Disusun Oleh :
Kelas : C
Kelompok: 1
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang Reproduksi Ternak ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Dan juga kami berterima kasih pada Dosen mata kuliah Reproduksi Ternak yang telah
memberikan tugas makalah ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai Reproduksi Ternak. Selain itu, kami sangat
menyadari bahwa pada makalah ini terdapat banyak kekurangan dan pastinya jauh dari
kata sempurna. Oleh sebab itu, kami sangat menerima kritik dan saran dari pembaca
agar ,akalah yang kami buat ke depannya mwnjadi lebuh baik, karena tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah yang kami buat ini dapat dipahami dan dimengerti bagi para
pembaca. Semoga laporan yang telah kami susun ini dapat berguna khususnya bagi
kami sendiri maupun bagi para pembaca. Tidak lupa juga kami meminta maaf apabila
terdapat kesalahan dalam penulisan kata-kata yang kurang berkenan dan kami
memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan makalah ini di waktu yang
akan datang.
penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Reproduksi ternak merupakan suatu proses perkembang biakan pada ternak yang
diawali dengan melebur dan bersatunya sel telur pada betina dengan sel sperma pada
jantan sehingga terbentuk zigot kemudian berkembang menjadi embrio hingga menjadi
fetus dan diakhiri dengan apa yang disebut dengan kelahiran.
Secara umum, proses reproduksi pada ternak juga tidak jauh berbeda dengan
manusia yaitu melibatkan dua hal yakni sel telur atau yang biasa disebut dengan ovum
dan sel sperma. Ovum sendiri dihasilkan oleh ternak betina melalui proses yang
dinamakan ovulasi setelah melalui beberapa tahap perkembangan folikel (secara umum
disebut dengan proses oogenesis yakni proses pembentukan sel telur atau ovum),
sedangkan untuk sperma sendiri sudah pasti diproduksi oleh ternak jantan dengan
melalui proses yang dinamakan spermatogenesis (proses pembentukansel gamet jantan
atau sperma yang terjadi di dalam testis tepatnya pada tubulusseminiferus).
Selain itu, terdapat beberapa hal yang juga mempunyai peranan penting dalam
terjadinya suatu proses reproduksi yang baik. Hal tersebut adalah organ reproduksi pada
ternak jantan dan betina itu sendiri, karena hal inilahyang nantinya dapat mempengaruhi
produksi ovum dan sperma. Selain itu, ada juga prosesestrus atau masa keinginan
kawin, ovulasi, dan fertilisasi atau proses bertemunya sel gamet jantan dan sel gamet
betina yang sangat berperan dalam proses reproduksi.
1.2 Identifikasi Masalah
1
1.3 Tujuan Identifikasi Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.1 Testis
Testes berfungsi untuk menghasilkan sel-sel kelamin jantan (spermatozoa) dan
menghasilkan hormon –hormon kelamin jantan (androgrn). Testes dibungkus oleh
scrotum. Didalam testes terdapat tubulus seminiferus (saluran yang berkelok-kelok)
yang berfungsi untuk proses spermatognesis. Sel sertoli dalam testes berfungsi untuk
pemberi nutrisi pada spermatozoa.
Gambar 1, Testes
3
2.1.2. Epididymis
Epididymis adalah bagian yang menempel pada testes epididimis terdiri dari tiga
bagian, yaitu:
1. Caput (kepala) epididymis, terletak pada bagian ujung testes.
2. Corpus (badan) epididymis, terletak diluar testes.
3. Cauda (ekor) epididymis, terletak pada bagian ujung bawah testes.
Epididymis mempunyai fungsi yaitu sebagai transfortasi, konsentrasi,
maturasi/pendewasaan dan sebagai penyimpan sperma.
2.1.5. Penis
Penis berfungsi untuk pengeluaran urin dan peletakan semen kedalam
saluran reproduksi brtina pada saat kawin alami. Penis terdiri dari dua bagian:
Fibroellastic, terdapat pada sapi, domba, babi.
Fibrovascular, terdapat pada kuda, primata.
4
2.2 Pengertian Fertilisasi
Peristiwa fertilisasi terjadi di saat sel spermatozoa dilepaskan dari jantan dan
dapat masuk membuahi ovum di ampula tuba fallopii. Sebanyak 300 juta spermatozoa
diejakulasikan ke dalam saluran genital wanita. Sekitar 1 juta yang dapat berenang
melalui serviks, ratusan yang dapat mencapai tuba fallopi dan hanya 1 yang dapat
membuahi sel telur. Sel spermatozoa mempunyai rentang hidup sekitar 48 jam
(Cambridge, 1998).
Fertilisasi adalah suatu proses ganda yang melibatkan dua aspek, yaitu
(Soeparna dan N. Solihati, 2014) :
1. Aspek Embriologik
2. Aspek Genetik
Terjadi introduksi materi herediter dari sel jantan (sperma) terhadap sel telur.
Melalui cara tersebut memungkinkan terjadinya penurunan sifat/karakter
yangmenguntungkan kepada generasi berikutnya
Berguna untuk seleksi alam/buatan.
Materi herediter yang essensial.
5
2.3.1 Pertemuan Sel Telur dan Sel Sperma
Proses fertilisasi pada mamalia memerlukan tiga kejadian kritis yaitu (Soeparna
dan N. Solihati, 2014) :
2. Sel sperma harus menyentuh dan menembus lapisan membaran vitelin, zona
pellusida.
Penetrasi zona pellusida oleh sperma terjadi 5-15 menit setelah sentuhan sperma
pada dinding zona. Reaksi akrosom terjadi sebelum atau setelah sentuhan kepala
sperma pada reseptor glikoprotein yang terdapat pada dinding zona. Reaksi akrosom
ditandai dengan pengeluaran zona lisin oleh sperma guna menembus zona pellusida
untuk mencapai membrane vitelin. Terdapat pula reaksi zona dan blolade vitelin.
Reaksi zona yaitu perubahan yang diadakan pada zona pellusida sesudah masuknya
sperma yang pertama dan menghalangi masuknya sperma yang kedua, sedangkan
blockade vitelin (vitelin block) yaitu blockade terhadap polispermia.
6
2.3.2 Penyatuan Gamet
Pada waktu sel sperma menembus sel telur, sel tubuh sperma termasuk kepala,
dan ekor masuk kedalam sitoplasma sel telur, sedangkan membrane plasma menjadi
pembungkus sperma lebur menjadi satu dengan membrane vitelin. Akibatnya terjadi
penciutan volume dan pembelahan inti sel ovum. Hasil penciutan volume adalah
dikeluarkannya cairan ke dalam ruang antara vitelin dan zona pellusida dan pembelahan
inti sel ovum menghasilkan polar body yang juga dikeluarkan ke dalam ruang tersebut.
Selanjutnya kepala sperma yang telah putus dengan ekornya menggembung sehingga
bentuk kepala menjadi tidak jelas dan nucleoli menjadi jelas. Peristiwa ini diikuti
dengan terurainya kromosom dari kedua inti berpasangan dan membentuk inti baru.
2.2.3 Cleavage
7
Cleavage adalah proses pembelahan sel tanpa pertumbuhan. Sesudah terjadi
fertilisasi dan penyatuan inti sel telur dan sperma (singami), selama beberapa hari ovum
yang telah dibuahi disebut zygot atau embrio, hidup bebas didalam tuba falopii atau
uterus induk. Sel tunggal ini kemudian membagi diri beberapa kali tanpa pertambahan
volume sitoplasma (cleavage), mulai dari 2 sel, 4 sel, 8 sel, hingga menjadi morula yaitu
32 sel dalam zona pellusida. Cairan mulai terlihat diantara beberapa sel dan terbentuk
suatu rongga nagian dalam yang disebut blastokul, dan embrio yang disebut blastosis.
Tubuh embrio seakan-akan terbagi dua karena ada bagian sel yang tumbuh membentuk
sel-sel tipis di bagian permukaan, yang menyelubungi bagian permukaan yaitu
tropoblas, dan yang diselubungi disebut inner mass cell. Tropoblas dalam pertumbuhan
selanjutnya akan menjadi plasenta, sedangkan inner mass cell akan menjadi makhluk
baru yang lahir.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Organ reproduksi jantan terdiri dari testis, vas deferens, epididymis, urethra,
scrotum, preputium dan penis. Testis berfungsi sebagai organ kelamin
primer mempunyai dua fungsi yaitu menghasilkan spermatozoa atau sel
kelamin jantan, dan menyekresikan hormon kelamin jantan yaitu testosteron.
Vas deferens berfungsi untuk menyalurkan semen dari epididymis menuju
ke ampula pada saat terjadi ejakulasi. Epididymis berfungsi untuk
menampung sperma yang telah dihasilkan oleh testis dan menyimpannya
hingga tercapai maturasi. Urethra berfungsi sebagai saluran ekskretoris baik
urin maupun semen. Scrotum berfungsi untuk melindungi testis serta
mempertahankan suhu testis sehingga dapat memproduksi spermatozoa.
Preputium berfungsi untuk membungkus atau menutup ujung penis. Penis
merupakan organ kopulasi yang berfungsi untuk menyemprotkan semen ke
dalam alat reproduksi betina serta sebagai tempat keluarnya urine.
2. Fertilisasi merupakan suatu proses esensial yang terdiri dari fusi dua sel
gamet (jantan dan betina) dan pembentukan sel tunggal (zygot).
3. Peristiwa fertilisasi terjadi di saat sel spermatozoa dilepaskan dan dapat
membuahi ovum di ampula tuba fallopii.
4. Hasil dari proses fertilisasi bersatunya antara sel telur dan sperma bersatu
menjadi satu sel yaitu zygot.
9
DAFTAR PUSTAKA
Soeparna, N, Solihati. 2014. Ilmu Reproduksi Ternak. Penerbit IPB Press: Bogor.
10