TUJUAN
1. Mampu mengoperasikan alat Kromatografi Lapis Tipis Kinerja Tinggi (KLTKT)
2. Menetapkan kadar kafein dalam sampel obat secara Kromatografi Lapis Tipis Kinerja Tinggi (KLTKT)
3. mengestimasi ketidakpastian pengukuran kafein dalam sampel obat secara Kromatografi Lapis Tipis Kinerja Tinggi
(KLTKT)
PRINSIP
Kromatografi Lapis Tipis Kinerja Tinggi (KLTKT) merupakan alat pemisahan yang didasarkan pada perbedaan laju tiap
komponen yang disebabkan oleh perbedaan koefisien partisi antara 2 fase, yaitu fase gerak dan fase diam. Pada
penetapan kafein digunakan fase diam berupa plat silica gel dan fase gerak merupakan campuran kloroform, aseton, dan
ammonium hodroksida dengan perbandingan 8:2:0.1. sampel dispotkan pada fase diam dan dielusikan, maka komponen
dalam sampel akan terpisah dan dibandingkan dengan standar kafei. hasil elusi dilihat dibawah sinar UV dan diukur luas
areanya dan dapat ditetapkan kadarnya.
CARA KERJA :
a. Pembuatan Standar Induk Kafein 10000 ppm
Ditimbang 1000 mg Dimasukkan ke Labu takr Ditera dengan Kloroform dan
standar Kafein 100 mL Homogenkan
b. Pengukuran
1. Bobor rata-rata per tablet : 0.6872 g
2. Bobot sampel :(1) 0.2497 g
(2) 0.2502 g
(3) 0.2504 g
3. Bobot Etiket : 65mg/tablet
4. Panjang Gelombang Max : 275 nm
Regression Via
Height : y = 257.4 + 0.1661x Area : y = 5215 + 6.187x
r = 0.93644 r = 0.97906
sdv = 10.39 % sdv = 7.98 %
15000
f(x) = 6.18685x + 5215.46
LUAS AREA
10000 R² = 1
5000
0
400 600 800 1000 1200 1400 1600
KONSENTRASI (mg/L)
15000
f(x) = 6.18685x + 5215.46
LUAS AREA
10000 R² = 1
5000
0
400 600 800 1000 1200 1400 1600
KONSENTRASI (mg/L)
g. Data Preparasi Sampel dan Penentuan Kadar Kafein Dalam Tablet Obat
Bobot Bobot Volume C sampel
C terukur C sampel
Tablet Sampel Sampel Luas Area (mg/tablet
(mg/L) (mg/kg)
(mg) (mg) (L) )
249.7 0.025 812.8191244 10244.25 81379.57 55.92
687.2 250.2 0.025 706.2657087 9585.02 70570.11 48.50
250.4 0.025 1385.642128 13788.22 138342.86 95.07
mPM m reg
Silvi Pirdani
TES FORMATIF
1. Mengapa perlu dihitung nilai ketidakpastian pengukuran?
jawab: Untuk memastikan dan mengukur kesalahan pada pengukuran sehingga pengukuran akan lebih
tepat, juga mengurangi angka kesalahan pada suatu pengukuran.
2. Mengapa pengukuran kafein dapat dilakukan menggunakan panjang gelombang elektromagnetik ultra violet?
jawab:
Karena kafein merupakan senyawa organik yang memiliki banyak gugus fungsi yang menyerap
radiasi sinar ultra violet. panjang gelombang senyawaa kafein berada diantara panjang gelombang
200-300nm. pada panjang gelombang ini, yang mengebabkan kafein tidak berwarna
Pembuatan kurva kalibrasi atau kurva standar adalah untuk mengetahui hubungan antara konsentrasi dengan
respon alat. Aspek kritis dalam pembuatan kurva kalibrasi adalah saat pembuatan deret standar seperti
kebersihan labu takar, ketelitian dalam menurunkan larutan induk dari buret dan saat menera labu takar serta
kehomogenan deret standar. hal tersebut akan mempengaruhi respon alat terhadap konsentrasi.
4. apakah ketidakpastian asal kurva kalibrasi merupakan sumber ketidakpastian terbesar pengukuran estimasi
ketidakpastian kadar kafein ? Jelaskan ?
jawab :
iya, karena kurva kalibrasi menyumbangkan ketidakpastian yang terbesar diantara sumber lainnya, hal tersebut
terjadi karena hilangnya kelinearitasan dari hubungan antara konsentrasi dengan luas area yang didapatkan
dari alat, yang diakibatkan oleh kurang tepatnya dalam pembuatan deret standar dan menentukan panjang
track x,y start dan y end pada alat.