Sejarah Perkembangan Fisika Modern

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 3

SEJARAH PERKEMBANGAN FISIKA MODERN

Fisika modern lahir dimulai ketika Michelson Morly melakukan percobaan pada tahun 1887 untuk
membuktikan adanya eter. Hasil dari percobaan mereka menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan
besar antara waktu pada cermin pertama dan cermin kedua, namun tidak dapat diterima sebagai
teori yang benar karena medium eter tidak dapat dibuktikan.

Perkembangan fisika modern :

1. Max Planck (1990)


Dimana Max Planck memperkenalkan ide bahwa energy radiasi elektromagnetik dapat
merambat jika dianggap sebagai partikel yang terdiri dari beberapa paket-paket energi atau
foton. Ia berpendapat bahwa ukuran energy sebanding dengan bilangan kuantum dan
frekuensi radiasinya.
2. Albert Einstein (1905)
Albert Einstein menjelaskan efek foto listrik dengan menyimpulkan bahwa energy cahaya
datang dalam bentuk foton (pembuktian hipotesa Planck). Selain itu ada teori relativitas
umum yang mengaitkan gravitasi dengan ruang dan waktu.
3. Niels Bohr (1913)
Niels Bohr menjelaskan garis spectrum dari atom hydrogen akan mengeluarkan cahaya
dengan frekuensi tertentu, lagi dengan dengan menggunakan kuantisasi. Bohr membuat
model atom yang telah dikembangkan oleh Ernest Rutherford, yang menggambarkan
bahwa atom tersusun dari inti atom yang dikelilingi oleh orbit electron.
4. Arthur Holy Compton (1923)
Compton mempelajari gejala tumbukan antara foton dan electron. Menurut Compton
radiasi yang terhambur memiliki frekuensi lebih kecil dari pada radiasi yang datang dan
juga tergantung pada sudut hamburan. Dari analisis Compton, hamburan radiasi
elektromagnetik dari partikel merupakan suatu tumbukan elastik.
5. Louis De Broglie (1924)

Referensi: 1. http://slideshare.net/muhhilalsudarbinew/makalah-perkembangan-fisika-modern

2. http://www.yohanessurya.com/download/penulis/Nobel_03.pdt: Rabu,17 desember

3. Beiser, Arthur. 1987. Konsep Fisika Modern edisi keempat. Jakarta : Erlangga.
De Broglie menyatakan tentang dualisme partikel gelombang bahwa cahaya bersifat
gelombang dan partikel, maka partikel juga dapat bersifat gelombang. Hipotesis De
Broglie menyatakan bahwa partikel seperti halnya electron juga dapat berperilaku sebagai
gelombang. Sebaliknya partikel atau materi dapat juga bersifat sebagai gelombang.
6. Fermi-Dirac (1925)
Fermi-Dirac merancang teori yang lebih umum menurut teori mekanika kuantum
merancang statistic partikel yang memenuhi prinsip Pauli. Dimana prinsip pauli berisi
bahwa bilangan kuantum electron atomic dan tidak ada dua electron pada atom yang sama
mempunyai seperangkat bilangan kuantum yang sama. Ia mempelajari statistic partikel
yang memenuhi prinsip pauli seperti electron.
7. Heisenberg (1927)
Heisenberg menyatakan tentang teori prinsip ketidakpastian. Dimana prinsip
ketidakpastian Heisenberg menyatakan bahwa hampir tidak mungkin untuk mengukur dua
besaran secara bersamaan, misalnya posisi dan momentum suatu partikel. Menurut teori
ini makin akurat kita menentukan posisi suatu benda, makin tidak akurat momentumnya
atau kecepatannya dan sebaliknya.
8. Erwin Schrodinger (1933)
Schrodinger mengembangkan teori Broglie mengatakan electron lebih tepat disebut
sebagai gelombang-gelombang. Ketika partikel itu diamati, ia dapat dikatakan ada di dalam
posisi tertentu. Namun bila tak diamati posisinya tidak mempunyai keadaan, hanya suatu
kemampuan untuk memiliki keberadaan.
9. Richard P. Feynman (1940)
Feynman memeberikan sumbangan pengetahuan yang penting dalam elektrodinamika
kuantum, teori kuantum relatistik yang menggambarkan interaksi antar partikel bermuatan.

Referensi: 1. http://slideshare.net/muhhilalsudarbinew/makalah-perkembangan-fisika-modern

2. http://www.yohanessurya.com/download/penulis/Nobel_03.pdt: Rabu,17 desember

3. Beiser, Arthur. 1987. Konsep Fisika Modern edisi keempat. Jakarta : Erlangga.
Referensi: 1. http://slideshare.net/muhhilalsudarbinew/makalah-perkembangan-fisika-modern

2. http://www.yohanessurya.com/download/penulis/Nobel_03.pdt: Rabu,17 desember

3. Beiser, Arthur. 1987. Konsep Fisika Modern edisi keempat. Jakarta : Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai