A. Albumin
Albumin adalah protein yang larut air, membentuk lebih dari 50% protein plasma, ditemukan
hamir di setiap jaringan tubuh. Albumin diproduksi di hati, dan berfungsi untuk
mempertahankan tekanan koloid osmotic darah sehingga tekanan cairan vaskuler dapat
dipertahankan.
Nilai Normal :
2. Peningkatan ekskresi ( pengeluaran ), karena luka bakar luas, penyakit usus, nefrotik, sindrom
( penyakit ginjal )
B. Kalsium ( Ca )
Nilai Normal :
Bayi : 10 - 12 mg/dl
Penurunan kalsium dapat terjadi pada kondisi malabsorpsi saluran cerna, kekurangan
kalsium dan vitamin D, gagal ginjal kronis, infeksi yang luas, luka bakar, radang pancreas,
diare, pecandu alcohol, kehamilan. Selain itu penuruna kalsium juga dapat dipicu oleh
penggunaan obat pencahar, obat maag, insulin, dan lain-lain.
Peningkatan kalsium terjadi karena adanya keganasan ( kanker ) pada tulang, paru, payudara,
kandung kemih, dan ginjal. Selain itu kelebihan vitamin D, adanya batu batu ginjal olahraga
berlebihan dan lain-lain, juga dapat memacu peningkatan kadar kalsium dalam tubuh.
C. Natrium ( Na )
Natrium adalah salah satu mineral yang banyak terdapat pada cairan elektrolit ekstraseluler (
di luar sel ) mempunyai efek menahan air, berfungsi untuk mempertaha kan cairan dalam
tubuh, mengaktifkan enzim, sebagai konduksi impuls saraf.
Penurunan Na terjadi pada diare, muntah, cedera jaringan , bilas lambung, diet rendah
garam, gagal ginjal, luka bakar, penggunaan obat diuretic, ( obat untuk darah tinggi yang
fungsinya mengeluarkan air dalam tubuh ).
Peningkatan Na terjadi pada diare, gangguan jantung kronis, dehidrasi, asupan Na dari
makanan tinggi, gagal hepatic ( kegagalan fungsi hati ) dan penggunaan obat antibiotika,
obat batuk, obat golongan laksansia ( obat pencahar ).
D. Kalium ( K )
Kalium merupakan elektrolitnyang terdapat pada cairan vaskuler ( pembuluh darah ) 90%
dikeluarkan melalui urin, rata-rata 40 mEq/L 25 – 140 mEq/24 jam walaupun masukan kalium
rendah.
Nilai Normal :
Peningkatan kalium ( hiperkalamia ) terjadi jika terdapat gangguan ginjal, pengguanaan obat-
obatan terutama golongan sefalossporin, histamine, epinefrin, dan lain-lain.
Penurunan kalium ( hipokalamia ) terjadi jika masukan kalium dari makanan rendah,
pengeluaran lewat urin meningkat, diare, muntah, dehidrasi, luka pembedahan .
E. Klorida ( Cl )
Nilai Normal :
Penurunan klorida dapat terjadi pada penderita muntah, bilas lambung, diare, diet rendah
garam, infeksi akut, luka bakar, terlalu banyak, keringat, gagal jantung kronis, penggunaan
obat dan lain-lain.
Peningkatan klorida terjadi pada penderita dehidrasi, cedera kepala, peningkatan natrium,
gangguan ginjal, penggunaan obat kortison, asetazalmid, dan lain-lain.