayasan dengan pertimbangan yang seksama dan
hanya dapat diberikan Yayasan melalui Bagian Kepegawaian setelah melakukan
koordinasi dengan Pimpinan Unit

PASAL 90
PELANGGARAN TINGKAT I (PERTAMA)
(1) Tidak masuk kerja 2 (dua) hari, tidak berturut-turut dalam satu bulan, tidak
berturut-turut dan atau enam hari tidak berturut-turut dalam waktu tiga
bulan tanpa surat keterangan yang sah atau tanpa kabar / penjelasan yang
dapat dipertanggungjawabkan
(2) 2 (dua) kali atau berkali-kali dalam 1 (satu) minggu datang terlambat atau
pulang lebih awal dan/atau meninggalkan tugas tanpa alasan yang jelas dan
sah
(3) Mengganggu tugas/pekerjaan orang lain
(4) Berjualan di lingkungan tempat kerja dengan alasan apapun
(5) Tidak memakai tanda pengenal pegawai/ID Card dan/atau seragam kerja
tanpa seijin atasan
(6) Memakai pakaian kerja yang tidak sopan atau tidak sewajarnya sesuai
dengan norma-norma di Yayaasan
(7) Makan/minum ditempat yang dilarang
(8) Dengan sengaja mengabaikan kebersihan pada area kerjanya
(9) Dengan sengaja menolak melakukan absensi pada waktu jam masuk kerja
dan/atau pada waktu jam pulang kerja
(10) Tidak mempergunakan alat-alat keselamatan dan kesehatan kerja dalam
melaksanakan tugasnya yang mewajibkan hal tersebut
(11) Pegawai tidak dapat menunjuk kinerja yang sesuai atau menjaga,
meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja sesuai dengan uraian kerja
dan/atau standar kerja yang diharapkan walaupun telah dilakukan
pembinaan
(12) Perlakuan yang dapat dikategorikan tidak sopan baik terhadap atasan, tamu
dan sesama pegawai
(13) Melanggar disiplin, etika dank ode etik pegawai

PASAL 91
PELANGGARAN TINGKAT II (KEDUA)
(1) Pengulangan atas pelanggaran tingkat I (pertama) dimana peringatan
sebelumnya masih berlaku
(2) Dengan sengaja melakukan tindakkan mengotori (misalnya: mencoret dan
sejenisnya) pada ruangan tempat kerja dan/atau seluruh asset milik Yayasan
dan/atau barang/asset yang berada di lingkungan Perintis Sumbar
(3) Meninggalkan pekerjaan (tidak berada ditempat) di jam kerja lebih 1 (satu)
jam tanpa izin atasan, dengan alasan yang tidak jelas/tidak dapat diterima
(4) Tidak mempergunakan alat keselamatan dan kesehatan kerja dalam
melaksanakan tugasnya yang mewajibkan hal tersebut, meskipun sudah
ditegur/diperingatkan minimal 2 (dua) kali secara lisan oleh atasan pegawai
(5) Merokok selama berada di area kerja dan tempat yang dilarang untuk
merokok, baik dalam jam kerja maupun luar jam kerja
(6) Menggangggu tugas atau pekerjaan orang lain
(7) Tidak masuk kerja dua hari, tidak berturut-turut dalam satu bulan dan atau
enam hari tidak berturut-turut dalam jangka tiga bulan tanpa surat
keterangan yang sah
(8) Menolak perintah yang layak dari atasan
(9) Memasukkan nomor identitas dan member sidik jari teman sekerja yang
tidak hadir pada mesin absensi
(10) Berkali-kali datang terlambat
(11) Memasukkan nomor identitas dan memberi sidik jari pada mesin absensi
tetapi kemudian meninggalkan pekerjaan tanpa izin
(12) Menolak untuk diperiksa oleh anggota satpam
(13) Membuat laporan yang tidak sesuai dengan kenyataan kepada
atasan/pimpinan dan merugikan pegawai lainnya

PASAL 92
PELANGGARAN TINGKAT III (KETIGA)
(1) Pengm bulangan atas pelanggaran tingkat II (kedua) di mana peringatan
sebelumnya masih berlaku
(2) Tidak melaporkan segala macam bentuk kehilangan atau penemuan yang
seharusnya dilaporkan pada atasan atau Yayasan
(3) Berkali-kali berada di luar lingkungan tempat kerja dan dalam waktu kerja
tanpa ada instruksi tugas/pekerjaan yang diberikan kepada pegawai yang
bersangkutan
(4) Bermain game pada saat jam kerja dan di lingkungan kerja
(5) Kinerja pegawai yang tidak memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh
Perintis Sumbar sampai dengan 1 (satu) tahun periode penilaian pegawai
yang bersangkutan
(6) Pelanggaran terhadap ketentuan penggunaan fasilitas internet di mana
pelanggaran terhadap hal tersebut belum diatur secara khusus dalam
Peraturan Kepegawaian ini.

PASAL 93
PELANGGARAN TINGKAT IV (KE EMPAT)
(1) Pengulangan atas pelanggaran tengkat III (ketiga) di mana peringatan
sebelumnya masih berlaku
(2) Pegawai mencatat kehadiran pegawai lainnya, dan atau pegawai terbukti
meminta/menyuruh pegawai lain untuk mencatat kehadirannya
(3) Tidak hadir selama maksimal 4 (empat) hari kerja berturut-turut tanpa
kabar/penjelasan yang dapat dipertanggungjawabkan
(4) Selama 3 (tiga) kali berturut-turut pegawai tetap menolak untuk mentaati
perintah atau penugasan sesuai dengan urutan kerja dari atasan langsung
(5) Dengan sengaja mengakibatkan dirinya dalam keadaan tidak dapat
menjalankan pekerjaan yang diberikan kepada pegawai bersangkutan
(6) Menggunakan atau memindahkan atau meminjamkan barang-barang milik
Yayasan untuk kepentingan pribadi, tanpa seijin atasan/Yayasan
(7) Menghilangkan atau merusak barang-barang milik Yayasan, baik dengan
sengaja atau tidak, sengaja, sehingga barang tersebut tidak dapat
dipergunakan sesuai dengan fungsinya atau menjadi berkurang fungsinya.
(8) Penganiayaan terhadap pimpinan dan teman sekerja.
(9) Menghasut untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan hukum
atau kesusilaan kepada teman sekerja di lingkungan kerjanya.
(10) Dengan sengaja membiarkan teman sekerjanya dalam keadaan bahaya.
(11) Kedapatan tidur atau bermalas-malasan pada waktu jam kerja, sesudah
mendapat peringatan ketiga/terakhir.
(12) Masuk kerja dengan membawa senjata api atau senjata tajam yang bukan
barang inventaris Yayasan.

PASAL 94
PELANGGARAN TINGKAT V (KE LIMA)

(1) Melakukan pelanggaran tingkat IV (ke empat) pada saat sedang dalam
masa surat peringatan I sampai dengan surat peringatan III.
(2) Pegawai tidak hadir bekerja selama 5 (lima) hari berturut - turut tanpa
alasan yang sah atau tidak masuk akal, dan telah dipanggil secara tertulis
namun tidak memenuhi panggilan sebanyak dua kali.
(3) Melanggar ketentuan mengenai perilaku profesional sebagaimana diatur
dalam Peraturan Kepegawaian.
(4) Melakukan kecerobohan kerja sehingga mengakibatkan kerugian bagi
Yayasan dan/atau nama baik Yayasan.
(5) Bekerja pada perusahaan lain selama hubungan kerjanya dengan Yayasan
belum putus/berhenti tanpa seijin Yayasan.
(6) Pegawai tidak dapat mencapai prestasi kerja seperti yang telah ditetapkan
sebelumnya.
(7) Menolak melakukan perintah kerja/membangkang terhadap atasan/
Yayasan setelah mendapatkan surat peringatan III.
(8) Mabuk, minum-minuman keras, madat, memakai obat bius atau
menyalahgunakan obatobatan terlarang atau obat-obatan perangsang
lainnya yang dilarang oleh peraturan perundang-undangan, di tempat kerja
clan di tempat-tempat yang ditetapkan Yayasan.
(9) Membawa senjata tajam/senjata api atau bahan berbahaya ke tempat kerja
yang tidak ada hubungannya dengan tugas tanpa seijin Yayasan.
(10) Dengan sengaja melakukan unjuk rasa tanpa mengikuti prosedur
perundang-undangan yang berlaku atau kegiatan lainnya yang
mengakibatkan terganggunya kegiatan operasional Yayasan serta
merugikan secara materiil dan/atau nama atau citra baik Yayasan.
(11) Penipuan, pencurian, dan penggelapan barang/uang milik Yayasan atau
milik teman sekerja atau milik pelanggan atau customer Yayasan, baik di
lingkungan Yayasan maupun di luar lingkungan Yayasan.
(12) Memberikan keterangan palsu atau yang dipalsukan atau segala bentuk
pemalsuan, sehingga merugikan Yayasan atau kepentingan negara.
(13) Melakukan perbuatan asusila atau melakukan perjudian dalam bentuk
apapun di Lingkungan Yayasan.
(14) Melakukan tindakan yang dikategorikan sebagai pelanggaran atau kejahatan
sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku, misalnya menyerang,
mengintimidasi atau menipu Yayasan atau pegawai lainnya,
memperdagangkan barang terlarang, baik di dalam lingkungan Yayasan
maupun di luar lingkungan Yayasan, ataupun tindakan lain yang
dikategorikan sebagai pelanggaran atau kejahatan.
(15) Menganiaya, mengancam secara fisik atau mental, menghina secara kasar
pimpinan Yayasan atau keluarga pimpinan atau pegawai lainnya.
(16) Membujuk Atasan atau pimpinan Yayasan atau pegawai lainnya untuk
melakukan sesuatu yang bertentangan dengan hukum dan/atau norma
dan/atau kesusilaan dan/atau peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
(17) Dengan ceroboh atau sengaja merusak atau membiarkan diri atau pegawai
lainnya dalam keadaan bahaya atau membiarkan milik Yayasan dalam
keadaan bahaya.
(18) Membongkar atau membocorkan rahasia Perintis Sumbar atau
mencemarkan nama baik Perintis Sumbar dan/atau keluarga pimpinan
Perintis Sumbar yang seharusnya dirahasiakan, kecuali untuk kepentingan
negara.
(19) Melakukan perbuatan menghasut dan/atau menggerakkan pegawai lainnya
atau pihak manapun untuk mengadakan unjuk rasa atau kegiatan lainnya
yang merugikan pihak lain serta Yayasan.
(20) Menawarkan atau menjanjikan kerja pada pihak lain dengan menerima
imbalan dalam bentuk apapun juga.
(21) Melakukan tindakan untuk mengubah dan sejenisnya terhadap segala
macam bentuk formulir dan segala macam lainnya yang diterbitkan oleh
Yayasan tanpa adanya persetujuan terlebih dahulu dari Yayasan.
(22) Melakukan tindakan-tindakan negatif yang mengandung unsur SARA
(Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan) dan/atau pelecehan seksual sesuai
dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat dan/atau ketentuan
hukum yang berlaku.
(23) Melanggar ketentuan perundang-undangan dan/atau ketentuan hukum
yang berlaku.
(24) Melakukan tindakan yang menguntungkan diri sendiri atau pihak lain yang
mengakibatkan kerugian pada pihak Yayasan.
(25) Pelanggaran-pelanggaran lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu
dalam ketentuan ini akan tetapi yang menurut sifat dan akibatnya dapat
merugikan Yayasan, baik secara materiil maupun nama dan/atau citra baik
Yayasan.
BAB IX
Pembelaan dan Rehabilitasi

1. Dosen, tenaga kependidikan, auditor dan mahasiswa yang diduga melakukan


pelanggaran dapat mengajukan pembelaan dalam forum sidang dewan
pertimbangan
2. Rehabilitasi diberikan kepada dosen, tenaga kependidikan, auditor dan mahasiswa
yang tidak terbukti melakkan pelanggaran kode etik
3. Rehabilitasi dilakukan oleh Lembaga Kode Etik melalui surat pemberitahuan
kepada sivitas akademika

BAB
Prosedur Pennyelesaian Pelanggaran

a. Pemeriksaan
(1) Pemeriksaan harus dilakukan oleh pejabat yang berwenang.
(2) Pemeriksaan dihadiri oleh pegawai bersangkutan, pejabat berwenang dan
saksi bila diperlukan harus dibuat dalam bentuk Berita Acara.
(3) Pegawai yang diduga melakukan pelanggaran disiplin, dipanggil untuk
diperiksa oleh pejabat yang berwenang atau oleh pejabat lain yang ditunjuk
olehnya, dengan lisan atau apabila tidak hadir maka panggilan dilakukan
secara tertulis, selama 2 (dua) kali panggilan berturut- turut.
(4) Apabila pegawai bersangkutan tidak memenuhi panggilan kedua, hal
tersebut tidak menghalangi penjatuhan sanksi.
(5) Pegawai yang diperiksa wajib menjawab segala pertanyaan yang diajukan
oleh pejabat berwenang/tim pemeriksa. Apabila tidak mau menjawab
pertanyaan atau mempersulit pemeriksaan, maka dianggap mengakui
pelanggaran disiplin yang disangkakan kepadanya.
(6) Berita Acara pemeriksaan ditandatangani oleh pejabat pemeriksa, pegawai
yang diperiksa dan saksi. Apabila ada isi berita acara pemeriksaan yang
tidak sesuai menurut pegawai yang diperiksa, hal tersebut diberitahukan
kepada pejabat pemeriksa dan pemeriksa wajib memperbaikinya.
(7) Apabila pegawai yang diperiksa menolak menandatangani berita acara
pemeriksaan, maka cukup ditandatangani oleh pemeriksa dan saksi (bila
ada), dan menyebutkan dalam berita acara bahwa pegawai yang diperiksa
menolak penandatangan tersebut.
(8) Apabila dipandang perlu, pejabat berwenang menghukum dapat meminta
keterangan mengenai atau yang menyangkut pelanggaran disiplin dari
orang lain. Hal demikian untuk melengkapi keterangan dan menjamin
objektivitas.
(9) Usulan penjatuhan sanksi disampaikan pejabat yang berwenang disertai
bukti- bukti dan berita acara pemeriksaan kepada Ketua Senat, untuk
selanjutnya diproses sesuai peraturan dan Undang-undang Ketenagakerjaan
yang berlaku.

BAB XI
Penutup

1. Kode Etik ini berlaku sejak tanggal ditetapkan


2. Peraturan-peraturan yang berlaku di STIKes Perintis yang bertentangan dengan
Kode Etik ini dinyatakan tidak berlaku
3. Hal-hal yang belum di atur dalam Kode Etik ini akan diatur dengan
peraturan/keputusan lain

Ditetapkan : di Padang
Tanggal : 05 Oktober 2015
Ketua STIKes

Yendrizal Jafri, S.Kp, M.Biomed


NIK. 1420106116893011

Anda mungkin juga menyukai