“TIME MANAGEMENT”
Penyembuhan luka dijabarkan sebagai “ suatu proses yang kompleks dan dinamis
sembuh merupakan sebuah spektrum dari penyembuhan. Luka yang sembuh secara
ideal adalah luka yang kembali ke struktur, fungsi dan penampilan anatomis yang
normal. Pada manusia, sembuh ideal hanya dapat terjadi dijaringan epidermis,
membran mukosa, dan tulang. Ketika terjadi luka di dermis, penampilan normal
tidak dapat kembali karena jaringan parut menggantikan jaringan dermis dan
penyembuhan luka dapat dijabarkan dalam empat tahap, sebagai berikut (Black &
Hawks, 2014) :
Pengkajian dan debridement material lain yang tidak layak (jaringan nekrotik,
nekrotik, kelebihan eksudat dan bakteri dalam jaringan yang mati. Akumulasi
1. Autolytic debridement
2. Biological debridement
Maggots atau belatung berasal dari larva lalat lucillia sericata yang
3. Enzymatic debridement
4. Mechanical debridement
pada luka dan dibiarkan mengering, setelah itu diangkat. Cara ini dapat
mengangkat slough pada pasien dan dapat merusak jaringan yang baru.
Irigasi dengan tekanan tinggi juga dapat digunakan dan efektif untuk jumlah
bakteri pada luka dibanding dengan mencuci luka dengan cara biasa.
untuk semua jenis luka (utamanya luka dengan perfusi jelek). Selain itu
karena itu harus dilaksanakan oleh petugas yang telah kompeten, terlatih
yang tidak baik pada fase peradangan terkait dengan infeksi (Leaper et al.,
2014).
kualitas hidup pasien, karakteristik eksudat yang penting, dan setiap perubahan
menajemen eksudat fokus pada pemilihan dressing atau perangkat yang sesuai
Penilaian tepi luka dapat menunjukkan apakah kontaksi luka dan ephitelisasi
Babaei, K., Najafi, B., Mohammadi, T., & Ghesmati, F. (2018). Studying the
Effect of Aloe Vera Ointment on Wound Healing of CABG Surgery in
Diabetic Patients, 6(1), 256–260. https://doi.org/10.24896/jrmds.20186141
Black, J. M., & Hawks, J. H. (2014). Medical-Surgical Nursing: Clinical
Management for Positive Outcome (8th Editio). Singapore: Elsevier
(Singapore).
Leaper, D. J., Schultz, G., Carville, K., Fletcher, J., Swanson, T., & Drake, R.
(2014). Extending the TIME concept : what have we learned in the past 10
years ?*.
Lee, K., Murphy, P. B., Ingves, M. V, Duncan, A., & Derose, G. (n.d.).
Randomized clinical trial of negative pressure wound therapy for high-risk
groin wounds in lower extremity revascularization. Journal of Vascular
Surgery, 1–6. https://doi.org/10.1016/j.jvs.2017.06.084
Mphande, A. N. G., Killowe, C., Phalira, S., Wynn Jones, H., & Harrison, W. J.
(2007). Effects of honey and sugar dressings on wound healing. Journal of
Wound Care, 16(7), 317–319.
https://doi.org/10.12968/jowc.2007.16.7.27053
Schultz, G. S., Barillo, D. J., Mozingo, D. W., & Chin, G. A. (2004). Wound bed
preparation and a brief history of TIME, 1(1), 19–32.
Tao, K. (2016). Vacuum Sealing Drainage Treatment Combined with Antibiotic-
Impregnated Bone Cement for Treatment of Soft Tissue Defects and
Infection, 1959–1965. https://doi.org/10.12659/MSM.896108