A. Prinsip
B. Instrumentasi
1. Tabung gas yang dilengkapi dengan ( pressure regulator dan flowmeter ) dan berfungsi
sebagai pemasok gas pembawa
3. Kolom
4. Detektor
Hubungan ke-enam komponen utama tersebut dapat dilihat pada rangkaian alat dalam
Gambar B.1
Detektor merupakan bagian yang akan menafsirkan hasil pemisahan zat di dalam
kolom. Kinerja detektor bergantung kepada kepekaan terhadap kontaminan di dalam
cuplikan. Detektor harus menghasilkan kromatogram yang baik tanpa adanya noise dan drift
serta memberikan waktu tanggap yang cepat. Atau dengan kata lain detektor harus memiliki
konstanta waktu yang kecil. Ada berbagai jenis detektor dua diantaranya adalah detektor (1)
Thermal conductivity detector(TCD) dan (2) Flame Ionization detector (FID). TCD yang
menggunakan prinsip perbedaan konduktivitas panas dari setiap zat. Perbedaan ini akan
memberikan dampak yang berbeda terhadap laju pendinginan. Temperatur merupakan salah
satu komponen yang mempengaruhi hambatan. Perbedaan hambatan akan memberikan
perbedaan arus listrik. Perbedaan arus listrik ini akan menggerakkan perekam yang nilainya
berbeda-beda bergantung kepada zat yang terdeteksi. Gas dengan berat molekul makin tinggi
akan mempunyai daya hantar panas yang semakin rendah. Gagasan dasar pada pendeteksian
FID (detektor ionisasi nyala) adalah bahwa jika dibakar, senyawa organik akan terurai
membentuk pecahan-pecahan sederhana yang bermuatan positif, biasanya terdiri dari satu
atom karbon. Pecahan ini meningkatkan daya hantar tempat lingkungan nyala yang nilainya
dapat diukur dan direkam. Jadi gas efluen kolom dialirkan ke dalam suatu nyala (yang paling
banyak digunakan adalah nyala hidrogen) yang dibakar oleh udara dan dua elektroda yang
bermuatan ditempatkan di dalam nyala tersebut. FID mengukur jumlah atom karbon, bukan
jumlah mol molekul seperti pada TCD. Detektor jenis ini lebih peka, namun tidak dapat
dipakai untuk mendeteksi gas-gas anorganik.FID atau detektor ionisasi nyala.
Rekorder adalah alat perekam isyarat dari detektor dan akan menunjukkan hasil
berupa kromatogram. Isyarat akan diperlemah atau diperkuat sehingga cocok dalam selang
rekorder yang dipergunakan. Penguatan ini dapat diatur dengan menggunakan atenuasi yang
tepat. Bentuk dari kromatogram ini bergantung kepada jenis detektornya. Thermostat adalah
alat untuk mengkondisikan suhu kolom, injektor dan detektor sedemikian rupa, sehingga
dapat dilakukan penganalisisan sampel dengan baik. Untuk mendapatkan kondisi tersebut,
kolom ditempatkan dalam oven/ ruang/kotak yang terisolasi dan dipanaskan / didinginkan
dengan suhu yang dapat dikontrol dengan baik. Suhu kolom merupakan variabel yang sangat
penting, yang harus dikendalikan dan tidak boleh menyimpang 1 atau 2o pun. Untuk
pengerjaan kualitatif yang teliti, penyimpangan yang diijinkan sampai sepersepuluh derajat.
RESUME JURNAL GAS KROMATOGRAFI
Abstrak
Jurnal yang berjudul "Metode Kromatografi Gas Untuk Analisis Pestisida Organopospat" ini
berisi tentang analisis terhadap penggunaan pestisida yang berbahan aktif fention dan
diazonin di daerah pertanian kota Jambi dengan menggunakan metode gas kromatografi.
Penelitian ini dilakukan karena diduga pestisida dalam bidang pertanian mempunyai dampak
buruk terhadap lingkungan.
I. Pendahuluan
Manusia selalu berusaha untuk menggunakan cara yang efisien dan cepat tanpa
memperdulikan dampak terhadap lingkungan. Terkhusus dalam penggunaan pestisida di
bidang pertanian yang dianggap sebagai penolong kegagalan panen sehingga
mengkontaminasi jenis kebutuhan manusia seperti air, tanah, serta udara.
Keunggulan daripada metode gas kromatografi karena mampu mendeteksi sampel sampai
jumlah nanogram dengan jumlah sampel yang sedikit. Sampling dilakukan di daerah berkadar
pestisida tinggi sehingga air dipilih sebagai objek penelitian karena merupakan sumber utama
bagi umat manusia.
Pestisida jenis organopospat merupakan jenis yang paling banyak digunakan. Organopospat
merupakan ester dari alkohol dengan asam pospat, sehingga senyawa mudah terdegradasi
oleh asam, panas, dan mikroorganisme yang menyebabkan toksik pada air.
IV. Kesimpulan
Lestari, Intan. Metode Kromatografi Gas Untuk Analisis Pestisida Organopospat. Jambi:
Universitas Jambi