Anda di halaman 1dari 7

PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI

1) PENGERTIAN PEMBANGUNAN EKONOMI


Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita
dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan
fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara dan pemerataan pendapatan bagi penduduk
suatu negara.
Pembangunan ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi (economic growth);
pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya, pertumbuhan ekonomi
memperlancar proses pembangunan ekonomi. (sumber : Wikipedia.org)

Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses yang menyebabkan yang menyebabkan


pendapatan per kapita penduduk suatu masyarakat meningkat dalam jangka yang panjang, disertai
dengan perubahan ciri-ciri penting suatu masyarakat, yaitu perubahan dalam hal teknologi, pola
pikir masyarakat maupun kelembagaaan. (sumber : awalilmu.blogspot.co.id )

Berdasarkan kesimpulan diatas pembangunan ekonomi memiliki 4 sifat penting yaitu

1. Suatu proses
Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses, artinya pembangunan ekonomi itu berlangsung
berlangsung secara terus-menerus bukan merupakan kegiatan yang sifatnya insidental ( tidak
sengaja).

2. Usaha untuk meningkatkan pendapatan perkapita


Dikatakan terjadi pembangunan ekonomi jika terjadi kenaikan dalam hal pendapatan per kapita,
karena kenaikan pendapatan kenaikan per kapita itu merupakan cerminan terjadinya kesejahteraan
ekonomi masyarakat.

3.Kenaikan pendapatan per kapita berlangsung dalam jangka panjang


Pendapatan per kapita secara rata-rata meningkat dari tahun ke tahun. Namun, hal tersebut bukan
berarti bahwa pendaptan per kapita harus mengalami kenaikan secara terus-menerus, tetapi pada
suatu waktu tertentu dapat turun, namun turunnya tidak terlalu besar.

4. Kenaikan pendapatan per kapita diikuti dengan terjadinya perubahan teknologi atau
kelembagaan.

Maksudnya, dikatakan terjadi pembanguna ekonomi bukan saja berarti peningkatan pendapatan
per kapita, namun kenaikan pendapatan per kapita juga harus diikuti dengan terjadinya perubahan
teknologi. Misalnya di sektor pertanian, yang dulunya pengolahan lahan dengan menggunakan
tenaga hewan, sekarang berganti meggunkana traktor

2) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembangunan Ekonomi


Pembangunan ekonomu suatu negara dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain
sebagai berikut.

1) Faktor Ekonomi
a) Sumber Daya Alam
Faktor utama yang mempengaruhi pembangunan ekonomi adalah sumber daya
alam. Semakin banyak sumber daya alam di suatu negara, maka akan semakin
baik bagi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi negara tersebut.
b) Akumulasi Modal
Modal berarti persediaan faktor produksi yang secara fisik dapat direproduksi.
Apabila stok modal naik dalam jangka waktu tertentu, hal ini disebut akumulasi
modal atau pembentukan modal.
c) Organisasi
Organisasi berkaitan dengan penggunaan faktor produksi di dalam kegiatan
ekonomi. Organisasi bersifat (komplemen) modal, tenaga kerja, dan membantu
meningkatkan produktivitasnya.
d) Pembagian Kerja dan Skala Produksi
Spesialisasi dan pembagian kerja menimbulkan peningkatan produktivitas.
Keduanya membawa ke arah produksi skala besar yang selanjutnya membantu
perkembangan industri. Pembagian kerja menghasilkan perbaikan kemampuan
produksi tenaga kerja. Setiap tenaga kerja menjadi lebih efisien daripada
sebelumnya dan dapat menghemat waktu.

2) Faktor Nonekonomi
Faktor nonekonomi terdiri dari sebagian berikut.
a) Faktor Sosial
Pendidikan dan kebudayaan Barat membawa ke arah penalaran (reasoning)
dan skeptisisme. Kekuatan faktor ini mengahasilkan perubahan pandangan,
harapan, struktur, dan nilai-nilai sosial. Orang dibiasakan menabung,
berinvestasi, dan menikmati risiko untuk memperoleh laba.
b) Faktor Manusia
Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam pembangunan
ekonomi. Pertumbuhan ekonomi tidak semata-mata hanya bergantu pada
SDM, tapi lebih menekankan pada efisiensi mereka dalam pengelolaan
sumber daya ekonomi.
c) Faktor Politik dan Administrasi
Struktur politik dan administrasi yang lemah merupakan penghambat besar
bagi pembangunan ekonomi ekonomi negara terbelakang. Administrasi yang
kuat, efisiensi, dan tidak korup, sangat penting bagi pembangunan ekonomi

3) INDIKATOR KEBERHASILAN PEMBANGUNAN EKONOMI


Untuk mengukur sejauh mana kemajuan pembangunan dicapai diperlukan ukuran
(Indikator). Indikator dan variabel pembangunan bisa berbeda-beda untuk setiap negara.
Di negara-negara yang masih miskin, ukuran kemajuan dan pembangunan mungkin masih
sekitar kebutuhan dasar, seperti listirk masuk desa, layanan kesehatan perdesaan, dan harga
makanan pokok yang rendah. Sebaliknya di negara-negara yang telah memenuhi
kebutuhan tersebut, indikator pembangunan akan bergeser kepada faktor sekunder dan
tersier.
Ada beberapa indikator yang dapat digunakan. Berikut adalah beberapa indikator
keberhasilan pembangunan ekonomi.
a. Pertumbuhan Gross National Product (GNP)
GNP atau yang sering dikenal dengan pendapatan nasional
merupakan ukuran kapasitas produksi atau barang dan jasa yang dihasilkan
oleh negara. Tingginya pertumbuhan GNP ternyata belum dapat menjamin
kesejahteraan penduduk.
b. Pendapatan perkapita
Ukuran pendapatan nasional yang sudah memperhitungkan jumlah
penduduk. Dengan pendapatan perkapita, kita bisa membandingkan
perekonomian dari waktu ke waktu. Suatu perekonomian dikatakan berhasil
jika pertumbuhan pendapatan per kapita naik secara terus menerus seiring
dengan pertumbuhan penduduk.
c. Indeks Kualitas Hidup dan Indeks Pembangunan Manusia
Indeks kualitas hidup adalah indeks non-ekonomi untuk mengukur
tingkat kesejahteraan masyarakat. Indeks kualitas hidup merupakan
gabungan dari tiga indikator, yaitu :
 Kematian bayi (Jumlah kematian bayi yang berumur
dibawah satu per 1000 yang lahir pertahun)
 Angka harapan hidup mulai umur 1 tahun.
 Tingkat melek huruf (Dalam persentase)

Adapun indikator keberhasilan pembangunan ekonomi yang lain :

a. Kekayaan Rata-Rata
Sebuah masyarakat dinilai berhasil melaksanakan pembangunan
apabila pertumbuhan ekonomi masyarakat tersebut cukup tinggi. Jadi yang
diukur adalah produktivitas masyarakat atau begara tersebut setiap tahunya.
Dalam bahasa teknis ekonominya GNP (Gross National Product) dan PDB
atau GDP (Product Domestic Bruto atau Gross Domestic Product)
b. Pemerataan
Bangsa atau negara yang berhasil melakukan pembangunan adalah
bangsa atau negara selain mempunyai produktivitas yang tinggi, tetapi
penduduknya juga makmur dan sejahtera secara merata.
c. Kualitas Kehidupan

Salah satu cara mengukur kesejahteraan penduduk sebuah negara


adalah dengan menggunakan tolak ukur PQLI (Physical Quality of Life
Index).

4) MASALAH DAN HAMBATAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI


NEGARA BERKEMBANG ADALAH SEBAGAI BERIKUT.

a. Laju Pertambahan Penduduk yang Tinggi


Terdapat dua ciri penting yang berdampak buruk pada usaha pembangunan, yaitu:
1) Jumlah penduduk negara yang relatif besar
2) Tingkat perkembangan penduduk yang sangat pesat

b. Taraf Hidup yang Rendah


Taraf hidup dapat dinilai, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Hal ini tampak dari
pendapatan yang rendah, perumahan yang kurang memenuhi syarat, kesehatan yang
buruk, pendidikan yang rendah, angka kematian yang tinggi, dan sebagainya.

c. Pertanian Tradisional
Kekurangan modal, pengetahuan, infrastruktur pertanian, dan aplikasi teknologi modern
dalam kegiatan pertanian menyebabkan sektor ini mempunyai produktivitas rendah dan
mengakibatkan pendapatan para petani berada pada tingkat subsisten (hidupnya secara
pas-pasan).

d. Produktivitas yang Rendah


Produktivitas yang rendah berarti kemampuan berproduksi para tenaga kerja di berbagai
pekerjaan sangat rendah.

e. Kekurangan Modal dan Tenaga Ahli


Pada umumnya, di negara berkembang masih memerlukan modal dan investasi untuk
meningkatkan kegiatan ekonomi dan kekurangan tenaga ahli di segala bidang membuat
pembangunan ekonomi kurang berjalan dengan lancar.

f. Penciptaan Kesempatan Kerja dan Pengangguran


Semakin besar pertambahan penduduk suatu negara, semakin besar pula jumlah tenaga
kerja baru yang akan memasuki angkatan kerja, sehingga memengaruhi kesempatan kerja
dan pengangguran.

g. Ketergantungan pada Sektor Pertanian


Umumnya di negara berkembang masih menggantungkanpada sektor pertanian dalam
pertumbuhan dan pembangunan ekonomi, sehingga akan dapat menghambat laju
pertumbuhan ekonomi suatu negara.

5) KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN EKONOMI


Rencana pembangunan jangka panjang pada masa orde baru tahun 1969 – 1997 disebut
dengan Garis – Garis Besar Haluan Negara (GBHN). Sekarang dikenal dengan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) yang didasarkan atas Undang – Undang No. 17
Tahun 2007, memuat perencanaan untuk jangka waktu 20 tahun mendatang.

RPJPN merupakan penjabaran dari tujuan dibentuknya pemerintahan Negara Indonesia


dalam bentuk rumusan visi, misi, dan arah pembangunan nasional. Sesuai dengan kerangka
Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencaan Pembangunan RPJPN
diturunkan menjadi Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) untuk jangka waktu 5
tahun. Indonesia membuat rencana 5 tahunan untuk pembangunan ekonomi, RPJM diprogramkan
mulai dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2025.

RPJM 1 ( 2005 – 2009 ) Melakukan penataan ulang terhadap sistem perekonomian di wilayah
Indonesia untuk mewujudkan Indonesia yang aman, damai, adil, demokratis dan meningkatkan
kesejahteraan serta kemakmuran rakyat

RPJM 2 ( 2010 – 2014 ) Memantapkan proses penataan ulang dengan meningkatkan kualitas
Sumber Daya Manusia dan pengembangan terhadap Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

RPJM 3 ( 2015 – 2019 ) Melakukan penyempurnaan terhadap penataan ulang dan memfokuskan
pembangunan pada peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia yang didukung dengan
pengembangan IPTEK untuk meningkatkan daya saing perekonomian negara

RPjm 4 ( 2020 – 2025 ) Mencapai Indonesia yang MANDIRI, MAJU, ADIL, dan MAKMUR
dengan mencapai tingkat tertinggi dari daya saing kompetitif perekonomian yang didukung oleh
pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta Sumber Daya Manusia yang kompeten dan
berdaya saing.

Kemudian dijabarkan dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) yang berlaku 1 tahun.
Kebijakan pembangunan digariskan dalam RKP 2014 dibagi dalam 3 bagian. Pertama, yang
diarahkan untuk mencapai sasaran – sasaran prioritas pembangunan nasional. Kedua, untuk
memperkuat pembangunan di berbagai bidang pembangunan. Ketiga, untuk memperkukuh
kesatuan wilayah pembangunan seluruh Indoesia.

Konsep penting dalam mempelajari pembangunan perekonomian suatu Negara adalah


mengetahui tentang strategi pembangunan. Berikut beberapa strategi pembangunan ekonomi.

1. Strategi Pertumbuhan
Inti dari strategi petumbuhan adalah sebagai berikut :

a. Strategi pembangunan ekonomi suatu Negara akan terpusat pada upaya pembentukan
modal, serta bagaimana menanamkannya secara seimbang, menyebar, terarah dan
memusat sehingga dapat menimbulkan efek petumbuhan ekonomi.
b. Petumbuhan ekonomi akan dinikmati oleh golongan lemah melalui proses merambat ke
bawah (trickle-down-effect) pendistribusian kembali.
c. Jika terjadi ketimpangan atau ketidakmerataan, hal tersebut merupakan syarat terciptanya
pertumbuhan ekonomi.

2. Strategi Pembangunan dengan Pemerataan

Inti dari strategi ini adalah ditekankannya peningkatan pembangunan melalu teknik social
engineering, seperti halnya melalui penyusunan perencanaan induk dan paket program
terpadu.

3. Strategi Ketergantungan

Inti dari strategi ini adalah kemiskinan di Negara-negara berkembang disebab oleg
ketergantungan Negara tersebut dengan Negara lainnya.

4. Strategi yang Berwawasan Ruang

Menurut Myrdall dan Hirschman, sebab – sebab kurang mampunya daerah miskin
berkembang dikarenakan kemampuan/pengaruh meyetor dari kaya ke miskin (spread
effects) lebih kecil dari pada terjadinya aliran sumber daya dari daerah miskin ke daerah
kaya (back-wash-effects) inti dari teori yang disampaikan oleh Hirscman dan Myrdal
menjelaskan tentang dampak tetesan kebawah dan dampak penyebaran dan pengurasan.
Dimana pengembangannya melalui satu titik yang diharapkan bisa mempengaruhi titik-
titik yang ada disekitarnya.
5. Strategi Pendekatan Kebutuhan Pokok

Usaha Strategi Pendekatan Kebuhtuhan Pokok dikembangkan oleh Organisasi Perburuhan


Sedunia (ILO) yang menekankan bahwa kebutuhan pokok manusia tidak mungkin dapat
dipenuhi jika pendapatan masih rendah akibat kemiskinan yang bersumber pada
pengangguran. Oleh karena itu sebaiknya usaha-usaha lebih diarahkan pada penciptaan
lapangan pekerjaan bagi pengangguran, peningkatan pemenuhan kebutuhan pokok,
pemberdayaan sumber daya manusia, distribusi pendapatan dan kekayaan yang merata dan
sejenisnya.
Tujuan pemenuhan kebutuhan pokok untuk mengamanatkan bahwa di antara implikasi dan
konsekuensi logis dari doktrin ukhuwah adalah sumber daya nikmat yang ada harus
dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pokok semua individu sehingga setiap orang
mendapatkan standar hidup yang manusiawi, layak dan terhormat sesuai dengan martabat
manusia.

Anda mungkin juga menyukai