Anda di halaman 1dari 4

Jurnal PGSD: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 10 (1) 2017. Hal.

18-21
PGSD FKIP Universitas Bengkulu

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DAN MEDIA NYATA UNTUK


MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG STRUKTUR AKAR PADA SISWA
KELAS IV SDN 11 TEBATKARAI KABUPATEN KEPAHIANG

Emmi Susiyanti
SD Negeri 11 Tebat Karai

Abstrak

Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan untuk mengetahui kelemahan yang dilakukan
selama proses pembelajaran agar dapat mencari solusi pada pembelajaran. Subyek
penelitian adalah siswa kelas IV SDN11 Tebat Karai yang berjumlah 11 siswa yang
terdiri dari 3 siswa perempuan dan 8 laki-laki. Hasil penelitian awal ditemukan beberpa
kelemahan selama proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru yaitu: (1) kurangnya
kemampuan murid dalam memahami materi pelajaran;(2) murid pasif dan berbicara
sendiri;(3) nilai prestasi belajar IPA masih rendah; (4) Metode mengajar yamg digunakan
guru masih cenderung ceramah;(5)kurangnya minat siswa dalam belajar; dan (6)
kurangnya perhatian orang tua siswa terhadap belajar siswa. Dari keadaan diatas guru
mencoba menerapkan metode “Demonstrasi dan menggunakan media nyata” dan
membawa siswa kealam nyata.Hasil penelitian menunjukkan bahwametode demonstrasi
dan media nyata dapat meningkatkan hasil belajar tentang struktur tumbuhan
pembelajaran IPA kelas IV sekolah dasar

Kata kunci: Metode demonstrasi, Menentukan keberhasilan

PENDAHULUAN sehingga kurang memberikan kesempatan


kepada siswa untuk berinteraksi dengan benda-
Zaman globalisasi saat ini membuat benda konkrit. Selama ini siswa kurang diberi
persaingan semangkin ketat, penguasaan sains kesempatan untuk melakukan observasi,
danteknologi adalah mutlak diperlukan. Melihat penyelidikan, memahami sendiri dalam
hal ini pemerintah mengeluarkan kebijakan melakukan eksperimen terhadap konsep-konsep
dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan sains melalui pengalaman nyata. Siswa tidak
untuk mengangkat mutu sumber daya manusia menyadari apa yang terjadi dan apa yang dialami
Indonesia khususnya guru melalui disekitarnya mengandung konsep-konsep ilmiah
penyempurnaan kurikulum, perbaikan sarana dan yang dapat dipelajari melalui pelajaran IPA.
prasarana, pelatihan guru, serta
Belajar adalah sustu perubahan yang
memperbaharuimetodepembelajaran.
relatif permanen dalam suatu kecenderungan
Dalam pembelajaran diperlukan
tingkah laku sebagai hasil dari praktek atau
kesesuaian antara pengalaman guru dengan
latihan. Hal senada diungkapkan pula Skinner
siswa, kebermaknaan pembelajaran IPA sangat
dalam bukunya Dimyati dan Mujiono. Skinner
ditentukan oleh kegiatan-kegiatan nyata, siswa
berpandangan bahwa beajar adalah suatu
SD belum dapat menghubungkan alasan yang
perilaku pada saat orang belajar, maka responnya
bersifat hipotesis. Pengetahuan tumbuh kembang
menjadi baik. Sebaliknya bila ia tidak belajar
melalui pengalaman dan pemahaman. Semua
maka responya menurun (Mujiono2002:9).
akan berkembang semakin dalam dan kuat
Dengan demikian belajar adalah merupakan
apabila selalu diuji dengan pengalaman baru.
perubahan perilaku individu atau seseorang yang
Dalam hubungannya dengan uraian diatas
disebabkan oleh latihanyang berkesinambungan.
Pembelajaran IPA pada umumnya masih
dominan menggunakanmetode ceramah dan Media merupakan alat atau saluran
penugasan yang terkesan kaku dan dogmatis komunikasi. Media berasal dari bahasa latin dan

18 Jurnal PGSD: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 10 (1) 2017.
Hal. 18-21
Penggunaan Metode Demonstrasi Dan Media Nyata Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Struktur
Akar Pada Siswa Kelas IV SDN 11 Tebatkarai Kabupaten Kepahiang

merupakan bentuk jamak dari kata “medium” Syaiful Bahri Djamara(2000:56)


yang berarti perantara yaitu perantara sumber menyatakan keunggulan metode demonstrasi
pesan dengan penerima pesan, dalam proses adalah membantuanak didik memahami dengan
komunikasi biasanya guru berperan sebagai jelas jalannyasuatu proses atau kerja suatu
komunikator yang bertugas menyampaikan kegiatan pembelajaran, mempermudah untuk
pesan/bahan ajar kepada siswa sedang siswa menjelaskan berbagai kesalahan-kesalahan yang
berperan sebagai penerima pesan, ketika guru terjadi dari hasil ceramah dan dapat memperbaiki
menyampaikan pesan kepada siswa maka perlu melalui pengamatan dan contoh konkret dengan
wahana penyalur pesan yaitu media. menghadirkan obyek sebenarnya.
Salah satu media pembelajaran adalah Dari ketiga pendapat diatas dapat
media tiga dimensi yang digunakan dalam disimpulkan bahwa keunggulan demonstrasi
kegiatan pembelajaran diantaranya media realita. adalah siswa dapat memusatkan perhatiannya
Media realita (benda-benda nyata) merupakan pada pokok bahasan yang akan
alat bantu visual dalam pembelajaran yang didemonstrasikan. Siswa memperoleh
berfungsi memberikan pengalaman langsung pengalaman yang dapat membentuk ingatan yang
kepada siswa. kuat, siswa terhindar dari kesalahan dalam
Mengggunakan benda-benda nyata dalm mengambil suatu kesimpulan. Pertanyaan-
pembelajaran IPA merupakan hal yang sangat pertanyaan yang timbul dapat dijawab sendiri
dianjurkan, sebab siswa akan lebih memahami oleh siswa pada saat dilaksanakan demonstrasi,
materi yang diajarkan. Untuk mengajarkan apabila terjadi keraguan siswa dapat langsung
materi struktur tumbuhan dalam hal ini akar, bertanyakepada guru, dan kesalahan-kesalahan
maka guru menunjukkan akar yang sebenarnya. yang terjadi dari hasil ceramah dapat diperbaiki
Hal ini akan memudahkan dalam pemahaman karena langsung memberikan contoh konkretnya.
siswa terhadap materi pelajaran. Hasil belajar adalah perubahan
Metode demonstrasi merupakan metode keterampilan dan kecakapan, kebiasaan, sikap,
mengajar yang menyajikan bahan pelajaran pengertian pengetahuan, aspirasi yang dikenal
dengan menunjukkan secara langsung obyek atau dengan istilah kognitif, afektif, dan
cara melakukan sesuatu sehingga dapat psikomotorik melalui perubahan belajar(Abror,
mempelajarinya secara proses. Metode ini dapat 1993:65), sedangkan Hamalik menyatakan
digunakan pada smua pelajaran disesuaikan bahwa siswa dikatakan berhasil dalam
dengan topikdan tujuan pembelajaran yang akan belajarnya, apabila dapat mengembangkan
dicapai. Dalam metode demonstrasi cenderung kemampuan pengetahuan dan pengembangan
bahan dan situasi yang digunakan adalah obyek sikap(Hamalik, 1990:97) Pada bagian lain
yang sebenarnya Anitah(2007:525). Nawawi(1981:10) Mengemukakan bahwa hasil
belajar dapat diartikan sebagai tingkat
Menurut Elizar(1996:45) keunggulan dari
keberhasilan siswa dalam mempelajari materi
metode demonstrasi adalah kemungkinan siswa
pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor
mendapat kesalahan lebih kecil, sebab siswa
yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah
mendapatkan langsung dari hasil pengamatan
materi pelajaran tertentu(Alwasilah,2000:90-91)
kemudian mendapakan pengalaman langsung.
Beberapa pendapat tersebut menunjukkan
Usman(2002:46) menyatakan bahwa
bahwa hasil belajar adalah salah satu hasil ujian
keunggulan metode demonstrasi adalah perhatian
dalam proses pengajaran yang dilakukan secara
siswa akan dapat berpusat sepenuhnya pada
formal. Tingkat keberhasilan siswa dalam
pokokbahasan yang akan didemonstrasikan,
menguasai pelajaran di sekolah dinyatakan
sehingga dapat memberikan pengalaman praktis
dengan simbol, angka, atau huruf dalam rapor
yang dapat membentuk ingatan yang kuat dan
dan diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah
keterampilan dalam berbuat, menghindarkan
materi pelajaran tertentu. Pengukuran hasil
kesalahandalam mengambil suatu kesimpulan.

Hak Cipta@ 2017 Oleh PGSD FKIP Universitas Bengkulu 19


ISSN 1693 8577
Emmi Susiyanti

belajar siswa diukur dari waktu ke waktu dan data untuk menampilkan data secara jelas dan
merupakan gabungan dari aspek sikap, mudah untuk dimengerti baik dalam bentuk
pengetahuan, dan keterampilan. narasi, tabel maupun grafik.
Berdasarkan hasil observasi dan informasi Penarikan kesimpulan dari analisis dan
yang diberikan oleh guru di SD Negeri 11 Tebat sintesis. Analisis dilakukandengan memikirkan
Karai Kab.Kepahiang, khususnya kelas IV kendali yang menyebabkan munculnya sesuatu
terdapat permasalahan yang dihadapi oleh siswa yang diharapkan atau tidak diharapkan. Analisis
yaitu rendahnya nilai ulangan harian, pernyataan data hasil observasi selama proses pembelajaran
tersebut didasarkan pula pada hasil nilai ulangan berlangsung berupa deskriptif kualitatif.
harian siswa pada mata pelajaran IPA yang Dalam pelaksanaan observasi peneliti
cukup rendah dan daya serap siswa secara dibantu oleh observer untuk mengisi daftar
klasikal masih dibawah standar minimum yaitu ceklist lembar observasi yang telah
65%. Secara rinci dari 11 siswa kelas IV di dipersiapkan.Adapun aspek yang
SDN11 Tebat Karai yang mendapat nilai 70 diobservasimeliputi keaktifan siswa dalam
adalah 1 siswa (9,10 %), yang mendapat nilai 60 memperhatikan dan mendengarkan penjelasan
sebanyak 5 siswa (45,45%), yang mendapat guru, bertanya, menjawab dan mengemukakan
nilai50 sebanyak 5 siswa(45,45%). Fakta ini pendapat, serta kegiatan dalam pembelajaran
menunjukkan bahwa siswa SD Negeri 11 Tebat dengan menggunakan metode demonstrasi.
Karai belum mencapai ketuntasan belajar pada
mata pelajaran IPA, atas dasar permasalahan HASIL
tersebut peneliti menganggap perlu dilakukan Dalam hal ini hasil ini akan dipaparkan
penelitian agar menemukan solusi untuk hasil penelitian dan pembahasan IPA tentang
mengatasi permasalahan tersebut. materi Struktur akar, dengan menggunakan
metode demonstrrassi pada siswa kelas IV SD
METODE
Negeri 11 Tebat Karai. Hasil penelitian meliputi
tes evaluasi siswa pada siklus 1 dan siklus 2,
Penelitian ini adalah penelitian Tindakan
serta hasil penilaian proses yang dilakukan selam
Kelas dengan menggunakan metode
berlangsungnya proses belajar- mengajar.
deskriptif.Pengumpulan data yang dilakukan
dalam penelitian ini adalah berupa data kualitatif. Tabel I
Metode yang digunakan untuk pengumpulan data Nilai sebelum perbaikan
pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
Metode observasi (Purwanto, 1985:150) Jumlah siswa Nilai
dilakukan sebelum kegiatan yaitu sebagai - 8
pengumpulan data observasi awal, serta pada saat 1 7
siklus berlangsung.Objek penelitian ini adalah 5 6
kegiatan siswa dan guru kelas IV SD Negeri 11 5 5
Tebat Karai . - 4
Analisis Data dalam penelitian ini adalah Rata-rata 6,09
deskriptif kualitatif. Analisis deskriptif
kualitatifmerupakan analisis yang Presentase ketuntasan 54,55 % , karena
menggambarkan keadaan yangada lapangan yang berhasil mendapat nilai 6 keatasada 6dan 5
disertai dengan fakta-fakta yang ada. Dalam siswa masih dibawah 6,maka pembelajaran
analisis data ada beberapa tahap yang dilakukan masih dikatakan belum tuntas, karena
peneliti, yaitu: (a) Reduksi data, yaitu proses pembelajaran dikatakan tuntas jika yang
penyeleksian, pengelompokan dan mendapat nilai ≥ 6 mencapai 70 % maka perlu
pengorganisasian data mentah; dan (b) Deskripsi dilakukan perbaikan siklus 1.
data yaitu proses penyusunan hasil dari reduksi

20 Jurnal PGSD: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 10 (1) 2017.
Hal18-21
Penggunaan Metode Demonstrasi Dan Media Nyata Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Struktur
Akar Pada Siswa Kelas IV SDN 11 Tebatkarai Kabupaten Kepahiang

Tabel II Siklus I
SIMPULAN
Jumlah siswa Nilai
1 8 Penggunaan Media dan metode yang
tepatsangatberpengaruh terhadap pemahaman
1 7
konsep pada pembelajaran IPA khususnya materi
5 6
struktur akar karena dapat menghilangkan
4 5
kejenuhan dalam pembelajaran dan
- 4
menumbuhkan rasa senang, rasa percaya diri,
dan memiliki keberanian. Terbukti dengan
Dilihat pada tabel diatas yang mendadapat
menggunakan metode dan pendekatan tersebut
nilai 6 keatas berjumlah 7 siswa atau 63,64 %,
siswa dapat memahami konsep karena siswa
yang belum berhasil 4 siswa atau 36,36 %,maka
mengaami dan mempraktekan langsung melalui
perlu perbaikan. Perbaikan dilakukan pada siklus
media nyata siswa akan mudah mengingat
2.
peristiwa yang telah dialami.
Pada siklus 2 perbaikan dilakukan dengan
menerapkan metode demonstrasi dan
SARAN
menggunakan media nyata hasilnya dapat dilihat
pada tabel berikut. Metode demonstrasi dan media nyata
Tabel III siklus 2 dapat dikembangkan pada pembelajaran
Jumlah siswa Nilai pembelajaran lain. Peningkatan dan hasil belajar
1 8 siswa hendaknya tidak terbatas pada metode
5 7 demonstrasi karena masih banyak media dan
4 6 metode yang lain yang dapat dipakai, hendaknya
1 5 guru selalu dapat menggunakan atau memilih
- 4 media dan meode yang sesuai dalam
Dilihat pada tabel diatas yang tidak pembelajaran.
mencapai nilai 6 hanya 1 siswa atau 8,33 %
sedang yang mendapat nilai 6 keatas ada 10 DAFTAR PUSTAKA
siswa atau 91,67%,hal ini menunjukkan
Anitah, Sri. 2007.Strategi pembelajarandi
peningkatan yang signifikan dan saat proses
SD,Jakarta: Universitas terbuka.
pembelajaran berlangsung, keaktifan siswa
sangat terlihat walaupunmasih ada satu siswa Arikunto. 2006.Metode Dokumentasi. Jakarta:
Bina Aksara.
yang tidak tuntas, hal ini dikarenakan memang
kemampuan berfikir siswa tersebut rendah Elizar. 1996.Metode Demonstrasi dalam
khususnya dalam ranah kognitif. Pembelajaran.Jakarta: Erlangga.
Berdasarkan pada analisis data diatas Mujiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran.
diperoleh bahawa minat siswa pada pembelajaran Jakarta: Rineka Cipta.
IPA kelas IV SD Negeri 11 Tebat Karai Nawawi. 1981.Hasil Belajar Siswa. Bandung:
khususnya tentang materi Struktur tumbuhan Pustaka Martina.
dengan menggunakan metode demonstrasi serta Purwanto. 1985.Metode Observasi: Jakarta:
siswa dibawa pada dunia nyata atau alam sekitar Angkasa Jaya.
hasil belajar siswa semakin meningkat ini
Djamarah, SyaifulBahri. 2000.Kegunaan Metode
membuktikan bahwa pembelajaran dengan Demonstrasi dalam Pembelajaran.Jakarta
menggunaan metode demonstrasi dan media Rineka Cipta.
nyata dapat diterapkan pada pembelajaran
Usman, Basyirudin. 2002.Metode Demonstrasi
tentang struktur tumbuhan pembelajaran IPA dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.
kelas IV sekolah dasar.

Hak Cipta@ 2017 Oleh PGSD FKIP Universitas Bengkulu 21


ISSN 1693 8577

Anda mungkin juga menyukai