Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Disusun Oleh:

MUHAMMAD SYAHRULLOH 5415150190

PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN 2015

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2015
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
sebagai calon pendidik kita memiliki peranan yang sangat penting dalam
pendidikan, dimana pendidikan merupakan tugas utama untuk menciptakan
generasi-generasi yang gemilang, yang bisa menciptakan pemikiran yang
merubah system pendidikan dari zaman kuno ke zaman modernisasi, seperti
perubahan CBSA (Cara belajar Siswa Aktif). menjadi Kurikulum 94.
Kurikulum 94 Menjadi Kurikulum 98. Dari kurikulu 98 menjadi, KBK
(Kurikulum Berbasis Kompetensi), dan seterusnya, semua itu tidak lepas dari
proses evaluasi didalam proses belajar mengajar.
Di dalam proses belajar mengajar pastilah akan ada evaluasi guna
mengetahui sejauh mana tujuan/ target belajar tercapai. Hasil evaluasi tersebut
tertuang dalam nilai. Hasil penilaiam disajikan dalam bentuk nilai angka dan
huruf, dalam hal ini, lembaga pendidikan ada yang menggunakan penilaian
dengan angka 0 – 100 dan ada pula yang menggunakan penilaian angka 0 - 10.
Untuk mengetahui pencapaian hasil belajar siswa dapat dilakukan dengan
berbagai cara, salah satunya adalah dengan menggunakan tes-tes dengan
standar-standar tertentu sesuai dengan perkembangannya. Maka dari itu bagi
seorang pendidik harus mengetahui bagaimana cara atu teknik-teknik yang baik
untuk mengevaluasi anak didiknya, sejauhmana pencapaian siswa dalam
menguasai materi yang disampaikan.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan penilaian acuan Normatif (PAN)?


2. Apakah yang dimaksud dengan penilaian acuan patokan (PAP)?
3. Apa persamaan dan perbedaan dari PAN dan PAP ?

i
C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui deinisi dari PAN


2. Untuk mengetahui deinisi dari PAN
3. Untuk mengetahui perbedaan dari PAN dan PAP

BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PAN
PAN adalah membandingkan skor yang diperoleh peserta didik dengan
standar atau norma relatif. Dalam PAN, makna angka (skor) seorang peserta
didik ditemukan dengan cara membandingkan hasil belajarnya dengan hasil
belajar peserta didik lainnya dalam satu kelompok/kelas. Peserta didik
dikelompokkan berdasarkan jenjang hasil belajar sehingga dapat diketahui
kedudukan relatif seorang peserta didik dibandingkan dengan teman sekelasnya.
Tujuan PAN adalah untuk membedakan peserta didik atas kelompok-
kelompok tingkat kemampuan, mulai dari yang terendah sampai yang tertinggi.
Secara ideal, pendistribusian tingkat kemampuan dalam satu kelompok
menggambarkan suatu kurva normal.
Pada umumnya, PAN dipergunakan untuk seleksi. Soal tes dalam
pendekatan ini dikembangkan dari bagian bahan yang dianggap oleh guru urgen
sebagai sampel dari bahan yang telah disampaikan. Guru berwenang untuk
menentukan bagian mana yang lebih urgen. Untuk itu, guru harus dapat
membatasi jumlah soal yang diperlukan, karena tidak semua materi yang
disampaikan kepada peserta didik dapat dimunculkan soal-soalnya secara
lengkap. Soal-soal harus dibuat dengan tingkat kesukaran yang bervariasi, mulai
dari yang mudah sampai dengan yang sukar sehingga memberikan kemungkinan
jawaban peserta didik bervariasi, soal dapat menyebar, dan dapat
membandingkan peserta didik yang satu dengan lainnya.

Contoh Penilaian Acuan Norma (PAN)


Diketahui 20 orang peserta didik mengikuti ulangan harian mata pelajaran Ilmu
Bahan Bangunan , Pilihan Ganda dan memperoleh skor mentah sebagai berikut:
Diketahui 20 orang peserta didik mengikuti ulangan harian mata pelajaran Ilmu
Bahan Bangunan , Pilihan Ganda dan memperoleh skor mentah sebagai berikut:

ii
Nama Perserta Didik Nilai

1. Asyanti 40

2. Anang 35

3. Amar 30.

4. Arul 50.

5. Adi 45

6. Denis 40

7. Dika 30.

8. Elang 40

9. Guntur 35

10. Gilang 50.

Nama Perserta Didik Nilai

11.hendika 45

12. Hani 40

13. Ipeh 35

14. Kamel 50.

15. Linda 50.

iii
16. pandu 45

17.Radit 30.

18. Rendi 40

19. Sopian 35

20. zidan 40

1. Menyusun Distribusi Frekuensi


Skor 30 = 3 orang
Skor 35 = 4 orang
Skor 40 = 6 orang
Skor 45 = 3 orang
Skor 50 = 4 orang
2. . Mencari nilai rata-rata dan Standar Devisiasi
Nilai Frekuens x.f Rata- x1-x F(x1- (x1-x)^2
(x1) i (f) rata (x) x)

30 3 90 40,25 -10,25 -30,75 105,06

35 4 140 40,25 -5,25 -21 27,56

40 6 240 40,25 -0,25 1.5 0,0625

45 3 135 40,25 4,75 14.25 22,56

50 4 200 40,25 9,75 39 95,0625

jumlah 20 805 250,305

Standar Devisiasi = 250,305 / 19 = 13,17

iv
Nilai Huruf Berdasarkan Rumus PAN

Nilai Rumus Hasil Akhir Jumlah Peserta d

A X+1,5 SD 60,005 0 Peserta Didik

B X+1SD sampai X+1,5 SD 53,42 sampai 60,005 0 Peserta Didik

C X+0,5SD sampai X+1SD 46,835 sampai 53,42 4 Peserta Didik

D X-0,5SD sampai X+0,5SD 33,665 sampai 46,835 13 Peserta Didik

E X-1SD sampai X-0,5SD 27,08 sampai 33,665 3 Peserta Didik

B. PENGERTIAN PAP
Penelitian Acuan Patokan merupakan penilaian yang membandingkan skor
yang diperoleh peserta didik dengan suatu standar atau norma Absolut.
Pendekatan ini lebih menitikberatkan pada apa yang dapat dilakukan oleh peserta
didik. Dengan kata lain, kemampuan-kemampuan apa yang telah dicapai oleh
peserta didik sesudah menyelesaikan satu bagian kecil dari suatu keseluruhan
program. Jadi, PAP meneliti apa yang dapat dikerjakan oleh peserta didik dan
bukan membandingkan seorang peserta didik dengan teman sekelasnya,
melainkan dengan suatu kriteria atau patokan yang spesifik.
Tujuan PAP adalah untuk mengukur secara pasti tujuan atau kompetensi
yang ditetapkan sebagai kriteria keberhasilannya. PAP sangat bermanfaat dalam
upaya meningkatkan kualitas hasil belajar sebab peserta didik diusahakan untuk
mencapai standar yang telah ditentukan, dan hasil belajar peserta didik dapat
diketahui derajat pencapaiannya. Melalui PAP berkembang upaya untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran dengan melaksanakan tes awal (pre test)
dan tes akhir (post test). Perbedaan hasil tes akhir dengan test awal merupakan
petunjuk tentang kualitas proses pembelajaran.
Pembelajaran yang menuntut pencapaian kompetensi tertentu sebagaimana
diharapkan dan termuat pada kurikulum saat ini, PAP merupakan cara pandang
yang harus diterapkan. PAP juga dapat digunakan untuk menghindari hal-hal
yang tidak diinginkan, misalnya kurang terkontrolnya penguasaan materi,
terdapat siswa yang diuntungkan atau dirugikan, dan tidak dipenuhinya nilai-
nilai kelompok berdistribusi normal. PAP ini menggunakan prinsip belajar tuntas

v
Contoh Penilaian Acuan Norma (PAN)
Nama Perserta Didik Skor mentah Nilai

1. 18 18

2. 34 34

3. 70 70

4. 52 52

5. 60 60

6. 74 74

7. 36 36

8. 40 40

9. 40 40

10. 56 56

Nama Perserta Didik Nskor Nilai


mentah

11. 24 24

12. 80 80

13. 72 72

14. 64 64

15. 28 28

vi
16. 58 58

17. 20 20

18. 30 30

19. 48 48

20. 50 50

Dari nilai-nilai yang telah diperoleh, maka jika diterjemahkan menjadi nilai
huruf dengan patokan adalah :
Rentang Skor Nilai

Nilai 80% s.d. 100% = A


Nilai 70% s.d. 79% = B
Nilai 60% s.d. 69% = C
Nilai 45% s.d. 59% = D
Nilai < 44% E / Tidak lulus

Nilai Akhir Jumlah

A 1 peserta didik

B 3 peserta didik

C 2 peserta didik

D 5 peserta didik

E 9 peserta didik

C. Persamaan PAN dan PAP


a. Kedua pengukuran memerlukan sample yang relevan, digunakan sebagai
subjek yang hendak dijadikan sasaran evaluasi. Sample yang diukur
mempresentasikan populasi siwa yang hendak menjadi target akhir
pengambilan keputusan.

vii
b. Untuk mandapatkan informasi yang diinginkan tentang peserta didik, kedua
pengukuran sama-sama memerlukan item-item yang disusun dalam satu tes
dengan menggunakan aturan dasar penulisan instrument.
c. Keduanya menggunakan macam tes yang sama seperti tes subjektif, tes
karangan, tes penampilan atau keterampilan.

D. PERBEDAAN PAN dan PAP


a) PAN
i) Mengukur sejumlah besar pencapaian khusus dengan sedikit butir tes .
ii) Menekankan perbedaan diantara , perserta tes dari segi tingkat
pencapaian belajar secara relative
iii) Butir-butir tes mementingkan butir butir tes yang mempunyai tingkat
kesulitan sedang , mebuat tes yang terlalu mudah dan terlalu sulit
iv) Digunakan terutama untuk tes survey
v) Penafsiran hasil tes membutuhkan pendefnisian kelompok secara jelas
b) PAP
i) Mengukur sejumlah pencapaian khusus dalam jumlah terbatas dengan
banyak butir tes
ii) Menjelaskan pencapaian yang dapat dan yang tidak dapat dilakukan
oleh perserta tes
iii) Mementingkan butir butir tes relevan dengan pencapaian yang akan
diukur tanpa peduli dengan tingkat kesulitannya
iv) Digunakan untuk tes penguasaan
v) Penafsiran hasil tes membutuhkan pendefnisian pencapaian yang diukur
secara jelas dan terbatas

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan di atas maka dapat di tarik kesimpulan bahawa
penilaian acuan patokan merupakan penilaian yang membandingkan skor yang
diperoleh peserta didik dengan suatu standar atau norma Absolut. patokan yang
dimaksud adalah patokan yang telah ditetapkan terlebih dahulu sebelum kegiatan
belajar berlangsung. Penilaian Acuan Norma merupakan penilaian yang
membandingkan skor yang diperoleh peserta didik dengan standar atau norma
relatif. Artinya, selalu berubah-ubah disesuaikan dengan kondisi atau kebutuhan

viii
pada waktu tertentu. Penilaian ini biasanya digunakan apabila kita ingin mengetahui
kemampuan peserta didik di dalam komunitasnya seperti di kelas, sekolah, dan lain
sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA

Zaenal Arifin., Evaluasi Pembelajaran., 2009., Bandung : PT. Rosdakarya.,

Anas Sudijono., Pengantar Evaluasi Pendidikan., 2011., Jakarta : PT. Raja


Grafindo Persada.,

Suharsimi Arikunto., Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan., 2008., Jakarta : Bumi


Aksara.,

http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/resume-penilaian-acuan-norma-pan-
dan.html

ix

Anda mungkin juga menyukai