Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Analisa regresi berganda adalah salah satu metode statistika yang sering digunakan untuk
mengetahui sejauh mana ketergantungan dan hubungan sebuah variabel tak bebas dengan
sebuah atau lebih variabel bebas, bila dalam analisisnya hanya melibatkan sebuah variabel
bebas maka regresi linier sederhana. Sedangkan bila dalam analisisnya melibatkan dua atau
lebih variabel bebas maka analisis yang digunakan adalah analisis linear berganda.
Hubungan dan pengaruh dua variabel tersebut bermanfaat untuk mengetahui kondisi atau
dampak yang terjadi akibat adanya perubahan suatu variabel terhadap variabel lainnya,
sehingga dapat disusun suatu rencana dalam menghadapi dampak tersebut
Seringkali digunakan untuk mengatasi permasalahan analisis regresiyang melibatkan
hubungan dari dua atau lebih variabel bebas. Pada awalnya regresi berganda dikembangkan
oleh ahli ekonometri untuk membantu meramalkan akibat dari aktivitas-aktivitas ekonomi
pada berbagai segmen ekonomi. Misalnya laporan tentang peramalan masa depan
perekonomian di jurnal-jurnal ekonomi (Business Week, Wal Street Journal, dll), yang
didasarkan pada model-model ekonometrik dengan analisis berganda sebagai alatnya. Salah
satu contoh penggunaan regresiberganda dibidang pertanian diantaranya ilmuwan pertanian
menggunakan analisis regresi untuk menjajagi antara hasil pertanian (misal: produksi padi
per hektar) dengan jenis pupuk yang digunakan, kuantitas pupuk yang diberikan, jumlah hari
hujan, suhu, lama penyinaran matahari, dan infeksi serangga
Dalam kehidupan sehari-hari banyak permasalahan yang dapat diselesaikan dengan
analisis regresi linear berganda , contohnya dari permasalahan tingkat konsumsi yang diduga
dipengaruhi oleh pendapatan dan kekayaan dalam hal ini tingkat konsumsi bertindak sebagai
variable tak bebas dan tingkat pendapatan dan kekayaan bertindak sebagai variabel
bebas atau kepuasaan tenaga kerja (variabel tak bebas ) dipengaruhi oleh benefit dan
penempatan tenaga kerja (variable bebas)

2.2 Tujuan Mempelajari Analisis Regresi Berganda


1. Memahami dan mengerti serta menggunakan analisis regresi berganda dalam kehidupan
sehari-hari
2. Memahami dan dapat menghitung koefisien regresi berganda
3. Mengetahui prosedur pengujian hipotesis dalam regresi berganda
BAB II
METODE PENELITIAN

1. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan tipe penelitian pengujian hipotesis mengenai pengaruh promosi
penjualan dan personal selling terhadap tingkat penjualan Baskin Robbins di Jabodetabek.

2. Populasi, Sampel, dan Tehnik Sampling


Populasi adalah suatu himpunan unit yang biasanya berupa orang, objek,transaksi atau
kejadian di mana kita tertarik untuk mempelajarinya (Kuncoro, 2001:22).
Dalam penelitian ini populasi yang dimaksudkan adalah pelanggan store Baskin Robbins di
Jabodetabek yang berjumlah 136 store. Sampel adalah suatu himpunan bagian (subset) dari
unit populasi. Sampel diambil secara random sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini
sebanyak 10 stores yang tersebar di daerah Jabodetabek.

3. Sumber Data
Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, kami menggunakan data
yang diperoleh dari Departemen Marketing dan Promosi Baskin Robbins.

4. Definisi Operasional Variabel

Menghindari luasnya tinjauan atas variabel-variabel maka diberikan definisi operasional


yang akan digunakan.

Adapun definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Promosi Penjualan
Merupakan kegiatan perusahaan untuk menjajakan produk yang dipasarkannya sedemikian
rupa sehingga konsumen akan mudah melihatnya dan bahkan dengan cara dan penempatan
tertentu sehingga konsumen akan mudah melihatnya dan bahkan dengan cara penempatan
dan pengaturan tertentu maka produk tersebut akan menarik perhatian konsumen.
b. Personal selling
Komunikasi langsung atau tatap muka antara penjual dan calon pelanggan untuk
memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman
pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya
c. Oz
Oz adalah satuan volume untuk es krim, biasanya satu scoop 3-4 Oz.

5. Teknik Analisis Data

Data yang masuk akan dianalisis dan diuji dengan menggunakan statistik metode regresi
linier berganda. Dalam penelitian ini, sebagai variabel tak bebas adalah tingkat penjualan
sedangkan sebagai variabel bebas adalah periklanan, promosi penjualan dan personal selling.
Adapun persamaan regrasi linier berganda dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

a. Analisis Regresi Linier Berganda

Y = a + b1X1 + b2X2 + ei
Keterangan:
Y : tingkat penjualan
X1 : periklanan
X2 : promosi penjualan
X3 : personal selling
a : konstanta
b1,b2, : koefisien regresi
ei : factor error

1. Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh suatu


variabel penjelas secara individual dalam menerangkan variabel terikat.
Adapun prosedurnya sebagai berikut:
a. Menentukan Ho dan H1 (hipotesis nihil dan hipotesis alternatif)
b. Dengan melihat hasil print out computer melalui program SPSS for windows, diketahui nilai
t- hitung dengan nilai signifikansi nilai t.

c. Jika signifikansi nilai t < 0,05 maka ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas
terhadap variabel terikat.
d. Jika signifikan nilai t > 0,05 maka tidak ada pengaruh yang signifikan antara variable bebas
terhadap variable terikat. Artinya Ho diterima dan menolak H1,
e. pada tingkat signifikansi J = 5%. Namun bila nilai t sig < 0,10 maka ada
f. pengaruh yang signifikan pada signifikansi J = 1%.

2. Uji Ketepatan Model

A. Uji-F : Yaitu untuk mengetahui bagaimanakah pengaruh dari variabel bebas terhadap
variabel tak bebas secara bersama-sama. Menurut kuncoro (2001:98) uji statistik F pada
dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model
mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variable terikat.
Adapun prosedurnya sebagai berikut:
a. Menentukan Ho dan H1 (hipotesis nihil dan hipotesis alternatif)
b. Menentukan level of signifikans (missal J = 5%.)
c. Kriteria uji-F, dengan melihat hasil print out komputer, jika hasil sig value <
5% berarti signifikans.

B. Uji Koefisien Determinasi


Kooefisien Determinasi (R2) pada intinya digunakan untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan variabel bebas dalam menerangkan variabel terikat (tidak bebas)
BAB III

PEMBAHASAN

1. HASIL PENELITIAN
Pada bagian ini, kuesioner diuji dengan uji validitas dan reabilitas. Analisa data dengan
menggunakan analisa regresi linear berganda, uji statistik serta uji asumsi klasik.
Tabel berikut memuat rangkuman analisis mengenai penjualan di store Baskin Robbin
Jabodetabek berdasarkan kuisioner yang ada

Tabel 1
Data kuisioner Konsumen Baskin Robbins

Tingkat penjualan Promosi penjualan Personal selling


Store (oz/bulan)/Y (orang)/X1 (orang)/X2
1 250 11 10
2 200 5 6
3 220 12 4
4 200 8 10
5 190 7 5
6 240 4 10
7 230 14 2
8 200 13 3
9 260 13 7
10 250 12 8

a. Hipotesis
a. Ho = Tingkat penjualan tidak dipengaruhi oleh promosi penjualan dan
personal selling
b. Ha = Tingkat penjualan di pengaruhi oleh promosi dan personal selling

b. Perhitungan analisis regresi


Hasil analisis dari komputer tersebut bila dimasukkan dalam rumusan regresi linier berganda,
akan dihasilkan sebagai berikut:

Tabel 2
SUMMARY OUTPUT
Regression
Statistics
Multiple R 0.717866255
R Square 0.51533196
Adjusted R Square 0.376855377
Standard Error 20.10849627
Observations 10
Tabel 3

ANOVA

ANOVA
Significance
Df SS MS F F
Regression 2 3009.538644 1504.769322 3.721437578 0.079260232
Residual 7 2830.461356 404.3516223
Total 9 5840

Standard
Coefficients Error t Stat P-value Lower 95% Upper 95%
Intercept 135.8116498 33.01465674 4.113677475 0.004495101 57.74439182 213.8789078
Promosi -
penjualan 4.980132999 2.119153672 2.350057509 0.05108316 0.030869165 9.991135162
-
Personal selling 5.98231285 2.553711113 2.34259577 0.051647247 0.056254377 12.02088008

2. ANALISA
Dari hasil analisis korelasi dan regresi dengan menggunakan program MS. Excel
kesimpulan yang kami ambil adalah sebagai berikut :
1. Koefisien korelasi antara promosi penjualan dan personal selling dengan tingkat penjualan
adalah sebesar 0.718, nilai korelasi sebesar ini bisa diartikan bahwa ada hubungan antara
tingkat penjualan dengan promosi penjualan dan personal selling
2. Hasil output memperlihatkan bahwa koefisien determinasi adalah 0.515 sedangkan nilai
koefisien determinisi disesuaikan adalah 0.377, hal ini menunjukan nilai sebesar 37%
perubahan atau variasi dari tingkat penjualan bisa dijelaskan oleh perubahan atau variasi dari
promosi penjualan dan personal selling sedangkan 63% oleh variabel lan
3. Nilai Kesalahan Standar Regresi adalah sebesar 20,11 dan jumlah observasi adalah sebanyak
10
4. Hasil penghitungan nilai F hitung menunjukan nilai sebesar 3.72 dengan nilai Sig F adalah
sebesar 0.079. Hasil F hitung ini jika dibandingkan dengan F tabel v1 adalah 2 dan v2 adalah
7 diperoleh hasil F tabel sebesar 4,74 dan nilai sig F yang lebih besar dari alpha (5%) jadi
kesimpulan yang bisa diambil adalah menerima Ho, yang berarti kooefisien korelasi adalah
tidak significant secara statistik
5. Hasil analisi koefisien regresi menunjukkan nilai konstanta sebesar 135 dengan nilai T
hitung sebesar 4,11, nilai koefisien promosi penjualan 4,98 dengan nilai t hitung sebesar 2,35
dan nilai koefisien personal selling 5,98 dengan nilai t hitung sebesar 2,34. P value untuk
koefisien konstanta adalah sebesar 0,004, koefisien untuk promosi penjualan dan personal
selling masing-masing adalah 0.051 dan 0.052 nilai t tabel dicari dengan menggunakan alpha
5% dan df sebesar 7 diperoleh nilai t sebesar 1,895 untuk masing-masing koefisien. Dengan
kondisi tersebut maka kesimpulan yang dapat diambil adalah menerima Ho yang berarti
promosi penjualan dan personal selling adalah tidak significant secara statistik
6. Hasil persamaan regresi untuk peringkat ini adalah
Y= 135+4,98X1+5,98X2
Dimana
Y adalah tingkat penjualan
X1 adalah promosi penjualan
X2 adalah personal selling
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN

1. Variabel bebas promosi penjualan dan personal selling secara angka berpengaruh kecil
terhadap tingkat penjualan

2. Variable bebas promosi penjualan dan personal selling secara bersama-sama berpengaruh
secara tidak signifikan terhadap peningkatan penjualan store baskin Robbins.

3. Promosi penjualan dan personal selling hanya mempengaruhi tingkat penjualan sebesar
37% dan sedangkan 67% dipengaruhi oleh variabel lain

Anda mungkin juga menyukai