Maksila merupakan bagian dari tulang kranium. Dapat dikatakan bahwa pertumbuhan basis
kranium mempengaruhi perkembangan maksila.Tulang maksila terhubung dengan beberapa
tulang diantaranya tulang frontalis, zigomatik dan sphenoid melalui sutura yang berisi
jaringan ikat. Arah sutura ini menyerong sehingga adanya pertumbuhan pada daerah sutura
menyebabkan maksila terdorong maju secara menyerong ke depan dan ke bawah.
Materi 3-4
Tulang maksila terdiri atas dua buah maksila yang menyatu di tengah yang terdiri atas 4
prosesus dan badan maksila atau corpus maxillae.Badan maksila ini biasanya berbentuk
pyramid, dimana dasarnya adalah kavum nasi dan bagian puncaknya dibatasi oleh processus
zigomatikus.Badan maksila atau corpus maxillae terdiri dari 4 permukaan utama
Materi 5-6
Permukaan anterior maksila akan membentuk pipi. Disini terdapat 2 fosa yaitu
fosa insisivus yang merupakan lubang dangkal yang terletak antara soket gigi
insisivus dan kavum nasi, dan fosa kanina yang merupakan lubang dalam bagian
belakang, yang ditandai oleh foramen infraorbitalis di bagian atas, tepi alveolaris di
bagian bawah, dan prosesus zigomatikum di bagian depan. Fossa canina terletak
profundus dari musculus quadratus labii superioris dan musculus levator labii superior
yang lain. Ini merupakan tempat perluasan infeksi yang berasal dari gigi caninus atas
kadang-kadang dari gigi premolar dan insisivus. Dalam pengertian klinis cukup
penting karena berhubungan dengan sinus cavernosus melalui vena-vena facialis,
angularis dan ophtalmica.
2. Permukaan posterior
Permukaan posterior dari badan maksila akan membentuk dinding anteriordari fosa
infratemporal. Disini juga terdapat sebuah penonjolan, yang sering disebut
tuberositas maksillaris.
3. Permukaan medial
Permukaan ini yang akan membentuk dinding lateral kavum nasi. Ciripenting yang
ada disini adalah groove lacrimalis. yaitu groove vertikal yang terdapat didepan sinus
maksila.
Halaman 7-8
2. Processus Zygomaticus
Tulang zygomatic itu sendiri memiliki empat prosesess, yaitu proses frontosphenoidal,
orbital, maxillary dan temporal :
1. Proses frontosphenoidal tebal dan bergerigi. Jahitan tengkorak antara tulang frontal dan
zigomatik ditemukan di sini. Pada permukaan orbitalnya, hanya di dalam batas orbital
dan sekitar 11 mm di bawah jahitan zygomaticofrontal adalah tuberkulum dengan
berbagai ukuran dan bentuk, tetapi hadir dalam 95 persen tengkorak.
2. Proses rahang atas menyajikan permukaan kasar, segitiga yang berartikulasi dengan
rahang atas. Ini adalah area di bawah "zygomatic"
3. Proses temporal, panjang, sempit, dan bergerigi, berartikulasi dengan proses zygomatic
dari temporal. Ini adalah proses di sebelah kanan "zygomatic"
3. Processus Alveolaris
Berbentuk tapal kuda pada bagian kanan dan kiri maxilla juga terdapat pada
mandibula meluas dari corpus maxilla melingkari akar dan semua gigi atas. Processus
ini perluasan dari corpus maxillae dapat mudah dilihat dari samping, Processus
alveolaris nampak kontinyu dengan corpus maxillae (terlihat pada bayang-bayang pada
maxilla dextra dan seluruh rahang bawah atau mandibula) di dalam setiap processus
alveolaris, akar gigi tertanam di dalam alveoli individual (soket gigi) yang terlihat
setelah gigi dicabut. Bentuk alveolaris atau soket tulang tipis secara alami mirip dengan
bentuk akar. Eminentia alveolaris adalah lingir tulang ke arah luar yang menutupi
kecembungan akar gigi. Eminentia alveolaris pada gigi kaninus disebut eminentia
kanina. Medial dari eminentia kanina terdapat fossa dangkal di atas akar incisiva lateral
atau yang disebut fossa incisive (soket gigi). Lateral dan superior dari eminentia kanina
ada fossa di atas akar premolar atas dinamakan fossa canina. Processus alveolaris
tersusun atas beberapa lapis tulang. Os Mandibular tersususn atas pelat kortikal yang
padat bagian lingual (bagian dalam) dan yang tebal serta bagian fasial disertai dengan
tulang trabecular yang kurang padat diantaranya. Tulang trabekula tersusun atas partisi
lembaran tulang yang memisahkan rongga sumsum yang tidak teratur yang terdapat
pada tulang ini. Sinonim untuk tulang trabekula meliputi tulang kanselus atau
spongiosa. Cabang-cabang syaraf yang kecil dan pembuluh darah melalui tulang
spongiosa ini masuk melalui foramen apicale yaitu Lapisan tipis, yang padat melapisi
dinding setiap alveolus (soket gigi)
4. Permukaan Superior
Permukaan superior dari maksila akan membentuk dinding bawah orbita.
Halaman 9-10
Selain itu maksila juga terdiri atas sinus maxillaris atau antrum. Sinus adalah ruang di
dalam tulang dan terdapat pada os. palatina, os. frontale, os. ethmoidale dan maksila.
Sinus maksilaris terletak di corpus maxillae dan berfungsi untuk
a) memperingan cranium
b) memberi resonansi suara
c) menghangatkan udara pernafasan
d) membasuhi cavum nasi
Ukuran rata rata sinus maxillaris pada usia dewasa ±25mm dari sisi, 30 mm
tingginya, denga kapasitas rata – rata 15mm atau kira-kira 1 sendok makan. Kavitas
dari sinus maksilaris membentuk pyramid empat sisi dan terletak di dalam corpus
maxillae. Sinus maksilaris penting bagi dokter gigi karena dekatnya hubungan dengan
gigi. Lantai dasar sinus, meluas ke inferior sampai pada bagian superior dari processus
alveolaris maksila dimana terdapat penonjolan dari apeks akar gigi molar atas dan
kadang premolar. Hubungan yang dekat diantara gigi dan sinus maksilaris ditandai
dengan selapis tulang yang tipis terletak di antara lantai dasar sinus dan apeks akar
molar atas. Tiga dinding yanglain dari sinus yang berbentuk pyramid adalah menghadap
ke orbita, ke wajah dan posterior serta lateral di dekat spatium infratemporalis. Saraf
ke gigi molar atas nervus alveolaris posterior (NASP) memasuki maksila dan lapisan
sinus melalui saluran yang sangat kecil yang disebut canalis alveolaris yang terletak
posterior dan superior dari molar ketiga atas. Saraf - saraf ini berjalan tepat dibawah
membran yang melapisi sinus atau melalui saluran di dinding sinus. Muara dari sinus
maksilaris ke cavum nasi terletak di dinding anterosuperior. Sinus maksilaris dibatasi
oleh sel-sel khusus (epitel kolumnar bersilia) serupa dengan epitel traktus respiratorius.
Lapisan ini mensekresi mucous yang bergerak secara spiral dan (terhadap gravitasi) ke
atas melintasi membrane ke muara dari sinus yang terletak pada dinding anterosuperior,
dimana sekresi dapat di drainasi ke dalam kavum nasi.
Halaman 11-12
• Pada maksila juga terdapat beberapa foramen yang dilalui oleh nervus.
1. Foramen Incisivus
Terletak di bagian os. Palatina kurang lebih 1cm dibelakang antara gigi 11 dan 21 dan merupakan
tempat keluarnya nervus nasopalatinus.
2. Foramen Palatinus
Terletak Dibagian palatinal superior bagian posterior diantara gigi 26 dan 27 kurang leibh 1 cm
diantaranya dan sebagai tempat keluarnya nervus palatinus mayus sinsitra.
3. Foramen Of Scarpa
Terletak dibagian rahang atas, merupakan dua kanal tambahan yang ada pada garis tengah prosesus
palatinus dan dilewati nervus nasopalatina.
Halaman 13 & 14