Pertarungan Si Pahit Lidah Dan Si Mata Empat
Pertarungan Si Pahit Lidah Dan Si Mata Empat
OLEH :
i
KATA PENGANTAR
Om Swastyastu
Puji syukur saya panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/
Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi kesehatan dan pikiran
sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Makalah ini
disusun berdasarkan tugas dari proses pembelajaran yang telah
dititipkan kepada saya. Makalah ini memuat tentang JAGAT RAYA
BESERTA ISINYA, tema yang akan dibahas di makalah ini dipilih oleh
Guru Pembimbing saya untuk saya pelajari lebih dalam.
Butuh waktu yang cukup panjang untuk mendalami materi ini
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. S a y a
s e l a ku p e n y u s u n m e n g u c a p k a n b a n y a k t e r i m a k a s i h ke p a d a
G u r u Pembimbing yang telah banyak membantu dalam proses
penyelesaian makalah ini. S e m o g a m a k a l a h y a n g s a y a b u a t i n i
d a p a t d i n i l a i d e n g a n b a i k d a n d i h a rg a i o l e h pembaca. Meski
makalah ini masih mempunyai kekurangan, saya selaku penyusun
mohon sumbang kritik dan sarannya. Terima kasih.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul……………………………………i
Kata Pengantar………………………………….ii
Daftar Isi………………………………………...iii
Bab I Pendahuluan
1.1 Penjelasan Istilah…………………………………………………………………………………………………1
1.2 Latar Belakang Pembahasan……………………………………………………………………………….2
1.3 Rumusan Masalah………………………………………………………………………………………………….2
1.4 Landasan Teori……………………………………………………………………………………………………..2
1.5 Tujuan Pembahasan……………………………………………………………………………………………..3
1.5.1 Tujuan Umum……………………………………………………………………………………….…3
1.5.2 Tujuan Khusus…………………………………………………........................................3
1.6 Metode Penelitian………………………………………………………………………………………………..3
1.6.1 Metode Pengumpulan Data………………………………………………………………….4
1.6.2 Manfaat Pengolahan Data…………………………………………………………………..4
Bab II Pembahasan
2.1 Pengertian Jagat Raya………………………………………………………………………………………5
2.2 Teori-Teori Tentang Jagat Raya……………………………………………………………………5
2.3 Anggapan-Anggapan Tentang Jagat Raya……………………………….......................7
2.4 Isi Jagat Raya/ Alam Semesta……………………………………………………………………...8
2.5 Pengertian dan Teori-Teori Tentang Tata Surya…….…………………………………8
2.6 Anggota Tata Surya………………………………………………………………………………………….10
Bab III Penutup
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………………………………………15
3.2 Saran-Saran………………………………………………………………………………………………………..15
Daftar Pustaka
Lampiran-Lampiran
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bab pendahuluan ini akan diuraikan dan dibahas
tentang : (1.1) Penjelasan Istilah, (1.2) Latar Belakang,
(1.3)Rumusan Masalah, (1.4) Landasan Teori, (1.5) Tujuan
Penelitian, (1.6) Metodelogi Pembahasan.
iv
1.2 LATAR BELAKANG
Ada beberapa teori yang membahas tentang terbentuknya Jagat Raya,
yaitu, Teori Big Bang (Teori Dentuman Besar),Teori Jagad Raya
Mengambang, Teori Keadaan Tetap, Teori paling terkenal merupakan teori
Big Bang. Selain itu ada juga beberapa teori yang membahas tentang
terbentuknya Tata Surya, yaitu Teori Kabut (NABULA), Teori Planetisimal,
Teori Pasang Surut, Teori Awan Debu , Teori Creatio Continua. Berbagai
macam galaksi, diantaranya Galaksi Spiral, Galaksi Elips, Galaksi Tak
Beraturan. Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet bagian dalam,
sabuk asteroid, empat planet luar, dan di bagian terluar adalah Sabuk Kuiper
dan Piringan Terbesar. Enam dari delapan planet dan tiga dari lima planet
kerdil itu dikelilingi oleh satelit alami yang biasa disebut dengan bulan.
Contoh: Bulan atau satelit alami Bumi. Masing-masing planet bagian luar
dikelilingi oleh cincin planet yang terdiri dari debu dan partikel lain.
Itulah sedikit gambaran tentang Jagat Raya dan Tata Surya. Oleh karena
itu, pada kesempatan kali ini penulis membuat makalah yang berjudul
“JABAT RAYA BESERTA ISINYA” dengan harapan dapat membantu para
pembaca. Dengan adanya makalah ini bukan berarti benda langit hanya itu
saja tetapi masih ada banyak lagi yang tidak dapat ditangkap oleh indera
manusia sehingga kita harus banyak belajar agar dapat menemukan benda
langit yang baru.
v
1.3 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas dapat dirumuskan
menjadi 7 macam permasalahan, yaitu :
vi
Untuk mengetahui pengertian dan anggota Tata
Surya
Mengembangkan wawasan dan pengalaman
bagi siswa sehingga dapat memahami secara
dalam tentang Jagat Raya beserta Isinya.
Menambah pengetahuan siswa tentang Jagat
Raya beserta Isinya.
BAB II
PEMBAHASAN
vii
JAGAT RAYA
Jagat raya adalah ruang maha luas tempat benda-benda angkasa berada. Terdiri dari
galaksi-galaksi,planet-planet,dan benda angkasa lainnya.
Ledakan Dahsyat atau Dentuman Besar (bahasa Inggris: Big Bang) merupakan
sebuah peristiwa yang menyebabkan pembentukan alam semesta berdasarkan kajian
kosmologi mengenai bentuk awal dan perkembangan alam semesta (dikenal juga dengan
Teori Ledakan Dahsyat atau Model Ledakan Dahysat). Berdasarkan pemodelan ledakan ini,
alam semesta, awalnya dalam keadaan sangat panas dan padat, mengembang secara terus
menerus hingga hari ini. Berdasarkan pengukuran terbaik tahun 2009, keadaan awal alam
semesta bermula sekitar 13,7 miliar tahun lalu, yang kemudian selalu menjadi rujukan
sebagai waktu terjadinya Big Bang tersebut. Teori ini telah memberikan penjelasan paling
komprehensif dan akurat yang didukung oleh metode ilmiah beserta pengamatan.
Adalah Georges Lemaîître, seorang biarawan Katolik Roma Belgia, yang mengajukan teori
ledakan dahsyat mengenai asal usul alam semesta, walaupun ia menyebutnya sebagai
"hipotesis atom purba". Kerangka model teori ini bergantung pada relativitas umum Albert
Einstein dan beberapa asumsi-asumsi sederhana, seperti homogenitas dan isotropi ruang.
Persamaan yang mendeksripsikan teori ledakan dahsyat dirumuskan oleh Alexander
Friedmann. Setelah Edwin Hubble pada tahun 1929 menemukan bahwa jarak bumi dengan
galaksi yang sangat jauh umumnya berbanding lurus dengan geseran merahnya,
sebagaimana yang disugesti oleh Lemaîître pada tahun 1927, pengamatan ini dianggap
mengindikasikan bahwa semua galaksi dan gugus bintang yang sangat jauh memiliki
kecepatan tampak yang secara langsung menjauhi titik pandang kita: semakin jauh, semakin
cepat kecepatan tampaknya.
Jika jarak antar gugus-gugus galaksi terus meningkat seperti yang terpantau
sekarang, semuanya haruslah pernah berdekatan pada masa lalu. Gagasan ini secara rinci
mengarahkan pada suatu keadaan massa jenis dan suhu yang sebelumnya sangat ekstrem.
Berbagai pemercepat partikel raksasa telah dibangun untuk mencoba dan menguji kondisi
tersebut, yang menjadikan teori tersebut dapat konfirmasi dengan signifikan, walaupun
pemercepat-pemercepat ini memiliki kemampuan yang terbatas untuk menyelidiki fisika
partikel. Tanpa adanya bukti apapun yang berhubungan dengan pengembangan awal yang
cepat, teori ledakan dahsyat tidak dan tidak dapat memberikan beberapa penjelasan
mengenai kondisi awal alam semesta, melainkan mendeskripsikan dan menjelaskan
perubahan umum alam semesta sejak pengembangan awal tersebut. Kelimpahan unsur-
unsur ringan yang terpantau di seluruh kosmos sesuai dengan prediksi kalkulasi
pembentukan unsur-unsur ringan melalui proses nuklir di dalam kondisi alam semesta
viii
yang mengembang dan mendingin pada awal beberapa menit kemunculan alam semesta
sebagaimana yang diuraikan secara terperinci dan logis oleh nukleosintesis ledakan
dahsyat.
Fred Hoyle mencetuskan istilah Big Bang pada sebuah siaran radio tahun 1949.
Dilaporkan secara luas bahwa, Hoyle yang mendukung model kosmologis alternatif
"keadaan tetap" bermaksud menggunakan istilah ini secara peyoratif, namun Hoyle secara
eksplisit membantah hal ini dan mengatakan bahwa istilah ini hanyalah digunakan untuk
menekankan perbedaan antara dua model kosmologis ini. Hoyle kemudian memberikan
sumbangsih yang besar dalam usaha para fisikawan untuk memahami nukleosintesis
bintang yang merupakan lintasan pembentukan unsur-unsur berat dari unsur-unsur ringan
secara reaksi nuklir. Setelah penemuan radiasi latar belakang gelombang mikro kosmis pada
tahun 1964, kebanyakan ilmuwan mulai menerima bahwa beberapa skenario teori ledakan
dahsyat haruslah pernah terjadi.
Teori ini dikenal pula dengan nama teori ekspansi dan konstraksi. Menurut teori ini, jagat
raya terbentuk karena adanya suatu siklus materi yang diawali dengan masa ekspansi atau
mengembang yang disebabkan oleh adanya reaksi inti hidrogen, pada tahap ini
terbentuklah galaksi-galaksi.
Tahap ini diperkirakan berlangsung selama 30 milyar tahun, selanjutnya galaksi-galaksi
dan bintang yang telah terbentuk akan meredup, kemudian memampat yang didahului
dengan keluarnya pancaran panas yang sangat tinggi. Setelah tahap memampat maka tahap
berikutnya adalah tahap mengembang dan kemudian memampat lagi.
Teori ini diciptakan oleh William Lane Craig pada tahun 1966. Dia mengemukakan bahwa
alam semesta adalah sudah ada selamanya dan akan selalu ada untuk selamanya pula.
Dalam teori ini, ruang hampa pada hakikatnya tidak ada, yang ada adalah partikel-partikel
sub atomik.
ix
Teori kabut dikemukakan oleh filsuf Jerman yang bernama Immanuel Kant pada tahun
1775. Teori ini hampir sama dengan yang dikemukakan oleh Simon De Laplace, seorang
matematikawan Prancis.
Teori kabut menyatakan bahwa mula-mula ada sebuah nebula (kabut yang terdiri dari gas,
terutama hidrogen dan helium, dan debu-debu angkasa) yang bulat dan berotasi sangat
lambat . Akibatnya kabut mulai menyusut. Akibat penyusutan dan rotasi ini terbentuklah
sebuah cakram datar dibagian tengahnya. Matahari berada dipusat cakram. Cakram ini
terus berputar lebih cepat sehingga bagian-bagian tepi cakram terlepas membentuk materi.
Dari materi ini akhirnya terbentuklah planet-planet yang tetap mengitari matahari. Satelit
dari planet terbentuk dengan cara yang sama.
Proses terbentuknya tata surya menurut teori kabut (nebula):
a) Nebula berasal dari gas dan debu, sebagian besar menjadi Matahari.
b) Terbentuk Matahari dan planet lain yang masih Berpijar.
c) Matahari terbentuk planet-planet bertebaran tak terarah.
d) Matahari berputar pada porosnya, planet-planet terbentuk atmosfernya.
e) Planet terbentuk atmosfer, dibumi telah muncul kehidupan karena sudah ada lapisan
atmosfer.
6. Teori Planetesimal
Teori ini pertama kali dikemukakan oleh Chamberlein dan F. R. Moulton, ilmuwan Amerika
awal abad ke-20. Teori ini mengatakan mula-mula ada matahari yang berpapasan dengan
sebuah bintang. Oleh karena letaknya berdekatan, tarikan gravitasi bintang menyebabkan
sebagian matahari tertarik kearah bintang tersebut.
Ketika bintang menjauh bahan-bahan itu sebagian ada yang terlepas dan jatuh ke matahari,
dan sebagian menjadi gumpalan-gumpalan kecil (planetesimal) yang mulai melayang
diangkasa sebagai planet-planet yang mengelilingi matahari.
Teori ini ditemukan pada tahun 1930-an. Teori Bintang Kembar menyatakan bahwa mula-
mula ada 2 buah bintang kembar kemudian salah satu bintang meledak. Oleh karena
pengaruh gaya gravitasi, maka bintang yang meledak menjadi kepingan-kepingan kecil yang
bergerak mengelilingi bintang yang tidak meledak. Bintang yang tidak meledak merupakan
matahari sedangkan kepingan-kepingan yang mengitarinya menjadi planet-planet.
8. Teori Protoplanet
Teori ini ditemukan pada tahun 1940 oleh Carl von Weizsaeker, seorang astronom Jerman
dan disempurnakan oleh P. Kuiper dan Subrahmanyan Chandrasekar.
Teori ini menyatakan bahwa mula-mula dijagat raya ini ada kumpulan gas dan debu. Kurang
lebih 5 milyar tahun yang lalu, gumpalan gas dan debu tersebut memampat. Proses
x
pemampatan ini membuat partikel-partikel debu dan gas tertarik kebagian dalam menuju
pusat awan membentuk bola dan terus berotasi. Rotasi inipun bertambah cepat dengan
ditariknya partikel-partikel debu dan gas ke pusat awan. Oleh karena rotasi yang cepat ini,
maka gumpalan gas mulai memipih membentuk cakram, bagian tengah tebal dan bagian
pinggir memipih. Akibat saling menekan, maka bagian tengah menjadi panas dan berpijar
(disebut protosun atau cikal bakal matahari). Bagian tepinya terpecah-pecah akibat rotasi
yang cepat. Bagian tengah ini yang akhirnya menjadi matahari dan bagian tepi yang
terpecah-pecah menjadi gumpalan-gumpalan kecil (protoplanet) yang tetap berotasi.
Protoplanet akhirnya membeku dan menjadi planet-planet serta anggota tata surya lainnya.
Teori Pasang Surut pertama kali disampaikan oleh Buffon. Buffon menyatakan bahwa tata
surya berasal dari materi Matahari yang terlempar akibat bertumbukan dengan sebuah
komet.
Teori pasang surut yang disampaikan Buffon kemudian diperbaiki oleh Sir James Jeans dan
Harold Jeffreys. Mereka berpendapat bahwa tata surya terbentuk oleh efek pasang gas-gas
Matahari akibat gaya gravitasi bintang besar yang melintasi Matahari. Gas-gas tersebut
terlepas dan kemudian mengelilingi Matahari. Gas-gas panas tersebut kemudian berubah
menjadi bola-bola cair dan secara berlahan mendingin serta membentuk lapisan keras
menjadi planet-planet dan satelit.
xi
3. HELLIOSENTRIS
Heliosentris berasal dari kata helios=matahari, jadi heliosentris adalah
anggapan bahwa matahari adalah pusat dari jagat raya ini.Ini berarti
pergeseran pandangan yang dianggap revolusioner pada waktu itu,
yang menggantikan kedudukan bumi,; sebagai akibat dari makin
majunya alat peneliti dan sifat ilmuwan yang kritis. Nicolaus
Copernicus (1473-1543) adalah seorang pelukis terlatih, mahasiswa
kedokteran, matematikawan, dan astronom. Ia melihat beberapa
kekeliruan dalam tabel buatan Ptolomeus. Pada tahun 1507 ia menulis
buku yang sangat terkenal “De Revolutionibus Orbium Caelestium”.
(Revolusi Peredaran Benda2 Langit). Ia mengemukakan adanya system
matahari , yaitu matahari sebagai pusat yang dikelilingi oleh planet2;
bahwa bulan juga mengelilingi bumi dan bersama2 bumi mengitari
matahari; bahwa bumi berputar ke arah timur pada porosnya yang
menyebabkan siang dan malam. Beberapa ahli pendukung teori
heliosentris antara lain : Bruno, Johannes Kepler, Galileo Galilei, Sir
Isaac Newton.
4. GALAKTOSENTRIS
Galaktosentris beranggapan bahwa galaksi merupakan pusat dari jagat
raya.
a) GALAKSI SPIRAL
Bagian tengah dari galaksi ini memiliki lengan spiral dan
cakram. Jika dilihat dari samping, bentuk galaksi terlihat seperti
elips yang memiliki lengan dan dikelilingi atmosfer yang
memancarkan cahaya. Contohnya : Galaksi Bimasakti dan Galaksi
Andromeda. Galaksi Bimasakti merupakan galaksi tempat tata surya
berada. Sementara itu Galaksi Andromeda merupakan galaksi yang
paling dekat dengan Galaksi Bimaskti.
b) GALAKSI ELIPS
Galaksi ini ada yang berbentuk bulat dan ada yang berbentuk
sangat lonjong. Galaksi ini sedikit mengandung materi antar bintang
xii
dan anggotanya adalah bintang-bintang yang sudah tua. Contoh :
Galaksi M87
c) GALAKSI TAK BERATURAN
Galaksi ini terdiri atas bermiliar-miliar bintang berwarna putih
kebiruan. Galaksi tak beraturan ini mengandung materi
antarbintang berupa gas dan debu. Contoh : Awan Magellan
BAB III
PENUTUP
xiii
3.1 SIMPULAN
Dari pembahasan sebelumnya dapat disimpulkan tugas Geografi yaitu Jagat Raya
Beserta Isinya, yaitu :
a. Jagat Raya atau alam semesta adalah tempat kita berpijak dan tempat kita hidup.
Sejak dahulu, para ahli telah meneliti Alam Semesta dan Tata Surya ini sehingga
menimbulkan beberapa teori.
b. Jagat Raya ini tersusun dari berbagai benda-benda langit yang melayang sesuai
dengan orbitnya dan mengelilingi pusat Tata Surya, yaitu Matahari.
c. Tata Surya terdiri dari matahari, planet, satelit, asteoroid, meteoroid, komet.
d. Planet ada 8, yaitu : Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus,
Neptunus
3.2 SARAN-SARAN
Sebaiknya kita sebagai generasi muda menjaga salah satu bagian dari Tata
Surya, yaitu bumi. Jagalah bumi seperti menjaga diri sendiri. Dan sayangi apa saja
yang ada di bumi agar bumi terjaga dengan baik sehingga tidak ada kerusakan alam
yang dapat mempercepat musnahnya alam ini. Dengan menjaga bumi tempat kita
hidup ini, sama saja kita menjaga Jagat Raya dan seluruh Tata Surya yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
Nursyaban.2012.GEOGRAFI X UNTUK SMA/MA KELAS X. Jawa Timur : Masmedia
Samadi.2010.GEOGRAPHY FOR SENIOR HIGH SCHOOL YEAR X. Jakarta Timur :
Yudistira
http://afriarengki.blogspot.com/2011/10/geografi-jagad-raya-dan-tata-
surya.html
xiv
http://rahmatkusnadi6.blogspot.com/2010/06/anggapan-tentang-jagat-
raya-dan-alam.html
http://sahabatmonik.blogspot.com/2012/11/karya-ilmiah-jagat-raya-dan-
tata-surya.html
http://ilmarcahyoprayoga.blogspot.com/2013/10/contoh-makalah-tentang-
pembentukan.html
xv