1. Anamnesis
Anamnesis dilakukan untuk mengetahui keadaan lesi termasuk durasi, perawatan
sebelumnya, dan rekurensi jika ada. Selain itu anamnesis juga penting untuk mendapatkan
informasi dengan menanyakan langsung pada pasien tentang riwayat penyakit sistemik
seperti anemia, diabetes melitus, pemakaian obat-obatan dan alergi.
2. Pemeriksaan Klinis
Pemeriksaan klinis dilakukan untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dengan observasi
langsung lesi yang ditandai dengan eritema dan fisur pada sudut mulut pasien. Pemeriksaan
intra oral juga dilakukan untuk melihat kehilangan gigi dan pemakaian gigi tiruan yang tidak
adekuat yaitu gigi tiruan dengan tinggi dimensi vertikal yang berkurang.
3. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan mikrobiologi pada lesi dapat membantu dalam menentukan jenis
mikroorganisme yang menyebabkan lesi tersebut. Pada beberapa kasus juga dianjurkan
swab dan smear dari gigi tiruan yang dipakai oleh pasien untuk mengidentifikasikan
mikroorganisme yang terlibat karena kebanyakan etiologi yang menyebabkan angular
cheilitis pada pemakaian gigi tiruan adalah kandida. Pemeriksaan hematologi diperlukan
untuk mendiagnosis angular cheilitis yang disebabkan oleh anemia defisiensi besidengan cara
mengukur jumlah serum besi atau ferritin, dan serum vitamin B12.