Minling 2
Minling 2
Mineral (menurut Berry dan Mason) adalah suatu benda padat homogen yang terdapat
di alam, terbentuk secara anorganik, dengan komposisi kimia pada batas-batas tertentu dan
mempunyai atom-atom yang tersusun secara teratur.
PEMBENTUKAN MINERAL
Pembentukan Mineral primer secara garis besar dapat diklasifikasikan menjadi lima
jenis endapan, yaitu :
a. Fase Magmatik Cair (Liquid Magmatic Phase)
Liquid magmatic phase adalah suatu fase pembentukan mineral, dimana mineral
terbentuk langsung pada magma (differensiasi magma), misalnya dengan cara gravitational
settling). Mineral yang banyak terbentuk dengan cara ini adalah kromit, titamagnetit, dan
petlandit Fase magmatik cair ini dapat dibagi atas :
1. Komponen batuan, mineral yang terbentuk akan tersebar merata diseluruh masa batuan.
Contoh intan dan platina.
2. Segregasi, mineral yang terbentuk tidak tersebar merata, tetapi hanya kurang terkonsentrasi
di dalam batuan.
3. Injeksi, mineral yang terbentuk tidak lagi terletak di dalam magma (batuan beku), tetapi
telah terdorong keluar dari magma.
b. Fase Pegmatitik (Pegmatitic Phase)
Pegmatit adalah batuan beku yang terbentuk dari hasil injeksi magma. Sebagai akibat
kristalisasi pada magmatik awal dan tekanan disekeliling magma, maka cairan residual yang
mobile akan terinjeksi dan menerobos batuan disekelilingnya sebagai dyke, sill, dan
stockwork.
Kristal dari pegmatit akan berukuran besar, karena tidak adanya kontras tekanan dan
temperatur antara magma dengan batuan disekelilingnya, sehingga pembekuan berjalan
dengan lambat. Mineral-mineral pegmatit antara lain : logam-logam ringan (Li-silikat, Be-
silikat (BeAl-silikat), Al-rich silikat), logam-logam berat (Sn, Au, W, dan Mo), unsur-unsur
jarang (Niobium, Iodium (Y), Ce, Zr, La, Tantalum, Th, U, Ti), batuan mulia (ruby, sapphire,
beryl, topaz, turmalin rose, rose quartz, smoky quartz, rock crystal).
c. Fase Pneumatolitik (Pneumatolitik Phase)
Pneumatolitik adalah proses reaksi kimia dari gas dan cairan dari magma dalam
lingkungan yang dekat dengan magma. Dari sudut geologi, ini disebut kontak-metamorfisme,
karena adanya gejala kontak antara batuan yang lebih tua dengan magma yang lebih muda.
Mineral kontak ini dapat terjadi bila uap panas dengan temperatur tinggi dari magma kontak
dengan batuan dinding yang reaktif. Mineral-mineral kontak yang terbentuk antara lain :
wolastonit (CaSiO3), amphibol, kuarsa, epidot, garnet, vesuvianit, tremolit, topaz, aktinolit,
turmalin, diopsit, dan skarn.
Igneous metamorfism ialah segala jenis pengubahan (alterasi) yang berhubungan
dengan penerobosan batuan beku. Batuan yang diterobos oleh masa batuan pada umumnya
akan ter-rekristalisasi, terubah (altered), dan tergantikan (replaced). Perubahan ini disebabkan
oleh panas dan fluida-fluida yang memencar atau diaktifkan oleh terobosan tadi. Oleh karena
itu endapan ini tergolong pada metamorfisme kontak. Mineral yang terbentuk umunya
sederhana dan oksida misalnya spalerit, galena, kalkopirit, bornit, dan beberapa molibdenit.
Sedikit endapan jenis ini yang betul-betul tanpa adanya besi, pada umumnya akan banyak
sekali berisi pirit atau bahkan magnetit dan hematit. Scheelit juga terdapat dalam endapan
jenis ini (Singkep-Indonesia).
d. Fase Hidrothermal (Hydrothermal Phase)
Hidrothermal adalah larutan sisa magma yang bersifat "aqueous" sebagai hasil
differensiasi magma. Hidrothermal ini kaya akan logam-logam yang relatif ringan, dan
merupakan sumber terbesar (90%) dari proses pembentukan endapan. Berdasarkan cara
pembentukan endapan, dikenal dua macam endapan hidrothermal, yaitu :
1. Cavity filing, mengisi lubang-lubang (opening-opening) yang sudah ada di dalam batuan.
2. Metasomatisme, mengganti unsur-unsur yang telah ada dalam batuan dengan unsur-unsur
baru dari larutan hidrothermal.
Paragenesis endapan hipothermal (T 3000C-5000C) dan mineral gangue adalah :
emas (Au), magnetit (Fe3O4), hematit (Fe2O3), kalkopirit (CuFeS2), arsenopirit (FeAsS),
pirrotit (FeS), galena (PbS), pentlandit (NiS), wolframit : Fe (Mn)WO4, Scheelit (CaWO4),
kasiterit (SnO2), Mo-sulfida (MoS2), Ni-Co sulfida, nikkelit (NiAs), spalerit (ZnS), dengan
mineral-mineral gangue antara lain : topaz, feldspar-feldspar, kuarsa, tourmalin, silikat-
silikat, karbonat-karbonat
Sedangkan paragenesis endapan mesothermal (T 1500C-3500C) dan mineral gangue
adalah : stanite (Sn, Cu) sulfida, sulfida-sulfida : spalerit, enargit (Cu3AsS4), Cu sulfida, Sb
sulfida, stibnit (Sb2S3), tetrahedrit (Cu,Fe)12Sb4S13, bornit (Cu2S), galena (PbS), dan
kalkopirit (CuFeS2), dengan mineral-mineral ganguenya : kabonat-karbonat, kuarsa, dan
pirit.
Paragenesis endapan ephitermal (T 00C-2000C) dan mineral ganguenya adalah :
native cooper (Cu), argentit (AgS), golongan Ag-Pb kompleks sulfida, markasit (FeS2), pirit
(FeS2), cinabar (HgS), realgar (AsS), antimonit (Sb2S3), stannit (CuFeSn), dengan mineral-
mineral ganguenya : kalsedon (SiO2), Mg karbonat-karbonat, rhodokrosit (MnCO3), barit
(BaSO4), zeolit (Al-silikat).
e. Fase Vulkanik (Vulkanik Phase)
Endapan phase vulkanik merupakan produk akhir dari proses pembentukkan bijih
secara primer. Sebagai hasil kegiatan phase vulkanis adalah :
1. Lava flow
2. Ekshalasi
3. Mata air panas
Ekshalasi dibagi menjadi : fumarol (terutama terdiri dari uap air H2O), solfatar
(berbentuk gas SO2), mofette (berbentuk gas CO2), saffroni (berbentuk baron). Bentuk
(komposisi kimia) dari mata air panas adalah air klorida, air sulfat, air karbonat, air silikat, air
nitrat, dan air fosfat.
Jika dilihat dari segi ekonomisnya, maka endapan ekonomis dari phase vulkanik
adalah : belerang (kristal belerang dan lumpur belerang), oksida besi (misalnya hematit,
Fe2O3). Sulfida masif volkanogenik berhubungan dengan vulkanisme bawah laut, sebagai
contoh endapan tembaga-timbal-seng Kuroko di Jepang, dan sebagian besar endapan logam
dasar di Kanada.
Dari kelima jenis fase endapan di atas akan menghasilkan sifat-sifat endapan yang
berbeda-beda, yaitu yang berhubungan dengan :
1. Kristalisasi magmanya
2. Jarak endapan mineral dengan asal magma
a. intra-magmatic, bila endapan terletak di dalam daerah batuan beku
b. peri-magmatic, bila endapan terletak di luar (dekat batas) batuan beku
c. crypto-magmatic, bila hubungan antara endapan dan batuan beku tidak jelas
d. apo-magmatic, bila letak endapan tidak terlalu jauh terpisah dari batuan beku
e. tele-magmatic, bila disekitar endapan mineral tidak terlihat (terdapat) batuan beku
3. Bagaimana cara pengendapan terjadi
a. terbentuk karena kristalisasi magma atau di dalam magma
b. terbentuk pada lubang-lubang yang telah ada
c. metosomatisme (replacement) yaitu :reaksi kimia antara batuan yang telah ada dengan
larutan pembawa bijih
4. Bentuk endapan, masif, stockwork, urat, atau perlapisan
5.Waktu terbentuknya endapan
a. syngenetic, jika endapan terbentuk bersamaan waktunya dengan pembentukan batuan
b. epigenetic, jika endapan terbentuk tidak bersamaan waktunya dengan pembentukan
batuan.