Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang

Fitokimia adalah ilmu yang mempelajari berbagai senyawa organik yang


dibentuk dan di simpan oleh tumbuhan, yaitu tentang struktur kimia, dan
biosintesis, perubahan dan metabolisme, serta penyebaran secara alami dan
fungsi biologis dari senyawa organik. Fitokimia atau kadang disebut
fitonutrien, dalam arti luas adalah segala jenis zat kimia atau nutrien yang
diturunkan dari sumber tumbuhan, termasuk sayursn dan tumbuhan (Oswald,
1981).

Tumbuhan memiliki banyak kandungan senyawa kimia yang dapat


dimanfaatkan sebagai obat. Terkadang banyak penyakit yang tidak dapat
disembuhkan dengan obat kimia melainkan dapat disembuhkan dengan obat
alami dan tumbuhan. Zat alami fitokimia tidak saja terdapat pada tumbuhan
saja tetapi pada tubuh manusia yang mempunyai fungsi sangat baik dan
berguna untuk kesehatan manusia. Kombinasi zat fitokimia itu menghasilkan
enzim-enzim sebagai detoksifikasi (penangkal racun), dapat merangsang
sistem imunitas (pertahanan tubuh), mencegah trombosit (penggumpalan
keping-keping darah), meningkatkan metabolisme hormone, meningkatkan
pencernaan dan pengikatan zat karsinogen dalam liang usus, anti bakteri, anti
virus dan anti oksidan, mengatur gula darah serta anti kanker (Oswald, 1981).

Dalam bidang farmasi, seorang farmasi harus mengetahui cara pengolahan


tanaman yang mengandung bahan obat. Sehingga dapat mengetahui kadar
atau senyawa dari sebuah tanaman yang akan di buat obat serta mengetahui
cara pengidentifikasian senyawa-senyawa aktif yang ada dalam tanaman.
IV.2 Pembahasan

Tanaman merupakan bahan lama yang sering digunakan sebagai sumber


bahan obat. Di indonesia terdapat berbagai macam tanaman yang
berrpotensi atau dapat dijadikan sebagai bahan baku obat, khususnya obat
tradisional yang telah digunakan oleh sebagian besar rakyat indonesia secara
turun temurun. Keuntungan obat tradisional ini karena mudahnya diperoleh
serta bahan baku yang dapat dikembangkan sendiri.

Fitokimia atau kimia tumbuhan mempelajari aneka ragam senyawa organik


yang dibentuk dan timbun oleh tumbuhan yaitu mengenal struktur kimia,
biosintesisnya, perubahan serta metabolismenya, penyebaran secara lamiah
serta fungsi biologisnya. Tumbuhan menghasilkan berbagai senyawa kimia
organik. Senyawa kimia ini biasa berupa metabolit primer atau metabolit
sekunder, kebanyakan tumbuhan menghasilkan metabolit sekunder,
metabolit-metabolit sekunder lebih kompleks dibandingkan dengan
metabolit primer. Berdasarkan asal biosintesisnya metabolit sekunder dapat
dibagi kedalam tiga kelompok besar yakni, terpenoid, alkaloid dan senyawa-
senyawa fenol (Simbala,2009).
IV.2.1 Pengambilan dan Pengolahan Sampel

Adapun pada percobaan ini dibuat simplisia dari daun gersen, melalui beberapa
tahap penggolongan antara lain identifikasi tumbuhan, pengumpulan bahan baku,
sortasi basah, sortasi basah bertujuan untuk memisahkan bahan organik asing
yang terbawa saat proses pemanenan seperti tanah, pasir, batu dan lain-lain yang
dapat mengganggu pada psoses selanjutnya, pencucian bertujuan agar kotoran-
kotoran dan pepsida ikut mengalir dengan air, perajangan bertujuan untuk
memperluas permukaan tanaman agar cepat kering, pengeringan bertujuan untuk
menghilangkan kadar air pada tanaman, sortasi kering bertujuan untuk
memisahkan bahan simplisia yang rusak akibat pengering, pengemasan atau
pengepakan

Anda mungkin juga menyukai