Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Soal 1
PT Melawai membeli mesin dari amerika serikat seharga $30.000 pada tanggal 10
maret, yang pembayarannya jatuh tempo tanggal 8 juni. Selain itu, pada tanggal 10 maret PT
Melawai mengakuisisi kontrak kontrak forward 90 hari untuk membeli $30.000 dengan kurs
$1 = Rp. 8.580. kontrak tersebut diakuisisi untuk mengelola posisi liabilitas neto yang
terkena eksposur dalam dollar AS, tetapi tidak ditetapkan sebagai lindung nilai. Kurs spot
adalah sebagai berikut.
10 Maret $1 = Rp8.570
8 Juni $1 = Rp8.600
Diminta:
Buatlah ayat jurnal yang dibuat PT Melawai untuk mencatat pembelian mesin, ayat jurnal
yang berkaitan dengan kontrak forward dan ayat jurnal untuk pembayaran utang mata uang
asing!
Jawaban:
3 Maret 8 Juni
1
Piutang mata uang asing dari broker (US $) Rp. 600.000
Keuntungan transaksi mata uang asing Rp. 600.000
(menyesuaikan utang yang didominasi dalam US $ menjadi nilai setara rupiah kini
dengan menggunakan kurs spot, sesuai dengan $30.000 x 8600 – 8.570 = Rp.900.000.
Utang rupiah ke broker Rp. 257.400.000
Kas Rp. 257.400.000
2
Keuntungan dan kerugian translasi mencerminkan kenaikan dan penurunan ekuitas investasi
asing dalam mata uang domestik dan harus diakui.
Keuntungan dan kerugian transaksi timbul akibat selisih kurs. Keuntungan dan kerugian
transaksi disajikan dalam lapora L/R tahun berjalan dalam pos keuntungan dan kerugian
transaksi mata uang asing.
3
SAP 9
1. Soal S13-10 kertas kerja dan skedul pelaporan segmen
Informasi Tambahan:
1. Kantor pusat perusahaan mempunyai beban korporat umum sejumlah Rp 235.000.000.
Untuk tujuan pelaporan internal, Rp 200.000.000 dari beban tersebut dialokasikan ke divisi
berdasarkan beban pokok penjualannya. Biaya korporat umum lainnya tidak digunakan
dalam pengambilan keputusan segmen oleh pengambil keputusan operasional.
2. Perusahaan mmempunyai kebijakan penetapan harga transfer antarperusahaan agar semua
penjualan antarsegmen harus dilakukan pada harga perolehan. Semua penjualan atarsegmen
dijual ke pihak luar sampai dengan tanggal 31 Desember 20X1.
3. Kantor pusat perusahaan mempunyai aset senilai Rp125.000.000 yang tidak digunakan
dalam pengambilan keputusan segmen oleh pengambil keputusan operasional.
4. Beban penyusutan (tercantum dalam bagian yang berjudul “informasi lain”) telah
ditambahkan ke dalam beban pokok penjualan sesuai dengan kebijakan pengukuran biaya
perusahaan.
Diminta
a. Buatah kerta kerja pengungkapan segmen untuk PT Citra!
b. Buatlah skedul untuk menunjukkan segmen mana yang dilaporkan secara terpisah!
c. Buatlah informasi mengenai operasi perusahaan dalam segmen industri yang berbeda
sebagaimana disyaratkan oleh PSAK 5!
d. Apakah akan ada perbedaan dalam spesifikasi segmen dilaporkan jika segmen bangunan
mempunyai aset sebesar Rp460.000.000 bukan Rp560.000.000, dan segmen furnitur
mempunyai aset sebesar Rp190.000.000 bukan Rp90.000.000? Dukung jawaban Anda
dengan membuat skedul yang menunjukkan persentase untuk setiap tiga uji segmen 10
persen pada masing-masing segmen menggunakan jumlah baru sebagai aset segmen.
Penyelesaian :
A. Kertas Kerja pengungkapan segmen untuk PT CITRA
4
( Dalam Ribuan Rupiah)
# secara terpisah dilaporkan jika total penjualan segmen lebih besar dari atau sama dengan Rp 211.00
(gabungan dari total penjualan Rp 2.110.000 x 10%)
# secara terpisah dilaporkan jika total laba segmen lebih besar dari atau sama dengan Rp 36.200
(gabungan dari total laba segmen Rp 362.000 x10%)
# secara terpisah dilaporkan jika total aset segmen lebih besar dari atau sama dengan Rp 148.000
(gabungan dari total laba segmen Rp 1.480.000 x10%)
NB: Pakaian, bangunan, dan mesin dilaporkan secara terpisah karena mereka mereka
lulus setidaknya satu dari tiga tes 10%
5
Penjualan ke pelanggan nonafiliasi dari segmen yang dilaporka secara terpisah= 92,3%> 75%
penjualan ke pelanggan nonafiliasi dari seluruh segmen
oleh karena persentase tersebut lebih besar dari 75%, maka tidak ada lagi segmen operasi
yang harus dilaporkan terpisah. Jika persentase tersebut kurang dari 75% , maka diperlukan
segmen operasi tambahan untuk diperlakukan sebagai segmen dilaporkan sampai uji 75%
tersebut terpenuhi.
C. Informasi mengenai operasi perusahaan dalam segmen industri yang berbeda seperti yang
diisyaratkan PSAK 5
( Dalam Ribuan Rupiah)
6
D. Skedul yg menunjukkan 3 tes 10% dengan melakukan perubahan pada aset segmen
NB: (362.000 didapat dari menjumlahkan laba rugi segmen positif yaitu Rp 110.000 + Rp 155.000 +
Rp 97.000 )
7
Hasil dari 10% tes yang menentukan apakah dilaporkan terpisah:
Laba Aset
pendapatan
segmen segmen
Pakaian Yes Yes Yes
Bangunan Yes Yes Yes
Bahan Kimia No No No
Furnitur No No Yes
mesin Yes Yes No
NB: Furnitur sekarang menjadi segmen yang dilaporkan secara terpisah karena asetnya lebih
besar daripada 10% dari total aset
2. Pos luar biasa harus diungkapkan secara terpisah dan dimasukkan dalam laporan labarugi
periode interim saat pos luar biasa terjadi. "alam menentukan materialitas,
posluar biasa harus dihubungkan langsung dengan estimasi pendapatan tahunan.
3. Peristiwa atau kejadian yang tidak biasa dan tidak sering terjadi dan
berpengaruh material terhadap hasil operasi tetapi tidak dapat dikelompokkan dalam pos
luar biasa juga harus dilaporkan dan diungkapkan secara terpisah dalam laporan laba
rugi periode interim
.
4. Kewajiban kontinjen dan ketidakpastian lain yang diperkirakan dapat mempengaruhi
kewajaran penyajian data keuangan pada tanggal neraca harus diungkapkan
dalamlaporan keuangan interim dengan cara yang sama seperti dalam laporan
keuangan t a h u n a n . P e n g u n g k a p a n t e r s e b u t h a r u s d i u l a n g d a l a m l a p o r a n
k e u a n g a n i n t e r i m berikutnya dan dalam laporan keuangan tahunan sampai kewajiban
kontinjen itu terselesaikan
8
SAP 10
CONTOH SOAL
1. Jelaskan ciri2 organisasi nirlaba serta bagaimana pengenaan pajak terhadap organisasi
niralaba mengingat organisasi ini bersifat non profit?
Jawaban :
a. Ciri-Ciri Organisasi Nirlaba
1. Sumber daya entitas berasal dari para penyumbang yang tidak mengharapakan
pembayaran kembali atas manfaat ekonomi yang sebanding dengan jumlah sumber
daya yang diberikan.
2. Menghasilkan barang dan/ atau jasa tanpa bertujuan memupuk laba, dan kalau
suatu entitas menghasilkan laba, maka jumlahnya tidak pernah dibagikan kepada
para pendiri atau pemilik entitas tersebut.
3. Tidak ada kepemilikan seperti lazimnya pada organisasi bisnis, dalam arti bahwa
kepemilikan dalam organisasi nirlaba tidak dapat dijual, dialihkan, atau ditebus
kembali, atau kepemilikan tersebut tidak mencerminkan proporsi pembagian sumber
daya entitas pada saat likuiditas atau pembubaran entitas.
b. Pajak bagi organisasi nirlaba
Sebagai entitas atau lembaga, maka organisasi nirlaba merupakan subyek pajak.
Artinya, seluruh kewajiban subyek pajak harus dilakukan tanpa terkecuali. Akan tetapi,
tidak semua penghasilan yang diperoleh yayasan merupakan obyek pajak.
Pemerintah Indonesia memperhatikan bahwa badan sosial bukan bergerak untuk
mencari laba, sehingga pendapatannya diklasifikasikan atas pendapatan yang obyek
pajak dan bukan obyek pajak. Namun di banyak negara, organisasi nirlaba boleh
melamar status sebagai bebas pajak, sehingga dengan demikian mereka akan terbebas
dari pajak penghasilan dan jenis pajak lainnya.
2. Pada Bulan Januari 2017, Restoran Grand Dinner menyumbangkan peralatan restoran
kepada organisasi Kesehatan dan Kesejahteraan. Peralatan tersebut memiliki nilai
wajar Rp 6.000.000 dan sisa umur ekonomis 4 (empat) tahun dan tidak ada nilai sisa.
Sumbangan tersebut tidak dibatasi.
Pada Tahun 2017, Gereja juga menyumbangkan Rp 8.000.000 kepada organisasi
Kesehatan dan Kesejahteraan yang penggunaannya dibatasi untuk pembelian truk
baru. Uang tersebut diinvestasikan untuk CD yang menghasilkan bunga 5%. Bunga
yang diakui sampai pada tanggal 31 Desember 2017 adalah Rp 215.000. Pendapatan
dari investasi tersebut juga dibatasi untuk pembelian truk.
Pertanyaan : Buatlah jurnal untuk mencatat 2 (dua) sumbangan yang diterima pada
tahun 2017. Identifikasikan dana yang terkait dan dampaknya terhadap klasifikasi
aktiva bersih.
Jawaban :
9
(untuk mencatat penerimaan peralatan dari Restoran Grand Dinner)
10
SAP 11
Soal 1
Apakah yang dimaksud dengan goodwill negatif? Jelaskan prosedur akuntansi yang diperlukan untuk
mencatat dan mempertanggungjawabkan goodwill negatif?
Jawab:
Goodwill negatif yaitu jika harga beli dari perusahaan yang diakuisisi lebih kecil
dibandingkan nilai wajar asset neto yang diidentifikasi dan diakuisi. Selisih ini disebut
dengan goodwill negatif. Keberadaan goodwill negatif dapat mengimplikasikan bahwa
perusahaan yang diakuisisi seharusnya dilikuidasi karena aset dan kewajiban mempunyai
nilai lebih tinggi secara individu dibandingkan secara keseluruhan sebagai salah satu
perusahaan. Berdasarkan PSAK 22, kelebihan yang diperoleh dari nilai wajar asset neto atas biaya
perolehan entitas akan digunakan untuk mengurangi nilai lain yang telah di tetapkan atas aset yang
diperoleh. Jumlah yang tersisa setelah dikurangi aset-aset tersebut sampai hasilnya menjadi nol,
maka akan diakui sebagai biaya yang ditangguhkan dan sebagai pendapatan secara sistematis selama
periode yang tidak lebih dari 20 tahun.
Prosedur akuntansi/ prosedur pencatatan yang diperlukan untuk mencatat dan
mempertanggungjawabkan goodwill negatif ini yaitu seperti contoh jurnal dibawah ini :
Rugi penilaian goodwill negatif Rp xxx
Goodwill Rp xxx
Soal 2
Pitt Corporation memeperoleh aktiva bersih Seed Company melalui penggabungan dengan
metode pembelian yang dilaksanakan pada tanggal 27 Desember 2003. Aktiva dan kewajiban Seed
pada tanggal tersebut, pada nilai buku dan nilai wajarnya, adalah sebagai berikut :
Kasus: Goodwill
11
Pitt membayar $400.000 tunai dan menerbitkan $50.000 lembar saham biasa dengan nilai
nominal $10 per saham untuk memperoleh aktiva bersih Seed. Ayat jurnal untuk mencatat
penggabungan usaha pada buku Pitt pada tanggal 27 Oktober 20X5
Jawab:
Investasi pada Seed (+A) $ 1.400.000
Kas (-A) $ 400.000
Saham biasa, @ $10 (+SE) $ 500.000
Tambahan saham disetor (+SE) $ 500.000
Untuk mencatat penerbitan 50.000 lembar saham biasa nominal $10 ditambah dengan kas $400.000
dalam penggabungan usaha secara pembelian dengan Seed :
Menetapkan biaya perolehan Seed atas aktiva yang diperoleh yang dapat diidentifikasikan dan
kewajban yang ditanggung atas dasar nilai wajarnya dan penetapan goodwill.
Jumlah yang ditetapkan pada aktiva dan kewajiban ditetapkan berdasarkan nilai wajar,
kecuali goodwill. Goodwill dientukan dengan mengurangkan nilai wajar aktiva bersih yang diperoleh
yang dapat diidentifikasikan sebesar $1.200.000 dan harga beli aktiva bersih Seed sebesar
$1.400.000.
Kasus: Biaya Investasi Lebih Besar dari Nilai Wajar (Goodwill Negatif)
Pitt menerbitkan 40.000 lembar saham biasa dengan nilai nominal $10, nilai pasar
420 per saham, dan juga wesel bayar 5 tahun, bunga 10% dengan nilai nominal $200.000
untuk aktiva bersih Seed. Ayat jurnal pada buku Pitt untuk mencatat penggabungan usaha
Pitt dan Seed tanggal 27 Desember 20X5
Jawab:
Investasi pada Seed (+A) $1.000.000
Saham biasa, nominal @ $10 (+SE) $400.000
Tambahan modal disetor (+SE) 400.000
Wesel bayar 10%. 5 Tahun (+E) 200.000
12
Nilai wajar aktiva tidak Kurang 20% Jumlah yang dapat
lancar pengurangan atau Ditetapkan untuk aktiva
kelebihan nilai wajar yang tidak lancar
terhadap biaya
Jumlah yang ditetapkan pada tiap-tiap akun aktiva dan kewajiban pada jurnal di atas
ditetapkan sesuai dengan FASB Statement No. 141 untuk penggabungan usaha secara
pembelian. Karena nilai wajar sebesar $1.200.000 dari aktiva bersih yang diperoleh yang
dapat diidentifikasikan melebihi harga beli $1.000.000 sebesar $200.000, jumlah yang dapat
ditetapkan atas aktiva tidak lancar dikurangkan sebesar 20% (kelebihan sebesar $200.000
dibagi nilai wajar aktiva tidak lancar $1.000.000). Pengurangan pada aktiva tidak lancar
adalah:
*Alternatif lain, pengurangan kelebihan nilai wajar terhadap biaya untuk tiap-tiap aktiva tidak lancar
juga dapat dihitungan dengan cara:
13
Dalam beberapa hal, kelebihan nilai wajar terhadap biaya sedemikian besar sehingga sisa
saldo setelah aktiva tidak lancar dikurangi menjadi nol. Sisa kelebihan pada kasus ini harus dilaporkan
sebagai perolehan luar biasa (extraordinary gain)
14
SAP 12
1. Apakah goodwill dan aktiva tak berwujud lain yang memiliki umur tidak terbatas
harus diamortisasi ?
Berdasarkan FASB Statement No 142, perusahaan tidak mengamortisasi goodwill
dan aktiva tak berwujud lain yang memiliki umur yang tidak terbatas. Melainkan, aktiva
tersebut direview secara berkala untuk pengurangan nilai. Aktiva-aktiva diturunkan
nilainya jika kerugian pengurangan nilai menjadi nyata.FASB Statement No. 142 juga
berlaku bagi metode ekuitas. Namun, pengujian pengurangan nilai berbeda, menurut
alinea 40:
[Goodwill pada metode ekuitas] tidak boleh diamortisasi. Namun, goodwill dengan
metode ekuitas tidak boleh diuji untuk pengurangan nilai ini.Investasi dengan metode
ekuitas wajib terus direview untuk pengurangan nilai sesuai dengan alinea 19 (h) dari
Opinion 18.
APB Opinion No. 18 (alinea 19h) mengharuskan bahwa “suatu kerugian dalam nilai
suatu investasi selain dari penurunan sementara harus diakui”.
2. INVESTASI SAHAM
PT SEKURITAS mempunyai transaksi-transaksi yang berhubungan dengan saham biasa
milik PT. MAKINDO dengan rincian sbb :
- Tahun 2002 : Membeli 100 lembar saham dengan harga Rp 105.000,- (nominal @ Rp
1.000)
- Tahun 2003 : Menerima dividen saham (Stock Dividen) sebesar 25% dari saham
yang dimilikinya.
- Tahun 2004 : Terjadi pemecahan saham (Stock splits up) dengan 1 lembar saham
menjadi 2 lembar saham. Pada tahun ini juga dijual 100 lembar saham dengan harga
Rp 45.000,-.
- Tahun 2005 : Diterima hak beli saham. Setiap saham baru bisa dibeli dengan
menggunakan 3 lembar hak beli saham dengan harga beli sebesar nominalnya. Harga
pasar saham tanpa hak beli saham adalah Rp 450,- per lembar.
JAWAB :
Tahun 2002
Jurnal
Investasi Saham pada PT. Makindo 105.000
Kas 105.000
(Pembelian 100 lembar saham dengan nilai nominal @ Rp 1.000)
Tahun 2003
Stock Dividen merupakan penerimaan dividen dalam bentuk saham di perusahaan yang
membagi saham tersebut. Bagi pemegang saham, stock dividen berarti penambahan
15
jumlah lembar saham, namun harga perolehan sahamnya tetap. Jadi tidak perlu dijurnal,
hanya memerlukan memo saja.
Memo :
Diterima dividen saham sebesar 25% dari 100 lembar saham
Jumlah saham baru : 100 + (100 x 25%) = 125 lembar
Harga pokok per lembar saham baru : 105.000/125 = Rp 840 / lembar
Harga nominal per lembar saham baru : 100.000/125 = Rp 800 / lembar
Tahun 2004
Terjadi stock spits up 1 lembar saham menjadi 2 lembar saham
Jumlah lembar saham baru : 125 x 2 = 250 lembar
Harga pokok per lembar saham baru : Rp 840/2 = Rp 420 / lembar
Harga nominal per lembar saham baru : Rp 800/ 2 = Rp 400 / lembar
Jurnal penjualan saham :
Kas 45.000
Investasi saham pada PT. Makindo 42.000
Laba Penjualan Saham 3.000
(Mencatat penjualan 100 lembar saham dengan harga Rp 45.000)
Tahun 2005
Sisa saham : 150 lembar dengan harga pokok 150 x 420 = Rp 63.000
Hak beli saham : Harga pasar saham – harga nominal = 450 – 400 = 50
50
Harga pokok hak beli saham = ---------------------- x 63.000 = Rp 6.300
450 + 50
450
Harga pokok baru saham = -------------------- x 63.000 = Rp 56.700
450 + 50
Perhitungan harga pokok baru saham dapat dilakukan :
Harga pokok saham 63.000
Harga pokok hak beli saham 6.300
-----------
Harga pokok baru saham 56.700
16
SAP 13
SOAL 1:
Bagaimana jika pemegang saham membeli sahamnya kurang dari 50%? Apakah bisa
dikatakan akuisisi saham?
JAWABAN 1:
Saham sebuah perusahaan dibeli oleh perusahaan atau pengusaha lain, tetapi perlu dipahami
bahwa jumlah saham yang dibeli harus lebih dari 51% atau si pengakuisisi membeli saham
sehingga memiliki kepemilikan saham minimal sebesar 51%. Hal ini dikarenakan jika
pembeli saham membeli atau menguasai saham kurang dari 51% maka si pembeli tidak bisa
disebut telah mengakuisisi perusahaan karena tidak mengendalikan perusahaan tersebut. Jika
pembelian tidak mengakibatkan kepemilikan atau penguasaan saham hingga lebih dari 51%
maka hal itu hanya sebuah transaksi saham biasa.
SOAL 2:
PT.Perkasa melakukan pembelian 100% saham PT. Surya dengan mengeluarkan 1.000.000
lmb saham PT. Perkasa yang memiliki nilai nominal per lbr Rp. 500 dan nilai pasar pada tgl
penutupan terakhir adalah Rp. 4.000
Terkait dengan akuisisi ini PT. Perkasa harus mengeluarkan biaya administrasi sebesar Rp.
25.000.000 dan terkait dengan penerbitan saham baru, PT. PErkasa harus mengeluarkan biaya
administrasi sebesar Rp. 50.000.000 kedua pembayaran tsb diselesaikan secara tunai.
Ditanya : Buatlah jurnal untuk transaksi Akuisis dari PT. PErkasa
JAWABAN 2 :
Nilai saham wajar Rp 500.000.000,00
Biaya Akuisisi Rp 25.000.000,00
Total harga beli Rp 525.000.000,00
17
Catatan :
- Nilai saham wajar = 1.000.000 X 500
- Tambahan modal di setor = Nilai tercatat saham - saham biasa
= 450.000.000 - 1.000.000
= 449.000.000
- Biaya merger tangguhan = Biaya akuisisi
- Biaya pengeluaran saham = biaya administrasi
18
SAP 14
1. Sebutkan tahap – tahap dalam penyusunan kertas kerja!
Penyelesaian :
Untuk menyusun atau membuat kertas kerja dalam perusahaan dagang, sama seperti yang
dilakukan dalam perusahaan jasa, baik dari kolom neraca sisa, ayat penyesuaian, neraca sisa
disesuaikan, perhitungan laba rugi, dan neraca. Adapun tahap-tahap penyusunan kertas kerja
adalah sebagai berikut.
1) Memasukkan saldo-saldo yang terdapat dalam perkiraan buku besar ke dalam kolom Neraca
Sisa (NS), di mana jumlah debit dan kredit harus sama atau seimbang.
2) Membuat jurnal penyesuaian dengan menganalisis data penyesuaian dan memasukkannya
ke dalam kertas kerja kolom Ayat Penyesuaian (AP).
3) Menjumlahkan atau mencari selisih antara kolom neraca sisa dengan kolom ayat
penyesuaian, kemudian mengisikannya ke dalam kolom Neraca Sisa Disesuaikan (NSD).
4) Memindahkan jumlah-jumlah di kolom neraca sisa untuk disesuaikan ke dalam kolom
laba/rugi dan kolom neraca.
5) Menjumlahkan kolom laba/rugi dan kolom neraca. Jika kolom laba/rugi lebih besar sebelah
kreditnya, berarti perusahaan memperoleh laba, selanjutnya jumlah laba dipindahkan ke
kolom neraca sebelah kredit. Sebaliknya, jika jumlah dalam kolom laba/rugi lebih besar
sebelah debitnya, berarti perusahaan menderita rugi dan jumlah rugi harus dipindahkan ke
kolom neraca sebelah debit.
2. Pada tanggal 31 Desember 2008, PT Induk mengakuisisi 80% saham kepemilikan dari PT Anak
seharga Rp 120.000.000. Berikut adalah neraca kedua perusahaan pada tanggal akuisisi.
19
Utang Usaha 65.000.000 25.000.000
Penyelesaian:
1) Ayat jurnal untuk mencatat akuisisi saham PT Anak.
20
Tanah 40.000.000 60.000.000 20.000.000 16.000.000
Ayat jurnal untuk dimasukkan ke dalam kertas kerja adalah sebagai berikut :
Saham Biasa - PT Anak 30.000.000
Saldo Laba - PT Anak 50.000.000
Diferensial 56.000.000
Investasi pada Saham PT Anak 120.000.000
Kepemilikan non pengendali 16.000.000
(Mengeliminasi saldo investasi awal dan memunculkan kepemilikan non
pengendali)
Persediaan 8.000.000
Tanah 16.000.000
Bangunan dan Peralatan 8.000.000
Goodwill 24.000.000
Diferensial 56.000.000
(Mengalokasikan Diferensial)
2) Kertas Kerja Konsolidasi
Kertas Kerja Konsolidasi 31 Desember 2008, Tahun Penggabungan Usaha; 80%
Pembelian Di Atas Nilai Buku.
Eliminasi
POS PT Induk PT Anak Konsolidasi
Debit Kredit
21
Goodwill 24.000.000 24.000.000
3) Neraca Konsolidasi
Aset Kewajiban
Persediaan 118.000.000
22
Total Aset 546.000.000 Total Kewajiban dan Ekuitas 546.000.000
23