Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL SKRIPSI

PENERAPAN CERPEN KEHADIRANNYA KARYA YOLLA ELNYLA

SEBAGAI SUMBER BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN

MENULIS CERPEN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1

KRADENAN TAHUN AJARAN 2018/2019

Diajukan Kepada Program Studi PBSI FPBS

Universitas PGRI Semarang

Oleh:

Agus Prasetyo

NPM 15410153

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonisia

Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

Universitas PGRI Semarang

2018

i
HALAMAN PERSETUJUAN PROPOSAL SKRIPSI
Proposal skripsi dengan berjudul “Penerapan Cerpen Kehadirannya Karya Yolla

Elnyla Sebagai Sumber Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Menulis Cerpen Pada

Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Kradenan Tahun Ajaran 2018/2019” disusun

oleh:

Nama : Agus Prasetyo

NPM : 15410153

Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas : Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

Telah disetujui dan disahkan pada:

Hari :

Tanggal :

Pembimbing 1 Pembimbing II

Nama terang Nama terang


NPP. NPP.

Mengetahui,

Ketua Program Studi PBSI

Nanik Setyawati

NPP. 997101150

ii
DAFTRA ISI
HALAMAN SAMPUL ............................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................ ii

DAFTAR ISI .......................................................... Error! Bookmark not defined.

A. Latar Belakang Masalah........................................................................ 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................. 1

C. Tujuan Penelitian ................................................................................... 2

D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 2

E. Batasan Istilah ........................................................................................ 2

F. Tinjauan Pustaka ................................................................................... 3

G. Landasan Teori ....................................................................................... 4

Daftar Pustaka ................................................................................................. 15

iii
A. Latar Belakang Masalah

Cerpen merupakan karya sastra yang di buat penulis mengarah kepada


gagasan penulis atau imajinasi penulis. Cerpen merupakan rangkaian peristiwa
yang didalamnya terdapat konflik, baik konflik antar tokoh maupun dalam tokoh
itu sendiri. Peristiwa dalam hubungan terwujud hubungan antar tokoh, tempat
dan waktu yang membentuk satu kesatuan. Sama hakikatnya dengan kehidupan
nyata, sebuah peristiwa terjadi karena karena kesatuan manusia, tempat dan
waktu. Dari kesatuan itulah peristiwa terbentuk. Cerpen selalu menampilkan diri
yang demikian. Bedanya, peristiwa dalam kenyataan bersifat persepsional-
komunal, sedangkan peristiwa dalam cerita bersifat imajinatif-indivisual.
Menulis cerpen merupakan salah satu materi yang sudah lama diajarkan
kepada siswa yang diajarkan pada jenjang SMP, baik pada kurikulum KTSP,
maupun kurikulum 2013. Menulis cerpen merupakan materi yang diajarkan pada
siswa kelas VIII SMP/ MTs.
Pada pelaksanaan pembelajaran menulis cerpen, siswa masih banyak
mengalami ketidakpahaman pada konten materi cerpen. Dengan demikian dalam
menulis cerpen membutuhkan buku pegangan yang digunakan untuk membantu
pelaksanaan proses pembelajaran, sehingga dalam menulis cerpen
membutuhkan sumber belajar yang dapat dimanfaatkan siswa untuk
pembelajaran di kelas.
Selain sumber belajar yang digunakan, metode pembelajaran dalam
pembelajaran menulis cerpen juga harus diperhatikan, supaya dalam
pelaksanaan di kelas menjadi menarik dan tidak membosankan .
B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut:


1. Bagaimana pengaruh media visual pada facebook dapat digunakan sebagai
sumber belajar dalam menulis cerpen?
2. Seberapa efektif penerepan cerpen pada media visual pada facebook dapat
digunakan sebagai sumber belajar?

1
C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:


1. Mendeskripsikan bagaimana pengaruh media visual pada facebook dapat
digunakan sebagai sumber belajar dalam menulis cerpen.
2. Mendeskripsikan seberapa efektif penerepan cerpen pada media visual pada
facebook dapat digunakan sebagai sumber belajar?
D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini mengenai Penerapan cerpen Kehadirannya karya Yolla
Elnyla sebagai sumber belajar siswa dalam pembelajaran menulis cerpen.
Adanya penerapan cerpen sebagai sumber belajar pada pembelajaran menulis
cerpen dapat menjadi referensi dalam menyediakan sumber belajar pada
pembelajaran menulis cerpen di SMP kelas VIII.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa
1. Siswa dapat belajar cerpen dari berbagai sumber yang ada yaitu, media
visual pada facebook dan buku pegangan siswa.
2. Siswa dapat membandingkan materi ajar yang terdapat di buku
pegangan siswa dengan materi cerpen yang terdapat pada media visual
pada facebook.
b. Bagi guru
1. Dapat mengembangkan materi ajar dari berbagai sumber dan dapat
menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, karena tidak hanya
terpacu pada buku pegangan yang dimiliki guru.
2. Dapat membandingkan sumber belajar yang ada pada buku dengan
sumber belajar yang berupa media visual pada facebook, sehingga
terjadi kolaborasi dari berbagai sumber belajar.
E. Batasan Istilah

Batasan istilah dalam penelitian ini adalah:


1. Cerpen

2
Cerpen adalah rangkaian peristiwa yang terjalin menjadi salah satu yang
didalamnya terjadi konflik antar tokoh atau dalam diri tokoh itu sendiri dalam
latar dan alur.
2. Sumber belajar
Segala hal di luar diri anak didik yang memungkinkan untuk belajar,
dapat berupa pesan, orang, bahan, alat teknik dan lingkungan.
3. Penerapan
Penerapan merupakan adalah suatu proses, cara, perbuatan menerapkan.
F. Tinjauan Pustaka

Hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan judul penelitiaan yang


dilakukan penulis, dipaparkan sebagai berikut.
Pertama, Viga Arie Wibawa, dengan judul Kesalahan Penggunaan Kosa
Kata Tugas Dalam Teks Cerita Pendek Siswa kelas XI MIPA 3 SMA Negeri 1
Semarang Tahun Ajaran 2016/2017 Penyajian data dalam penelitian ini
menggunakan teknik catat, dengan langkah kerja peneliti mencatat kata tugas
yang masih salah dalam cerita pendek siswa siswa XI MIPA SMA Negeri 1
Semarang tahun ajaran 2016/2017. Metode yang digunakan analisis, yaitu
metode agih. Metode agih adalah metode yang pelaksanaanya dengan
penggunaan unsur penentu yang berupa unsur-unsur bahasa itu sendiri.
Hasil analisis dalam penelitian menunjukan adanya kesalahan
penggunaan kata tugas kata tugas dalam teks cerita pendek. Terdapat 5
kesalahan, yang meliputi: i) kesalahan penggunaan preposisi, ii) kesalahan
penggunaan dan tidak digunakan konjungtor, iii) kesalahan penggunaan
interjeksi, iv) Kesalahan penggunaan artikula, v) kesalahan tidak digunakan
partikel penegas.
Kedua, Baghaskoro Dwyatza, November 2016. Dengan judul
Keefektifan Model Picture and Picture dalam Pembelajaran Menulis Teks
Cerpen pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Ulujami Kabupaten Pemalang
Tahun Ajaran 2016/2017. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas
SMA XI Ulujami Kabupaten Pemalang Tahun Ajaran 2016/2017 yang

3
berjumlah 8 kelas. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 1 yang
berjumlah 30 siswa. Data dari penelitian ini adalah nilai-nilai yang diperoleh dari
siswa dari pembelajaran menulis cerpen sedangkan sumber data dari penelitian
ini yaitu guru dan siswa. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data
tes dan nontes. Teknik penyajian hasil analisis dilakukan secara kuantitatif, yaitu
dengan menguji model keefektifan model picture and picture dalam
pembelajaran menulis teks cerpen pada siswa kelas XI SMA negeri 1 ulujami
kabupaten pemalang.
Dari hasil penelitian keefektifan model picture and picture dalam
pembelajaran menulis teks cerpen, membuat siswa tidak kebingungan dalam
menulis teks cerpen.
Ketiga, Lailatul Mustaqimah, Agustus 2017. Dengan judul Keefektifan
Model Inquiri dalam Pembelajaran Mengidentifikasi Unsur Intrinsik cerpen
Gerobak Karya Seno Gumira Ajidarma pada siswa kelas XI MA Al Islah
Pulokulon Grobogan Tahun Ajaran 2016/2017. Penelitian ini menggunakan
metode kuantitatif dengan bentuk eksperimen. Populasi penelitian adalah
seluruh siswa kelas XI MA Al Islah Pulokulon Grobogan. Sampel dari penelitian
ini adalah siswa kelas XI IPA sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPS 1
sebagai kelas kontrol. Pengambilan sampel menggunakan teknik simple random
sampling.
Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes dan teknik nontes.
Teknik tes berupa tes tertulis yang mengidentifikasi unsur intrinsik cerpen,
sedangkan untuk teknik nontes dapat berupa wawancara dan angket. Hasil
analisis menunjukan bahwa kelas eksperimen lebih unggul daripada kelas
kontrol.
G. Landasan Teori
1. Pembelajaran

Pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang di rancang untuk


membantu pelaksanaan pembelajaran dengan mempertimbangkan kejadian-
kejadian ekstrim yang berperan terhadap rangkaian kegiatan-kegiatan intern
yang berlangsung dialami siswa. Winkel (dalam Siregar dan Nara, 2014: 12)

4
menjelaskan pembelajaran sebagai kegiatan untuk menciptakan kondisi yang
ekstrem, sehingga menunjang dalam pelaksanaan proses belajar siswa.
Pembelajaran secara umum ialah suatu usaha dalam dunia pendidikan yang
dilaksanakan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan agar
kegiatan pembelajaran dapat berlangsung sesuai dengan apa yang dicita-citakan
dan dapat terarah dalam pelaksanaanya (Marsono dalam Siregar dan Nara, 2014:
12).
2. Menulis Teks Cerita Pendek

Menulis merupakan suatu kegiatan penyampaian ide melalui tulisan.


Dalam menulis dibutuhkan suatu keterampilan agar dapat menyampaikan pesan
yang akan disampaikan dengan baik. Menulis merupakan suatu aktivitas yang
bersifat keterampilan dalam berbahasa, hal ini dapat dapat digunakan untuk
berkomunikasi secara tidak langsung atau menggunakan informasi dengan
menggunakan media tulis, (Tarigan, 2008:3). Cerpen adalah cerita yang panjang
ceritanya berkisar 5000 kata dan terpusat pada dirinya sendiri, (Tarigan, 2008:
48). Jadi menulis teks cerpen merupakan kegiatan menulis sastra. Dalam hal ini
penulis tidak hanya menuangkan pemikirannya saja dalam bentuk tulisan tetapi
penulis juga harus mampu imajinatif berpikir kreatif untuk membuat jalan cerita
yang menarik dari cerpen.
Menurut Kurniawan dan Sutardi (2002: 78), rangkaian proses kreatif dalam
penulisan cerpen sebagai berikut.
a. Pencarian Ide
Ide dalam menulis cerpen adalah masalah yang bersumber dari peristiwa
ataupun benda. Sumber ide dalam menulis cerpen adalah ketertarikan kita pada
fenomena atau benda yang membangkitkan rasa ingin tah menulis cerpen.
b. Pengendapan dan Pengelolahan Ide
Berikutnya, jika ide dan persoalan sudah di dapat maka selanjutnya
adalah memikirkan jawaban atas persoalan ini. Jawaban atau logika inilah yang
akan dikembangkan menjadi cerita. Proses pencarian dalam perenungan inilah
yang disebut sebagai tahap pengendapan atau pengolahan ide.
c. Penulisan

5
Jika ide dan permasalahan sudah terpecahkan setelah melakukan proses
pengendapan, yang menghasilkan logika jawaban atau alur peristiwa baik yang
dituliskan maupun yang disimpan dalam pikiran dan perasaan maka selanjutnya
adalah menuliskan pelan-pelan sampai selesai.
d. Editing atau Revisi
Editing ini berkaitan dengan pembetulan aspek kebahasaan dan
penulisan, sedangkan revisi berkaitan dengan isi, misalnya, alur yang tidak
kronologis, anakronisme, kesalahan bercerita, dan sebagainya. Oleh karena itu,
editing dan revisi harus dilakukan sebagai proses akhir untuk mendapatkan hasil
yang baik.
3. Teks Cerita Pendek

Dalam kurikulum 2013 kelas XI terdapat materi pembelajaran mengenai


cerpen. Cerita pendek atau biasa disebut dengan cerpen. Cerpen merupakan
karangan imajinatif yang bersifat fiksi namun memiliki inti cerita dari kehidupan
sehari-hari.
Menurut Kurniawan dan Sutardi (2002: 59) cerpen adalah rangkaian
peristiwa yang terjalin menjadi salah satu yang didalamnya terjadi konflik antar
tokoh atau dalam diri tokoh itu sendiri dalam latar dan alur. Peristiwa dalam
hubungan terwujud hubungan antar tokoh, tempat dan waktu yang membentuk
satu kesatuan. Sama hakikatnya dengan kehidupan nyata, sebuah peristiwa
terjadi karena karena kesatuan manusia, tempat dan waktu. Dari kesatuan itulah
peristiwa terbentuk. Cerpen selalu menampilkan diri yang demikian. Bedanya,
peristiwa dalam kenyataan bersifat persepsional-komunal, sedangkan peristiwa
dalam cerita bersifat imajinatif-indivisual.
a. Struktur Teks Cerita Pendek
1. Abstraksi, merupakan ringkasan atau inti cerita yang akan dikembangkan
menjadi rangkaian peristiwa. Abstrak bersifat opsional artinya sebuah
teks cerpen boleh tidak memakai abstrak.
2. Orientasi,merupakan struktur yang berisi pengenalan latar cerita yang
berkaitan dengan waktu, dan tempat yang berkaitan dengan cerpen.

6
3. Komplikasi, berisi urutan kejadian yang dihubungkan secara sebab
akibat, pada struktur ini anda mendapatkan karakter atau watak pelaku
cerita karena beberapa kerumitan mulai bermunculan.
4. Evaluasi, merupakan struktur konflik yang terjadi yang mengarah pada
klimaks mulai mendapat pemecahan/penyelesaian.
5. Koda, merupakan nilai-nilai atau pelajaran yang dapat dipetik dari suatu
teks oleh pembacanya.
b. Unsur-unsur Pembangun Teks Cerpen
Unsur Instrinsik, adalah unsur yang membangun karya sastra dari
dalam karya sastra tersebut. Unsur instrisik terdiri dari.
a). Tema, merupakan peristiwa yang mendasari sebuah cerita atau gagasan
pokok yang mendasari dari sebuah cerita, Tema-temapada umumnya
yang terdapat dalam sebuah cerita biasanya dapat langsung terlihat jelas
di dalam cerita (tersurat) dan tidak langsung, pembaca dapat
menyimpulkan sendiri.
b). Konflik, merupakan penyimpangan-penyimpanganyang ada pada cerita,
penyimpangan pada kehidupan tokoh.
c). Alur cerita (plot) ialah konsep dasar dari sebuah cerita atau bisa disebut
jalan cerita yang didalamnya terdapat sebab akibat dari konflik. Secara
garis besarnya urutan tahapannya alur dalam sebuah cerita sebagai
berikut: perkenalan> muncul konflik atau permasalahan> peningkatan
konflik-Puncak konflik atau klimaks> penurunan konflik> penyelesaian.
d). Latar (seting), merupakan suatu penggambaran tempat, waktu, maupun
suasana dalam cerita.
e). Tokoh, merupakan pelaku atau lakon yang terdapat pada sebuah cerita.
Pada setiap tokoh biasanya mempunyai watak, sikap, sifat dan juga
kondisi fisik yang disebut dengan perwatakan atau karakter. Dalam cerita
terdapat tokoh protagonis (tokoh utama dalam sebuah cerita), antogonis
(lawan dari tokoh utama atau protagonis) dan tokohfiguran (tokoh
pendukung untuk cerita).

7
f). Penokohan, ialah penggambaran sifat pada tokoh atau pelaku cerita. Sifat
yang telah diberikan akan tercermin pada pikiran, ucapan, serta
pandangan tokoh terhadap sesuatu.
g). Gaya bahasa, adalah pemilihan bahasa yang digunakan oleh penulis untuk
memilih kata-kata agar cerita dapat lebih menarik.
h). Sudut pandang, adalah cara penulis memilih posisi atau memandang dari
sudut mana ia dalam cerita yang ditulisnya. Penulis bisa memosikan
dirinya sebagai tokoh utama, tokoh figuran bahkan hanya sebagai
pencerita yang tidak tidak terlibat dalam cerita yang ditulisnya.

Unsur Ekstrinsik, merupakan unsur yang terbentuk dari luarcerpen itu


sendiri (unsur yang berada di luar karya sastra. Unsur instrinsik terdiri dari.
a. Latar belakang masyarakat, yaitu pengaruh dari kondisi dari latar
belakang masyarakat yang berpengaruh besar pada terbentuknya sebuah
cerita, yaitu cerpen.
b. Latar belakang pengarang, ini bisa meliputi pemahaman kita terhadap
sejarah hidup dan sejarah hasil karangan yang sebelumnya.
4. Sumber Belajar

a. Pengertian sumber belajar


Zuldafrial, (2012: 171) menyatakan bahwa sumber belajar merupakan
hal yang di luar diri anak yang digunakan untuk membantu pelaksanaan
pembelajaran, dapat berupa pesan, orang, bahan, alat teknik dan lingkungan.
Sumber belajar merupakan sarana dan fasilitas yang dapat digunakan
dalam kegiatan pembelajaran sebagai komponen penting untuk terlaksananya
kegiatan belajar mengajar di sekolah. Di katakan demikian karena pemanfaatan
sumber belajar dapat membantu dan dan memberikan kesempatan pengalaman
belajar yang konkrit. Pemberian kesempatan pengalaman belajar yang konkrit
dapat memperluas cakrawala dalam kelas, sehinggatujuan yang telah ditentukan
dapat di capai dengan efesien dan efektif.
b. Fungsi Sumber Belajar
Zuldafrial, (2012: 174) menyebutkan fungsi sumber belajar sebagai berikut:

8
1. Mengembangkan produktivitas pembelajaran dengan cara mempercepat
laju belajar dan membantu guru untuk menggunakan waktu secara baik,
dan mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi.
2. Menyajikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih
individu,dengan cara mengurangi kontrol guru yang tradisional dan kaku
dan memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkembang sesuai
dengan kemampuannya yang dimilikinya.
3. Menyediakan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran dengan cara
merancang program pembelajaran yang lebih sistematis, dan
pengembangan bahan ajar yang dilandasi oleh penelitian.
4. Mengutamakan pemantapan pembelajaran dengan cara meningkatkan
sumber belajar dan menyajikan bahan ajar secara konkrit.
5. Menjadikan penyajian pembelajaran yang kompleks, sebab menyajian
informasi yang mampu menembus batas geografis.

H. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan jenis


penelitian korelasional. Metode korelasional ini digunakan untuk mencari
bagaimana penerapan media visual cerpen yang terdapat pada facebook untuk
digunakan sebagai sember belajar dalam pembelajaran menuulis cerpen.. Dalam
penelitian ini terdapat pembagian objek dan subjek yang diteliti, yaitu kelompok
eksperimen yang mendapat perlakuan dengan menggunakan penerapan media
visual pada facebook dan kelompok kontrol yang tidak menggunakan media
visual pada media facebook sebagai sumber belajar.
2. Variabel Penelitian
Penelitian ini mempelajari pengaruh pada suatu pendekatan, penelitian
ini terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Rincian
variabel dalam penelitian sebagai berikut:
Variabel Bebas (X)

9
Variabel bebas (X) merupakan variabel yang mempengaruhi dalam
penelitian ini, yang menjadi variabel X adalah media penggunaan cerpen pada
media facebook sebagai sumber belajar dalam pembelajaran menulis cerpen
pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kradenan tahun 2018/2019.
Variabel Terikat (Y)
Variabel terikat Y merupakan variabel yang dipengaruhi oleh media
penggunaan cerpen pada media facebook sebagai sumber belajar dalam
pembelajaran menulis cerpen model ,yang menjadi variabel Y adalah
pembelajaran menulis cerpen pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kradenan
tahun 2018/2019.
3. Populasi dan Sampel

A. Populasi

Menurut Sugiyono (2016: 297) populasi merupakan generalisasi yang


terdiri atas objek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dianalisis dan simpulkan. Pada penelitian ini
populasinya adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kradenan.
B. Sampel

Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Purposive sampling,


yaitu teknik pengambilan sampel dengan cara pertimbangan tertentu. Sampel
diambil secara sengaja dengan menyesuaikan tujuan yang hendak dicapai dalam
penelitian ini. Hal ini dilakukan atas pentimbangan bahwa siswa mendapatkan
materi berdasarkan kurikulum yang sama, siswa diampu oleh guru yang sama.
Kelas yang terpilih ini nantinya akan diberi perlakuan, yaitu menerapkan media
cerpen pada media facebook sebagai sumber belajar dalam pembelajaran
menulis cerpen .
4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan


menggunakan teknik tes dan non tes.
a. Teknik Tes

10
Teknik tes digunakan dengan cara memberikan tes secara tertulis untuk
mendapatkan data nilai tentang pembelajaran menulis cerpen pada siswa kelas
VIII SMP Negeri 1 Kradenan Tahun Ajaran 2018/2019.
b. Teknik Nontes
Teknik nontes yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
observasi berperanserta. Tujuan observasi adalah untuk mengetahui bagaimana
kondisi siswa saat penelitian. Selain itu, observasi juga dilakukan terhadap
pembelajaran yang dilakukan. Hal itu dilakukan untuk mengetahu keefektifan
penggunaan media penggunaan cerpen pada media facebook sebagai sumber
belajar dalam pembelajaran menulis cerpen. Dalam Observasi ini, peneliti
terlibat dengan aktivitas belajar siswa sebagai sumber data penelitian.
Observasi ini dilakukan di kelas kontrol dan kelas eksperimen. Setelah
melakukan observasi pada kedua kelas tersebut maka diketahui kondisi siswa
dalam pembelajaran menulis cerpen dengan menggunakan sumber belajar pada
media facebook dengan kondisi siswa yang tidak menggunakan sumber belajar
pada media facebook.
5. Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2016: 148) instrumen penelitian merupakan suatu alat
yang dipakai untuk mengukur fenomena alam, maupun sosial yang diamati.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian, yaitu penelitian soal tes.
Penggunaan soal tes untuk penelitian ini, tes untuk memperoleh data nilai yang
digunakan dalam pembelajaran menulis isi teks eksplansi pada siswa. Selain itu,
tes digunakan untuk mengetahui kondisi pembelajaran dalam penerapan cerpen
yang terdapat pada media facebbok sebagai sumber belajar.
Nilai akhir siswa dalam tes pembelajaran menulis cerpen adalah jumlah
keseluruhan skor dari masing-masing aspek yang dinilai dari hasil pembelajaran
menulis cerpen..
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
soal berikut:
1. Bacalah cerpen karya Yolla Elnyla yang terdapat pada facebbok!

11
Kemudian, buatlah teks cerpen dengan komposisi yang sesuai dengan apa yang
terdapat pada cerpen yang sudah dibaca tersebut!
Aspek
No Kreteria Penilaian
Penilaian Skor
1 ketepatan a. ketepatan penggunaan tanda baca 35-50
b. Isi cerpen sesuai dengan struktur
2 Kesesuaian yang terdapat pada cerpen 35-50
Jumlah Nilai Minimal-Maksimal 70-100

Rumus nilai akhir siswa:


𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Nilai Akhir= × 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

Katagori Pemerolehan Nilai Siswa


No Katagori Rentang Skor
1 Sangat baik 85-100
2 Baik 75-84
3 Cukup 65-74
4 Kurang 55-64
5 Sangat Kurang 0-54

Dalam pembelajaran menulis cerpen, hasil belajar merupakan dasar


dalam menentukan keputusan efektif atau tidak efektif dalam pembelajaran
menulis cerpen pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kradenan tahun ajaran
2018/2019.
Berikut instrumen nontes yang digunakan dalam pembelajaran menulis
cerpen dengan menerapkan media facebbok sebagai sumber belajar pada siswa
kelas XI SMA Negeri 1 Kradenan.
Kegiatan
No Aspek yang Diamati Keterangan
Ya Tidak

12
Pendahuluan
a. a. Guru mengucapkan salam
b. b. Guru dan siswa berdoa
bersama
c. c. Guru mempresensi kehadiran
siswa
d. d. Guru menyampaikan apresepsi
e.
Kegiatan Inti
1.1 Mengamati
a. Peserta didik mengamati
cerpen yang terdapat pada
facebbok..
b. Peserta didik mencermati
isi isi cerpen yang sudah di
baca tersebut.
1.2 Menanya
c. Peserta didik menanya
tentang apakah isi yang
terdapat pada bacaan yang
sudah dibaca.

1.3 Mengekplorasi
d. Peserta didik melakaukan
ekplorasi terhadap isi teks
cerpen, dan membuat
cerpen.
1.4 Mengasosiasi
e. Peserta didik membuat
cerpen sesuai dengan
konten yang sudah dibaca..

13
1.5 Mengomunikasikan
a. Peserta didik
mengomunikasikan hasil
menulis cerpen.
Penutup
g. Guru bersam peserta didik
mengevaluasi
pembelajaran
h. Guru meminta hasil
aktivitas kegiatan
pembelajaran
i. Peserta didik menyimak
rencana pembelajaran
untuk pertemuan
berikutnya.

Keterangan:
Ya :1
Tidak : 0

6. Teknis Analisis Data


Penelitian ini menggunakan analisis secara kuantitatif dengan
menggunakan statistik deskriptif. Penyajian dalam analisis data ini, yaitu untuk
menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang
telah terkumpul tentang penerapan media facebook sebagai sumber belajar
dalam menulis teks cerpen pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kradenan Tahun
Ajaran 2018/2019.

14
7. Penyajian Analisis
Teknik penyajian hasil analisis dilakukan dengan menggunakan
kuantitatif. Data kuantitatif digunakan untuk menganalisis data post-test
pembelajaran menulis isi teks cerpen. Dalam menganalisis menggunakan angka
kemudian dimasukan kedalam rumus, sehingga nanti akan tersaji hasil dari
analisis data yang diperoleh dari pembelajaran menulis isi teks cerpen tentang
penerapan media facebook sebagai sumber belajar dalam menulis teks cerpen
pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kradenan Tahun Ajaran 2018/2019.

Daftar Pustaka
Hary. 2017. Handout Statistika Pendidikan Bahasa Indonesia. Semarang:
UPGRIS Press.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alvabeta..
Purwanto. 2008. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
Siregar dan Hartati Nara. 2014. Teori Belajar dan Pembelajaran.
Jakarta: Ghalia Indonesia.
Sukmadinata. 2016. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan
Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Zuldafrial. 2012. Strategi Belajar Mengajar. Surakarta: Cakrawala Media.

15

Anda mungkin juga menyukai