Bab Iv: Tabel
Bab Iv: Tabel
PENGUJIAN
Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat – tingkat kevalidan atau
kesahihan sesuatu instrumen. Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidak validnya
suatu kuesioner. Uji signifikansi dilakukan dengan menggunakan r tabel. Nilai r tabel untuk
sampel 92 dengan tingkat signifikansi 5 % menunjukkan r tabel sebesar 0,205 . R table = 0,205
(df = n-2 = 92-2 = 90, = 5 %). Jika r hitung lebih besar dari r tabel dan nilai r positif maka
pertanyaan tersebut dikatakan valid. Berikut ini adalah hasil uji validitas.
Tabel 4.10
Corrected
Item-Total
Variabel Indikator >< r tabel Keterangan
Correlation (r
hitung)
0,558
> 0,205 Valid
Indikator 3
Berdasarkan dari uji validitas menunjukkan bahwa nilai r hitung lebih besar dibanding
nilai r tabel. Dengan hasil ini maka kuesioner yang digunakan oleh variabel kedisiplinan,
lingkungan kerja, pelatihan, kompentensi dan kinerja karyawan dinyatakan valid sebagai alat
ukur variabel.
Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik,
sehingga mampu mengungkap data yang bisa dipercaya. Reliabilitas sebenarnya adalah alat ukur
untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau kostruk. Suatu
konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,7. Berikut
Tabel 4.10
Dari data diatas dapat diketahui bahwa masing-masing variabel adalah reliabel karena
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data sampel dalam penelitian ini
telah terdistribusi secara normal. Model yang tinggi adalah yang memiliki ditribusi data yang
normal atau mendekati normal (Ghozali, 2001). Hasil uji normalitas data dengan menggunakan
analisis grafik yaitu grafik normal plot menunjukkan titik - titik menyebar disekitar garis
diagonal serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal, hal ini berarti data berkompetensi
0.8
0.4
0.2
0.0
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Gambar 4.1
Uji Normalitas
Gambar tersebut menunjukkan bahwa titik-titik residual model regresi sudah
berkompetensi normal karena titik-titik tersebut yang menyebar di sekitar garis diagonal, serta
penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Dengan demikian dari grafik tersebut
menunjukkan bahwa model regresi layak dipakai karena memenuhi asumsi normalitas.
Uji normalitas dalam penelitian ini juga menggunakan uji kolmogorof Smirnov Test
Tabel 4.11
Uji kolmogorof Smirnov test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz
ed Residual
N 92
Normal Parameters a,b Mean .0000000
Std. Deviation .76571927
Most Extreme Absolute .137
Differenc es Positive .070
Negative -.137
Kolmogorov-Smirnov Z 1.317
Asymp. Sig. (2-tailed) .062
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Berdasarkan tabel 4.13 dapat dilihat bahwa nilai signifikan sebesar 0.062 lebih besar
Pengujian ini bertujuan untuk mendeteksi apakah kesalahan pengganggu dari model
yang diamati tidak memiliki varians yang konstan dari satu observasi-keobservasi lainnya. Untuk
mengetahui ada tidaknya gejala heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan menggunakan grafik
Dari scaterplots terlihat titik-titik yang menyebar secara acak serta tersebar diatas maupun
Scatterplot
2
Regression Studentized Residual
-1
-2
-3
-3 -2 -1 0 1 2
Gambar 4.2
Uji Heterokedastisitas
Hasil pengujian heteroskedastisitas menunjukkan tidak terdapat pola yang jelas dari
titik-titik tersebut dan titik – titik menyebar diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y.
Hal ini menunjukkan bahwa model regresi yang digunakan dalam penelitian ini tidak memiliki
gejala adanya heteroskedastisitas, yang berarti bahwa tidak ada gangguan yang berarti dalam
korelasi antar variabel bebas (independent). Model regresi yang tinggi seharusnya tidak terjadi
korelasi antar variabel bebas. Untuk mendeteksi gejala Multikolinearitas dilakukan dengan cara
melihat nilai (VIF) Variance Inflation Factor (Ghozali, 2009). Pada perhitungan ini tidak ada
satupun variabel independen yang memiliki VIF lebih dari 10, maka data ini bebas dari
Multikolinearitas. Sedangkan berdasarkan nilai tolerance tidak ada satupun variabel independen
yang memiliki tolerance lebih dari 0,1. Untuk hasil selengkapnya dapat dilihat dari tabel 4.18 :
Tabel 4.12
Uji Multikolinearitas
a
Coefficients
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 Kedisiplinan .766 1.305
Lingkungan .554 1.807
pelatihan .785 1.274
Kom petensi .565 1.770
a. Dependent Variable: KINERJA
Nilai VIF untuk masing-masing variabel independen dalam persamaan memiliki nilai
kurang dari 10 dan nilai tolerance lebih besar dari 0,10 maka semua variabel dalam model tidak
terkena masalah multikolinearitas.Hal ini dapat disimpulkan bahwa semua variabel bebas tidak
Adapun regresi linier berganda menggunakan SPSS versi 13.00 antara lain sebagi
berikut :
Tabel 4.13
Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -.367 .718 -.511 .611
Kedisiplinan .238 .050 .259 4.753 .000
Lingkungan .248 .048 .332 5.179 .000
pelatihan .361 .040 .487 9.060 .000
Kompetensi .117 .056 .132 2.076 .041
a. Dependent Variable: KINERJA
Sehingga dari persamaan rumus regresi linier berganda dapat diperoleh hasil sebagai
berikut :
a. Konstanta (α) sebesar -0,367 yang berarti apabila kedisiplinan, lingkungan , pelatihan dan
b. b1 (nilai koefisien regresi X1) 0,238 kedisiplinan bernilai positif, hal ini dapat diartikan
bahwa jika kedisiplinan (X1) ditingkatkan sedangkan variabel lain adalah tetap (konstan)
c. b2 (nilai koefisien regresi X2) 0,248 lingkungan kerja bernilai positif, hal ini dapat diartikan
bahwa jika lingkungan kerja (X2) meningkat sedangkan variabel lain adalah tetap (konstan)
jika pelatihan (X3) ditingkatkan sedangkan variabel lain adalah tetap (konstan) maka kinerja
e. b4 (nilai koefisien regresi X4) 0,117 kompetensi bernilai positif, hal ini dapat diartikan
bahwa jika kompetensi (X4) lebih strategis sedangkan variabel lain adalah tetap (konstan)
Tabel 4.14
Uji F
ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 216.851 4 54.213 88.397 .000a
Residual 53.356 87 .613
Total 270.207 91
a. Predictors : (Constant), Kompetensi, Kedisiplinan , pelatihan , Lingkungan
b. Dependent Variable: KINERJA
Nilai F hitung sebesar 88,397 dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05. Dengan demikian
keputusan yang diambil Ho ditolak dan menerima Ha. Hal ini berarti bahwa semua
signifikan.
diperoleh tersebut dapat dipertanggung jawabkan atau tidak. Bila hasil analisis nanti
menunjukkan bahwa persamaan regresi yang bersangkutan adalah signifikan atau dapat
meliputi :
Tabel 4.16
Uji t
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -.367 .718 -.511 .611
Kedisiplinan .238 .050 .259 4.753 .000
Lingkungan .248 .048 .332 5.179 .000
pelatihan .361 .040 .487 9.060 .000
Kompetensi .117 .056 .132 2.076 .041
a. Dependent Variable: KINERJA
Kedisiplinan (X1 ) = 4,753 dengan sig. = 0,000 < 0,05. Dengan demikian menunjukkan
bahwa terdapat pengaruh signifikan antara kedisiplinan terhadap kinerja karyawan (Y).
Lingkungan kerja (X2 ) = 5,179 dengan sig. = 0,000 < 0,05. Dengan demikian
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara lingkungan kerja terhadap kinerja
karyawan (Y). Artinya bahwa setiap peningkatan lingkungan kerja akan meningkatkan
kinerja karyawan
c. Pengujian Hipotesis pelatihan terhadap kinerja karyawan
Pelatihan (X3 ) = 9,060 dengan sig. = 0,000 < 0,05.. Dengan demikian menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh signifikan antara pelatihan terhadap kinerja karyawan . Artinya bahwa
Kompetensi (X4 ) = 2,076 dengan sig. = 0,000 < 0,05. Dengan demikian menunjukkan
bahwa terdapat pengaruh signifikan antara kompetensi terhadap kinerja karyawan (Y).
Tabel 4.17
Koefisien Determinasi
Model Summaryb
independen dalam menjelaskan variabel dependen yang ditunjukkan oleh nilai R square (R2)
yaitu sebesar 0,793 artinya variabilitas variabel kedisiplinan, lingkungan kerja,pelatihan dan
kompetensi mampu menjelaskan kinerja karyawan (Y) sebesar 79,3 %, sedangkan sisanya
sebesar 20,7% dijelaskan oleh variabilitas variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.