Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
dinamis
PROVINSI JAWA TIMUR
TRIWULAN I
2016
ttd.
4. INFRASTRUKTUR
4.1. Tenaga Listrik 90
4.2. Lalu Lintas Angkutan Udara 93
4.3. Lumpur Sidoarjo 94
4.4. Jalan dan Jembatan 96
4.5. Pemukiman 98
Pertumbuhan Ekonomi (c to c)
PDRB per kapita penduduk Jawa Timur setiap tahun mengalami peningkatan.
Pada tahun 2013 PDRB perkapita Jawa Timur mencapai Rp. 36,04 juta, kemudian
meningkat menjadi Rp. 39,90 juta pada tahun 2014. Selanjutnya pada tahun 2015
PDRB per kapita Jawa Timur meningkat kembali menjadi Rp. 43,50 juta. Ini juga
mengartikan bahwa dari total PDRB Jawa Timur, dapat dimaknai setiap penduduk
mempunyai kontribusi terhadap geliat ekonomi sebesar Rp. 43,50 juta, suatu
angka yang sangat membanggakan.
Peningkatan PDRB per kapita tersebut disebabkan karena perekonomian Jawa
Timur tumbuh cukup baik, bahkan lebih tinggi daripada Nasional. Dengan
meningkatnya PDRB per kapita tersebut, maka secara umum tingkat kesejahteraan
masyarakat Jawa Timur semakin baik.
Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda 17,29 17,64
Motor
Struktur PDRB Jawa Timur menurut pengeluaran atas dasar harga berlaku masih
didominasi oleh komponen pengeluaran konsumsi rumahtangga yang mencapai
lebih dari separuh PDRB Jawa Timur (60,62persen). Dilihat dari penciptaan sumber
pertumbuhan ekonomi Jawa Timur tahun 2015, komponen pengeluaran konsumsi
rumah tangga mempunyai sumber pertumbuhan tertinggi yakni sebesar 2,09
persen.
Garis kemiskinan merupakan harga yang dibayar oleh kelompok acuan untuk
memenuhi kebutuhan pangan sebesar 2.100 kkal/kapita/hari dan kebutuhan non
pangan esensial seperti perumahan, sandang, kesehatan, pendidikan, transportasi
dan lainnya.
Garis kemiskinan di Jawa Timur baik di perkotaan dan pedesaan per September
2015 Rp 316.464 per kapita/bulan atau meningkat 3,70 persen dibandingkan per
Maret 2015. Peranan terbesar berasal dari komoditi makanan mencapai Rp 231.914
perkapita/bulan, sedangkan dari komoditi bukan makanan (perumahan, sandang,
pendidikan, dan kesehatan) hanya sebesar Rp 84.549 perkapita/bulan.
Indeks kedalaman kemiskinan (p1) per September 2015 sebesar 2,126 poin, nilai
ini lebih tinggi 0,063 poin dibandingkan p1 per Maret 2015, sedangkan Indeks
keparahan kemiskinan (p2) per September 2015 sebesar 0,613 poin, nilai ini lebih
tinggi 0,09 poin dibandingkan (p2) per Maret 2015. Peningkatan kedua nilai
yaitu p1 dan p2 memberikan indikasi rata-rata pengeluaran penduduk miskin
cenderung menjauhi garis kemiskinan dan ketimpangan pengeluaran diantara
penduduk miskin juga semakin melebar.
Berdasarkan skala kesenjangan yang telah ditetapkan, pada tahun 2015 penduduk
yang berpendapatan 40 persen terbawah menikmati hasil kegiatan ekonomi
sebesar 18.77 persen, maka ketimpangan pendapatan yang terjadi di Jawa Timur
masuk kategori sedang.
Berdasarkan hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) pada Agustus 2015
yang diakukan oleh BPS Provinsi Jawa Timur, jumlah Angkatan Kerja di Jawa
Timur mencapai sebanyak 20,274 juta orang atau bertambah sebesar 124,69 ribu
orang dibandingkan dengan jumlah angkatan kerja tahun 2014 sebesar 20,149
juta orang. Dari angkatan kerja, yang terserap dalam lapangan kerja sekitar 95,53
persen atau 19,37 juta. Sementara pencari kerja yang tidak/belum terserap di pasar
kerja (TPT) sebesar 4,47 persen atau 906,90 ribu orang pada tahun 2015, relatif
meningkat dibandingkan kondisi tahun 2014 yang mencapai 4,19 persen atau
843,49 ribu orang.
Tingkat inflasi di Jawa Timur tahun 2015 sebesar 3.08 persen masih lebih rendah
0,27 persen dibanding tingkat inflasi Nasional yang mencapai 3.35 persen. Dalam
tiga tahun terakhir, tercatat dua kali Jawa Timur mengalami inflasi yang nilainya
diatas inflasi Nasional yaitu pada tahun 2011 sebesar 4,09 persen atau lebih tinggi
0,30 persen dan pada tahun 2012 sebesar 4,50 persen atau lebih tinggi 0,20 persen.
Selama bulan Januari hingga Desember tahun 2015. Jawa Timur mengalami inflasi
dengan poin tertinggi terjadi di bulan Desember 2015 sebesar 0.85 persen dengan
IHK sebesar 121.71 poin. Maka secara kumulatif (Januari – Desember 2015), inflasi
Jawa Timur mencapai 3.08 persen dan lebih rendah dibanding tahun 2014.
Rata-rata Nilai Tukar Petani Jawa Timur tahun 2015 sebesar 104,83 poin atau naik
0,08 persen dibanding tahun 2014. Kenaikan tersebut didorong oleh tingginya
rata-rata indeks harga yang diterima petani terhadap rata-rata indeks yang dibayar
petani sebesar 122,28 poin.
Nilai Tukar Petani Indeks yang Diterima dan Indeks yang Dibayar
Bulanan di Jawa Timur 2015 (2012 = 100)
2014 2015
2015 2016
SUB SEKTOR
JAN FEB JAN FEB
Nilai Tukar Nelayan Indeks yang Diterima dan Indeks yang Dibayar
Bulanan di Jawa Timur 2015 (2012 = 100)
2015 2016
Nilai Tukar Nelayan (NTN) Jawa Timur bulan Februari 2016 naik sebesar 1,85
persen dari 106,33 pada bulan Januari 2016 menjadi 108,30 pada bulan Februari
2016. Kenaikan NTN ini disebabkan karena indeks harga yang diterima nelayan
mengalami kenaikan sebesar 1,40 persen sementara indeks harga yang dibayar
nelayan mengalami penurunan sebesar 0,44 persen.
Adapun perkembangan NTN bulan Februari 2016 terhadap bulan Februari 2015
(year-on-year Februari 2016) mengalami kenaikan sebesar 1,04 persen. Hal ini
disebabkan karena indeks harga yang diterima nelayan mengalami kenaikan
sebesar 5,09 persen sedangkan indeks harga yang dibayar nelayan hanya
mengalami kenaikan sebesar 4,00 persen.
Total nilai ekspor untuk perdagangan luar negeri Jawa Timur mencapai 17.120,19
juta USD atau mengalami penurunan 8,78 persen tahun 2015. Begitu juga dengan
nilai impornya minus hingga 23,52 persen dan lebih tinggi 14,74 persen dibanding
ekspor. Tingginya minus pada impor didukung oleh impor migas yang mengalami
minus hingga 50,28 persen.
JAN - DES JAN - DES JAN - DES JAN - DES JAN - FEB
uraian
2012 2013 2014 2015 2016
Ekspor 16.249.221,76 15.508.414,14 18.767.262,21 17.120.185,38 3.174.132,09
Impor 24.477.248,31 25.046.102,83 24.602.990,98 19.280.179,33 2.878.664,11
Defisit (8.228.026,55) (9.537.688,69) (5.835.728,77) (2.159.993,95) 295.467,98
Neraca perdagangan luar negeri Jawa Timur mengalami penurunan defisit sebesar
7.377.694,74 ribu USD dari periode Januari – Desember 2013 hingga periode yang
sama tahun 2015. Namun pada tahun ini merupakan defisit terendah selama kurun
waktu empat tahun terakhir yaitu sebesar 2.159.993,95 ribu USD. Kemudian, di
periode Januari - Februari 2016 mengalami surplus perdagangan sebesar 295,47
juta USD.
JAN - DES JAN - DES JAN - DES JAN - DES JAN - FEB
uraian
2012 2013 2014 2015 2016
Net Ekspor 61.958,05 71.852,21 100.169,88 99.831,59 -
Antar Daerah
% Peran
thd
total
JAN - DES JAN - DES PERTUMBUHAN
negara Ekspor
2014 2015 (%)
Non Migas
Jan - Des
2015
Asean 3.061.015,99 2.818.534,46 -7,92 17,09
Malaysia 1.039.425,89 980.791,56 -5,64 5,95
Singapura 742.924,46 657.653,99 -11,48 3,99
Thailand 521.675,96 404.107,46 -22,54 2,45
Asean Lainnya 756.989,69 775.981,45 2,51 4,70
Uni Eropa 1.861.356,95 1.693.063,90 -9,04 10,26
Belanda 458.961,68 352.001,51 -23,30 2,13
Inggris 246.392,17 241.552,92 -1,96 1,46
Jerman 293.267,56 274.343,97 -6,45 1,66
Uni Eropa Lainnya 862.735,55 825.165,50 -4,35 5,00
Negara Utama Lainnya 8.896.692,54 8.211.014,22 -7,71 49,78
Jepang 2.810.221,37 2.478.161,72 -11,82 15,02
Amerika Serikat 2.005.924,20 1.881.027,67 -6,23 11,40
Tiongkok 1.911.475,48 1.495.791,25 -21,75 9,07
India 518.196,87 502.191,01 -3,09 3,04
Australia 405.675,49 392.524,47 -3,24 2,38
Korea Selatan 502.357,24 433.050,48 -13,80 2,63
Taiwan 742.841,89 1.028.267,63 38,42 6,23
Total 13 Negara Tujuan 13.819.065,48 12.722.612,58 -7,93 77,13
Lainnya 4.164.911,10 3.773.381,82 -9,40 22,87
Total Ekspor Non Migas 17.983.976,59 16.495.994,41 -8,27 100
% Peran
thd
total
JAN - FEB JAN - FEB PERTUMBUHAN
negara Ekspor
2015 2016 (%)
Non Migas
Jan - FEB
2016
Asean 530.324,55 607.203,09 14,50 19,75
Malaysia 194.242,33 139.510,38 -28,18 4,54
Singapura 119.980,38 279.327,97 132,81 9,08
Thailand 93.537,82 56.687,81 -39,40 1,84
Asean Lainnya 122.564,02 131.676,93 7,44 4,28
Uni Eropa 301.586,03 290.493,40 -3,68 9,45
Belanda 67.513,41 63.409,69 -6,08 2,06
Inggris 43.330,11 35.621,16 -17,79 1,16
Jerman 43.221,74 44.455,85 2,86 1,45
Uni Eropa Lainnya 147.520,77 147.006,70 -0,35 4,78
Negara Utama Lainnya 1.497.333,00 1.244.398,26 -16,89 40,47
Jepang 448.732,72 438.387,81 -2,31 14,26
Amerika Serikat 316.517,93 293.497,01 -7,27 9,55
Tiongkok 250.962,00 215.672,73 -14,06 7,01
India 70.051,76 77.949,78 11,27 2,54
Australia 58.750,71 56.662,16 -3,55 1,84
Korea Selatan 72.106,62 59.221,93 -17,87 1,93
Taiwan 280.211,28 103.006,85 -63,24 3,35
Total 13 Negara Tujuan 2.329.243,58 2.142.094,74 -8,03 69,67
Lainnya 887.373,44 932.596,26 5,10 30,33
Total Ekspor Non Migas 3.216.617,01 3.074.691,03 -4,41 100
% Peran
thd
total
JAN - DES JAN - DES PERTUMBUHAN
uraian Ekspor
2014 2015 (%)
Non Migas
Jan - Des
2015
Perhiasan/permata 2.929.915,55 3.290.014,18 12,29 19,94
Kayu, barang dari kayu 1.076.092,47 1.074.994,84 -0,10 6,52
Lemak, minyak hewan/nabati 1.666.900,02 1.206.516,73 -27,62 7,31
Ikan dan udang 970.020,24 988.597,52 1,92 5,99
Kertas/karton 925037,5 880.068,68 -4,86 5,34
Bahan kimia organik 1.395.668,05 865.977,90 -37,95 5,25
Tembaga 882.924,40 636.336,96 -27,93 3,86
Perabot, penerangan rumah 567.663,79 554.427,15 -2,33 3,36
Alas kaki 580.850,91 523.921,46 -9,80 3,18
Daging dan ikan olahan 603.582,19 520.703,17 -13,73 3,16
Jumlah 10 kelompok barang 11.598.655,11 10.541.558,60 -9,11 63,90
Lainnya 6.385.321,48 5.954.435,80 -6,75 36,10
Total ekspor non migas 17.983.976,59 16.495.994,41 -8,27 100
% Peran
thd
total
JAN - FEB JAN - FEB PERTUMBUHAN
uraian Ekspor
2015 2016 (%)
Non Migas
Jan - FEB
2016
Perhiasan/permata 971.345,20 1.009.434,02 3,92 32,83
Kayu, barang dari kayu 218.816,87 223.302,71 2,05 7,26
Lemak, minyak hewan/nabati 158.430,38 174.562,02 10,18 5,68
Ikan dan udang 153.649,00 145.758,65 -5,14 4,74
Kertas/karton 148.456,68 131.512,36 -11,41 4,28
Bahan kimia organik 139.965,30 127.825,10 -8,67 4,16
Tembaga 188.473,15 105.529,85 -44,01 3,43
Perabot, penerangan rumah 94.827,92 91.093,26 -3,94 2,96
Alas kaki 83.999,65 83.919,17 -0,10 2,73
Daging dan ikan olahan 81.107,74 81.356,27 0,31 2,65
Jumlah 10 kelompok barang 2.239.071,88 2.174.293,40 -2,89 70,72
Lainnya 977.545,13 900.397,60 -7,89 29,28
Total ekspor non migas 3.216.617,01 3.074.691,00 -4,41 100,00
% Peran
thd
total
JAN - DES JAN - DES PERTUMBUHAN
SEKTOR Ekspor
2014 2015 (%)
Non Migas
Jan - Des
2015
Migas 783.285,62 624.190,98 -20,31 3,65
Non Migas 17.983.976,59 16.495.994,41 -8,27 96,35
Pertanian 1.544.197,55 1.450.265,51 -6,08 8,47
Industri 16.416.247,89 15.009.373,19 -8,57 87,67
Pertambangan dan lainnya 23.531,15 36.355,71 54,50 0,21
Total 18.767.262,21 17.120.185,38 -8,78 100
% Peran
thd
total
JAN - FEB JAN - FEB PERTUMBUHAN
SEKTOR Ekspor
2015 2016 (%)
Non Migas
Jan - FEB
2016
Migas 58.982,39 99.441,09 68,59 3,13
Non Migas 3.216.617,01 3.074.691,00 -4,41 96,87
Pertanian 225.073,78 202.612,63 -9,98 6,38
Industri 2.986.351,80 2.867.057,63 -3,99 90,33
Pertambangan dan lainnya 5.191,43 5.020,74 -3,29 0,16
Total 3.275.599,40 3.174.132,09 -3,10 100
% Peran
thd
total
JAN - DES JAN - DES PERTUMBUHAN
negara impor
2014 2015 (%)
Non Migas
Jan - Des
2015
Asean 2.927.822,31 2.909.426,39 -0,63 18,59
Malaysia 588.074,58 510.265,68 -13,23 3,26
Thailand 1.022.531,33 863.259,57 -15,58 5,52
Singapura 871.145,54 1.129.981,10 29,71 7,22
Asean Lainnya 446.070,86 405.920,05 -9,00 2,59
Uni Eropa 2.110.383,10 1.511.870,31 -28,36 9,66
Belanda 110.668,09 181.941,12 64,40 1,16
Jerman 757.509,34 477.069,20 -37,02 3,05
Inggris 96.405,39 102.908,60 6,75 0,66
Uni Eropa Lainnya 1.145.800,29 749.951,39 -34,55 4,79
Negara Utama Lainnya 9.263.815,33 7.984.163,29 -13,81 51,02
Jepang 1.047.334,54 903.300,48 -13,75 5,77
Amerika Serikat 1.477.303,66 1.291.357,97 -12,59 8,25
Tiongkok 4.341.082,13 3.865.447,20 -10,96 24,70
Australia 565.630,22 555.476,16 -1,80 3,55
Korea Selatan 682.874,68 566.784,01 -17,00 3,62
India 637.255,09 439.625,03 -31,01 2,81
Taiwan 512.335,02 362.172,45 -29,31 2,31
Total 13 Negara Tujuan 14.302.020,74 12.405.459,99 -13,26 79,27
Lainnya 3.607.008,33 3.244.072,60 -10,06 20,73
Total Impor Non Migas 17.909.029,07 15.649.532,59 -12,62 100
% Peran
thd
total
JAN - FEB JAN - FEB PERTUMBUHAN
negara impor
2015 2016 (%)
Non Migas
Jan - FEB
2016
Asean 610.850,87 481.810,97 -21,12 18,69
Malaysia 100.215,87 76.979,13 -23,19 2,99
Thailand 139.291,03 199.557,38 43,27 7,74
Singapura 298.483,36 90.955,54 -69,53 3,53
Asean Lainnya 72.860,60 114.318,92 56,90 4,43
Uni Eropa 271.755,37 319.460,46 17,55 12,39
Belanda 15.556,34 74.547,52 379,21 2,89
Jerman 111.479,13 74.999,08 -32,72 2,91
Inggris 10.646,65 17.270,99 62,22 0,67
Uni Eropa Lainnya 134.073,26 152.642,87 13,85 5,92
Negara Utama Lainnya 1.381.894,90 1.282.457,25 -7,20 49,75
Jepang 202.534,39 142.615,35 -29,58 5,53
Amerika Serikat 182.173,02 146.338,11 -19,67 5,68
Tiongkok 661.824,71 708.594,79 7,07 27,49
Australia 104.878,78 83.404,56 -20,48 3,24
Korea Selatan 95.726,36 87.932,43 -8,14 3,41
India 62.938,68 68.253,04 8,44 2,65
Taiwan 71.818,96 45.318,98 -36,90 1,76
Total 13 Negara Tujuan 2.264.501,14 2.083.728,68 -7,98 80,84
Lainnya 506.450,70 493.956,37 -2,47 19,16
Total Impor Non Migas 2.770.951,84 2.577.685,05 -6,97 100
% Peran
thd
total
JAN - DES JAN - DES PERTUMBUHAN
uraian IMPOR
2014 2015 (%)
Non Migas
Jan - Des
2015
Mesin/peralatan mekanik 2.436.455,84 1.902.918,10 -21,90 12,16
Besi dan baja 1.578.144,47 1.294.250,80 -17,99 8,27
Gandum-ganduman 966.614,01 904.528,73 -6,42 5,78
Plastik dan barang dari plastik 1.257.163,37 1.068.935,47 -14,97 6,83
Bungkil industri makanan 1.344.862,35 1.040.677,29 -22,62 6,65
Pupuk 699.867,99 922.472,61 31,81 5,89
Buah buahan 464.374,50 358.545,56 -22,79 2,29
Senjata/amunisi 95.898,76 60.658,72 -36,75 0,39
bahan kimia organik 656.895,14 576.732,83 -12,20 3,69
mesin/peralatan listrik 786.859,75 558.812,05 -28,98 3,57
Jumlah 10 kelompok barang 10.287.136,17 8.688.532,16 -15,54 55,52
Lainnya 7.621.892,90 6.961.000,43 -8,67 44,48
Total Impor Non Migas 17.909.029,07 15.649.532,59 -12,62 100,00
% Peran
thd
total
JAN - FEB JAN - FEB PERTUMBUHAN
uraian IMPOR
2015 2016 (%)
Non Migas
Jan - feb
2016
Mesin/peralatan mekanik 158.305,36 279.052,50 76,27 10,83
Besi dan baja 363.720,64 307.379,67 -15,49 11,92
Gandum-ganduman 176.885,77 166.499,91 -5,87 6,46
Plastik dan barang dari plastik 268.592,88 200.796,09 -25,24 7,79
Bungkil industri makanan 180.784,68 127.350,12 -29,56 4,94
Pupuk 142.875,44 118.713,89 -16,91 4,61
Buah buahan 64.809,84 84.976,99 31,12 3,30
Senjata/amunisi 97.612,43 85.785,89 -12,12 3,33
bahan kimia organik 54.757,36 80.843,76 47,64 3,14
mesin/peralatan listrik 102.243,00 81.016,43 -20,76 3,14
Jumlah 10 kelompok barang 1.610.587,40 1.532.415,23 -4,85 59,45
Lainnya 1.160.364,45 1.045.269,82 -9,92 40,55
Total Impor Non Migas 2.770.951,84 2.577.685,05 -6,97 100
% Peran
thd
JAN - DES JAN - DES PERTUMBUHAN total
SEKTOR
2014 2015 (%) impor
Jan - Des
2015
Barang Konsumsi 1.856.214,94 1.759.278,84 -5,22 9,12
Bahan Baku/Penolong 20.893.316,20 15.524.739,31 -25,70 80,52
Barang Modal 2.461.425,64 1.996.161,18 -18,90 10,35
Total 25.210.956,79 19.280.179,33 -23,52 100
% Peran
thd
JAN - FEB JAN - FEB PERTUMBUHAN total
SEKTOR
2015 2016 (%) impor
Jan - FEB
2016
Barang Konsumsi 256.753,02 424.898,16 65,49 14,76
Bahan Baku/Penolong 2.837.846,10 2.165.292,37 -23,70 75,22
Barang Modal 301.285,11 288.473,58 -4,25 10,02
Total 3.395.884,23 2.878.664,11 -15,23 100
2014 2015
Iklim investasi di Jawa Timur pada tahun 2015 menunjukkan progres yang cukup
baik. Tercatat, proyek usaha Penanaman Modal Asing (PMA) berdasarkan izin
prinsip meningkat 21,86 persen dengan total investasi mencapai Rp 130,26 trilyun
atau meningkat 73,89 persen.
Sedangkan usaha Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dengan total investasi
mencapai Rp 42,31 trilyun atau meningkat 13,45 persen.
Total tenaga kerja yang terserap 57, 76 ribu orang dengan komposisi tenaga kerja
dari usaha PMDN lebih besar dari PMA.
2014 2015
Realisasi investasi di Jawa Timur meningkat 24,11 persen dengan total proyek
122.332 dan total tenaga kerja yang terserap mencapai 953,38 ribu orang.
Peningkatan tersebut didukung oleh peningkatan pada investasi usaha pma
sebesar 68,07 persen, total proyek usaha pmdn sebesar 60,94 persen dan
peningkatan di atas 100 persen pada tenaga kerja usaha daerah Non pma/pmdn.
Total usaha koperasi di Jawa Timur tahun 2015 mencapai 31.171 unit, dengan
catatan, total koperasi aktif mencapai 27.476 unit atau meningkat 1,12 persen ,
volume usaha meningkat lebih dari 100 persen, total asset meningkat 65,37 persen,
modal sendiri meningkat 13,95 persen dan jumlah anggota meningkat 1,32 persen
Sumber: Badan Pengelola Aset dan Keuangan Daerah Provinsi Jawa Timur
(per tanggal 5 Februari 2016 un-audited)
Total Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Timur tahun 2015 mencapai 22.236,02
milyar rupiah. dibandingkan tahun lalu, pendapatan daerah Jawa Timur naik 7,05
persen. kenaikan tersebut didorong oleh naiknya pos lain-lain pendapatan daerah
yang sah mencapai 30,32 persen, dari pos pendapatan asli daerah naik 6,70 persen.
Tingginya kenaikan pada pos lain-lain pendapatan yang sah berasal dari dana
penyesuaian dan otonomi khusus sebesar 3,667,11 milyar rupiah. Retribusi
daerah pada tahun 2015 mengalami peningkatan 18,79 persen dan memberikan
sumbangan terhadap pad sebesar 4,77 persen. Namun, kontribusinya yang tidak
terlalu besar dibandingkan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah (62,19
persen).
2014 2015
Uraian
q1 q2 q3 q4 q1 q2 q3 q4
Total Aset (Triliun Rp) 421,51 442,61 465,12 474,97 483,57 501,8 519,16 530,68
Pertumbuhan (yoy %) 16,34 16,64 14,31 12,95 14,72 13,37 11,62 11,73
Dana Pihak Ketiga 332,45 350,74 371,46 383,29 390,84 398,37 411,58 422,66
(Triliun Rp)
Pertumbuhan (yoy %) 15,51 19,38 18,42 14,31 17,56 13,58 10,8 10,27
Kredit (Triliun Rp) 304,41 318,6 327,06 344,41 341,05 353,89 362,25 375,45
Pertumbuhan (yoy %) 24,14 20,07 15,02 13,25 12,03 11,08 10,76 9,01
LDR (%) 91,57 90,83 88,05 89,86 87,26 88,84 88,01 88,83
NPL (%) 2,07 2,12 2,08 1,82 2,07 2,22 2,19 1,82
Total Aset Bank Umum pada tahun 2014 triwulan keempat tumbuh 12,95 persen
(yoy), DPK juga tumbuh 14,31 persen (yoy), dan kredit tumbuh 13,25 persen (yoy).
Pertumbuhan kredit yang lebih rendah dari DPK mempengaruhi LDR menjadi
89,86 persen. Kemudian diikuti oleh NPL sebesar 1,82 persen.
Pertumbuhan total aset bank umum pada triwulan keempat tahun 2015 sebesar
11,73 persen (yoy). DPK juga tumbuh 10,27 persen (yoy) dan kredit tumbuh 9,01
persen (yoy). Pertumbuhan kredit yang lebih rendah dari DPK mempengaruhi LDR
menjadi 88,83 persen. Kemudian diikuti oleh NPL sebesar 1,82 persen.
2014 2015
Uraian
q1 q2 q3 q4 q1 q2 q3 q4
Total Aset (Triliun Rp) 9,46 9,46 9,73 10,23 10,35 10,75 11,03 11,27
Pertumbuhan (yoy %) 10,39 5,46 3,62 8,14 9,41 13,64 13,36 10,17
Dana Pihak Ketiga 5,41 5,41 5,91 6,24 6,33 6,47 6,77 6,97
(Triliun Rp)
Kredit (Triliun Rp) 6,85 6,85 7,74 7,75 7,98 8,48 8,37 8,15
Pertumbuhan (yoy %) 10,66 2,24 11,85 13,14 16,5 23,8 8,14 5,16
LDR (%) 127 127 131 124 125,97 131,1 123,61 116,91
Total Aset BPR pada tahun 2014 triwulan keempat tumbuh 8,14 persen (yoy),
DPK juga tumbuh 15,34 persen (yoy), dan kredit tumbuh 13,14 persen (yoy).
Pertumbuhan kredit yang lebih rendah dari DPK menyebabkan capaian LDR
mengalami penurunan dari tiwulan ketiga yaitu sebesar 124 persen. Kemudian
diikuti oleh NPL sebesar 4,83 persen.
Pada triwulan empat tahun 2015, indikator Bank Perkreditan Rakyat, seperti total
aset, DPK, Kredit masing-masing mengalami pertumbuhan. Total aset tumbuh
10,17 persen (yoy), DPK tumbuh 11,70 persen (yoy) dan kredit tumbuh 5,16 persen
(yoy). LDR mengalami penurunan dari triwulan sebelumnya menjadi 116,91 persen
kemudian diikuti NPL sebesar 6,56 persen disebabkan oleh pertumbuhan kredit
yang lebih rendah dari DPK.
2014 2015
Uraian
q1 q2 q3 q4 q1 q2 q3 q4
Total Aset (Triliun Rp) 25,97 23,05 23,42 24,98 24,06 24,04 24,25 26,15
Dana Pihak Ketiga 16,27 16,59 17,36 19,04 18,73 16,94 17,85 19,75
(Triliun Rp)
Pembiayaan (Triliun Rp) 15,79 18,42 18,73 19,08 18,98 19,85 19,94 20,58
- Modal Kerja 7,44 6,73 7,69 8,03 7,73 8,24 8,37 8,98
NPF (%) 3,74 3,35 3,67 3,83 4,63 4,47 4,22 3,19
FDR (%) 97,05 111,03 107,92 100,23 101,37 117,2 111,68 104,16
Total Aset BPR pada tahun 2014 triwulan keempat tumbuh 8,14 persen (yoy),
DPK juga tumbuh 15,34 persen (yoy), dan kredit tumbuh 13,14 persen (yoy).
Pertumbuhan kredit yang lebih rendah dari DPK menyebabkan capaian LDR
mengalami penurunan dari tiwulan ketiga yaitu sebesar 124 persen. Kemudian
diikuti oleh NPL sebesar 4,83 persen.
Pada triwulan empat tahun 2015, indikator Bank Perkreditan Rakyat, seperti total
aset, DPK, Kredit masing-masing mengalami pertumbuhan. Total aset tumbuh
10,17 persen (yoy), DPK tumbuh 11,70 persen (yoy) dan kredit tumbuh 5,16 persen
(yoy). LDR mengalami penurunan dari triwulan sebelumnya menjadi 116,91 persen
kemudian diikuti NPL sebesar 6,56 persen disebabkan oleh pertumbuhan kredit
yang lebih rendah dari DPK.
2014 2015
Uraian
q1 q2 q3 q4 q1 q2 q3 q4
Kredit UMKM (Triliun Rp) 84,99 92,29 91,13 92,88 94,19 98,67 100,21 103,93
- Bank Pelapor
NPL UMKM Gross (%) 3,72 4,16 4,23 3,78 4,2 4,42 4,47 3,67
Pada triwulan keempat tahun 2014 perkembangan kredit UMKM yang disalurkan
masih stabil dari total kredit nominal sebesar Rp 92,88 triliun pada periode laporan.
Pertumbuhan kredit UMKM sebesar 11,55 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan
pertumbuhan pada periode sebelumnya (Triwulan ketiga 2014 terhadap triwulan
keiga 2013) yang tercatat sebesar 13,39 persen. Sedangkan Non Performing Loan
(resiko kredit) UMKM juga semakin menurun pada triwulan keempat 2014 menjadi
3.78 persen dari triwulan sebelumnya 4,23 persen.
Di triwulan keempat 2015, pertumbuhan penyaluran kredit UMKM kembali
menguat menjadi 11,90 % (yoy) dari triwulan sebelumnya (9,96%). Menguatnya
kinerja UMKM juga tercermin dari menurunnya rasio NPL yang mencapai 3,67 %
(triwulan sebelumnya 4,47%).
Total luas areal tanaman perkebunan pada tahun 2015 mencapai 1 juta 590
Ha. dibandingkan tahun lalu, terjadi penurunan luas areal sebesar 2,47 persen.
Penurunan tersebut disebabkan oleh penurunan luas areal pada tanaman tebu
(7,61 persen), tanaman tembakau (8,96 persen), tanaman jambu mete (1,03 persen)
dan tanaman cengkeh (0,62 persen).
Total produksi tanaman perkebunan pada tahun 2015 mencapai 1,83 juta ton
dibandingkan tahun lalu, terjadi penurunan produksi sebesar 1,74 persen.
Penurunan tersebut disebabkan oleh penurunan produksi pada tanaman tebu
(4,08 persen) dan tanaman tembakau (7,14 persen).
Produksi tebu pada tahun 2015 mengalami penurunan 12,83 persen. Hal itu
berdampak pada produksi gula (hablur tebu) yang menurun 4,23 persen. Tentunya
faktor penyebab penurunan produksi tebu yakni minusnya produktivitas tanaman
tersebut sebesar 5,43 persen. selain minusnya produktivitas, berkurangnya luas
areal tanaman tersebut sebesar 7,82 persen juga juga menjadi penyebab .
7 Nilam 14 13 2 13
Luas areal intensifikasi tanaman semusim juga menurun 47,48 persen pada tahun
ini. faktor penyebab penurunan tersebut berasal dari berkurangnya luas areal
intensifikasi tanaman semusim jenis tebu hingga mencapai 61,80 persen.
Penurunan juga terlihat pada pengembangan tanaman tahunan yaitu sebesar
62,25 persen. hampir keseluruhan pengembangan tanaman tahunan mengalami
penurunan terkecuali tanaman nilam yang melonjak naik lebih dari 100 persen.
Kebutuhan pupuk jenis SP36/Superphose naik tajam mencapai 97,07 persen tahun
ini, diikuti pupuk jenis ZA yang penggunaannya naik 44,92 persen. Sedangkan
penggunaan pupuk organik mengalami penurunan mencapai 25,18 persen.
Populasi sapi potong di Jawa Timur mengalami peningkatan 3,47 persen pada
tahun 2015. meskipun populasinya terhitung tinggi, namun peningkatan
populasinya masih dibawah populasi domba (6,54 persen). Berbeda halnya dengan
populasi kuda yang terhitung rendah, tahun ini mengalami peningkatan populasi
1,81 persen, untuk ayam ras pedaging populasinya mengalami penurunan tajam
hampir 80 persen. Sedangkan ayam ras petelur yang memiliki populasi tertinggi di
Jawa Timur, saat ini mengalami peningkatan 6,10 persen.
2 Kebun Rumput 23 25 27 27 27
3 Daging Kuda 13 12 12 36 34
13 Daging Kelinci - - - 50 43
Total produksi telor Jawa Timur 442,31 ribu ton pada tahun 2015 dengan produksi
telor terbesar dari ayam ras petelur mencapai 384,99 ribu ton dibanding tahun
2014, produksi telor dari ayam ras petelur meningkat 32,12 persen.
Produksi susu di Jawa Timur mencapai 453,58 ribu ton, dengan komposisi produksi
susu sapi perah rakyat mencapai 448,59 ribu ton atau meningkat 5,24 persen,
sisanya dari susu kambing perah rakyat.
5 Koperasi Peternakan 51 52 52 54 54
Jumlah kelahiran pedet hasil inseminasi buatan pada tahun 2015 mengalami
pertumbuhan 1,37 persen menjadi 921,35 ribu ekor. dengan komposisi terbesar
dari jenis sapi potong mencapai 862,41 ribu ekor.
Produksi benih ikan air payau Jawa Timur turun 5,59 persen tahun 2015, benih
udang naik 0,99 persen menjadi 8,44 juta ekor dan benih ikan air tawar turun 0,77
persen.
Tahun 2015, luas areal budidaya ikan Jawa Timur dengan keramba jaring apung
(laut) naik 0,06 persen menjadi 130,26 ribu hektar, sedangkan keramba turun 1,47
persen menjadi 6,83 ribu m² .
Total produksi perikanan Jawa Timur 1,48 juta ton, meningkat 2,24 persen
dibanding tahun 2014. Peningkatan tersebut ditunjang oleh peningkatan produksi
ikan dengan cara penangkapan (0,34 persen) dan cara budidaya (2,96 persen).
2014 2015 *)
No KOMODITI
Volume nilai Volume Nilai
(Ton) (RIBU USD) (Ton) (RIBU USD)
1 Udang 52.661,53 721.894,94 65.101,93 354.080,19
2 Tuna 94.571,24 227.889,37 47.976,36 121.573,58
3 Teri 9.088,57 28.759,27 2.316,53 13.950,95
4 Ikan lain 95.827,75 204.204,02 44.682,33 79.017,09
5 Rumput laut 13.726,60 7.658,57 5.204,30 3.918,55
6 Paha katak 7.628,89 17.084,91 3.389,06 11.736,36
7 Bekicot 5.087,18 8.694,63 1.522,73 4.117,05
8 Kepiting/rajungan 30.643,71 130.355,11 11.315,20 73.853,62
9 Cumi 21.783,40 53.097,25 8.046,40 16.460,91
10 Kerang 3.095,40 4.501,34 1.535,02 2.966,43
11 Ikan hias 234,65 90,28
12 Value added 3.656,34 10.276,48 7.164,46 31.603,89
13 Lain-lain 17.317,35 22.891,49 19.639,71 39.240,04
Jumlah 355.322,61 1.437.397,66 217.894,03 752.518,66
Sumber: UPT Laboratorium Pengendalian dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan Surabaya
Volume ekspor komoditi perikanan Jawa Timur turun 38,68 persen dibanding
tahun 2014 dan berbanding lurus dengan nilai ekspornya menurun 47,65 persen.
Penurunan volume dan nilai ekspor komoditi perikanan Jawa Timur disebabkan
oleh penurunan pada hampir seluruh jenis komoditi perikanan.
Perkembangan konsumsi ikan per kapita Jawa Timur naik 0,93 persen menjadi
30,20 Kg/Kapita/Tahun dengan pencapaian terhadap target nasional 73,84 persen
atau naik 1,29 persen dibanding tahun 2014.
Sarana dan prasarana perikanan di Jawa Timur pada tahun 2015 berikut Tempat
Pendaratan Ikan naik 4,60 persen, Pelabuhan Perikanan Pantai naik 50 persen,
sedangkan Pangkalan Pendaratan Ikan dan Pelabuhan Perikanan Nusantara tidak
mengalami pertambahan.
Keterangan :
Data olahan belum memperhitungkan ekspor, impor dan kebutuhan industri
Jumlah penduduk tahun 2014 sebanyak 38.610.200 jiwa (proyeksi BPS)
Keterangan :
Data olahan belum memperhitungkan ekspor, impor dan kebutuhan industri
Jumlah penduduk tahun 2015 sebanyak 38.847.600 jiwa (proyeksi BPS)
Produksi palawija menggunakan Angka Ramalan II 2015
*) Produksi sampai dengan bulan September tahun 2015
Produksi beras Jawa Timur tahun 2015 naik 1,64 persen dan merupakan yang
tertinggi dari bahan pangan lainnya, tercatat ketersediaannya mencapai 7,44 juta
ton, konsumsi sebesar 3,47 juta ton, dengan demikian surplus beras tahun ini
mencapai 3,97 juta ton.
Kacang hijau merupakan bahan pangan dengan produksi terendah tahun ini, yaitu
mencapai 66,35 ribu ton. Meski demikian, bahan pangan ini mengalami kenaikan
produksi mencapai 10,01 persen dengan konsumsinya 7,7 ribu ton dan mengalami
surplus 52,56 ribu ton.
Berdasarkan Angka Sementara (ASEM) tahun 2015 produksi ubi kayu sebesar 3,16
juta ton dalam bentuk umbi basah atau mengalami penurunan sebesar 473,88
ribu ton (-13,03 persen) dibandingkan tahun 2014. Penurunan produksi ubi kayu
karena turunnya luas panen sebesar 10,32 ribu hektar (-6,57 persen) dan juga
produktivitas sebesar 16 kuintal/hektar (-6,91 persen). Sedangkan produksi kacang
tanah, kacang hijau dan ubi jalar mengalami peningkatan.
Produksi kedelai ASEM 2015 Jawa Timur sebesar 345 ribu ton biji kering atau
mengalami penurunan sebesar 10,47 ribu ton (-2,94 persen) dibanding produksi
kedelai tahun 2014. Penurunan produksi kedelai tahun 2015 terjadi karena
turunnya luas panen sebesar 6,81 ribu hektar (-3,17 persen) meskipun produktivitas
mengalami kenaikan sebesar 0,04 kuintal/hektar (0,24 persen). Sedangkan
produksi padi dan jagung mengalami peningkatan.
1 Padi
Produksi Jatim 10.576.543 12.198.707 12.049.342 12.398.312 13.154.967
Produksi Nasional 65.740.946 68.985.819 71.291.494 70.831.753 75.361.248
% 16,09 17,68 16,90 17,50 17,46
2 Jagung
Produksi Jatim 5.443.705 6.295.301 5.760.959 5.737.382 6.131.163
Produksi Nasional 17.629.033 19.378.383 18.506.287 19.032.677 19.611.704
% 30,88 32,49 31,13 30,14 31,26
3 Kedelai
Produksi Jatim 366.999 361.986 329.461 355.464 344.998
Produksi Nasional 843.838 850.500 780.163 953.956 963.099
% 43,49 42,56 42,23 37,26 35,82
4 Kacang Tanah
Produksi Jatim 211.416 213.831 207.971 188.491 191.579
Produksi Nasional 690.949 712.517 701.585 638.258 605.127
% 30,60 30,01 29,64 29,53 31,66
5 Kacang Hijau
Produksi Jatim 80.329 63.809 57.686 60.130 67.821
Produksi Nasional 341.097 284.931 204.648 244.516 271.470
% 23,55 22,39 28,19 24,67 24,98
6 Ubi Kayu
Produksi Jatim 4.032.081 4.245.984 3.601.074 3.635.170 3.161.573
Produksi Nasional 24.009.624 23.660.267 23.824.008 23.458.128 21.790.956
% 16,79 17,95 15,12 15,50 14,51
7 Ubi Jalar
Produksi Jatim 217.545 411.781 393.199 312.449 350.516
Produksi Nasional 2.192.242 2.470.518 2.384.842 2.382.025 2.261.124
% 9,92 16,67 16,49 13,12 15,50
bintang 4 bintang 5
BULAN
2014 2015 2016 2014 2015 2016
Jumlah gedung sekolah TK meningkat 3,66 persen pada tahun 2015, SLB naik 12,6
persen, SD menurun 0,49 persen, SMP naik 2,33 persen, SMK naik 12,02 persen.
Jumlah murid TK menurun 17,18 persen pada tahun 2015, SD turun 8,65 persen, SMP
turun 0,90 persen, SMK naik 7,40 persen, SMA turun 1,30 persen.
Jumlah tenaga pengajar di jenjang TK naik 7,84 persen pada tahun 2015, SLB naik
6,89 persen, SD naik 5,31 persen, SMP naik 5,25 persen, SMK naik 32,95 persen,
SMA naik 1,70 persen.
1 SD/MI :
Putus Sekolah 7.348 5.698 4.848 4.352 3.927
Mengulang Sekolah 105.061 89.894 82.659 75.726 68.117
Lulusan 636.517 645.296 634.412 631.898 634.646
2 SLTP/MTs. :
Putus Sekolah 7.171 7.243 6.858 6.414 6.175
Mengulang Sekolah 3.416 2.825 2.816 2.424 2.096
Lulusan 533.224 579.604 492.895 582.867 672.997
3 SMA/MA/SMK :
Putus Sekolah 9.978 10.321 9.248 8.492 8.128
Mengulang Sekolah 2.298 2.415 2.350 2.030 1.814
Lulusan 381.775 384.974 359.992 410.959 459.290
Jumlah murid SD/MI yang putus sekolah Jawa Timur turun 9,77 persen tahun 2015,
demikian juga murid yang mengulang sekolah turun 10,05 persen. Total murid SD/
MI yang dinyatakan lulus mengalami peningkatan 0,43 persen.
Jumlah murid SMP/MTs yang putus sekolah Jawa Timur turun 3,73 persen tahun
2015, demikian juga murid yang mengulang sekolah turun 13,53 persen. Total
murid SMP/MTs yang dinyatakan lulus mengalami peningkatan 15,46 persen.
Jumlah murid SMA/MA/SMK yang putus sekolah Jawa Timur turun 4,29 persen
tahun 2015, demikian juga murid yang mengulang sekolah turun 10,64 persen.
Total murid SMA/MA/SMK yang dinyatakan lulus mengalami peningkatan 11,76
persen.
Jumlah gedung sekolah SMK di Jawa Timur meningkat 12,02 persen tahun 2015, dan
variabel lainnya seperti jumlah murid, jumlah guru, dan jumlah kelas juga meningkat. Pada
jenjang sekolah SMU, hanya variabel jumlah murid yang mengalami penurunan 1,30 persen
sedangkan jumlah guru dan jumlah kelas mengalami peningkatan signifikan.
Pendidikan non formal di Jawa Timur pada tahun 2015 tercatat, kejar paket C (setara SMA)
mengalami peningkatan, baik pada kelompok belajar (3,18 persen) dan warga belajar (3,31
persen). sedangkan kejar paket A (setara SD) serta kejar paket B (setara SMP ) mengalami
penurunan, berikut komponen pendukungnya.
Jumlah kualifikasi guru menurut ijazah ≥ D4/S1 pada semua jenjang pendidikan di Jawa
Timur mengalami peningkatan, tercatat pada jenjang SMA/SMK/MA mengalami peningkatan
tertinggi 22,01 persen.
Kondisi ruang kelas baik, pada jenjang SMP/MTs naik 1,16 persen, SMA/SMK/MA juga naik 1
persen. Kondisi ruang kelas rusak ringan, pada jenjang SMP/MTs turun 34,89 persen, SMA/
SMK/MA juga turun 22,52 persen. Kondisi ruang kelas rusak ringan, pada jenjang SMP/MTs
turun 34,89 persen, SMA/SMK/MA juga turun 22,52 persen
Sumber: Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur
AKL (Antar Kerja Lokal) Jawa Timur pada tahun 2015 mencapai 272.505, mengalami
peningkatan yang cukup tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Berbanding terbalik
dengan AKL, AKAD (Angkatan Kerja Antar Daerah) di Jawa Timur tahun 2015 mengalami
penurunan yang cukup tinggi, sama halnya dengan AKAD yang pada tahun ini mengalami
penurunan, namun penurunan AKAN (Angkatan Kerja Antar Negara) Jawa Timur masih di
bawah 100 persen.
TKI (Tenaga Kerja Indonesia) dari Jawa Timur mengalami penurunan sebesar 38,46 persen
tahun 2015, dengan catatan jumlah TKI wanita sebanyak 19.139 orang dan TKI pria sebanyak
6.071 orang.
Tenaga kerja Indonesia dari Jawa Timur yang bekerja pada sektor formal mengalami
penurunan mencapai 45,15 persen pada tahun 2015. Sama halnya dengan sektor formal,
jumlah TKI pada sektor informal juga menurun sebesar 44,40 persen. Prosentase TKI dari
sektor informal mencapai 67 persen dari jumlah TKI melalui embarkasi bandara juanda.
Sumber: Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur
Sumber: Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur
Jumlah ahli rontgent meningkat cukup tinggi sebesar 57,95 persen, berikut
ahli medis yang meningkat diatas 20 persen yaitu sanitarian meningkat 28,36
persen, dokter umum naik 38,73 persen dan analis lab naik 22,18 persen.
Dalam kurun waktu lima tahun, kasus kriminalitas di Jawa Timur mengalami
penurunan yang cukup kentara. Pada interval tahun 2011-2012 mengalami
penurunan tajam, yaitu mencapai 42,32 persen. Pada interval tahun berikutnya
(2012-2013) menurun 37,51 persen. Namun penurunan pada tahun-tahun
berikutnya tidak sebesar yang terjadi pada interval tahun 2011-2012.
Kasus unjuk rasa mencapai 739 kasus pada tahun 2015 atau turun 2,25 persen,
dimana pada tahun sebelumnya ( interval tahun 2012-2013) sempat naik mencapai
28,99 persen. Pada tahun ini, kasus unjuk rasa yang dilakukan oleh masyarakat/lsm
menempati posisi teratas, dengan persentase mencapai 45,47 persen, meskipun
kasus unjuk rasa dari kalangan masyarakat/LSM mengalami penurunan tertinggi
17,85 persen.
Jumlah daya tersambung di Jawa Timur pada tahun 2015 mencapai 16.407 MVA
atau tumbuh 6,68 persen dibanding tahun lalu. Dalam kurun waktu lima tahun,
pertumbuhan tertinggi daya tersambung terjadi pada interval tahun 2011-2012
yaitu mencapai 10,89 persen. Jumlah penjualan daya listrik terbesar yaitu pada
sektor Industri mencapai 13.080.879 MVA. Pada Tahun 2015, jumlah penjualan daya
listrik dari sektor ini turun 1,11 persen. berbanding terbalik dari sektor industri, jumlah
penjualan daya listrik pada sektor rumah tangga terus mengalami pertumbuhan
signifikan yaitu mencapai 4,68 persen.
Begitupun dengan jumlah pelanggan listrik PLN, pelanggan dari sektor rumah
tangga terus mengalami pertumbuhan. Pada tahun ini, tercatat pertumbuhannya
telah mencapai 4,37 persen. Penerimaan dari penjualan daya listrik PLN pada tahun
2015 tumbuh 12,07 persen. Tercatat, penerimaan terbesar penjualan daya listrik PLN
berasal dari sektor industri yaitu mencapai 14.920,70 milyar rupiah.
Jangkauan pelayanan energi listrik di Jawa Timur, tercatat pada tahun 2015 desa
yang berlistrik mencapai 8.474 desa, desa yang belum berlistrik sebanyak 32 desa.
Jumlah keluarga yang menggunakan listrik PLN mencapai 9.317.451 KK atau turun
dibandingkan tahun 2014 yaitu mencapai 3,80 persen. Sedangkan keluarga yang
menggunakan listrik non PLN mencapai 7.045 KK.
INTERNASIONAL DOMESTIK
No URAIAN TOTAL
DTG BRK DTG BRK
1 Pesawat (a/c movt)
Tahun 2014 6.409 6.387 59.202 59.210 136.195
Tahun 2015 6.109 6.089 61.412 61.499 137.051
2 Penumpang (pax movt)
Tahun 2014 861.556 878.864 7.789.840 6.998.919 17.285.070
Tahun 2015 851.666 835.387 7.731.353 6.821.775 17.143.911
3 Bagasi
Tahun 2014 3.911.719 8.448.191 50.616.501 52.298.164 125.274.575
Tahun 2015 13.583.099 8.173.348 50.415.690 55.230.072 127.402.209
4 Kargo
Tahun 2014 1.590.754 10.555.176 30.418.096 45.955.512 98.519.538
Tahun 2015 11.065.475 9.292.498 25.109.098 45.178.370 90.645.441
Total pesawat yang melintas di bandara juanda pada tahun 2015 mencapai 137.051
a/c movt meningkat 0,63 persen dibanding tahun sebelumnya. tercatat, pesawat di
jalur domestik meningkat 5,44 persen, sedangkan di jalur internasional turun 4,67
persen.
Peningkatan jumlah pesawat yang melintas di bandara juanda tidak berbanding
lurus dengan jumlah penumpang yang justru menurun 0,82 persen. Meskipun
jumlah penumpang dengan penerbangan domestik naik 4,52 persen tidak mampu
memberikan dampak positif.
Berbeda halnya dengan jumlah penumpang yang menurun di tahun 2015, total
aktifitas bagasi meningkat 1,70 persen dengan komposisi aktifitas bongkar muat
domestik naik 2,65 persen.
realisasi anggaran
Penanggulangan Lumpur Sidoarjo
2011 572.176.807.324
2012 1.066.252.811.140
2013 1.801.678.470.246
2014 210.430.150.901
2015 401.318.085.065
Kondisi jalan provinsi dalam keadaan baik mengalami penurunan 41,29 persen tahun
2015, lonjakan tajam terjadi pada jalan sedang sebesar 48,14 persen, sedangkan
jalan provinsi yang rusak turun 7,72 persen. Total panjang jalan provinsi 1.760,91 km,
jumlah mantap 1.544,82 km, tidak mantap 186,09 km.
1 Arteri - - - - -
2 Kolektor 1.760,91 1.760,91 1.760,91 1.760,91 1.760,91
Jumlah Panjang 1.760,91 1.760,91 1.760,91 1.760,91 1.760,91
1 Jumlah Jembatan
Beton Buah 893,00 893,00 838,00 838,00 838,00
Composite Buah 215,00 215,00 234,00 234,00 234,00
Baja Buah 49,00 49,00 48,00 48,00 48,00
Gelagar Besi Buah 51,00 51,00 37,00 37,00 37,00
Lain-lain Buah 106,00 106,00 49,00 49,00 49,00
Jumlah Buah 1.314,00 1.314,00 1.206,00 1.206,00 1.206,00
2 Panjang Jembatan
Beton Meter 8.103,00 8.103,00 8.070,97 8.070,97 8.070,97
Composite Meter 1.995,88 1.995,88 2.397,79 2.397,79 2.397,79
Baja Meter 3.142,42 3.142,42 3.169,99 3.169,99 3.169,99
Gelagar Besi Meter 1.076,90 1.076,90 755,10 755,10 755,10
Lain-lain Meter 761,99 761,99 559,05 559,05 559,05
Jumlah Meter 15.080,19 15.080,19 14.952,90 14.952,90 14.952,90
3 Kondisi Jembatan
Baik
Beton Meter 7.549,27 7.549,27 7.507,55 7.096,81 7.058,01
Composite Meter 1.877,68 1.877,68 2.298,49 2.233,47 2.233,47
Baja Meter 3.142,42 3.142,42 2.958,69 2.945,44 2.945,44
Gelagar Besi Meter 1.050,30 5,00 728,50 918,40 918,40
Lain-lain Meter 685,90 685,90 472,75 552,96 552,96
Jumlah Meter 14.305,57 13.260,27 13.965,98 13.747,08 13.708,28
Rusak
Beton Meter 543,23 543,23 563,42 512,24 512,24
Composite Meter 112,40 112,40 99,30 99,30 99,30
Baja Meter 26,60 26,60 170,30 170,30 170,30
Gelagar Besi Meter 26,60 26,60 26,60 26,60 26,60
Lain-lain Meter 76,00 48,00 86,30 86,30 86,30
Jumlah Meter 784,83 756,83 945,92 894,74 894,74
Rusak Berat
Beton Meter - - - - 38,80
Composite Meter - - - - -
Baja Meter - - 41,00 41,00 41,00
Lain-lain Meter 89,40 89,40 - - -
Jumlah Meter 89,40 89,40 41,00 41,00 79,80
Sumber : Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur
Sumber : Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur
Rusunawa yang direalisasikan pada tahun 2015 adalah sebanyak 1.689 unit, sehingga
selama kurun waktu 5 (lima) tahun yaitu tahun 2011 hingga tahun 2015 rusunawa
yang telah direalisasikan total sebanyak 58.673 unit.
Sedangkan untuk perbaikan RTLH (Rumah Tangga Layak Huni) pada tahun 2015
terealisasi sebanyak 12.141 unit, sehingga sejak tahun 2011 hingga tahun 2015,
Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah melakukan perbaikan RTLH sebanyak 55.601
unit.