Karsinoma Tiroid Papillare pada anak usia di bawah 10 tahun sangat jarang.
Paling sering pada anak usia 15 - 19 tahun dan lebih sering pada remaja
Dissection) bilateral Tipe III ( Functional Neck Dissection) level I-VI dengan
prosedur fascial plane dilanjutkan sidik tiroid, RAI, dan terapi Substitusi dan
molekulernya yang membedakan karsinoma tiroid papillare pada anak – anak dari
orang dewasa.
Dissection
Abstract
Papillare Thyroid carcinoma in children aged under 10 years old is very rare.
Most often in children aged 15-19 years old and it is more common among girls.
We report the case a girl, 19 years old with left papillare thyroid carcinoma and
plane, thyroid scanning, RAI, and substitution and suppression therapy and
Kanker tiroid merupakan neoplasma endokrin ganas yang paling umum pada
anak-anak dan remaja. Kanker tiroid mewakili 3% dari semua neoplasma ganas
[1]
pada anak dan 5% dari neoplasma ganas pada kepala dan leher . Kanker tiroid
[2]
paling sering pada pasien usia 15 - 19 tahun dan lebih sering pada remaja
perempuan [2]. Pada tahun 2011 di Amerika Serikat, insidensi kanker tiroid adalah
0,89 per 100.000 penduduk untuk pasien usia kurang dari 20 tahun[1]. Dari tahun
1975 sampai 2012, insiden penyakit ini meningkat 4,8 menjadi 14,9 per 100.000
[3]
. Penting untuk mendiagnosis karsinoma tiroid lebih dini pada anak-anak
dibandingkan pada orang dewasa karena karsinoma tiroid pada anak-anak sering
dilaporkan sangat baik dengan survival rate tahun lebih dari 95%.[5].Usia, jenis
kelamin, riwayat keluarga penyakit tiroid, dan paparan radiasi merupakan salah
satu faktor risiko yang mempengaruhi kejadian kanker tiroid pada anak-anak [6].
namun karsinoma tiroid papillare (PTC) pada anak berusia di bawah sepuluh
tahun sangat jarang [4]. Jenis – jenis kanker tiroid lainnya pada anak adalah folikel
Sudirohusodo dengan keluhan utama benjolan pada leher depan yang dirasakan
sejak + 4 thn yang lalu. Awalnya terasa seperti kelereng lama kelamaan
dengan cepat. Tidak ada perubahan suara, sesak, gangguan menelan, dan nyeri.
Tidak ada tanda-tanda hipertiroid. Tidak ada riwayat trauma, infeksi atau riwayat
18 kali per menit, nadi 80 kali per menit, suhu tubuh 37 ⁰C . Pemeriksaan
didapatkan Regio Colli anterior tampak benjolan sebesar Telur puyuh pada leher
sebelah kiri. Tampak juga benjolan sebesar jempol kaki dewasa yang ikut gerak
menelan. Tidak ada perbedaan warna kulit sekitarnya, tidak terlihat pelebaran
vena-vena superfisial, tidak ada ulkus. Pada palpasi didapatkan benjolan pada
regio colli anterior sinistra, ukuran 2x2 cm , konsistensi padat kenyal, permukaan
rata, mobile, tidak melekat pada kulit, tidak nyeri tekan. Teraba pembesaran KGB
pada leher sebelah kiri ; Level III satu buah, 3x2 cm, mobile, padat kenyal dan
14,6 g/dl, hematokrit 42%, trombosit 529.000/mm3, TSH 1,8 mIU/ml, fT4 1,03
mg/dl. Foto thoraks dengan hasil Cor, pulmo : dalam batas normal dan tidak
dengan hasil adenokarsinoma papillare tiroid dan metastase pada kelenjar getah
bening.
kalsifikasi Tiroid Sinistra dan kelenjar limfe paracervical sinistra. (B) FNA
Pasien ini didiagnosis dengan Karsinoma Tiroid dan Metastase KGB leher
Kiri. Staging cT2 N1b M0, Stadium I. Status penampilan (Skala Karnofsky) :
80%. Manajemen pada pasien ini dilakukan Operasi Total thyroidektomi, MRND
bilateral Tipe III ( Functional Neck Dissection) dengan Prosedur fascial Plane dan
kemudian dilanjutkan Sidik Tiroid, RAI, dan terapi Substitusi dan supresi.
Prosedur Operasi :
• Penderita berbaring dalam posisi supinasi dengan leher ekstensi dalam GA.
• Prosedur Desinfeksi dan drapping.
• Ligasi v.jugularis anterior, buat flap superior sampai os hyoid, inferior sampai
• Diseksi pada level 1 (Mc. Fee manufer), A.V Fascialis diligasi perservasi N.
• Diseksi dilanjutkan hingga Level III tampak pembesaran KGB uk 4x3 cm,
inferior.
node).
A.carotis comunis.
Fascialis cabang Marginal. (B) Diseksi Level I Eksisi Kel. Submandibula dan tail
Parotis. (C) Diseksi Level II Perservasi N Accesorius. (D) Diseksi Level II A dan
II. (E) Diseksi Level III, IV dan V Perservasi N. Accesorius ke distal. (F) Diseksi
fascial Plane Sisi Anterior. (G) Spesimen Pasca Operasi Total Thyroidectomy +
3. Diskusi (Pembahasan)
Tumor kelenjar tiroid sangat jarang pada anak-anak. Namun, risiko keganasan
[8]
sangat tinggi jika terdapat tumor pada kelenjar tiroid . Secara klinis, tumor
kelenjar tiroid dicurigai ganas apabila : Usia dibawah 20 tahun atau diatas 50
tahun [9] dan risikonya lebih besar pada anak usia <10 tahun [6]; jenis kelamin laki-
laki; adanya riwayat terpapar radiasi daerah leher sewaktu kanak-kanak; adanya
keluhan : disfagia (gangguan menelan), sesak napas, perubahan suara dan nyeri
yang dapat terjadi akibat desakan dan atau infiltrasi tumor; pada pemeriksaan fisik
Temuan saat pemeriksaan fisik pada tumor primer kelenjar tiroid dapat
berupa suatu nodul soliter atau multipel dengan konsistensi bervariasi dari kistik
pembesaran kelenjar getah bening regional, dan ada tidaknya benjolan pada:
kalvaria, tulang belakang, klavikula, sternum, serta tempat metastasis jauh lainnya
Pasien kami teraba benjolan pada regio colli anterior sinistra, ikut gerak
napas, ukuran 2x2 cm , konsistensi padat kenyal, permukaan rata, mobile, tidak
melekat pada kulit, tidak nyeri tekan. Pada pasien ini terdapat metastasis ke
kelenjar getah bening pada leher sebelah kiri ; Level III satu buah, 3x2 cm,
mobile, padat kenyal dan Level IV satu buah, 4x4 cm, mobile, padat kenyal. Dan,
tidak ada metastasis jauh. Tidak ada perubahan suara, sesak, gangguan menelan,
dan nyeri.
[8]
Kanker tiroid pada anak jarang terjadi . Faktor risikonya yaitu terkena
[3]
paparan radiasi pada kelenjar tiroid, faktor pekerjaan, paparan lingkungan ,
faktor genetik (RAS proto-onkogen di 20% papillare karsinoma tiroid) dan faktor
familial yaitu autosomal dominan [10]. Pada pasien ini faktor risikonya adalah dari
Usia rata-rata saat diagnosis adalah 16 tahun. Laporan lain karsinoma tiroid
[8]
mengenai usia 12 dan 18 tahun . Pasien kami didiagnosis kanker tiroid pada
umur 19 tahun.
Diagnosis dilakukan dengan kombinasi : pemeriksaan kadar FT4 dan TSHS,
[9]
untuk menilai fungsi tiroid ; ultrasonografi, untuk mendeteksi nodul yang kecil
atau nodul di posterior yang secara klinis belum dapat dipalpasi, selain itu dapat
dipakai untuk membedakan nodul yang padat dan kistik serta dapat dimanfaatkan
[9]
untuk penuntun dalam tindakan biopsi aspirasi jarum halus . Menurut lokasi
interpretasi : bila nodul menangkap yodium lebih sedikit dari jaringan tiroid yang
normal disebut nodul dingin (cold nodule), bila sama afinitasnya maka disebut
nodul hangat (warm nodule) dan bila afinitasnya lebih maka disebut nodul panas
(hot nodule). Karsinoma tiroid sebagian besar adalah nodul dingin. Sekitar 10 –
17% struma dengan nodul dingin ternyata adalah suatu keganasan. Pemeriksaan
sidik tiroid ini tidak mutlak diperlukan, jika tidak ada fasilitasnya tidak perlu
[9]
dikerjakan ; dan sitologi dengan aspirasi jarum halus, pada anak-anak nilai
prediksi positif FNA (aspirasi jarum halus) rendah, namun hasil sitologi pada
[8]
kasus kami adalah sarana awal diagnosis . Dengan hasil pemeriksaan sitologi
pada pasien kami adalah adenokarsinoma tiroid papillare dan metastasis pada
isthmolobektomi dan untuk kasus inoperable, jaringan yang diperiksa diambil dari
dengan karsinoma tiroid papillare tidak berbeda secara signifikan dari orang
(40% sampai 70%) pada karsinoma tiroid papillare lebih sering ditemukan pada
anak – anak yang didominasi dengan mutasi gen BRAF (45%) [12], gen RET / PTC
[13]
(15%), dan mutasi RAS (15%) . Mutasi gen ini saling eksklusif dan non-
cooperative [4]. Gen RET / PTC dapat mengaktifkan mitogen aktivasi jalur protein
kinase dan menimbulkan perubahan struktur nuklir, kromatin, dan arsitektur sel
menjadi jenis papillare dengan cara yang sama seperti dengan mutasi gen BRAF.
Kedua, meskipun mutasi gen BRAF pada karsinoma tiroid papillare dewasa muda
(<35 tahun, tidak termasuk anak-anak dan remaja) tidak berhubungan dengan
agresivitas tumor, namun gen RET / PTC telah terbukti menjadi nilai prediksi dari
[14]
prognosis buruk bagi karsinoma tiroid papillare dewasa muda . Akan tetapi,
sampai saat ini tidak ada penelitian sebelumnya yang telah menunjukkan gen RET
antara perubahan genetik dari gen RET / PTC dan sifat biologis karsinoma tiroid
papillare pada anak-anak dan remaja harus diteliti lebih jauh untuk memperjelas
hubungan ini. Tidak ada studi sebelumnya yang menunjukkan adanya hubungan
gen RET / PTC dengan prognosis klinis pada anak-anak dan remaja [4].
Gambar 5. Histopatologi Karsinoma Tiroid Papillare (A) Nukleus membesar
memanjang bentuk oval. Intinya jelas atau gambaran ground glass dan irregular
[19]
. (B)Kromatin yang jelas, galur intranuklear, dan inklusi (panah). [11]
Karsinoma tiroid papillare jelas berbeda secara klinis pada anak-anak dan
orang dewasa. Pada karsinoma tiroid anak – anak biasanya didapatkan massa pada
leher tanpa gejala, sehingga biasanya pasien datang berobat sudah dengan stadium
yang beradam. Berbeda halnya dengan karsinoma tiroid papillare pada orang
dewasa, karsinoma tiroid papillare pada anak – anak gejala klinisnya cenderung
sampai 80% kasus, dan ekstensi ekstrakapsular lebih tinggi ke paru-paru sekitar
20% kasus. Namun Anak-anak dengan karsinoma tiroid stadium lanjut dapat
melibatkan kelenjar getah bening dan yang bermetastasis jauh, namun memiliki
[8]
prognosis lebih baik dibandingkan dengan orang dewasa . Spesimen diseksi
papillare pada anak – anak adalah ukuran tumor primer yang lebih besar pada
[8]
saat diagnosis, risiko rekurensinya lebih tinggi dan perbedaan pentingnya
adalah terkait dengan tingginya ekspresi natrium-iodida transporter (NIS) pada
fokus metastasis yang ditemukan pada anak-anak. Ekspresi NIS yang tinggi pada
anak – anak menunjukkan respon terapi radioiodine yang lebih baik dan prognosis
pasien lebih baik. Pada pasien yang lebih muda, risiko rekurensi meningkat pada
Sama halnya pada orang dewasa, pengobatan karsinoma tiroid papillare pada
Indikasi untuk manajemen pembedahan yang optimal yaitu ukuran tumor kurang
dari 2 cm, terbatas pada satu lobus, tidak ada keterlibatan kelenjar getah bening
dan tidak adanya metastasis jauh, maka dapat ditangani dengan pembedahan
konservatif. Jika tidak adanya parameter ini, maka pembedahan radikal harus
dilakukan [7].
kelenjar tiroid [9], indikasi untuk tiroidektomi total yaitu adanya tumor multisentris
[8]
dan pada lobus bilateral . Tiroidektomi total umumnya dipilih sebagai terapi
ideal dengan diseksi leher untuk mengangkat kelenjar getah bening regional.
pada leher yang metastatik ke kelenjar getah bening sekitar. Standar kuratif
diseksi leher melibatkan pengangkatan kelenjar getah bening ipsilateral level II-V
dan juga pengangkatan pra dan paratrakeal kelenjar getah bening [8]. Terdapat tiga
Gambar 6. Neck Dissection (A) Radical Neck Dissection (RND). (B) Modified
benigna. Bila tumor tersebut suspek maligna dibedakan atas apakah kasus tersebut
operabel atau inoperabel. Bila kasus yang dihadapi inoperabel maka dilakukan
Bila nodul tiroid suspek maligna tersebut operabel maka dilakukan tindakan
a. Lesi jinak, maka tindakan operasi selesai dilanjutkan dengan observasi [9].
- Resiko rendah
folikulare. [16]
- Resiko tinggi
dengan invasi kapsul yang luas dan ukuran tumor primer > 5cm.
[16]
Bila risiko rendah, tindakan operasi selesai dilanjutkan dengan observasi. Bila
pertama memastikan apakah kasus yang dihadapi operabel atau inoperabel. Bila
operabel tindakan yang dipilih adalah dengan radioterapi eksternal atau dengan
dilakukan panilaian infiltratif kelenjar getah bening terhadap jaringan sekitar [9] :
c. Bila ada infitrasi pada vena dugularis interna tanpa infiltrasi pada
Oleh karena pasien ini merupakan pasien dengan karsinoma tiroid jenis
total, dilakukan pemeriksaan sidik seluruh tubuh. Bila masih ada sisa jaringan
tiroid normal dilakukan ablasio dengan I131 [9], Kriteria RAI ablasi adalah ukuran
tumor> 1cm, adanya metastasis ke kelenjar getah bening (LNM), adanya ekstensi
kelenjar tiroid, makroskopik residu penyakit pasca operasi di leher, dan / atau
terapi subsitusi / supresi dengan Levothyroxin. Bila tidak ada sisa jaringan tiroid
normal dilakukan terapi subsitusi / supresi sampai kadar TSHs < 0,1. Pada anak
[8]
diberikan penggantian tiroksin dengan dosis 150 mg / hari . Terapi penekan
hormon tiroid ini dapat mengurangi risiko pertumbuhan atau proliferasi tumor
disebabkan oleh TSH. Pada anak-anak dan remaja yang masih mengalami
pertumbuhan, ada beberapa studi yang menjamin efekasi dan keamanan terapi ini,
terutama yang berkaitan dengan tinggi badan akhir mereka, asalkan mereka
[18]
dengan hati-hati dikontrol . Setelah enam bulan terapi subsitusi / supresi
dilakukan pemeriksaan sidik seluruh tubuh dengan terlebih dahulu menghentikan
metatastis jauh, dilakukan radiasi interna I131 dilanjutkan terapi substitusi / supresi.
Bila tidak ada metastasis terapi substitusi / supresi dilanjutkan dan pemeriksaan
sidik seluruh tubuh diulang setiap tahun selama 2 – 3 tahun dan bila dua tahun
berturut-turut hasilnya tetap negatif maka evaluasi cukup dilakukan 3-5 tahun
sekali [9].
[8]
Pasien memerlukan reguler follow up kadar tiroglobulin , tiroglobulin telah
volume kelenjar yang tersisa harus kurang dari 2 gram dilihat dari ultrasonografi
bahkan pada stadium lanjut, tetapi rekurensi lokal lebih sering dibandingkan pada
[7]
orang dewasa, sehingga diperlukan tindakan pembedahan kembali . Dua teori
telah disajikan untuk menjelaskan alasan prognosis baik pada karsinoma tiroid
dewasa, sehingga metastasis jauh dan rekuerensi dapat dikendalikan lebih efektif
dengan terapi hormon sendiri atau kombinasi dengan terapi radioiodine. Oleh
karena mutasi gen BRAF V600E mengakibatkan disfungsi dari simporter natrium
bahwa rendahnya kejadian mutasi gen BRAF pada karsinoma tiroid papillare pada
anak – anak sehingga mengakibatkan anak – anak lebih berespon terhadap terapi
Faktor prognostik yang buruk pada karsinoma tiroid papillare adalah jenis
[17]
kelamin pria, adanya metastasis jauh, dan tumor jenis non-papillare . Angka
kelangsungan hidup secara keseluruhan rata-rata 30,5 tahun (dan lebih lama pada
adanya metastasis regional. Pada pasien ini memiliki prognosis yang baik karena
pasien jenis kelamin perempuan, tidak ada metastasis jauh dan karsinoma tiroid
Faktor prediktif untuk rekurenasi adalah usia muda (<16 tahun), adanya
metastasis ke kelenjar getah bening regional atau metastasis jauh dan beberapa
dengan T3-T4 dibandingkan dengan T1-T2 dan pada pasien dengan keterlibatan
kelenjar getah bening, dan perdarahan pasca-operasi serta hematoma [3] [20].
4. Kesimpulan
Meskipun prevalensi kanker tiroid pada anak umumnya jarang. kanker tiroid
papillare pada anak dapat memiliki gejala klinis yang sangat agresif termasuk
angka kematiannya cukup rendah. kelainan tiroid yang teraba pada anak-anak
leher diikuti oleh I131 ablasi adalah modal terapi yang direkomendasikan. Terapi
prognosis karsinoma tiroid papillare pada anak sangat baik bahkan yang disertai
4. Byeong – Joo Noh; Ji Youn Sung; Youn Wha Kim; dan Yong Koo Park.
6. Eman Marie; Mahnaz Kousha; dan Reza Vali. Thyroid Cancer in Children
2017; 1 (1).
8. B. N. Gayathri; A. Sagayaraj; S. Prabhakara; T. N. Suresh; Merchant Shuaib;
Indonesia.
10. Soumita Poddar; Siddhartha Basu; Anup Majumder dan Devleena. Case
11. Daniel Oertli dan Robert Udelsman. 2007. Surgery of the Thyroid and
12. Kim WY; Ko YS; Hwang TS; et al. A Case of Multifocal Papillary Thyroid
K601E Mutation and Three Conventional Types With BRAF V600E Mutation.
13. Bhaijee F dan Nikiforov YE. Molecular Analysis of Thyroid Tumors. En-
2013; 169.
Year Old Child: A Case Report. BMH Medical Journal. 2014; 1(4):79-82.
18. Fernanda Vaisman; Rossana Corbo; dan Mario Vaisman. Review Article :
19. Jing-Jing Pan; Li Zhao; Rui Cheng; Yang Yang; dan Yu-Hua Hu. Original
20. Changyuan Wang; Xiaohua Chen; Xiaoyu Wei; Feng Chen; Yang Wang; dan