Disusun oleh:
FAKULTAS DAKWAH
2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
teori penyusunan tindakan menguji cara kita mengatur pengetahuan dalam pikiran dan
menggunakannya untuk membentuk pesan dengan menggunakan kandungan pengetahuan
dan pengetahuan prosedural.
Untuk mendapatkan gagasan seperti apa pengetahuan prosedural anda,bayangkan jika
memori anda penuh dengan koneksi antar elemen. Tiap elemen dari memori adalah urat
syaraf,dan urat syaraf saling terhubung dengan yang lainnya,lebih seperti jejaring yang
terhubung dengan internet. Secara spesifik,pengetahuan prosedural terdiri dari urat
syarafyang berhubungan dengan perilaku.akibat,dan situasi.
Suatu waktu,hubungan yang paling sering aktif dan terkini lebih kuat,sehingga syaraf tertentu
cenderung berkelompok bersama-sama dalam modul yang disebut Greene dengan rekam
prosedural (procedural record).
Rekam prosedural adalah sekumpulan hubungan di antara syaraf dalam sebuah jaringan
tindakan yang sebagiannya adalah hubungan otomatis.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian teori penyusunan tindakan?
2. Apa saja model pemilihan strategi?
3. Bagaimana logika penyusunan pesan?
C. TUJUAN
Agar manusia memiliki teori dalam melakukan tindakan dan dengan penyusunan tindakan
agar teori itu berjalan dengan benar dan membangun pola piker.
BAB II
PEMBAHASAN
Di kembang kan oleh John Green,teori penyusunan tindakan menguji cara kita mengatur
pengetahuan dalam pikiran dan menggunakannya untuk membentuk pesan dengan
menggunakan kandungan pengetahuan dan pengetahuan prosedural.
Untuk mendapatkan gagasan seperti apa pengetahuan prosedural anda,bayangkan jika
memori anda penuh dengan koneksi antar elemen. Tiap elemen dari memori adalah urat
syaraf,dan urat syaraf saling terhubung dengan yang lainnya,lebih seperti jejaring yang
terhubung dengan internet. Secara spesifik,pengetahuan prosedural terdiri dari urat
syarafyang berhubungan dengan perilaku.akibat,dan situasi.
Suatu waktu,hubungan yang paling sering aktif dan terkini lebih kuat,sehingga syaraf tertentu
cenderung berkelompok bersama-sama dalam modul yang disebut Greene dengan rekam
prosedural (procedural record).
Rekam prosedural adalah sekumpulan hubungan di antara syaraf dalam sebuah jaringan
tindakan yang sebagiannya adalah hubungan otomatis.
Menurut teori ini kapanpun anda bertindak,anda harus menyusun hubungan perilaku dari
prosedur catatan yang tepat.
Sebagian besar kelompok tindakan yang telah tersusun berkelompok dengan kuat dan
seringnya mereka di gunakan,sehingga anda sering bergantung pada mereka seperti tindakan
yang dilakukan terlebih dahulu atau di program. Hal ini disebut kumpulan unit (unitized
assemblies),rutinitas yang membutuhkan sedikit usaha .
Akan tetapi,situasi seperti ini sering menuntut anda untuk bekerja secara sadar. Mungkin
menginginkan sejumlah hasil,termasuk pencapaian objektif dari seseorang,menunjukkan
informasi mengatur percakapan,menghasilkan pidato yang pintar dan hasil-hasil lainnya.
Tidak ada satu tindakan yang dapat berdiri sendiri. Setiap tindakan melibatkan tindakan
lainnya dalam suatu cara atau lainnya.
Proses penyusunan tindakan tidak hanya membutuhkan pengetahuan dan motifasi,tetapi juga
memiliki kemampuan untuk mendapatkan kembali serta mengatur tindakan secara efisien
dan dengan cepat.
Penyusunan tindakan memakan waktu dan usaha. Semakin kompleks penyusunan
tugas,maka waktu dan usaha makin banyak terpakai.
Teori penyusunan tindakan ini mungkin juga disebut teori mikrokognitif karena berhubungan
dengan pengoperasian kognitif yang sangat spesifik.
.
3. Model Cohen dkk
Saat melaksanakan PTK, peneliti harus mengikuti langkah-langkah tertentu agar proses yang
ditempuh tepat, sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan. Model Cohen
dikembangkan oleh beberapa ahli penelitian yaitu (1) Cohen dan Manion (1980), Taba dan
Noel (1982), serta Winter (1989). Berikut ini beberapa langkah yang hendaknya diikuti
dalam melakukan PTK (disarikan dari Marzuki: 1997 dalam Sukayat: 2008). Beberapa
langkah tersebut adalah sebagai berikut.
a. Ruang lingkup masalah dibidang pendidikan, PTK telah digunakan untuk pengembangan
kurikulum dan program perbaikan sekolah. Contoh PTK dalam pembelajaran berkaitan
dengan: 1) metode/strategi pembelajaran;
2) media pembelajaran.
b. Identifikasi masalah
Masalah yang akan diteliti memang ada dan sering muncul selama proses pembelajaran
sehari-hari sehingga perlu dicarikan penyelesaian.
Ada beberapa kriteria dalam menentukan masalah yaitu:
1. masalahnya memang penting dan sekaligus signifikan dilihat dari segi
pengembangan kelas dan sekolah.
2. masalah hendaknya dalam jangkauan penanganan
3. pernyataan masalahnya harus mengungkap beberapa dimensi fundamental mengenai
penyebab dan faktor, sehingga pemecahannya dapat dilakukan berdasar hal-hal
fundamental ini dari pada berdasarkan fenomena dangkal..
c. Perumusan Masalah. Pada intinya, rumusan masalah seharusnya mengandung deskripsi
tentang kenyataan yang ada dan keadaan yang diinginkan. Dalam merumuskan masalah
PTK, ada beberapa petunjuk yang dapat digunakan sebagai acuan yang disarikan dari
Suyanto (1997) Beberapa petunjuk tersebut antara lain:
1) masalah hendaknya dirumuskan secara jelas, dalam arti tidak mempunyai makna
ganda dan pada umumnya dapat dituangkan dalam kalimat Tanya
2) rumusan masalah hendaknya menunjukkan jenis tindakan yang akan dilakukan dan
hubungannya dengan variabel lain
3) rumusan masalah hendaknya dapat diuji secara empirik, artinya dengan rumusan
masalah itu memungkinkan dikumpulkannya data untuk menjawab pertanyaan
tersebut.
4. Model John Elliot
Model PTK dari John Elliot ini lebih rinci jika dibandingkan dengan model Kurt Lewin dan
model Kemmis-Mc Taggart. Dikatakan demikian, karena di dalam setiap siklus terdiri dari
beberapa aksi, yaitu antara tiga sampai lima aksi (tindakan). Sementara itu, setiap tindakan
kemungkinan terdiri dari beberapa langkah yang terealisasi dalam bentuk kegiatan belajar
5. Model Dave EbbuttPTK model Dave Ebbutt secara skematis dapat digambarkan
Desain ini berpijak pada desain model PTK pendahulunya. Selanjutnya Hopkins (1993: 191)
menyususn desain tersendiri sebagai berikut: mengambil start – audit – perencanaan konstruk
– perencanaan tindakan (target, tugas, kriteria keberhasilan) – implementasi dan evaluasi:
implementasi (menopang komitmen: cek kemajuan; mengatasi problem) –cek hasil –
pengambilan stok – audit dan pelaporan
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Di kembang kan oleh John Green,teori penyusunan tindakan menguji cara kita mengatur
pengetahuan dalam pikiran dan menggunakannya untuk membentuk pesan dengan
menggunakan kandungan pengetahuan dan pengetahuan prosedural.
Untuk mendapatkan gagasan seperti apa pengetahuan prosedural anda,bayangkan jika
memori anda penuh dengan koneksi antar elemen. Tiap elemen dari memori adalah urat
syaraf,dan urat syaraf saling terhubung dengan yang lainnya,lebih seperti jejaring yang
terhubung dengan internet. Secara spesifik,pengetahuan prosedural terdiri dari urat
syarafyang berhubungan dengan perilaku.akibat,dan situasi.
Suatu waktu,hubungan yang paling sering aktif dan terkini lebih kuat,sehingga syaraf tertentu
cenderung berkelompok bersama-sama dalam modul yang disebut Greene dengan rekam
prosedural (procedural record).
Rekam prosedural adalah sekumpulan hubungan di antara syaraf dalam sebuah jaringan
tindakan yang sebagiannya adalah hubungan otomatis.
DAFTAR PUSTAKA
http://blogomjhon.blogspot.com/2017/09/tahapan-penyusunan-proposal-penelitian.html
https://smpn8cimahi.wordpress.com/2011/01/15/pedoman-penyusunan-penelitian-
tindakan-kelas-classroom-action-research/
Boediono.(1998). Dampak Krisis Ekonomi terhadap Pendidikan, Jakarta: Pusat Penelitian
Sains dan Teknologi UI.
Joni, R. (1998). Penelitian Tindakan Kelas. Makalah dalam Penataran Calon Pelatih Proyek
Pengembangan Guru Sekolah Menengah, Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.