Anda di halaman 1dari 12

Lainnya B

Arif Saputra
BIODATA Minggu, 26 Januari 2014
arif saputra
makalah kewarganegaraan tentang HUKUM
Ikuti 11

dunia ilmu BAB I


Lihat profil lengkapku PENDAHULUAN

ARSIP ILMU KESEHATAN 1.1 Latar Belakang


▼ 14 (42) Suatu kenyataan hidup bahwa manusia itu tidak sendiri. Manusia
▼ Jan (42) berdampingan, bahkan berkelompok-kelompok dan sering mengadakan hubunga
error football sesamanya. Hubungan itu terjadi berkenaan dengan kebutuhan hidupnya yan
makalah fisiologi ttg sistem mungkin selalu dapat dipenuhi sendiri. Kebutuhan hidup manusia bermacam
limfatik dan imunitas... Pemenuhan kebutuhan hidup tergantung dari hasil yang diperoleh melalui daya upa
makalah fisiologi ttg sistem dilakukan. Setiap waktu manusia ingin memenuhi kebutuhannya dengan baik. Kala
limfatik dan imunitas... saat yang bersamaan dua manusia ingin memenuhi kebutuhan yang sama dengan han
makalah farmakologi objek kebutuhan, sedangkan keduanya tidak mau mengalah, bentrokan dapat terjad
tentang obat anastesi
bentrokan akan terjadi juga dalam suatau hubungan, antara manusia satu dan manu
umum dan...
ada yang tidak memenuhi kewajiban.
makalah farmakologi
tentang obat anastesi Hal-hal semacam itu sebenarnya merupakan akibat dari tingkah laku manus
umum dan... ingin bebas. Suatu kebebasan dalam bertingkah laku tidak selamanya akan meng
makalah farmakologi sesuatu yang baik, apalagi kalau kebebasan tingkah laku seseorang tidak dapat diter
keperawatan tentang kelompok sosialnya. Oleh karena itu, untuk menciptakan ketentraman dalam suatu k
histamin d...
sosial, baik dalam situasi kebersamaan maupun dalam situasi sosial diperlukan ket
tugas bahasa inggris ketentuan. Ketentuan itu untuk membatasi kebebasan tingkah laku itu. Ket
makalah pkp tentang konsep ketentuan yang diperlukan adalah ketentuan yang timbul dari dalam pergaulan hid
keperawatan
dasar kesadaran dan biasanya dinamakan hukum.
Makalah Pengantar Hukum adalah sebuah perkara yang selalu diucapkan oleh setiap golonga
Keperawatan Profesional
tentang... memiliki latar belakang yang berlainan; seperti ulama misalnya berkata “hukum sola
wajib”, atau seorang guru yang berkata pada muridnya “barangsiapa yang datang
contoh diagnosa
keperawatan akan dihukum berdiri selama satu jam”. Tidak luput dari ucapan seorang filos
contoh diagnosa, intervensi
berkata “hukum alam sudah menentukan hal tersebut”. Akan tetapi, dari sekian ora
dan implementasi prose... mendengar kata-kata tersebut, sangat jarang yang mengerti apakah hukum itu sebe
makalah kdk tentang model serta berbagai sosok yang berhubungan dengannya.
dan konsep keperawatan
tugas kuliah Konsep dasar Agar dapat memahami apakah hukum itu, setiap perkara yang berkaitan
keperawatan hukum itu haruslah diteliti, seperti unsur, ciri-ciri, sifat, fungsi, dan yang paling
makalah komunikasi adalah tujuan dari wujudnya hukum tersebut. Dengan mengetahui perkara-perk
keperawatan
hukum dapat dimaknai dengan makna yang sebenarnya sehingga tidak akan men
keraguan akan keberadaannya dari segi kenapa manusia perlu hukum.
makalah ilmu filsafat
tentang aksiologi
1.2 Rumusan dan Pembatasan Masalah
latihan soal ilmu filsafat 1.2.1 Rumusan Masalah
dan kunci jawaban
1. Apakah yang dimaksud dengan hukum ?
video fisiologi tentang sistem 2.  Apakah unsur,ciri-ciri,sifat hukum ?
pencernaan
3. Apa saja penggolongan hukum ?
latihan soal fisiologi
4. Apa saja teori hukum ?
makalah fisiologi tentang
sistem gastrointestinal
1.2.2 Pembatasan Masalah
materi kuliah fisiologi Dalam pembuatan karya tulis ini, penulis membatasi penulisan pada :
tentang sistem imunitas
ma... 1. Pengertian hukum
     

makalah ethum tentang


2. Unsur,ciri-ciri,sifat hukum
     

manajemen dan etika 3. Penggolongan Hukum


     

kepemimp... 4.   Teori Hukum


Makalah ethum tentang
Tugas dan Masalah dalam
1.3 Tujuan Penulisan
Prin...
Tujuan penulis yaitu :
Tugas kuliah ethum
keperawatan 1. Agar lebih memahami hukum
2. Agar menambah wawasan dan memperbanyak ilmu tentang hukum
MEKANISME KERJA
dan METABOLISME 3. Memenuhi tugas diskusi kelompok mata kuliah kewarganegaraan
HORMON STEROID
sekilas info tentang kaca
materi kuliah biokimia PSIK
STIKES AL-INSYIRAH
SEM...
video kimia tentang gas
sekilas info tentang omega 6
dan 9 BAB II
sekilas info kimia tentang PEMBAHASAN
omega 3
tugas soal kimia 2.1 Pengertian hukum
makalah kewarganegaraan Kata hukum secara etimologis biasa diterjemahkan dengan kata ‘law’ (Inggris)
tentang HUKUM
(Belanda), ‘loi atau droit’ (Francis), ‘ius’ (Latin), ‘derecto’ (Spanyol), ‘dirrito’ (Italia)
materi kesehatan 4 bahasa Indonesia, kata hukum diambil dari bahasa Arab yaitu “‫ﺣﻜﻢ – ﯾﺤﻜﻢ – ﺣﻜﻤﺎ‬
materi fisika kesehatan 3 berarti “‫( ”ﻗﻀﻰ و ﻓﺼﻞ ﺑﺎﻷﻣﺮ‬memutuskan sebuah perkara).
materi fisika kesehatan 2              Pada umumnya, pengertian hukum dapat diartikan sangat beragam sebagai b
1. Hukum diartikan sebagai produk keputusan penguasa ; perangkat peratura
Materi fisika kesehatan
ditetapkan penguasa seperti UUD dan lain-lain.
DIKTAT BAHASA
INDONESIA
SEMESTER 1 STIKES 2. Hukum diartikan sebagai produk keputusan hakim ; putusan-putusan yang dike
AL-INSYI...
hakim dalam menghukum sebuah perkara yang dikenal dengan jurisprudence (yurispro
makalah farmakologi- obat .
analgesik antipiretik
3. Hukum diartikan sebagai petugas/pekerja hukum ; hukum diartikan sebagai sosok
materi tentang 8 fungsi petugas hukum seperti polisi yang sedang bertugas. Pandagan ini sering dijumpai d
keluarga
KTI tentang informed masyarakat tradisional.
consent
video pemeriksaan sampel 4. Hukum diartikan sebagai wujud sikap tindak/perilaku; sebuah perilaku yan
darah arteri dan vena
sehingga dianggap sebagai hukum. Seperti perkataan: “setiap orang yang kos, hu
video pendidikan kesehatan harus membayar uang kos”. Sering terdengar dalam pembicaraan masyarakat d
tentang psikologi pada ...
mereka itu adalah aturannya/hukumnya.
info sekilas tentang NAPZA

5. Hukum diartikan sebagai sistem norma/kaidah; kaidah/norma adalah aturan yan


SUMBER REFERENSI ditengah masyarakat. Kaidah/norma ini dapat berupa norma kesopanan, kesusilaan
dan hukum (yang tertulis) uang berlakunya mengikat kepada seluruh anggota.

Sebagai pegangan berikut disajikan sejumlah definisi hukum yang dikemukak


para sarjana hukum antara lain :
a. S.M. Amin, SH.
      

Hukum adalah kumpulan peraturan yang terdiri atas norma dan sanksi yang b
mengadakan ketertiban dalam pergaulan manusia, sehingga keamanan dan ke
terpelihara.

b. MH. Tirtaamijaya, SH.


     

Hukum adalah sesuatu aturan (norma) yang harus ditaati dalam pergaula
dengan ancaman mengganti  kerugian jika melanggar aturan itu akan membahaya
sendiri atau harta, umpamanya orang akan kehilangan kemerdekaannya, diden
sebagainya.

c. Logeman
      

Hukum adalah suatu himpunan kaidah-kaidah yang himpunan yang terd


bermacaam-macam petunjuk hidup yang memaksa orang berkelakuan menurut tat
yang ada di dalam masyarakat.

d. E. Utrech
     

Hukum merupakan himpunan petunjuk hidup (perintah-perintah dan la


larangan) yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat dan seharusnya dita
anggota masyarakat yang bersangkutan karena pelanggaran. Petunjuk hidup tersebu
menimbulkan tindakan dari pemerintah.

e. J.C.T. Simorangkir, SH
      

Hukum adalah peraturan – peraturan yang beraifat memaksa, yang men


tingkah laku manusia dalam lingkungan masyarakat yang dibuat oleh badan-bada
yang berwajib, pelanggaran terhadap peraturan-peraturan tadi akan mengak
diambilnya tindakan yaitu dengan hukuman terntentu.

f. Mochtar Kusumaatmadja
      

Hukum adalah keseluruhan kaidah-kaidah serta asas-asas yang mengatur pe


hidup dalam masyarakat yang bertujuan memelihara ketertiban serta meliputi l
lembaga dan proses guna mewujudkan berlakunya kaidah-kaidah itu sebagai ke
dalam masyarakat.
Hukum adalah peraturan atau tata tertib yang mempunyai sifat memaksa, m
dan mengatur hubungan manusia dan manusia yang lainnya  dalam masyarakat
tujuan menjamin keadilan dalam pergaulan hidup dalam masyarakat. Hukum yang
di Indonesia disebut hukum nasional.

2.2 Unsur, Ciri-Ciri dan Sifat Hukum

                  Setelah melihat definisi-definisi hukum tersebut, dapat diambil kesimpulan
hukum itu meliputi beberapa unsur, yaitu:
      a. Peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam pergaulan masyarakat
      

      b. Peraturan yang dibuat oleh badan-badan resmi


     

      c. Peraturan  yang bersifat memaksa


      

      d. Adanya sanksi yang tegas atas pelanggaran peraturan tersebut.


     

Selanjutnya agar hukum itu dapat dikenal dengan baik, haruslah mengetahui
hukum. Menurut C.S.T. Kansil, S.H , ciri-ciri hukum adalah sebagai berikut:
a. Terdapat perintah atau larangan.
b. Perintah atau larangan itu harus dipatuhi setiap orang.

Setiap orang berkewajiban untuk bertindak sedemikian rupa dalam masy


sehingga tata-tertib dalam masyarakat itu tetap terpelihara dengan sebaik-baikny
karena itu, hukum meliputi pelbagai peraturan yang menentukan dan m
perhubungan orang yang satu dengan yang lainnya, yakni peraturan-peraturan
bermasyarakat yang dinamakan dengan Kaedah Hukum.

 Barangsiapa yang dengan sengaja melanggar suatu ‘Kaedah Hukum’ akan di


sanksi (sebagai akibat pelanggaran ‘Kaedah Hukum’) yang berupa hukuman.
      Sedangkan sifat bagi hukum adalah sifat mengatur dan memaksa. Ia merupakan pe
peraturan hidup kemasyarakatan yang dapat memaksa orang supaya mentaati ta
dalam masyarakat serta memberikan sanksi yang tegas (berupa hukuman) terhadap si
yang tidak mematuhinya. Ini harus diadakan bagi sebuah hukum agar kaedah
hukum itu dapat ditaati, karena tidak semua orang hendak mentaati kaedah-kaedah
itu

2.3 Penggolongan hukum


 

          Hukum dapat dikelompokkan berdasarkan isi, bentuk, waktu d


mempertahankannya.

a. Berdasarkan isi masalah atau kepentingan yang dilindungi


      
Ø Hukum publik yaitu hukum yang mengatur hubungan antara negara dan warga nega
menyangkut kepentingan hukum.

Ø Hukum privat yaitu hukum yang mengatur hubungan antara orang yang  satu d
lain, yang menyangkut kepentingan perseorangan.

      b. Berdasarkan wujud/bentuknya


     

Ø Hukum tertulis yaitu hukum yang dicantumkan di dalam berbagai peraturan negara.
Hukum tertulis terdiri atas :
v Hukum tertulis yang dikodifikasi (dibukukan), seperti Kitab Undang-
Hukum Pidana (KUHP) dan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
Perdata). Kodifikasi adalah Pembukuan jenis-jenis hukum dalam
Undang-undang secara sistematis dan lengkap. Adapun tujuan dari ko
hukum adalah kepastian hukum, penyederhanaan hukum dan kesatuan

v Hukum tertulis yang tidak dikodifikasikan (tidak dibukukan), seperti pe


hak merek dagang dan peraturan tentang kepailitan.

Ø Hukum tidak tertulis yaitu  hukum yang masih berlaku dan diyakini oleh masyarak
ditaati sebagaimana suatu peraturan perundang-undangan meskipun hukum in
tertulis atau tidak dicantumkan dalam berbagai peraturan perundang-undangan.
Seperti : hukum adat atau hukum kebiasaan.
c. Berdasarkan ruang dan wilayah berlakunya
      

Ø Hukum nasional yaitu hukum yang berlaku dalam suatu negara tertentu dan s
merupakan produk dari negar tersebut.

Ø Hukum Internasional yaitu hukum yang mengatur hubungan hukum di dunia interna

Ø Hukum asing yaitu hukum yang berlaku di negara lain.


 

         d.  Berdasarkan waktu berlakunya

Ø Ius constitutum yaitu hukum yang berlaku pada saat ini dalam suatu negara t
Dengan kata lain, hukum yang berlaku pada suatu waktu dalam suatu negar
(hukum positif).

Ø Ius Constituendum yaitu hukum yang diahrapkan berlaku pada waktu yan
datang (yang dicita-citakan).

Ø Hukum asasi yaitu hukum yang berlaku dimana-mana, dalam segala waktu da
semua bangsa di dunia. Hukum tersebut tidak menegnal batas waktu, tetapi
untuk selama-lamanya (abadi) terhadap siapa pun juga di seluruh tempat.

      e.  Berdasarkan ruang dan wilayah berlakunya

Ø Hukum material yaitu hukum yang memuat peraturan-peraturan yang berisi p


perintah dan larangan-larangan. Hukum material terdapat dalam Kitab U
Undang Hukum Perdata (KUH Perdata), KUHP, dan KUHD.

Ø Hukum formal yaitu keseluruhan peraturan yang berisi tata cara untuk menye
 

suatu perbuatan yang melanggar hukum material. Dengan kata lain, peratur
berisi tentang bagaimana hukum material itu dapat dilaksanakan/diperta
Contohnya: Hukum Acara Perdata dan Hukum Acara Pidana. Dalam hal ini
formal disebut hukum acara.

    f.  Berdasarkan sumbernya

Ø Hukum Undang-undang, yaitu hukum yang tercantum dalam peraturan perunda

Ø Hukum kebiasaan (adat) yaitu hukum yang terletak di dalam peraturan-pe


kebiasaan (adat).

Ø Hukum traktat, yaitu hukum yang terletak di dalam perjanjian antar negara.

Ø Hukum Jurisprudensi yaitu hukum yang terbentuk akrena keputusan hakim.

  g. Berdasarkan sifatnya

Ø Hukum yang memaksa yaitu hukum yang dalam keadaan bagaimana juga ha
mempunyai paksaan mutlak.

Ø Hukum yang mengatur (hukum pelengkap) yaitu hukum yang dapat dikesam
apabila pihak-pihak yang bersangkutan telah membuat sendiri dalam satu perjan

h. Berdasarkan cara mempertahankannya

Ø Hukum material : hukum yang berisi perintah dan larangan ( terdapat di dalam
undang hukum pidana, perdata, dagang dan sebagainya).

Ø Hukum formal     :  hukum yang berisi tentang tata cara nelaksanakan dan
mempertahankan hukum material (terdapat di dalam Hukum Acara Pidana, Huk
Acara Perdata, dan sebagainya).
2.4 Teori Ilmu Hukum

a. Teori hukum alam


      

                      Menurut Aristoteles hukum Alam itu adalah “Hukum yang oleh oran
berfikiran sehat dirasakan sebagai selaras dengan kodrat alam” sedangkan menurut
Van Aquino bahwa manusia dikarunia Tuhan dengan kemampuan berpikir dan ke
untuk dapat membedakan baik dan buruk dan mengenal berbagai peraturan perun
yang langsung berasal dari “Undang-Undang Abadi (Lex eterna) atau dinamakan
Alam” dan menurut Hugo de Groot ialah pertimbangan pikiran yang menunjukka
yang benar dan mana yang tidak benar.

      b . Teori ketuhanan


                      Bahwa perintah yang datang dari Tuhan yang ditulis dalam kitab s
bermacam-macam Agama tujuan mengenai hukum dikaitkan dengan agama dan
mendasarkan perlakunya hukum atas kehendak Tuhan. Pada dasarnya agama
pengaruh yang sangat besar dalam pembentukan hukum oleh sebab itu setiap pemelu
wajib taat dan tunduk pada hukum, prinsip yang paling mendasar adalah bahwa
agama-agama tersebut datangnya dari Tuhan.

      c . Teori Sejarah


            Reaksi terhadap para pemuja hukum alam di Eropa timbul suatu aliran ba
dipelopori oleh Von Savigny, yang menyatakan bahwa hukum itu harus dipandan
penjelmaan dari jiwa atau rohani suatu bangsa, selalu ada hubungan yang erat
hukum dan kepribadian. Hukum bukannlah disusun dan diciptakan oelh orang
hukum itu tumbuh ditengah masyarakat dari penjelmaan dan kehendak rakyat ya
suatu saat juka akan mati apabila sutau bangsa kehilangan kepribadiannya. Jelas
hukum itu tidak terlepas dari sejarah suatu bangsa dan waktu yang serba relat
hukum selalu berubah sesuai dengan keadaan.

      d . Teori Kedaulatan Rakyat


            Pada zaman Reinassance, timbul teori yang mengajarkan bahwa dasar hu
adalah atau ratio manusia atau biasa disebut aliran Rationalisme. Menurut aliran
dan penguasa negara memperoleh kekuasaan bukan dari Tuhan tetapi dari rakyat.
Pada ajaran Rationalisme ini berpandangan bahwa kekuasaan raja berasal dar
perjanjian antara raja dengan rakyat, yang menaklukkan dirinya pada raja kemudian
surat yang disebutkan dalam perjanjian itu. Kemudian pada abad ke-18 Jean
Rousseau memperkenalkan teorinya bahwa dasar terjadinya suatu negara ialah
perjanjian denga masyarakat atau contract social yang diadakan oleh antara mas
untuk mendirikan suatu negara. Teori Rousseau yang menjadi paham kedaulatan
mengajarkan bahwa negar bersandar atas kemauan rakyat, dan semua peraturan
penjelmaan dari rakyat.
         e . Teori Kedaulatan Negara
            Teori kedaulatan negara atau teori perjanjian masyarakat dan Naderator
menyatakan, kekuasan hukun tidak dapat didasarkan atas kemauan masyarakat.
ditaati karena masyarakat menaatinya. Hukum adalah kehendak negara dan
mempunyai kekuasaan atau power yang tidak terbatas.
                      Teori ini dinamakan Kedaulatan Rakyat yang timbul pada abad memu
pengetahuan alam dan di pelopori oleh Hans Kalsen, yang menyatakan bahwa hu
tidak lain dari pada kemauan negara , namun demikian Hans Kalsen menyadari
orang mentaati hukum karena ia merasa wajib untuk menaatinya sebagai perintah ne

          f . Teori Kedaulatan Hukum


            Teori ini dipelopori oelh Prof Mr. Krabbe, yang menyatakan bahwa sumbe
ialah rasa keadilan. Hukum hanyalah apa yang memenuhi rasa keadilan orang banya
tunduk pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hukum itu ada karana
masyarakat mempunyai perasaan hukum, hanya kaidah yang timbul dari persaaan
yang dapat mempunyai suatu kewibawaan atau kekuasaan. Inilah yang dinamaka
Kedaulatan Hukum.

           g . Teori Keseimbangan


            Teori keseimbangan ini dipelopori oleh Prof R. Kranenburg yang berusaha
dalil yang menjadi dasar berfungsi keadaan darurat yang dapat menimbulkan
keseimbangan didalam masyarakat.
            Kranenburg membela ajara Karabbe yang berpendapat bahwa kesadaran
orang itu adalah sumber hukum da hukum itu berfungsi menurut suatu dalil yan
sebagaimana dirumuskan Kranenburg, tiap orang menerima keuntungan atau m
kerugian sebanyak dasar–dasar yang telah ditetapkan atau diletakkan terlebih dahul
Pembagian keuntungan dan kerugian ini yang dalam hal ditetapkan terlebih dahul
dasarnya ialah tiap anggota masyarakat hukum sederajat dan sama.

2.5 Fungsi dan Tujuan Hukum


 

            Keterangan yang telah dikemukakan memiliki sebuah kesimpulan yaitu huku
melekat pada manusia bermasyarakat. Dengan berbagai peran hukum, maka hukum
fungsi: “menertibkan dan mengatur pergaulan dalam masyarakat serta menye
masalah-masalah yang timbul”.
            Lebih rincinya fungsi hukum dalam perkembangan masyarakat dapat terdiri d

1. Sebagai alat pengatur tata tertib hubungan masyarakat: dalam arti, hukum b
menunjukkan manusia mana yang baik, dan mana yang buruk, sehingga segala
dapat berjalan tertib dan teratur.

2. Sebagai sarana untuk mewujudkan keadilan sosial lahir dan batin: dikarenakan
memiliki sifata dan ciri-ciri yang telah disebutkan, maka hukum dapat memberi k
dalam arti dapat menentukan siapa yang salah, dan siapa yang benar, dapat memak
peraturan dapat ditaati dengan ancaman sanksi bagi pelanggarnya.
3. Sebagai sarana penggerak pembangunan: daya mengikat dan memaksa dari huku
digunakan atau didayagunakan untuk menggerakkan pembangunan. Di sini
dijadikan alat untuk membawa masyarakat ke arah yang lebih maju.

4. Sebagai penentuan alokasi wewenang secara terperinci siapa yang boleh me


pelaksanaan (penegak) hukum, siapa yang harus menaatinya, siapa yang memilih san
tepat dan adil: seperti konsep hukum konstitusi negara.

5. Sebagai alat penyelesaian sengketa: seperti contoh persengekataan harta wari


segera selesai dengan ketetapan hukum waris yang sudah diatur dalam hukum perdat

6. Memelihara kemampuan masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan kondisi ke


yang berubah, yaitu dengan cara merumuskan kembali hubungan-hubungan esensia
anggota-anggota masyarakat.

            Dari sekian pengertian, unsur, ciri-ciri, sifat, dan fungsi hukum, maka tuju
perwujudan hukum itu haruslah ada. Sesuai dengan banyaknya pendapat tentang pe
hukum, maka tujuan hukum juga terjadi perbedaan pendapat antara satu ahli deng
yang lain.
            Berikut ini beberapa pendapat ahli hukum tentang tujuan hukum:

1. Prof. Lj. Van Apeldorn: Tujuan hukum adalah mengatur tata tertib dalam mas
    secara damai dan adil. Demi mencapai kedamaian hukum harus diciptakan mas
yang adil dengan mengadakan perimbangan antara kepentingan yang bertentang
sama lain, dan setiap orang harus memperoleh (sedapat mungkin) apa yang menjadi
Pendapat Apeldorn ini dapat dikatakan jalan tengah antara dua teori tujuan huku
etis dan utilitis.

2. Aristoteles: Tujuan hukum menghendaki keadilan semata-mata dan isi dari


ditentukan oleh kesadaran etis mengenai apa yang dikatakan adil dan apa yang tidak

3. Prof. Soebekti: Tujuan hukum adalah melayani kehendak negara yakni menda
kemakmuran dan kebahagiaan pada rakyat. Dalam melayani tujuan negara, huku
memberikan keadilan dan ketertiban bagi masyarakatnya.

4. Geny (Teori Ethic): Menurut Geny dengan teori etisnya, bahwa tujuan hukum
untuk keadilan semata-mata. Tujuan hukum ditentukan oleh unsur keyakinan s
yang dinilai etis. Adil atau tidak, benar atau tidak, berada pada sisi batin seseorang,
tumpuan dari teori ini. Kesadaran etis yang berada pada tiap-tiap batin orang
ukuran untuk menentukan warna keadilan dan kebenaran.

5. Jeremy Bentham (Teori Utility): Menurut Bentham dengan teori utilitasnya,


hukum bertujuan semata-mata apa yang berfaedah bagi orang. Pendapat ini dititik b
pada hal-hal yang berfaedah bagi orang banyak dan bersifat umum tanpa memper
soal keadilan. Maka teori ini menetapkan bahwa tujuan hukum ialah untuk mem
faedah sebanyak-sebanyaknya.

6. J.H.P. Bellefroid: Bellefroid menggabungkan dua pandangan ekstrem tersebut. M


Bellefroid, isi hukum harus ditentukan menurut dua asas yaitu asas keadilan dan fae

7. Prof. J Van Kan: Tujuan hukum adalah menjaga kepentingan tiap-tiap manusia
kepentingan-kepentingannya tidak dapat diganggu. Dengan tujuan ini, akan
terjadinya perilaku main hakim sendiri terhadap orang lain, karena tindakan itu diceg
hukum.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
       1. Pengertian hukum itu sangat banyak karena terdapat banyak sisi pandang t
hukum, akan tetapi, sebuah definisi bagi hukum yang dapat menjadi pedoman
“Hukum itu adalah himpunan peraturan-peraturan (perintah-perintah dan la
larangan) yang mengurus tata-tertib suatu masyarakat dan karena itu harus dita
masyarakat itu

            2. Unsur-unsur hukum adalah peraturan tingkah laku manusia yang diadak


badan resmi, bersifat memaksa, terdapat sanksi tegas bagi pelanggarnya; dan cir
adalah terdapat perintah dan/atau larangan serta harus dipatuhi setiap orang; sed
sifatnya adalah mengatur dan memaksa.Fungsi hukum adalah sebagai alat penga
tertib, sebagai sarana untuk mewujudkan keadilan sosial lahir dan batin, sebaga
penggerak pembangunan, sebagai penentuan alokasi wewenang, sebagai alat peny
sengketa, berfungsi memelihara kemampuan masyarakat untuk menyesuaikan diri
kondisi kehidupan yang berubah; dengan tujuan mengatur tata tertib dalam mas
secara damai dan adil, dapat melayani kehendak negara yaitu mendatangkan kema
dan kebahagiaan pada rakyat, demi keadilan dan/atau berfaedah bagi rakyat yan
dapat menjaga kepentingan rakyat.

3.2 Saran
Sebelumnya penulis minta maaf kepada khalayak yang bersangkutan tentang
Penulis sangat yakin jikalau hukum ini maju maka apa yang dibutuhkan negara kit
penerapannya dan penegakan.
    Selain itu dengan apa yang dibahas, digali dan dipelajari apa yang didap
hukum ini, penulis sangat berharap jikalau penulis berhasil dalam pendidikannya ma
dengan berat hati, maka hukum diindonesia akan lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

1. L. J. Van Apeldoorn, Pengantar Ilmu Hukum (Jakarta: Pradnya Paramita, 2004).


2.Wasis SP., Pengantar Ilmu Hukum (Malang: UMM Pres, 2002) 11.
3. C.S.T. Kansil, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia (Jakarta: Bala
    Pustaka, 1989), 36.
4. R. Soeroso, Pengantar Ilmu Hukum (Jakarta: Sinar Grafika, 2004), 53; SP., Penga
    Ilmu Hukum.
5. Kansil, Pengantar Ilmu Hukum, 40; SP., Pengantar Ilmu Hukum, 21; Soeroso,
    Pengantar Ilmu Hukum, 56.

Diposting oleh arif saputra di 23.57

Tidak ada komentar:


Posting Komentar

Masukkan komentar Anda...

Beri komentar sebagai: Google Accoun

Publikasikan Pratinjau

Posting Lebih Baru Beranda Posting

Langganan: Posting Komentar (Atom)

Tema Jendela Gambar. Gambar tema oleh Deejpilot. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai